• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Variabilitas Kultivar Jagung Pulut (Zea Mays Ceritina Kulesh) Lokal Sulawesi Tenggara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Variabilitas Kultivar Jagung Pulut (Zea Mays Ceritina Kulesh) Lokal Sulawesi Tenggara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 4 No. 2. Hal 108-112 ISSN: 2087-7706

ANALISIS VARIABILITAS KULTIVAR JAGUNG PULUT (

Zea mays

Ceritina

Kulesh) LOKAL SULAWESI TENGGARA

Variability Analysis of Local Waxy Corn Cultivars of Southeast

Sulawesi

LA ODE SAFUAN*), DIRVAMENA BOER, TEGUH WIJAYANTO, DAN NELI SUSANTI

Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari

ABSTRACT

The experiment was conducted in the Rahandouna village, Poasia, Kendari Southeast Sulawesi, from August to November 2013. The purpose of this study was to determine the estimate of heritability between characters of thirteen local waxy corn cultivars of Southeast Sulawesi. This study was prepared using a randomized block design (RBD), with 3 replicates. Total waxy corn cultivars studied was 13 species, so that there were 39 plots. Each plot consisted of a single cultivar. Observed variables were plant height (cm), stem diameter (cm), leaf area (cm2), number of leaves (strands), ear length (cm), cob diameter (cm), number of rows per ear, weight of 100 seeds (g), ear weight. The results of this study showed that there was narrow variability on all local waxy corn characters observed.

Keyw or ds: Local w axy cor n, char acter s, cultivar s, Southeast Sulaw esi, var iability

1

PENDAHULUAN

Sulawesi Tenggar a mer upakan salah satu daer ah penghasil jagung di Indonesia kar ena sebagian besar penduduknya, ter utama yang ber ada di daer ah kepulauan menggunakan jagung sebagai makanan pokoknya. Daer ah penanaman jagung di Sulaw esi Tenggar a adalah Kabupaten Buton, Muna, Bombana, Wakatobi, Konaw e Selatan dan Konaw e (BPS, 2010). Tanaman jagung yang banyak digunakan sebagai makanan pokok adalah jagung pulut lokal. Hal ini memungkinkan adanya potensi sumber daya genetik yang unggul yang dimiliki oleh jagung pulut lokal yang menyebar pada ber bagai wilayah di Sulawesi Tenggar a. Namun demikian, belum ada infor masi mengenai ber apa jumlah var ietas lokal Sultr a yang memiliki sifat unggul, untuk digunakan sebagai bahan dasar dalam kegiatan pemulian untuk memper oleh tanaman jagung pulut yang unggul.

Keber hasilan pelaksanaan pemuliaan untuk mendapatkan var ietas unggul ter lebih dahulu ber pedoman pada nilai par ameter genetik

*)Alamat kor espondensi:

Email : safuan65@yahoo.co.id

sebagai acuan dasar dalam mendapatkan infor masi genetik. Par ameter genetik yang dimaksudkan yaitu salah satunya ber upa nilai var iabilitas.

Var iabilitas genetik menunjukkan kr iter ia keanekar agaman genetik. Var iabilitas genetik yang luas mer upakan salah satu syar at efektifnya pr ogr am seleksi, dan seleksi suatu kar akter yang diinginkan akan lebih ber ar ti apabila kar akter ter sebut mudah diw ar iskan (Wahyuniet al., 2004).

Penyebab var iabilitas dapat dibedakan menjadi dua kategor i, yaitu var iabilitas yang disebabkan oleh lingkungan (var iabilitas lingkungan) dan var iabilitas yang disebabkan oleh sifat atau pew ar isan genetik (var iabilitas genetik) (Huda, 2008). Menur ut Welsh (1991) var iabilitas yang ter dapat dalam populasi bisa disebabkan kar ena pengar uh lingkungan, yaitu kar ena kondisi tempat tinggal or ganisme ter sebut tidak ser agam dan konstan. Lingkungan ser ing mengabur kan sifat genetik yang dimiliki oleh suatu or ganisme, sedangkan var iabilitas genetik yaitu ker agaman yang semata-mata kar ena per bedaan genetik akibat adanya segr egasi dan inter aksi dengan gen lain.

(2)

Mangoendidjojo (2003) mengur aikan bahw a var iabilitas genetik adalah ker agaman sifat individu dalam suatu populasi yang timbul kar ena faktor genetik. Var iasi genetik dapat ter jadi kar ena adanya per campur an mater ial pemuliaan, r ekombinasi genetik sebagai akibat adanya per silangan-per silangan dan adanya mutasi ataupun poliploidisasi. Var iabilitas genetik suatu populasi plasma nutfah dapat diketahui dengan mengevaluasi beber apa kar akter . Var iabilitas genetik sangat mempengar uhi keber hasilan suatu pr oses seleksi dalam pr ogr am pemuliaan. Sebelum menetapkan metode yang akan digunakan dan kapan seleksi dapat dimulai, per lu diketahui luas sempitnya var iabilitas genetik suatu kar akter pada tanaman yang diuji. Apabila suatu kar akter memiliki var iabilitas sempit, maka setiap individu dalam populasi ter sebut hampir ser agam, sehingga tidak mungkin dilakukan per baikan kar akter melalui seleksi. Dengan luasnya var iabilitas genetik, maka peluang untuk mendapatkan kultivar unggul bar u semakin besar (Ruchjaningsih et al., 2002).

Belum diketahui nilai var iabilitas 13 kultivar jagung pulut lokal Sulaw esi Tenggar a. Var iabilitas menjadi poin penting yang per lu diketahui guna mengoptimalkan pemuliaan jagung pulut lokal. Hal ini tidak lain kar ena populasi dasar dengan var iasi genetik yang tinggi mer upakan bahan pemuliaan yang penting untuk per akitan var ietas unggul.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai var iabilitas tiga belas kultivar jagung pulut lokal Sulaw esi Tenggar a. Hasil dar i penelitian ini dihar apkan dapat member ikan infor masi dan manfaat bagi peneliti selanjutnya ser ta sebagai dasar dalam memilih galur -galur har apan/ seleksi ter baik jagung pulut lokal Sulawesi Tenggar a sehingga didapatkan kultivar unggul.

BAHAN DAN METODE

Lokasi dan Waktu. Penelitian ini dilaksanakan di Kelur ahan Rahandouna Kecamatan Poasia Kota Kendar i Pr ovinsi Sulawesi Tenggar a, ber langsung selama 4 bulan, mulai Bulan Agustus sampai November 2013.

Bahan dan Alat. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung pulut lokal Sulaw esi Tenggar a yang ber asal dar i Kabupaten Muna, Bau-Bau, Buton Utar a, Wakatobi, pupuk kandang kotor an sapi, kapur , pupuk an-or ganik (Ur ea, SP-36, KCl), kantung plastik dan tali r afia. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat pengolahan tanah, gunting, par ang, meter an, mistar , timbangan analitik, jangka sor ong, timbangan kasar , gembor , kamer a dan alat tulis menulis.

Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 ulangan. Banyaknya jagung pulut lokal adalah 13 jenis jagung pulut lokal Sulawesi Tenggar a. Setiap per lakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga ter dapat 39 petak per cobaan. Setiap petakan diambil 10 tanaman sebagai tanaman contoh.

Tabel 1. Asal tempat jagung pulut lokal Sulaw esi Tenggar a yang diuji

No. Kode Asal Daer ah

1 V01 Langer e (Buton Utar a)

2 V02 Kusambi (Muna)

3 V03 Muna III (Muna)

4 V04 Lakabo (Muna)

5 V05 Mar obea (Muna)

6 V06 Jampaka (Buton Utar a)

7 V07 Wulanga Jaya (Muna)

8 V08 Muna II (Muna)

9 V09 Tampo (Muna)

10 V10 Waumer e (Muna)

11 V11 Bungi (Bau-bau)

12 V12 Binongko (Wakatobi)

13 V13 Tiwor o Tengah (Muna)

Persiapan Benih. Pencar ian jagung pulut lokal dilakukan di sentr a-sentr a penanaman dan pr oduksi jagung pulut lokal yang ada di w ilayah Sulaw esi Tenggar a. Jagung pulut lokal yang telah ditemukan ter dir i dar i Kabupaten Muna (Muna I, Muna II, Muna III, Tiw or o tengah, Tampo, Lakabo, Mar obea, Kusambi, dan Wulanga Jaya), Kota Bau-Bau (Bugi), Buton Utar a (Jampaka dan Langer e), Wakatobi (Binongko dan Wanci), Kota Kendar i (Abeli) dan Konaw e Selatan (Tinanggea). Adapun Pengujian kultivar yang digunakan ada pada Tabel 1. Dar i hasil pencar ian yang dilakukan, diper oleh benih yang memenuhi syar at untuk

(3)

dijadikan benih dalam keadaan sehat dan nor mal. Benih yang masih ber kelobot dan ber tongkol kemudian dipipil lalu disimpan pada tempat yang agak ker ing. Adapun benih yang r usak dan tidak digunakan antar a lain : benih dar i Tinanggea dan Ranomeeto (Konaw e Selatan), Muna I, Abeli (Kendar i) dan Wanci (Wakatobi).

Pengapuran. Pengapur an dilakukan setelah pengolahan tanah selesai, dua minggu sebelum tanam. Pengapur an diaplikasikan dengan car a disebar kan diatas petakan secar a mer ata sebanyak 500 kg ha-1 (setar a dengan 600 g petak-1). Penanaman dilakukan dengan car a ditugal sedalam 3 cm, tiap lubang tanam ditanam 2 benih jagung dengan jar ak tanam 75 x 25 cm, sehingga populasi tanaman per petak ber jumlah 64 tanaman.

Pemupukan dan Pemeliharaan Tanaman. Pupuk yang digunakan dikombinasikan antar a pupuk or ganik dan pupuk anor ganik. Pember ian pupuk or ganik (pupuk kandang sapi) dilakukan seminggu sebelum penanaman sebanyak 5000 kg ha-1 (setar a dengan 6 kg petak-1) dicampur secar a mer ata diatas petakan. Jenis pupuk anor ganik yang diber ikan yaitu Ur ea sebanyak 200 kg ha -1 (setar a dengan 240 g petak-1) SP-36 sebanyak 187 kg ha-1(setar a dengan 224,4 g petak-1) dan KCl sebanyak 100 kg ha-1(setar a dengan 120 g petak-1). Pupuk SP-36 dan KCl diber ikan pada saat tanam kemudian Ur ea diber ikan 4 MST dan 8 MST. Pupuk anor ganik ter sebut diber ikan dengan car a disebar kan diatas petakan secar a mer ata. Pemelihar aan yang dilakukan meliputi penyir aman, penyulaman, penjar angan, penyiangan, pembubunan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit. Penyir aman dilakukan menggunakan gembor , dilakukan dua kali jika tidak ter jadi hujan atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penjar angan dilakukan setelah tanaman ber umur 2 minggu, setiap lubang tanam ditinggalkan satu tanaman. Penjar angan dilakukan dengan memotong tanaman menggunakan pisau/ gunting. Penyiangan dilakukan menggunakan cangkul atau langsung mencabut gulma dengan tangan dan dilakukan setiap minggu. Pembubunan dilakukan ber sama dengan penyiangan per tama dar i 1 – 2 minggu setelah tanam dengan tujuan untuk memper kokoh posisi

batang sehingga tanaman tidak mudah r ebah. Pengendalian hama dilakukan secar a mekanik yaitu dengan memasang pagar ber alir an listr ik mengelilingi ar eal per cobaan. Pemanenan dilakukan setelah biji pada tongkol mencapai kr iter ia panen dengan tanda-tanda r ambut (silk) ber w ar na coklat kehitaman dan telah menger ing, kelobot ber w ar na kuning, biji ker ing dan mengkilat dan jika ditekan dengan kuku tidak meninggalkan bekas.

Karakter Pengamatan. Kar akter -kar akter yang diamati adalah: (1) Tinggi tanaman (cm), Diameter batang (cm), Luas daun (cm2), Jumlah daun per tanaman (helai), Panjang tongkol (cm), Diameter tongkol (cm), Jumlah bar is biji tongkol, Bobot panen ker ing per tongkol (g) dan Bobot 100 biji per petak (g) . Nilai r er ata setiap var iabel yang diamati, dihitung dan dianalisis ber dasar kan tabel analisis r agam (Singh dan Chaudhar y, 1979) dan tabel analisis r agam ter saji pada Tabel 2.

Tabel 2. Analisis r agam dan har apan kuadr at tengah dar i RAK untuk suat u kar akter

Sumber Ker agaman Der ajat Bebas Kuadr at Tengah KT E(KT) Blok Kultivar Galat Total

Ket er agan: n = jumlah ulangan, = jumlah kultivar

Ber dasar kan tabel analisis r agam ditentukan r agam genotipe, r agam lingkungan dan r agam fenotipe dar i suatu kar akter , yaitu sebagai ber ikut (Boer , 2011) :

Dimana: atau = Ragam genetic, =

Ragam lingkungan, = Ragam fenotipe, M2= Kuadr at tengah genotype,M1= Kuadr at t engah galat ,

n= Kelompok.

Var iabilitas genetik suatu kar akter ditentukan dengan car a membandingkan nilai r agam genetik dengan nilai simpangan baku r agam genetik, simpangan baku r agam genetik, yang dihitung menur ut car a Ander son

(4)

dan Bancr oft (1952) dalam Wahdah (1996) sebagai ber ikut:

Dimana: M2= Kuadr at tengah genot ype, M1= Kuadr at galat, dbg= Der ajat bebas

genotype, dbe=Der ajat bebas galat.

Menur ut Pinar ia et al. (1995) suatu kar akter ter golong mempunyai var iabilitas genetik yang luas jika r agam genetik lebih besar dar i dua kali simpangan baku r agam genetiknya dan ter golong sempit jika r agam genetik lebih kecil atau sama dengan dua kali simpangan baku r agam

genetiknya .

Tabel 3. Nilai dan kr it er ia var iabilitas genet ik 13 kultivar jagung pulut lokal Sulaw esi Tenggar a

Kar akter Kode Var iabilitas Genetik2

Kr iter ia

Tinggi tanaman (cm) TTM 115,141 96,752 193,504 sempit

Diameter batang(cm) DMB 0,024 0,015 0,029 sempit

Luas daun (cm2) LDT 610,147 699,938 1399,876 sempit

jumlah daun (helai) JMD 0,041 0,092 0,185 sempit

Diameter tongkol (cm) DMT -0,009 0,006 0,012 sempit

Panjang tongkol (cm) PTG 0,353 0,510 1,019 sempit

Jumlah bar is tongkol JBT 0,228 0,163 0,327 sempit

Ber at per tongkol (g) BRPT 5,605 12,042 24,084 sempit

Bobot 100 Biji (g) BBJ 0,942 2,328 4,657 sempit

Ket er angan: = Ragam genetic, = Simpangan baku, 2 = 2 x simpangan baku r agam genetic

Pada Tabel 3. dapat diketahui bahw a semua kar akter jagung pulut lokal yang diamati memiliki nilai var iabilitas genetik yang sempit. Kar akter -kar akter ter sebut meliputi tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, jumlah daun, diameter tongkol, panjang tongkol, jumlah bar is tongkol, ber at per tongkol dan bobot 100 biji.

Pembahasan. Dalam pemuliaan tanaman, ker agaman mer upakan sumber daya genetik yang sangat ber har ga, kar ena senantiasa menyajikan mater ial bar u untuk per baikan var ietas, ter utama untuk memper oleh genotipe yang dikehendaki (Allar d, 1960), dengan demikian semakin tinggi ker agaman genetik semakin tinggi pula peluang untuk mendapatkan sumber gen bagi kar akter yang akan diper baiki.

Hasil analisis ter hadap par ameter var iabilitas genetik ber dasar kan klasifikasi Ander son dan Bancr oft (1952) menunjukkan bahw a 13 kultivar jagung pulut yang diteliti semua kar akter nya atau sifatnya yang diamati memiliki nilai var iabilitas genetik yang sempit. Sifat-sifat ter sebut adalah tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, jumlah daun, diameter tongkol, panjang tongkol, jumlah bar is tongkol, ber at per tongkol dan bobot 100

biji. Kar akter yang memiliki nilai var iabilitas sempit mengindikasikan bahw a kar akter ter sebut pada populasi yang sama atau tidak memiliki per bedaan dalam hal komposisi gen. Var iabilitas genetik yang sempit ini diduga disebabkan oleh kultivar yang diper oleh mer upakan kultivar yang ber asal dar i satu lokasi yang tidak memiliki per bedaan agr oklimat yang ber ar ti, var iabilitas genetik sempit juga diduga akibat dar i kegagalan genotipe-genotipe untuk mengekspr esikan kar akter nya disebabkan oleh ketidakmampuan genotipe ter sebut dalam mengoptimalkan potensi genetik pada suatu lingkungan tumbuh. Hal ini menyebabkan penampilan optimal potensi genetik suatu tanaman jar ang ter capai (Ruchjaningsih, 2006).

Kar akter yang diamati dan memiliki nilai var iabilitas sempit mer upakan kar akter kuantitatif yang dikendalikan oleh banyak gen (poligen). Sifat kuantitatif yang dikendalikan oleh banyak gen diar tikan sebagai hasil akhir dar i suatu pr oses per tumbuhan yang ber kaitan dengan sifat fisiologi (Mar tono, 2009). Keadaan ini menggambar kan bahwa untuk sifat tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, jumlah daun, diameter tongkol, panjang tongkol, jumlah bar is tongkol, ber at

(5)

per tongkol dan bobot 100 biji tidak memper lihatkan peluang ter hadap usaha-usaha per baikan yang efektif dan efisisen melalui seleksi sebab tidak member ikan keleluasaan dalam pemilihan genotipe-genotipe yang diinginkan.

SIMPULAN

Hasil penelitian ini memper lihatkan bahw a var iabilitas sempit ter dapat pada semua kar akter jagung pulut lokal yang diamati.

DAFTAR PUSTAKA

Allar d RW. 1960. Pr inciples of Plant Br eeding. John Wiley and Sons, Inc. New Yor k. 485 p.

Ander son RL, Bancr oft TA. 1952. Statistical Theor y in Resear ch/ McGr aw Hill Book Company Inc. New Yor k

Boer D. 2011. Analisis var iabilitas genetika dan koefisien lintas ber bagai kar akter agr onomi dan fisiologi t er hadap hasil biji dar i ker agaman genetik 54 jagung asal Indonesia Timur . Jur nal Agr ot eknos 1(3): 35- 43.

BPS Sulaw esi Tenggar a. 2010. Sulaw esi Tenggar a dalam Angka, Balai Pustaka Statistik Pr ovinsi Sulaw esi Tenggar a, Kendar i.

Huda N. 2008. Var iabilitas genetik daya hasil 10 galur ment imun (Cucumis sativus L.) ber dasar kan mor fologi buah [ Skr ipsi] . Fakultas Per tanian Univer sitas Br aw ijaya.

Mangoendidjojo W. 2003. Dasar -Dasar Pemuliaan Tanaman. Pener bit Kanisius. Yogyakar ta. Mar tono B. 2009. Ker agaman genetik, her itabilitas

dan kor elasi antar kar akter kuantitatif nilam (Pogostemon sp.) hasil fusi pr otoplas. Jur nal LITRI 15 (1): 9 – 15.

Pinar ia A., Baihaki A., Setiamihar dja R., Dar djat A.A. 1995. Var iabilitas genetic dan her itabilitas kar akter -kar akter biomassa 53 genot ipe kedelai. Zur iat 2: 88-92.

Ruchjaningsih R. 2006. Efek mulsa ter hadap penampilan fenot ipik dan par amet er genetik pada 13 genotipe kentang di lahan saw ah datar an medium Jatinangor . J.Hor t. 16(4): 290-298.

Ruchjaningsih A., Imar aman, Thamr in M., Kanr o M.Z. 2002. Penampilan Fenotipik dar i Beber apa Par amet er Genetik Delapan Kultivar Kacang Tanah pada Lahan Saw ah. Zur iat 11(1): 110. Singh, R.K., Chaudhar y B.D. 1979. Biomet r ical

Methods in Quantitative Genetic Analysis. Kalyani Pub. Ludhiana, New Delhi.

Wahdah R, Baihaki A, Setiamihar dja R, Sur yatmana G. 1996. Var iabilitas dan Her itabilitas Laju Akumulasi Bahan Ker ing Pada Biji Kedelai. Zur iat 7(2): 92-98.

Wahyuni TS, Setiamihar dja R, Her miati N, Hendr oat mojo KH. 2004. Var iabilitas genetik, her itabilitas dan hubungan antar a hasil umbi dengan beber apa kar akter kuantitatif dar i 52 genotipe ubi Jalar di Kendalpayak, Malang. Zur iat 15(2): 109– 117.

Welsh, R. 1991. Dasar -Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Ter jemahan Mogea JP. Er langga. Jakar ta.

Gambar

Tabel 1. Asal  tempat jagung  pulut  lokal  Sulaw esi Tenggar a yang diuji
Tabel 3. Nilai dan kr it er ia var iabilitas genet ik 13 kultivar  jagung pulut lokal Sulaw esi Tenggar a

Referensi

Dokumen terkait

Uji korelasi dan regresi berganda digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara variabel independen yaitu supervisi akademik kepala madrasah dan

Evaluasi yang digunakan dalam satu semester yaitu menggunakan evaluasi formatif (tes yang dialukan ketika akhir pelajaran/proses belajar mengajar) dengan tujuan guru

Di Indonesia, kanker paru menjadi penyebab kematian utama kaum pria dan lebih dari 70 % kasus kanker itu baru terdiagnosis pada stadium lanjut (stadium IIIb atau IV) sehingga hanya

Terakhir apabila pada panggilan kedua tersebut juga tetap tidak datang maka akan dilakukan panggilan ketiga dengan jarak waktu antara panggilan ketiga dengan hari

Kecerdasan emosi dan kepercayaan diri yang baik akan membuat karyawan mampu mengenali perasaan diri kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pembuatan dan karakterisasi limbah industry karet sheet dan polprepilen (PP) bekas dalam campuran aspal dan

Hal ini berkaitan dengan hak menentukan diri sendiri (the right to self determination) sebagai dasar hak asasi manusia dan hak pasien untuk mendapatkan informasi yang