• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINAT DAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATAKULIAH LIMNOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MINAT DAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATAKULIAH LIMNOLOGI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

244

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

MINAT DAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATAKULIAH LIMNOLOGI

Muhammad Najib Fahmi*, Randa Nofri Wanda, Murni Saptasari , Hadi Suwono

Program Studi Pendidikan Biologi, Pascasarjana Universitas Negeri Malang *Email: najibfahmibiologi@gmail.com

ABSTRAK

Matakuliah Limnologi merupakan matakuliah di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Limonologi mendorong mahasiswa dapat berkarya memecahkan permasalahan lingkungan perairan air tawar melalui penerapan konsep pengelolaan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis proyek ditinjau dari minat serta keterampilan mahasiswa. Prodi Biologi Universitas Negeri Malang angakatan 2014 pada matakuliah limnologi melalui pembelajaran berbasis projek (PjBL). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan lembar observasi dan penyebaran angket kepada mahasiswa pada matakuliah Limnologi. Hasil penelitian menunjukkan aspek pengetahuan mahasiswa minat 88% dengan kategori sangat baik dan aspek keterampilan kerja ilmiah 80,3% dengan kategori sangat baik.

Kata kunci : PjBL, Pengetahuan, Sikap, Minat, Keterampilan PENDAHULUAN

Matakuliah Limnologi merupakan kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) yang memiliki tujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai (Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.232/U/2000). Matakuliah Limonologi di Jurusan Biologi FMIPA UM memiliki tujuan untuk melatih mahasiswa agar mampu berkarya untuk memecahkan permasalahan lingkungan perairan tawar melalui penerapan konsep pengelolaan lingkungan. Standar Komptensi matakuliah Limnologi yaitu mahasiswa (1) menguasai konsep-konsep Limnologi; (2) menguasai prinsip dan prosedur penelitian Limnologi, (3) terampil menggunakan alat pengukuran faktor fisika-kimia air dan analisisnya; (4) mampu merancang, melaksanakan, dan melaporkan suatu penelitian Limnologi; dan (5) mampu menerapkan ilmunya dalam pengelolaan kualitas air dan konservasi sumber daya hayati perairan tawar (Universitas Negeri Malang, 2016).

Pengamatan yang dilakukan pada matakuliah Limnologi Jurusan Biologi FMIPA UM, mahasiswa belum menunjukan minat dan motivasi yang baik. Hal dapat terlihat dari pasif dan rendahnya perhatian mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan. Rendahnya perhatian ini juga berdampak terhadap sedikitnya pertanyaan mahasiswa kepada dosen, ataupun kepada sesama mahasiswa lainnya ketika berdiskusi. Hasil belajar mahasiswa juga belum menunjukan perolehan yang optimal, rendahnya hasil belajar mahasiswa kemungkinan besar disebabkan karena (1) ketidaktepatan pemilihan metode pembelajaran; (2) kegiatan praktikum, dan (3) mahasiswa tidak memiliki keterampilan mengidentifikasi dan memecahan masalah. Metode pembelajaran dilakukan dengan penyampaian makalah dan presentasi tiap kelompok mahasiswa, interkasi berupa tanya jawab dan diskusi, kemudian diakhiri dengan penjelasan berupa ceramah dari dosen hingga selesai perkuliahan. Rendahnya nilai mahasiswa dikarenakan juga oleh kegiatan praktikum yang tidak menantang, hal ini karena tiap kelompok harus mengerjakan hal yang sama. Dalam melaksanakan pembelajaran sains peserta didik juga dituntut untuk terampil dalam melaksanakan kerja ilmiah (Nur, 2011). Keterampilan kerja ilmiah berguna untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan penelitian untuk memecahkan masalah sekitar (Semiawan, 1992). Dewi (2009) menjabarkan keterampilan kerja ilmiah meliputi: a) merencanakan kerja ilmiah, c) melaksanakan kerja ilmiah, c) mengkomunikasikan hasil kerja ilmiah dan d) bersikap ilmiah.

Menurut Khairani (2014) minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan tertentu. Minat

(2)

245

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman. Arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah minat melahirkan perhatian yang serta merta, minat memudahkan terciptanya konsentrasi, minat mencegah gangguan dari luar, minat memperkuat adanya bahan pelajaran dalam ingatan, dan minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri (Sani, 2013). Keterampilan kerja ilmiah sangat berguna bagi peserta didik dan bisa digunakan saat masuk kedalam dunia kerja (Dewi, 2008). Karena dalam bekerja bukan hanya pengetahuan yang diperlukan tetapi juga harus terampil dalam mengerjakan pekerjaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan keterampilan kerja ilmiah mahasiswa pada perkuliahan Limnologi menggunakan model project based learning (PjBL. Pembelajaran PjBL adalah model pembelajaran autentik yang melatih pebelajar untuk merancang projek pemecahan masalah, mengimplementasikan rancangan, dan mengevaluasi hasil projek, yang dapat diaplikasikan dalam dunia nyata (Railsback, 2002). Petrosino (2009) mengatakan bahwa PBP adalah pembelajaran yang melatih pebelajar mengerjakan projek sehingga membawa pebelajar ke proses belajar yang dalam, pebelajar menggunakan teknologi dan berinkuiri untuk menjelaskan isu dan permasalahan. Dengan demikian, melalui PBP diharapkan mahasiswa belajar dan berlatih menjadi ahli dan berkarya dalam memecahkan permasalahan lingkungan perairan tawar. Mahasiswa belajar berkolaborasi dan bekerja sama melaksanakan projek pemecahan permasalahan lingkungan sehari-hari dengan menerapkan konsep-konsep Limnologi (Suwono & Susilo, 2010).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa semester VII (ganjil) yang mengambil matakuliah Limnologi di Universitas Negeri Malang pada tahun ajaran 2017/2018. Pelaksaan kegiatan Scientific Field Trips berbasis projek dilakukan pada bulan Oktober 2017 pada dua tempat yang berbeda yaitu di Sungai Brantas Kota Malang dan Waduk Lahor, Kabupaten Malang. Semua kelompok melakukan dua projek mengenai permasalahan lingkungan di kedua dua tempat tersebut. Kedua kawasan tersebut dipilih agar mahasiswa dapat menganalisis permasalahan dan dapat menyelesaikan permasalahan lingkungan sesuai dengan keahlian dan ilmu yang dimilikinya, khususnya yang berkaitan dengan perairan tawar.

Proses latihan identifikasi dan pemecahan masalah yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan lingkungan diharapkan menjadi cara belajar kontekstual mahasiswa sehingga pengalaman belajar yang dilakukannya memiliki makna dan pengalaman belajar yang baik. PjBL mengacu pada Colley (2008) dengan tahapan: (1) mengidentifikasi dan mendefinisikan projek; (2) mencari informasi; (3) merencanakan projek; (4) melaksanakan projek; (5) mendokumentasikan dan melaporkan projek; dan (6) mengevaluasi projek.

Data untuk mengetahui minat belajar mahasiswa terhadap matakuliah limnologi pembelajaran Project Based Learning (PjBL) didapatkan melalui angket, Angket sikap mahasiswa yang digunakan yaitu diadaptasi dari Jihad dan Haris (2013) dengan menggunakan skala Likert yang terdiri dari beberapa kategori yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Analisis angket minat belajar mahasiswa ini menggunakan teknik penskoran pengukuran afektif (Jihad & Haris, 2013). Misal dari instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat ada 10 butir. Dalam penelitian ini, peneliti membuat instrumen angket minat belajar mahasiswa dengan jumlah 36 butir pernyataan yang terdiri dari 18 pernyataan positif dan 18 pernyataan negatif, dengan rentangan yang dipakai adalah 1 sampai 4, seperti yang diuraikan pada tabel 1. berikut.

(3)

246

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

Tabel 1. Skor Pilihan Jawaban Angket Menurut Skala Likert

Pilihan Pernyataan Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

SS (Sangat Setuju) 4 4

S (Setuju) 3 3

TS (Tidak Setuju) 2 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 1

Kemudian, angket minat belajar mahasiswa akan dianalisis tiap karakteristik, dengan perhitungan seperti berikut ini:

Karakteristik Perhatian terhadap matakuliah limnologi

Skor minat belajar mahasiswa pada karakteristik ini akan ditentukan berdasarkan rata-rata skor jawaban yang dipilih oleh mahasiswa. Pada karakteristik ini terdapat 3 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif, maka rata-rata skor minat belajar mahasiswa pada indikator ini yaitu:

Keterangan:

TS : total skor jawaban semua mahasiswa JM : jumlah mahasiswa

Jika rentang yang dipakai 1–4 dan terdapat 6 pernyataan pada karakteristik ini, maka kriteria tingkat minat belajar ditentukan sebagai berikut:

1) Skor terendah 6 × 1 = 6 2) Skor tertinggi 6 × 4 = 24 3) Median = 15

4) Jika dibagi menjadi 4 kategori, maka skalanya 6–10,5 termasuk tidak berminat, 10,5–15 kurang berminat, 15–19,5 berminat, dan skala 19,5–24 sangat berminat.

Atau:

Jika disederhanakan skalanya menjadi 1–1,75 termasuk tidak berminat, 1,75–2,5 kurang berminat, 2,5–3,25 berminat dan skala 3,25–4 sangat berminat.

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh kriteria tingkat minat belajar mahasiswa pada karakteristik ini yang disajikan pada tabel 2. berikut.

Tabel 2. Kriteria Tingkat Minat Belajar Mahaiswa pada Karakteristik Perhatian terhadap Matakuliah Limnologi

Skor Kriteria

3,25 < skor ≤ 4 Sangat Berminat

2,5 < skor ≤ 3,25 Berminat

1,75 < skor ≤ 2,5 Kurang Berminat

1 < skor ≤ 1,75 Tidak Berminat

Perhitungan di atas berlaku juga untuk karakteristik perhatian terhadap pembelajaran, rasa senang, dan faktor eksternal.

Karakteristik Bersemangat

Skor minat belajar mahasiswa pada karakteristik ini akan ditentukan berdasarkan rata-rata skor jawaban yang dipilih oleh mahasiswa. Pada karakteristik ini terdapat 2 pernyataan positif dan 2 pernyataan negatif, maka rata-rata skor minat belajar mahasiswa pada indikator ini yaitu

(4)

247

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

Keterangan:

TS : total skor jawaban semua mahasiswa JM : jumlah mahasiswa.

Jika rentang yang dipakai 1–4 dan terdapat 4 pernyataan pada karakteristik ini, maka kriteria tingkat minat belajar ditentukan sebagai berikut:

1) Skor terendah 4 × 1 = 4 2) Skor tertinggi 4 × 4 = 16 3) Median = 10

4) Jika dibagi menjadi 4 kategori, maka skalanya 4–7 termasuk tidak berminat, 7–10 kurang berminat, 10–13 berminat, dan skala 13–16 sangat berminat.

Atau:

Jika disederhanakan skalanya menjadi 1–1,75 termasuk tidak berminat, 1,75–2,5 kurang berminat, 2,5–3,25 berminat dan skala 3,25–4 sangat berminat.

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh kriteria tingkat minat belajar mahasiswa pada karakteristik ini yang disajikan pada tabel 3.berikut.

Tabel 3. Kriteria Tingkat Minat Belajar Mahasiswa pada Karakteristik Bersemangat

Skor Kriteria

3,25 < skor ≤ 4 Sangat Berminat

2,5 < skor ≤ 3,25 Berminat

1,75 < skor ≤ 2,5 Kurang Berminat

1 < skor ≤ 1,75 Tidak Berminat

Perhitungan di atas berlaku juga untuk karakteristik rasa puas dan faktor eksternal.

Karakteristik Keterampilan Kerja Ilmiah

Keterampilan kerja ilmiah diukur melalui lembar angket observasi yang diadaptasi dari Fajarianingtyas (2012). Kriteria ditentukan dari rata-rata nilai yang didapatkan. Rerata skor kerja ilmiah seluruh mahasiswa dihitung dengan rumus:

Setelah didapatkan hasilnya kemudian dikategorikan sesuai tabel 4.

Tabel 4. Kriteria tingkat keterampilan kerja ilmiah

Skala Nilai % Keterangan

90% - 100% Sangat baik

80% - 89% Baik

60% - 79 % Cukup

0% - 59% Kurang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran berbasis projek (PjBL) memberikan bekal penting bagi mahasiswa yang mengambil matakuliah Limnologi. Bekal ini penting sebagai kunci untuk mencapai keberhasilan sebagai generasi abad 21. Pelaksanaan penerapan PjBL pada tempat yang berbeda yaitu di sungai Brantas Kota Malang dan di Waduk Lahor, Kabupaten Malang.

(5)

248

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

Pelaksanaan pembelajaran berbasis projek (PjBL) yang diamati ini terdiri dari enam aspek yaitu: mengidentifikasi dan mendefinisikan projek, mencari informasi, merencanakan projek, melaksanakan projek, mendokumentasikan dan melaporkan projek, mengevaluasi projek (Colley, 2008). Pengukuran minat mahasiswa yang terdiri dari indikator karakteristik perhatian terhadap matakuliah limnologi, perhatian terhadap pembelajaran berbasis proyek, rasa senang, bersemangat, rasa puas, faktor internal dan faktor eksternal. Langkah PjBl yang dilakukan yaitu mengumpulkan informasi permasalahan yang ada, merencanakan proyek, melaksanakan proyek, melaporkan dan mempresentasikan hasil proyek. Mahasiswa yang mengambil matakuliah Limnologi pada pembelajaran berbasis projek (PjBL) diperoleh data minat belajar yang disajikan pada gambar 1, yaitu.

Gambar 1. Minat belajar mahasiswa pada matakuliah limnologi berbasis PjBL

Hasil Minat

Hasil Penelitian menunjukan bahwa minat mahasiswa pada matakuliah Limnologi dengan menerapkan pembelajaran PjBL berada pada kategori sangat berminat dalam kriteria tingkat minat belajar mahasiswa dengan nilai rata-rata mencapai 3.82 dengan skala 4. Pembelajaran berbasis projek merupakan pembelajaran yang berpusat pada pebelajar, menggunakan berbagai cara, dan merupakan pendekatan pembe-lajaran aktif dalam pendidikan. Melalui pendekatan ini, mahasiswa didorong untuk melakukan projek dan bekerja secara kolaboratif sebagai anggota tim untuk menjalankan satu seri tugas yang menghasilkan produk pada akhir projek (Anonim, 2009). PBP merupakan model pembelajaran yang autentik yang mahasiswa merencanakan, melaksanakan, melapor-kan, dan mengevaluasi projek yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Railsback, 2002).

Hasil Keterampilan Kerja Ilmiah

Hasil penelitian keterampilan kerja ilmiah mahasiswa dapat disimpulkan rerata yang didapatkan adalah sebesar 80,41% dengan kategori baik. Dalam pembelajaran berbasis proyek perlu yang namanya keterampilan kerja ilmiah yang mendukung perkembangan proyek yang dilakukan mahasiswa supaya sesuai dengan metode sains (Dewi, 2008).

3.67 3.8 3.83 3.85 3.95 3.9 3.75 3.5 3.553.6 3.653.7 3.753.8 3.853.9 3.954

(6)

249

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

Gambar 2. Keterampilan kerja ilmiah mahasiswa pada matakuliah limnologi berbasis PjBL

KESIMPULAN

Minat mahasiswa pada matakuliah Limnologi dengan menerapkan pembelajaran PjBL berada pada kategori sangat berminat dalam kriteria tingkat minat belajar mahasiswa dengan nilai rata-rata mencapai 3.82 dengan skala 4. Mahasiswa sangat berminat mengkuti perkuliahan limnologi dengan pembelajaran berbasis proyek. Keterampilan kerja ilmiah mahasiswa berada pada kategori baik dengan nilai rerata 80,41%. Hal ini menunjukkan mahasiswa memiliki minat yang sangat baik serta keterampilan kerja ilmiah yang sangat baik.

DAFTAR PUSTAKA

Colley, K. (2008). Project-Based Science Instruction. The Science Teacher. Vol.75, Ed.8, hal 23-28. Dewi, S. (2008). Keterampilan Proses Sains. Bandung: Tinta Emas

Jihad, A., & Haris, A. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, Kemendiknas, Jakarta. Khairani, H.M. (2014). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nur, M. 2011. Modul Keterampilan Proses Sains. Surabaya: Pusat Matematika dan Sains Sekolah (PSMS) Universitas Negeri Surabaya

Petrosino, A. (2009). Project-Based Learning: Background Knowledge and Theory. Madison: Wisconsin Cen-ter for Education Research, (online), (http://college. cengage.com/education/pbl/background.html, di-akses 28 November 2017).

Railsback, J. (2002). Project-based instruction: Creating Ex-citement for Learning. Northwest Regional Edu-cational Laboratory, (online), (http://www.nwrel. org/request/2002aug/index.html, diakses 28 November 2017).

Sani, R.A. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Semiawan ,C. (1992). Pendekatan Ketrampilan Proses .Jakarta : PT Gramedia Widiasarana

Universitas Negeri Malang. (2016). Katalog Biologi Tahun Akademik 2016/2017, FMIPA UM, Malang.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Merencanakan Kerja Ilmiah Melaksanakan Kerja Ilmiah Mengkomunikasikan Hasil Kerja Ilmiah

Laporan Kerja Ilmiah

Hasil Keterampilan Kerja Ilmiah (%)

Gambar

Tabel 1. Skor Pilihan Jawaban Angket Menurut Skala Likert
Tabel 3. Kriteria Tingkat Minat Belajar Mahasiswa pada Karakteristik Bersemangat
Gambar 1. Minat belajar mahasiswa pada matakuliah limnologi berbasis PjBL  Hasil Minat
Gambar 2. Keterampilan kerja ilmiah mahasiswa pada matakuliah limnologi berbasis PjBL

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada factor Budaya Organisasi (X) terhadapKepuasanKerjaKaryawan (Y) Pada PT Bank Rakyat

[r]

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama (H1) pada penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan sosial dan kinerja lingkungan secara simultan mempunyai pengaruh yang

Dari penelitian yang dilakukan komoditas ketan hitam adalah bahan yang paling efisien digiling menggunakan alat penggiling tipe flat burr mill dengan kapasitas

Menyerahkan 4 (empat) eksemplar proposal tesis yang telah disetujui dan ditandatangani oleh dosen pembimbing untuk mengikuti ujian seminar proposal2.

selain pemberian pupuk majemuk yang berbeda kemungkinan dikarenakan pada penggunaan pupuk majemuk Gandapan percabangannya tumbuh menyebar ke samping dengan cepat

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulan bahwa (1) Implemantasi etika bisnis islam di Rumah Makan Wong Solo cabang Batoh sudah diterapkan dengan baik; (2) etika bisnis yang

Penurunan mutu pada permen hisap ekstrak daun ciplukan yaitu, semakin lama penyimpanan pada suhu ruang (28 o C), maka semakin menurunnya kandungan senyawa