• Tidak ada hasil yang ditemukan

Temuan Survei Pandangan Masyarakat terhadap Keberadaan KPK dalam Pemberantasan Korupsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Temuan Survei Pandangan Masyarakat terhadap Keberadaan KPK dalam Pemberantasan Korupsi"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Temuan Survei Pandangan

Masyarakat terhadap

Keberadaan KPK dalam

pemberantasan Korupsi

Indonesia Corruption Watch (ICW)

www.antikorupsi.org

(2)

Latar Belakang

Proses seleksi calon pimpinan KPK

Masyarakat harus berpartisipasi dalam proses

seleksi calon pimpinan KPK

DPR harus melihat pandangan masyarakat

terkait proses seleksi capim KPK

(3)

Tujuan Survei

Mengetahui bagaimana pandangan masyarakat

terhadap kelembagaan, kinerja, dan proses seleksi

calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

(4)

Metode

Survei

Wawancara langsung

Partially open question

Teknik sampling yang digunakan adalah

two stage random sampling

Total responden 1500

Margin of error 2% - 3%

Tingkat signifikansi 95%

kriteria responden:

Berusia minimal 17 tahun

Harus ada keterwakilan perempuan dan laki-laki dalam 1 kelurahan

Berasal dari 3 RW berbeda

Dilarang untuk mewawancarai responden yang tinggal satu rumah

atau berdempetan rumahnya.

(5)

Waktu dan Tempat

26 Oktober sampai 20 November 2015 di lima kota besar, yaitu

Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan

No Kota Jumlah Kelurahan

Responden 1 Jakarta 51 510 2 Bandung 29 290 3 Surabaya 27 270 4 Medan 24 240 5 Makassar 19 190 Total 150 1.500

(6)
(7)

Jenis Kelamin

Laki Laki; 57.7%

Perempuan ; 42.3%

Jumlah laki-laki dengan perempuan dalam survei ini dapat dikatakan sebanding karena dari 1500 responden, sebanyak 42,3% adalah perempuan dan 5,7,7% adalah laki-laki.

(8)

Latar Belakang Pekerjaan

TNI Polisi Petani Nelayan PNS Guru Pensiunan Mahasiswa/Pelajar Karyawan Swasta Lainnya Ibu Rumah Tangga Wiraswasta 0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00% 40.00% 0.13% 0.33% 0.33% 0.33% 1.80% 2.53% 4.93% 7.13% 13.27% 14.33% 20.40% 34.13%

Berdasarkan latar belakang pekerjaannya, sebanyak 34,13% merupakan wiraswasta, sebanyak 20,4% ibu rumah tangga, sebanyak 13,27% karyawan

swasta, sebanyak 7,13% mahasiswa/pelajar, sebanyak 4,93% pensiunan, sebanyak 2,53% guru, dan PNS sebanyak 1,8%. Sedangkan sisanya 0,13% sampai 0,33% adalah nelayan, petani, polisi, dan TNI.

(9)
(10)

Apakah keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) dibutuhkan dalam pemberantasan korupsi di

Indonesia?

Iya Tidak 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0% 100.0% 97.9% 1.9%

Dari 1500 responden, ternyata 97,9% menganggap bahwa KPK dibutuhkan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia dan hanya 1,9% yang

menyatakan tidak membutuhkan KPK dalam pemberantasan korupsi.

Sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas masyarakat masih

membutuhkan KPK untuk menangani korupsi di Indonesia.

(11)

Penilaian Masyarakat Terhadap Kinerja Lembaga Penegak Hukum

Dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia?

Kepolisian Kejaksaan KPK 0 2 4 6 8 10 5.3 5.6 7.8

Grafik diatas memperlihatkan bagaimana penilaian yang diberikan masyarakat atas kinerja lembaga penegak hukum (kepolisian, kejaksaan dan KPK) dalam pemberantasan korupsi dari yang terendah 1 sampai 10 yang tertinggi. Ternyata rata-rata nilai yang diberikan masyarakat terhadap kepolisian adalah 5,3, untuk kejaksaan 5,6, dan untuk KPK 7,8. Hal ini memperlihatkan bahwa masyarakat

masih menganggap bahwa KPK lebih baik menangani kasus korupsi dibandingkan dengan kepolisian dan kejaksaan.

(12)

KPK memiliki fungsi pencegahan, penindakan, dan

supervisi, menurut anda fungsi mana yang harus menjadi

fokus kerja KPK?

Pencegahan Penindakan Supervisi Pencegahan & Penindakan Pencegahan & Supervisi Penindakan & Supervisi Pancegahan, Penindakan & Supervisi

0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 19.0% 20.8% 5.7% 12.1% 1.7% 1.9% 38.7%

Dari ketiga fungsi yang dimiliki oleh KPK, yaitu pencegahan, penindakan, dan supervisi, masyarakat paling banyak menganggap bahwa ketiga fungsi yang KPK miliki saat ini (pencegahan, penindakan, dan supervisi) harus menjadi fokus kerja KPK ada sebanyak 38,7%, kemudian ada sebanyak 20,8% responden yang

menyatakan fungsi penindakan yang menjadi fokus kerja KPK, sebanyak 19% menyatakan fungsi pencegahan yang menjadi fokus kerja KPK.

(13)

Menurut anda, apakah KPK perlu memiliki

kewenangan penyadapan dalam pemberantasan

korupsi?

Iya; 85.3% Tidak; 7.3%

Tidak Tahu; 7.4%

Grafik di samping menggambarkan bagaimana pandangan masyarakat terhadap kewenangan KPK untuk melakukan penyadapan.

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat, sebanyak 85,3%,

menyatakan KPK perlu memiliki kewenangan penyadapan dan hanya 7,3% yang menyatakan tidak perlu dan tidak tahu apakah KPK perlu memiliki kewenangan penyadapan

(14)

Menurut anda, apakah KPK perlu merekrut

penyidik & penyelidik independen?

Iya; 82.5% Tidak; 8.3%

Tidak Tahu; 9.2%

Menurut masyarakat sebanyak 82,5% menyatakan bahwa KPK perlu merekrut penyidik dan

penyelidik independen, sebanyak 8,3% menyatakan KPK tidak perlu merekrut penyidik dan penyelidik independen dan 9,2% menyatakan tidak tahu apakah KPK perlu

merekrut penyidik dan penyelidik independen.

(15)

Menurut anda, apakah perlu ada aturan yang melindungi

pimpinan atau pegawai KPK dari serangan balik koruptor

karena menangani kasus korupsi?

Iya Tidak Tidak Tahu

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 78.4% 16.7% 4.9%

Sebagian besar masyarakat, yaitu 78,4%, menyatakan “iya” perlu ada aturan yang melindungi pimpinan maupun pegawai KPK dari serangan balik koruptor, kemudian sebanyak 16,7% menyatakan “tidak” perlu ada aturan yang melindungi pegawai dan serangan balik koruptor, dan 4,9% tidak tahu apakah KPK memerlukan aturan yang melindungi pimpinan dan pegawai KPK dari serangan balik koruptor.

(16)

Menurut anda, sektor apa yang harus jadi prioritas

dalam pemberantasan korupsi oleh KPK?

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 25.9% 23.6% 15.2% 15.1% 7.8% 5.3% 3.7% 3.1%

Sektor yang paling banyak dianggap melakukan korupsi adalah sektor

perpajakan sebanyak 33.3%, kemudian di sektor penegakan hukum sebesar 23,6%, dan infrastuktur sebesar 15,2%. Pendidikan mendapatkan peringkat ke empat sektor yang harus menjadi prioritas dalam pemberantasan korupsi dan kelima adalah sektor pelayanan sipil sebesar 7,8%.

(17)

Menurut anda, institusi mana yang paling dulu

harus di bersihkan oleh KPK?

DPR; 34.0% Kepolisian; 22.3% Pengadilan; 12.9% Kementerian; 8.0% Partai Politik; 7.8% BUMN; 7.3% Kejaksaan; 4.6% Lainnya; 3.1%

Menurut masyarakat, institusi

yang paling dulu harus

dibersihkan oleh KPK pertama

adalah DPR 34,0% kemudian

sebanyak 22,3% menganggap

bahwa institusi kepolisian yang

harus menjadi prioritas

pemberantasan korupsi dan

institusi ketiga yang harus

menjadi prioritas adalah

pengadilan yaitu sebanyak

12,9%.

(18)

Menurut anda, apa tantangan terbesar KPK dalam

pemberantasan korupsi saat ini?

0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 27.7% 25.9% 19.2% 13.5% 6.5% 6.2%

Berdasarkan pandangan masyarakat, tantangan terbesar KPK dalam pemberantasan korupsi yang dihadapi KPK, sebanyak 27,5% responden menganggap pengurangan kewenangan, sebanyak 25,9% responden

menganggap kriminalisasi, sebanyak 19,2% menganggap kekurangan penyidik dan penyelidik adalah tantangan terbesar KPK dalam pemberantasan korupsi, sebanyak 6,5% menganggap anggaran kecil dan 13,5% menjawab tidak tahu.

(19)

Apakah anda mengetahui proses seleksi calon

pimpinan KPK yang dilakukan oleh pemerintah?

Iya; 37.5% Tidak; 62.5%

Berdasarkan grafik di samping terlihat bahwa masyarakat yang mengetahui proses seleksi calon pimpinan KPK hanya sebesar 37,5% dan yang tidak mengetahui ada

sebanyak 62,5%. Sehngga dapat dikatakan bahwa isu

tentang seleksi calon pimpinan KPK tidak terlalu menjadi

(20)

Menurut anda, apa kriteria untuk menjadi

pimpinan KPK?

46.80% 81.27% 43.20% 58.07% 39.20% 20.07%

Grafik di atas memperlihatkan bagaimana kriteria pimpinan KPK menurut

masyarakat. Responden diminta untuk memilih (boleh menyebutkan lebih dari 1 kriteria). Berdasarkan grafik di atas, kriteria yang paling banyak diinginkan oleh masyarakat sebagai pimpinan KPK adalah jujur (81,27%), kemudian berani (58,07%), dan berintegritas (46,8%).

(21)

Menurut anda, apakah latar belakang

pimpinan KPK harus ada yang berasal dari

kepolisian?

Iya ; 19.9% Tidak ; 79.4% Tidak Tahu; 0.7% Grafik di samping memperlihatkan bahwa mayoritas masyarakat

berpandangan bahwa latar belakang pimpinan KPK tidak harus berasal dari kepolisian (79,4%) dan hanya 19,9% yang

menganggap bahwa latar belakang pimpinan KPK harus ada yang berasal dari kepolisian.

(22)

Menurut anda, apakah latar belakang

pimpinan KPK harus ada yang berasal dari

kejaksaan?

Iya ; 26.4%

Tidak ; 73.0%

Tidak Tahu; 0.6%

Grafik di atas memperlihatkan bahwa menurut masyarakat latar belakang pimpinan KPK tidak harus ada yang berasal dari kejaksaan (73,0%) dan hanya 26,4% yang menyatakan bahwa latar belakang pimpinan KPK harus ada yang berasal dari kejaksaan.

(23)

Menurut anda sebaiknya latar belakang Pimpinan KPK berasal dari:

0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 35.0% 40.0% 45.0% 50.0% 38.7% 17.5% 12.7% 43.3% 18.3% 13.1% 8.2% 15.8%

Grafik di atas memperlihatkan bagaimana kriteria latar belakang pimpinan KPK menurut masyarakat. Dari pilihan responden (boleh memilih lebih dari 1 kriteria) menyatakan latar belakang pimpinan KPK sebaiknya berasal dari akademisi sebanyak 43,3%, berikutnya berasal dari masyarakat sipil sebanyak 38,7%.

(24)

Menurut Anda, apakah proses pemilihan

pimpinan KPK harus melibatkan DPR?

Iya; 41.7%

Tidak; 47.7%

Tidak Tahu; 10.5%

Ternyata 47,7% responden menyatakan bahwa proses

pemilihan pimpinan KPK tidak harus melalui DPR dan 41,7% menyatakan bahwa proses seleksi calon pimpinan DPR harus melalui DPR dan hanya 10,5% yang menyatakan tidak tahu apakah proses seleksi harus melalui DPR.

(25)

Kesimpulan:

Dari hasil survei yang dilakukan oleh ICW pada 5 kota besar (1.500 responden) terkait pandangan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi dan keberadaan KPK dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Keberadaan KPK sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari 97,7% responden menyatakan membutuhkan KPK dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

2. Terkait dengan keberadaan, masyarakat juga menilai kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi lebih baik dibandingkan dua APH yang lain (Kejaksaan, Kepolisian). Masyarakat memberi KPK nilai 7,8 (skala 0 -10), sementara Kejaksaan 5,6 dan Kepolisian 5,3

3. Terkait peran dan kewenangan KPK:

▫ Fungsi pencegahan, penindakan, dan supervisi dianggap harus menjadi fokus kerja KPK (38,7% responden menyatakan KPK harus fokus pada 3 fungsi ini, sementara yang

menekankan pada fungsi penindakan saja 20,8%).

▫ Fungsi kewenangan penyadapan yang ada pada KPK harus dipertahankan. Ini terlihat dari 85,3% responden menyatakan KPK harus memiliki kewenangan penyadapan dalam kerja pemberantasan korupsi.

▫ Peran penyelidik dan penyidik KPK juga mendapat respon sangat positif dari masyarakat, dimana 82,5% menyatakan KPK perlu merekrut penyelidik dan penyidik independen (diluar dari kejaksaan dan kepolisian).

▫ Usulan untuk melindungi KPK dari “serangan balik” juga mendapat dukungan besar dari masyarakat, dimana 78,4% responden menyatakan perlu ada kebijakan yang melindungi pimpinan/pegawai KPK dari “serangan balik koruptor”.

(26)

4. Sektor atau institusi yang harus jadi fokus kerja KPK dalam pemberantasan korupsi:

▫ Sektor yang harus menjadi prioritas KPK dalam pemberantasan korupsi adalah perpajakan, penegakan hukum, infrastruktur, dan pendidikan.

▫ Institusi yang harus menjadi perhatian KPK dalam pemberantasan korupsi di antaranya DPR, Kepolisian, dan Pengadilan.

5. Tantangan terbesar KPK dalam pemberantasan korupsi saat ini, responden menyatakan pengurangan kewenangan adalah tantangan terbesar KPK saat ini. Kemudian “tantangan” menyangkut kriminalisasi, kekurangan penyelidik, dan penyidik.

6. Proses seleksi dan kriteria pimpinan KPK dapat disimpulkan sebagai berikut:

▫ Hanya 37,5% responden mengetahui adanya proses seleksi capim KPK oleh pemerintah. Artinya mayoritas responden tidak mengetahui/mengikuti proses seleksi capim KPK.

▫ Terkait dengan proses pemilihan KPK oleh DPR, mayoritas responden menyatakan tidak perlu melalui DPR (47,7%) sedangkan yang menyatakan perlu lewat DPR (41,7%)

▫ Terkait dengan kriteria pimpinan KPK, mayoritas responden menyatakan jujur adalah kriteria utama di samping pemberani, berintegritas, dan independen.

▫ Sementara terkait soal latar belakang pimpinan KPK, mayoritas responden menyatakan pimpinan KPK tidak harus berlatar belakang kepolisian (79,4%), begitu juga tidak harus berlatar belakang kejaksaan (73,0%)

(27)

Terimakasih

Indonesia Corruption Watch (ICW) – 2015 Peneliti:

• Siti Juliantari Rahman,

• Mouna Wasef, • Febri Hendri AA,

Gambar

Grafik diatas memperlihatkan bagaimana penilaian yang diberikan masyarakat  atas kinerja lembaga penegak hukum (kepolisian, kejaksaan dan KPK) dalam  pemberantasan korupsi dari yang terendah 1 sampai 10 yang tertinggi
Grafik di atas memperlihatkan bagaimana kriteria pimpinan KPK menurut
Grafik di atas memperlihatkan bahwa menurut masyarakat latar belakang  pimpinan KPK tidak harus ada yang berasal dari kejaksaan (73,0%) dan  hanya 26,4% yang menyatakan bahwa latar belakang pimpinan KPK harus  ada yang berasal dari kejaksaan.
Grafik di atas memperlihatkan bagaimana kriteria latar belakang pimpinan  KPK menurut masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2006 tentang Retribusi Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol , yang melarang peredaran minuman beralkohol di kota

330 liter/detik.. Masing-masing instalasi memiliki prioritas daerah pelayanan seperti yang tergambarkan pada gambar 1.1. Pertumbuhan wilayah Barat Surabaya yang sangat cepat

1. Melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diberikan kepada 41 responden yang berisi 8 pernyataan untuk variabel X1 , 5 pernyataan

Menunjuk Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor W29.Ed.PL.02.03.5442 tanggal 17 desember 2012 perihal Pekerjaan pengadaan Bahan makanan narapidana dan Tahanan, dengan ini

Dengan segala hikmat puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Melalui world wide web informasi tersebut ditampilkan dalam bentuk yang menarik, dinamis, dan interaktif, yang biasanya disebut website, sehingga masyarakat berlomba-lomba

Tabel 4.1 Jenis Perusahaan dan Jenis Kelamin yang dipersyaratkan dalam Iklan Lowongan Pekerjaan Profesi Manajer Sumber Daya Manusia melalui Media Koran ... 22 Tabel 4.2

Kajian pengajaran ini adalah usaha guru-guru dari sekolah kami dan bertujuan untuk meluaskan lagi proses pembelajaran dan pengajaran dalam memperlengkapkan para pelajar dengan