• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI

KE KABUPATEN BANYUWANGI,

PROVINSI JAWA TIMUR

PENINJAUAN PT INDUSTRI KERETA API INDONESIA (PERSERO)

DAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

PADA MASA PERSIDANGAN II

TAHUN SIDANG 2020 – 2021

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(2)

I. PENDAHULUAN A. Dasar Hukum

Pasal 67 dan 30 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3), sebagaimana diubah terkahir kali dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MD3, diatur bahwa DPR RI memilki 3 (tiga) fungsi, yakni Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan. Untuk menjalankan ketiga fungsi tersebut, dapat dilaksanakan melalui pelaksanaan kunjungan kerja, baik di dalam maupun ke luar negeri, sebagaimana diatur dalam Pasal 98 UU MD3.

Pelaksanaan Kunjungan Kerja Ke Provinsi Sumatera Selatan didasarkan pada aturan pada undang-undang tersebut. Selain itu, pelaksanaan kunjungan ini juga didasarkan pada Keputusan Pimpinan DPR RI tentang Penugasan Anggota Komisi I s.d. XI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja pada Masa Reses Persidangan II Tahun Sidang 2020 – 2021, dan Keputusan Rapat Intern Komisi VI DPR RI mengenai Sasaran dan Objek Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI dalam Masa Reses Persidangan II Tahun Sidang 2020–2021.

B. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI

NO NO.

ANGGOTA N A M A KETERANGAN

1. A-189 ARIA BIMA PIMPINAN / F.PDI

PERJUANGAN

2. A-196 ST. ANANTA WAHANA, S.H. MH. F-PDIP 3. A-158 SONDANG TIAR DEBORA

TAMPUBOLON

F-PDIP 4. A-232 I NYOMAN PARTA, S.H. F-PDIP 5. A-209 SONNY T. DANAPARAMITA F-PDIP

6. A-334 DRS. MUKHTARUDIN F-PG

7. A-302 NUSRON WAHID F-PG

8. A-65 ANDRE ROSIADE F-P.GERINDRA

9. A-11 TOMMY KURNIAWAN F-PKB

10. A-409 RAFLI F-PKS

11. A-472 H. ACH. BAIDOWI, S.Sos., M.Si. F-PPP 12. -- DEDI, S.SOS

SET. KOMISI VI DPR RI 13. -- CDR BUYUNG

(3)

NO NO.

ANGGOTA N A M A KETERANGAN

15. -- PUTU P. PINATIH, S.I.Kom., M.A. TENAGA AHLI 16. -- NATASYA AMANDA PRIHANDINI MEDIA CETAK DAN

MEDIA SOSIAL

17. -- ANDRI TRIANA TV PARLEMEN

C. Objek Kunjungan Kerja

Objek kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI adalah mitra kerja yaitu PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero).

D. Maksud dan Tujuan Kunjungan Kerja

Maksud kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI adalah untuk mengetahu kondisi kondisi aktual, permasalahan serta tantangan yang dihadapi oleh PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero), termasuk roadmap serta langkah terobosan yang sedang dan akan dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja serta kontribusi perusahaan kepada pemerintah daerah.

II. HASIL PERTEMUAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK 1. PT INDUSTRI KERETA API INDONESIA (PERSERO)

PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero) atau lebih dikenal dengan PT INKA merupakan salah satu BUMN klaster jasa logistik di Indonesia. PT INKA dalah produsen kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara. Selain dioperasikan di Indonesia, produk PT INKA telah menyebar dan beroperasi di beberapa negara seperti Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia. Dalam pertemuan bersama Komisi VI DPR RI pada Kunjungan Kerja Spesifik, tanggal 23 November 2020, Bapak Budi Noviantoro selaku Direktur Utama dari INKA menyampaikan beberapa hal terkait kapasitas dan kapabilitas INKA group dalam rangka peningkatan ekspor serta penyampaian kinerja perusahaan, khususnya untuk INKA Banyuwangi.

Dalam paparannya di hadapan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI terkait roadmap perusahaan bahwa perkembangan industri kereta

(4)

api terus berkembang, walaupun di tengah pandemi Covid-19. Hal ini tentunya memberikan harapan bahwa pangsa pasar semakin besar tidak hanya untuk pasar dalam negeri namun juga internasional. INKA melihat beberapa tantangan dan strategi dari penetrasi pasar ini, melalui skema Joint Venture (JV) INKA melalui anak perusahaannya, INKA Stadler dengan mitra asing yang merupakan worldwide rollingstock manufacturer akan memberikan jaminan kualitas produk yang dibuat. Selain itu, pengalaman mitra asing yang merupakan worldwide rollingstock manufacturer akan dapat diklaim sebagai pengalaman INKA sehingga secara otomatis dapat memperluas pasar dengan masuk ke pasar kereta berpenggerak. Produk

joint venture juga akan memenuhi standar kereta premium yang dapat diterima oleh negara Singapura, Taiwan, Korea, dsb. Dengan meningkatnya ekspor maka hal ini juga turut berpengaruh baik terhadap kinerja perusahaan sehingga mampu meningkatkan devisa negara.

Dalam perkembangan bisnis ke depan, beberapa segmen yang mampu digarap oleh INKA diantaraya berupa moda transportasi angkutan barang, moda transportasi kereta api dan moda transportasi dalam kota. Moda transportasi angkutan barang meliputi kereta tambang antam, kereta tambang Kongo, petro trade Laos serta PNR dryport Filipina. Sedangkan dalam moda transportasi kereta api yakni sebagai penyedia sarana dan operator lokomotif, KRDE, KRL dan kereta penumpang. Untuk moda transportasi dalam kota, INKA sebagai penyedia sarana dan operator bus dan tram dengan Pemda Bali, Tram Bogor serta cable car Batu Malang. Dengan penguasaan manufaktur moda transportasi darat tersebut, ditopang oleh pendanaan INKA group serta lengan industri manufaktur yang mampu mengurangi harga produksi dan regulasi pemeritah yang memberikan izin adanya multi operator perkeretaapian.

INKA mampu membuktikan bahwa di tengah Pandemi Covid, INKA berhasil menjadi project developer untuk perkeretaapian dan intermoda di Republik Demokratik Kongo dengan nilai proyek sebesar US$ 11 Miliar dengan detail project sebagai berikut:

(5)

No. Project Infrastructure Rolling Stock

1. Kinshasa Metro $ 1.539.300.000 $ 481.975.000 2. Kinshasa – Matadi – Banana $ 1.399.893.000 $ 362.970.000 3. Bumba – Isiro & Bondo – Dulla $ 2.026.203.000 $ 232.970.000 4. Lubumbashi – Ilebo – Khinsasa $ 3.962.975.000 $ 890.185.000 5. Buta – Kisangani $ 785.654.000 $ 114.450.000

Total of Infrastructure and Rolling Stock

$ 9.714.025.000 $ 2.082.550.000

Total Investment $ 11.796.575.000

Tabel 1: Nilai Investasti Project Kongo

Sumber: Paparan INKA, Banyuwangi 23 November 2020.

Untuk ke depan, INKA akan melakukan pengembangan bisnis produk yang spesifik dan bersifat driving for pleasure, bus listrik, produk Tram dan ART, industri baterai serta Angkutan Logistik Komoditas Humanitarian. Terkait penyerapan Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh INKA, sebagaian digunakan untuk pembangunan workshop Banyuwangi. Sesuai dengan PP Nomor 67 Tahun 2016, INKA mendapatkan Penyertaan Modal Negara sebesar 1 Triliun Rupiah, yang kemudian penggunaannya sebagai berikut:

No. Penggunaan Nominal

1. Investasi dan revitalisasi fasilitas Rp 197 Miliar 2. Pembiayaan untuk proyek kereta Rp 200 Miliar 3. Pembangunan Pabrik Baru Rp 603 Miliar

Tabel 2: Penggunaan PMN 2016 oleh INKA Sumber: Paparan INKA, Banyuwangi 23 November 2020.

2. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

Bank Tabungan Negara (selanjutnya disebut Bank BTN) merupakan BUMN bidang jasa keuangan yang melayani dan mendukung pembiayaan sektor perumahan melalui tiga proyek utama yaitu perbankan, perseorangan, bisnis dan syariah. Meskipun di tengah pandemi Covid-19 kredit BTN tetap tumbuh yang ditopang oleh kredit perumahan terutama KPR Subsidi.

Disampaikan oleh Direktur Utama Bank BTN, Bapak Pahala Nugraha Mansuri, per Oktober 2020 Kredit Bank BTN tumbuh 0,3% (yoy) yang ditopang oleh peningkatan penyaluran KPR Subsidi, dengan data sebagai berikut:

(6)

Kredit (Rp Miliar) 2019 Oct-19 J Oct-20 YoY a b c d=(c/b)-1 Kredit Konsumer 185.028 185.841 188.244 1,3% A. Perumahan 180.318 181.366 183.662 1,3% KPR Subsidi 99.499 98.466 104.462 6,1% KPR Non Subsidi 72.872 74.794 71.911 -3,9% Kredit Perumahan Lainnya 7.947 8.107 7.288 -10,1% B. Non Perumahan 4.710 4.474 4.583 2,4% Kredit Komersial 29.832 31.037 27.128 -12,6% A. Perumahan 21.721 21.803 19.649 -9,9% B. Non Perumahan 8.112 9.233 7.479 -19,0% KMK 3.916 4.107 3.474 -15,4% Investasi 4.196 5.126 4.005 -21,9% Korporasi 17.352 15.361 16.335 6,3% Pembiayaan 23.613 23.330 24.569 5,3% TOTAL 255.825 255.568 256.277 0,3%

Tabel 3: Kinerja Kredit Bank BTN

Sumber: Paparan Bank BTN, Banyuwangi 23 November 2020.

Pertumbuhan KPR Subsidi (Rp/m) dan KPR non Subsidi (Rp/m) secara keseluruhan mengalami tren yang positif dan realisasi kredit baru per bulannya juga terus meningkat dan sudah mencapai Rp. 4 Triliun pada bulan September 2020.

DPK Bank BTN juga dapat tumbuh sebesar 28,1% yang lebih ditopang oleh peningkatan kontribusi Giro dan Deposito.Per Oktober 2020 Giro tumbuh sebesar 37,4% (yoy), Deposito sebesar 36% dan Tabungan cenderung stagnan, dengan data sebagai berikut:

Dana Pihak Ketiga (Rp Miliar) 2019 Oct-19 Oct-20 YoY

a b c d=(c/b)-1

Giro 52.117 49.321 67.778 37,4%

Tabungan 45.638 41.878 38.318 -8,5%

A. Batara Prima 18.525 18.764 16.383 -12,7%

B. Batara & Lainnya 20.645 17.673 16.384 -7,3%

C. eBatara Pos 2.316 2.225 2.216 -0,4% D. BTN Syariah 4.153 3.217 3.335 3,7% Deposito 127.647 135.076 183.669 36,0% A. Konsumer 24.116 22.497 24.722 9,9% B. Komersial 89.831 94.859 141.426 49,1% C. Syariah 13.700 17.720 17.521 -1,1% TOTAL 225.401 226.275 289.765 28,1%

Tabel 4: Kinerja Pendanaan Bank BTN

(7)

Kondisi likuditas Bank BTN terjaga pada tingkatan yang aman yang diindikasikan oleh rasio likuiditas yang terkendali dan penurunan Cost of Fund (CoF).

Pertumbuhan kredit perumahan Bank BTN mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19, namun sejalan dengan ekspektasi rebound di prediksi pertumbuhannya akan kembali meningkat di 2021, pertumbuhan KPR dan real estate dengan data sebagai berikut:

Diagram 1: Pertumbuhan KPR (yoy) Bank BTN Sumber: Paparan Bank BTN, Banyuwangi 23 November 2020.

8%

7%

4%

4%

9%

Q4 19 Q1 20 Q2 20 Q4 20f 2021f

Diagram 2: Pertumbuhan Real Estate (yoy) Bank BTN Sumber: Paparan Bank BTN, Banyuwangi 23 November 2020.

Isu strategis peningkatan bisnis KPR 2021 beberapa diantaranya sebagai berikut:

1. Program KPR BP TAPERA dimulai sejak awal tahun 2021. Program ini merupakan peluang untuk meningkatkan KPR di segmen fixed income

2. Proyek pembangunan perumahan kembali berjalan, setelah sebelumnya tertunda terutama perumahan segmen menengah-atas. 3. Pada RABN 2021, alokasi KPR Subsidi 2021 adalah 16,3 T atau

sebanyak 157,5 rb (hanya FLPP).

Pangaturan KPR Subsidi oleh Bank BTN tahun 2019 dan tahun 2020 mengalami penurunan seiring dengan permasalahan kontinuitas anggaran, skema atau regulasi pembiayaan yang belum optimal dan adanya Pandemi Covid-19. Penyaluran KPR Bank BTN tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan peta persebaran sebagai berikut:

6% 7%

2% 3%

8%

(8)

Gambar 1: Sebaran Penyaluran KPR Bank BTN (sejak 2013) Sumber: Paparan Bank BTN, Banyuwangi 23 November 2020.

Disampaikan secara langsung oleh Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha, progress program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Bank BTN sebagai berikut:

1. Penempatan Dana PEN (PMK No. 70/ PMK No. 104) per tanggal 31 Oktober 2020. Realisasi Kredit dari penempatan dana PEN Rp22,00 triliun yang disalurkan kepada 67 ribu debitur, sedangkan realisasi sampai dengan tanggal 12 November 2020 mencapai Rp22,62 triliun sebanyak 69 ribu debitur.

2. Restrukturisasi Kredit terdampak Covid-19 (POJK No.11) per 31 Oktober 2020. 310,5 ribu debitur dengan total pokok kredit yang direstrukturisasi sebesar Rp54,2 triliun.

3. Realisasi Bantuan Subsidi Bunga Kredit (PMK 85) per 31 Oktober 2020

a. UMKM Non KUR Rp511 juta (71 Debitur dengan pokok kredit Rp33,4 miliar).

b. KUR Rp44 Juta (53 Debitur dengan pokok kredit Rp8,65 triliun). c. Untuk bantuan subsidi KPR sampai dengan Tipe 70 akan

menggunakan PMK 138.

4. Realisasi Program Penjaminan (PMK 71) per 31 Oktober 2020.

(9)

5. Realisasi Penyaluran Susbidi Gaji dan Program Perlindungan Sosial per 31 Oktober 2020. Realisasi penyaluran program bantuan Subsidi Gaji kepada 1 juta rekening dengan nominal Rp1,28 triliun. Untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, Kemenkeu melakukan penempatan uang negara Kepada Bank BTN sebesar Rp10 triliun, dimana penempatan pertama sRp5 triliun pada Juni 2020 (PKS No. PRJ-232/PB/2020 dan No. 14/PKS/DIR/2020) dan penempatan kedua sebesar Rp5 triliun pada tanggal September 2020 (PKS No. PRJ-254/PB/2020 dan No. 25/PKS/DIR/2020. Bank BTN berkomitmen untuk melakukan leverage penempatan dana tersebut dalam bentuk penyaluran kredit dengan target realisasi Rp15 triliun pada bulan Juli – September 2020 dan Rp15 triliun pada bulan Oktober – Desember 2020. Sehingga, total target komitmen penyaluran kredit Bank BTN dari penempatan dana PEN sd Desember 2020 Rp30 triliun.

Tabel 5: Rencana Bisnis Per Segmen Bank BTN Sumber: Paparan Bank BTN, Banyuwangi 23 November 2020.

Terhitung sampai dengan Oktober 2020, Bank BTN telah melakukan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 kepada 310,5 ribu debitur dengan total pokok kredit yang direstrukturisasi yaitu sebesar Rp54,2 triliun. Realisasi Bantuan Subsidi Bunga Kredit (PMK 85) per 31 Oktober 2020 adalah sebagai berikut:

1. Progres tagihan subsidi bunga KPR Mei 2020 sebesar Rp 217,61 juta dengan 1,18 juta debitur eligible.

2. UMKM Non KUR Rp511 juta (71 Debitur dengan pokok kredit Rp33,4 miliar).

3. KUR Rp44 Juta (53 Debitur dengan pokok kredit Rp8,65 triliun).

4. Untuk bantuan subsidi KPR sampai dengan Tipe 70 akan menggunakan PMK 138.

(10)

Tabel 6: Realisasi Bantuan Subsidi Bunga Kredit (PMK 85) Bank BTN Sumber: Paparan Bank BTN, Banyuwangi 23 November 2020.

Realisasi Program Penjaminan (PMK 71) per 30 Oktober 2020 Rp113 miliar kepada 109 debitur, dengan data sebagai berikut:

BTN

Lagging Indicator

Realisasi Pencairan YTD (Rp. T) 12 Agu 14 Agu 30 Okt 4 Nov 6 Nov 11 Nov

Realisasi Pencairan Premi YTD* (Rp. T) 0 0 0 0 0 0

Leading Indicator

Jumlah Penyaluran Pinjaman (Rp. T) 12 Agu 14 Agu 30 Okt 4 Nov 6 Nov 11 Nov

Total Penagihan Premi* (Rp. T) 0,00918 0,00918 0,00918 0,00918 0,00918 0,00918 Validasi Premi (Rp. T) 0,00918 0,00918 0,00918 0,00918 0,00918 0,00918

Premi Dicairkan (Rp. T) 0 0 0 0 0 0

Plafon Pinjaman (Rp. T) 0,12 0,12 0,113 0,113 0,25 0,256

Jumlah Debitur (Orang) 43 43 109 109 119 121

Proyeksi Pencairan

Proyeksi Pencairan (Rp. T) Q3 (Sep) 2020 Q4 (Dec) 2020

Proyeksi (Rp. T) 0,3 0,875

Tabel 7: Realisasi Program Penjaminan (PMK 71) Bank BTN Sumber: Paparan Bank BTN, Banyuwangi 23 November 2020.

Sampai dengan 31 Oktober 2020, Bank BTN telah menyalurkan program bantuan Subsidi Gaji / Upah bagi Pekerja / Buruh kepada 1 juta rekening dengan total nominal Rp1,28 triliun yang dilakukan melalui 4 batch, dengan catatan Catatan :  Batch 1 - Surat Kemnaker No 4/820/KU.02.01/VIII/2020 tanggal 26

Agustus 2020

 Batch 2 - Surat Kemenaker No 4/858/KU.02.01/IX/2020 tanggal 4 September 2020

(11)

 Batch 3 - Surat Kemenaker No 4/900/KU.02.01/IX/2020 tanggal 15 September 2020

 Batch 4 - Surat Kemenaker No 4/900/KU.02.01/IX/2020 tanggal 24 September 2020 berikut data terlampir:

REK Rp. Juta REK Rp. Juta REK Rp. Juta

Batch 1 213,622 256,346,400,000 210,181 252,217,200,000 98.39% 3,441 4,129,200,000 3.423 Invalid 17 Closed 1 Pasive Batch 2 237,841 285,409,200,000 231,640 277,968,000,000 97.39% 6,201 7,441,200,000 6.094 Invalid 90 Closed 1 Pasive Batch 3 337,285 404,742,000,000 327,738 393,285,600,000 97.17% 9,547 11,456,400,000 9.368 Invalid 174 Closed 1 Pasive Batch 4 228,874 274,648,800,000 215,761 258,913,200,000 94.27% 13,113 15,735,600,000 12.875 Invalid 215 Closed 1 Pasive Batch 5 45,558 54,669,600,000 16,264 19,516,800,000 42.00% 22,644 27,172,800,000 167 Invalid Closed Pasive Batch 6 4,478 5,373,600,000 4,296 5,155,200,000 42.00% 182 218,400,000 170 Invalid 7 Closed Pasive

TOTAL 1,067,658 1,281,189,600,000 1,005,880 1,207,056,000,000 94.21% 26,085 31,302,000,000 32.097 Invalid 503 Closed 4 Pasive TIDAK DAPAT DISALURKAN

KETERANGAN REK.

PENERIMA

DATA DITERIMA BANK BERHASIL DI TRANSFER %

Tabel 8: Realisasi Penyaluran Subsidi Gaji dan Program Perlindungan Sosial (PM Ketenagakerjaan RI No. 14 /2020) Bank BTN

Sumber: Paparan Bank BTN, Banyuwangi 23 November 2020.

Bank BTN di Kantor Wilayah 3 (Jawa Timur, Bali & Nusra) saat ini total mengelola Aset Rp.28,4 Triliun dengan pengelolaan asset terbesar di wilayah Jawa Timur. Pada Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI pada saat ini ke Kabupaten Banyuwangi, disampaikan kondisi aktual Bank BTN Banyuwangi. Bank BTN di Kantor Cabang Banyuwangi saat ini total mengelola Asset Rp.653 Milyar dengan portofolio kredit sebesar Rp. 640 Milyar dan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp. 262,7 Milyae dengan sebaran outlet sebagai berikut:

KC. Banyuwangi ▼ KCP Genteng ▼ KCP Situbondo ▼

(12)

Kendala bisnis Bank BTN Banyuwangi, diantaranya terkait dampak Covid berdampak terhadap beberapa hal yaitu:

1. Perekonomian terhambat, karena mayoritas pengusaha Banyuwangi bergerak di bidang Pariwisata.

2. Daya beli masyarakat menurun, sehingga minat masyarakat untuk mengajukan kredit juga menurun.

3. Adanya beberapa instansi terkait melakukan lockdown, sehingga mengganggu proses pencairan kredit.

4. Bank menjadi lebih selektif dalam memberikan kredit sehingga mempersempit segmen pasar yang akan diberikan kredit.

Pada bidang kemitraan dan pegembang, beberapa kendala yang dihadapi adalah terkait kemudahan perijinan IPPT, Penerbitan IMB dan ijin-ijin lain yang berhubungan dengan proyek perumahan. Hal lainnya terkait ketersediaan jaringan PLN, dukungan listrik dari PLN. Tidak hanya itu, terbatasnya lahan untuk proyek perumahan terutama perumahan subsidi yang strategis juga menjadi salah satu kendala Bank BTN Banyuwangi. Dari bidang perbankan, dengan berkembangnya wilayah Banyuwangi, sehingga semua Perbankan membuka cabang di Banyuwangi, diharapkan bisa didirikan perwakilan Bank Indonesia & OJK di Banyuwangi. Selain itu Bank BTN berharap pengelolaan dana APBD maupun Pemkab agar bisa dikelola di Bank di luar Bank Daerah (Bank Jatim).

III. CATATAN DAN REKOMENDASI

1. Komisi VI DPR RI siap mendukung industri perkeretaapian yang dinilai memiliki prospek yang baik untuk kepentingan nasional, karena adanya interkoneksitas infrastruktur.

2. Komisi VI DPR RI melihat SDM dan teknologi milik INKA yang didukung infrastruktur pabrik yang baik dapat menjadikan INKA sebagai pemimpin perusahaan perekerataapian yang mampu memenuhi kebutuhan nasional dan internasional.

3. Mendorong INKA untuk memelajari secara menyeluruh untuk mengetahui biaya komponen yang membuat produk Indonesia kalah bersaing dengan produk asing, dalam hal ini produk Tiongkok serta mencari solusi atas tingginya cost produksi Indonesia.

(13)

4. Komisi VI DPR RI mendorong Kementerian BUMN untuk mendukung penuh PT INKA yang memiliki potensi besar untuk memperluas pasarnya di tingkat dunia.

5. Komisi VI DPR RI mengapresiasi upaya Bank Tabungan Negara (BTN) yang memiliki keuntungan 1.1 Triliun sampai Oktober di tengah pandemi Covid-19.

6. Meminta BTN dapat mengikuti standar rate yang telah ditetapkan Bank Indonesia yakni sebesar 3.75% untuk mendukung pemerintah yang saat ini tengah berupaya meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia.

(14)
(15)

V. PENUTUP

Demikian laporan kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur pada Masa Persidangan II Tahun Sidang 2020-2021 dalam rangka peninjauan PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero). Kami mengharapkan berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam laporan ini dapat menjadi bahan pertimbangan serta ditindaklanjuti dalam rapat-rapat Komisi VI DPR RI.

Jakarta, Desember 2020 Ketua Tim Kunker Komisi VI DPR RI

Ke Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur

ARIA BIMA A-189

Gambar

Tabel 1: Nilai Investasti Project Kongo
Tabel 3: Kinerja Kredit Bank BTN
Diagram 1: Pertumbuhan KPR (yoy) Bank BTN  Sumber: Paparan Bank BTN, Banyuwangi 23 November 2020
Gambar 1: Sebaran Penyaluran KPR Bank BTN (sejak 2013)  Sumber: Paparan Bank BTN, Banyuwangi 23 November 2020
+4

Referensi

Dokumen terkait

29 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dari konjungsi adalah bernilai benar jika kedua pernyataan penyusun dari peryataan majemuk keduanya bernilai benar..

Pada sistem independent demand inventory, maka model yang tepat adalah pengisian kembali persediaan disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan atau merupakan penggantian

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan keragaan galur kedelai hitam yang diuji pada karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman saat panen,

Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan Metode Learning Starts With A Question di mana metode ini adalah suatu metode pembelajaran dengan sistem

Untuk mengetahui perubahan index el nino saat terjadi hujan, dalam penelitian ini dilakukan metode koefisien korelasi silang dengan time lag terhadap kejadian hujan

Keberhasilan stimulasi pengasaman matriks pada sumur #H zona A dan zona D dapat dievaluasi berdasarkan dari kenaikan laju produksi dan hasil grafik kurva

Untuk mengetahui adanya hubungan antara studi ergonomi layout dapur terhadap pengeluaran energi pekerja katering yang dibandingkan dengan perhitungan kebutuhan