EKSISTENSI SENI UKIR PATUNG GARUDA DALAM PASAR
EKSPOR
I Gusti Ayu Purnamawati1, Elly Herliyani2, Dewa Ayu Eka Agustini3
ABSTRACT
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “Program Pengembangan Produk Ekspor (PPPE) yang sekarang telah berganti skema menjadi Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Seni Ukir Patung Garuda Khas Tegalalang Gianyar” Tahun Ke-3 dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2020 yang telah dilaksanakan dengan penggunaan dana 70%. Kondisi Pandemi Covid 19 telah membawa perubahan yang cukup signifikan bagi kedua mitra. Pelatihan dan pendampingan
kepada mitra UKM yang selama ini dilaksanakan secara langsung dengan model konvensional (tatap muka) beralih menjadi dikembangkan dengan model daring.
Berdasarkan perkembangan terakhir, tidak hanya UKM yang menjadi mitra terdampak imbas covid 19, namun sejumlah UKM di Provinsi Bali mengalami kendala serupa di bidang distribusi produk dan kerjasama karena kondisi Covid 19. Dalam situasi pandemi ini, menurut Kemenkop UKM ada sekitar 37.000 UMKM yang memberikan laporan bahwa mereka terdampak sangat serius dengan adanya
1Jurusan Ekonomi dan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Ganesha;2Jurusan Desain Komunikasi Visual,
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha; 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Pendidikan Ganesha Email: igapurnamawati@gmail.com
The goal of PPPUD Carving the Typical Garuda Statue of Tegalalang Gianyar in 2020 is by facilitating online method assistance partners in implementing the PPPUD program in the field of management and cooperation by targeting SME partners to be able to remain resilient in facing the development of a sluggish market situation due to the impact of the Covid Pandemic 19. Implementation of activities through providing access promotion of partner products by assisting the operationalization of the digital catalog of SME products. An increase in the scope of marketing on an export basis was restructured, and an increase in turnover. The benefits obtained are from an economic point of view it can support the revival of SMEs from a management perspective. UKM was able to rise in the midst of the Covid 19 pandemic, and still pay attention to health protocols. Partners are considered capable of being independent to continue digital-based programs and able to innovate even more.
Keywords: Statue, Garuda, Gianyar, export
Tujuan PPPUD Seni Ukir Patung Garuda Khas Tegalalang Gianyar pada tahun 2020 dengan memfasilitasi mitra pendampingan metode daring dalam pelaksanaan program PPPUD bidang manajemen dan kerjasama dengan menyasar mitra UKM untuk dapat tetap tangguh menghadapi perkembangan situasi lesunya pasar akibat dampak Pandemi Covid 19. Pelaksanaan kegiatan melalui penyediaan akses promosi produk mitra dengan pendampingan pengoperasionalan katalog digital produk UKM. Peningkatan ruang lingkup pemasaran secara ekspor ditata kembali, dan peningkatan omset. Manfaat yang diperoleh adalah dari segi ekonomi dapat menunjang kembangkitan kembali UKM dari segi manajemen. UKM mampu bangkit di tengah pandemic covid 19, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mitra dinilai mampu mandiri untuk melanjutkan program-program berbasis digital serta mampu lebih berinovasi lagi.
pandemi ini ditandai dengan: sekitar 56 persen melaporkan terjadi penurunan penjualan, 22 persen melaporkan permasalahan pada aspek pembiayaan, 15 persen melaporkan pada masalah distribusi barang, dan 4 persen melaporkan kesulitan mendapatkan bahan baku mentah.
Kajian yang dibuat oleh Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 memberikan implikasi negatif bagi perekonomian domestik seperti penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat, penurunan kinerja perusahaan, ancaman pada sektor perbankan dan keuangan, serta eksistensi UMKM.
Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
sebagai strategi alternatif dalam pembangunan telah berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran walaupun dalam kenyataannya
belum secara maksimal dalam
implementasinya. Pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat merupakan hal banyak dibicarakan masyarakat karena terkait dengan kemajuan dan perubahan bangsa ini kedepan apalagi apabila dikaitkan dengan skill masyarakat yang masih kurang akan sangat menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri (Noor, 2011).
Pandemi Covid 19 telah membawa perubahan dalam segala aspek kehidupan bernegara, tidak terkecuali pada ranah industri kreatif. Pelaku industri kreatif harus mampu memanfaatkan peluang di tengah pandemi Covid-19. Kendati perekonomian lesu, kreativitas pebisnis di bidang kreatif harus tetap diasah untuk menyasar pasar baru. Tantangan terbesar bagi industri kreatif yaitu, terpuruknya pangsa pasar dan mandeknya produktivitas produksi. Menyikapi problematika ini, tim pelaksana PPPUD juga harus beradaptasi mengikuti kebutuhan mitra UKM akan akses strategis untuk peluang ekspor produk yang menyasar aspek manajemen dan kerjasama.
Pandemi virus corona berdampak pada kelangsungan seluruh industri. Kementerian Perindustrian menyebutkan sekitar 60 persen industri mengalami dampak berat, sementara 40
persen lainnya mengalami dampak moderat (Jannah, 2020). Di tengah lesunya pariwisata di Bali, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengandalkan sumber pertumbuhan dari sektor alternatif. Selama ini, Bali memiliki sumber pertumbuhan ekonomi alternatif yang berasal dari industri kreatif. Namun, kiprahnya belum mendapatkan tempat utama dalam pengembangan perekonomian seperti halnya di sektor pariwisata.
Untuk dapat memberikan kontribusi lebih tinggi lagi bagi perekonomian, perlu adanya campur tangan pemerintah. Apalagi saat ini Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan perekonomian Bali dari sebelumnya 5,6 persen – 6 persen menjadi 4,6 persen – 5 persen karena dampak Covid-19. Untuk itu, pemerintah perlu mendorong berbagai industri agar dapat menopang pertumbuhan ekonomi tersebut (Trisno, 2020).
Keberadaan industri kreatif ini tumbuh cukup signifikan di segala penjuru Bali, mulai dari Denpasar, Gianyar, hingga Buleleng yang telah membuka lapangan pekerjaan di Pulau Bali. Selain itu, industri kreatif yang mayoritas didominasi sektor UKM ini marak karena terobosan ide-ide untuk menjawab tantangan di Provinsi Bali, Industri kreatif yang mayoritas didominasi sektor UKM ini marak karena terobosan ide-ide untuk menjawab tantangan saat ini.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pelaku industri kreatif tetap berkarya meski di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, situasi saat ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha. Para pelaku usaha harus tetap kreatif memanfaatkan peluang meski wabah Covid-19 belum mereda (Nisa, 2020).
METODE
Menurut hasil diskusi tim pengusul dengan kedua mitra UKM dianalisis dengan menggunakan teknik analisis eko-efesiensi yang oleh Soemarwoto (2001) bertujuan memperoleh efesiensi dari aspek ekonomi yang
menyangkut keberlanjutan usaha menopang kehidupan manusia. Mengacu pada hasil pemetaan masalah yang dihadapi oleh kedua mitra UKM Pengrajin seni ukir patung garuda dapat dijabarkan rancangan program menurut periode tahun yang direncanakan pemilihan solusi (IPTEKS) dengan metode pelatihan dan pendampingan di bidang manajemen, untuk mengatasi permasalahan prioritas yang berdasarkan kesepakatan agar dipecahkan. Di tahun ke-1 dan ke-2 pelaksanaan pelatihan dan pendampingan PPPUD diterapkan dengan model tatap muka. Di tahun ke-3 karena terjadi perkembangan situasi merebaknya wabah virus Corona, dengan tetap berpedoman pada protocol kesehatan, aksentuasi model pendampingan beralih ke metode daring dan berbasis digital sehingga mitra bisa menerapkan
work from home tanpa mengurangi esensi dari strategi manajemen produktifitas produk dan kerjasama dengan pagelaran pameran digital.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keluaran yang dicapai pada saat pelaksanaan program oleh tim PPPUD, ada signifikasi perberdaan mendasar antara tahun 1 dan 2 dengan tahun ke tiga. Di mana basis keluaran di tahun sebelumnya tergantung dari metode pelaksanaan program dan kondisi mitra. Berdasarkan kondisi teraktual mitra, mitra UKM dengan imbas pandemic Covid 19 bangkit berbenah menata kembali bidang manajemen dan kerjasama kemitraan sehingga dari realisasinya ada inovasi metode daring yang disisipkan untuk menunjang pemenuhan ketentuan protokol kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “PPPUD Seni Ukir Patung Garuda Khas Tegalalang Gianyar” dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2020 yang telah dilaksanakan sudah berjalan dan terus dalam tahap pemantapan program. Melihat potensi pasar mengenai kebutuhan akses berbasis digital baik untuk kebutuhan domestik maupun internasional, peluang ini dapat dimanfaatkan sekaligus memberi rasa aman ancaman
pemutusan hubungan kerja atau penutupan produksi yang dialami UMKM dalam jangka pendek.
Melalui pendampingan inovasi kemasan serta pagelaran pameran digital secara daring terhadap penyediaan akses katalog digital kepada mitra UKM, telah memberikan manfaat memudahkan konsumen untuk mencermati varian produk tanpa harus berkunjung langsung ke lokasi.
Mitra menjadi terfasilitasi media penjualan digital dengan tetap memperhatikan prosedur
work from home dalam mengontrol laju dinamika pesanan konsumen. Manfaat secara finansial bagi mitra, yaitu terjadi peningkatan pesanan, mitra menjadi tanggap menyediakan desain produk maupun ragam produk seni ukir patung garuda khas Tegalalang Gianyar secara berkelanjutan.
Gambar 1. Pendampingan teknologi digital kepada Mitra UKM
Tampilan sebuah produk pada katalog digital seni ukir patung garuda akan sangat menentukan apakah produk tersebut akan diminati atau tidak. Bagi sebuah produk pemasaran, foto itu harus yang terbaik. Yang paling terpenting dari tampilan foto sebuah produk yang dijual secara online, adalah merepresentasikan tiga hal yakni menarik, informatif dan mampu mendeskripsikan sebuah produk. Visual sebuah produk akan menggugah selera bagi seseorang untuk membeli.
Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan pengabdian yang
Tegalalang: 0% 20% 40% 60% 80% 100% Pemasaran Komunikasi
Perencanaan Pelatihan Pendampingan
Gambar 2. Capaian Kegiatan
Mitra medukung penuh pelaksanaan program PPPUD. Keluhan mitra telah tercover melalui realisasi program oleh tim pelaksana. Respon mitra sangat antusias mengikuti pendampinga secara daring yang menyasar aspek pengaplikasian katalog digital.
Melalui daya kreativitas mitra dalam pendampingan program berbasis daring ini, menjadikan produk-produk karya seni yang dihasilkan terdapat adanya sisi pembaharuan dan inovasi. Melalui pelaksanaan program PPPUD inilah mitra UKM pengerajin seni ukir patung garuda Tegalalang, Gianyar diajak berinovasi melalui pendampingan terstruktur dari instruktur PPPUD yang memiliki kualifikasi bidang keahlian selaras dengan kebutuhan mitra UKM. Mitra UKM sangat antusias dan mengikuti kegiatan pendampingan sampai dengan dikuasainya keterampilan. Meningkatnya penguasaan keterampilan manajemen dan kerjasama mitra dalam mendukung promo produk kepada wisatawan dan persiapan menyasar pasaran ekspor.
Keberlanjutan program PPPUD penting dilakukan evaluasi mengingat nanti keberhasilan program terukur dari kemampuan mitra mengaplikasikan semua keterampilan dan wawasan yang dibekalkan selama program PPPUD berlangsung dan keberlanjutan ada di tangan mitra dengan tetap memperoleh pendampingan dari tim pelaksana mitra sampai mitra mandiri dan mampu mengakses pasar ekspor melalui pemantapan bidang manajemen.
Langkah-Langkah strategis untuk realisasi selanjutnya adalah mengintensifkan program pendampingan secara daring sehingga mitra memperoleh pemantapan pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan produktif dalam mengoperasionalkan media berbasis digital. Mitra menjadi mampu lebih berkreasi ke depannya untuk menyukseskan iklim usaha industri kreatif yang berbasis ekspor. Cikal bakal kebangkita UKM dari Pandemic Covid 19 dimulai dari kesiapan mitra UKM untuk mendukung keberlanjutan program yang telah difasilitasi oleh tim pelaksana PPPUD.
Tingkat partisipasi yang tinggi dari mitra program pengabdian kepada masyarakat memberikan dampak positif bagi pelaksanaan program, terlihat dari antusias peserta daring menyimak tutorial dari tim pelaksana. Dari program-program yang didampingkan mitra memberikan respon luar biasa dan sigap mencermati dan memahami sehingga dapat menunjang kegiatan berjalan lancar.
Bagi pihak terkait, yang dalam hal ini mitra UKM, diharapkan dapat memberikan dukungan dan berbagi pengalaman dari segi wawasan pengetahuan yang ditransfer ke UKM lainnya guna menyukseskan rintisan metode daring mendukung program ekspor yang telah digagas secara kolektif tersebut. Tingginya kreatifitas mitra UKM mendukung keberlanjutan program ditingkat mitra. Ke depan secara berkelanjutan, mitra mampu memperluas lagi pasar ekspor sehingga diharapkan dapat mendukung kontinyuitas program perkembangan UKM Seni Ukir Patung Garuda Gianyar.
Optimistis pelaku usaha kerajinan seni ukir patung Garuda akan mampu bertahan dari hantaman badai Covid-19. Untuk itu, salah satu peluang yang dapat dimaksimalkan di tengah pandemi Covid-19 adalah memanfaatkan pemasaran produk melalui platform digital. Sebab, penjualan online pada masa pandemi Covid-19 menunjukkan grafik peningkatan cukup signifikan. Meski di tengah pandemi Covid-19 tetap ada peluang. Peluang inilah yang harus terus dimanfaatkan.
Pentingnya digitalisasi bagi para pelaku industri kreatif terutama pelaku seni ukir patung garuda dalam memasarkan produknya. Hal itu pula yang akan menjadi fokus perhatian pengabdi dalam rangka mendukung pelaku industri kerajinan untuk terus melakukan inovasi. Permasalahan yang menghambat ditengah situasi pandemic ini diharapkan dapat diatasi terutama dengan adanya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap UKM mitra PPPUD. Untuk itu, perlunya dukungan pemerintah untuk terus memperbaiki dan memperbarui data, sehingga ketika ada program bisa diakses dengan cepat. Dukungan Pemerintah hendaknya akan dapat membantu menyelesaikan permasalahan para pelaku usaha kreatif sehingga mereka (pengerajin) bisa melewati situasi sulit ini (Kurniawan, 2020).
KESIMPULAN DAN SARAN
Pentingnya kemampuan para seniman ukiran kayu Bali agar tetap mampu mengejawantahkan filosofi nilai budaya Bali yang unik dan memiliki nilai seni tinggi adalah setiap karya seni yang tercipta tidak dapat terlepas dari filosofi Bali dan memiliki cerita budaya serta sejarahnya masing-masing. Tri Kaya Parisuda yang berarti tiga tindakan sakral manusia untuk berpikir, berbicara dan bertindak secara baik dan benar.
Salah satu faktor yang menghambat pemberdayaan industri kerajinan kecil di Bali dan Indonesia pada umumnya adalah belum terdapatnya manajemen yang modern untuk mendukung produktifitas dan inovasi produksi. Industri kerajinan pada umumnya belum tertangani secara serius terutama dalam manajemen produksi yang menyeluruh agar menjadi industri kerajinan kreatif yang menopang perekonomian masyarakat. Situasi yang terjadi hingga kini adalah belum tertatanya secara menyeluruh berbagai macam komponen yang menggerakan industry kecil. Hal yang paling mendasar daripada itu adalah belum tertanamnya manajemen pemasaran yang sebenarnya adalah pondasi dasar penggerak
industri kecil dan menengah. Manajemen pemasaran yang merupakan kesadaran dan praktik pengelolaan usaha berbasis kemandirian dan mengoptimalkan potensi diri serta lingkungan sekitarnya. Kemandirian merujuk kepada kemampuan untuk mengembangkan diri dan usaha untuk menghasilkan langkah-langkah inovatif (Purnamawati et al., 2019).
DAFTAR RUJUKAN
Jannah, S. M. (2020). Kemenperin: 60 Persen Industri RI Terdampak Wabah Corona. Retrieved September 5, 2020, from https://tirto.id/kemenperin-60-persen-industri-ri-terdampak-wabah-corona-fdSt Kurniawan, A. (2020). Pentingnya Digitalisasi
bagi Industri Manufaktur untuk Hadapi Krisis Akibat Pandemi. Kompas.
Retrieved from
https://money.kompas.com/read/2020/05/ 18/071700926/pentingnya-digitalisasi- bagi-industri-manufaktur-untuk-hadapi-krisis-akibat?page=all
Nisa, W. (2020). Corona dan Optimisme Industri Kreatif di Bali. BaliNesia.Id.
Retrieved from
https://balinesia.id/read/corona-dan-optimisme-industri-kreatif-di-bali
Noor, M. (2011). Pemberdayaan Masyarakat.
Jurnal Ilmiah CIVIS, 1(2), 87–99.
Purnamawati, I. G. A., Herliyani, E., & Agustini, D. A. E. (2019). Eksistensi Seni Ukir Patung Garuda pada Pasar Ekspor. In
Seminar Nasional Pengabdian
Masyarakat ke-4 (pp. 62–65). Tabanan, Bali: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Undiksha.
Soemarwoto, O. (2001). Atur Diri Sendiri, Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Trisno, N. (2020). Laporan Perekonomian Provinsi Bali. Denpasar.