• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN PUBLIK, KEBIJAKAN

HUTANG, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2015-2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

NOVIANA SARI DEWI B100150090

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN PUBLIK, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2015-2017

Abstrak

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepemilikan publik, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur selama tiga tahun periode 2015-2017 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini sebanyak 28 perusahaan manufaktur. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji t, uji F dan uji koefisien determinasi yang dilakukan dengan IBM SPSS 20. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara simultan, variabel Saham Publik, DER, dan DPR berpengaruh signifikan terhadap Tobin’s Q.

Kata Kunci: kepemilikan publik, kebijakan hutang, kebijakan dividen, nilai perusahaan, tobin’s q

Abstract

The main objective of this study is to examine the effect of public ownership, debt policy, and dividend policy on firm value. The data used in this study is secondary data, namely the financial statements of manufacturing companies for the three years period 2015-2017 which are listed on the Indonesia Stock Exchange. The method in this research was purposive sampling method. The samples that meet the criteria in this study were 28 manufacturing companies. Data processing methods used are descriptive analysis, classic assumption test, multiple regression analysis, t test, F test and test the coefficient of determination carried out with IBM SPSS 20. The results showed that public ownership does not affect firm value, debt policy has a significant effect on company value and dividend policy does not affect firm value. The Public Stock, DER, and DPR variables have a significant effect on Tobin’s Q simultanly

(6)

2

1. PENDAHULUAN

Berkembangnya situasi perekonomian yang begitu pesat pada masa sekarang ini menjadikan perusahaan melakukan berbagai strategi demi menciptakan nilai perusahaan yang baik sebagai cerminan dari kondisi perusahaan. Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan memepengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Samosir Hendrik, 2017).

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proseskegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya (Senata Maggee, 2016).Nilai perusahaan juga dapat mempengaruhi persepsi investor mengenai perusahaan karena nilai perusahaan dianggap mencerminkan kinerja perusahaan. Sedangkan bagi investor peningkatan nilai perusahaan merupakan persepsi yang baik terhadap perusahaan. Dan jika seorang investor sudah memiliki sudut pandang yang baik terhadap perusahaan, maka investor akan tertarik untuk berinvestasi sehingga membuat harga saham perusahaan mengalami peningkatan (Darmawan Ari, 2017).

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan terdiri dari kepemilikan publik, kebijakan hutang serta kebijakan dividen. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian tahun 2015-2017.

Faktor pertama yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kepemilikan publik merupakan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik atau masyarakat terhadap saham perusahaan.Semakin besar kepemilikan publik maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharap juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan manajemen dan semakin besar mekanisme pengendaliam terhadap perilaku manajemen. Keberadaan kepemilikan publik tersebut dapat memudahkan pengawasan terhadap kinerja manajemen perusahaan (Hasnawati Sri, 2015).

(7)

3

Faktor kedua yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kebijakan hutang (SolichahFatmawati, 2017) mengatakan bahwa penggunakan hutang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Dengan adanya pengurangan pajak, maka biaya modal perusahaan juga akan berkurang yang nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Utang merupakan instrument yang sangat sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan. Sampai batas tertentu, semakin tinggi proporsi utang suatu perusahaan maka semakin tinggi harga saham perusahaan itu, namun pada titik tertentu lainnya peningkatan utang akanmenurunkan nilai perusahaan (Samosir Hendrik, 2017).

Faktor ketiga yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kebijakan dividen. Kebijakan dividen mengenai keputusan apa yang akan diambil oleh perusahaan terhadap laba yang diperoleh perusahaan apakah akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Kebijakan dividen tetap menjadi salah satu kebijakan keuangan yang paling penting tidak hanya dari sudut pandang perusahaan, tetapi juga dari sudut pandang pemegang saham, konsumen, karyawan, badan pengawas dan Pemerintah (Putu Luh Novita, 2014). Pembayaran dividen yang tinggi kepada para pemegang saham mencerminkan harga pasar saham meningkat, sehingga nilai perusahaan juga akan meningkat.

Permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pengaruh Kepemilikan Publik yang diproksi dengan Saham Publik, Kebijakan hutang yang diproksi oleh Debt to Equity Ratio Kebijakan Dividen yang diproksi dengan Dividend Payout Ratio, terhadap Nilai Perusahaan yang diproksikan oleh Tobin’sQ.Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis ingin membahas masalah tersebut dalam bentuk skripsi berjudul “ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN PUBLIK, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2017”.

(8)

4 2. METODE

2.1 Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilakukan pada semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017 yang memiliki laporan keuangan yang lengkap dan dipublikasikan. Sedangkan sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu 28 perusahaan dari 152 perusahaan manufaktur. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, purposive sampling merupakan peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri khusus sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dapat menjawab permasalahan dalam penelitian, dengan kriteria sebagai berikut:

2.1.1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2015-2017.

2.1.2 Perusahaan manufaktur yang memiliki data lengkap terkait dengan variabel yang akan digunakan dalam penelitian.

2.1.3 Perusahaan yang telah mengeluarkan laporan keuangan mereka telah melalui audit selama periode penelitian 2015- 2017.

2.2 Definisi Operasional 2..2.1 Variabel Dependen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan yang diukur dengan menggunakan rasio Tobin’s Q karena rasio Tobin’s Q lebih rasional mengingat unsur-unsur kewajiban juga dimasukkan sebagai dasar perhitungan (Normayanti, 2017).

Dirumuskan:

𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛𝑠𝑄 ={(CP x Jumlah Saham) + TL + I)} − CA

(9)

5 Keterangan: CP : Closing Price TL : Total Liabilities I : Inventory CA : Current Assets TA : Total Assets 2.2.2 Variabel Independen Kepemilikan Publik

Kepemilikan saham publik merupakan kepemilikan saham tersebar oleh publik atau masyarakat diukur dengan jumlah saham yang dimiliki oleh publik (Sulistyani Nelly, 2018). Kepemilikan publik dapat diukur dengan cara sebagai berikut:

Kepemilikan Publik = Total saham publik

Total saham yang beredar x 100% (2)

Kebijakan Hutang

Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan oleh kreditur dengan pemilik perusahaan sehingga rasio berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang (Normayanti, 2017).Kepemilikan publik dapat diukur dengan cara sebagai berikut:

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Total hutang

Total ekuitas (3)

Kebijakan Dividen (X3)

Keputusan kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Kebijakan dividen diukur dengan Deviden Payout

(10)

6

Ratio (Senata Maggee, 2016). Kepemilikan publik dapat diukur dengan cara sebagai berikut:

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Dividen tunai per saham

Laba per saham (4) Penelitian ini menggunakan dua variabel dengan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran uji statistik yang dilakukan meliputi: analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikoleniaritas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi) analisis regresi linear berganda, uji ketepatan model penduga (uji F, R2) dan uji t.

Persamaanregresi linear bergandadaripenelitianinisebagaiberikut: 𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2. 𝑋2 + 𝛽3𝑋3 + 𝑒 (5) Dimana:

Y = Nilai Perusahaan α = Konstanta

β1,β2,β3 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas X1 = Kepemilikan Publik

X2 = Kebijakan Hutang X3 = Kebijakan Dividen e = Standard Error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada SPSS 22 diperoleh persamaan sebagai berikut:

TOBIN’S Q= 1,631 – 0,664 Publik – 0,337 DER+0,428 DPR + e

Dari hasil uji koefisiensi determinasi (Adjust R2) diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,067 atau 6,7%artinya variabel Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) dijelaskan sebesar 6,7% oleh Kepemilikan Publik, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen. Sedangkan sisanya 93,3% diterangkan oleh variabel lain atau variabel independen diluar model yang diteliti. Hasil uji F diperoleh nilai signifikansi0,036 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan model tersebut tepat atau fit.

(11)

7

3.1.1 Pengaruh Kepemilikan Publik terhadap Nilai Perusahaan.

Berdasarkan uji t dapat dilihat variabel kepemilikan publik memiliki nilai signifikansi sebesar 0,393 yang lebih besar dari 0,05 dan coefficients beta (0,664) hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan publik berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Sehingga hipotesis pertama yang diajukan ditolak. Temuan ini sejalan dengan penelitian dari Fridagustina Komang (2013) yang mengatakan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan publik tidak berpengaruh karena dalam hal ini nampaknya pemilik publik juga kurang melakukan pengawasan yang ketat terhadap manajemen dalam meningkatkan nilai perusahaan, ini disebabkan karena masih rendahnya komposisi kepemilikan publik dalam perusahaan yang membuat tidak bisa melakukan monitoring dan intervensi atas kinerja manajemen.

3.1.2 Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan uji t dapat dilihat variabel kebiajakan hutang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,028 yang lebih kecil dari 0,05 dan coefficients beta (-0,664) hal ini menunjukkan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negative dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Sehingga hipotesis kedua yang diajukan diterima. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sasti Ika (2015) memberikan hasil dimana kebijakan hutang berpengaruh negative dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Karena penambahan hutang akan meningkatkan tingkat risiko atas arus pendapatan perusahaan, yang mana pendapatan dipengaruhi oleh faktor eksternal sedangkan hutang menimbulkan beban tetap tanpa memperdulikan besarnya pendapatan. Semakin besar hutang, semakin besar kemungkinan terjadinya perusahaan tidak mampu membayar kewajiaban berupa bunga dan pokoknya.

(12)

8

3.1.3 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan uji t dapat dilihat variabel kebiajakan dividen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,105 yang lebih besar dari 0,05 dan coefficients beta (0,428) hal ini menunjukkan bahwa kebijakan deviden berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Sehingga hipotesis ketiga yang diajukan ditolak. Penemuan ini sejalan dengan temuan Ernita Etti (2010) menemukan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini juga sesuai dengan teori dividend irrelevance. Menurut teori dividend irrelevance, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau risiko bisnisnya, dengan kata lain nilai perusahaan hanya tergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh asetnya, sedangkan bagaimana membagi arus pendapatan menjadi dividen dan laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

4.1.1 Kepemilikan publik berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2015-2017. Dengan demikian maka hipotesis pertama yang diajukan ditolak, sehingga kepemilikan publik tidak bias digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan periode 2015-2017.

4.1.2 Kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Dengan demikian maka hipotesis kedua yang diajukan diterima, sehingga kebijakan hutang bias digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan periode 2015-2017.

(13)

9

4.1.3 Kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Dengan demikian maka hipotesis ketiga yang diajukan ditolak, sehingga nilai kebijakan deviden tidak bias digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan periode 2015-2017.

4.2 Keterbatasan Penelitian

4.2.1 Periode pengamatan hanya tiga tahun yaitu periode 2015 sampai 2017 dengan jumlah data sebanyak 84, rentang waktu ini terlalu singkat.

4.2.2 Pada penelitian ini, variabel dependen nilai perusahaan hanya diukur dengan satu proksi yaitu Tobin’s Q.

4.2.3 Variabel independen yang diteliti juga terbatas hanya tiga variabel (kepemilikan publik, kebijakan hutang, dan kebijakan deviden).

4.3 Saran

4.3.1 Penelitian selanjutnya perlu menambah data observasi atau memperpanjang periode pengamatan.

4.3.2 Disarankan untuk menambah proksi untuk nilai perusahaan seperti Price Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV).

4.3.3 Menambah variabel-variabel lain yang berpotensi mempengaruhi Nilai Perusahaan, seperti struktur kepemilikan saham, profitabilitas dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Amhad, Nasir Gatot dan Umi Mardiyati. 2012. “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005- 2010”. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol. 3 No. 1 (2012).

(14)

10

Chariri, Anis dan Pramundityo. 2013. “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan”. Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 2 No. 2 (2013).

Darmawan, Ari. 2017. “Pengaruh Kebijakan Dividen dan keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Serta Dampaknya terhadap Profitabilitas”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 50 No. 6 September 2017.

Ernita, Etti. 2010. “Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi Keuangan Perbankan dan Akuntansi Vol. 2 No. 1. Mei 2010. Fridagustina Komang. 2013. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Dan

Corporate Social Respontibility Pada Nilai Perusahaan”. Jurnal Buletin Studi Ekonomi. Vol. 18. No. 2. Agustus 2013.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasnawati, Sri dan Agnes Sawir. 2015. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 17 No. 1. Maret 2015.

Normayanti. 2017. “Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan”. Ejournal Administrasi Bisnis Vol. 5 No. 2 (2017).

Purwanto, Agus. 2014. “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan”. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 3 No.2 (2014).

Putu, Luh Novita dan Bagus Ida Anom Purbawangsa. 2014. “Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen Serta Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 8No. 2. Agustus 2014.

Samosir, Hendrik. 2017 “Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Utang Terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII)”. Journal Of Business Studies Vol.2 No. 1 Juli 2017.

(15)

11

Sasti,Ika. 2015. “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan”.Jurnal Akuntanika. Vol. 2 No. 1. Desember 2015.

Senata Maggee. 2016. “Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Yang Tercatat Pada Indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Vol. 6 No. 1. April 2016.

Solichah,Fatmawati. 2017. “Pengaruh Kebijakan Hutang, dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Property dan Real Estate”. Akademika Vol. 15. No. 2. Agustus 2017.

Sulistyani, Nelly. 2018. “Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Nilai

Referensi

Dokumen terkait

“Selesai Dani menyelesaikan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuumm….! Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba – tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan.

Untuk mendapatkan tanaman tomat dengan hasil produksi tanaman tinggi dan perbaikan karakter atau sifat buah yang keras dapat dilakukan dengan cara menyilangkan galur murni

Ciri-ciri polong yang siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol Waktu panen yang paling baik pada

Durasi penggunaan HP ini adalah menggambarkan lamanya HP digunakan oleh ibu rumah tangga yang menjadi reseller hijab untuk melakukan aktivitas penjualan sehingga yang

Simbol yang dapat menggambarkan ciri khas serta identitas kabupaten Lumajang, yang nantinya akan berfungsi atau bertujuan untuk memperkenalkan “Sebenarnya kota Lumajang itu kota

Selama kurang lebih 1 Tahun berada di De Britto masih sering kita menjumpai teman-teman bahkan diri kita sendiri masih belum mengerti apa tujuan kita bersekolah

Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan,secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara penguasaan kosakata bersifat

Sintasan selama masa pemeliharaan ikan rainbow kurumoi (Melanotaenia parva) yang di- beri pakan A (pelet), B (maggot), dan C (maggot silase ikan) menunjukkan hasil yang sama