• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN 2301-9425 (Media Cetak) Volume 7, No 3, Juni 2020 Hal: 247-252

Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kanker Kulit Melanoma Menggunakan

Metode Case Based Reasoning

Khairunnisa Ritonga

Prodi Tezknik Informatika,Universitas Budi Darma, Medan, Indonesia Email : ritonganisa12@gmail.com

Abstrak

Kanker Kulit melanoma merupakan salah satu jenis kanker kulit yang mematikan. Resiko melanoma maligna meningkat pada orang yang memiliki banyak tahi lalat atau mempunyai riwayat keluarga yang menderita penyakit kanker kulit melanoma. Cara mendeteksi melanoma adalah dengan menggunakan metode Biopsi, untuk melakukan metode ini membutuhkan kinerja dokter terlatih. Proses Biopsi menyakitkan dan membutuhkan waktu yang cukup lama, Karena itu pada penelitian ini telah dilakukan klasifikasi diagnosa kanker kulit melanoma menggunakan metode case based reasoning. Sistem pakar adalah sistem yang berusaha menambah pengetahuan manusia ke komputer yang di rancang untuk memodelkan kemampuan menyeleseikan masalah seperti layaknya pakar. Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer dengan menggunakan ilmu, fakta dan teknik berfikir dalam pengambilan keputusan untuk menyeleseikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diseleseikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. Adapun tujuan yang akan dicapai adalah untuk membuat aplikasi sistem pakar yang berguna sebagai alat bantu untuk mendapatkan informasi dalam mendiagnosa penyakit kanker kulit melanoma. Hasil dalam penelitian ini adalah sistem pakar mendiagnosa penyakit kanker kulit melanoma dengan menggunakan metode case based reasoning dapat menyeleseikan masalah karena dengan mengingat kejadian yang sama atau di masa lalu, kemudian menggunakan pengetahuan atau informasi tersebut untuk menyeleseikan maslah yang baru. Kemudian data dianalisa menggunakan bahasa pemograman visual basic 2008.

Kata Kunci: Sistem pakar,Diagnosa penyakit kanker kulit melanoma,Metode Case Based Reasoning.

1.

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting agar manusia dapat bertahan hidup dan melakukan aktivitas. Seseorang terkena penyakit atau tidaknya dibutuhkan suatu diagnosa dari seorang ahli. Kanker merupakan penyakit yang paling umum pada manusia dan ada jenis kanker yang paling berbahaya dan jarang di temukan yaitu Kanker Kulit Melanoma. Melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit yang berasal dari sel melanosit, sel penghasilan melanin yang biasanya terdapat pada kulit.

Kemunculan kanker kulit melanoma adalah memiliki banyak tahi lalat atau bintik di kulit. Bentuk melanoma yang tidak beraturan dan lebih dari satu warna, menyulitkan pada saat diagnosis awal. Dokter dermatologis dapat mendiagnosis melanoma setelah melakukan proses biopsi. Biopsi adalah pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium yang bertujuan untuk mendiagnosa adanya suatu penyakit. Namun, kekurangan biopsi adalah butuh persiapan yang panjang dan waktu yang lama, hal ini ditakutkan akan memebuat sel kanker dapat menyebar dan semakin meluas, jika melanoma telah tumbuh jauh kedalam kulit, akan lebih mungkin menyebar melalui pembuluh getah bening dan pembuluh darah dan bisa menyebabkan kematian dalam beberapa bulan atau tahun [1].

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah banyak memberikan manfaat dalam kemajuan berbagai aspek sosial, dimanah teknologi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari hari. Salah satunya adalah dibidang kesehatan. Para kedokteran memanfaatkan teknologi komputer yaitu sistem pakar untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat. Sistem pakar (expert system) program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyeleseianmasalah yang di lakukan oleh seorang pakar, bisa meniru proses

pemikiran manusia dan tanpa kehadiran sang pakar mereka bisa menditeksi penyakit kanker kulit melanoma.

Sebelumnya ada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Samsudin, Usman, dan Selviana “Aplikasi

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pernapasan

Menggunakan Metode Case Based Reasoning”. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa sistem pakar memberikan solusi dan alternative dengan membangun suatu sistem pakar diagnosa penyakit pernapasan yang akurat dan cepat yang bertujuan untuk mempermudah seorang dokter dan pasien [2].

Tujuan sistem pakar mendiagnosa penyakit kanker melanoma dengan menggunakan metode Case Based Reasoning (CBR) adalah untuk menyeleseikan masalah dengan mengingat kejadian yang sama atau di masa lalu, kemudian menggunakan pengetahuan atau informasi tersebut untuk menyeleseikan maslah yang baru. dan membangun sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kanker kulit melanoma sehingga semua orang bisa menggunakannya terutama para puskesmas sebagai asisten dokter dengan hasil yang akurat. Para pasien tidak perlu ke dokter spesialis melainkan ke puskesmas terdekat dengan biaya yang relatif dan murah [3].

2.

TEORITIS

2.1 Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial Intellegence (AI) yang cukup tua karena sistem ini mulai dikembangkan pada pertengahan 1960. Seacara umum, sistem pakar (expert system) merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer

yang dirancang untuk memodelkan kemampuan

menyeleseikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyeleseikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat di peroleh dengan bantuan para ahli dibidangnya.

(2)

Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Ketika sistem pakar dikembangkan pertama kali sekitar tahun 70-an sistem pakar hanya berisi

knowledge yang eksklusif. Namun demikian sekarang ini istilah sistem pakar sudah digunakan untuk berbagai macam sistem yang menggunakan teknologi sistem pakar itu. Teknologi siistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar.

Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktifitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan

(inference rule) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu [4].

2.2 Penyakit Kanker Kulit Melanoma

Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia, Kulit seperti bagian tubuh lainnya juga butuh perawatan dan perlindungan agar tidak terpapar penyakit dan kerusakan yang membahayakan. Beberapa orang dengan jenis kulit tertentu bahkan berisiko terkena melanoma. Melanoma adalah kanker kulit yang berkembang pada melanosit, sel pigmen kulit yang berfungsi sebagai hasil melanin. Melanin adalah pigmen yang memberi warna pada kulit, Pigmen tersebut juga yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet serta melindungi kulit dari kerusakan [6].

Melanoma adalah jenis kanker kulit yang termasuk paling jarang terjadi tetapi sangat berbahaya. Kondisinya bisa dimulai dari munculnya tahi lalat baru atau adanya perubahan pada tahi lalat yang sudah ada. Saat seseorang mengalami melanoma, bagian tubuh yang umumnya menjadi titik kanker adalah wajah tangan, punggung, dan kaki. Namun tak menutup kemungkinan terjadi di daerah yang tidak terpapar sinar matahari, seperti tepalak kaki dan telapak tangan.

2.3 Pengobatan Kanker Kulit Melanoma

Salah satu prosedur utama pengebotan melanoma adalah operasi meski semua jenis penanganan yang dilakukan tergantung dengan kondisi. Operasi bisa sukses jika melanoma terdiagnosis di tahap awal, Tapi, untuk mencegah melanoma muncul kembali harus menjalani perawatan lanjut, Jika melanoma tidak terdiagnosa hingga pada tahap paling parah. Perawatan yang di lakukan hanya bisa memperlambat penyebaran kanker dan merendahkan gejala yang terjadi. Pada tahap ini biasanya dibutuhkan obat obatan atau kemoterapi [6].

2.4 Case Based Reasoning

Case based reasoning adalah salah satu metode untuk membangun sistem dengan pengambilan keptusan dari kasus yang baru dengan berdasarkan solusi dari kasus kasus sebelumnya. Konsep dari metode case based reasoning ditemukan dari ide untuk menggunakan pengalam pengalaman yang tedokumentasi untuk menyeleseikan masalah yang baru.

Para decisionmaker kebanyakan menggunakan pengalam pengalaman dari problem solting terdahulu unuk menyeleseikan masalah yang dihadapi sekarang, CBR menggunakan pendekatan kecerdasan buatan atau

(artificial inteligence) yang menitik beratkan pemecahan masalah dengan didasarkan pada knowledeg dari kasus kasus sebelumnya [3].

2.5 Cara Kerja Metode Case Based Reasoning Proses tahapan metode Case Based Reasoning melalui beberapa cara sebagai berikut: [3].

a. Retrieve mengacu kembali pada kasus yang sama b. Reuse menggunakan kembali informasi dan

pengetahuan dalam kasus tersebut untuk mengatasi masalah.

c. Revise meninjau ulang solusi yang di ajukan.

d. Retain memakai solusi baru sebagai dari kasus baru, kemudian kasus baru diperbaharui ke dalam basis kasus. Pada saat terjadi permasalahan baru pertama-tama sistem akan melakukan proses retrieve, Setelah proses retrieve selesei selanjutnya sistem akan melakukan proses reuse, proses ini akan menyalin, menyeleseikan dan melengkapi informasi yang akan digunakan.

Selanjutnya adalah proses revise, informasi akan dika Ikulasi, dievaluasi dan diperbaiki kembali untuk mengatakan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada masalah yang baru. Proses terakhir adalah retain, pada proses ini akan mengindeks, mengintegrasi dan mengekstraksi solusi yang baru. Langkah langkah ada dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 1 Proses CBR

Pemeliharaan Case Based dengan cara mengurangi duplikasi case dan menghapus atau memperbaiki case

yang salah merupakan hal yang penting untuk mencegah level error terlalu tinggi. Pemelihiharaan case based dapat memberikan pengaruh positif pada kualitas case

tersimpan untuk memberikan solusi pada permasalahan yang akan datang.

Keterangan:

Si : Fitur ke-i yang ada dalam source case Ti : Fitur ke-i yang ada dalam target case Wi : bobot fitur ke-i

n : jumlah total fitur

(3)

F(Ti,Si)= 1;Ti=Si

0;TiSi

3.

ANALISA

3.1 Analisa Penyakit Kanker kulit melanoma Analisa berguna untuk mengetahui kebutuhan perangkat lunak dalam sistem pakar yang dibangun. Dalam tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data serta pengetahuan yang dilakukan oleh sistem pakar. Sehingga dapat didefinisikan dengan baik dan jelas.Tahapan analisa terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan.

Kanker kulit melanoma adalah kanker yang paling berbahaya dan jarang di temukan. Melanoma merupakan penyakit kanker yang menyerang kulit di mana sel sel kanker berkembang pada sel melanosit yang menghasilakn melanin. Untuk mengantisipasi masalah maka penulis merancang suatu sistem pakar mendiagnosa penyakit Kanker kulit melanoma. Dengan adanya program perancangan perangkat lunak ini diharapakan dapat membantu para dokter maupun masyarakat dalam mencegah atau untuk meminimalkan terjadinya penyakit kanker kulit melanoma tersebut.

Berikut adalah gejala-gejala yang terdapat pada penyakit Kanker Kulit Melanoma yaitu sebagai berikut :

Tabel 1 Gejala Penyakit Kanker Kulit Melanoma Kode

Gejala Gejala

Bobot Kepastian

G1 Kulit kering dan bersisik 0,4

G2 Rasa gatal dan nyeri di permukaan kulit 0,4 G3 Memiliki bentuk tidak beraturan dan

tidak bisa di bagi dua sama rata 0,4 G4 Memiliki pinggiran yang tidak rata dan

kasar berbeda dengan tahi lalat normal 0,8 0,8 Memiliki campuran dari dua atau tiga

warna 0,8

G6

Melanoma biasanya berdiameter lebih besar dari 6 mili meter dan berbeda dengan tahi lalat biasanya

0,8

G7

Tahi lalat yang berubah bentuk dan ukuran setelah beberapa lama biasanya akan menjadi melanoma

0,8

G8

Diarea mata pada lapisan bagian bawah dari putih mata (sclera) menyebabkan perubahan penglihatan

0,8

G9 Pada area kuku menjadi cokelat atau

hitam 0,8

G10 Pada area paru-paru ada bintik cokelat

atau hitam 0,8

G11 Pada area hati ada bintik cokelat atau

hitam 0,8

Tabel 2 Data Analisa Gejala Pada Pasien Penyakit Kanker Kulit Melanoma

Kod e Pasie n Gejala G 1 G 2 G 3 G 4 G 5 G 6 G 7 G 8 G 9 G 1 0 G 1 1 P1 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ P2 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ P3 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ P4 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ P5 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

3.2 Analisa Case Based Reasoning

Tahapan yang dilakukan pada sistem penalaran

case based reasoning adalah tahapan retrive, reuse,

retain, setelah melakukan ke empat tahapan tersebut tahapan selanjutnya mencari nilai kemiripan (similarity)

yang akan digunakan untuk mengetahui kesamaan atau kemiripan antara kasus-kasus yang tersimpan dalam basis kasus dengan kasus yang baru, kasus yang dengan nilai

similarity paling besar dianggap sebagai kasus yang paling mirip, nilai similarity berkisar antar 0 dan 1. Sedangkan metode certatinty factor (CF) digunakan untuk mencari nilai kepastian penyakit dengan menghitung nilai probabilitas gejala pada penyakit.

Adapun analisa terhadap sistem pakar yang akan dibangun rule yang menerapkan metode CBR dan CF. Di dalam logika CF pada sesi penginputan sistem, pengguna diberi pilihan untuk memilih bobot keyakinan yang masing masing memiliki bobot sebagai berikut.

Tabel 3 Terminologi Kepastian

No Terminologi Kepastian Bobot Kepastian

1 Pasti 1 2 Hampir Pasti 0.8-0.9 3 Cukup Pasti 0.6-0.7 4 Kurang Pasti 0.4-0.5 5 Ragu 0.1-0.3 6 Tidak Pasti 0

Proses pemberian bobot pada setiap gejala (premis) hingga memperoleh persentasi keyakinan untuk mengidentifikasi gejala penyakit sistem kardiovaskuler.

Tabel 4 Persentase Kesimpulan Tingkat

persentase Nilai Keyakinan

0%-50% Sedikit kemungkinan atau

kemungkinan kecil

51%-79% Kemungkinan

80%-99% Kemungkinan Besar

100% Sangat yakin

Dari tabel diatas maka dipresentasikan seperti rule

dibawah ini. Refresentasi ini digunakan untuk memperoleh pencarian dan menentukan kesimpulan diagnosa, berikut ini adalah pembahasannya:

Kaidah:

IF Kulit kering dan bersisik

AND Rasa gatal dan nyeri di permukaan kulit

AND Memiliki bentuk tidak beraturan dan tidak bisa di bagi dua sama rata

AND Memiliki pinggiran yang tidak rata dan kasar berbeda dengan tahi lalat normal

AND Memiliki campuran dari dua atau tiga warna AND Melanoma biasanya berdiameter lebih besar dari 6 mili meter dan berbeda dengan tahi lalat biasanya

AND Tahi lalat yang berubah bentuk dan ukuran setelah beberapa lama biasanya akan menjadi melanoma

AND Diarea mata pada lapisan bagian bawah dari putih mata (sclera) menyebabkan perubahan penglihatan AND Pada area kuku menjadi cokelat atau hitam AND Pada area paru-paru ada bintik cokelat atau hitam AND Pada area hati ada bintik cokelat atau hitam THEN Penyakit kanker kulit melanoma

Dalam mengekspresikan derajat kepastian, untuk mengasumsikan derajat kepastian seorang pakar terhadap

(4)

suatu data. Konsep ini kemudian diformulasikan dalam rumus-rumus dasar. Menerapkan sistem penalaran Case Based Reasoning (CBR) dalam mendiagnosa penyakit jantung koroner, yaitu sebagai berikut:

3.3 Penerapan Metode Case-Based Reasoning Sistem yang bersumber dari kasus- kasus yang pernah ditangani oleh seorang pakar yang kemudian dihitung tingkat kemiripannya dengan kasus baru yang dimasukkann pengguna. Berdasarkan tingkat kemiripan kasus inilah sistem akan mengeluarkan diagnosa penyakit kanker kulit melanoma.

User melakukan penginputan gejala kasus baru, dapat dilihat pada table 4.5 sebagai berikut :

Tabel 5 Input Gejala Kasus Baru Inputan Konsultasi Gejala Yang Di inputkan

1 G1, G2, G4,G5,G8,G9, G11

Tabel 6 Menentukan Kemiripan Kasus Baru Dengan Kasus Lama Kode Gejala Gejala Kanker Kulit Melanoma Gejala Baru

G1 Kulit kering dan bersisik 1 1

G2 Rasa gatal dan nyeri di

permukaan kulit 1 1

G3

Memiliki bentuk tidak beraturan dan tidak bisa di bagi dua sama rata

1

G4

Memiliki pinggiran yang tidak rata dan kasar berbeda dengan tahi lalat normal

1 1

G5 Memiliki campuran dari dua

atau tiga warna 1 1

G6

Melanoma biasanya

berdiameter lebih besar dari 6 mili meter dan berbeda dengan tahi lalat biasanya

1 1

G7

Tahi lalat yang berubah bentuk dan ukuran setelah beberapa lama biasanya akan menjadi melanoma

1

G8

Diarea mata pada lapisan bagian bawah dari putih mata (sclera) menyebabkan perubahan penglihatan

1 1

G9 Pada area kuku menjadi cokelat atau hitam 1 1

G10 Pada area paru-paru ada bintik

cokelat atau hitam 1

G11 Pada area hati ada bintik

cokelat atau hitam 1 1

Tabel 7 Kasus Baru Yang Mirip Kasus Terdahulu

Keterangan Gejala Kanker Kulit Melanoma G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8, G9, G10, G11 Kasus Baru G1, G2, G4,G5,G6,G8,G9, G11

Pada sesi penginputan sistem, user diberi jawaban yang masing-masing memiliki bobot sebagai berikut : Pilihan jawaban “Ya” = 1

Pilihan jawaban “Tidak” = 0

Tabel 8 Perbandingan Gejala Penyakit Jantung Koroner

Bobot User

Bobot Kepastian Kode Gejala Kasus

Lama Kode Gejala Kasus Baru G1 G1 0.4 1 G2 G2 0.4 1 G3 0.4 0 G4 G3 0.8 1 G5 G5 0.8 1 G6 G6 0.8 1 G7 0.8 0 G8 G8 0.8 1 G9 G9 0.8 1 G10 0.8 0 G11 G11 0.8 1

Proses menghitung nilai similarity (kemiripan) kasus terdahulu dengan kasus baru diformulasikan dengan rumus sebagai berikut:

T = (1*0,4) + (1*0,4) + (0*0,4) + (1*0,8) + (1*0,8) + (0*0,8) + (0*0,8) + (1*0,8) 0,4 + 0,4 + 0,4 + 0,8 + 0,8 + 0,8 + 0,8 + 0,8 (1*0,8) + (1*0,8) + (1*0,8) 0,8+0,8+0,8 T = 5,6 7,6 = 0,7368

Kemudian menghitung nilai CF, dengan menggunakan rumus (3.2) yaitu sebagai berikut:

CF[H,E]1 = CF[H]1 * CF[E]1 = 1 * 0.4 = 0.4 CF[H,E]2 = CF[H]2 * CF[E]2 = 1 * 0.4 = 0.4 CF[H,E]3 = CF[H]3 * CF[E]3 = 1 * 0.8 = 0.8 CF[H,E]4 = CF[H]5 * CF[E]4 = 1 * 0.8 = 0.8 CF[H,E]5 = CF[H]5 * CF[E]5 = 1 * 0.8 = 0.8 CF[H,E]6 = CF[H]6 * CF[E]6 = 1 * 0.8 = 0.8 CF[H,E]7 = CF[H]7 * CF[E]7 = 1 * 0.8 = 0.8 CF[H,E]8 = CF[H]8 * CF[E]8 = 1 * 0.8 = 0.8

Langkah selanjutnya adalah mengkombinasikan nilai CF dari kaidah dengan menggunakan rumus (3.3) dan (3.4), yaitu sebagai berikut:

Cfcombine CF[H,E]1,2

= CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1- CF[H,E]1) = 0.4 + 0.4 * (1 – 0.4)

= 0.4+0.4*0.6 = 0.4+0.24 = 0.64 old Cfcombine CF[H,E]old1,3

= CF[H,E]old + CF[H,E]3 * (1- CF[H,E]0ld) = 0.64 + 0.8 * (1 – 0.64)

= 0.928 old2 Cfcombine CF[H,E]old2,4

= CF[H,E]old2 + CF[H,E]4 * (1- CF[H,E]0ld2) = 0.928 + 0.8 * (1 – 0.928)

= 0.9856 old3 Cfcombine CF[H,E]old3,5

= CF[H,E]old3 + CF[H,E]5 * (1- CF[H,E]old3 ) = 0.9856 + 0.8 * (1 – 0.9856)

(5)

Cfcombine CF[H,E]old4,6

= CF[H,E]old4 + CF[H,E]6 * (1- CF[H,E]old4 ) = 0.99712 + 0.8 * (1 – 0.99712)

= 0.999424 old5 Cfcombine CF[H,E]old5,7

= CF[H,E]old5 + CF[H,E]7 * (1- CF[H,E]old5 ) = 0.999424 + 0.8 * (1 – 0.999424)

= 0.9998848 old6 Cfcombine CF[H,E]old6,8

= CF[H,E]old6 + CF[H,E]8 * (1- CF[H,E]old6 ) = 0.9998848 + 0.8 * (1 – 0.9998848)

= 0.99997696 old7

CF[H,E]old7 * 100 = 0.99997696 * 100 = 99.99% Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat kemiripan dengan kasus terdahulu 71.42% dan perhitungan nilai CF memiliki persentase kemungkinan 99.99%, dengan solusi yang harus diambil dengan menjaga kesehatan kanker kulit melanoma dengan mengkonsumsi makanan sehat dan berolahraga dengan teratur.

4.

IMPLEMENTASI

Implementasi sistem merupakan tahapan selanjutnya setelah analisa dan perancangan adalah tahap implementasi program. Pada tahap ini implementasi, rancangan form yang telah dibuat kemudian diaplikasikan dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2008. Implementasi Perangkat lunak mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat lunak ini mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta peengujian perangkat lunak. 4.1 Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka untuk perancangan aplikasi terdiri dari beberapa form antara lain:

a. Form Login

Form login merupakan hak yang diberikan kepada pemakai untuk menggunakan sistem pakar. Pada form login, pemakai harus memilih hak akses mereka, jika pemakai memilih tombol UMUM maka secara langsung pemakai hanya di minta untuk mengisikan

username saja tanpa harus mengisikan password. Berikut tampilan login apabila tombol yang dipilih adalah ADMIN, maka pemakai diminta untuk mengisikan kolom username dan password. Tampilan

form selanjutnya akan muncul sesuai hak akses masing-masing.

Gambar 2 Tampilan Form Login

b. Form Menu Utama

Menu utama merupakan interface antar pengguna dan sistem pakar, Terdiri dari home, konsultasi, tentang

dan keluar. Untuk masuk ke sub menu berikutnya maka harus dipilih salah satu dari menu yang ada pada menu utama tersebut.Tampilan form menu utama dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut:

Gambar 3 Tampilan Menu Utama c. Form Konsultasi

Form konsultasi digunakan untuk menginput data pasien ataupun penggunaan aplikasi untuk melakukan proses gejala diagnosa penyakit kanker kulit melanoma.

Gambar 4 Tampilan Form Konsultasi tentang

5.

KESIMPULAN

Berdasarkan pengembangan yang telah dilakukan selama proses perancangan hingga impelementasi sistem pakar mendiagnosa penyakit kanker kulit melanoma menggunakan case based reasoning,maka dapat di ambil kesimpulan sebagasi berikut:

a. Aplikasi sistem pakar ini dapat mendiagnosa penyakit kanker kulit melanoma dan dibuat untuk membantu masyarakat mendiagnosa penyakit kanker kulit melanoma yang diderita sehingga dapat melakukan upaya penanganan, pengobatan, dan pencegahannya. b. Penerapan metode case based reasoning dalam

penilain dilakukan dengan pembobotan nilai dari gejala untuk mendapatkan nilai.

c. Sistem ini dirancang dengan menggunakan bahasa program visual basic.2008 dan penyimpanan data menggunakan MySQL.

Daftar Pustaka

[1] M. Mentari, Y. A. Sari, and R. K. Dewi, “Deteksi Kanker Kulit Melanoma dengan Linear Discriminant

(6)

Analysis - Fuzzy k- Nearest Neigbhour Lp- Norm,” vol. 2, pp. 34–39.

[2] U. I. Indragiri, “APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PERNAPASAN MENGGUNAKAN METODE CASE-BASED REASONING,” vol. 3, 2017.

[3] M. Zainuddin, K. Hidjah, and I. W. Tunjung, “Penerapan Case Based Reasoning (CBR) Untuk Mendiagnosis Penyakit Stroke Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor,” Citisee, pp. 23–24, 2016.

[4] M. Arhami, Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi, 2005.

[5] D. Mauli, “Tanggung jawab dokter terhadap kesalahan diagnosis,” vol. 1, pp. 38–51, 2017. [6] D. Kanker, K. Melanoma, B. Pengolahan, and M.

W. Transform, “Menggunakan Wevelet Transform Detection of Skin Cancer Melanoma Based on Digital Image,” vol. 3, no. 3, pp. 4718–4723, 2016. [7] R. A. .-M. Shalahuddin, Rekayasa Perangkat Lunak.

2011.

[8] E. Sutanta, Pengantar Teknologi Informasi. 2005. [9] B. Raharjo, Belajar Otodidak Membuat Database

Menggunakan MySQL. Informatika.

[10] P. A. Aditya, Dasar dasar Pemograman Database Desktop dengan Microsoft Visual Basic.Net. 2008.

Gambar

Tabel 2 Data Analisa Gejala Pada Pasien Penyakit  Kanker Kulit Melanoma
Tabel 5 Input Gejala Kasus Baru  Inputan Konsultasi  Gejala Yang Di inputkan
Gambar 2 Tampilan Form Login  b.  Form Menu Utama

Referensi

Dokumen terkait

Smart governance berkaitan dengan politik dan partisipasi dari masyarakat, layanan penduduk dan penggunaan jaringan komunikasi baru seperti e-government dan

Pasar Uang Antar bank Ber- dasarkan Prinsip Syariah (PUAS) adalah kegiatan investasi jangka pendek dalam rupiah antar peserta pasar berdasarkan prinsip Mudha- rabah,

Saran selanjutnya dalam penelitian ini adalah pemberian kompensasi melalui tunjangan kinerja di Ditjen Pendidikan Tinggi harus diiringi dengan penegakan disiplin PNS

Program Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat yang Dilaksanakan oleh Yayasan Kristen Trukajaya di Desa Lembu, Kecamatan Bancak,

2009, ‘Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) terhadap Efek Sedasi pada Mencit BALB/C’, Skripsi, Sarjana Fakultas Kedokteran, Universitas

✓ ✓ Requirement ini bersifat “Fit” sehingga tidak perlu Customizing/ Developing Sistem memiliki kemampuan untuk melakukan pengurangan stock barang sesuai dengan

Parameter yang digunakan dalam proses pengujian didapatkan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu berdasarkan ciri yang telah didapatkan

Terima kasih penulis kepada sahabat dan teman-temanku yang sangat memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Program Magister Ilmu Hukum Fakultas