• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Ketangguhan Pribadi Dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Tingkat Akhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Antara Ketangguhan Pribadi Dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Tingkat Akhir"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KETANGGUHAN PRIBADI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA

TINGKAT AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Oleh:

YAZIED MUHAMAD PIQRI F 100 110 191

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA KETANGGUHAN PRIBADI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA

TINGKAT AKHIR

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

YAZIED MUHAMAD PIQRI F 100 110 191

Telah diperiksa dan disetujui untuk dikaji oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Moordiningsih, M.Si, Psi NIK. 876

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA KETANGGUHAN PRIBADI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA

TINGKAT AKHIR

OLEH:

Yazied Muhamad Piqri F 100 110 191

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Senin, 19 April 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji Penguji Utama

Dr. Moordiningsih, M.Si, Psi ________________________ Penguji Pendamping I

Wisnu Sri Hertinjung, S.Psi, M.Si, Psi ________________________ Penguji Pendamping II

Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si, Psi ________________________

Dekan,

Dr. Moordiningsih, M.Si., Psi NIK. 876

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di satu perguruan tinggi dan sepanjang saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka saya pertanggungjawabkan sepenuhnya

Surakarta, 19 April 2017 Penulis,

Yazied Muhamad Piqri F 100 110 191

(5)

1

HUBUNGAN ANTARA KETANGGUHAN PRIBADI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA

TINGKAT AKHIR

Abstrak

Semakin ketatnya persaingan mendapatkan pekerjaan menjadikan adanya fenomena kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir yang akan memasuki dunia kerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya adalah ketangguhan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketangguhan pribadi dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir, mengetahui tingkat ketangguhan pribadi pada mahasiswa tingkat akhir. mengetahui tingkat kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dan pengambilan data menggunakan insidental sampling. Subjek yang digunakan adalah mahasiswa tingkat akhir di 12 Fakultas Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan jumlah data 95 subjek. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara ketangguhan pribadi dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir. Hasil tersebut ditunjukan dengan hasil rxy = -0,378 dengan sig.= 0,000; (p < 0,001). Tingkat variabel ketangguhan pribadi tergolong kategori tinggi dengan Rerata Empirik (RE) = 101,24 dan Rerata Hipotetik (RH) = 80, sedangkan pada variabel kecemasan tergolong kategori rendah dengan Rerata Empirik (RE) = 62,71 dan Rerata Hipotetik (RH) = 75. Sumbangan efektif antara ketangguhan pribadi dengan kecemasan sebesar14,3% yang ditunjukan oleh korelasi (r2) = 0,143.

Kata kunci: ketangguhan pribadi, kecemasan, mahasiswa tingkat akhir

THE CORRELATION BETWEEN HARDINESS WITH ANXIETY TO FACE THE WORKING WORLD OF SENIOR STUDENTS COLLAGE

Abstract

Increasing the competition to get a job makes an anxiety phenomenon in the final year students who will enter the workforce. One of the factors that can influence it is personal toughness. This study aims to determine the relationship between hardiness with anxiety in facing the world of work at the final grade students, knowing the level of hardiness in the final grade students. Know the level of anxiety facing the world of work at the final level students. Researchers use quantitative research methods and data collection using incidental sampling. The subjects used are final year students at 12 Faculty of Muhammadiyah University of Surakarta with total data of 95 subject. The results obtained conclusion there is a very

(6)

2

significant negative relationship between personal toughness with anxiety facing the world of work at college students end. The result is shown by the result of rxy = -0.378 with sig. = 0,000; (P <0.001). The level hardiness variable belongs to high category with Empirical Mean (RE) = 101,24 and Hypotetic Average (RH) = 80, whereas in the anxiety variables belonging to low category with Empirical Mean (RE) = 62,71 and Hypotetic Average (RH) = 75. Effective contribution between hardiness with anxiety of 14,3% indicated by correlation (r2) = 0,143. Keywords: hardiness, anxiety, graduate student

1. PENDAHULUAN

Mahasiswa tingkat akhir merupakan sebutan bagi yang akan segera lulus dari bangku perkuliahan. Jenjang pendidikan yang lebih tinggi mereka dapat dengan lebih leluasa dalam mendapatkan pekerjaan atau karier yang mereka inginkan. Namun pada kenyataannya, karena sempitnya lapangan pekerjaan yang tidak berbanding lurus dengan jumlah kelulusan sehingga banyak sarjana yang menganggur karena sulitnya mendapatkan pekerjaan.

Meskipun sempat mengalami penurunan jumlah angka pengangguran namun dari hasil survei Badan Pusat Statistik (2016), pengangguran dengan jenjang pendidikan lulusan sarjana atau universitas dalam 10 tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah angka pengangguran pada jenjang lulusan sarjana atau universitas. Hal tersebut belum ditambah dengan masalah lain dari ketenagakerjaan seperti adanya PHK yang sedang marak akhir-akhir ini yang akan semakin menyulitkan para pencari pekerja baru.

Menurut Adhyaksa & Rusgiyono (2010) lapangan kerja yang semakin menyempit yang tidak berbanding lurus dengan jumlah kelulusan fresh graduate setiap tahunnya pada akhirnya dapat menempatkan para pencari kerja pada posisi yang kurang menguntungkan karena perusahaan akan semakin ketat dalam menyeleksi calon karyawan.

Kompetisi yang semakin meningkat dan jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan yang tidak berbanding lurus dengan jumlah kelulusan dari tahun ke tahun menjadikan persaingan dalam mendapatkan pekerjaan menjadi lebih sulit karena tantangan yang di hadapi semakin tinggi. Menurut Halgin dkk (2010) kecemasan seseorang sering kali muncul mengenai masa depannya yang salah satu contohnya

(7)

3

kekhawatiran jangka panjang mengenai karier. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa mahasiswa tingkat akhir terlihat bahwa ada kecemasan yang dialami karena sulitnya mendapatkan pekerjaan setelah mereka lulus, seperti A.J, 22 tahun mengungkapkan “Wah saya sudah cemas beberapa tahun yang lalu mas” dan M.F.R 22 tahun yang mengungkapkan “Iya mas ada perasaan cemas sih mas,”

Faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan menurut Cattel (dalam Alwisol 2009) adalah kepribadian pada individu. Cattel (dalam Alwisol 2009) menekankan pentingnya kecemasan sebagai aspek kepribadian karena bahaya dampakya terhadap fungsi fisik dan mental. Menurutnya, kecemasan itu bisa merupakan suatu keadaan sekaligus sifat dari kepribadian sehingga menurut pendapatnya tersebut dapat disimpulkan bahwa kepribadian dapat mempengaruhi kecemasan yang ada pada individu.

Salah satu karakteristik atau dimensi kepribadian individu adalah Hardiness. Meskipun disebutkan dalam beberapa istilah lain, namun pada dasarnya Hardiness merupakan karakteristik kepribadian individu yang menekankan ketahanan dalam menghadapi masalah sehingga selanjutnya dalam penelitian ini Hardiness disebut dengan ketangguhan pribadi. Menurut Kobasa (1982) ketangguhan pribadi merupakan kepribadian yang memandang bahwa peristiwa hidup di masa yang akan datang dilihat bukan sebagai sesuatu ancaman namun sebagai sesuatu yang potensial. Dalam penelitian Maddi dan Kobasa (2006) menunjukan bahwa terdapat hubungan antara ketangguhan pribadi dengan tanda-tanda psikologis pada individu yang memiliki ketangguhan pribadi yang rendah dengan tanda tingginya tegangan psikis, sedangkan individu dengan ketangguhan pribadi pada umumnya menunjukan tegangan psikis yang rendah seperti kecemasan, depresi dan kecurigaan.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas maka muncul rumusan masalah sebagai berikut: Ada hubungan negatif antara ketangguhan pribadi dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa akhir? Meninjau dari permasalahan tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan judul

(8)

4

“Hubungan Antara ketangguhan pribadi dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir”

2. METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang terdiri dari variabel bebas yaitu ketangguhan pribadi dan variabel kecemasan menghadapi dunia kerja sebagai variabel tergantung.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah insidental sampling yaitu pengambilan sampel penelitian yang dapat ditemui oleh peneliti dan memenuhi kriteria sampel penelitian dan alat pengumpulan data menggunakan 2 skala yaitu skala ketangguhan pribadi dan skala kecemasan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan profesional judgment yang terdiri dari 3 dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk menguji validitas pada ke 2 skala dan hasilnya koefisien aiken pada skala ketangguhan pribadi bergerak dari v = 0,67 – 0,92 sedangkan pada koefisien aiken skala kecemasan menghadapi dunia kerja bergerak dari v = 0,67 – 0,92. Reliabilitas pada skala ketangguhan pribadi α = 0,890 dan pada skala kecemasan α = 0,889. Pada analisis data, Product Moment digunakan untuk menguji korelasi antar variabel penelitian.

3. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil uji normalitas pada variabel ketangguhan pribadi diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z = 0.932, sig. (2-tailed) = 0.350; (p > 0,05). Nilai tersebut menunjukan bahwa sebaran data variabel ketangguhan pribadi memenuhi distribusi normal atau dapat mewakili subjek populasi penelitian. Sedangkan pada uji normalitas pada variabel kecemasan, nilai Kolmogorov-Smirnov Z = 0.986 dan sig. (2-tailed) = 0.285; (p > 0.05). Nilai tersebut menunjukan pula bahwa sebaran data variabel kecemasan memenuhi distribusi normal atau dapat mewakili subjek populasi penelitian.

Pada uji linieritas diperoleh nilai F pada uji linier (Linierity) = 17.821 dan sig. (p) = 0,000; (p < 0.05). Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel bebas ketangguhan pribadi dengan variabel tergantung kecemasan memiliki korelasi yang searah (linier). Berdasarkan uji hipotesis menggunakan korelasi Product Moment diperoleh nilai koefisien r = -0,378 dengan sig. = 0.000; (p < 0.01). Hal tersebut

(9)

5

menunjukan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara ketangguhan pribadi dengan kecemasan, semakin tinggi ketangguhan pribadi maka semakin rendah kecemasan yang dimiliki mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi dunia kerja dan begitupun sebaliknya, semakin rendah ketangguhan pribadi maka semakin tinggi kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir tersebut. Sumbangan efektif ketangguhan pribadi terhadap kecemasan adalah 14,3% yang ditunjukan oleh nilai koefisien determinasi (r2) = 0.143.

Berdasarkan kategorinya tingkat ketangguhan pribadi dalam penelitian ini menunjukan kategori tinggi, yang ditunjukan RE=101,24 dan RH=80 sedangkan tingkat kecemasan berada pada kategori rendah dengan RE=62,71 dan RH=75.

Kategorisasi ketangguhan pribadi yang tinggi dalam penelitian ini dapat menunjukan bahwa subjek memenuhi aspek-aspek ketangguhan pribadi yang dikemukakan oleh Kobasa (dalam Kinicki dan Kreitner 2014) yaitu Komitmen/Commitment, Kontrol/Control, dan Tantangan/Challenge. Individu dengan ketangguhan pribadi pada umumnya menunjukan tegangan psikis yang rendah seperti kecemasan, depresi dan kecurigaan. Hal ini menurut Kreitner & Kinicki (2014), dan Issacson (dalam Khaledian, 2016) disebabkan karena ketangguhan pribadi akan meningkatkan penyesuaian individu dalam menghadapi masalah dengan menggunakan sumber-sumber sosial yang ada di lingkungannya untuk dijadikan tameng, motivasi, dan dukungan dan dapat memberikan makna positif dari kejadian yang dialaminya.

Kategorisasi yang rendah pada variable kecemasan menghadapi dunia kerja dalam penelitian ini menunjukan bahwa variabel ketangguhan pribadi yang tinggi dapat mempengaruhi kecemasan dalam menghadapi dunia kerja.

Dengan mahasiswa tingkat akhir memiliki ketangguhan pribadi yang tinggi maka kecemasan mahasiswa akhir tersebut dalam menghadapi dunia kerja akan rendah. Dalam penelitian Maddi dan Kobasa (2006) menunjukan bahwa terdapat hubungan antara ketangguhan pribadi dengan tanda-tanda psikologis pada individu yang memiliki ketangguhan pribadi yang rendah yaitu dengan tanda tingginya tegangan psikis.

(10)

6

Penggunaan skala yang digunakan pada penelitian ini untuk mengukur ketangguhan pribadi dan kecemasan menyebabkan keterbatasan dalam penelitian karena tidak mampu mengungkapkan karakteristik kepribadian secara mendalam sehingga pada penelitian selanjutnya yang sejenis diharapkan menggunakan alat pengukuran yang berbeda. Begitupun pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti tidak dilakukan dalam kondisi atau ruangan khusus. Hal tersebut dapat menyebabkan situasi yang berbeda pada subjek penelitian pada saat memberikan jawaban pada alat pengukuran.

4. PENUTUP a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara ketangguhan pribadi dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir dengan tingkat ketangguhan pribadi tergolong tinggi, tingkat kecemasan dalam menghadapi dunia kerja tergolong rendah dan ketangguhan pribadi berperan 14,3% terhadap kecemasan.

b. Saran

Bagi mahasiswa tingkat akhir untuk dapat meminimalisir kecemasan dalam menghadapi dunia kerja dapat dengan meningkatkan ketangguhan pribadi , seperti bersikap menilai positif, meningkatkan skill dan keterampilan sebagai persiapan dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Bagi instansi terkait untuk dapat lebih membantu mahasiswa tingkat akhir dalam meningkatkan ketangguhan pribadi seperti berperan aktif melatih mahasiswa tingkat akhir dalam persiapannya menghadapi dunia kerja, memberikan akses pada pekerjaan atau lowongan karier. Bagi peneliti selanjutnya yang mengacu pada beberapa kelemahan dalam penelitian ini, maka peneliti selanjutnya yang tertarik pada penelitian serupa maka diharapkan memperhatikan beberapa hal berikut memodifikasi aitem-aitem skala agar lebih sempurna dalam mengukur variabel penelitian, menggunakan atau menambah alat ukur lain seperti wawancara dan melibatkan variabel-variabel lain dalam mengukur mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi dunia kerja, dan memperhatikan

(11)

7

faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi subjek penelitian pada saat melakukan pengambilan data.

DAFTAR PUSTAKA

Adhyaksa, M. A., & Rusgiyono, A. (2010). Persepsi Dunia Kerja Terhadap Lulusan Fresh Graduate S1 Menggunakan Multidimensional Unfolding (Studi Kasus: Dunia Usaha di Kabupaten Batang). Media Statistika, Vol. 3, No. 1, 49-57.

Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian edisi revisi. Malang: UMM Press.

Greenberger, D., & Padesky, C. A. (2004). Manajemen pikiran: metode ampuh menata pikiran untuk mengatasi depresi, kemarahan, kecemasan, dan perasaan merusak lainnya. Bandung: Kaifa.

Halgin, R. P., & Whitbourne, S. K. (2010). Psikologi abnormal: perspekstif klinis pada gangguan psikologis, Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika.

Khaledian, M., Babaee, H., & Amani, M. (2016). The Relationship of Psychological Hardiness with Irrational Beliefs, Emotional Intelligence and work Holism . World Scientific News vol. 28, 86-100.

Kobasa, S. C., Maddi, S. R., & Kahn, S. (1982). Hardiness and health: A Perspective study. Jourrnal of Personality and Social Psychology Vol 42(1), 168-177.

Kreitner, R., & Angelo, K. (2014). Perilaku organisasi, Edisi 9 - Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Maddi, S. R. (2006). Hardiness: The Courage To Grow From Stresses. The Journal of Positive Psychology, July 2006; 1(3), 160-168.

Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 1986 - 2015. (2016, April 04). Dipetik Juni 16, 2016, dari Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/972

Referensi

Dokumen terkait

1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya akibat pecantolan listrik secara ilegal dan kesalahan sambungan instalatir yang dapat menyebabkan kebakaran yang

Suryawan (2005), dari sumber isolat yang sama dengan yang digunakan dalam penelitian ini, dengan cara pengayaan yang sama namun waktu inkubasi diperpanjang dari 7 menjadi

Penelitian Terdahulu Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam proposal yang bejudul “Pandangan Tokoh Majelis Ulama Indonesia MUI Kabupaten PonorogoTerhadapTradisi

方々がどう思っておられるのかは私も知りたいところでした。確かに、日本広

Berdasarkan hasil dari analisis yang dilakukan peneliti terhadap respon jawaban siswa dalam uji learning obstacle dan learning trajectory siswa maka akan disusun sebuah

Berdasarkan grafik hubungan masa jenis dengan efisiensi, pada sisi over flow didapat hubungan sebanding dengan kenaikan nilai masa jenis maka nilai efisiensi semakin

Aku pernah mendengar Nabi Muhammad saw bersabda, '[Hendaklah] wanita-wanita merdeka (anak-anak gadis) dan wanita- wanita pingitan atau anak-anak gadis pingitan [Abu Ayyub

&amp;2 tahun 1!!1 tentang Penyelenggaraan Rekam (edis di Rumas sakit, bah%a reka medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan,