• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIASAAN MAKAN MUDSKIPPER Boleophthalmus pectinirostris (Linnaeus, 1758) DI MUARA SUNGAI MARO KABUPATEN MERAUKE, PAPUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIASAAN MAKAN MUDSKIPPER Boleophthalmus pectinirostris (Linnaeus, 1758) DI MUARA SUNGAI MARO KABUPATEN MERAUKE, PAPUA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIASAAN MAKAN MUDSKIPPER Boleophthalmus pectinirostris (Linnaeus, 1758) DI MUARA SUNGAI MARO KABUPATEN MERAUKE, PAPUA

FEEDING HABITS OF MUDSKIPPER (Boleophthalmus pectinirostris) (Linnaeus, 1758) IN MARO ESTUARY, MERAUKE DISTRICT, PAPUA

Sunarni1, Sisca Elviana1

1

Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Unmus email: sunarni@unmus.ac.id, siscaelviana@unmus.ac.id

Abstrak

Makanan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisme ikan. Makanan menentukan luas penyebaran suatu jenis dan dapat mengontrol besarnya suatu populasi. Informasi tentang kebiasaan makanan dari Mudskipper (B. Pectinirostris) masih sangat terbatas, khususnya di muara sungai Maro kabupaten Merauke propinsi Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kebiasaan makanan dari mudskipper (B. Pectinirostris). Berdasarkan analisis Kebiasaan makan Mudskipper (B. pectinirostris) yang temukan selama penelitian terdiri dari 2 jenis makanan, yaitu Fitoplankton dan mollusca. Jenis makanan utama Mudskipper (B. pectinirostris) adalah Rhizosolenia Hebetata dari jenis Fitoplankton.

Kata kunci: Mudskipper; Kebiasaan makan; Sungai Maro.

Abstract

Food is one of the most important factors for fish. Food determines the extent of spread a types and can control the size of a population. Informations about feeding habits from mudskipper (B. Pectinirostris) is still very limited, especially in the mouth of the Maro estuary, Merauke district, Papua. The purpose of this study is to examine the feeding habits of mudskipper (B. Pectinirostris). Based on the analysis of Mudskipper's (B. pectinirostris) feeding habits which were found during the study consisted of 2 food types, namely phytoplankton and mollusca. The main types of food Mudskipper (B. pectinirostris) is Rhizosolenia Hebetata from the Phytoplankton.

Keywords: Mudskipper; Feeding habits; Maro Estuary

PENDAHULUAN

Mudskipper merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di daerah estuary pada

ekosistem mangrove. Ikan ini memiliki keistimewaan tersendiri antara lain memiliki kemampuan merangkak naik ke darat atau bertengger pada akar mangrove, matanya besar dan mencuat keluar dari kepalanya, sirip dada pada bagian pangkal berotot, dan sirip ini bisa ditekuk hingga berfungsi seperti lengan yang dapat digunakan untuk merangkak atau melompat diatas lumpur. Mudskipper merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki adaptasi terhadap dua habitat yang berbeda, jenis ikan ini lebih menyerupai amfibi daripada ikan.(

(2)

Mudskipper memiliki beragam jenis diantaranya; B. boddarti, B. pectinirostris, Oxuderces dentatus, P. argentilineaus, P. takita dan Scartelaos histophorus yang telah

ditemukan di muara sungai Maro kabupaten Merauke propinsi Papua (Maturbongs et al., 2017). Perbedaaan jenis makanan dapat menunjukkan perbedaan jenis dari mudskipper. Beberapa jenis mengambil lumpur ke dalam mulut, menyimpan materi alga dan membuang sisanya. Beberapa omnivora, memakan crustacea kecil dan materi tumbuhan. Beberapa karnivora, memakan kepiting, insekta, siput dan bahkan beberapa ikan gelodok lainnya (Whitten et al., 2000). Makanan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisme ikan.Makanan menentukan luas penyebaran suatu jenis dan dapat mengontrol besarnya suatu populasi. Organisme hidup, tumbuh dan berkembang karena energi yang berasal dari makanan. Makanan pada lambung dikelompokkan sebagai makanan utama dan makanan tambahan.Makanan suatu jenis ikan menentukan kedudukan ikan di lingkungan yaitu sebagai predator atau kompetitor (Ibrahim et al., 1871).

Informasi tentang kebiasaan makanan dari mudskipper (B. pectinirostris) masih sangat terbatas, khususnya di muara sungai Maro kabupaten Merauke propinsi Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kebiasaan makanan dari Mudskipper meliputi jenis-jenis makanan, persentase nilai suatu jenis makanan serta untuk mengetahui makanan utama, tambahan dan pelangkap. Penelitian ini sangat penting dilakukan sebagai dasar dari pengelolaan sumberdaya ikan yang ada di muara sungai Maro.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilakukan selama bulan Juli – September 2018 di Muara Sungai Maro Kabupaten Merauke. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive

sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan dua cara yaitu pengambilan sampel

Mudskipper (B. Pectinirostris) menggunakan alat perangkap bubu yang terbuat dari kawat ram, perangkap dipasang pada sarang persembunyian ikan Gelodok, sehingga ikan yang berada disekitar sarang dapat terperangkap kedalam bubu dan penangkapan ikan yang dilakukan secara manual yang dibantu oleh masyarakat setempat yang memiliki keahlian untuk menangkap mudskipper. Pengambilan sampel Mudskipper (B. Pectinirostris) dilakukan pada saat air surut.

(3)

Boleopthalmus pectinirostris di analisis di Laboratorium Manajemen Sumberdaya

Perairan Fakultas Pertanian Univesitas Musamus dan Laboratorium Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Merauke. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis makanan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100x. Jumlah ikan yang digunakan untuk analisis kebiasaan makanan berjumlah 76 ekor. Analisis data yang dipakai adalah metode frekuensi kejadian dan persentase nilai satu jenis makanan dan indeks bagian terbesar (index of preponderance). Indeks ini merupakan gabungan dari metode frekuwensi kejadian dan metode nilai (modifikasi dari Natarajan dan Jingran, 1961) dalam Effendi 1979.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebiasaan makan Mudskipper (B. Pectinirostri)s berdasarkan hasil analisis isi lambung yang telah dilakukan terhadap 76 ekor, jenis makanannya terdiri dari Fitoplankton dan Moluska dengan jumlah 13 spesies diantaranya Arachnodiscus ehrenbergi, Rhizosolenia

alata, Rhizosolenia hebetata, Triceratium favus, Coscinodiscus nobilis, Lauderia annula, Coscinodiscus excentrius, Aulacodiscus janischii, Coscinodiscus, Gymnodinium, Pleurosigma, Heteropoda, dan Larva bivalvia. Jenis makanan yang dominan dimakan Boleopthalmus pectinirostris adalah Rhizosolenia Hebetata sebanyak 97,4 % dan Rhizosolenia Alata sebanyak 93,4 % merupakan kelompok dari fitoplankton dan yang terendah dimakan ikan adalah Larva bivalvia dari kelompok molusca.

Gambar 1. Komposisi Jenis Makanan Mudskipper (B. Pectinirostris)

26.3% 93.4% 97.4% 65.8% 5.3% 3.9% 18.4% 25.0% 18.4% 23.7% 18.4% 15.8% 17.1% Arachnodiscus ehrenbergi Rhizosolenia alata Rhizosolenia hebetata Pleurosigma sp. Heteropoda

(4)

Rhizosolenia alata., Rhizosolenia Hebetata., Coscinodiscus sp., Pleurosygma sp., Lauderia

sp dan Aulacodiscus sp., sebagai makanan utamanya sedangkan makanan tambahan berasal dari kelompok molusca yaitu Heteropoda. Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Wilis (2012), mengatakan bahwa makanan utama dari mudskipper Boleophthalmus boddarti adalah Skeletonema sp., Nitzschia sp., dan Pleurosigma sp. Gosal et al., (2013), makanan utama dari mudskipper adalah kelompok crustacea, sedangkan fitoplankton termasuk makanan tambahan.

Menurut Efeendie (1978), makanan yang pertama dimakan ikan dalam hidupnya adalah plankton yang memiliki ukuran kecil sesuai dengan mulut ikan. Sukimin (2004), menyatakan bahwa perbedaan proporsi makanan dapat disebabkan oleh faktor penyebaran yang tidak sama, ketersediaan makanan, faktor dari ikan itu sendiri dan faktor - faktor lain yang mempengaruhi perairan. Kesukaan ikan pada makanannya sangat relatif, karena belum tentu dengan melimpahnya suatu jenis makanan alami di suatu perairan dapat dimanfaatkan oleh ikan dikarenakan ketersediaan makanan, pilihan dari ikan, serta beberapa faktor–faktor fisik yang mempengaruhi perairan.

Kesimpulan

Kebiasaan makan Mudskipper (B. pectinirostris) yang temukan selama penelitian di muara sungai Maro Kabupaten Merauke, terdiri dari 2 kelompok makanan diantaranya fitoplankton dan mollusca dengan 13 jenis makanan. Rhisozolenia hebetata menjadi merupakan makanan utama yang berasal dari kelompok fitoplankton, sedangkan makanan tambahan berasal dari kelompok molusca yaitu Heteropoda.

DAFTAR PUSTAKA

Effendie, M. I. 1978. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. Effendie, M. I.1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta

Gosal, LM. Katil, DY.Singkoh, MFO. Tamananpo, JWWS. 2013. Kebiasaan Makanan Ikan

Gelodok (Periophthalmus sp.) di Kawasan Mangrove Pantai Meras. Kecamatan

Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Panjaitan, I. D., Nasution, S & A. Tanjung. 2013. Kebiasaan Makan Ikan Glodok

(Mudskipper) di Perairan Pantai Dumai: 1-11.

Garbutt N, Prudente C (2006) Wild Borneo: the wildlife and scenery of Sabah, Sarawak,

(5)

Ibrahim A, Saleh R, Hasriani (1871) Aspek Kebiasaan Makanan Ikan Kurisi Bali

(Pristipmoides multidens) yang tertangkap di Perairan Derawan dan sekitarnya.

Borneo University Library (1): 1-6

Maturbongs R.M, Elviana, S, Sunarni dan deFretes, D. 2017. Mudskipper (Gobiidae) diversity study on estuary of Maro river and mangrove area in Kembapi Beach, Merauke [Studi keanekaragaman ikan gelodok (Famili: Gobiidae) pada muara sungai Maro dan kawasan mangrove Pantai Kembapi, Merauke]. Depik, 7(2): 177–186.

Whitten T, Damanik S, Anwar J,Hisyam N (2000) The Ecology of Sumatra. Periplus Edition. Singapura

Wilis, S. 2012. Analisa Kebiasaan Makanan Ikan Gelodok (Mudskipper) Jenis Baleophthalmus Boddarti Di Daerah Pertambakan Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Aquasains (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya

Gambar

Gambar 1. Komposisi Jenis Makanan Mudskipper (B. Pectinirostris)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dan pembahasan dengan menggunakan metode kointegrasi didapatkan hasil bahwa hasil uji stasioner semua variabel yang digunakan dalam penelitian

Dalam perkembangan dunia pendidikan kini mulai menggunakan program multimedia interaktif sebagai salah satu media edukasi yang interaktif dalam melatih keterampilan

Perlindungan ini dimaksudkan agar masyarakat memberikan dukungan atas upaya perlindungan terhadap anak korban tindak pidana kesusilaan dan tidak mengucilkan anak korban

Kondisi SDM guru di Kabupaten Sumbawa pada jenjang pendidikan SMA/MA/SMK dalam periode tahun 2006-2010 sebagaimana ditunjukkan pada tabel tersebut, menunjukkan bahwa masih

(1) (1) Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Propinsi Propinsi Pusat Pusat Sederhana tingkat Sederhana tingkat Kecamatan/ Puskesmas Kecamatan/ Puskesmas Menyusun Rencana

Kecerdasan linguistik khususnya dalam hal kemampuan berbicara anak didik kelas B.1 TK Aisyiyah Kertonatan pada siklus I secara rinci sebagai berikut; anak didik yang

Durasi waktu berwudhu rata-rata 64,2 detik dengan interval 32,6 – 116,1 detik ini dipengaruhi oleh faktor: 1) kebiasaan sampel dalam berwudhu, yaitu; a) mengerjakan perkara wajib

Hasil pengembangan media pembelajaran autoplay pada mata pelajaran Al-Quran Hadis materi Hukum Bacaan Idgham dan Iqlab adalah untuk memenuhi tersedianya media pembelajaran yang