• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperiman yaitu eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tetapi pemilihan kedua kelompok tersebut tidak di lakukan secara acak. Kedua kelompok tersebut ada secara alami, dengan membandingkan kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan metode demonstrasi dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensinal. Kemudian nilai kedua kelas dievaluasi untuk melihat perbedaan yang terjadi terhadap hasil belajar IPA pada kelas yang mendapat perlakuan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan.

Metode Eksperimen ini melalui 3 langkah, yaitu:

1. Memberikan pre-test untuk mengukur variable terikat (hasil belajar) sebelum treatment atau perlakuan di lakukan.

2. Memberikan perlakuan eksperiment kepada para subyek yaitu berupa penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA kelas IV B di SD Negeri Trembul Rejo 01 Kec. Ngawen Kab. Blora.

3. Memberikan post-test pada semua kelas IV A dan IV B untuk mengukur variable terikat (hasil belajar) setelah perlakuan.

3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Trembul Rejo 01 Kec, Ngawen Kab. Blora, pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Alasan mengambil tempat penelitian ini karena karena berdasarkan hasil observasi yang dilakukan yaitu pada proses pembelajaran, guru masig menggunakan pembelajaran konvensional.

(2)

2. Waktu penelitian

Kegiatan penelitian ini di lakukan pada Semester 2 tahun ajaran 2011/2012 dan di lakukan secara bertahap.Adapun tahapnya adalah:

a. Tahap persiapan

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrument, permohonan ijin serta survey di sekolah yang di rencanakan sebagai tempat penelitian.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan – kegiatan yang di lakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrument dan pengambilan data.

c. Tahap analisis data dan penyususnan

Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang di ikuti penyususnan laporan serta persiapan ujian.

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian

Kegiatan Waktu

Februari Maret April

Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan 3.2 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu variable bebas disebut juga sebagai variable independen dan variable terikat atau dependen variabel.

3.2.1 Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel bebas (variable X) adalah variable yang mempengaruhi variable lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi. Untuk melihat atau mengukur variable independen digunakan lembar observasi.

(3)

3.2.2 Variabel terikat (Variabel Dependen)

Variabel terikat (variable Y) adalah variable yang dipengaruhi variable lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Untuk mengukur variable dependen digunakan instrument tes dan angket motivasi belajar siswa.

3.3 Prosedur Penelitian

Adapun tahap – tahap eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah: Tahap Persiapan:

Menentukan subjek penelitian yaitu SD Negri 01 TrembulRejo.

Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok yaitu kelompk eksperimen kelas IV B dan kelompok kontrol kelas IV A.

Membuat kisi – kisi pretest soal dan angket.

Peneliti membuat instrument pretest berdasarkan kisi – kisi

Mengujicobakan instrument pretest pada kelas yang dipilih yaitu kelas IV SD Negri 02 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

Menganalisis data hasil instrument tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal dan angket.

Melakukan pretest soal dan pemberian angket pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di SD Negri 01 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

Menganalisis hasil pretest soal dan angket dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok tersebut.

Mengujicobakan instrument soal posttest dan angket pada kelas yang dipilih yaitu kelas IV SD Negri 02 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

Menganalisis hasil posttest dan angket untuk mengetahui valid tidaknya instrument.

(4)

b. Tahap Pelaksanaan

Desain perlakuan yang akan diterapkan pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1

Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen

Bagan 3.2

Tahap pelaksanaan Kelompok Kontrol

3.4 Desain dan Paradigma Penelitian

Desain penelitian ini yang di gunakan adalah Nonequivalent Control Group Desaign. Dalam penelitian eksperimen ini di gunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Desain penelitian menurut Sugiyono (2010), ini adalah sebagai berikut:

E X

K

Keterangan:

Peneliti mengajar menggunakan menggunakan metode demonstrasi

Peneliti memberikan soal tes individu kepasa siswa

Guru mengajar konvensional

Guru memberikan soal tes individu pada siswa Peneliti menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

(5)

E : Kelompok eksperimen

K : Kelompok kontrol

dan : Pemberian pretest pada kelompok kontrol dan eksperimen

: Hasil belajar dari tes kelompok ekserimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

: Hasil belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak di beri perlakuan dengan metode demonstrasi (konvensional).

: Motivasi kelompok eksperimen : Motivasi kelompok kontrol

X : Perlakuan terhadap kelompok eksperimen denan menggunakan metode demonstrasi.

Kelompok eksperimen dengan menggunakan treatment metode demonstrasi dan kelompok kontrol tanpa menggunakan treatment metode demonstrasi. kedua kelompok tersebut di bandingkan melalui tingkat hasil belajar yang di peroleh siswa.

Paradigma penelitian eksperimen yang di gunakan adalah sebagai berikut: Paradigma Kelompok Eksperimen

Paradigma kelompok Kontrol

Kelompok eksperimen dengan menggunakan treatment metode demonstrasi dan kelompok kontrol tanpa menggunakan treatment metode demonstrasi. Kedua kelompok tersebut di bandingkan melalui tingkat hasil belajar yang di peroleh siswa. HASIL BELAJAR TREATMENT METODE DEMONSTRASI KELOMPOK EKSPERIMEN HASIL BELAJAR TANPA MENGGUNAKAN TREATMENT KELOMPOK KONTROL

(6)

3.5 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini dipilih 2 kelompok siswa kelas IV SD Negri 01 Trembul rejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Untuk memilih kedua kelompok siswa kelas IV tersebut, terdapat beberapa alasan sebagai berikut:

a. SD tersebut atau kelas yang digunakan untuk penelitian adalah kelas yang sudah parallel, jadi peneliti mudah untuh melakukan penelitian.

b. Guru dalam mengajarkan materi menggunakan metode yang sama pada kedua kelas tersebut, yaitu menggunakan pembelajaran yang konvensional. Sehingga peneliti ingin mencobakan peggunaan metode demonstrasi pada salah sati kelas yang sudah dipilih yaitu kelas IVB dan membandingkan hasil belajar dengan kelas yang satunya yaitu kelas IVA.

c. Jumlah siswa antara kedua kelas hampir sama, yaitu kelas IV A berjumlah 18 (10 laki – laki dan 8 perempuan) siswa dan kelas IV B berjumlah 22 siswa (12 laki –laki dan 10 perempuan).

3.6 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1.1 Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang terpenting adalah proses – proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2010). Observasi dapat mengukur atau dapat menilai hasil belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan dalam penggunaan alat peraga pada waktu proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam aspek afektif dengan mengamati tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku peneliti pada waktu mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi yang dilakukan oleh pengamat atau observer yaitu guru kelas IV SD Negeri 01 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

(7)

3.6.1.2 Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang berupa tes individu yang diberikan untuk siswa kelas IV SD Negri 01 Trembulrejo.

3.6.1.3 Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertannyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010). Angket disini adalah terdapat beberapa pernyataan yang diberikan peneliti kepasa siswa kelas IV untuk dilihat hasilnya seberapa jauhkah siswa termotivasi dengan pembelajaran yang disajikan oleh guru.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa. Kemudian lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas eksperimen.

a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan metode demonstrasi)

Tabel 3.2

Kisi – kisi Lembar Observasi

No Hal yang diamati Indikator

1. Kegiatan awal Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

Guru melakukan apersepsi kepada siswa

Siswa diminta untuk mengalami sendiri kejadian yang terkait gengan topik yang akan dibicarakan 2. Kegiatan inti 1. Orientasi siswa pada topic

(8)

Guru mendemonstrasikan kegiatan yang berkaitan mengenai topic yang dipelajari

Siswa mendiskusikan dan menyimpulkan kegiatan yang telah didemonstrasikan

2. Membagi siswa kedalam kelompok dengan pertimbangan kemampuan akademis yang heterogen

Guru membagi lembar kerja kelompok kepada siswa

3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mengontrol pelaksanaan demonstrasi praktikum

Guru memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran

Guru memberi hadiah/pujian/semangat kepada peserta didik selama proses pembelajaran

Siswa membuat kesimpulan jawaban yang telah dilakukan selama praktikum

4. Menyajikan hasil demonstrasi oleh siswa dalam kelompok

Mempresentasikan hasil demonstrasi kelompok Mendiskusikan/memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain

3. Kegiatan akhir Evaluasi hasil demonstrasi

Guru bersama siswa mengkonfirmasi dan atau memberi pengantar informasi hasil demonstrasi Guru bersama siswa menyimpulkan hasil demonstrasi

Guru melakukan penilaian yaitu pada lembar kerja kelompok (lembar evaluasi)

Pemberian hadiah pada kelompok yang menjawab benar evaluasi yang dilakukan siswa.

Teknik penskoran: Jumlah seluruh item yang diberi tanda ceklist ( ) pada setiap kolom. Jika pada kolom 3 (baik) dan 4 (baik sekali) dijumlah sudah mencapai 80%, maka proses pembelajaran dikatakan baik.

(9)

Nilai = Jumlah seluruh nilai pada kolom 3(baik) + jumlah seluruh nilai pada kolom 4(sangat baik)

b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar dan Angket Motivasi)

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Selanjutnya pemberian angket motivasi belajar kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh siswa termotivasi dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Tabel 3.3

Kisi – kisi Soal Hasil Belajar Sebelum Uji Validitas Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Item Soal No. Item Pilihan

Ganda Jumlah Item Memahami berbagai bentuk energy dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari – hari. Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat – sifatnya.

Mengenal macam – macam sumber energy panas yang ada dilingkungan sekitar 1,2,3,4,5,9, 12,13,16, 22 10 Mengenal thermometer untuk mengukur panas suatu benda 17 1 Mengenal perambatan panas (konduksi, konveksi dan radiasi) 8,10,11,14, 15,19 6 Mengenal benda yang termasuk penghantar panas dan yang bukan

7,20 2

Mengenal macam – macam sumber energy bunyi yang ada dilingkungan

(10)

Mengetahui pengertian bunyi, frekwensi dan amplitudo 25 1 Mengenal perambatan bunyi pada benda padat, cair dan gas

18,21,27,28,29, 5

Jumlah Soal 30 30

Teknik penilaian: Skor per item soal =

Nilai = × jumlah benar

Tabel 3.4

Kisi – kisi Soal Hasil Belajar Sesudah Uji Validitas Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Item soal No. Item Pilihan ganda Jumlah Item Memahami berbagai bentuk energy dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari – hari.

Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat – sifatnya.

Mengenal macam – macam sumber energy panas yang ada dilingkungan sekitar 1,8 2 Mengenal thermometer untuk mengukur panas suatu benda 9 1 Mengenal perambatan panas (Konduksi, konveksi dan radiasi) 3,5,6,11 4 Mengenal benda yang termasuk penghantar panas dan yang bukan

2,4,7,12 4

(11)

sumber energy bunyi yang ada dilingkungan sekitar. Mengenal pengertian bunyi frekwensi dan amplitude 16 1 Mengenal perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas

10,13.17,18 4

Jumlah Soal 18

Teknik penilaian Skor per item soal =

Nilai = skor per item soal × jumlah benar

Kemudian, jika 80% siswa dikelas eksperimen mendapat nilai KKM 64, maka sudah dikatakan tuntas dan penelitian ini baik.

Tabel 3.5

Kisi – kisi Angket Postest Sebelum Uji Validitas

No Aspek Indikator No. Item Jumlah

1 Intrinsik

a. Perasaan senang - Senang mengikuti pelajaran IPA - Senang terhadap

guru IPA

3,10 11,19

b. Kemauan - Kemauan siswa

mengerjakan soal IPA - Kemauan siswa mengerjakan PR IPA - Keinginan siswa memiliki nilai baik 3,20 6,16,21 22,23

c. Kesadaran - Kesadaran siswa untuk belajar IPA - Kesadaran siswa

untuk mendalami materi

9,14,

5,7,12,18,15

(12)

mencontek 2. Ekstrinsik

Dorongan dari

lingkungan sekitar - Dorongan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik - Keinginan untuk mendapatkan hadiah/pujian 13 4,24,8 Jumlah 25 Tabel 3.6

Kisi – kisi Angket Postest Setelah Uji Validitas

No Aspek Indikator No.

Item Jumlah 1 Intrinsik

a. Perasaan senang - Senang mengikuti pelajaran IPA

- Senang terhadap guru IPA

8 13

1 1

e. Kemauan - Kemauan siswa

mengerjakan soal IPA - Kemauan siswa

mengerjakan PR IPA - Keinginan siswa

memiliki nilai baik

3,14 10 15 2 1 1 f. Kesadaran - Kesadaran siswa untuk

belajar IPA

- Kesadaran siswa untuk mendalami materi

7,11 5,6,12

2 3

g. Kemandirian - Kesadaran siswa untuk

tidak mencontek 1,2 2 2. Ekstrinsik

Dorongan dari

lingkungan sekitar - Dorongan mendapatkan untuk hasil belajar yang baik - Keinginan untuk mendapatkan hadiah/pujian 9 4,16 1 2 Jumlah 16

Untuk kriteria penskoran dalam penilaian instrument angket ini adalah yaitu setiap pernyataan angket diberi skor yaitu nilai (4) selalu, (3) sering (2)

(13)

kadang – kadang, dan nilai (1) tidak pernah. Setelah iti setiap pernyataan dari masing – masing siswa di jumlah.

Skor maksimal = 16 x 4 = 64 Skor minimal = 16 x 1 = 16

Teknik penskoran: jika 80% siswa dikelas eksperimen mendapat skor angket masing – masing 45, maka penelitian ini dikatakan baik. 3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini tardapat 2 macam uji statistic yang digunakan untuk menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaannya, yaitu uji persyaratan dan uji hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi 2 yaitu uji persyaratan variable X dan uji variable persyaratan untuk variable y, untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan untuk masing – masing perhitungan.

3.7.1 Uji Persyaratan

Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrument yang akan digunakan dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Instrumen yang dimaksud meliputi lembar observasi kegiatan siswa. Uji persyaratan terdapat 2 macam yaitu:

a. Uji Persyaratan untuk Variabel Y

Uji persyaratan untuk variable Ydilakukan untuk menguji instrument soal tes dan angket motivasi belajar siswa. Setelah instrument tes dikembangkan dari kisi – kisi dalam bentuk soal (soal tes) dan dalam bentuk uraian (angket motivasi siswa) maka dilakukan uji instrument yaitu dengan cara:

1. Uji Validitas

Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual. Untuk mengetahui validitas instrument, terlebih dahulu diuji cobakan dikelas uji coba yaitu kelas IV SD negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen.

Menurut Sugiyono (2010) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalitan suatu instrument. Sebuah instrument di

(14)

mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation). Kemudian untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Ali (pedoman skripsi S1 PGSD UKSW, 2009) bahwa suatu item instrument penelitian di anggap valid jika memiliki koefisien corrected item total correlation 0,2. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 19,0 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis. Dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 – 0,20 = dianggap tidak ada validitas

0,20 – 0,40 = validitas rendah 0,41 – 0,60 = validitas sedang 0,60 – 0,80 = validitas tinggi 0,80 – 1,00 = validitas sempurna

Instrumen tes homogenitas (pretest) dan angket motivasi akan diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu di SD Negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Setelah selesai uji coba instrument tes homogenitas dan didapat hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 19,0. Dari 25 item soal pilihan ganda (soal tes) dan angket motivasi siswa 25 pernyataan.

Setelah uji validitas instrument tes homogenitas, maka dilakukan uji validitas juga pada instrument soal posttest yaitu langkah – langkah seperti pada saat uji validitas instrument tes homogenitas, yang pertama mengujicobakan instrument agar dikerjakan oleh siswa kelas uji coba yaitu di SD Negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kbupaten Blora. Setelah uji coba instrument tes dan angket motivasi belajar siswa, didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan hasil penghitungan uji validitas instrument. yaitu dari 30 item soal tes dan 25 angket motivasi belajar. Penghitungan uji validitas posttest dengan bantuan SPSS 19,0. Untuk hasilnya dapat dilihat pada lampiran.

(15)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrument yang digunakan merupakan instrument yang handal, konsistensi, dan stabil, sehingga bila digunakan berkali – kali akan menghasilkan data yang sama. Menurut Sugiyono (2010) reliabilitas adalah instrument yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan Croncbach Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolak ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahap uji reliabilitas di lakukan dengan bantuan SPSS 19,0 (Statistical product and service solution 19,0) yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis, kemudian untuk melihat hasilnya apakah instrument reliable atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan. Apabila nilai alpha kurang dari 0,7 maka instrument tersebut tidak reliable.

Uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual. Untuk mengetahui reliabilitas, instrument terlebih dahulu diuji cobakan dikelas ujicoba, yaitu kelas IV SD Negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen. Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George Mallery (dalam Sulistyaningsih, 2011) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument menggunakan kriteria sebagai berikut:

0,7 = tidak dapat diterima 0,7 < 0,8 = dapat diterima 0,8 < 0,9 = reliabilitas bagus

> 0,9 = reliabilitas memuaskan

Penghitungan uji reliabilitas pada instrument tes (Postest) dilakukan seperti halnya penghitungan uji reliabilitas pada instrument tes homogenitas (pretest). Dalam pengujian reliabilitas instrument tes, penulis menggunakan data dari hasil pekerjaan siswa pada kelas uji coba di SD Negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

Setelah uji reliabilitas pada instrument, maka tes dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Begitu

(16)

dapat memahami materi yang diberikan pada sebelum dan sesudah pemberian treatment. Untuk hasilnya dapat dilihat pada lampiran.

3. Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Sudijono (2008), bermutu tidaknya butir – butir item tes hasil belajar pertama – tama dapat diketahui dari derajad kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing – masing butir item tersebut. Butir – butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan butir – butir item yang baik, apabila butir – butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajad kesukaran derajad kesukaran itu adalah sedang atau cukup. Rumus dalam mencari taraf kesukaran adalah:

P=

Keterangan: P = Taraf kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal: P: 0,00 – 0,30 adalah soal sukar P: 0,30 – 0,70 adalah soal sedang P: 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrument dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen (dapat dilihat dalam lampiran). Untuk hasil akhir pada uji tingkat kesukaran instrument dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal

No Kriteria Soal Pretest Postest

1 Mudah - 4,5,7,15

2 Sedang 1,2,3,4,6,7,9,10,11,14,

17,18 1,2,3,6,8,9,10,11,12,13,16, 17,18

(17)

4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak (Prayitno, 2010). . Uji normalitas data variable yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik One – Sample Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS ( Statistical Product and Service Solution) yaitu Analyze – Nonparametric Test – One Sample KS – masukkan variable pada jendela variable – klik normal pada test distribution. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikasi atau nilai (Asymp.sig) > 0.05 dan jika signifikansi atau nilai (Asymp.sig) < 0,5 maka data yang diuji tidak berdistribusi normal (Prayitno,2010). Data yang diambil adalah nilai dari pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

5. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing – masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda. jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat dilakukan pemberian tindakan pada siswa kelompok eksperimen, yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi. Uji Homogenitas ini menggunakan software SPSS yaitu analyze – comparemean-oneway Anova. Uji kesamaan dua varians yaitu di dapat dari nilai pretest kelas kontrol 18 siswa dan kelas eksperimen 22 siswa pada mata pelajaran IPA yang digunakan untuk menguji kesamaan (homogenitas). Metode pengambilan keputusan pada uji homogenitas menurut Duwi Prayitno (2010) yaitu jika signifikasi > 0,05 maka data yang diuji adalah tidak homogen, kemudian nilai Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya, maka semakin besar homogenitasnya.

3.7.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata – rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan metode demonstrasi pada kelompok eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

(18)

terdapat pengaruh terhadap rerata hasil belajar siswa yang menggunakan alat peraga penggaris bilangan. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau Ttest independent. Menurut Priyatno (2010) cara menganalisa hasil output pada Independen Sample Test adalah sebagai berikut:

1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independen Sample Test yaitu uji asumsi varian (uji Levene`s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Varian Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi > 0,05, maka memiliki varians yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki varian yang berbeda.

2. Melihat table Independen Samples Test pada t-test for Equality of Means pada sig (sig-2tailed), jka signifikansi > 0,05, maka maka tidak ada perbedaan, Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.

Teknik Analisis Data Variabel X

Teknik analisis data pada variable X adalah menggunakan teknik statistik deskriptif dimana statistic ini berfungsi untuk menggambarkan, mendeskripsikan obyek yang diteliti (Sugiyono,2010). Dalam penyajian data tentang penggunaan metode demonstrasi dalam penyampaian materi pelajaran, digunakan table karena mempunyai karakteristik sendiri yaitu salah satunya lebih komunikatif. Dalam teknik analisis ini dapat dideskripsikan penggunaan metode demonstrasi yang dilakukan oleh guru, apakah sudah sesuai dengan prinsip penggunaan metode demonstrasi. Sumber data ini bersumber dari lembar observasi yang dilakukan oleh observer. Indikator keberhasilan tindakan adalah 80% dilakukan dengan tuntas, artinya terdapat nilai 3 (baik), 4 (sangat baik) sejumlah 80% dari total item dalam lembar observasi yang diisikan oleh observer.

(19)

3.9 Indikator Kinerja

Dalam penelitian ini penulis mempunyai indikator kinerja yaitu: a. Indikator hasil belajar siswa:

Yaitu 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai 64. Melalui penelitian ini, hasil belajar siswa kelompok eksperimen yaitu SD Negri 01 Trembulrejo yaitu kelas IV B lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu kelas IV A.

b. Indikator angket motivasi belajar siswa:

Yaitu 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai 45 (minimal kriteria baik). Melalui penelitian ini, angket motivasi belajar siswa kelompok eksperimen yaitu SD Negri 01 Trembulrejo yaitu kelas IV B lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu kelas IV A.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengetahui sifat mekanis bahan, maka dapat diketahui bahan tersebut mampu menerima beban yang sesuai dengan fungsi dari masing-masing komponen pada konstruksi yang akan di

1) Didalam dapur umum terdapat sistem pembuangan asap berupa ventilasi udara keluar alami yang selalu terbuka, dan oleh karena dapur dalam gedung ini hanya berupa dapur

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah, serta kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga

Berdasarkan definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa stres adalah kondisi ketika tekanan atau stresor dipersepsi negatif karena individu tidak memiliki sumber daya

Kinerja karyawan dalam perusahaan sebelumnya di tentukan oleh tingkat pendidikan karyawan yang merupakan sumber dasar utama dalam kemampuan dan keterampilan yang

Pengolahan citra digital adalah salah satu bentuk pemrosesan informasi dengan inputan berupa citra (image) dan keluaran yang juga berupa citra atau dapat juga bagian

Memiliki hewan peliharaan dapat mendukung perkembangan jika dilakukan dan diperhatikan dengan benar oleh orang tua, tetapi juga dapat berpengaruh negatif secara fisik

Proses kontingensi menggunakan mux portable. Yang perlu di persiapkan dalam proses kontingensi menggunakan mux portable, diantaranya :  Data optik.  Kemudian