• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Teknologi Informasi Komunik (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Teknologi Informasi Komunik (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS INDONESIA

Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi

dan Perubahan Sosial: Mediamorphosis Video Game Sepak Bola

Fachri Wahyudi

1406578893

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Komunikasi

(2)

A. Pembukaan

1. Latar Belakang

Di era millennium ini segala sesuatu dituntut harus serba cepat. Produktifitas manusia menjadi faktor penting demi ketahanan dan perkembangan ekonomi suatu negara. Akibatnya, seluruh aspek kehidupan manusia semakin hari semakin berkembang dan mempengaruhi tren kebiasaan dan gaya hidup. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak dan remajapun demikian. Dari penatnya kehidupan yang menuntut produktifitas itu berdampak pada tingkat stress yang berbanding lurus. Oleh karena itu, muncullah kebutuhan akan rekreasi dan hiburan.

Salah satu sarana hiburan dan rekreasi adalah video game. Sebab permintaan pasar yang menuntut adanya hiburan dan rekreasi tersebut munculnya industry video game menjadi konsekuensi logis. Industry video game ini termasuk industry yang memiliki perkembangan sangat pesat. Tidak hanya anak-anak dan remaja, dalam perkembangannya video game juga dimainkan oleh orang dewasa. Bahkan kini video game tidak hanya muncul sebagai pemuas hasrat manusia akan kebutuhan hiburan saja, tetapi juga sudah merambah ke industry yang lebih luas lagi. Kini video game dijadikan ladang pendapatan oleh orang-orang yang peka dan kreatif. Dari menjadi professional gamers, programmer, desainer, game tester, bahkan sampai posisi yang paling mustahil seperti game user bisa memperoleh penghasilan.

Game yang paling populer, tak lekang oleh waktu dan selalu berkembang serta tak pernah sepi peminat adalah game sepak bola. Salah satu faktor utama yang menjadikan game sepak bola tak pernah using adalah segmen masyarakat sendiri. Di hati masyarakat, sepak bola telah menjadi top of mind bagi permainan olahraga. Selain itu olahraga sepak bola memang memiliki segmen pasar sendiri dan memiliki penggemar yang pasti. Oleh karena itu, sejak ditemukannya video game pascaperang dunia kedua, fitur game yang selalu dikembangkan salah satunya adalah game sepak bola.

2. Landasan Teori

(3)

Media baru akan muncul secara bertahap dari metamorfosis, yang didefinisikan sebagai proses perkembangan biologis. Mengapa disebut biologis karena bentuk yang baru tidak muncul begitu saja secara independen, namun muncul sebagai evolusi dari bentuk yang sudah ada sebelumnya.

Mediamorphosis memiliki enam prinsip. Prinsip pertama adalah coevolution dan coexistence, semua media komunikasi berkembang sebagai sebuah sistem yang adaptif dan mempengaruhi semua bentuk media yang lain. Sebagai sebuah bentuk baru yang muncul dan berkembang, hal ini juga mempengaruhi bentuk lain yang juga berkembang di saat yang bersamaan. Prinsip kedua adalah metamorphosis, media baru muncul sebagai bentuk metamorfosis dari media lama yang mana sifatnya mengadaptasi kemudian mengembangkan, bukan membinasakan media lama untuk hilang sama sekali kemudian muncul sebagai sesuatu yang benar benar baru. Prinsip ketiga adalah penyebaran, media baru yang muncul membawa dan menyebarkan sifat dominan dari media sebelumnya melalui berbagai simbol komunikasi. Prinsip keempat survival, bagaimana media berkembang untuk bertahan. Prinsip kelima peluang dan kebutuhan, bagaimana teknologi bukanlah semata mata teknologi, tetapi juga meliputi aspek politik, sosial dan ekonomi. Prinsip keenam adalah adopsi tertunda, bagaimana sebenarnya media baru akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk menjadi sukses secara komersial .

B. Analisis Kasus

1. Mediamorphosis Konsol Game

Kelahiran industry video game bisa dikategorikan ke dalam industry yang baru (Turow, 2011). Industry video game dimulai pada tahun ketika Thomas T. Goldsmith Jr. dan Estle Ray Mann mendesain game sederhana untuk dimainkan di layar CRT (Cathode Ray Tube). Game sederhana ini dipatenkan pada tanggal 14 Desember 1948. Tahun 1958 diciptakan game Tennis for Two pada osiloskop. Tahun 1972 dirilis perangkat video game pertama untuk pasar rumahan, Magnavox Odyssey, yang dihubungkan dengan televisi. Meski tidak sukses besar, perusahaan lain dengan produk yang sama harus membayar lisensi. Pada perkembangannya Magnavox Odyssey menjadi cikal bakal konsol game generasi selanjutnya. Perkembangan mulai terasa sejak Atari meluncurkan Pong sebuah video game ping-pong pada 29 November 1972.

(4)

atas Atari yang mengembangkan Pong untuk dimainkan di Sears, sejenis mesin ding-dong, menyebabkan Magnavox Odyssey sepi peminat dan mengikuti jejak Atari dengan memproduksi mesin ding dong bernama Odyssey 100, yang khusus menyajikan game Pong.

Pada tahun 1976, muncul Fairchild yang mencoba menghidupkan kembali dunia video game dengan menciptakan VES (Video Entertainment System). VES adalah mesin pertama yang disebut ”konsol”. Konsol ini menggunakan kaset magnetik yang disebut Cartridge. Konsep ini kemudian diikuti oleh beberapa produsen lain, termasuk Atari dan Magnavox yang sebelumnya mengembangkan game yang dimainkan di mesin ding-dong yang berukuran besar dan tidak praktis. Namun sayangnya pada tahun berikutnya dunia konsol yang dipopulerkan oleh Fairchild menjadi tidak populer karena game-game yang ada tidak berhasil menarik minat. Fairchild mengalami kebangkrutan, tetapi Atari dan Magnavox masih konsisten bertahan di industry video game dan bersaing satu sama lain.

Persaingan keduanya makin terbukti ketika Magnavox menciptakan versi baru yang memiliki teknologi lebih canggih dari konsol sebelumnya yang dinamakan Magnavox Odyssea 2.0. Tidak lama setelah Magnavox menciptakan Magnavox Odyssea 2.0, Atari membuktikan konsistensinya dengan menciptakan konsol legendaris Atari 2600, yang terkenal dengan game “Space Invaders” di akhir dekade 1970-an. Sejak ledakan pasar video game buatan Atari 2600 berbagai produsen konsol muncul dan mengadaptasi model yang sama dengan Atari 2600 di awal dekade 1980-an mengakibatk1980-an pasar video game kembali menurun d1980-an mendapat sambut1980-an dingin. Hal ini disebabkan karena perkembangan PC yang menyebabkan masyarakat membeli PC dengan alasan bisa digunakan untuk bekerja selain bermain game.

(5)

Berkuasanya Famicom dengan NES mengundang perusahaan game lainnya untuk bersaing. Pada tahun 1988, sebuah perusahaan yang tidak masuk dalam persaingan Magnavox dan Atari yaitu Sega yang berdiri sejak 1960 baru merilis konsol next-generation mereka, Sega Mega Drive, yang juga dikenal dengan Sega Genesis, dengan mengambil Sonic The Hedgehog sebagai ikon game yang mencoba mengalahkan Mario Bros. Konsol ini menyajikan gambar yang lebih tajam dan animasi yang lebih halus dibanding NES sehingga berhasil memberi tekanan. Di awal dekade terakhir abad kedua puluh persaingan mereka semakin memanas ketika Nintendo menggebrak pasar dominan Sega Mega Drive dengan konsol generasi barunya yang diberi nama Super Nintendo Entertainment System (SNES). Walaupun sega memberikan perlawanan yang berarti dengan inovasi dari segi grafis dan prosesor serta game yang dimainkan, tetapi akhirnya Nintendo tetap bertahan dengan angka penjualan tinggi dengan SNESnya yang juga melakukan inovasi tandingan yang selalu lebih diminati oleh penikmat game saat itu.

Era sega dan Nintendo dengan game berbasis cartridge mereka berjaya di awal hingga pertengahan 1990-an. Panasonic pernah masuk ke pasar persaingan mereka dengan menandingi ketika diluncurkannya konsol game pertama yang menggunakan kaset bernama Panasonic 3DO, tetapi sayangnya harga yang membumbung tinggi membuat 3DO sepi peminat. Usaha menguasai kembali pasar game juga dilakukan oleh Atari ketika mereka meluncurkan konsol game yang memiliki tingkat kualitas grafis yang jauh lebih baik dari SNES dan sega, konsol ini diberi nama Atari Jaguar. Namun, lagi-lagi usaha itu gagal karena penggunaan Atari Jaguar yang cukup sulit.

(6)

pasar dengan menghadirkan Xbox, sebuah konsol yang memiliki kualitas gambar yang tajam. Semua usaha tersebut masih belum bisa menggeser tahta Sony di industry game hingga diluncurkannya PS3.

Teknologi HD-DVD ditemukan dan mulai dipakai oleh Microsoft dalam konsolnya, Xbox 360 yang jelas jauh lebih mutakhir dibandingkan teknologi Blu-Ray wacana PS3 yang terlambat dipasarkan. Melihat peluang, Nintendo mengeluarkan teknologi Motion Sensitive pada controller game generasi mereka yang diberi nama Nintendo Wii. Keterlambatan masuk ke pasar dan harga yang lebih mahal dari Wii dan Xbox 360 membuat PS3 kalah di pasaran. Hingga diluncurkannya game yang terintegrasi internet baru-baru ini, Sony dengan PS4 miliknya masih bersaing dengan Xbox One milik Microsoft. Hal menarik terjadi ketika banyak penikmat game yang terpuaskan dengan hadirnya Xbox360 berbalik menghina Xbox karena banyak keterbatasan seperti harus terkoneksi internet stabil selama 24 jam, harga yang lebih mahal, tambahan biaya untuk akses ke Netflix, dan tidak bisa dimainkannya game bekas yang membuat golongan penikmat game Pro-Xbox beralih lagi ke Sony dengan PlayStation 4 yang merebut kembali kejayaannya pada tahun 2000-an.

2. Mediamorphosis Game Sepak Bola

Game sepak bola pertama yang populer dimainkan adalah Pele’s Soccer. Game ini muncul pertama kalinya pada saat game masuk di generasi kedua pada konsol game Atari 2600 pada tahun 1981. Pada saat awal kemunculannya, game sepak bola ini menampilkan dua puluh dua bulatan dengan dua warna yang berbeda, merah dan biru, sebagai pemain dan satu lingkaran lebih kecil berwarna abu-abu sebagai bola.

Pada tahun 1982, Atari menyempurnakan sensasi visual penikmat gamers dengan mengganti bulatan pada versi game Pele’s Soccer menjadi bentuk manusia sederhana. Dengan gameplay yang lebih canggih karena menggunakan ZX Spectrum yang berbasiskan teks dan tampilan kamera dari sisi lapangan membuat game ini semakin canggih dan mengalami perubahan visual yang cukup signifikan. Game ini bernama Football Manager.

(7)

negara, memiliki wajah dengan mata hidung dan mulut serta rambut dan kaki tangan yang bergerak.

Amiga yang saat itu berusaha masuk ke pasar video game mengeluarkan game Kick Off pada tahun 1989 sebagai kompetitor game Soccer buatan NES. Secara tampilan visual, Kick off adalah game sepak bola pertama yang menggunakan tampilan camera view dari atas, bukan sisi lapangan. Garis lapangan dan gawangpun mulai dibuat lebih realistis dengan ukuran yang presisi, tidak seperti NES yang membuat Soccer memiliki ukuran manusia dan gawang yang sama serta bola yang berukuran sebesar kaki pemainnya. Sayangnya game ini kurang diminati di pasaran dan membuat Amiga kalah pamor sejak Sega masuk merebut monopoli NES.

Persaingan sega dan NES di permainan karakter mereka, Sonic The Hedgehog dan Mario Bros, membuat game sepak bola tidak setenar era sebelumnya walaupun Sega menghadirkan Sensible Soccer pada tahun 1992 yang memiliki gameplay dan grafis lebih bagus dan terlihat semakin realistis.

Bukan hanya di pasar pembuat konsol game seperti Sega dan NES, persaingan game sepak bola juga dialami oleh Konami dan EA Sports sejak 1990-an yang nantinya akan semakin berkembang sampai saat ini dengan jagoannya masing-masing. Konami dengan Pro Evolution Soccernya dan EA Sports dengan FIFA andalannya.

Konami Corporation adalah pengembang dan pembuat dari berbagai permainan populer, kartu permainan, mesin ding-dong/arcade, anime, tokusatsu, mesin slot, dan permainan video. Perusahaan ini didirikan tahun 1969 di Osaka, Jepang oleh Kagemasa Kozuki. Konami memberikan kontribusi yang konsisten dengan pengembangan game sepak bola buatannya sejak kemunculan game International Superstar Soccer tahun 1994 yang bisa dimainkan di SNES.

EA Sports merupakan sebuah perusahaan multinasional yang bermarkas di Burnaby, British Columbia, Kanada. Didirikan pada tahun 1991. Menghasilkan berbagai macam produk game. Pada tahun 1994, EA Sport berusaha mengungguli International Superstar Soccer buatan Konami di konsol SNES dengan meluncurkan FIFA International Soccer.

(8)

dan EA Sport memanas. Mereka menganggap satu sama lain adalah rival yang sulit ditaklukkan walaupun berbagai macam inovasi telah dilakukan. Terbukti dari sejak diluncurkannya International Superstar Soccer oleh Konami, EA Sport membuat versi yang lebih baik dengan menghadirkan FIFA International Soccer. Belajar dari kekurangan FIFA International Soccer, Konami mengembangkan seri World Soccer Winning Eleven yang bisa dimainkan di konsol PlayStation.

Kemunculan Sony dengan PlayStationnya membuat Konami sedikit lebih unggul dibandingkan EA Sport waktu itu. Hal ini banyak dipengaruhi oleh dominasi PlayStation, konsol asal negara yang sama dengan Konami, yang tiada matinya. Winning Eleven, atau sering disingkat WE menjadi primadona untuk game sepak bola di dekade awal abad kedua puluh satu. EA Sport sempat beralih ke pasar game Arcade beberapa saat, terbukti dengan banyaknya seri game Street Football yang diluncurkan dibanding game sepak bola lapangan besar.

Berbagai macam inovasi dilakukan Konami dengan menambah kualitas gameplay, adanya Career Mode, Edit Player, transfer, dan database pemain serta club sepak bola yang luas diiringi pengembangan visualnya dengan membuat pemain memiliki tinggi badan yang berbeda, supporter yang riuh ramai serta komentator membuat game sepak bola semakin berjalan ke arah realistis. Walaupun pada kenyataannya sebenarnya EA Sport melakukan inovasi serupa dengan FIFA miliknya.

Era kekuasaan game konsol PlayStation semakin kuat ketika Sony meluncurkan PS2. Melihat platform baru yang dikembangkan Sony, EA Sport melihat adanya peluang ketika Konami terlalu asyik sendiri dengan Winning Elevennya. Terbuai angin segar Konami sempat kecolongan. EA Sport cenderung lebih konsisten dari penggunaan nama FIFA Soccer sejak 1994 di saat Konami sempat berganti ganti seri Pro Evolution Soccer dan Winning Eleven karena perubahan struktur perusahaan. Konami membagi fokus. Untuk game Pro Evolution Soccer diambil alih oleh KCEK (Konami Computer Entertainment Kobe) dan Winning Eleven diambil alih oleh KCET (Konami Computer Entertainment Tokyo) walaupun pada tahun 2007 dua game ini kembali bersatu dan meluncurkan versi terbarunya yaitu Pro Evolution Soccer 6 atau yang lebih dikenal Winning Eleven: Pro Evolution Soccer 2007. Disinilah awal dari kebangkitan game "Sejuta Umat" Pro Evolution Soccer, karena Konami juga meluncurkan versi untuk Xbox 360, dimana pada tahun yang sama konsol ini menjadi pesaing utama PlayStation 2.

(9)

PlayStation 2, PlayStation 3, PlayStation Portable, Xbox 360 dan Mobile. Tapi nampaknya tahun 2007 bukan tahun yang baik bagi Konami dan produknya karena dalam versi terbarunya ini Mode Online PES 8 banyak di kritik karena lebih lambat dan sering tersendat dibanding saingannya FIFA. Serta untuk gameplay standart Pro Evolution Soccer 8 mendapat keluhan karena banyaknya bug dan kurangnya perbaikan yang signifikan. Akibat banyaknya kekurangan yang ada di Pro Evolution Soccer 8, Konami hanya menjadi penonton dan melihat pesaingnya FIFA sukses maju kedepan. Hal ini tentu saja menjadi perhatian serius pihak Konami untuk memperbaiki bug yang terjadi sebelum mereka meluncurkan penerus PES 8.

Secara umum dalam hal persaingan FIFA dan PES terus bersaing satu sama lain hingga terakhir EA Sport meluncurkan FIFA 2016 dan Konami meluncurkan PES 2016. Karena pola yang sama tiap tahunnya, bisa dipastikan menjelang akhir tahun 2016 nanti EA Sport akan meluncurkan FIFA 2017 dan Konami akan meluncurkan PES 2017 untuk konsol PlayStation 4 dan Xbox One.

C. Penutup

Dari mediamorphosis game sepak bola dan persainngan EA Sport dengan Konami melalui FIFA dan PES membuat sebuah pola dan konglomerasi di kalangan industry video game. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa persaingan ini membentuk pola yang sama tiap tahunnya. Dua hal yang bisa disimpulkan adalah, pertama, speed to the market dan inovasi renovasi teknologi menentukan pemenang di industry video game. Kedua, kita tidak bisa memungkiri bahwa teknologi selalu berkembang dan bentuk baru teknologi hadir sebagai bentuk penyempurnaan teknnologi sebelumnnya.

Referensi

Fidler, R. (1997). Mediamorphosis. Thousand Oaks, CA: Pine Forge Press.

Sejarah Perkembangan Pro Evolution Soccer Dari Masa ke Masa - Gamexeon.com. (2016).

Gamexeon.com. Retrieved 10 June 2016, from

http://www.gamexeon.com/artikel/25925/sejarah-perkembangan-pro-evolution-soccer-dari-masa-ke-masa#.

Referensi

Dokumen terkait

Pabrik kimia yang menggunakan Metil Etil Keton sebagai solvent , bahan.. pencampur dan lain sebagainya di dunia ini berkembang pesat

Makalah pada Seminar Internasional Tajdid Pemikiran Islam: Kontekstualisasi sains dan pendidikan Islam Integratif di Alam Melayu 3 Dzulqa’dah 1430H/22 Oktober 2009 H Yayasan

Maka, penyuaraan tentang kesenjangan dan permasalahan yang dihadapi perempuan dalam mengenyam pendidikan, melalui puisi di surat kabar, seperti yang dilakukan perempuan di

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Chandra&Veronica(2018) Pengaruh CR, DER, EPS, ROA, dan Pertumbuhan Terhadap Harga Saham

Metode penelitian yang digunakan adalah metode tindakan kelas yang terbagi dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan yang terdiri dari kegiatan

Transparansidalampengelolaanpajakkendaraanbermotorditandaidenganters elenggaraankoordinasiyang cukup baik antara pihak-pihak yang terkait yaitu antara wajib pajak dengan

Antisipasi Kegagalan Sendi Plastis pada Kolom Pada saat terjadi gempa, sambungan tulangan pada pertemuan antara kolom dan balok sloof akan mengalami tegangan geser yang

Abstrak: Pondok pesantren memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah serta lembaga kemasyarakatan yang telah memberikan warna daerah terutama pedesaan. Ia