• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Disiplin Kerja dan Promosi Jabatan terhadap Kinerja Karyawan PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Disiplin Kerja dan Promosi Jabatan terhadap Kinerja Karyawan PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Disiplin Kerja dan Promosi Jabatan terhadap Kinerja Karyawan PT. Kepuh

Kencana Arum Mojokerto

Oktaviani Permatasari

a

*

a

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mayjen Sungkono

*Koresponden penulis:

khoirun9e17.sooko1@gmail.com

Abstract

Job discipline and job promotion are elements that can affect employee performance results in a company. For the organization of the discipline of work will ensure the maintenance of order and the smooth execution of duties in order to obtain optimal results. So also promotion of position, can affect employee performance at company. The purpose of this study are: (1) To know the discipline of work and promotion positions simultaneously significant effect on employee performance PT. KEPUH KENCANA ARUM MOJOKERTO. (2) To know work discipline and promotion positions partially significant effect on employee performance of PT. REVENUE ARUM MOJOKERTO, (3) To know the dominant influence between job discipline and promotion of position to employee performance at PT. KEPUH KENCANA ARUM MOJOKERTO.

Based on consideration of time, energy and funds as well as the scope of the problem and the number of subjects in a population of 300 people then this study used sampling research. The method of sampling in this study is by using the opinion of Arikunto (2006), which says that if the population is large, it can be taken between 10-15% or 20-25%, then the researcher takes as many as 20% of 300 employees ie 60 employees as sample in this research.

From result of research can be concluded that (1), Based on result of F test indicated that f count equal to 49,373, while result of f table equal to 3,16. This means that f count> f table (49,373> 3,16). This means that work discipline and promotion positions simultaneously have a significant influence on employee performance. (2) Result of t test of work discipline (X1) obtained t value = 6,041 and got t table equal to 1,672. Thus, it means that the work discipline partially has a significant influence on Employee Performance, and in promotion position (X2) obtained t value = 2.046 and obtained t table of 1.672. This means t arithmetic> t table, Thus means that the promotion of positions in partial have a significant influence on employee performance. (3). From the results of multiple linear regression analysis showed that the work discipline variable that has BETA value is greater than other independent variables. Namely at 0.638 for work discipline and 0.216 for promotion positions. This shows that the variables of work discipline have a big influence (dominant) on the performance of employees of PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto.

Keywords: Work Discipline, Job Promotion, Employee Performance PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang memiliki peranan penting pada suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Organisasi dapat berjalan sesuai dengan harapan apabila di dalamnya terdapat manusia-manusia dengan satu tujuan yang sama yaitu menjadikan organisasi tersebut mengalami peningkatan dan perkembangan secara berkala. Dengan adanya sumber daya manusia yang tepat dan tingkat kinerja yang baik diharapkan suatu organisasi dapat memberikan nilai lebih dibanding dengan organisasi lain sehingga dapat bersaing di pasar global.

Sumber daya manusia merupakan aset utama suatu perusahaan yang menjadi perencana pelaku aktif dari setiap aktifitas perusahaan. Sumber daya manusia memiliki potensi yang besar

(2)

untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi kerja sumber daya manusia yang ada di perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang optimal.

Apabila keinginan dan tujuan perusahaan dapat terwujud, maka sumber daya manusia tersebut tentu berharap jerih payahnya mendapatkan balasan dengan nilai yang sesuai dari organisasi yang diperjuangkannya selama ini. Suatu cara yang berkaitan dengan sumber daya manusia agar dapat menjadi sumber keunggulan bersaing adalah melalui peningkatan kemampuan manusia untuk dapat mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah. Dewasa ini perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat menurut peran sumber daya manusia dalam keunggulan bersaing. Hal ini juga berarti bahwa organisasi harus dapat meningkatkan hasil kerja yang diraih sekarang untuk dapat memperoleh hasil kerja lebih baik dimasa depan.

Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam sumber daya manusia adalah kedisiplinan. Menurut Hasibuan (2013:23), kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.

Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi karyawannya. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi.

Jika lingkungan kerja semuanya disiplin, maka seorang karyawan akan ikut disiplin, tetapi jika lingkungan kerja organisasi tidak disiplin, maka seorang karyawan juga akan ikut tidak disiplin. Untuk itu sangat sulit bagi lingkungan kerja yang tidak disiplin tetapi ingin menerapkan kedisiplinan karyawan, karena lingkungan kerja akan menjadi panutan bagi para pegawai.

Menurut Sutrisno (2013: 89), disiplin karyawan yaitu perilaku seseorang dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan, yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis ataupun tidak tertulis. Keberhasilan perusahaan dalam mengatur dan memberdayakan sumber daya manusia merupakan aset perusahaan dapat meningkatkan penghasilan perusahaan sehingga perusahaaan dapat bertahan ditengah persaingan perusahaan lain yang sejenis. Pelaksanaan disiplin kerja mengacu kepada tata tertib dan peraturan yang telah dirumuskan dan disahkan oleh manajeman perusahaan. Disiplin adalah suatu hal yang mutlak harus ditanamkan pada setiap karyawan di perusahaan baik itu tingkat bawah sampai tingkat atas. Hal yang paling dasar dalam kedisiplinan karyawan adalah manajemen waktu, dalam hal ini yaitu jam kerja. Apabila waktu tersebut sering dilanggar dapat dikatakan bahwa para karyawan menjadi tidak disiplin sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas dan kualitas kerja karyawan. Dan ini berdampak pada pemborosan waktu sehingga biaya yang dikeluarkan pun menjadi berlipat-lipat dari biaya yang telah dianggarkan.

Selain itu, untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas suatu perusahaan, maka peran manajemen sumber daya manusia sangatlah penting artinya dalam hal mengupayakan agar tenaga kerja mau dan mampu memberikan prestasi kerja sebaik mungkin. Oleh karena itu perusahaan berkewajiban memperhatikan kebutuhan karyawannya baik yang bersifat materil maupun yang bersifat non materil. Wujud dari perhatian, usaha serta dorongan yang dapat dilakukan oleh perusahaan terhadap karyawannya, salah satunya adalah dengan melaksanakan promosi jabatan yang objektif dan adil serta penempatan yang tepat.

(3)

Pelaksanaan promosi jabatan dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar mau bekerja dengan perilaku kerja yang baik sesuai dengan yang dikehendaki oleh perusahaan guna meningkatkan produktivitas kerja perusahaan dan menjamin keberhasilan perusahaan tersebut di dalam mencapai sasarannya, dimana harus terdapat keseimbangan antara faktor individu dan faktor organisasi yang menjadi tempat bagi karyawan tersebut bernaung dan bekerja. Apabila kinerja karyawan tinggi, maka dengan sendirinya akan berpengaruh pada kinerja perusahaan atau organisasi, dengan demikian perusahaan atau organisasi dapat bersaing di dunia kerja yang semakin ketat seperti sekarang ini. Masalah promosi jabatan itu tidak lepas dari perhatian seorang pemimpin atau atasan.

Seorang pemimpin dapat memberikan penghargaan untuk pelaksanaan kerja yang baik bahkan lebih baik dari sebelumnya dengan kenaikan jabatan, karena dengan adanya promosi jabatan yang diberikan seorang pimpinan atau atasan berhubungan erat dengan keberhasilan seseorang, organisasi atau masyarakat dalam mencapai tujuannya.

Jabatan merupakan tanggung jawab yang diemban setiap karyawan untuk melaksanakan tugas pekerjaannya. Promosi jabatan dalam suatu organisasi kerja dilakukan untuk memotivasi karyawannya agar meningkatkan hasil kinerja yang dilakukan. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk dipromosikan pada jabatan tertentu, apakah sebagai pimpinan puncak (top manager), kepala bagian (midle manager), atau kepala unit (unit manager) yang pada dasarnya adalah membangun semangat dan kreativitas dalam bekerja. Permasalahan kedisiplinan dan promosi jabatan dapat terjadi pada setiap organisasi kerja, lebihnya lagi jika dikaitkan dengan peningkatan kinerja karyawan, dimana masing-masing faktor akan memberikan dampak yang berbeda-beda.

Promosi jabatan memfokuskan pada pendidikan, kemampuan, dan pengalaman kerja untuk berprestasi. Jika elaborasi tersebut bersifat positif maka kemungkinan akan berdampak pada peningkatan kinerja, akan tetapi sebaliknya jika elaborasinya negatif maka akan berdampak pada kemunduran yang akhirnya memerlukan pengembangan karir.

Demikian halnya yang dengan PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto, sebagai salah satu

perusahaan rangka atap ringan lapis baja ternama di Indonesia. Yang berdiri sejak tahun 1991 di Mojokerto Jawa Timur. Kinerja karyawan sangat diperhatikan guna kemajuan perusahaan. Karena dengan adanya kinerja yang baik dari karyawan disuatu organisasi akan membantu mempertahankan eksistensi dan menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Ada beberapa hal

berpengaruh pada kinerja karyawan pada PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto yang perlu

diperhatikan, masalah kedisiplinan yaitu lemahnya pengawasan terhadap kehadiran karyawan, hal ini berdampak pada sering tidak tercapainya target produksi yang ditentukan oleh perusahaaan sehingga terjadi keterlambatan pengiriman pada customer. Tanda-tanda larangan dan peringatan yang ditempel di masing-masing ruangan yang sering tidak diperhatikan oleh karyawan, karyawan juga seringkali tidak memakai alat pelindung diri (meliputi sepatu safety, seragam kerja, masker, sarung tangan dan juga helm) ketika bekerja. Begitu halnya dengan promosi jabatan, seharusnya promosi jabatan dapat berjalan sesuai dengan paradigma kepangkatan dalam kedinasan serta menghindari adanya status kekerabatan yang mengarah pada kesenjangan kerja dan jabatan yang ditempati bukan pada pegawai yang dipromosikan tetapi pada orang yang memiliki kepentingan individual. Namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya. Yang sering terlihat adalah kesenjangan sosial yang muncul akibat ketidaksesuaian prosedur promosi jabatan tersebut, sehingga berdampak pada menurunnya kinerja karyawan pada perusahaan. Dalam penelitian Priyanto (2015) dan Puji fatmawati (2013) menunjukan bahwa disiplin kerja dan promosi jabatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Oleh karena itu perusahaan ingin mencegah terjadinya penurunan kinerja dari karyawan perusahaan tersebut, dengan memperhatikan kedisiplinan kerja

(4)

karyawan dan juga prosedur promosi jabatan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana mestinya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengadakan penelitian dengan judul: “ Pengaruh

Disiplin Kerja Dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto ”.

TINJAUAN PUSTAKA Disiplin Kerja

Disiplin adalah sesuatu yang sulit dipelajari karena terkait dengan sikap dan tutur laku yang terkait dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Membahas tentang kedisiplinan artinya membahas tentang bagaimana seorang karyawan membangun konsistensi kuat dalam dirinya yang semuanya itu bertujuan untuk membangun dan menciptakan kemajuan bagi dirinya dan organisasi. Untuk lebih memahami tentang disiplin kerja terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian disiplin menurut beberapa ahli sebagai berikut:

a. Menurut Hasibuan (2004 )

Kedisiplinan adalah kesadaran atau kesediaan seseorang mentaati semua peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku.

b. Menurut Ekosiswoyo dan Rachman(2003: 97)

Disiplin pada hakikatnya adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang dicerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.

c. Menurut The Liang Gie (2001)

Disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang.

Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa disiplin adalah ketaatan dan ketepatan pada suatu aturan yang dilakukan secara sadar tanpa adanya dorongan atau paksaan pihak lain atau suatu keadaan di mana sesuatu itu berada dalam tertib, teratur dan semestinya serta tiada suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung maupun tidak langsung.

Macam-Macam Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara (2004:129), mengatakan ada dua bentuk disiplin diantaranya yaitu:

1. Disiplin preventif

Yaitu suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Dengan cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan. Pemimpin perusahaan memiliki

2. Disiplin korektif

Yaitu suatu upaya menggerakan pegawai dalam menyatakan suatu peratursn dan menggerakan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin

Menurut Keith Davis dan Mangkunegara (2004:129), ada beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin yaitu:

1. Jam Kerja

Yaitu jam datang karyawan ke tempat kerja maupun pulang kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

(5)

Yaitu karyawan yang meninggalkan pekerjaannya pada jam kerja atau jam kantor, baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan perusahaan dengan terlebih dahulu ada izin dari atasan begitu juga bagi karyawan yang mengambil cuti.

3. Absensi Karyawan

Yaitu tingkat kehadiran karyawan ditempat kerja yang diadakan perusahaan untuk melihat kehadiran para karyawan di tempat kerja.

Promosi Jabatan

Promosi jabatan yaitu sehubungan dengan prinsip yang dimiliki perusahaan pada

umumnya yaitu going concern dan profit motif. Maka unsur produktifitas kerja yang harus dicapai

oleh setiap individu yang ada di dalam perusahaan adalah produktifitas yang maksimal. Hal ini memberikan pengertian bahwa manajemen harus selalu mampu mendorong karyawannya untuk bekerja dengan baik dan lebih baik dari sebelumnya, serta memberikan kepastian kepada mereka promosi jabatan yang lebih tinggi bagi yang mampu memberikan kontribusi prestasi lebih bagi perusahaan. Promosi jabatan disini akan berarti perluasan dari tugas, wewenang dan tanggung jawab yang bersangkutan sebelumnya, sekaligus peningkatan kesejahteraan bagi yang menerimanya. Promosi jabatan mempunyai nilai tersendiri karena merupakan bukti pengukuhan terhadap prestasinya sehingga dengan promosi jabatan bagi pegawai yang mempunyai prestasi yang tinggi, akan dapan ditingkatkan jabatannya sesuai dengan kemampuannya.

Menurut Nasution (2000: 140 ) mendefinisikan bahwa “Promosi adalah proses bergerak maju dan meningkat dalam suatu jabatan yang didudukinya“. Menurut Siagian (1999: 169) “ Promosi adalah pemindahan pegawai dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatan hirarki jabatannya lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar pula“. Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa promosi jabatan ditandai dengan adanya perubahan posisi ke tingkat yang lebih tinggi. Adanya perubahan tersebut menimbulkan tanggung jawab, hak, status, dan wewenang yang meningkat, sehingga semakin besar pendapatannya semakin besar yang disertai dengan peningkatan fasilitas lainnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Promosi Jabatan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Promosi Jabatan

Untuk mencapai tujuan, maka hendaknya promosi jabatan dilakukan berdasarkan azas-azas promosi jabatan sebagaimana Hasibuan (2002: 108-109) mengemukakan bahwa:

1. Kepercayaan

Promosi jabatan hendaknya berazaskan pada kepercayaan atau keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan dan kecakapan karyawan yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik pada jabatan tersebut.

2. Keadilan

Mengenai penilaian kejujuran, kemampuan dan kecakapan terhadap semua karyawan. Penilaian harus jujur dan objektif tidak pilih kasih tanpa melihat suku, golongan dan keturunannya.

3. Formasi

Karena promosi karyawan hanya akan mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang kosong, supaya ada uraian pekerjaan yang akan dilaksanakan karyawan tersebut.

Manfaat Promosi Jabatan

Setiap perusahaan memiliki maanfaat yang berbeda-beda dalam memposisikan para karyawan ke jenjang yang lebih tinggi, namun disesuaikan dengan kebutuhan perusahaaan tersebut. Menurut Henry Simamora (1995:587), manfaat dari promosi adalah sebagai berikut:

(6)

1. Promosi memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan keahlian dan kemampuan karyawan.

2. Promosi seringkali diberikan kepada karyawan yang berkinerja sangat baik. Karyawan yang

dihargai promosi akan termotivasi untuk memberikan kinerja yang lebih tinggi lagi jika mereka merasa bahwa kinerja yang efektif menyebabkan promosi.

3. Riset menunjukan bahwa kesempatan untuk promosi dan tingkat kepuasan kerja yang sangat

tinggi berkolerasi secara signifikan. Sistem promosi jabatan karyawan yang efektif dapat menyebabkan efisiensi organisasional yang lebih besar dan tingkat modal karyawan yang tinggi.

Jadi promosi bermanfaat bagi perusahaan dan karyawan. Bagi perusahaan promosi bermanfaat untuk mendayagunakan kemampuan karyawan setinggi mungkin. Sedangkan bagi karyawan memberikan motivasi untuk bekerja lebih serius lagi.

Kinerja Karyawan

Menurut (Tika, 2006), kinerja merupakan hasil fungsi kegiatan/pekerjaan seseorang atau kelompok dalam organisasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Menurut Rivai (2010;14) kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan. Seperti standart hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Hasil kerja yang telah disepakati bersama, didesain dengan memperhatikan standart kerja yang telah disusun oleh perusahaan dan disepakati oleh karyawan sebagai dasar hasil kerja yang harus dicapai. Menurut Bambang Guritno dan Waridin (2005: 63-74), kinerja merupakan perbandingan antara hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standart yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Hakim (2006: 165-180), mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai individu tersebut dalam suatu perusahaan pada satu periode waktu tertentu yang dihubungkan dengan suatu ukuran atau standart tertentu dari perusahaan di mana individu tersebut bekerja. Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai oleh pegawai dengan standart yang telah ditentukan (Masrukhin dan Waridin, 2004; 197-209).

Berdasarkan pengertian kinerja dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan perbandingan antara hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan dengan standart yang telah ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang telah dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi dengan tanggung jawab yanng telah diberikan kepada karyawan tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut Sutrisno (2010), meliputi:

1. Efektivitas dan Efisiensi

Yaitu bagaimana proses terjadinya efektivitas dan efisiensi organisasi, dikatakan efektif bila mencapai tujuan dan dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan.

2. Otoritas dan Tanggung jawab

Yaitu masing-masing karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui hak dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi . kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi akan mendukung kinerja karyawan tersebut.

3. Disiplin

(7)

akan memberikan corak terhadap kinerja organisasi. Kinerja organisasi akan tercapai apabila kinerja individu maupun kelompok ditingkatkan.

4. Inisiatif

Yaitu inisiatif karyawan yang ada di dalam organisasi merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya mempengaruhi kinerja karyawan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan bentuk data kuantitatif, menurut Rianto (2001: 35) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam melakukan eksperimen, penelitian memanipulasikan suatu simultan, treatmen atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan di PT Ke[u Kencana Arum Mojokerto. Yang berjumlah 300 orang.

Prosedur penentuan sampel yaitu berdasarkan pada pertimbangan waktu, tenaga dan dana, serta ruang lingkup permasalahan dan banyaknya jumlah subjek dalam populasi yang jumlahnya 300 orang maka penelitian ini menggunakan penelitian sampling. Dalam pengambilan sampel, dari 300 orang ini diambil 20 % yaitu 60 orang sebagai subjek atau responden.

Uji Instrumen Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment, dengan

program SPSS 16.0 For Windows. r hitung diperoleh dari hasil output, nilai tersebut selanjutnya

dibandingkan dengan nilai r tabel pada tarif signifikan 5%.

Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini reliabilitas yang diukur adalah koefisien stabilitas. Untuk menghitung koefisien stabilitas dapat digunakan analisis korelasi seperti pada pengujian validitasi. Jika nilai

Cronbach Alpha > 0.50 maka reliabel. Jika nilai Cronbach Alpha < 0.50 maka tidak reliabel (Sujarweni,

2007:99)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Instrumen

Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment, dengan

program SPSS 16.0 For Windows. r hitung diperoleh dari hasil output, nilai tersebut selanjutnya

dibandingkan dengan nilai r tabel pada tarif signifikan 5% dengan menggunakan rumus df=n-2,

dengan n =adalah jumlah responden untuk ui validitas adalah 60 responden. Maka df dapat dihitung 60 – 2 = 58 , dan diketahui nilai r tabel = 0,254.

Dari data yang diperoleh, instrumen variabel disiplin kerja (X1) semuanya valid. Instrumen variabel promosi jabatan (X2) semuanya valid. Kinerja karyawan (Y) semuanya valid. Instrumen variabel penelitian semua yang telah valid bisa dilanjutkan dan dipakai dalam penelitian.

Uji Reliabilitas

Berdasarkan tabel reliabilitas di atas yang mengungkapkan bahwa nilai Cronbach’s alpha

semua variabel > 0.60, maka data – data semua variabel dinyatakan reliabel, yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

(8)

Teknis Analisis Data

Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian yang menggunakan analisis regresi linier berganda untuk membuktikan adanya pengaruh variabel disiplin kerja (X1) dan varibel promosi jabatan (X2) terhadap kinerja

karyawan (Y). Perhitungan statistik dalam analisis ini adalah dengan menggunakan SPSS versi

16.0. Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan

regresi adalah sebagai berikut: Y = 0,472+ 0,644X1 + 0,239X2

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 0,472, artinya jika variabel disiplin kerja (X1) dan promosi jabatan (X2)

nilainya 0, maka variabel kinerja karyawan nilainya adalah 0,472.

2. Koefisien regresi variabel disiplin kerja (X1) sebesar 0,644 menyatakan.

bahwa setiap kenaikan variabel disiplin kerja (X1) sebesar satu satuan maka akan mengakibatkan kenaikan variabel kinerja karyawan (Y) sebesar 0,644 satuan dengan asumsi nilai variabel lainnya konstan.

3. Koefisien regresi variabel promosi jabatan (X2) sebesar 0,239 menyatakan bahwa setiap

kenaikan variabel promosi jabatan (X2) satu satuan maka akan mengakibatkan kenaikan variabel kinerja karyawan (Y) sebesar 0,239 satuan dengan asumsi nilai variabel lainnya konstan.

Dari analisis regresi linier berganda tersebut dapat dilihat bahwa keseluruhan variabel bebas disiplin kerja (X1) dan promosi jabatan (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y). Pengaruh positif bahwa kinerja karyawan PT. Kepuh Kencana Arum akan berubah searah dengan perubahan pada variabel disiplin kerja (X1) dan promosi jabatan (X2). Koefisien regresi untuk variabel disiplin kerja (X1) sebesar 0,644 dan promosi jabatan (X2) sebesar 0,239 ini menunjukkan besarnya pengaruh masing-masing variabel terhadap kinerja karyawan PT. Kepuh Kencana Arum.

Uji Hipotesis

Uji Simultan ( Uji F )

Berdasarkan hasil uji F ditunjukkan bahwa fhitung sebesar 49.373 , sedangkan hasil dari ftabel

sebesar 3.16 . Hal ini berarti fhitung > ftabel (49.373 > 3.16). Hal ini juga diperkuat dengan nilai

signifikansi (0.000 < 0.05) artinya variabel disiplin kerja dan variabel promosi jabatan berpengaruh secara simultan terhadap variabel kinerja karyawan.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bawa variabel disiplin kerja (X1) dan promosi jabatan

(X2) secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel

kinerja karyawan (Y). Maka hipotesis yang menyatakan bahwa variabel disiplin kerja dan variabel promosi jabatan secara simultan terhadap variabel kinerja karyawan terbukti dan dapat diterima. Uji Parsial ( Uji t )

Hasil uji t variabel promosi jabatan (X2) diperoleh nilai t hitung = 2.046 dan didapat t tabel sebesar

1,672. Ini berarti t hitung > t tabel, yang berartiH0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka

hipotesis kedua dapat diterima. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa promosi jabatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

(9)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan ada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil uji simultan (uji F) terbukti bahwa hipotesis pertama dari penelitian ini diterima, yang artinya secara simultan (secara bersama-sama) terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja dan promosi jabatan terhadap kinerja karyawan PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto.

2. Dari hasil uji parsial (uji t) terbukti bahwa hipotesis kedua dari penelitian ini diterima, artinya

secara parsial (sendiri-sendiri) terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dan secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi jabatan terhadap kinerja karyawan PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto.

3. Dari hasil analisis regresi liniear berganda menunjukan bahwa variabel disiplin kerja yang

memiliki nilai BETA paling besar daripada variabel bebas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh besar (dominan) terhadap kinerja karyawan PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto. Hal ini didukung dengan adanya indikator-indikator pembentuk variabel disiplin kerja. Indikator variabel disiplin kerja meliputi tujuan dan kemampuan kerja, teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, pengawasan merekat, sanksi hukuman, ketegasan dan juga hubungan kemanusiaan antara karyawan dengan atasan. Dari berbagai indikator pembentuk disiplin kerja, indikator balas jasa memiliki nilai rata-rata paling tinggi, yang mencakup pemberian balas jasa (gaji dan kesejahteraan) yang dapat mendukung kecintaan karyawan terhadap pekerjaan, pemberian apresiasi (balas jasa) kepada karyawan yang berprestasi dalam bidang apapun dan juga memberikan gaji yang sesuai dengan harapan karyawan. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa valiaber disiplin kerja lebih dominan dari variabel promosi jabatan terbukti benar dan hipotesis ketiga diterima Saran

Saran yang dapat diajukan berdasarkan kesimpulan di atas adalah sebagai berikut:

1. Mengingat disiplin kerja berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT. Kepuh Kencana

Arum maka, pihak manajemen hendaknya lebih memperhatikan lagi faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan dari masing-masing karyawan, terutama pada masalah balas jasa bagi karyawan. Sehingga karyawan mampu memberikan kinerja yang maksimal dan sesuai dengan harapan perusahaan.

2. Mengenai promosi jabatan, hendaknya manajemen PT. Kepuh Kencana Arum lebih

mengutamakan prosedur yang sesuai dengan peraturan yang sudah berlaku. Dengan mengacu pada berbagai pertimbangan kriteria yang dilakukan untuk melakukan promosi jabatan. Sehingga karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Bukan hanya karena adanya faktor-faktor yang menguntungkan sebagian pihak.

3. Bagi penelitian selanjutnya, variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya

mencakup dua variabel independen saja sehingga masih perlu kajian dari variabel-variabel independen di luar model penelitian ini seperti pemberian insentif, dan gaya kepemimpinan.

Dengan demikian kinerja karyawan PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto bisa meningkat dan mampu untuk bersaing di dunia bisnis.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Rianto, 2005, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Granit, Edisi kedua.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek: Jakarta. PT.Rineka Cipta.

Amirullah, Widayat. 2004. Riset Bisnis Edisi Pertama . Graha Ilmu Malang.

Djemari, Mardapi. 2005. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta. Program

Pascasrjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Edi, Sutrisno. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Group. Jakarta

Fatmawati, Puji. 2013. “ Skripsi Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap

Kinerja Pegawai di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Kulonprogo “. Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Ghozali, imam. 2001. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Edisi ke-2 Universitas Diponegoro

Semarang.

Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Presepsi Karyawan mengenai Perilaku Kepemimpinan,

Kepuasan kerja Dan Motivasi Terhadap kinerja. JRBI

Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi Komitmen Organisasi Dan Iklim Organisasi Terhadap

Kinerja Pegawai PT. Dinas Perhubungan Dan Telekomunikasi Prov. Jawa Tengah . JRBI.

Handoko. T. Hani. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE

2001. Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Malayu S.P. Hasibuan. 2013. Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Mahotra, Haresh, K. 2004. Marketing Research: An Apllied Organitation. 4 th edition. New Jersy. Pearson

Education inc.

Mangkunegara. Anwar. Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Masrukhin dan Waridin. 2004. Pengaruh Motivasi Kerja Kepuasan Kerja Budaya Organisasi Dan

Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. Ekobis.

Nana, syaodih. 2006. Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Rosdakarya.

Rivai, Vetzel. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan . Jakarta: Grafindo Persada.

Siagian, Sondong P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

2008. Metode Penelitian Administrasi dengan metode R & D. Bandung . CV. Alfabeta. Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian Yogyakarta. Gajah Mada Unversitas Press

Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta.

Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

W. Gulo. 2005. Dasar-dasar Statisttik Sosial. Satya Wacana.

Referensi

Dokumen terkait

kebutuhan ekonomi rumah tangga, maka kaum perempuan di Kelurahan.. Sukamenanti Baru memiliki peran ganda yaitu sebagai ibu rumah

Kondisi ini dapat diinterpretasikan bahwa siswa santri yang mengambil progam tahfidz atau subjek dalam penelitian ini pada dasarnya memiliki perilaku atau aspek yang terdapat

(1) Apabila terjadi pemberhentian sekretaris jurusan sebelum masa jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (3), Rektor mengangkat dan menetapkan

Dalam pelaksanaan pembuatan penulisan ilmiah ini diperlukan suatu teknik komputerisasi yang baik dan bertujuan untuk memberikan suatu informasi yang cepat serta tepat dengan

Menyambut baik tema Dirgahayu ke-72 Republik Indonesia yaitu Bekerja Bersama, Jurusan Ilmu Komunikasi (JIK), FISIP UB mengadakan acara bertajuk seminar kecil “Sarasehan

Sesuai dengan data yang didapatkan dari bagian keuangan pelaksanaan pembuatan laporan untuk manajemen tingkat atas ini membutuhkan pembentukan panitia yang mana harus

Persamaan peneliti dengan penelitian sebelumnya terdapat pada jenis yang digunakan yaitu observasional analitik dan desain cross sectional , serta pengukuran psikologis

penginapan hotel, karena dengan merasakan manfaat langsung yang didapat konsumen maka para konsumen akan lebih mengenal hotel Surabaya Plaza Hotel.. (SPH) lebih jauh dan