• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Tipe Loyalitas Kontraktor Terhadap Paving Blok Morotai di Kota Bandar Lampung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Tipe Loyalitas Kontraktor Terhadap Paving Blok Morotai di Kota Bandar Lampung."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini berjudul suatu penelitian deskriptif mengenai tipe loyalitas kontraktor terhadap paving blok Morotai di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe loyalitas kontraktor terhadap paving blok Morotai di Kota Bandar Lampung.

Populasi penelitian ini adalah kontraktor konsumen paving blok Morotai Paving Blok di Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode deskriptif, menggunakan teknik survey, dan alat ukur kuesioner. Data diolah dengan menggunakan SPSS versi19. Uji validitas bersifat construct validity dengan menggunakan teknik korelasi Rank Spearman, diperoleh validitas dimensi kesetiaan sikap 0,297 – 0,825 dan dimensi kesetiaan perilaku 0.346 – 0.693. Di samping itu dengan rumus Alpha Cronbach diperoleh reliabilitas 0,729.

Berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil sebanyak 41% kontraktor dengan tipe no loyalty, 35% kontraktor dengan tipe loyalitas true loyalty, 14%. Kontraktor dengan tipe spurious loyalty, dan 10 % kontraktor dengan tipe latent loyalty.

(2)

ii ABSTRACT

This study titled a descriptive study about the type of loyalty towards paving contractor Morotai block in the city of Bandar Lampung. This study aims to determine the type of loyalty contractor for paving blocks Morotai in the city of Bandar Lampung.

This study population is contracting consumer paving blocks Paving Blocks Morotai in the city of Bandar Lampung. The method used in this research is descriptive method, using survey techniques, and measuring the questionnaire. The data is processed by using SPSS versi19. Test the validity of construct validity are using Spearman Rank correlation techniques, the validity of the dimensions of loyalty attitude obtained from 0.297 to 0.825 and the dimensions of loyalty behavior of 0346-0693. In addition to the formula obtained Cronbach alpha reliability of 0.729.

Based on data processing, the result as much as 41% of contractors with no type of loyalty, 35% of the contractor with the type of true loyalty loyalty, 14%. Kontraktor with the type of spurious loyalty, and 10% contractor with the type of latent loyalty.

(3)

iii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN………i

ABSTRAK……….ii

KATA PENGANTAR………...….………..iv

DAFTAR ISI………..…..vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah……….1

1.2Indentifikasi Masalah……….7

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………...7

1.3.1 Maksud Penelitian………...7

1.3.2 Tujuan Penelitian……….7

1.4Kegunaan Penelitian………7

1.4.1 Kegunaan Teoretis………..7

1.4.2 Kegunaan Praktis………8

1.5Kerangka Pemikiran………8

1.6Asumsi………..18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Loyalitas Konsumen………..19

(4)

iv

2.1.2 Tipe Loyalitas……….19

2.1.3 Dimensi Loyalitas Konsumen………20

2.1.4 Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Tipe-Tipe Loyalitas Konsumen…...21

2.1.5 Keuntungan Loyalitas Konsumen…………...………...23

2.2 Tipe Pembelian Konsumen………24

2.2.1 Pengambilan Keputusan yang Komplek (complex decision making)………26

2.2.2 Pembelajaran Konsumen………29

2.3 Teori Produk………..………30

2.3.1 Pengertian Produk……….30

2.3.2 Klasifikasi Produk……….31

2.4 Teori Keputusan Membeli……….32

2.4.1 Model Pilihan Konsumen yang Non-kompensasi……….32

2.4.2 Faktor-faktor yang Mengganggu………...33

2.4.3 Perilaku Pasca Pembelian……….………….33

2.4.3.1 Kepuasan Pasca Pembelian……….………34

2.4.3.2 Tindakan Pasca Pembelian………..34

2.4.3.3 Pemakaian dan Pembuangan Pasca Pembelian…..……….35

2.5 Konsumen……….35

2.5.1 Pengertian Konsumen………...……….35

(5)

v

Universitas Kristen Maranatha BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian………36

3.2 Bagan Rancangan Penelitian……….36

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………...…….37

3.3.1 Variabel Penelitian………37

3.3.2 Definisi Operasional………..…………37

3.4 Alat Ukur………..……….39

3.4.1 Jenis Alat Ukur………..39

3.4.2 Prosedur Pengisian………..…...39

3.4.3 Sistem Penilaian……….41

3.4.4 Uji Coba Alat Ukur………..…………..43

3.4.5 Validitas dan Realibilitas Alat Ukur……….…….43

3.4.5.1 Validitas………...43

3.4.5.2 Realibilitas………..………..44

3.4.6 Data Pribadi dan Data Penunjang………..………..………..45

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel……….………46

3.5.1 Populasi Sasaran……….………..46

3.5.2 Karakteristik Populasi………...…………46

3.5.3 Teknik Penarikan Populasi……….………46

(6)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Responden………...……...…….48

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Lama Berlangganan………48

4.1.2 Gambaran Berdasarkan Intensitas Pembelian………..49

4.2 Hasil Penelitian……….……….50

4.2.1 Tipe Loyalitas Konsumen………..………..50

4.2.2 Tabulasi Silang………51

4.2.2.1 Tabulasi Silang Tipe Loyalitas Konsumen & Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Loyalitas Konsumen………..51

4.2.2.1.1 Tabulasi Silang Tipe Loyalitas Konsumen & Faktor Kebiasaan....51

4.2.2.1.2 Tabulasi Silang Tipe Loyalitas Konsumen & Faktor Brand Component………..………52

4.2.2.1.3 Tabulasi Silang Tipe Loyalitas Konsumen & Faktor Situasi…...52

4.2.2.2 Tabulasi Silang Tipe Loyalitas Konsumen & Lama Berlanggana...…53

4.2.2.3 Tabulasi Silang Tipe Loyalitas Konsumen & Intensitas Pembelian…54 4.3 Pembahasan………...54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan………58

5.2 Saran………..59

(7)

vii

Universitas Kristen Maranatha 5.2.2 Saran Guna Laksana………..………59

DAFTAR PUSTAKA………..60

(8)

viii

DAFTAR TABEL

3.1 Kisi-Kisi Alat Ukur………40

3.2 Sistem Penilaian……….………41

3.3 Kategori Tinggi Rendah Kesetiaan Sikap………..42

3.4 Kategori Tinggi Rendah Kesetiaan Perilaku……….42

4.1 Tipe Loyalitas Kontraktor Paving Blok Perusahaan Morotai Paving Blok...50

4.2 Tipe Loyalitas Konsumen dengan Faktor Kebiasaan...51

4.4 Tipe Loyalitas Konsumen dengan Faktor Brand Bomponent...52

4.5 Tipe Loyalitas Konsumen dengan Faktor Situasi...52

4.5 Tipe Loyalitas Konsumen dengan Lama Berlangganan...53

(9)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

1.1Kerangka Pemikiran……….….17

(10)

x

DAFTAR DIAGRAM

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota yang sedang melakukan perluasan. Seiring dengan perkembangan tersebut, jumlah penduduk juga ikut meningkat, sehingga diperlukan lebih banyak tempat hunian bagi masyarakat yang tinggal di Kota Bandar Lampung. Pemerintah dan swasta berupaya untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal, yaitu dengan cara membangun infrastruktur fisik untuk mendukung perkembangan kota ini. Ruko-ruko, rumah sederhana, rumah sangat sederhana, juga perumahan kelas menengah atas banyak bermunculan. Pendirian bangunan-bangunan tersebut banyak dikelola oleh beberapa pengusaha swasta. Pihak pengembang menonjolkan kelebihan-kelebihan untuk menarik minat pembeli dan juga untuk meningkatkan nilai jual. Pengembang biasanya mencari lokasi yang strategis, nyaman dan aman untuk dijadikan tempat tinggal. Akses jalan menuju lokasi dan di dalam lokasi juga merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian dari pihak pengembang, untuk itu diperlukan jalan yang nyaman dan aman untuk dilalui.

(12)

2

di Kota Bandar Lampung. Paving blok dipilih karena tidak merusak sistem penyerapan air hujan ke tanah, sehingga dianggap lebih ramah lingkungan dan tahan terhadap cuaca. Paving Blok juga memiliki banyak jenis dan motif yang menarik, sehingga dapat memperindah perumahan dan juga memiliki nilai seni. Dalam hal perawatan, paving blok lebih mudah dan cepat jika dibandingkan dengan aspal maupun coran semen. Oleh karena beberapa alasan itulah para pengembang atau kontraktor perumahan memilih paving blok sebagai produk penutup tanah di perumahan.

Memanfaatkan situasi tersebut, banyak pengusaha mencoba memenuhi permintaan akan paving blok dengan cara mendirikan perusahaan yang menjadikan paving blok sebagai produk utamanya. Salah satu diantaranya adalah Perusahaan Morotai. Awalnya perusahaan ini memproduksi tegel dan paving blok, tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan permintaan pasar, perusahaan ini mengalihkan fokus pada produk paving blok dan produk pendukung pemasangannya. Produk pendukung pemasangan paving blok antara lain: gorong-gorong dan kastin.

(13)

Universitas Kristen Maranatha 3

jual produk Perusahaan Morotai berada pada posisi tengah, jika dibandingkan dengan kompetitor sejenis lainnya. Harga produk perusahaan ini bukanlah yang paling murah, tetapi juga bukan yang tertinggi. Harga tertinggi sebesar Rp. 75.000,00/m2, harga terendah adalah Rp. 50.000,00/m2, harga paving Perusahaan Morotai Rp. 65.000,00/m2. Sedangkan bahan baku, pola pemasangan, serta jenis paving blok dari masing-masing perusahaan, tidaklah terlalu berbeda satu sama lain.

Menurut hasil wawancara dengan pemilik Perusahaan Morotai, dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, Perusahaan Morotai tidak menerapkan strategi khusus dalam hal pemasaran. Perusahaan selalu berupaya untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen. Konsumen Perusahan Morotai terdiri dari dua kelompok, yaitu konsumen pemakai langsung dan kontraktor. Pemakai langsung, menggunakan paving blok untuk keperluan pribadi, seperti garasi, taman dan juga trotoar di depan rumah. Kontraktor menggunakan paving blok untuk keperluan proyek, seperti trotoar dan jalan perumahan, tempat parkir ruko dan halaman gedung bertingkat.

(14)

4

pengerjaan yang telah ada selama ini. Perusahaan tetap mempertahankan cara pencetakan secara manual, atau tidak menggunakan mesin. Hal inilah yang menjadi salah satu ciri khas dari perusahaan ini jika dibandingkan dengan beberapa kompetitor lainnya. Alasan lain perusahaan ini tetap mempertahankan proses pencetakan secara manual, adalah untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja, dapat lebih mudah mengontrol tingkat kekuatan paving tersebut, dan juga mempermudah dalam hal pengawasan mutu paving blok. Setiap sore hari, pemilik perusahaan, memeriksa hasil pekerjaan dari tiap pencetak. Pada pagi hari, pemilik kembali melakukan pengecekan hasil produksi.

(15)

Universitas Kristen Maranatha 5

kontraktor meningkatkan jumlah dan ragam jenis pemesanan. Peningkatan terjadi karena pemekaran dan perkembangan Kota Bandar Lampung, seperti disebutkan di awal. Oleh sebab itu loyalitas dari kontraktor dibutuhkan agar perusahaan dapat tetap bersaing dengan kompetitor-kompetitornya. Jika loyalitas kontraktor rendah, dikhawatirkan kontraktor tersebut tertarik dengan kompetitor.

Loyalitas konsumen merupakan gabungan antara kesetiaan sikap (attitude) dan kesetiaan perilaku (behavior). Loyalitas konsumen sangat penting bagi produsen, karena loyalitas konsumen mencerminkan resistensi konsumen untuk tidak mudah beralih ke merek yang lain dengan demikian posisi produsen di pasar dapat dimonitor. Loyalitas konsumen dapat terjadi ketika konsumen memiliki sikap yang positif terhadap produk dari merek tertentu dan diikuti oleh perilaku pembelian ulang terhadap produk dari merek tersebut. Sikap yang positif maupun perilaku pembelian ulang dapat terjadi jika produsen berinovasi untuk menjawab kebutuhan konsumen dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen.

(16)

6

lebih menarik jika dibandingkan dengan penawaran dari pihak Perusahaan Morotai Paving Blok.

Kesetiaan perilaku konsumen paving blok Perusahaan Morotai tergolong tinggi, dimana 62.5% konsumen melakukan pembelian ulang terhadap paving blok Perusahaan Morotai, melakukan pembelian lebih banyak atau membeli produk jenis lain, serta merekomendasikan mengenai paving blok Perusahaan Morotai kepada orang lain. Konsumen menilai harga yang ditawarkan sesuai dengan kualias yang didapatkannya. Menurut konsumen mutu paving blok Morotai selalu terjaga, sehingga konsumen tetap memilih paving blok Morotai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan delapan responden, didapatkan hasil bahwa responden memiliki tingkat kesetiaan sikap yang rendah dan memiliki kesetiaan perilaku yang tinggi, yang tergolong kedalam tipe Suprious loyalty. Dengan kesetiaan sikap yang rendah ini, terdapat kemungkinan konsumen akan berpindah pada perusahaan kompetitor. Hal-hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai kesetiaan sikap dan kesetiaan perilaku pada konsumen paving blok Perusahaan Morotai di Kota Bandar Lampung.

1.2 Identifikasi Masalah

(17)

Universitas Kristen Maranatha 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai tipe loyalitas konsumen terhadap paving blok Morotai di Kota Bandar Lampung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tipe loyalitas kontraktor terhadap paving blok Morotai di Kota Bandar Lampung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi ilmu Psikologi Industri dan Organisasi, khususnya Psikologi Konsumen tentang tipe loyalitas konsumen.

2. Menjadi masukan dan rujukan bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian mengenai loyalitas konsumen.

1.4.2 Kegunaan Praktis

(18)

8

2. Memberi masukan kepada produsen dalam hal memperbaikan mutu dan dalam hal penjagaan kualitas.

1.5. Kerangka Pemikiran

Bagi kontraktor yang merupakan konsumen paving blok Perusahaan Morotai, paving blok merupakan barang high involment, hal ini dikarenakan membutuhkan banyaknya pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan atau membelinya (complex decision making) (Mullins,2013).Dibutuhkan banyak pertimbangan karena, paving blok termasuk barang yang penting bagi kontraktor untuk meningkatkan nilai suatu proyek, juga melibatkan beberapa risiko keuangan yang besar sebab paving blok tergolong barang yang yang tidak murah dan cukup penting bagi konsumen karena mempengaruhi image kontraktor sendiri. Jika salah memilih produk atau produsen, kontraktor dapat mengalami kerugian baik dalam hal keuangan maupun image kontraktor itu sendiri.

(19)

Universitas Kristen Maranatha 9

Setelah mengidentifikasi masalah, kontraktor mencari informasi tambahan tentang produk alternatif sampai mereka merasa bahwa biaya untuk memperoleh informasi lebih lanjut adalah sama dengan nilai tambah atau manfaat yang diperoleh kontraktor tersebut. Informasi dikumpulkan sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, baik dari sumber perorangan ataupun sumber komersial, internet juga dapat digunakan untuk menekan biaya yang dikeluarkan dalam pencarian informasi. Pencarian informasi yang dilakukan, bukan hanya untuk mencari produk yang sesuai, tetapi juga mencari produsen yang tepat untuk memenuhi kebutuhan kontraktor.

Tahapan berikutnya yang dilakukan kontraktor setelah pengumpulan informasi adalah, mengevaluasi produk dan produsen. Kontraktor akan menilai produk dan produsen yang dapat memenuhi kebutuhan serta memberikan nilai lebih bagi kontraktor. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan kontraktor antara lain, harga, jumlah ketersediaan barang, waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan kontraktor, serta mutu barang.

(20)

10

keputusannya untuk membeli merek yang sama berdasarkan pengalaman sebelumnya, sehingga menjadi kebiasaan. Kebiasaan menjamin kepuasan berdasarkan pengalaman masa lalu dan menyederhanakan proses pencarian informasi dan evaluasi terhadap suatu merek (Hamidah, 2004).

Salah satu perusahaan yang dipilih kontraktor adalah Perusahaan Morotai Paving Blok. Kontraktor yang merupakan konsumen Perusahaan Morotai Paving Blok merasa puas dengan kinerja produk paving blok Perusahaan Morotai, berdasarkan pengalaman penggunaannya selama ini, kembali menggunakan atau membeli produk paving blok Perusahaan Morotai. Kontraktor tersebut tidak lagi mencari informasi mengenai produk dan produsen mana yang sesuai, seperti di saat awal akan menggunakan atau membeli suatu produk. Kontraktor akan melakukan sedikit evaluasi dari kinerja dari penggunaan sebelumnya, apakah kinerja dari produk tersebut cukup memuaskan atau tidak. Jika dinilai memuaskan dan memenuhi kebutuhan, kontraktor akan melakukan pembelian ulang disaat ada kebutuhan akan produk tersebut. Hal ini menimbulkan kebiasaan bagi kontraktor untuk tetap menggunakan produk Perusahaan Morotai Paving Blok.

(21)

Universitas Kristen Maranatha 11

produk Perusahaan Morotai Paving Blok. Kontraktor akan menilai sejauh mana produk paving blok tersebut dapat menyelesaikan masalah mereka, serta memberikan nilai lebih terhadap proyek mereka. Apakah paving blok tersebut dapat meningkatkan nilai jual dari proyek mereka ataupun memberikan keuntungan lebih bagi kontraktor. Jika kontraktor merasa dengan menggunakan paving blok Perusahaan Morotai Paving Blok, dapat menyelesaikan masalah, memberikan banyak keuntungan, serta kemudahan, hal ini dapat menjadi reinforcement bagi konsumen itu sendiri. Hal ini yang memunculkan kesetiaan kontraktor terhadap paving blok Perusahaan Morotai Paving Blok. Kontraktor yang sudah lebih dari sekali melakukan pembelian ulang pada produk Perusahaan Morotai Paving Blok, dapat dikatakan memiliki kesetiaan untuk menggunakan produk Perusahaan Morotai Paving Blok.

Kesediaan konsumen untuk menggunakan dan tidak menggunakan suatu produk dapat dijelaskan melalui konsep loyalitas. Loyalitas sendiri ditentukan oleh kesetiaan sikap dan kesetiaan perilaku, sehingga meskipun mereka memiliki kesetiaan sikap yang tinggi tidak selalu diikuti oleh kesetiaan perilaku yang tinggi pula dan konsumen yang memiliki kesetiaan sikap yang rendah juga tidak selalu dikuti oleh kesetiaan perilaku yang rendah. Dengan demikian maka loyalitas dapat dikatakan memiliki dua dimensi, yang pertama dimensi kesetiaan sikap dan dimensi yang kedua adalah kesetiaan perilaku. (Dick and Basu, 1994).

(22)

12

produk lain dari perusahaan yang sama pula di waktu yang akan datang. Konsumen yang sudah pernah membeli paving blok proyek sebelumnya, merencanakan ingin kembali menggunakan paving blok Perusahaan Morotai untuk proyek selanjutnya. (2) Konsumen memiliki keinginan untuk merekomendasikan nama perusahaan atau produk yang digunakannya pada teman atau orang lain. Seandainya ada teman atau orang lain yang membutuhkan informasi mengenai paving blok, konsumen ingin memberikan rekomendasi untuk menggunakan paving blok Morotai kepada temannya. (3) Konsumen memiliki keinginan kuat untuk tetap memakai produk tersebut. Konsumen berkeinginan tetap menggunakan paving blok Morotai, dan ingin terus menggunakan paving blok tersebut. (4) Konsumen tidak memiliki keinginan untuk mencari-cari produk lain. Konsumen tidak berkeinginan untuk mencari paving blok dari perusahaan lain, konsumen hanya ingin menggunakan paving blok Morotai. (5) Konsumen memiliki ketidaktertarikan atau penolakan (resistence) terhadap merk kompetitor. Walaupun banyak penawaran dari perusahaan lain, konsumen tidak berkeinginan untuk mencoba paving blok dari perusahaan paving blok lain. Konsumen tetap lebih memilih paving blok Morotai sebagai pilihan utama.

(23)

Universitas Kristen Maranatha 13

kontrak berlangganan atau menjadi anggota. Setelah kontrak suatu proyek selesai, konsumen kembali memberikan kontrak baru untuk proyek yang lain atau proyek selanjutnya. (3) Melakukan pembelian produk lebih banyak dan atau variasi/produk lain dari nama perusahaan yang sama. Jika awalnya konsumen hanya membeli produk paving blok saja, maka selanjutnya konsumen juga membeli produk-produk pendukung lainnya, seperti gorong-gorong, kastin dan lain-lain dari Perusahaan Morotai. Contoh lainnya, konsumen menambah jumlah pembelian paving blok Morotai. (4) Mengkomunikasikan atau menyebarkan iklan dari mulut ke mulut (word mouth to mouth) yang positif tentang produk. Konsumen merekomendasikan dan menyebarkan hal yang positif mengenai paving blok Morotai, kepada teman ataupun perusahaan lain.

Dick dan Basu (1994) membagi tipe loyalitas menjadi empat yaitu, true loyalty, latent loyalty, spurious loyalty, no loyalty. True loyalty yaitu seorang konsumen yang menunjukkan kesetiaan sikap yang tinggi dan kesetiaan perilaku tinggi terhadap produk. Konsumen yang menunjukan keinginan yang kuat untuk membeli dan kesetiaan perilaku yang tinggi menunjukan tingkah laku membeli berulang paving blok Morotai, maka konsumen termasuk dalam tipe true loyalty.

(24)

14

Spurious loyalty yaitu konsumen yang kesetiaan sikapnya rendah tetapi kesetiaan perilakunya tinggi, konsumen ini sering disebut dengan konsumen yang memiliki loyalitas palsu. Cirinya yaitu konsumen pengguna paving blok Morotai ingin mencoba menggunakan produk paving blok perusahaan lain, namun tetap saja menggunakan paving blok Morotai.

No loyalty yaitu konsumen yang kesetiaan sikap dan kesetiaan perilakunya rendah. Konsumen dalam kategori ini disebut sebagai konsumen yang tidak memiliki loyalitas. Cirinya yaitu konsumen memiliki keinginan untuk mencoba paving blok perusahaan lain, dan juga lebih memilih untuk menggunakan paving blok perusahaan lain selain paving blok Morotai.

Tipe-tipe loyalitas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memengaruhinya. Uncles,et all (1998), membagi faktor-faktor yang berkaitan dengan loyalitas konsumen yang dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: kebiasaan, komponen merek, program loyalitas dan faktor situasi. Kebiasaan adalah pengalaman yang telah dipelajari dari masa lalu kemudian menjadi perilaku yang menetap. Kebiasaan yang dimaksud disini adalah kebiasaan konsumen untuk menggunakan suatu produk dari merek tertentu. Jika konsumen sudah terbiasa menggunakan paving blok Morotai dalam banyak proyek, serta menemukan banyak keuntungan dan merasa puas dengan kinerjanya, hal ini akan menjadikan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk pembelian selanjutnya.

(25)

Universitas Kristen Maranatha 15

sosial tertentu. Maka dari itu komponen merek akan mempengaruhi persepsi seorang konsumen didalam melakukan pembeliannya. Komponen merek dalam paving blok tersebut antara lain : mutu yang baik, meningkatkan nilai jual, nilai seni, dan keindahan suatu bangunan atau proyek. Konsumen pengguna paving blok Morotai merasa bahwa paving blok Morotai adalah merek terkenal dan memiliki keunggulan tersendiri sehingga mempengaruhi mereka untuk menggunakan produk paving blok Morotai.

Ketiga, faktor situasi. Faktor situasi mempengaruhi seorang individu dalam memutuskan pembelian, hal ini dikarenakan pengaruh situasi dapat menyebabkan seseorang memikirkan ulang apakah keputusannya sudah tepat apabila ia membeli suatu produk. Faktor situasional juga mempengaruhi individu di dalam melakukan keputusannya apabila hendak mengambil tindakan untuk memilih suatu produk, hal ini diketahui apabila terdapat suatu keperluan yang sangat penting, sehingga mempengaruhi keputusannya dalam mempertimbangkan pembelian suatu produk. Selain itu ketika memilih suatu produk didasari oleh kepentingan yang mendesak maka akan mempengaruhi dalam keputusan untuk membeli suatu produk. Misalnya konsumen yang ingin membeli paving blok Morotai, terpaksa menunda pembelian, atau mencari perusahaan lain yang memberikan harga lebih murah, dikarenakan kekurangan biaya, atau ada keperluan lain yang lebih mendesak, yang menyebabkan kontraktor terpaksa mengambil alternatif lain.

(26)

16

(27)
(28)

18

1.6 Asumsi

1. Loyalitas konsumen terhadap paving blok Morotai di Kota Bandar Lampung merupakan kombinasi antara kesetiaan sikap (attitude loyalty) dan kesetiaan perilaku (behavior loyalty).

2. Tipe-tipe loyalitas kontraktor terhadap paving blok Morotai dapat berubah dikarenakan faktor kebiasaan, faktor brand component, dan faktor situasi. 3. Paving blok Morotai yang memenuhi kebutuhan konsumen paving blok

Morotai di Kota Bandar Lampung akan menjadi reinforcement bagi konsumen sehingga menghasilkan kesetiaan sikap dan perilaku yang tinggi sedangkan paving blok Morotai yang tidak memenuhi kebutuhan konsumen akan menjadi no reinforcement bagi konsumen sehingga menghasilkan kesetiaan sikap dan perilaku yang rendah.

(29)

59 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh suatu gambaran umum mengenai tipe loyalitas kontraktor terhadap paving blok Morotai di Kota Bandar lampung, dengan kesimpulan sebagai berikut:

1. Lebih banyak konsumen kontraktor paving blok Morotai memiliki tipe no loyalty terhadap paving blok Morotai.

2. Faktor kebiasaan, faktor brand component, dan faktor situasi kontraktor tidak memiliki keterkaitan dengan tipe-tipe loyalitas kontraktor konsumen paving blok Morotai.

3. Terdapat keterkaitan antara tipe loyalitas kontraktor dengan lama berlangganan paving blok Morotai. Kontraktor yang memiliki tipe true loyalty akan semakin lama berlangganan paving blok Morotai.

(30)

60

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan, diantaranya:

5.2.1 SaranPenelitianLanjutan

1. Disarankan untuk peneliti selanjutnya, meneliti lebih lanjut mengenai pengambilan keputusan dalam membeli pada kontraktor, hal tersebut dilakukan agar didapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai faktor yang menentukan kontraktor dalam membeli atau menggunakan suatu produk.

5.2.2 SaranGunaLaksana

Bagi Perusahaan Morotai Paving Blok :

(31)

Universitas Kristen Maranatha 61

DAFTAR PUSTAKA

Brandt, D. R. 2005, ”Attitude does matter”, marketing News White Paper Series, vol. 2.

Dick A.S. dan Basu K., 1994. “Customer Loyalty: Toward an Intergrated Conceptual

Framework”. Journal of The Academic of Marketing Science. Vol. 22, Number 2,

99-113.

Engel, J. F. 1993. Consumer Behavior. Seventh Edition. The Dryden Press: Orlando,Florida USA.

Griffin, J. 2003. “Costumer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan”. Edisi revisi dan terbaru. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Graziano, A. M. 2000. Research Methods: A Process of Inquiry 4th edition.Boston: Allyn and Bacon Publ.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi IX (terjemahan), Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga Jakarta: Cetakan XV.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi X (terjemahan), Jilid I. Jakarta: Penerbit Prenhallindo Jakarta.

Nasir, M. Ph. D. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Mullins, W. J. & Orville, C. W. Jr. 2013, Marketing Management a

Strategic Decision-Making Approach. Eighth Edition. Mc Graw Hill International Edition.

Siegel, S.. 1994. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial,. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

(32)

62

DAFTAR RUJUKAN

Risky Tristiana. 2009. Studi Deskriptif Mengenai Loyalitas Konsumen Pada

Mahasiswa Pengguna Produk Kerudung Rabbani di Reshare Rabbani “X”

Bandung. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Uncles, Mark D,Grahame R. Dowling, Kathy Hammond & Anggelo Manaresi, 1998, “Consumer loyalty in Repeat-Purchase Markets”, London Business School.

Hamidah. 2004. Perilaku Konsumen dan Tindakan Pemasaran, Universitas Sumatra

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk memulihkan kehidupan masyarakat yang tertib, dan aman serta untuk memberikan landasan hukum yang kuat dan kepastian hukum dalam

Beberapa pembagian iklan yang lebih spesifik, yaitu (dalam Kurniawati, 2006: 9): 1) Iklan tanggung jawab sosial adalah iklan yang bertujuan menyebarkan pesan- pesan, yang

Dalam rangka penguatan regulasi akademik PTKI dan merespon isu-isu pengembangan kurikulum, maka diperlukan pertemuan lanjutan yang akan dilaksanakan pada:.. Senin-Rabu, 13

Mendaftarkan diri sebagai peserta KLINIK Penyusunan Proposal Penelitian Dosen Pemula Tahun 2013 yang diselenggarakan KOPERTIS Wilayah VII Jawa Timur tanggal 1 Mei

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. © Iif

Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

dengan remaja lain yang memiliki sikap yang tidak menyetujui seks pranikah. Menurut Santrock (2007) yang mengutip pendapat Gallup

Kualitas minyak yang diperoleh dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh kadar Asam Lemak Bebas (ALB) sebesar 9,2502%,kadar air sebesar 6,8175%dan nilai DOBI yang