vi
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Pajak sebagai salah satu sumber pendapatan terbesar Negara Indonesia, wajib diperhatikan dalam sistem penerimaannya. Melihat dari data jumlah tunggakan yang tercatat pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara periode tahun 2010-2012 yang cukup tinggi maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur penagihannya serta kendala yang dihadapi KPP. Fokus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas penerbitan Surat Paksa dan Surat Teguran serta besarnya kontribusi terhadap penerimaan pajak khususnya Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai. Hasil penelitian dengan menggunakan rumus efektivitas, penagihan dengan Surat Teguran selama tahun periode 2010-2012 tergolong tidak efektif, sedangkan untuk efektivitas Surat Paksa hanya tahun 2011 saja yang cukup efektif, sisanya untuk tahun 2010 dan tahun 2012 hasilnya tidak efektif. Dari penilaian tingkat kontribusi penerimaan pajak selama tahun periode 2010-2012 dengan menggunakan Rasio Penerimaan Tunggakan Pajak (RPTP), baik Surat Paksa maupun Surat Teguran sangatlah kurang.
vii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Tax as one of largest source of revenue the State of Indonesia, must be considered in system acceptance. Seeing the amount of arrears of the data recorded on the Tax Service Office (KPP) Pratama Bandung Bojonagara period 2010-2012 is quite high, this study aims to determine how the billing procedures and constraints faced by the Tax Service Office. The focus of the purpose of this study is to determine the level of effectiveness of issuance of Letter of Reprimand and Forced Letter and amount of the contribution of tax revenue, especially Income Tax and Value Added Tax. The result of the study by using formula effectiveness, billing Reprimand Letter during the period 2010-2012 classified as not effective, whereas for the Forced Letter effectiveness only in 2011 are quite effective, for the remainder of 2010 and in 2012 the result is not effective. Assesment of the level of contribution of tax revenue during the period 2010-2012 by using the Ratio of Receipts Tax Arrears (RPTP), either letter or letter of Reprimand Forced is lacking.
viii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
KATA PENGANTAR...iv
ABSTRACT...vi
ABSTRAK...vii
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR TABEL...xii
DAFTAR LAMPIRAN...xiii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar belakang penelitian...1
1.2 Identifikasi masalah...9
1.3 Maksud dan tujuan penelitian...9
1.4 Kegunaan penelitian...10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...11
2.1 Efektivitas dan kontribusi...11
2.2 Pajak... 12
2.2.1 Pengertian pajak...12
ix
Universitas Kristen Maranatha
2.2.3 Jenis-jenis pajak...13
2.2.4 Tarif pajak...14
2.2.5 Asas pemungutan pajak...15
2.2.6 Syarat pemungutan pajak...16
2.2.7 Sistem pemungutan pajak...17
2.2.8 Timbul dan berakhirnya utang pajak...18
2.2.9 Hambatan pemungutan pajak...19
2.3 Penagihan pajak...20
2.3.1 Pengertian penagihan pajak...20
2.3.2 Dasar penagihan pajak...21
2.3.3 Tindakan penagihan pajak...21
2.4 Penagihan pajak dengan Surat Teguran...23
2.4.1 Penerbitan Surat Teguran...23
2.4.2 Penentuan tanggal jatuh tempo...23
2.5 Penagihan pajak dengan Surat Paksa...24
2.5.1 Penerbitan Surat Paksa...24
2.5.2 Tata cara pemberitahuan Surat Paksa...25
2.5.3 Jangka waktu hak penagihan...25
2.6 Pajak penghasilan (PPh)...26
2.6.1 Subjek pajak penghasilan...27
2.6.2 Pajak penghasilan pasal 21 (PPh 21)...28
2.6.3 Pajak penghasilan pasal 22 (PPh 22)...29
2.6.3 Pajak penghasilan pasal 23 (PPh 23)...30
x
Universitas Kristen Maranatha
2.6.5 Pajak penghasilan pasal 25 (PPh 25)...31
2.7 Pajak pertambahan nilai (PPN)...32
2.7.1 Objek pajak pertambahan nilai...33
2.7.2 Saat terutang PPN...34
2.7.3 Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)...34
2.8 Kerangka pemikiran teoritis...35
2.9 Hipotesis...39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...40
3.1 Lokasi dan waktu penelitian...40
3.2 Metode pengumpulan data...40
3.3 Jenis dan sumber data...42
3.3.1 Jenis data...42
3.3.2 Sumber data...43
3.4 Variabel penelitian...43
3.5 Metode analisis...45
3.6 Teknik analisis data...46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...50
4.1 Gambaran umum instansi...50
4.1.1 Sejarah singkat berdirinya instansi...50
4.1.2 Uraian tugas dalam struktur organisasi...53
xi
Universitas Kristen Maranatha
4.2 Prosedur penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa pada KPP Pratama
Bandung Bojonagara...57
4.3 Kendala yang dihadapi dalam penagihan...61
4.4 Efektivitas terhadap pencairan tunggakan...62
4.4.1 Efektivitas penagihan pajak dengan Surat Teguran...62
4.4.2 Efektivitas penagihan pajak dengan Surat Paksa...64
4.5 Kontribusi penagihan pajak...66
4.5.1 Kontribusi penagihan pajak dengan Surat Teguran terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Bandung Bojonagara...66
4.5.2 Kontribusi penagihan pajak dengan Surat Paksa terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Bandung Bojonagara...68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...71
5.1 Simpulan...71
5.2 Saran...74
DAFTAR PUSTAKA...76
LAMPIRAN...79
xii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Surat Teguran dan Surat Paksa tahun 2010...5
Tabel I.2 Surat Teguran dan Surat Paksa tahun 2011...6
Tabel I.3 Surat Teguran dan Surat Paksa tahun 2012...7
Tabel II.1 Proses tindakan penagihan pajak...21
Tabel III.1 Operasionalisasi variabel...45
Tabel III.2 Klasifikasi pengukuran efektivitas...47
Tabel III.3 Klasifikasi kriteria kontribusi...48
Tabel III.4 Klasifikasi kriteria kontribusi...49
Tabel IV.1 Kantor pelayanan pajak di wilayah bandung...52
Tabel IV.2 Pembayaran Surat Teguran (ST) di KPP Pratama Bandung Bojonagara tahun 2010 sampai dengan tahun 2012...62
Tabel IV.3 Pembayaran Surat Paksa (SP) di KPP Pratama Bandung Bojonagara tahun 2010 sampai dengan tahun 2012...62
Tabel IV.4 Perbandingan pencairan tunggakan pajak Surat Teguran terhadap penerimaan pajak KPP Pratama Bandung Bojonagara tahun 2010-2012...67
xiii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Struktur organisasi KPP Pratama Bandung Bojonagara...80
Lampiran B Surat Teguran...81
Lampiran C Surat Paksa...82
BAB I Pendahuluan
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang memiliki tujuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengatur tata kehidupan negara
yang harmonis, adil, aman, tentram, tertib dan sejahtera. Untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut maka pembangunan nasional dilaksanakan secara
berkesinambungan dan berkelanjutan secara merata di seluruh pelosok tanah
air. Menurut Waluyo (2006:2) pembangunan nasional adalah kegiatan yang
berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual.
Pembangunan nasional akan berhasil apabila tersedianya sumber daya
manusia yang berkualitas dan dukungan dari biaya yang sangat besar dari
sumber pendapatan negara Indonesia sendiri (Mohammad Ali, 2009:1).
Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan No. 24 tahun 2005, Walaupun
dalam keadaan tertentu pemerintah memungut secara langsung atas pelayanan
yang diberikan, pada dasarnya sebagian besar pendapatan pemerintah
bersumber dari pungutan pajak dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Jumlah pajak yang dipungut tidak berhubungan langsung dengan
pelayanan yang diberikan pemerintah kepada Wajib Pajak. Pemerintah
berupaya untuk mewujudkan keseimbangan fiskal dengan mempertahankan
kemampuan keuangan negara yang bersumber dari pendapatan pajak dan
BAB I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha
Dalam data pokok Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
2006-2012, buktinya pada tahun 2010 saja kontribusi pajak sudah 71 %,
sementara itu tahun 2011 naik menjadi 77 % dan tahun 2012 naik lagi menjadi
79%, peningkatan sebesar 6% dari tahun 2010 sampai tahun 2011 dan
meningkat lagi sebanyak 2% sampai tahun 2012 mencerminkan bahwa
kelangsungan hidup Negara Indonesia ini sangat bergantung pada penerimaan
pajak (www.hitungpajak.wordpress.com).
Tetapi apabila dilihat dari sektor Wajib Pajak Badan, yang tercatat di
Direktorat Jenderal Pajak terdapat 22,6 juta badan usaha baik yang berdomisili
tetap maupun tidak, namun hanya 466 ribu badan usaha yang membayar pajak.
Dari data tersebut bisa dilihat bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak (tax
compliance) dalam memenuhi kewajiban perpajakannya masih sangat rendah.
Maka dari itu, beberapa peraturan perpajakan dibentuk dan bertujuan
untuk mengamankan penerimaan negara dan mengatasi tunggakan yang
dilakukan oleh Wajib Pajak, pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak
melakukan tindakan penagihan itu dengan cara menerbitkan Surat Teguran dan
Surat Paksa yang dilindungi oleh hukum berupa Undang-Undang Nomor 19
Tahun 1997, dan kemudian telah diperbaharui menjadi Undang-Undang
Nomor 19 tahun 2000 (Siti Resmi, 2011:57).
Menurut Saadudin Ibrahim (1984:3) pemungutan pajak berdasarkan
Undang-Undang mengandung pengertian bahwa terhadap mereka yang
ternyata mengabaikan atau melanggar ketentuan pembayaran pajak akan
dikenakan sanksi penagihan secara paksa dalam bentuk penyitaan, penyegelan
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha
kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk bertindak sebagai penegak hukum yang
meliputi pemeriksaan, penyidikan, dan penagihan. Namun optimalisasi
penerimaan pajak masih terbentur pada berbagai kendala. Dalam jangka
pendek, salah satu kendalanya adalah tingginya angka tunggakan pajak baik
yang murni penghindaran pajak (tax avoidance) maupun ketidakmampuan
membayar utang pajak.
Peran aktif fiskus dalam pelaksanaan pencairan tunggakan pajak sebagai
upaya untuk meningkatkan penerimaan dari Pajak Penghasilan terutang dapat
dilakukan dengan cara menerbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa tersebut
(Siti Resmi, 2011:56).
Surat Teguran dan Surat Paksa diterbitkan karena jumlah pajak yang
masih harus dibayar berdasarkan Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan (SKPKBT), Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan, Putusan Banding, dan Putusan Peninjauan Kembali, yang
menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, yang tidak
dibayar oleh Penanggung Pajak sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditetapkan (Siti Resmi, 2011:57).
BAB I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha
Beberapa penelitian yang sudah ada mengenai efektivitas penerbitan Surat
Teguran dan Surat Paksa terhadap penerimaan pajak yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian oleh Nana Adriana Erwis (2012) yang berjudul “Efektivitas
Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap
Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Makassar Selatan.” Dengan
hasil penagihan pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap
penerimaan Pajak Penghasilan kurang efektif selama tahun periode
2010-2012.
2. Mala Rizkika Velayati (2012) yang berjudul “Analisis Efektivitas dan
Kontribusi Tindakan Penagihan Pajak Aktif dengan Surat Teguran
dan Surat Paksa sebagai upaya Pencairan Tunggakan Pajak (Studi
pada KPP Pratama Batu Tahun 2010-2012).” Dengan hasil tindakan
penagihan pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa tidak efektif dan
kurang nya kontribusi terhadap penerimaan pajak selama tahun periode
2010-2012.
3. Aldila Laila Rahma (2010) yang berjudul “Analisis Efektivitas Penagihan
dengan Surat Paksa dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak di KPP
Pratama Karanganyar.” Dengan hasil penagihan melalui Surat Paksa
dalam meningkatkan penerimaan pajak tidak efektif.
Data penagihan pajak melalui Surat Teguran dan Surat Paksa mulai
tahun 2010-2012 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
Tabel I.1
Surat Teguran dan Surat Paksa Tahun 2010
Bulan
Surat Teguran Surat Paksa
Penerbitan Pencairan Penerbitan Pencairan
Lembar
Tunggakan
(Rp) (Rp) Lembar
Tunggakan
(Rp) (Rp)
Jan 0 0 18.451.300 0 0 44.700.000
Feb 30 137.398.000 39.169.700 28 57.989.000 63.000.000
Mar 51 599.162.000 120.200.000 93 211.547.200 101.787.900
Apr 19 91.500.000 90.244.000 23 78.954.600 96.500.000
Mei 40 63.489.000 39.999.600 17 46.799.700 47.000.000
Jun 0 0 508.089.000 0 0 216.727.000
Jul 0 0 13.483.000 0 0 0
Ags 14 11.549.000 6.002.000 12 2.613.798.000 14.300.000
Sep 6 885.652.000 8.820.000 0 0 12.500.000
Okt 93 421.553.000 4.558.000 128 262.368.000 113.700.000
Nov 45 25.520.000 9.056.000 39 189.007.000 450.922.000
Des 91 277.337.000 82.079.000 41 786.638.000 133.174.000
BAB I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha
Tabel I.2
Surat Teguran dan Surat Paksa Tahun 2011
Bulan
Surat Teguran Surat Paksa
Penerbitan Pencairan Penerbitan Pencairan
Lembar
Tunggakan
(Rp) (Rp) Lembar
Tunggakan
(Rp) (Rp)
Jan 0 0 11.911.172 0 0 32.042.145
Feb 93 159.763.884 1.171.975 2 52.839 32.042.145
Mar 45 77.772.749 1.250.000 46 27.776.932 304.730.560
Apr 211 638.965.196 77.719.007 26 72.464.388 33.954.645
Mei 130 286.502.263 44.384.194 39 11.326.606 35.070.284
Jun 2 609.900.000 0 12 6.000.000 138.962.204
Jul 5 1.300.000 647.797.183 0 0 9.550.000
Ags 35 970.255.498 18.471.912 0 0 27.142.145
Sep 71 762.239.216 22.785.739 74 230.525.614 324.397.248
Okt 177 134.668.303 206.779.266 8 794.089.998 24.217.145
Nov 0 0 925.000 0 0 119.499.996
Des 81 198.356.200 165.061.763 68 155.211.243 23.739.991
BAB I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha
Tabel I.3
Surat Teguran dan Surat Paksa Tahun 2012
Bulan
Surat Teguran Surat Paksa
Penerbitan Pencairan Penerbitan Pencairan
Lembar
Feb 55 1.459.700.558 2.108.154 114 2.347.581.677 43.280.498
Mar 1 9.954.544 395.033.768 11 1.507.843.934 381.242.271
Apr 0 0 1.194.103 0 0 142.649.631
Mei 160 3.643.820.425 226.457.654 56 65.547.979 75.151.543
Jun 376 2.412.688.694 97.062.516 114 106.133.809 166.697.120
Jul 0 0 13.303.416 116 6.049.875.631 2.856.562.659
Ags 42 29.625.932 13.372.718 14 12.942.230 184.845.102
Sep 287 867.774.478 87.125.864 133 1.795.507.534 246.072.712
Okt 3 759.783.925 57.632.752 705 501.236.655 300.537.612
Nov 2 4.782.375.498 163.349.001 363 491.758.436 368.055.583
Des 52 583.121.688 345.481.903 5 4.812.425.498 200.008.356
Total 1.051 14.582.695.996 1.405.655.162 1.631 17.690.853.383 4.982.553.087 Sumber: Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung Bojonagara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah lembar Surat Teguran yang
diterbitkan oleh KPP Pratama Bandung Bojonagara mengalami peningkatan,
dari tahun 2010 sampai tahun 2011 sebesar 461 lembar, jumlah tunggakan
pajak yang ditagih dengan Surat Teguran meningkat sebesar Rp. 1.326.563.309
dan pencairan tunggakan dengan Surat Teguran meningkat sebesar Rp.
258.105.611. Sedangkan untuk Surat Paksa, jumlah lembar yang diterbitkan
menurun sebesar 106 lembar, jumlah tunggakan pajak yang ditagih dengan
Surat Paksa menurun sebesar Rp. 2.949.653.880, dan pencairan tunggakan
BAB I Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha
Untuk tahun 2010, apabila dibandingkan antara jumlah pencairan
melalui Surat Teguran dengan jumlah tunggakan pajak, maka dapat dilihat
bahwa hanya 37,4091 % saja yang tertagih. Kemudian untuk penagihan
melalui Surat Paksa pada tahun 2010 hanya 30,4752% saja yang tertagih.
Jumlah lembar Surat Teguran yang diterbitkan oleh KPP Pratama
Bandung Bojonagara dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 201 lembar, jumlah tunggakan yang ditagih dengan Surat
Teguran mengalami peningkatan sebesar Rp. 10.742.972.680, dan jumlah
pencairan tunggakan dengan Surat Teguran juga mengalami peningkatan
sebesar Rp. 207.397.951. Sedangkan untuk Surat Paksa, jumlah lembar yang
diterbitkan meningkat sebesar 1.356 lembar, jumlah tunggakan pajak yang
ditagih dengan Surat Paksa meningkat sebesar Rp. 16.393.405.760, dan
pencairan tunggakan dengan Surat Paksa juga meningkat sebesar Rp.
3.877.204.579.
Untuk tahun 2011, apabila dibandingkan antara jumlah pencairan
melalui Surat Teguran dengan jumlah tunggakan pajak, maka dapat dilihat
bahwa hanya 31,2069% saja yang tertagih. Kemudian untuk penagihan melalui
Surat Paksa pada tahun 2011 hanya 85,1941% saja yang tertagih. Untuk tahun
2012, apabila dibandingkan antara jumlah pencairan melalui Surat Teguran
dengan jumlah tunggakan pajak, maka dapat dilihat bahwa hanya 9,6392% saja
yang tertagih. Kemudian untuk penagihan melalui Surat Paksa pada tahun 2012
hanya 2,8165% saja.
Dari data laporan penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa yang
BAB I Pendahuluan 9
Universitas Kristen Maranatha
terkait dengan penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa serta mengingat
pentingnya peranan pajak terhadap kelangsungan hidup Negara Indonesia,
untuk itu penulis tertarik untuk mengangkat ke dalam penelitian yang berjudul
“Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa
terhadap penerimaan Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai
pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Bojonagara”
1.2. Identifikasi Masalah
Penulis akan mengangkat dan membatasi lingkup permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana prosedur penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa yang
diterapkan KPP Pratama Bandung Bojonagara?
2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam kegiatan pelaksanaan Surat Teguran
dan Surat Paksa di KPP Pratama Bandung Bojonagara?
3. Seberapa besar efektivitas Surat Teguran dan Surat Paksa yang diterbitkan
oleh KPP Pratama Bandung Bojonagara terhadap tunggakan Pajak
Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai?
4. Seberapa besar kontribusi penerimaan tunggakan pajak dengan Surat
Teguran dan Surat Paksa terhadap penerimaan Pajak Penghasilan dan Pajak
Pertambahan Nilai di KPP Pratama Bandung Bojonagara?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah penelitian yang diuraikan sebelumnya
maka maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai
efektifitas penagihan pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap
penerimaan Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai di KPP Pratama
BAB I Pendahuluan 10
Universitas Kristen Maranatha
Sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prosedur penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa
yang diterapkan KPP Pratama Bandung Bojonagara.
2. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam kegiatan
pelaksanaan Surat Teguran dan Surat Paksa di KPP Pratama Bandung
Bojonagara.
3. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas Surat Teguran dan Surat
Paksa yang diterbitkan oleh KPP Pratama Bandung Bojonagara terhadap
tunggakan Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai.
4. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penerimaan tunggakan pajak
dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap penerimaan Pajak
Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai di KPP Pratama Bandung
Bojonagara.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Bagi akademis, dapat memberikan kontribusi berupa wawasan dan
pengetahuan serta informasi terkait dengan efektivitas penagihan pajak
dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap penerimaan Pajak
Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai, juga sebagai tambahan
informasi dan tambahan referensi bagi peneliti lain yang terkait dengan
permasalahan yang diangkat penulis.
2. Bagi KPP Pratama Bandung Bojonagara, kiranya penelitian ini akan
menjadi masukan dan bahan evaluasi dalam hal penagihan dengan Surat
Teguran dan Surat Paksa terhadap penerimaan Pajak Penghasilan dan Pajak
Pertambahan Nilai.
3. Bagi pihak lain yang berkepentingan, dapat digunakan sebagai bahan
referensi serta dapat digunakan untuk menambah pengetahuan, wawasan,
BAB V Simpulan dan Saran
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan yaitu:
a) Prosedur Pelaksanaan penagihan pajak yang dilakukan pada KPP Pratama
Bandung Bojonagara meliputi:
Langkah awal penagihan adalah dengan menerbitkan Surat Teguran. Surat
Teguran terbit ketika tunggakan pajak melewati waktu 7 hari setelah
tanggal jatuh tempo. Apabila setelah lewat waktu 21 (dua puluh satu) hari
sejak tanggal disampaikan Surat Teguran tidak adanya pelunasan
tunggakan utang pajak, maka Seksi Penagihan akan menerbitkan Surat
Paksa dan Surat Paksa tersebut diberitahukan secara langsung oleh Jurusita
Pajak kepada Penanggung Pajak.
b) Kendala yang dihadapi dalam penagihan tunggakan pada KPP Pratama
Bandung Bojonagara baik kendala eksternal maupun kendala internal
meliputi:
• Penanggung Pajak berpindah dari tempat asalnya dan tidak
memberitahukan mengenai kepindahan alamatnya kepada petugas.
• Penanggung Pajak tidak bersikap kooperatif sehingga mempersulit
kegiatan pemeriksaan atau penyitaan.
• Banyak Wajib Pajak yang beranggapan bahwa apabila tidak ada
kegiatan usaha, maka Wajib Pajak tidak perlu melaporkan kewajiban
BAB V Simpulan dan Saran 72
Universitas Kristen Maranatha
• Ketidakmampuan Wajib Pajak untuk membayar tunggakan,
dikarenakan sudah meninggal dunia atau tidak mempunyai pekerjaan.
c) Dilihat dari analisis tingkat efektivitas maka dapat di simpulkan bahwa:
1. Dari jumlah lembar penerbitan Surat Teguran, jumlah tunggakan pajak,
serta pencairan tunggakan selama periode tahun 2010-2012 terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tetapi setelah dihitung
dengan rumus efektivitas, dapat disimpulkan bahwa penagihan Surat
Teguran yang telah dilakukan KPP tidak efektif selama tiga tahun
tersebut.
2. Dari jumlah lembar penerbitan Surat Paksa, jumlah tunggakan pajak,
serta pencairan tunggakan selama tahun 2010-2011 mengalami
penurunan. Tetapi tahun 2011-2012 mengalami peningkatan. Setelah
dihitung dengan rumus efektivitas, dapat disimpulkan bahwa tahun
2010 penagihan dengan Surat Paksa yang telah dilakukan KPP tidak
efektif, tahun 2011 penagihannya cukup efektif, sedangkan untuk
tahun 2012 penagihannya tidak efektif.
Beberapa hal yang menyebabkan tidak seluruh Surat Paksa yang diterbitkan
dapat dilunasi oleh Penanggung Pajak, sehingga hasil analisis tidak efektif dan
hanya tahun 2011 saja yang cukup efektif antara lain:
• Penanggung Pajak tidak mengakui adanya utang pajak, sikap
Penanggung Pajak yang tidak mau bekerja sama dengan petugas.
• Penanggung Pajak tidak mampu melunasi utang pajak nya dikarenakan
BAB V Simpulan dan Saran 73
Universitas Kristen Maranatha
• Penanggung Pajak mengajukan permohonan angsuran pembayaran
karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan jika dibayarkan
sekaligus
• Penanggung Pajak mengajukan keberatan atas jumlah tunggakan pajak
nya
• Kurangnya kesadaran Penanggung Pajak dalam hal membayar pajak.
d) Dari total pencairan tunggakan pajak dibandingkan dengan jumlah
penerimaan pajak, maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi penagihan
melalui Surat Teguran terhadap total penerimaan pajak pada KPP selama
tahun periode 2010-2012 sangat kurang. Sedangkan untuk kontribusi
penagihan melalui Surat Paksa terhadap total penerimaan pajak pada KPP
selama periode 2010-2012 juga sangat kurang. Beberapa hal yang
menyebabkan kurangnya kontribusi penagihan baik melalui Surat Paksa
dan Surat Teguran sehingga hasil analisis menunjukan sangat kurang
kontribusi antara lain:
• Tidak ada keseimbangan antara jumlah tunggakan dengan realisasi
pencairan tunggakan melalui Surat Teguran atau Surat Paksa, dilihat
dari tahun 2010-2012 selalu saja jumlah tunggakan pajak lebih besar
dibandingkan dengan jumlah realisasi pencairan. Hal ini menyebabkan
jumlah tunggakan pajak belum sepenuhnya bisa tertagih.
• Dilihat dari hasil analisis penghitungan tingkat efektivitas, penagihan
melalui Surat Teguran atau Surat Paksa tidak efektif. Kurangnya
efektivitas penagihan ini juga bisa memicu kurangnya kontribusi pada
BAB V Simpulan dan Saran 74
Universitas Kristen Maranatha
5.2. Saran
Untuk mengatasi kendala yang sedang dihadapi saat ini, maka penulis
memberikan beberapa saran untuk memperbaiki serta menghilangkan beberapa
kendala tersebut. Sebisa mungkin meminimalisirnya dengan cara sebagai
berikut:
a) Direktorat Jenderal Pajak agar rutin melakukan pelatihan khususnya
jurusita pajak. Karena apabila jurusita dengan total kuantitas yang cukup,
serta kemampuan sumber daya manusia yang memadai diharapkan akan
berdampak positif terhadap penagihan pajak.
b) KPP Pratama Bandung Bojonagara harus lebih mengintensifkan kegiatan
mapping penunggak pajak, diurutkan dari jumlah tunggakan pajak yang
paling beresiko sampai ke resiko yang terkecil. Diharapkan dengan
kegiatan rutin mapping ini penagihan pajak bisa berjalan lebih efektif lagi.
Serta terus memperbaharui sistem atau prosedur penagihan pajak nya
dengan cara dibangunnya hubungan yang baik antara Jurusita dengan
Wajib Pajak nya sendiri sehingga Wajib Pajak bisa lebih kooperatif lagi.
c) Direktorat Jenderal Pajak agar lebih menggencarkan sosialisasi
peraturan-peraturan umum dan tatacara dalam perpajakan kepada Wajib Pajak
terutama mengenai kewajiban Wajib Pajak dalam melunasi
tunggakan-tunggakan pajak nya. Diharapkan dengan sosialisasi ini, tingkat kepatuhan
dan kesadaran Wajib Pajak dalam melunasi tunggakan nya bisa lebih
efektif.
d) Meningkatkan motivasi dan kemampuan jurusita pajak negara dengan cara
BAB V Simpulan dan Saran 75
Universitas Kristen Maranatha
sehingga diharapkan Wajib Pajak bisa lebih mengerti akan tujuan
penagihan pajak tersebut.
e) Perlunya ditata kembali arsip-arsip laporan penagihan pajak tahun-tahun
sebelumnya maupun tahun yang sekarang, sehingga akan memudahkan
dalam mencari data dan tidak memerlukan waktu yang lama.
f) Wajib Pajak agar tidak menunda dalam melakukan kewajiban
perpajakannya, dan melakukan kewajibannya secara tepat waktu.
g) Peneliti selanjutnya agar menambah variabel lain sebagai variabel yang
mempengaruhi penerimaan PPh dan PPN serta menganalisis minimal 5
tahun periode sehingga perbandingan efektivitasnya akan semakin terlihat
76
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. (2009). Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: Grasindo (PT. Gramedia Widiasarana Kompas Gramedia).
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdagri. (1997). Kepmendagri No. 690.900.327 tahun 1996 tentang pedoman penilaian dan kinerja keuangan
Erwis, N.A. (2012). Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan/Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin Makassar.
Guritno, T. (1992). Kamus ekonomi bisnis perbankan: Inggris-Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hartono, Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit BPFE-Yogyakarta.
Ibrahim, S dan Pranoto K. (1984). Pajak Pertambahan Nilai. Jakarta: Jaya Prasada.
Ilyas, Wirawan. B. (2010).Panduan Komprehensif dan Praktis Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.
Ilyas, Wirawan. B. (2010). Ensiklopedia Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Mardiasmo. (2013). Perpajakan: Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005. Standar Akuntansi Pemerintahan. 13 Juni 2005. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49. Jakarta
Peraturan Menteri Keuangan No. 85/PMK.03/2010 tentang tata cara
77
Universitas Kristen Maranatha
Peraturan Menteri Keuangan No.132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
Keputusan menteri Keuangan Nomor 176/KMK/01/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
Rahma, Aldila Laila. (2010). Analisis Efektivitas Penagihan dengan Surat Paksa dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar. Program Studi Diploma III Perpajakan. Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.
Rizal. (2011). Sensus Pajak Nasional. Diakses dari
http://www.hitungpajak.wordpress.com pada tanggal 28 September 2013
Sekaran, U &Bougie, R. (2010). Research methods for business: A skill- building approach.5�ℎ Edition. UK:John Willey & Sons,Ltd.
Siagian, Sondang. P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Jakarta: Bumi Aksara
Suandi, Erli. (2011). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)
Undang-Undang No. 19 tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
78
Universitas Kristen Maranatha
Velayati, M, R., Siti, R, H., Achmad, H. (2012). Analisis Efektvitas dan Kontribusi Tindakan Penagihan Pajak Aktif dengan Surat Teguran dan Surat Paksa sebagai Upaya Pencairan Tunggakan Pajak. Jurnal
Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya 2011, Volume 2, No 2.