• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SWASTA SWAKARYA BINJAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SWASTA SWAKARYA BINJAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

vii

ABSTRAK

Septa Devhy Cerianta Sitepu. NIM 708114251. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Talking Stick dan Time Token untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Swasta Swakarya Binjai Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Prodi Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Medan, 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “ Rendahnya aktivitas dan hasil

belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Swasta Swakarya Binjai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan menerapkan kolaborasi model Pembelajaran Talking Stick dan Time Token dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar akuntansi siswa Kelas XI Akuntansi SMK Swasta Swakarya Binjai.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta Swakarya Binjai yang berlokasi di Jl. Samanhudi No. 17 Binjai. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi dengan jumlah 34 orang siswa dan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa melalui kolaborasi model pembelajaran Talking Stick dan Time Token. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi untuk melihat aktivitas belajar siswa dan tes untuk melihat hasil belajar siswa. Adapun teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data dan penyajian data.

Berdasarkan hasil analisis data, terjadi peningkatan aktivitas siswa yaitu pada siklus I hanya rata-rata 58,82% menjadi 73,52% pada siklus II. Dari hasil analisis tersebut, peningkatan aktivitas sebesar 14,70%. Sedangkan hasil tes yang dilaksanakan, terdapat peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 34 siswa hanya 23 (67,65%) siswa yang tuntas belajar pada siklus I menjadi 30 (88,24%) siswa pada siklus II. Sebagai indikator ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 70% siswa memperoleh nilai 75.

Dapat disimpulkan bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran

Talking Stick dan Time Token pada standar kompetensi Mengelola Kartu

Persediaan Barang dan Jasa di kelas XI Akuntansi SMK Swasta Swakarya Binjai Tahun Pelajaran 2011/2012 membuktikan peningkatan hasil belajar yang signifikan. Hal ini berarti bahwa penerapan kolaborasi Model Pembelajaran

Talking Stick dan Time Token dapat digunakan sebagai alternative dalam

pembelajaran akuntansi.

(4)

viii

ABSTRACT

Septa Devhy Cerianta Sitepu. NIM. 708114251. The Application of Collaboration Learning Models Talking Stick and Time Token to Increase Activity and Accounting Student Learning Outcomes At The Class XI Accounting In SMK Swakarya Binjai Academic Year 2011/2012. Thesis of Economics Education Major, Accounting Education Study Program, State University of Medan, 2012.

This problem in this research is “The low activity and student learning result in accounting subjects”. The purpose of this research was to known increase

of activity and student accounting result by application of collaboration learning models Talking Stick and Time Token in SMK Swakarya Binjai.

The research was conducted in SMK Swakarya Binjai, located at Jl. Samanhudi No. 17 Binjai academic year 2011/2012. Subjects in this research were student in grade XI Accounting in SMK Swakarya Binjai amounting to 34 peoples. Techniques used to collect the data in this research use of test and

observation. The test was used was an essay test is taken from student’s textbook.

Observation of student learning activities carried out directly on teaching and learning process by Collaboration learning model Talking Stick and Time Token.

Based on the analysis of that the improvement was conducted on the

student’s studying activities at the Ist

cycle was only the average of 58,82% became 73,52% at the 2nd cycle. From this analysis, the improvement was

conducted on the student’s studying activities 14,70%. Meanwhile, from the result

of the test show there was increasing of the student’s result studying from 34 students 23 student (67,65%) were completed on studying at Ist cycle became 30 students (88,24%) at 2nd cycle. As an indicator the classical studying

completeness was decided 70% students got value ≥75.

It can be concluded that the application of Collaboration learning models Talking Stick and Time Token in the standards of competence to understand the Managing Inventory Card Supplies in class XI Accounting SMK Swakarya Binjai

academic years 2011/2012 to increase the activity of learning and student’s result

study. This means that Collaboration learning models Talking Stick and Time Token can be used as an alternative in learning accounting.

(5)

xi

DAFTAR TABEL

(6)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil SMK Swasta Swakarya Binjai

Lampiran 2 Silabus Akuntansi Kelas XI Akuntansi SMK Swasta Swakarya Binjai

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 5 Materi Pelajaran

Lampiran 6 Soal Pretes

Lampiran 7 Soal Postes Siklus I Lampiran 8 Soal Postes Siklus II Lampiran 9 Kunci Jawaban Pretes

Lampiran 10 Kunci Jawaban Postes Siklus I Lampiran 11 Kunci Jawaban Postes Siklus II Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Siklus I Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siklus II Lampiran 14 Analisis Hasil Tes Siswa Pretes

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini memprihatinkan. Para praktisi pendidikan menggunakan banyak ukuran yang menjelaskan bahwa pendidikan di Indonesia rendah, yaitu dilihat dari NEM, tingkat kelulusan, KKM , lama study, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kelulusan di Indonesia pada tahun 2011 yang tergolong rendah, terdapat 12 daerah memiliki angka kelulusan nol persen dalam satu satuan pendidikan atau sekolah. (Waspada, 4/6/2011).

Untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal maka peranan guru sangat diutamakan, dimana peran guru dalam proses belajar mengajar sebagai fasilitator atau penggerak berjalannya kegiatan proses belajar mengajar. Pada dasarnya setiap guru menginginkan agar semua kompetensi yang terdapat dalam suatu bidang studi dapat tercapai pada setiap proses pembelajaran. Untuk itu guru harus mampu mengelola kelas dengan baik serta memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan hasil belajarnya semakin maksimal.

(8)

2

pelajaran akuntansi yang mana siswa menganggap akuntansi merupakan pelajaran yang sulit karena berhubungan dengan angka-angka yang harus menuntut ketelitian, pemahaman, dan daya ingat yang lebih tajam.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis di kelas XI AK SMK Swasta Swakarya Binjai bahwa ketika guru mengajar dikelas guru masih menggunakan metode konvensional yakni ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Walaupun ada kalanya guru juga menggunakan metode diskusi. Hal ini mengakibatkan siswa hanya menerima pelajaran, cenderung pasif, kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, tidak bertanya jika ada materi yang kurang jelas, kurang memiliki kemampuan merumuskan gagasan sendiri, dan siswa belum terbiasa bersaing dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain. Hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai ujian semester siswa, dari 34 siswa hanya 14 siswa (41,18%) yang mampu mencapai KKM atau lulus. Sedangkan sebanyak 20 siswa (58,82%) tidak mampu mencapai nilai KKM atau tidak lulus.

(9)

3

materi pelajaran selesai diberikan oleh guru. Model Talking Stick menekankan pada kemampuan siswa untuk berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan berani mengemukakan pendapatnya dan dapat merangsang daya ingat siswa.

Penerapan model pembelajaran ini akan lebih membantu siswa dalam belajar jika dikolaborasikan dengan model pembelajaran Time Token. Model pembelajaran Time Token merupakan model yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan berbicara siswa, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali dengan menggunakan kartu/ kupon dan setiap siswa diberi waktu untuk berbicara, misalnya 30 detik.. Setiap siswa diberi dua buah kartu, dengan menggunakan kartu tersebut lah siswa dapat berbicara. Siswa yang sudah selesai berbicara (bukan membaca) memberikan kartu yang ada padanya kepada guru.

Penerapan kolaborasi model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan Time Token diharapkan dapat menjadikan siswa lebih aktif serta membantu dan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran akuntansi. Juga sebagai alternatif untuk mendorong siswa untuk berani menjawab pertanyaan yang diajukan dan berani mengukakan pendapatnya serta merangsang daya ingat siswa dan juga menciptakan interaksi antara guru dengan siswa. Oleh karena itu model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik ingin melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Talking Stick dan Time Token Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

(10)

4

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI AK SMK Swasta Swakarya Binjai?

2. Bagaimana cara menerapakan kolaborasi model pembelajaran Talking Stick dan Time Token di kelas XI AK SMK Swasta Swakarya Binjai?

3. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick dan Time

Token dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI

AK SMK Swasta Swakarya Binjai?

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Talking Stick dan

Time Token dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI AK

SMK Swasta Swakarya Binjai T.P. 2011/2012.

2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Talking Stick dan

Time Token dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK

SMK Swasta Swakarya Binjai T.P. 2011/2012.

1.4Pemecahan Masalah

(11)

5

model pembelajaran Talking Stick dan Time Token. Pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, penulis akan bertindak sebagai observer/ pengamat, yakni mengamati permasalahan-permasalahan nyata yang timbul saat pembelajaran berlangsung, respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung, keuntungan dan kelemahan yang terdapat pada kegiatan pembelajaran, dan sebagainya.

Model pembelajaran Talking Stick adalah model pembelajaran dengan pemberian soal kuis individu kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan bantuan tongkat sebagai alat penunjuk giliran, bagi siswa yang mendapat tongkat wajib menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Keunggulan model pembelajaran Talking Stick yaitu siswa diajak untuk aktif dan berani dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sehingga dapat melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat atau ide-ide yang ada dalam pikiran siswa. Juga untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai dan mengingat materi yang telah dipelajari.

Model pembelajaran Time Token adalah model pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa aktif berbicara dengan menggunakan kartu/kupon. Dengan membatasi waktu berbicara misalnya 30 detik, diharapkan siswa secara adil mendapatkan kesempatan untuk berbicara. Model Pembelajaran

Time Token sangat tepat untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau

siswa diam sama sekali.

(12)

6

dengan siswa sehingga tercipta suasana interaktif dan menyenangkan. Pelaksanaan kolaborasi kedua model ini adalah setelah guru selesai memberikan pelajaran kepada siswa, guru memberikan pertanyaan atau soal kuis kepada siswa dengan menggunakan bantuan tongkat dan kartu/kupon yang diberikan kepada siswa. Setiap siswa mendapatkan dua buah kartu dan setiap kartu memiliki waktu berbicara yang sama, tujuannya untuk membatasi siswa dalam berbicara sehingga setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama dalam menjawab pertanyaan. Ketika tongkat dijalankan dengan menggunakan bantuan musik, siswa yang mendapat tongkat pada saat musik berhenti wajib menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa yang sudah selesai berbicara memberikan kartu yang ada padanya kepada guru. Setiap siswa yang berbicara akan diberikan hadiah (berupa guntingan bintang). Pemberian hadiah kepada siswa diantaranya karena ketepatan dan kecepatan siswa dalam berbicara. Setelah selesai maka hadiah yang dimiliki siswa akan dikumpulkan dan akan diberikan tambahan nilai kepada siswa tersebut.

Penerapan kolaborasi model pembelajaran Talking Stick dan Time Token dimaksudkan untuk membuat siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep-konsep pelajaran dan sungguh-sungguh memahami setiap materi untuk menghadapi soal kuis yang akan diberikan guru. Juga dapat meningkatkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dan ide-ide yang merangsang daya ingat siswa. Melalui proses pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan dan lebih bermakna bagi siswa.

(13)

7

Talking Stick dan Time Token diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar akuntansi siswa kelas XI AK SMK Swasta Swakarya Binjai.

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diungkapkan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran

Talking Stick dan Time Token dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi

siswa kelas XI AK SMK Swasta Swakarya Binjai.

2. Untuk mengetahui dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran

Talking Stick dan Time Token dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi

siswa kelas XI AK SMK Swasta Swakarya Binjai.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kolaborasi model pembelajaran Talking Stick dan Time

Token.

2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah SMK Swasta Swakarya Binjai, khususnya guru bidang studi akuntansi dalam menerapkan model pembelajaran Talking Stick dan Time Token.

(14)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Talking Stick dan Time Token dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas XI Akuntansi khususnya pada materi Mengelola Kartu Persediaan Barang Dagang di SMK Swasta Swakarya Binjai Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam siklus I terdapat 20 orang (58,82%) memiliki kriteria aktif dan sangat aktif. Sedangkan pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan yaitu 25 orang (73,52%) siswa yang memiliki kriteria aktif dan sangat aktif.

(15)

55

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam proses belajar mengajar disarankan kepada guru supaya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan efektif dalam proses belajar mengajar. Salah satunya yaitu penerapan kolaborasi model pembelajaran

Talking Stick dan Time Token sebagai alternatif dalam mengajar materi

akuntansi “Mengelola Kartu Persediaan Barang Dagang” yang diharapkan

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin menerapkan model pembelajaran

Talking Stick dan Time Token hendaknya dapat memotivasi dan

membangkitkan semangat siswa dalam proses belajar, belajar atau bertanya dan memberikan pendapat serta membiasakan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok serta dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa juga meningkat.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib,dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Barus, Apriana. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Time

Token dalam Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IS SMA Methodist 1 Medan Tahun Pelajaran 2010/2011. Medan : Unimed.

Belkaoli. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Bloom, B.S (Ed). 1984. “Taxonomy of Educational Objectives”. Dalam

Suprijono. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Cronbach .(2009). dalam Sadirman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Fujioka, Kimberly. 2008. The Talking Stick: An American Indian Tradition in the

ESL Classroom. The Internet TESL Journal, Vol. IV, No. 9, 18

September 2008. Tersedia http://iteslj.org/Techniques/Fujioka-TalkingStick.html. Diakses tanggal 2 Maret 2012.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hutajulu, Sumanti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Time

Token untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IS MAN 2 MODEL Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.

Medan : Unimed.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo.

Lotus,Carol. 2008. Model Pembelajaran Talking Stick.

(17)

Rosen & Sanderson. 2010. dalam Aldon. Standart Kompetensi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Saudagar, Fachrudin dan Idrus, Ali. 2009. Kemampuan Dasar Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Sosdakarya.

Siburian, Christien N. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan Kelas X SMK Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Medan: Unimed

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Subagiyo, Lambang. Dkk. (Januari 2007). Model Pembelajaran Kooperatif dalam

Peningkatan Motivasi, Partisipasi dan Kualitas Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.

8:1:37-48.

Sudjana, Nana. 1990. “Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran”. Dalam Sappaile, Baso I. (Mei, 2008). Pengaruh Tipe Test dan Motivasi Berprestasi

Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik SMAN 30 DKI Jakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 72:14:474-488.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suherman, F.A., dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Dalam Dewi, Mutia L. (Oktober 2009). Belajar Kelompok Model STAD

dan Jigsaw untum meningkatkan Motivasi dan Keaktifan Mahasiswa.

Jurnal Ilmu Pendidikan. 15:3:182-192.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Surakhman. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Rineka Cipta. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur: Mas Media Buana

Justaka

(18)

Wang, Tzu-Pu. (June, 2009). Applying Slavin’s Cooperative Learning Techiques to a Collage EFL Conversation Class. The Journal of Human Resource

and Adult Learning. 5:1:112-120. http://hraljournal.com/Page/13%20Tsu

–Pu%20Wang.pdf. Diakses 12 Januari 20012

Waspada. (Juni 2011). Angka Kelulusan UN SMA. Medan . 10 : 715 : 6

Widodo, Rachman. 2009. Model Pembelajaran Talking Stick.

http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/09/model-pembelajaran-16-talking-stick/ Diakses 17 Februari 2012

Widodo, Rachman. 2009. Model Pembelajaran Time Token.

http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/14/model-pembelajaran-16-time-token/ . Diakses 17 Februari 2012

Yusmerita. 2007. Peningkatan Aktivitas Belajar Menggunakan Metode Latihan

dan Pemberian Tugas Pada Mata Kuliah Desain Busana I. Jurnal

Pendidikan dan Keluarga UNP, ISSN 2085 – 4285, Volume I, Nomor 2. Diakses 12 Januari 2012.

Gambar

Tabel   3.1. Rencana Kegiatan Tindakan Kelas  ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi umum ... Manajemen Pengadaan Tenaga Pendidik (Dosen

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data implementasi keistimewaan kebijakan di sektor pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam konsep negara kesatuan

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan: (1) Pendekatan sistem dapat memberikan skenario perencanaan wilayah pesisir yang komprehensif, yaitu memadukan ruang daratan

Berdasarkan hasil pengujian, bahwa secara simultan dengan Uji F variabel independen yang diproksikan dengan Skor-IG, Ukuran Dewan Direksi, Ukuran Komite Audit,

pembelajaran praktikum Anatomi Hewan yang meliputi kegiatan asistensi,. praktikum, evaluasi, sarana prasarana, sumber belajar, dan kinerja dosen

berpikir kritis dengan tema ventilator yang dikembangkan dapat dikatakan sangat layak digunakan dalam pembelajaran ditinjau dari aspek isi, keterpaduan, berpikir kritis,

Bab ini menguraikan teori-teori yang menjadi dasar analisis penelitian yang meliputi: definisi pajak, penghasilan dan pajak penghasilan, jenis pajak, fungsi pajak, pengenaan

Simpulan penelitian ini adalah (1) Ada perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran bagian dan metode keseluruhan terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada