PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR
KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN TAHUN AJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
Risanti Hutajulu NIM : 708114238
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Administrasi
Perkantoran Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan. Skripsi ini berisikan penelitian penulis yang berjudul : “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (THINK PAIR SHARE) Terhadap Hasil
Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan
Tahun Ajaran 2012/2013”.
Penulis menyadari bahwa isi yang terkandung dalam skripsi ini belum
sempurna. Oleh karena itu dengan hati yang tulus dan ikhlas penulis menerima
kritik dan saran yang membangun dari pembaca, yang nantinya dapat berguna
untuk penyempurnaan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lupa
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi
ii
3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi UNIMED.
4. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra.Gartima Sitanggang, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya
yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs.Addin Sihotang, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
saya yang telah banyak membimbing peneliti dan memberikan motivasi
untuk terus berusaha mencapai indeks prestasi yang baik dalam
perkuliahan.
7. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Administrasi Perkantoran beserta staf
pengajar yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.
8. Ibu Ir. Rabukit Damanik selaku Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru dan
stafnya yang telah memberikan bantuan dalam penyediaan data untuk
keperluan skripsi ini serta siswa/i kelas X SMK Laksamana Martadinata
Medan.
9. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Bernad Hutajulu dan ibunda Nurmala
Hutabarat yang telah memberikan dorongan dan doa restu, baik moral
maupun material selama penulis menuntut ilmu.
10.Kakak saya Angelina Hutajulu SE beserta adik-adik saya yang telah
iii
11.Teman-teman seperjuangan kelas A Reguler ADP 2008 Henni, Yanti,
Haryadi, Suandi, Sintong, Daniel, Prayri, Dwika, Juliber, Anggita,
Khodijah, Monita, Sri Rohana, Sri Astuti dan seluruh teman-teman di
Prodi Administrasi Perkantoran yang telah memotivasi penulis untuk
menyelesaikan perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini serta terima kasih
atas kebersamaan kita selama ini yang tidak akan pernah terlupakan dan
semoga cita-cita kita semua dapat tercapai.
12.Teman-teman PPLT 2011 SMK HKBP Pematangsiantar Delima, Afriani,
Sri Utami, Zexoy, Ester, Imral, Hotnida, Narko, Johanes dan semua teman
yang selalu memberikan doa dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.
Akhir kata penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat kepada
kita semua sebagai bahan perbandingan dan pengembangan skripsi berikutnya.
Medan, Februari 2013
Penulis,
Risanti Hutajulu
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan bangsa dan
merupakan suatu kunci pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Dewasa ini
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang seiring dengan
perkembangan zaman sehingga sulit diikuti oleh negara-negara yang sedang
berkembang. Pendidikan menduduki masalah yang sangat penting dalam
pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan sumber daya manusia. Salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan
meningkatkan mutu pendidikan sebagai sasaran dalam pencerdasan sumber daya
manusia.
Dalam rangka meningkatkan hasil belajar yang baik diperlukan strategi
pembelajaran yang diharapkan mampu memperbaiki mutu pendidikan yang telah
berlangsung selama ini. Salah satu tolok ukur keberhasilan guru adalah apabila dalam
pembelajaran mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan ini sangat dipengaruhi
sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru untuk mengelola proses belajar mengajar
di dalam kelas.
Dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan perlu diciptakan adanya sistem
lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini
dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling
2
dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta
dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, sarana prasarana
belajar-mengajar yang tersedia serta penggunaan model pembelajaran dalam proses
belajar-mengajar.
Dalam kegiatan belajar-mengajar diharapkan adanya proses interaksi antara
siswa dan guru. Proses interaksi merupakan proses belajar yang berlangsung dalam
lingkungan sosial dimana seseorang terlibat dalam kegiatan belajar membutuhkan
orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang lain yang dibutuhkan
dalam proses belajar-mengajar ini ialah guru. Oleh karena itu peranan guru dalam
pendidikan sangat penting. Salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran
dalam proses belajar-mengajar. Model pembelajaran yang baik adalah model yang
dapat memberikan hasil belajar yang baik terhadap siswa dengan menumbuhkan
kegiatan belajar siswa yang aktif dengan guru sebagai pengarahnya.
Sementara itu fenomena yang sering dialami guru berkaitan dengan model
pembelajaran adalah kurang kreatifnya guru dalam memilih serta menciptakan
model-model pembelajaran yang memperbaharui dan meningkatkan hasil belajar
siswa. Guru cenderung menggunakan metode konvensional dalam kegiatan
belajar-mengajar. Guru yang masih menggunakan metode konvensional hanya menganggap
siswa sebagai pembelajar pasif yang mengakibatkan guru hanya terfokus pada
pemberian sejumlah materi tanpa memperhatikan aktivitas belajar para siswa.
3
menciptakan pembelajaran yang lebih bervariasi dan dapat meningkatkan peran serta
siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di SMK Laksamana
Martadinata Medan, menunjukkan bahwa masih banyak guru yang kurang dalam
memvariasikan keterampilan mengajarnya di kelas. Dengan kata lain guru cenderung
menggunakan metode konvensional (metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan)
dimana kegiatan belajar-mengajar terpusat pada guru sebagian besar waktu pelajaran
digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan guru. Setelah guru selesai
menjelaskan, siswa cenderung diberi tugas untuk menilai sejauh mana mereka
menangkap penjelasan guru. Penggunaan model pembelajaran yang monoton tersebut
membuat siswa menjadi bosan sehingga siswa kurang berminat dalam belajar yang
akhirnya menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Hal ini sejalan dengan hasil
observasi yang peneliti lakukan yaitu ketika berdiskusi dengan guru bidang studi
Kewirausahaan yang menyatakan bahwa hasil belajar Kewirausahaan siswa belum
memuaskan.
Sesuai dengan data yang diterima peneliti, hasil belajar Kewirausahaan yang di
lihat dari data hasil nilai ulangan semester genap tahun ajaran yang pernah diujikan
diperoleh data dari 40 orang siswa yang terdiri dari 2 kelas, sebanyak 17 siswa (42%)
memiliki nilai di atas 70 dan 23 siswa (58%) memiliki nilai di bawah 70. Padahal
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan adalah 70.
Disinilah kehadiran model pembelajaran menempati posisi penting yang dapat
4
belajar-mengajar, aktifitas siswa lebih banyak diam dalam merespon informasi
mengenai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru serta pada saat guru
menerangkan pelajaran didepan kelas para siswa sibuk berbicara dengan teman
sebangkunya, sehingga siswa tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai
pelajaran Kewirausahaan.
Namun peneliti melihat bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap naik
turunnya hasil belajar siswa adalah model pembelajaran yang digunakan guru kurang
bervariasi bahkan cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional yang
membuat siswa kurang memahami akan materi yang diberikan. Untuk mengatasi
masalah rendahnya hasil belajar siswa di atas, peneliti berencana menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) guna meningkatkan
partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas.
Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) ini dikembangkan berdasarkan
teori belajar kognitif, pada model pembelajaran ini penekanan pembelajarannya
adalah dimana guru membagi siswa dalam kelompok (berpasangan) dan memberikan
tugas pada masing-masing kelompok. Setiap kelompok memikirkan dan mengerjakan
tugas tersebut sendiri. Setelah itu guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain
untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan, kemudian guru meminta kepada
pasangan untuk berbagi dengan seluruh teman sekelas tentang apa yang telah mereka
diskusikan. Hal ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik
5
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Terhadap Hasil
Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan
Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti telah mengidentifikasi
beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :
1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi bahkan
cenderung menggunakan metode konvensional.
2. Penguasaan materi kewirausahaan yang belum maksimal yang ditandai
dengan masih terdapat siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) dibawah nilai 70.
3. Aktifitas siswa lebih banyak diam (pasif) dalam merespon informasi materi
pelajaran yang disampaikan guru.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan penelitian ini maka peneliti
membatasi mengenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share)
serta pengaruhnya terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa kelas X SMK
6
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah : “Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa kelas X SMK Laksamana Martadinata
Medan”.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas X selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share).
2. Meningkatkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS (Think Pair Share).
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think
Pair Share) terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Menambah wawasan peneliti sebagai calon guru dalam meningkatkan hasil
belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS)
terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa sehingga dapat digunakan
7
2. Sebagai masukan bagi sekolah khususnya guru kewirausahaan di SMK
Laksamana Martadinata Medan dalam menentukan model pembelajaran
yang tepat dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi perguruan tinggi, khususnya lingkungan Fakultas Ekonomi UNIMED
sebagai bahan masukan untuk penelitian terutama berkaitan dengan model
59 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share pada mata pelajaran kewirausahaan ini lebih baik
dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional di SMK
Laksamana Martadinata. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas
eksperimen 76 dan kelas kontrol 61,75.
2. Berdasarkan hasil perhitungan uji t yang ditetapkan bahwa ℎ� � = 4,64 dan �� = 1,684 sehingga dapat disimpulkan bahwa � ditolak dan � diterima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil kewirausahaan siswa
kelas X SMK Laksamana Martadinata Medan.
5.2 Saran
1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share di
SMK Laksamana Martadinata Medan memberikan hasil yang lebih
tinggi dibandingkan dengan model konvensional, sehingga diharapkan
bagi guru kewirausahaan agar dapat menerapkan model pembelajaran
60
2. Kepada kepala sekolah agar mampu memilih metode pembelajaran yang
sesuai dan mampu melibatkan keaktifan siswa yang berkaitan dengan
materi yang diajarkan guru di dalam kelas.
3. Kepada pihak yang berwenang dalam bidang pendidikan disarankan agar
mensosialisasikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
kepada guru-guru disekkolah, karena model pembelajaran ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti, dengan judul yang
sama disarankan untuk melakukan penelitian ini dengan pokok bahasan
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Adil, Maksimus. 2008. Penilaian dan Evaluasi Belajar.
http://maxbonamultiply.com
Ajeng, Siska dan Herry. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar dan Prestasi Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Prabumulih Tahun Ajaran 2009/2010. Palembang: Jurnal
Pendidikan, Vol.1 Fakultas Ilmu Pendidikan UNSRI
Arends, Richard. 2008. Learning To Teach. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Suatu
Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Assyafi’I. 2009. Kelebihan dan Kekurangan TPS.
http://ariffadholi.blogspot.com/kelebihan-kekurangan-tps.html. di akses 15 April 2012
Chotimah, H. 2007. Model-model Pembelajaran Untuk PTK. Malang: UNM
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Educare. 2008. Jurnal Pendidikan.
http://educare.e-fkipunla.net/index.php?com/2008
Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Herdy. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share
Terhadap Hasil Belajar Siswa SLTP Negeri 2 Surabaya Tahun Ajaran 2010/2011. Bandung: Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 5 Edisi 143.
Ibrahim, Muslimin dkk. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Lie, Anita. 2004. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia.
Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Puji, 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS)
Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa SMK Darmawangsa Bandung Tahun Ajaran 2010/2011.Bandung: Jurnal Pendidikan, Vol. X
No. 2 Tahun 2010 Fakultas Ekonomi UPI.
Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta: Quantum Teaching
Setiawan dan Prayoga, 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think
Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Yogyakarta: Jurnal
Pendidikan Vol.6 Tahun 2010 Fakultas Ekonomi UNY.
Setiawati. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa SMA Raksana Medan Tahun Pelajaran 2009/2010. Medan: Universitas Negeri Medan.
Siringo-ringo, Novalina. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMK Dwi Warna 1 Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.Medan:
Universitas Negeri Medan.
Soegeng, Prijodarminto dan Eva. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Solo Tahun Ajaran 2009/2010. Solo: Jurnal Pendidikan, Vol.6 Edisi 121.
Solihatin dan Raharjo. 2005. Cooperatif Learning. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, dkk. 2005. Metode Statistika. Jakarta: Tarsito.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar.
Suray. 2007. Pembelajaran Konvensional.
http.//wordpress.com/ancaman pembelajaran konvensional
Syafaruddin dan Irwan. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Learning.
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, M. 2006. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya
Wardani. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
(TPS) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2010/2011.Medan: Universitas Negeri
Medan.