• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH DI SMP KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH DI SMP KOTA MEDAN."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN

BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH

DI SMP KOTA MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD FADHLI Nim: 8106131031

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN

BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH

DI SMP KOTA MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD FADHLI Nim: 8106131031

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Muhammad Fadhli, 8106131031. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah di SMP Kota Medan. Tesis. Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolah,(2) hubungan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah (3) hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah.

Metode penelitian adalah kuantitatif jenis deskriptif studi korelasional dengan pola kajian korelatif dengan menempatkan variabel penelitian dalam dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah SMP di kota Medan. Untuk menentukan sampel digunakan teknik

stratified proforsional random samplingsehingga didapatkan sampel sebanyak 85 SMP di Kota medan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan skala likert. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana serta ganda.

Hasil dari penelitian ini disajikan (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolahdengan koefisien korelasi rX1Y= 0.497. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolahterhadap Keefektifan Sekolah adalah sebesar 18.77%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antaraBudaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah dengan koefisien korelasi rX2Y= 0.525. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel budaya sekolah terhadap keefektifan sekolah adalah sebesar 21.96% dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolahdengan koefisien korelasi R = 0.638.

(6)

ii ABSTRACT

Muhammad Fadhli, 8106131031. The Relations between School Leadership and Scholl Culture with School Effectiveness Junior High School in Medan. Thesis. Pascasarjana. State University of Medan, 2013.

The purpose ofthis studywas to determine(1) the relationship of School Leadership with School Effectiveness, (2) the relationshipof School Culture with School Effectiveness (3) the relationship between School Leadership and Scholl Culture with School Effectiveness.

Quantitative research methods is the kind of descriptive correlational study with correlative study of the patternby placingthe study variables in two groups of independent variables and the dependent variable. The population in this study were junior high school in Medan. Samples used to determine proforsional stratified random sampling techniques so we get a sample of 85 junior high school in Medan. The research instrument used was questionnaire with Likert scale. Techniques of data analysis using correlation and regression techniques and multiple sederha.

The results of this study are presented (1) there is a positive and significant relationship between School Leadership with School Effectiveness with correlation coefficient rX1Y = 0.497. Donations given by the variable effective School Leadership to Scholl Effectiveness is at 18.77%, (2) there is a positive and significant relationship between Scholl Culture with School Effectiveness with a correlation coefficient of performance for 0.525, Donations effectively given by the variable school culture of scholl effectiveness is equal to 21.96% and (3) there is a positive and significant relationship between School Leadership and Scholl Culture with School Effectiveness with a correlation coefficient of R = 0.638.

(7)

iii

KATA PENGANTAR ﻢــﯿﺣ ﺮـﻟا ﻦﻤﺣﺮـﻟا ﷲا ﻢــــــــﺴﺑ

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat-Nya, sehingga Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian besar persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Tesis ini berjudul “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah di SMP Kota Medan”.Meskipun dalam proses penulisan banyak memenuhi hambatan dan rintangan namun dengan usaha maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat diselesaikan tepat waktu. Atas bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada program Pascasarjana selama ini. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd dan Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd, selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam mengarahkan, memotivasi serta memberi nasihat kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

(8)

iv

3. Kepada Prof. Dr. Lahmuddin Lubis, M. Ed, Dr. Zulkifli Matondang, M. Si dan Dr. Arif Rahman, M. Pd, selaku sebagai narasumber yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. 4. Bapak Direktur, Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris, Bapak/Ibu Dosen

serta Pegawai Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan memberikan pelayanan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

5. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian bagi penulis.

6. Bapak Kepala Sekolah dan seluruh guru SMP Kota Medan yang telah membantu dalam pelaksanaan uji coba instrumen sampai pengumpulan data penelitian ini.

7. Teristimewa orangtua yang paling tersayang dan terhormat, kepada Ali Muhammad dan Hj. Nuraini H, S. Pd.I, serta Nailil Khairiyah, AM. Keb dan Muhammad Zulfikar yang telah memberikan kasih sayang, memelihara dan membesarkan penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, demikian juga senantiasa memberikan dorongan moril dan materil yang tiada terhingga dan dorongan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktu yang telah direncanakan.

(9)

v

9. Kepada adinda Fitry Yusdiana yang telah banyak membantu serta memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.

10. Teman-teman jurusan AP khususnya angkatan XIX kelas A, yang telah banyak memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis.

11. Seluruh rekan-rekan, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus yang telah memberi sumbangan moril dan materil kepada penulis.

Akhirnya semoga semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian pendidikan dan penyusunan tesis ini, mendapat limpahan berkat dan rahmat dari ALLAH SWT..

Medan, Pebruari 2013 Penulis

(10)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 8

1.3. Pembatasan Masalah ... 8

1.4. Perumusan Masalah ... 9

1.5. Tujuan Penelitian ... 9

1.6. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Kajian Teoretis ... 11

2.1.1.Keefektifan Sekolah ... 11

2.1.2.Kepemimpinan Kepala Sekolah... 27

2.1.3.Budaya Sekolah... 39

2.1.4.Penelitian Yang Relevan ... 49

2.2. Kerangka Berpikir... 57

2.2.1.Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolah... 58

2.2.2.Hubungan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah... 59

2.2.3.Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah ... 60

2.3. Hipotesis Penelitian... 62

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 64

3.2. Metode Penelitian... 64

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 64

3.3.1.Populasi ... 64

3.3.2.Sampel ... 65

3.4. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 66

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian... 69

3.5.1. Instrumen Penelitian... 70

1. Instrumen Keefektifan Sekolah... 70

(11)

vii

3. Instrumen Budaya Sekolah ... 71

3.6. Uji Coba Instrumen ... 72

3.6.1. Validitas ... 72

3.6.2. Reabilitas ... 73

3.7 Hasil Uji Coba Instrumen ... 73

3.8. Teknik Analisis Data Penelitian ... 74

3.8.1. Uji Deskripsi Data ... 75

1. Mean ... 75

2. Median ... 75

3. Modus ... 76

4. Standar Deviasi ... 76

3.8.2. Uji Kecenderungan Data ... 77

3.8.3. Uji Persyaratan Analisis ... 77

1. Uji Normalitas... 78

2. Uji Homogenitas ... 79

3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 79

4. Uji Independensi ... 80

3.8.4. Pengujian Hipotesis... 80

1. Analisis Korelasi... 80

2. Korelasi Parsial dan Uji Keberartian Korelasi Parsial antara Variabel Penelitian ... 81

3. Persamaan Regresi Ganda ... 81

4. Uji Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 82

5. Koefisien Korelasi Ganda ... 82

6. Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ... 82

7. Perhitungan sumbangan Relatif dan Efektif ... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 85

4.1.1. Keefektifan Sekolah ... 85

4.1.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 87

4.1.3. Budaya Sekolah... 88

4.2. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian... 89

4.2.1. Uji Kecenderungan variabel Keefektifan Sekolah ... 90

4.2.2. Uji Kecenderungan variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 90

4.2.3. Uji Kecenderungan variabel Budaya Sekolah... 91

4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ... 91

4.3.1. Pengujian Normalitas Data... 91

4.3.2. Pengujian Homogenitas Data ... 92

4.3.3. Pengujian Linieritas dan Keberartian Regresi... 92

4.3.4. Uji independensi Antar Variabel Bebas ... 96

4.4. Pengujian Hipotesis... 96

4.4.1. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolah... 96

(12)

viii

Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah ... 100

4.5. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Bebas... 102

4.6. Temuan Penelitian ... 103

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian... 106

4.7. Keterbatasan Penelitian... 110

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 112

5.2. Implikasi... 113

5.3. Saran... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 120

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Komponen Karakteristik Keefektifan Sekolah ... ... 23

2.2. Tujuh kualitas pemimpin ... 29

3.1. Populasi Penelitian... 65

3.2. Sampel Penelitian... 66

3.3. Kisi-Kisi Instrumen Keefektifan Sekolah ... 70

3.4. Kisi-Kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah... 71

3.5. Kisi-Kisi Instrumen Budaya Sekolah... 72

4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ... 85

4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Sekolah ... 86

4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 87

4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Sekolah... 88

4.5. Tingkat Kecenderugan Variabel Keefektifan Sekolah ... 90

4.6. Tingkat Kecenderugan Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 90

4.7. Tingkat Kecenderugan Variabel Budaya Sekolah... 91

4.8. Ringkasan Uji Normalitas ... 92

4.9. Hasil Perhitungan Homogenitas ... 93

4.10.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1... 94

4.11.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2... 95

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Proses Keefektifan Sekolah ... 17

2.2. Model keefektifan sekolah ... 21

2.3. Paradigma Penelitian ... 62

4.1. Histogram Distribusi skor keefektifan Sekolah (Y)... 86

4.2. Histogram Distribusi Skor Kepemimpinan Kepala sekolah (X1) ... 88

4.3. Histogram Distribusi Skor Budaya sekolah (X2) ... 89

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Angket... 124

2. Validitas Angket ... 130

3. Reliabilitas Angket... 134

4. Data Induk Penelitian... 142

5. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar/ Uji Deskripsi Data ... 145

6. Uji Kecenderungan Data ... 150

7. Perhitungan Uji Normalitas ... 154

8. Perhitungan Uji Homogenitas ... 161

9. Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi ... 169

10. Uji Independensi Antar Variabel Bebas... 183

11. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 185

12. Perhitungan Korelasi Parsial... 187

13. Perhitungan Korelasi Ganda ... 190

14. Perhiungan Regresi Ganda... 191

(16)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Komponen Karakteristik Keefektifan Sekolah ... ... 23

2.2. Tujuh kualitas pemimpin ... 29

3.1. Populasi Penelitian... 65

3.2. Sampel Penelitian... 66

3.3. Kisi-Kisi Instrumen Keefektifan Sekolah ... 70

3.4. Kisi-Kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah... 71

3.5. Kisi-Kisi Instrumen Budaya Sekolah... 72

4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ... 85

4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Sekolah ... 86

4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 87

4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Sekolah... 88

4.5. Tingkat Kecenderugan Variabel Keefektifan Sekolah ... 90

4.6. Tingkat Kecenderugan Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 90

4.7. Tingkat Kecenderugan Variabel Budaya Sekolah... 91

4.8. Ringkasan Uji Normalitas ... 92

4.9. Hasil Perhitungan Homogenitas ... 93

4.10.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1... 94

4.11.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2... 95

(17)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Proses Keefektifan Sekolah ... 17

2.2. Model keefektifan sekolah ... 21

2.3. Paradigma Penelitian ... 62

4.1. Histogram Distribusi skor keefektifan Sekolah (Y)... 86

4.2. Histogram Distribusi Skor Kepemimpinan Kepala sekolah (X1) ... 88

4.3. Histogram Distribusi Skor Budaya sekolah (X2) ... 89

(18)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Angket... 124

2. Validitas Angket ... 130

3. Reliabilitas Angket... 134

4. Data Induk Penelitian... 142

5. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar/ Uji Deskripsi Data ... 145

6. Uji Kecenderungan Data ... 150

7. Perhitungan Uji Normalitas ... 154

8. Perhitungan Uji Homogenitas ... 161

9. Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi ... 169

10. Uji Independensi Antar Variabel Bebas... 183

11. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 185

12. Perhitungan Korelasi Parsial... 187

13. Perhitungan Korelasi Ganda ... 190

14. Perhiungan Regresi Ganda... 191

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di manapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Tujuan pendidikan yang diharapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya perpecahan. Atau dengan kata lain dapat menciptakan pendidikan yang berkarakter.

Salah satu pesan utama dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS tersebut ialah peningkatan mutu pendidikan. Namun pada kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia khususnya di daerah Sumatera Utara mutu pendidikannya masih belum tergolong baik. Hal ini senada dengan yang

(20)

2

dikatakan oleh Pihak Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara yang mengaku sulit membangun kemitraan dengan pemerintah daerah. Akibatnya lembaga ini sulit melaksanakan program untuk peningkatan mutu pendidikan di daerah. Kepala LPMP, Bambang Winarji, mengatakan itu kepada wartawan di gedung DPRDSU, Rabu (10/8), usai menghadiri rapat dengar pendapat dengan jajaran anggota DPRD Komisi E Provinsi Sumut. (http://www.lpmpsumut.or.id/). Pernyataan dari kepala LPMP Sumut tersebut merupakan sebuah tanda bahwasannya mutu pendidikan kita harus dapat ditingkatkan atau dengan kata lain mutu pendidikan masih rendah.

(21)

3

(22)

4

Saondi (2009:4) menjelaskan keefektifan adalah ukuran yang menyatakan sejauhmana sasaran/ tujuan (kuantitas, kualitas, waktu) telah dicapai. Dalam bentuk persamaan, keefektifan adalah sama dengan hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan. Sekolah yang efektif pada umumnya menunjukkan kedekatan/ kemiripan antara hasil nyata dengan hasil yang diharapkan. Artinya sekolah dikatakan efektif apabila adanya pencapain tujuan dari yang telah direncanakan. Keefektifan sekolah dapat dilihat juga melalui tidak adanya kesenjangan antara yang didapatkan atau dicapai dengan apa yang di harapkan.

Kualitas, dalam konteks sekolah, adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari lulusan yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat, misalnya Nilai UN, prestasi olah raga, prestasi karya tulis ilmiah, dan prestasi pentas seni. Kualitas tamatan dipengaruhi oleh tahapan-tahapan kegiatan sekolah yang saling berhubungan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

(23)

5

Indonesia dalam peringkat nilai uji kompetensi guru. Komite Sekolah yang belum menjalankan fungsinya dengan baik dan belum begitu optimal dalam membantu pihak sekolah dalam menjalankan organisasinya. Situasi ini berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui bahwa tidak jarang Komite Sekolah hanya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya hanya pada hal-hal tertentu saja seperti dalam rangka realisasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOM) setelah itu tidak ada lagi wujud keterlibatannya, terjadi konflik antara pengurus Komite Sekolah dengan pihak Sekolah, vakumnya Komite Sekolah dikarenakan ketidak pahaman tugas dan fungsi dari pengurus Komite Sekolah dan persoalan lainnya.

Scheerens dan Bosker dalam Sugiyono (2011: 158) mengungkapkan faktor- faktor yang mempengaruhi keefektifan sekolah yaitu: (1) Achiefment orientation, (2) Educational leadership, (3) Consensus and cohesion,(4) Curriculum quality, (5) School climate, (6) Classrom climate, (7) Parental involvement, (8) Evaluative potensial, (9) Effective learning time, (10) Structured instruction, (11) Independent learning, (12) Adaptive instruction, (13) Feedback and reinforcement. Dari paparan di atas dapat terlihat bahwa sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi keefektifan sekolah.

(24)

6

Sementara itu dalam penelitiannya yang berjudul “Studi tentang Pengaruh Budaya Sekolah terhadap Keefektifan Sekolah Pada SMAN Kota Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat”, Komariah (2004) menjelaskan bahwa sekolah efektif adalah sebagai sekolah yang memiliki kelengkapan suatu sistem dan mekanisme kerjanya berjalan sesuai dengan standar yang telah ditentukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa:

1) Keefektifan sekolah pada Era desentralisasi pendidikan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh budaya sekolah hasil refresentasi dari Visionary Leadership yang berorientasi mutu. 2) Implementasi visi dan penciptaan visi memiliki korelasi yang tinggi terhadap budaya sekolah maupun Keefektifan Sekolah, 3) Pola sikap tindakan dan pola nilai menunjukkan nilai korelasi yang hampir sama tinggi terhadap Keefektifan Sekolah. Sedangkan untuk pola kebiasaan memiliki korelasi negatif artinya dapat menurunkan Efektifitas Sekolah walaupun dengan pengaruh yang sangat kecil. 4) Model regresi untuk keefektifan sekolah yang mengetengahkan variabel visionary leadership dan budaya sekolah secara bersama-sama memberikan hasil bahwa penciptaan visi, transformasi visi, implementasi visi, dan budaya sekolah memberi pengaruh secara signifikan.

Dari hasil penelitian tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keefektifan sekolah yang mengetengahkan variabel visionary leadership dan budaya sekolah secara bersama-sama memberikan hasil bahwa penciptaan visi, transformasi visi, implementasi visi, dan budaya sekolah memberi pengaruh secara signifikan terhadap keefektifan sekolah.

(25)

7

Dari berbagai pendapat ahli di atas selalu menempatkan kepemimpinan sebagai faktor utama dalam menciptakan keefektifan sekolah. Hal ini tentunya memberikan penjelasan bahwa kepemimpinan dalam pendidikan / kepala sekolah merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan sekolah yang efektif. Begitu juga sebaliknya sekolah yang efektif hanya dapat diciptakan melalui kepemimpinan yang kuat dan tangguh yang harus dimiliki oleh kepala sekolah.

Selanjutnya selain kepemimpinan budaya dalam organisasi juga menjadi faktor kunci dalam mengefektifkan sekolah. Budaya sekolah memberikan arah atau pedoman berperilaku di dalam organisasi, sehingga tidak dapat semena-mena bertindak atau berperilaku sekehendak hati. Setiap anggota akan mempunyai kesamaan langkah dan visi di dalam melakukan tugas dan tanggung jawab, sehingga masing-masing individu dapat meningkatkan fungsinya dan mengembangkan tingkat interdependensi antar individu/ bagian dengan individu/bagian yang lain dan dapat saling melengkapi dalam kegiatan usaha organisasi. Di samping itu mendorong sumber daya manusia di dalam organisasi selalu mencapai prestasi kerja atau produktivitas yang lebih baik serta memiliki secara pasti kariernya sehingga mendorong mereka konsisten dengan tugas dan tanggungjawabnya.

(26)

8

yang baik. Untuk itu setiap sekolah harus mengembangkan budaya yang berkualitas dalam mencapai tujuan sekolah/ keefektifan sekolah.

Berdasarkan paparan di atas, dapat diketahui bahwa banyak variabel yang berhubungan dengan keefektifan sekolah. Selanjutnya peneliti beranggapan bahwa yang paling penting dalam keefektifan sekolah yaitu kepemimpinan, dan budaya sekolah, maka dalam penelitian ini nantinya akan diteliti mengenai “Hubungan kepemimpinan Kepala sekolah dan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah di Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat terlihat bahwa banyak faktor yang dapat berhubungan dengan keefektifan sekolah baik internal maupun eksternal. Belum memadainya keefektifan sekolah dipengaruhi berbagai faktor antara lain, anggaran pendidikan/ pembiayaan pendidikan, kompetensi dan kepuasan kerja guru, motivasinya, kebijakan pemerintah, kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, iklim sekolah, pembuatan keputusan, komunikasi kepala sekolah, perencanaan, partisipasi orangtua, kualitas kurikulum, manajemen pendidikan.

1.3. Pembatasan Masalah

(27)

9

sekolah. Jadi dalam penelitian ini hanya dibatasi pada hubungan kepemimpinan dan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah terdapat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan sekolah?

2. Apakah terdapat hubungan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah? 3. Apakah terdapat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah

secara bersama dengan keefektifan sekolah?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah. Secara operasional tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan sekolah.

2. Untuk mengetahui hubungan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah. 3. Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya

(28)

10

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian bermanfaat untuk mengembangkan ilmu administrasi pendidikan, terutama mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah dalam meningkatkan keefektifan sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hal lain yang dapat digali dari penelitian ini adalah kemungkinan dari munculnya pengembangan konsep-konsep konseptual yang berkenaan dengan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah yang memberikan peningkatan terhadap keefektifan sekolah, yang pada muaranya akan mengarah kepada tercapainya kualitas pendidikan.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat:

1. Sebagai evaluasi dalam mengembangkan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah dalam meningkatkan keefektifan sekolah.

2. Sebagai bahan rujukan dalam merumuskan materi kependidikan di lembaga pendidikan dalam mengembangkan kepemimpinan kepala sekolah, dan budaya sekolah dalam meningkatkan keefektifan sekolah.

(29)

112

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan sekolah di Kota Medan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan dengan keefektifan sekolah di Kota Medan. Artinya semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik pula keefektifan sekolah di Kota Medan 2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra Budaya sekolah dengan

keefektifan sekolah di Kota Medan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Budaya sekolah memiliki hubungan dengan keefektifan sekolah di Kota Medan. Artinya semakin baik Budaya sekolah maka semakin baik pula keefektifan sekolah di Kota Medan

3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama dengan keefektifan sekolah di Kota Medan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah berhubungan dengan keefektifan sekolahdi Kota Medan. Artinya semakin baik kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolahmaka semakin baik pula keefektifan sekolah di Kota Medan.

(30)

113

5.2. Implikasi

Terujinya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kepemimpinan Kepala sekolah dan Budaya sekolah secara bersama-sama dapat meningkatkan keefektifan sekolah. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Kepemimpinan Kepala sekolah dan Budaya sekolah secara bersama-sama menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan hal tersebut maka implikasi dari yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian diantaranya.

1. Upaya meningkatkan Keefektifan sekolah melalui peningkatan Kepemimpinan Kepala sekolah

Dengan diterimanya hipotesis pertaman yakni Kepemimpinan Kepala sekolah menunjukkan hubungan yang positif dan signifikandengan keefektifan sekolah, maka upaya meningkatkan kefektifan sekolah adalah dengan meningkatkan kualitas kepemimpinan Kepala sekolah. Atas dasar temuan di atas, dikemukakan sejumlah implikasi terkait dengan upaya peningkatan kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu untuk menjadi pemimpin yang terbaik di sekolah sehingga kepala sekolah bisa menjadi teladan dalam setiap aktivitas di sekoah. Kepemimpinan kepala sekolah memilik peran yang siginifikan dalam meningkatkan keefektifan sekolah, kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mendorong dan memberikan motivasi terhadap semua warga sekolah.

(31)

114

kepala sekolah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya pengangkatan calon kepala sekolah tidak mengacu kepada peraturan yang berlaku, namun lebih didasarkan kepada faktor kedekatan atau hubungan emosional serta senioritas.

Peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Untuk itu diperlukan usaha-usaha nyata dari pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah untuk mewujudkan kepala sekolah yang berkualitas.

(32)

115

dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap sekolah, baik itu faktor internal maupun eksternal. Dengan diketahuinya berbagai faktor tersebut, maka selanjutnya kepala sekolah dapat mengembangkan berbagai program sekolah yang rasional dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah. Kepala sekolah diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengelola dan menggerakkan berbagai sumber daya yang dimilliki sekolah, semata-mata untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Pengembangan keefektifan sekolah menuntut kepala sekolah yang mandiri dan mempunyai sifat yang demokratis dalam membuat berbagai kebijakan dan keputusan yang menyangkut sekolah. Kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan serta integrasi profesional yang tinggi dalam melaksanakan dan memimpin berbagai tugas dan perannya. Tanpa memiliki berbagai ketrampilan dan kemampuan tersebut, maka kepala sekolah tidak bisa melaksanakan kegiatan dan program sekolahnya dengan optimal.

Di samping itu kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif serta membangun kerjasama yang harmonis dengan komite sekolah, wali murid, masyarakat dan pemerintah.

2. Upaya meningkatkan Keefektifan sekolah melalui peningkatan Budaya sekolah

(33)

116

yang dilakukan oleh semua pihak seperti kepala sekolah guru maupun siswa. Selanjutnya budaya sekolah juga harus mampu menciptakan tingkat kedisiplinan yang tinggi bagi para siswa maupun guru dan kepala sekolah. Budaya sekolah memiliki tempat strategis untuk membangun citra positif sekolah yang berpengaruh terhadap kualitas sekolah. Oleh karena itu perlu dibangun budaya di sekolah yang dimulai dari upaya kepemimpinan melalui penetapan peraturan yang disepakati bersama. Budaya yang baik tidak saja berorientasi pada prestasi siswa tetapi prestasi sekolah. Oleh karena itu keseimbangan cipta, karsa dan karya diarahkan pada tiap dimensi personil sebagai suatu kekuatan yang menggerakan sistem.

Budaya sekolah yang mampu menciptakan nilai dan etos kerja di sekolah harus dimanifestasikan kedalam perilaku kerja utama yang sanggup menjadi basiskeberhasilan baik di tingkat pribadi, organisasional maupun sosial. Perilakukerja tersebut meliputi bekerja tulus, bekerja tuntas, bekerja benar, bekerjakeras, bekerja serius, bekerja kreatif, bekerja unggul, dan bekerja sempurna. Sekolah merupakan tempat terbaik untuk belajar oleh karena itu perlu dibangun kultur akademik yang memberikan pelayanan terbaik untuk belajar.

(34)

117

terkait dengan self reinforcing, namun pemimpin dapat melakukan perubahan budaya melalui manajemen, yaitu dengan menetapkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang dipandu oleh nilai-nilai baru yang diinginkan. Artinya pola sikap dan tindakan adalah produk dari manajemen dan kepemimpinan. Pengubahan budaya sekolah diarahkan pada pencapaian keefektifan Sekolah. Budaya yang menghambat gerak langkah anggota karena beberapa tata cara tidak relevan lagi dengan tuntutan kerja masa kini atau yang disebut dalam penelitian ini sebagai pola kebiasaan, pemimpinan mesti responsif menata manajemen guna mencapai keefektifan yang tinggi. Nilai adalah standar normatif yang mempengaruhi manusia dan membuat pilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mereka persepsikan.

Organization Cultur Values atau nilai-nilai budaya sekolah adalah nilai-nilai konsensus bersama sebagai perwujudan dari adanya upaya menterjemahkan visi ke dalam nilai-nilai instrumental yang dapat menjadi pedoman bertingkah laku bagi semua perangkat personil sekolah.

3. Upaya Meningkatkan Keefektifan sekolah Melalui Peningkatan Kepemimpinan Kepala sekolah dan Budaya sekolah

(35)

118

berfokus kepada pencapai tujuan pendidikan disekolah yakni menciptakan perserta didik yang memiliki kemampuan kognitif, apektif dan psikomotorik yang baik selain itu peserta didik juga harus memiliki karakter yang kuat guna mempersiapkan diri menghadapi perkembangan zaman. Adanya kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah terutama kompetensi penciptaan, perumusan, transformasi dan implementasi visi yang berkaitan erat terhadap penciptaan budaya yang lebih ditentukan oleh kemandirian sekolah dalam pencapain tujuan keefektifan sekolah.

Kemudian adanya keterlibatan total semua warga sekolah, berbagai upaya yang dilakukan dalam pengembangan keefektifan sekolah memerlukan kemauan, keterlibatan secara aktif dan komitmen yang tinggi dari seluruh warga sekolah dalam perencanaannya dan pelaksanaannya. Dengan adanya keterlibatan warga sekolah tersebut, dalam berbagai upaya dan program yang dilakukan sekolah, maka keberadaan sekolah tersebut betulbetul dirasakan menjadi milik dan tanggung jawab bersama.adanya ukuran baku mutu pendidikan, memandang pendidikan sebagai sistem, dan memperbaiki mutu pendidikan secara berkelanjutan. Untuk itu dengan meningkatkanya kedua hal yakni kepemimpinan dan budaya ini maka keefektifan sekolah dapat lebih ditingkatkan.

5.3. Saran

(36)

119

1. Untuk meningkatkan keefektifan sekolah diharapkan kepada semua pihak yang memiliki kepentingan dalam memajukan pendidikan mulai dari masyarakat umum, dunia usaha, komite sekolah, pemerintah baik pusat maupun daerah, anggota legislatif kepala sekolah, guru maupun peserta didiknya harus mampu bekerja sama dan memberikan perhatian yang lebih dalam upaya menciptakan keefektifan sekolah. Karena keefektifan sekolah akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.

2. Selain faktor kepemimpinan berkaitan dengan pengembangan keefektifan sekolah perlu didukung oleh perubahan berbagai aspek lainnya dalam pendidikan, salah satunya adalah dengan menciptakan budaya sekolah yang juga efektif. Sekolah merupakan tempat terbaik untuk belajar oleh karena itu perlu dibangun kultur akademik yang memberikan pelayanan terbaik untuk belajar Agar sekolah memiliki ciri tersendiri dalam menjalankan sekolahnya serta untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri.

3. Kepada Dinas Pendidikan Kota Meda untuk memberikan pembinaan secara terus menerus kepada Kepala sekolah melalui pelatihan-pelatihan kompetensi Kepala sekolah.

Gambar

TabelHalaman
GambarHalaman
TabelHalaman
GambarHalaman

Referensi

Dokumen terkait

(Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab dengan benar

ergonomis karena belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai sikap kerja yang baik dalam aktivitas menangani pasien. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti ingin

Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015.

Siapa yang merekomendasikan saya tentang Grand Keude Kupie Uleekareng.. dan

Pada menu ini terdapat daftar admin yang berhak mengakses menu Administrator seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.3.. Gambar 4.3 Halaman

bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme, perlu diberikan akses kepada pegawai dan/atau

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, dengan anugerah-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul Pengaruh Penambahan Bentonit

Tujuan penelitian: Diketahuinya pengaruh penyuluhan kesehatan tentang menopause terhadap kesiapan menghadapi menopause pada wanita usia 40 tahun ke atas di Dusun