• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Androgenik Kombinasi Ekstrak Etanol Herba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Potensi Androgenik Kombinasi Ekstrak Etanol Herba"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI ANDROGENIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL HERBA KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DAN BUAH ADAS (Foeniculum vulgare Mill.) PADA TIKUS

PUTIH JANTAN Galur Sprague Dawley

Mulyati Effendi 1, Hera Maheshwari2, Rachmatullah Hadi Purnomo 3

1&3

Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor,

2Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH, IPB, Bogor.

ABSTRAK

Sejak jaman dahulu masyarakat kita telah mengenal berbagai macam tanaman obat yang biasa digunakan sebagai obat tradisional, namun masih banyak yang belum dapat dipertanggung jawabkan, akan tetapi manfaat dari tanaman obat telah terbukti dalam hal mengobati berbagai penyakit. Seperti halnya herba kemangi dan buah adas yang diduga memiliki khasiat androgenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas androgenik dari kombinasi ekstrak etanol herba kemangi (Ocimum basillicum L.) dan buah adas (Foeniculum vulgare Mill.) pada tikus putih jantan galur Sprague dawley dan menentukan dosis yang paling efektif sebagai meningkatkan aktifitas androgenik. Kelompok sediaan uji berupa ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas yang diencerkan dengan penambahan CMC Na 0,5%. Hewan uji yang digunakan sejumlah 20 ekor tikus putih jantan usia 3-4 bulan, yang di bagi dalam 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus.

Kelompok I dengan kombinasi dosis ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas (0,11g/200gBB : 0,70g/200gBB), kelompok II dengan kombinasi dosis ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas (0,22g/200gBB : 0,70g/200gBB), kelompok III dengan kombinasi dosis ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas (0,44g/200gBB : 0,70g/200gBB), kelompok IV sebagai kontrol positif dengan pemberian metiltestosteron 3,85mg/200gBB, dan kelompok V sebagai kontrol negatif dengan pemberian CMC Na 0,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas dosis 3 (0,44g/200g BB : 0,70g/200g BB) merupakan dosis yang paling efektif dalam meningkatkan aktifitas androgenik pada tikus putih jantan galur sprague dawley.

Kata Kunci : Potensi Androgenik, Ekstrak Etanol Herba Kemangi, Ekstrak Etanol Buah Adas, Tikus Putih Jantan.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan kaya akan sumber daya alam, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati.

Tidak salah jika dinyatakan bahwa alam Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan.

Sejak jaman dahulu masyarakat kita telah mengenal berbagai macam tanaman obat yang biasa digunakan sebagai obat tradisional, namun masih banyak yang belum dapat dipertanggung jawabkan, akan tetapi manfaat dari tanaman obat telah terbukti dalam hal mengobati berbagai penyakit. Seperti halnya tanaman kemangi

dan adas yang diduga memiliki khasiat androgenik.

Hormon testosteron merupakan zat androgen utama, yang disintesis dalam testis, ovarium dan anak ginjal. Sintesis testosteron diregulasi oleh FSH dan LH dari hipofisis yang juga menstimulasi pertumbuhan testis dan pembentukan sel sel spermatozoa (spermatogenesis).

Terdapat dua sumber untuk merangsang munculnya hormon testosteron yaitu bahan sintetis (senyawa kimiawi) dan bahan alami (tanaman). Fitoandrogen masih perlu diuji efeknya agar dijadikan sebagai pengganti testosteron sintesis. Fungsi utama androgen adalah merangsang

(2)

perkembangan, aktivitas organ organ reproduksi, dan sifat sifat seks sekunder.

Selain efek androgenik, maka hormon androgen dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kekuatan fisik seseorang atau efek anabolik. Androgen juga diperkirakan bertanggung jawab terhadap keagresifan, tingkah laku seksual jantan (Wahyoedi, 2004).

Beberapa hasil penelitian sebelum nya Wiguna (2012) telah berhasil menentukan konsentrasi pada ekstrak daun kemangi yang efektif dalam menimbulkan efek androgenik dan anabolit pada anak ayam jantan yang setara dengan testosteron standar (metiltestosteron) dalam dosis 0,2 ml/g konsentrasi 30% berupa pengenceran menggunakan pelarut air. Pada penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa aktifitas estrogenik ekstrak etanol 70%

buah adas dengan dosis 1,94g/200g BB dapat memperpanjang siklus estrus tikus putih betina pre-menopause.

Penelitian pemberian kombinasi daun kemangi dan buah adas pada konsentrasi dosis tertentu masih perlu dilakukan dengan diharapkannya dapat mengetahui lebih jauh akan manfaat dan potensinya sehingga dapat digunakan dalam pengembangan produk-produk herbal yang berkualitas dan mempunyai daya jual yang tinggi. Disamping itu juga agar dipilih metode dan dosis terbaik dengan menggunakan teknik ekstraksi yang tidak dilakukan pada penelitian sebelumnya pada produk yang akan dikembangkan.

BAHAN DAN METODE

Persiapan Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)

Sebanyak 1 kg serbuk herba kemangi (Ocimum basilicum L.) yang telah diayak dengan menggunakan mesh 20, diekstrak dengan menggunakan metode maserasi dengan menggunakan etanol (1:10), didiamkan dalam tabung selama 3 hari. Kemudian disaring ampasnya

dimaserasi kembali sebanyak 2 kali dengan perlakuan yang sama. Ekstrak yang diperoleh dievaporasi dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 30- untuk memperoleh ekstrak kental.

Kemudian dilakukan uji fitokimia yang dilanjutkan dengan uji Androgenik.

Persiapan Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.)

Sebanyak 1 kg serbuk buah adas (Foeniculum vulgare Mill.) yang telah diayak dengan menggunakan mesh 20, diekstrak dengan menggunakan metode maserasi dengan menggunakan etanol (1:10), didiamkan dalam tabung selama 3 hari. Kemudian disaring ampasnya dimaserasi kembali sebanyak 2 kali dengan perlakuan yang sama. Ekstrak yang diperoleh dievaporasi dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 30- untuk memperoleh ekstrak kental.Kemudian dilakuakn uji fitokimia yang dilanjutkan dengan uji Androgenik.

Penetapan Kadar Air

Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan alat Moisture balance dengan cara ditimbang di atas punch sebanyak 1 g (akurasi rendah), sampel diratakan sampai menutupi permukaan punch lalu ditutup. Alat di stel pada suhu . Ditunggu sampai 10 menit hingga terdengar bunyi bip yang menandakan bahwa proses telah selesai.

Pada layar akan tertera persen kadar air dari sample yang diujikan secara otomatis (penentuan dilakukan duplo).

Penetapan Kadar Abu

Penetapan kadar abu dilakukan dengan metode pemijaran. Penetapan dilakukan untuk memberikan batas nilai maksimal kandungan mineral dan senyawa organik yang masih boleh terkandung dalam bahan. Sebanyak ± 2 g serbuk simplisia buah adas dimasukkan kedalam krus yang sudah ditara, kemudian

(3)

dipijarkan dalam tanur pada suhu 700°C sampai terjadi abu, dinginkan dan ditimbang hingga diperoleh bobot tetap atau perbedaan antara 2 penimbangan berturut-turut tidak lebih dari 0.25%.

% kadar abu total =

x 100%

Uji Fitokimia Simplisia Dan Ekstrak Tujuannya adalah sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui golongan senyawa apa saja yang terdapat pada suatu ekstrak, khususnya senyawa metabolit sekunder. Uji fitokimia ini berdasarkan identifikasi warna dan endapan yang terbentuk, uji fitokimia yang dilakukan yaitu alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin.

a. Senyawa Alkaloid

Sebanyak 0,5 g sampel dilarutkan terpisah dengan 10 ml alkohol, dididihkan dan disaring. kedalam 5 ml filtrat ditambahkan 2 ml ammonia encer dan 5 ml kloform lalu dikocok. Ambil lapisan kloroform, ekstraksi dengan 10 ml asam asetat dan dibagi ke dalam 3 tabung reaksi:

1. Tabung pertama ditambahkan pereaksi Dragendorf, hasil positif adanya endapan merah bata.

2. Pada tabung kedua ditambahkan pereaksi Mayer, hasil positif adanya endapan putih.

3. Pada tabung ketiga, ditambahkan pereaksi Wagner, hasil positif adanya endapan coklat (Rajendra et al. 2011).

b. Senyawa Saponin

Uji busa : Sebanyak 0,5 g sampel dimasukan kedalam tabung, ditambahkan 5 ml air suling. Kocok, lalu amati buih yang dihasilkan. Buih yang dihasilkan ditambahkan 3 tetes minyak zaitun dan dikocok setelah itu amati pembentukan emulsi (Rajendra et al. 2011)

c. Senyawa Flavonoid

Metode untuk menguji flavonoid (Rajendra et al. 2011):

1. Ditambahkan beberapa tetes besi netral kedalam sampel, hasil positif flavonoid warna hijau kehitaman.

2. Ditambahkan beberapa tetes timbal asetat kedalam sampel, hasil positif flavonoid terbentuknya endapan kuning.

3. Sebagian dari ekstrak dilarutkan dalam metanol, kemudian tambahkan sepotong kecil pita magnesium, lalu tambahkan 1ml klorida pekat melalui dinding tabung. Hasil positif flavonoid ditunjukkan dengan warna magenta.

d. Senyawa Steroid

Sebanyak 100 mg sampel dimasukan ke dalam tabung lalu ditambahkan pereaksi Lieberman Bouchard. Terbentuknya warna merah atau cincin hijau menunjukan adanya senyawa golongan steroid atau tripenoid (Penentuan dilakukan duplo).

e. Senyawa Tanin

Uji dengan FeCl3 : Sebanyak 0,5 g sampel dididihkan dengan 10 ml air lalu saring, kedalam filtrate ditambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 0,1%. Hasil positif terbentuk warna hijau kecoklatan atau biru kehitaman.

Uji dengan Gelatin : yang diperiksa dimasukkan ke dalam tabung reaksi dilarutkan dengan sedikit aquadest kemudian dipanaskan di atas penangas air lalu diteteskan dengan gelatin terbentuk endapan (Rajendra et al. 2011).

Cara pembuatan CMC Na 0,5%

Sebanyak 0,5 g CMC Na ditimbang, kemudian dipanaskan aquadest, dimasukkan sebagian air panas tersebut ke dalam mortar, kemudian CMC Na ditaburkan ke dalam, tunggu hingga mengembang, terus digerus sampai homogen, lalu dimasukan ke dalam labu, tambahkan air panas kedalamnya hingga 100 ml, aduk sampai homogen (Wiguna, 2012).

(4)

Penentuan Aktivitas Androgenik

Dilakukan pembagian tikus menjadi 5 kelompok secara acak, masing masing kelompok terdiri dari 4 ekor yang mendapatkan perlakuan sebagai berikut:

1. Kelompok 1 : diberikan per oral ekstrak etanol herba kemangi 0,11g/200gBB dan buah adas 0,70g/200g/BB dalam CMC Na 0,5 % sebanyak 2 ml.

2. Kelompok 2 : diberikan per oral ekstrak etanol herba kemangi 0,22g/200gBB dan buah adas 0,70g/200g/BB dalam CMC Na 0,5 % sebanyak 2 ml.

3. Kelompok 3 : diberikan per oral ekstrak etanol herba kemangi 0,44g/200gBB dan buah adas 0,70g/200g/BB dalam CMC Na 0,5 % sebanyak 2 ml.

4. Kontrol (+) : diberikan per injeksi

3,85mg/200gBB metiltestosteron sebanyak 2 ml.

5. Kontrol (-) : diberikan per oral CMC Na 0,5 %/200gBB sebanyak 2 ml.

Parameter dan Cara Pengamatan 1. Bobot Badan

Penimbangan bobot badan dilakukan setiap hari (Indah, 2006).

2. Tingkah laku seksual (keagresifan) Setelah penimbangan berat badan, kemudian diamati tingkah laku tikus putih jantan dilakukan setiap hari.

3. Bobot Testis

Penimbangan bobot testis tikus putih jantan dilakukan setelah pembedahan (Indah, 2006).

4. Evaluasi Kualitas Spermatozoa diantaranya:

a. Gerakan massa (mass movenment atau mass activity)

Untuk memeriksa gerakan massa, sperma diambil dengan menggunakan pipet tetes kemudian diteteskan ke atas gelas objek dan diperiksa di bawah mikroskop

dengan pembesaran 10x10. (Arifiantini, 2012).

b. Motilitas atau pergerakan individu Untuk penilaian motilitas dilakukan dengan meneteskan lima tetes NaCl fisiologis di atas gelas objek kemudian ditambahkan satu tetes sperma, dihomogenkan dan ditutup dengan gelas penutup untuk diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 40x10. (Arifiantini, 2012).

c. Persentase spermatozoa hidup

Persentase hidup dan spermatozoa abnormal dilakukan dengan menggunakan pewarnaan diferensial eosin. Di atas permukaan gelas objek diteteskan sebanyak dua tetes sperma dan zat pewarna eosin pada ujung sebuah gelas objek, kemudian di aduk rata dengan cara menempelkan ujung ujung gelas objek yang lainnya.

Disiapkan gelas objek yang lain dengan posisi kemiringan 45º dan didorong sepanjang preparat untuk mendapatkan selapis sperma yang telah diberikan eosin.

Preparat selanjutnya difiksasi dengan menggunakan hotplate bersuhu 37ºC selama 10-15 detik. Perhitungan sperma dilakukan di bawah mikroskoop dengan perbesaran 40x10. Spermatozoa yang hidup ditandai oleh kepala yang tidak menyerap zat warna merah, sedangkan yang mati ditandai oleh kepala yang berwarna merah. Pengamatan dilakukan perhitungan dari pengacakan 10 lapang pandang dengan jumlah sel minimal > 200 spermatozoa (Afriantini, 2012). Kemudian persentase sperma yang hidup ditentukan dengan rumus :

% spermatozoa hidup =

d. Konsentrasi Spermatozoa

Perhitungan konsentrasi sperma dilakukan dengan menggunakan haemocytometer. Sperma dihisap menggunakan pipet eritrosit sampai angka menunjukkan 0,5 kemudian basuh dengan tissue bagian ujung luar dari pipet tersebut.

Pengenceran ditambahkan dengan cara

(5)

dihisap sampai menunjukkan angka 101.

Semen dihomogenkan dengan membentuk angka 8 selama 2-3 menit. Kemudian semen dimasukan ke dalam bilik hitung neubauer (Haemocytometer) sampai kamar neubaeur terisi rata. Kemudian dihitung jumlah spermatozoapada salah 5 kamar.

Setelah diketahui jumlah spermatozoa, maka dapat dilakukan pengukuran untuk menentukan konsentrasi spermatozoa (yang dinyatakan dalam juta/mL) (Arifiantini, 2012).

Perhitungan jumlah spermatozoa per mL ejakulat dengan menggunakan rumus:

Jumlah spermatozoa/mL = N x 5 x FP x 10.000

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Determinasi Tanaman

Tanaman herba kemangi dan buah adas yang digunakan dalam penelitian ini adalah herba kemangi dan buah adas yang telah dideterminasi di Herbarium Bogorinese Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Cibinong Bogor. Hasil determinasi menyatakan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian adalah herba kemangi dengan nama latin Ocimum basillicum L termasuk dalam suku Lamiaceae dan buah adas dengan nama latin Foeniculum vulgare Mill termasuk dalam suku Apiaceae.

Hasil Pembuatan Simplisia

Serbuk simplisia kemangi yang diperoleh adalah sebesar 2,5 kg dari 20 kg, sedangkan serbuk simplisia buah adas yang diperoleh sebesar 4,5 kg dari 5 kg.

sehingga dapat diketahui susut pengeringan simplisia herba kemangi adalah 87,5 % dan susut pengeringan simplisia buah adas adalah 10 %.

Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum basilicum L.) ….

…. Sebanyak 2,5 kg serbuk herba kemangi diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut

etanol 70% dengan perbandingan 1:10 menghasilkan 18 liter ekstrak encer, kemudian menggunakan vakum evaporator sehingga menghasilkan ekstrak kering sebanyak 218 g.

Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) ….

Sebanyak 2 kg serbuk buah adas diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%

dengan perbandingan 1:10 menghasilkan 18,8 liter ekstrak encer, kemudian menggunakan vakum evaporator sehingga menghasilkan ekstrak kering sebanyak 282 g.

Hasil Kadar Air

Dari percobaan ini menunjukkan bahwa kadar air memenuhi persyaratan dimana untuk kadar air tidak boleh lebih dari 10 %. Semakin kecil kandungan air dalam suatu simplisia, maka akan sangat berguna untuk memperpanjang daya tahan serbuk simplisia selama penyimpanan.

Hasil kadar air pada simplisia herba kemangi 4,96%, simplisia buah adas 4,61%. Hasil kadar air ekstrak herba kemangi 4,68%, ekstrak buah adas 3,81%.

Hasil Kadar Abu

Dari percobaan ini mendapatkan hasil kadar abu pada simplisia herba kemangi 14,7%, simplisia buah adas 8,4%.

Hasil kadar abu ekstrak herba kemangi 2,7%, ekstrak buah adas 2,71%. Komposisi dari bahan pangan atau tanaman 96%

adalah air dan bahan organik, sedangkan sisanya adalah unsur mineral. Unsur mineral dikenal sebagai zat organik atau abu. Dalam proses pembakaran, bahan- bahan organik terbakar tetapi bahan anorganiknya tidak, sisanya yang terbakar merupakan abu (DepKes, 2000).

Hasil Uji Fitokimia

Berdasarkan uji fitokimia pada herba kemangi dan buah adas yang telah dilakukan menunjukkan adanya kandungan steroid yang ditandai dengan terbentuknya

(6)

Ekologia, Vol. 14 No.1 , April 2014: 27-35

cincin hijau, selain itu hasil pengujian terhadap senyawa alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid juga menunjukan reaksi positif yang artinya pada simplisia dan ekstrak mengandung senyawa-senyawa tersebut.

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum basilicum L.) dan Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Terhadap Peningkatan Bobot Badan . ...Hasil pengujian ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas terhadap peningkatan bobot badan tikus dilakukan setiap hari. Penambahan bobot badan tikus jantan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Grafik rataan bobot badan tikus putih

Berdasarkan hasil gambar diatas dapat dilihat perbandingan pertambahan bobot badan tikus putih jantan tiap perlakuan. Pertambahan bobot badan semakin meningkat seiring dengan tingkat dosis kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas. Pertambahan bobot badan yang paling besar terjadi pada pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas dengan dosis 0,44g/200g BB : 0,70g/200g BB yaitu 211,83 g yang hampir mendekati kontrol positif 263,5 g yang diberikan metiltestosteron.

Berdasarkan uji statistik , diketahui bahwa pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas terhadap pertambahan bobot badan tikus putih jantan memberikan pengaruh yang nyata (P

< 0.05).

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum basilicum L.)

dan Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Terhadap Tingkah Laku dan Keagresifan

…. Hasil pengujian ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas terhadap tingkah laku dan keagresifannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Grafik rataan tingkah laku dan keagresifan

Berdasarkan hasil gambar di atas dapat dilihat perbandingan tingkat keagresifan tikus putih jantan tiap perlakuan. Tingkah laku keagresifan semakin tinggi seiring dengan tingkat dosis kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas. Tingkah laku keagresifan yang paling kecil terdapat pada kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas dengan dosis 0,11g/200g BB : 0,70g/200g BB menunjukan pengaruh yang sama dengan kontrol negatif, sedangkan tingkah laku keagresifan yang paling tinggi terdapat pada kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas dengan dosis 0,44g/200g BB : 0,70g/200g BB yang hampir mendekati dengan perlakuan kontrol positif yaitu metiltestosteron. Tingkah laku keagresifan yang semakin tinggi akibat pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas menunjukan adanya efek androgenik.

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum basilicum L.) dan Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Terhadap Peningkatan Bobot Testis

…. Bobot testis dihitung dengan menjumlahkan berat testis kanan dan kiri pada timbangan analitik digital. Hasil pengujian ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas terhadap peningkatan bobot

1,25 1,5 2 2,5

1,25 0

1 2 3

Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Kontrol (+)

Kontrol (-) Tingkat keagresifan

Perlakuan 193,02 210,83 211,94 263,5

209,94

0 50 100 150 200

Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Kontrol (+)

Kontrol (-)

193,02 210,83 211,94 263,5 209,94 0

100 200 300

Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Kontrol (+)

Kontrol (-)

(7)

testis dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. Grafik rataan bobot testis Berdasarkan hasil gambar di atas dapat dilihat perbandingan bobot testis tikus putih tiap perlakuan. Pertambahan bobot testis semakin meningkat seiring dengan tingkat dosis kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas. Bobot testis yang paling kecil terdapat pada kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas degan dosis 0,11g/200g BB : 0,70g/200g BB yang tidak berbeda jauh dengan kontrol negatif, sedangkan bobot testis yang paling besar terdapat pada kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas dengan dosis 0,44g/200g BB : 0,70g/200g BB yang hampir mendekati dengan perlakuan kontrol positif yaitu metiltestosteron.

Bobot testis yang semakin meningkat juga menunjukan adanya peningkatan aktivitas spermatogenesis dalam testis yang memacu peningkatan bobot testis. Bobot testis yang semakin berat akibat pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas menunjukan adanya efek androgenik.

Berdasarkan uji statistik , diketahui bahwa pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas terhadap bobot testis tikus putih jantan memberikan ada pengaruh sangat nyata (P > 0.01).

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum basilicum L.) dan Buah Adas (Foeniculum vulgare

Mill.) Terhadap Gerakan Massa

…. Hasil pengujian ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas terhadap

Gerakan massa dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. Grafik gerakan massa Berdasarkan hasil gambar di atas dapat dilihat perbandingan gerakan massa tikus putih tiap perlakuan. Gerakan massa semakin bertambah seiring dengan tingkat dosis kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas. Gerakan massa yang paling rendah kontrol negatif, sedangkan gerakan massa yang paling besar terdapat pada kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas dengan dosis 0,44g/200g BB : 0,70g/200g BB yang hampir mendekati dengan perlakuan kontrol positif yaitu metiltestosteron. Gerakan massa yang semakin banyak dan semakin lama bergerak menunjukan daya tahan hidup spermatozoa. Gerakan massa yang semakin banyak akibat pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas menunjukan adanya efek androgenik.

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum basilicum L.) dan Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Terhadap Gerakan ndividu/

Motilitas …

Motilitas merupakan salah satu kriteria penentu kualitas sperma yang dilihat dari banyaknya spermatozoa yang bergerak progresif dibandingkan dengan seluruh spermatozoa yang ada. Daya gerak progresif ini mempunyai peran yang penting untuk keberhasilan fertilisasi (Toelihere, 1985)..Hasil pengujian ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas terhadap Gerakan individu/motilitas dapat

1,1949 1,5495 1,6382 1,7116 1,3478 0

0,5 1 1,5 2

Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Kontrol (+)

Kontrol (-)

Bobot Testis (gram)

Perlakuan

1,5 1,5 1,75 2

1,25 0

0,5 1 1,5 2 2,5

Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Kontrol (+)

Kontrol (-)

Gerakan massa

Perlakuan

(8)

dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5. Grafik gerakan individu/

motilitas

Berdasarkan hasil gambar di atas dapat dilihat perbandingan gerakan individu/motilitas tikus putih tiap perlakuan. Gerakan individu ini semakin bertambah seiring dengan tingkat dosis kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas. Gerakan individu yang paling rendah kontrol negatif, sedangkan gerakan massa yang paling besar terdapat pada kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas dengan dosis 0,44g/200g BB : 0,70g/200g BB yang hampir mendekati dengan perlakuan kontrol positif yaitu metiltestosteron. Gerakan individu yang semakin lama bergerak menunjukan daya tahan hidup spermatozoa. Gerakan individu yang semakin lama bergerak akibat pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas menunjukan adanya efek androgenik.

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum basilicum L.) dan Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Terhadap Persentase Spermatozoa Hidup …. ..

Hasil Pengujian ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas terhadap persentasi spermatozoa. Berdasarkan hasil gambar dapat dilihat perbandingan persentase spermatozoa yang hidup pada tikus putih jantan tiap perlakuan.

Persentase spermatozoa hidup yang paling banyak terdapat pada perlakuan yang diberikan kombinasi ekstrak herba kemangi

dan buah adas dengan perbandingan dosis 0,44g/200gBB : 0,70g/200gBB yang sudah mendekati perlakuan kontrol positif yang diberikan metiltestosteron. Berikut gambar dapat dilihat pada dibawah ini.

Gambar 6. Grafik persentase spermatozoa hidup

Berdasarkan uji statistik , diketahui bahwa pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas terhadap persentase spermatozoa yang hidup memberikan pengaruh yang nyata (P < 0.01). Hal ini menunjukan bahwa pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas pada tikus putih jantan ada pengaruhnya terhadap peningkatan persentase spermatozoa yang hidup.

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum basilicum L.) dan Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa

Hasil pengujian ekstrak etanol herba kemangi dan buah adas terhadap konsentrasi spermatozoa dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 7.Grafik konsentrasi spermatozoa

Berdasarkan hasil gambar diatas dapat dilihat perbandingan konsentrasi

2,25 3 3,75 4

1,75 0

1 2 3 4 5

Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Kontrol (+)

Kontrol (-)

Tingkat Motilitas

Perlakuan

54,62% 73% 88,37% 92%

51,62%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Kontrol (+)

Kontrol (-)

Persentase

Perlakuan

69300000 90000000

131800000 141000000

54600000 0

50000000 100000000 150000000

Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Kontrol (+)

Kontrol (-) Perlakuan

(9)

spermatozoa tikus putih jantan tiap perlakuan. Konsentrasi spermatozoa yang paling banyak terdapat pada perlakuan yang diberikan kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas dengan perbandingan dosis 0,44g/200gBB : 0,70g/200gBB yang sudah mendekati perlakuan kontrol positif yang diberikan metiltestosteron.

Berdasarkan uji statistik , diketahui bahwa pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas terhadap konsentrasi spermatozoa memberikan pengaruh yang nyata (P < 0.01). Hal ini menunjukan bahwa pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi dan buah adas pada tikus putih jantan ada pengaruhnya terhadap peningkatan konsentrasi spermatozoa.

SIMPULAN

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi (Ocimum basilicum L.) dan buah adas (Foeniculum vulgare Mill.) dengan dosis 0,44g/200g BB : 0,70g/200g BB sudah mendekati kontrol positif metiltestosteron.

2. Pemberian kombinasi ekstrak herba kemangi (Ocimum basilicum L.) dan buah adas (Foeniculum vulgare Mill.) dengan dosis 0,44g/200g BB : 0,70g/200g BB merupakan dosis yang paling efektif dalam meningkatkan aktifitas androgenik pada tikus putih jantan galur sprague dawley.

SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan dosis adas dan kemangi yang lebih rendah dan lebih tinggi dari penelitian ini.

2. Perlu dilakukan pemeriksaan serum darah tikus jantan untuk mengetahui kadar testosterone dengan metode bioassay.

3. Perlu dilakukan pemeriksaan histologi untuk mengetahui proses spermatogenesis

. ……….

DAFTAR PUSTAKA

Arifiantini, R.I. 2012. Teknik Koleksi Dan Evaluasi Semen Pada Hewan. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.

Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Indah S. 2006. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Akar kolesom (Talinum triangulare Willd) Selama 45 hari terhadap Spermatogenesis Tikus Putih . Skripsi Fakultas

Farmasi Universitas

Pancasila.Jakarta. Hal 16-19.

Rajendra CE., Gopal S. M., Mahaboob A.

N., Yashoda S. V., Manjula M. 2011 Phytochemical Screening Of The Rhizome Of Kaempferia galanga.

International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research; 3 (3): 61 - 63

Wiguna, A. 2012. Pemanfaatan Ekstak Daun Kemangi (Ocimum basilicum L) sebagai Stimulan Hormon Testosteron pada Anak Ayam Jantan.

Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Pakuan. Bogor.

Wahyoedi.2004. Efek Androgenik Ekstak Etanol Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl) pada Anak Ayam.

Jurnal bahan alam Indonesia Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami. Hal 201-204

Referensi

Dokumen terkait

VIII Pekerjaan atap gantung untuk teras IX Pekerjaan instalasi listrik. Pekerjaan tangga dan ramp

Do’a Sesudah Tidur Agar diberi Kesehatan Setelah Bagun dari Tidurnya.. Do’a Sebelum Masuk

Pada hari ini Kamis tanggal lima bulan Agustus tahun dua ribu sepuluh pukul 09.30 sampai dengan 11.59 WIB, telah dilakukan kegiatan penjelasan pekerjaan (aanwijzing) atas

1) Fotokopi ijazah S-1/D-IV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi (kecuali Ijazah S-3 by research ). Ijazah dari perguruan

Metode Geolistrik adalah salah suatu metode geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan dibawah permukaan tanah dengan cara menganalisis arus listrik DC (

Sedangkan pada Gambar 2 terlihat jelas bahwa tidak terdapat hubungan interaksi antara dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri pada siswa dengan jenis kelamin perempuan,

15. Menghendaki agar pengertian dan interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data. Berdasarkan penelitian yang dibahas

Dari hasil persebaran angket yang sudah dilakukan oleh peneliti, untuk mengukur hambatan yang dialami oleh mahsiswa berkaitan dengan penjelasan materi yang