• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya, Kontrol Diri, dan Jenis Kelamin dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon T2 832012010 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya, Kontrol Diri, dan Jenis Kelamin dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon T2 832012010 BAB IV"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian merupakan bagian yang sangat penting dari dalam suatu penelitian. Hasil penelitian akan memberikan jawaban atas hipotesis yang telah dikemukakan oleh penulis dalam bab sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam bab ini akan dikemukakan hasil penelitian berupa deskripsi tempat penelitian, pengujian validitas dan relibilitas, pengujian asumsi klasik, pengujian hipotesis serta pembahasan dari hasil penelitian.

1.1.DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN

SMA Kristen YPKPM Ambon berdiri 14 Oktober 1957 dan merupakan sekolah swasta pertama yang berdiri di kota Ambon setelah empat tahun berdirinya SMA Negeri 1 Ambon di tahun 1953. SMA Kristen YPKPM Ambon yang berada di Jalan Diponegoro No. 61 Ambon Kecamatan Sirimau mampu bersaing dengan sekolah sekolah negeri untuk mencerdaskan anak bangsa di Maluku sampai pada usia 57 tahun ini. Hal ini terlihat dengan setiap tahun pelajaran meningkatnya lulusan siswa SMP yang mendaftarkan diri untuk menjadi siswa di SMA YPKPM Ambon.

(2)

serta siap bersaing dalam era global. Dengan tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan keimanan, pengetahuan, berprsetasi dalam bidang olahraga dan seni, berkepribadian serta trampil untuk hidup mandiri dan dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut. Bertolak dari visi dan tujuan tersebut, SMA Kristen YPKPM Ambon sampai saat ini setia dalam melayani, membina, dan mendidik putra putri daerah demi kemajuan bangsa dan negara.

1.2. KARAKTERISTIK RESPONDEN

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah %

Laki-laki 84 50%

Perempuan 84 50%

Total 168 100%

Berdasarkan Table 4.1 diatas, responden dalam penelitian ini adalah siswa SMA Kristen YPKPM Ambon sebanyak 168, yang terdiri dari 84 (54%) siswa laki-laki dan 84 (50%) siswa perempuan. Responden diambil dari dua puluh delapan ruang kelas. Dari setiap ruang kelas dipilih enam orang siswa yang terdiri dari tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan. Responden diperoleh dengan cara

(3)

masing-masing kelas yakni sebanyak enam orang. 4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Persentase Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah %

16-17 96 57%

18-19 72 43%

Total 168 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, responden dalam penelitian ini adalah 168, yang terdiri dari 96 (57%) siswa dengan rentang usia 16-17 tahun dan 72 (43%) siswa dengan rentang usia 18-19 tahun.

4.3 VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Tahap awal dari penelitian ini adalah peneliti melakukan tryout

angket dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri kepada 56 orang siswa dari 28 ruang kelas di SMA Kristen YPKPM Ambon. Subjek yang dipakai dalam tryout ini diperoleh dengan teknik simple random sampling yakni dengan cara setiap ruang kelas diambil dua orang siswa yang memiliki nomer presensi ganjil sebagai subjek. Hasil dari tryout

diperoleh data yang menyatakan bahwa seluruh item untuk kedua angket tersebut dinyatakan valid dan reliabel. Berikut ini hasil uji tryout

(4)

4.3.1. Angket Dukungan Sosial Teman Sebaya

Berdasarkan perhitungan validitas pada tryout angket penelitian, diperoleh 20 item valid dan tidak ada item yang gugur dengan rentang nilai antara 0.327 sampai dengan 0.771. Koefisien alpha Cronbach 20 item valid adalah 0.857, untuk itu reliabilitas alat ukur dukungan sosial teman sebaya berada pada kategori dapat diandalkan. Di bawah ini dijelaskan penyebaran item valid dan item gugur pada uji coba (tryout) angket.

Tabel 4.3

Sebaran Item Valid dan Item Gugur

Uji Coba (Tryout) Angket Dukungan Sosial Teman Sebaya

No Aspek

Jumlah

Item

Nomor Item

Valid

Nomor Item

Gugur

1. Dukungan Emosional 3 1,2,3 _

2. Dukungan Penilaian 4 4,5,6,7 _

3. Dukungan informasi 4 8,9,10,11 _

4. Dukunganinstrumental 9 12,13,14,15,16

17,18,19,20

_

Jumlah20

4.3.2 Angket Kontrol Diri

(5)

Sebaran Item Valid dan Item Gugur Uji Coba (tryout) Angket Kontrol Diri

No Aspek

Jumlah Item Nomor Item Valid Nomor Item Gugur 1. Kontrol terhadap

pemikiran

8 1,2,3,4,5,6,7,8 _

2. Kontrol terhadap impulse

13 9,10,11,12,

13,14,15,16,17, 18,19,20,21

_

3. Kontrol terhadap emosi 7 22,23,24,25,

26,27,28

_

4. Kontrol terhadap unjuk kerja

8 29,30,31,32

33,34,35,36

_

Jumlah 36

Setelah peneliti melakukan uji coba (tryout) angket, maka langkah selanjutnya yakni melakukan penelitian pada subjek yang berjumlah 168 orang. Berikut ini adalah laporan hasil pengujian validitas dan reliabilitas angket.

4.3.3 Angket Dukungan Sosial Teman Sebaya

(6)

Tabel 4.5

Sebaran Item Valid dan Item Gugur Angket Dukungan Sosial Teman Sebaya

No Aspek

Jumlah Item

Nomor Item Valid

Nomor Item Gugur

1. Dukungan Emosional 3 1,2,3 _

2. Dukungan Penilaian 4 4,5,6,7 _

3. Dukungan informasi 4 8,9,10,11 _

4. Dukunganinstrumental 9 12,13,14,15,16

17,18,19,20

_

Jumlah 20

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa seluruh item angket dukungan sosial teman sebaya yang berjumlah 20 dinyatakan valid dan tidak ada item yang gugur. Sehingga 20 item tersebut digunakan dalam perhitungan lebih lanjut.

1.3.1 Angket Kontrol Diri

(7)

Sebaran Item Valid dan Item Gugur Angket Kontrol Diri

No Aspek

Jumlah Item Nomor Item Valid Nomor Item Gugur 1. Kontrol terhadap

pemikiran

8 1,2,3,4,5,6,7,8 -

2. Kontrol terhadap impulse

13 9,10,11,12,

13,14,15,16,17, 18,19,20,21

-

3. Kontrol terhadap emosi 7 22,24,25,

26,28

23,27

4. Kontrol terhadap unjuk kerja

8 29,30,31,32

33,34,35,36

-

Jumlah 36

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa dari 36 item yang ada, terdapat dua item yang tidak valid yakni item nomer 23 dan 27. Sehingga sisanya 34 item dinyatakan valid dan digunakan untuk perhitungan lebih lanjut.

1.4 DESKRIPSI PENGUKURAN VARIABEL

1.4.1 Variabel Dukungan Sosial Teman Sebaya

(8)

dukungan sosial teman sebaya adalah 20 item valid, maka skor yang mungkin diperoleh adalah:

Tabel 4.7

Deskripsi Pengukuran Variabel Dukungan Sosial Teman Sebaya

Kategori Range N %

Tinggi 61-80 120 71,4%

Rendah 43-60 48 28,6%

Tabel 4.7 di atas memberikan informasi bahwa skor tinggi bergerak dari 61-80 dan skor rendah bergerak dari 41-60. Hal ini menunjukkan bahwa 71,4% siswa SMA Kristen YPKPM Ambon menunjukkan dukungan sosial teman sebaya berada pada kategori tinggi dan 28,6% berada pada kategori rendah.

4.4.2 Variabel Kontrol Diri

(9)

Deskripsi Pengukuran Variabel Kontrol Diri

Kategori Range N %

Tinggi 96-136 113 67,3%

Rendah 54-95 55 32,7%

Tabel 4.8 di atas memberikan informasi bahwa skor tinggi bergerak dari 95-136 dan skor rendah bergerak dari 53-94. Hal ini menunjukkan bahwa 67,3% siswa SMA Kristen YPKPM Ambon menunjukkan kontrol diri berada pada kategori tinggi dan 32,7% berada pada kategori rendah.

1.5 UJI STATISTIK

1.5.1 Uji Asumsi Klasik

1.5.1.1Uji Normalitas

(10)

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prestasi

N 168

Normal Parametersa Mean 78.5554

Std. Deviation 6.24517

Most Extreme Differences Absolute .057

Positive .049

Negative -.057

Kolmogorov-Smirnov Z .736

Asymp. Sig. (2-tailed) .650

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa nilai p=0.650 (p>0.05). Hal ini berarti bahwa data terdistribusi normal.

1.5.1.2Uji Homogeneity of Variance untuk Analisis of variance (ANOVA)

(11)

Hasil Uji Homogenitas

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:Prestasi_Belajar

F df1 df2 Sig.

1.002 7 160 .432

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Dukungan_Sosial + Jenis_Kelamin + Dukungan_Sosial * Jenis_Kelamin

Dari Tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa nilai p = 0,432. Oleh karena nilai Levene’s test sebesar 0,432 > 0,05, maka data dinyatakan homogen atau memiliki varian yang sama. Dengan demikian asumsi homogeneity of variance terpenuhi untuk melanjutkan ke uji Two Way ANOVA.

1.5.2 UJI HIPOTESIS

1.5.2.1Analisis Korelasi Multivariat

(12)

Tabel 4.11

Makna Koefisien Korelasi Antar Variabel

Makna Koefisien Korelasi Besar Angka

Sangat rendah 0,00 – 0,199

Rendah 0,20 – 0,399

Sedang 0,340 – 0,599

Kuat 0,599 – 0,799

Sangat kuat 0,799 – 1,000

Hipotesis 1 : Ada hubungan signifikan dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

Untuk pengujian hipotesis ini, penulis menggunakan analisa korelasi multivariate. Untuk melihat signifikansi hubungan tersebut, maka dilakukan pengujian signifikansi dengan menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H0 : Tidak ada hubungan signifikan dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

H1 : Ada hubungan signifikan dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

(13)

Hasil Uji Korelasi Multivariate Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Kontrol Diri dengan Prestasi Belajar

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 303.500 2 151.750 4.032 .020a

Residual 6209.862 165 37.636

Total 6513.362 167

a. Predictors: (Constant), Kontrol_Diri, Dukungan_Sosial

b. Dependent Variable: Prestasi_Belajar

Tabel 4.13

Hasil Uji Regreasi Berganda (R Square)

Model R R Square Adjusted R Square

1 .216a .047 .035

a. Predictors: (Constant), Kontrol_Diri, Dukungan_Sosial b. Dependent Variable: Prestasi_Belajar

(14)

4.5.2.2 Analisis Two-Way Anova

Analysis of variance merupakan metode untuk menguji hubungan satu variabel dependent dengan satu atau lebih variabel independent. Pada kasus satu variabel dependent dan dua atau tiga variabel independent disebut two ways anova (Ghozali, 2011). Untuk hipotesis ke empat sampai ke enam menggunakan analisis two ways anova.

Hipotesis 2 : Ada pengaruh interaksi dukungan sosial teman sebaya dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

Untuk pengujian hipotesis ini, penulis menggunakan analisa two ways anova. Untuk melihat signifikansi hubungan tersebut, maka dilakukan pengujian signifikansi dengan menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh interaksi dukungan sosial teman sebaya dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

H1 : Ada pengaruh interaksi dukungan sosial teman sebaya dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

(15)

Hasil Uji Two Ways Anova Hubungan Interaksi Dukungan Sosial dan Jenis Kelamin dengan Prestasi Belajar

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:PRESTASI

Source

Type III Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Corrected Model 423.492a 7 60.499 1.589 .142

Intercept 789655.920 1 789655.920 2.075E4 .000

KD 84.860 1 84.860 2.230 .137

JK 276.864 1 276.864 7.274 .008

DSTS 4.851 1 4.851 .127 .722

KD * JK 47.530 1 47.530 1.249 .265

KD * DSTS .765 1 .765 .020 .887

JK * DSTS 4.047 1 4.047 .106 .745

KD * JK * DSTS 5.852 1 5.852 .154 .695

Error 6089.870 160 38.062

Total 1043233.548 168

Corrected Total 6513.362 167

a. R Squared = .065 (Adjusted R Squared = .024)

(16)

Gambar 4.1

Pola Interaksi Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Jenis Kelamin Dengan Prestasi Belajar Siswa

(17)

dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

Untuk pengujian hipotesis ini, penulis menggunakan analisa two ways anova. Untuk melihat signifikansi hubungan tersebut, maka dilakukan pengujian signifikansi dengan menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh interaksi kontrol diri dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

H1 : Ada pengaruh interaksi kontrol diri dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

Tabel berikut menunjukkan hasil analisis two ways anova: Tabel 4.15

Hasil Uji Two Ways Anova Hubungan Interaksi Kontrol Diri dan Jenis Kelamin dengan Prestasi Belajar

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:PRESTASI

Source

Type III Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Corrected Model 423.492a 7 60.499 1.589 .142

Intercept 789655.920 1 789655.920 2.075E4 .000

KD 84.860 1 84.860 2.230 .137

JK 276.864 1 276.864 7.274 .008

DSTS 4.851 1 4.851 .127 .722

KD * JK 47.530 1 47.530 1.249 .265

KD * DSTS .765 1 .765 .020 .887

JK * DSTS 4.047 1 4.047 .106 .745

KD * JK * DSTS 5.852 1 5.852 .154 .695

Error 6089.870 160 38.062

Total 1043233.548 168

Corrected Total 6513.362 167

(18)

Berdasarkan Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa hasil interaksi antara variabel kontrol diri dan jenis kelamin memberikan nilai F sebesar 1,249; p > 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara kontrol diri dan jenis kelamin terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini berarti H0 diterima. Pola interaksi ketiga variabel dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.2

Pola Interaksi Kontrol Diri dan Jenis Kelamin Dengan Prestasi Belajar Siswa

(19)

Dengan demikian H0 diterima bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi kontrol diri dan jenis kelamin terhadap prestasi belajar siswa.

Hipotesis 4 : Ada pengaruh interaksi dukungan sosial teman sebaya, kontrol diri dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

Untuk pengujian hipotesis ini, penulis menggunakan analisa two ways anova. Untuk melihat signifikansi hubungan tersebut, maka dilakukan pengujian signifikansi dengan menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh interaksi dukungan sosial teman sebaya, kontrol diri dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

H1 : Ada pengaruh interaksi dukungan sosial teman sebaya, kontrol diri dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

(20)

Tabel 4.16

Hasil Uji Two Ways Anova Hubungan Interaksi Dukungan Sosial Teman Sebaya, Kontrol Diri dan Jenis Kelamin dengan Prestasi Belajar

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:PRESTASI

Source

Type III Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Corrected Model 423.492a 7 60.499 1.589 .142

Intercept 789655.920 1 789655.920 2.075E4 .000

KD 84.860 1 84.860 2.230 .137

JK 276.864 1 276.864 7.274 .008

DSTS 4.851 1 4.851 .127 .722

KD * JK 47.530 1 47.530 1.249 .265

KD * DSTS .765 1 .765 .020 .887

JK * DSTS 4.047 1 4.047 .106 .745

KD * JK * DSTS 5.852 1 5.852 .154 .695

Error 6089.870 160 38.062

Total 1043233.548 168

Corrected Total 6513.362 167

a. R Squared = .065 (Adjusted R Squared = .024)

(21)

Pola Interaksi Dukungan Sosial Teman Sebaya, Kontrol Diri dan Jenis Kelamin Dengan Prestasi Belajar Siswa

Gambar A

Gambar B

(22)

jarak yang sangat kecil. Sedangkan pada Gambar 2 terlihat jelas bahwa tidak terdapat hubungan interaksi antara dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri pada siswa dengan jenis kelamin perempuan, yang ditandai dengan tidak adanya perpotongan kedua garis tersebut.

4.5.2.3 Analisa Independen Sampel t-test

Hipotesis 5 :Adakah perbedaan prestasi belajar ditinjau dari jenis kelamin siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon?

Pengujian hipotesis yang ke enam dilakukan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Untuk melakukan pengujian ini, dibuat dua hipotesis yakni hipotesis nol dan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar ditinjau dari jenis kelamin siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

H1 : Ada perbedaan prestasi belajar ditinjau dari jenis kelamin siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

Dengan dilakukannya uji t, yang hasilnya disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.17

Analisa Independen Sampel t-test Prestasi Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin (One-Sample Statistics)

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

(23)

Analisa Independen Sampel t-test Prestasi Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin (Group Statistics)

Group Statistics

Jenis_Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Prestasi_ Belajar

Laki-laki 84 77.2445 6.42118 .70061

Perempuan 84 79.8663 5.81071 .63400

Tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa perempuan memiliki rata-rata prestasi belajar lebih tinggi daripada laki-laki, dimana perempuan memiliki rata-rata sebesar 79,8663 sedangkan laki-laki sebesar 77,2445. Adanya perbedaan prestasi belajar antara siswa laki-laki dan perempuan lebih terlihat jelas pada tabel berikut ini:

Tabel 4.19

Hasil Uji Signifikansi Prestasi Belajar Ditinjau dari Jenis Kelamin

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Prestasi_Belajar Equal variances assumed

1.917 .168 -2.775 166 .006

Equal variances not assumed

(24)

Dari Tabel 4.19 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji t =-2,775 p < 0,05. Oleh karena probabilitas lebih kecil dari 0.05 (p<0.05), maka dapat dikatakan bahwa rata-rata populasi prestasi belajar pada siswa laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan. Dengan demikian H1 diterima.

1.6 PEMBAHASAN

Dalam tulisan ini, pembahasan disusun sesuai urutan hipotesis. Hipotesis 1 : Ada hubungan signifikan dukungan sosial teman sebaya

dan kontrol diri dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

(25)

Kenyamanan ini memunculkan adanya pengontrolan dari dalam diri yang pada akhirnya memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya prestasi siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Schneiders (dalam Maslihah, 2011) dan Hurlock (2001) bahwa dengan adanya dukungan sosial, siswa saling memberikan dukungan terhadap satu dengan yang lainnya berupa nasehat, motivasi, atau saling memberikan masukan sehubungan dengan pelajaran di sekolah. Dukungan yang diberikan ini, pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap peningkatan prestasi belajar. Lebih lanjut, dukungan sosial akan memberikan kontribusi yang positif jika diimbangi dengan kontrol diri yang tinggi dalam hal prestasi belajar. Muammar (2011) menyatakan bahwa ketika kekuatan dari dalam diri berupa kontrol diri ditingkatkan maka akan mengimbangi setiap kekuatan-kekuatan yang berasal dari faktor eksternal untuk memberikan sumbangan efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Hipotesis 2 : Ada pengaruh interaksi dukungan sosial teman sebaya dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

(26)

sebaya dan jenis kelamin terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini menjelaskan bahwa pertama, siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan meganggap bahwa dukungan sosial teman sebaya yang mereka terima merupakan satu hal yang wajar untuk diterima karena merupakan bagian dari kehidupan sosial yang juga diikuti dengan hubungan mereka dengan teman-teman secara baik. Karena dianggap merupakan satu hal yang wajar diterima oleh semua individu sebagai makluk sosial, maka dukungan sosial tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Rensi & Sugiarti (2010) yang menyatakan bahwa setiap manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya membutuhkan dukungan sosial baik dari orangtua, guru, maupun lingkungan sebaya. Dukungan sosial ini jika diberikan secara terus menerus maka akanmenjadi sesuatu hal yang biasa atau wajar-wajar saja sehingga tidak memberikan pengaruh terhadap proses belajar siswa.

(27)

meningkatkan prosentase dukungan sosial teman sebaya, maka hal ini menjadi sebuah hal yang wajar dalam pandangan siswa.Karena merupakan hal yang wajar, maka dukungan sosial teman sebaya tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar. Kemungkinan ada faktor-faktor lain selain teman sebaya yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa.

(28)

Hipotesis 3 :Ada pengaruh interaksi kontrol diri dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukan bahwa pengaruh interaksi antara variabel kontrol diri dan jenis kelamin memberikan nilai F sebesar 9,15; p > 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara kontrol diri dan jenis kelamin terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini menjelaskan bahwa pertama, siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan menganggap bawah kontrol diri merupakan satu hal yang wajar ketika dimiliki oleh seorang siswa dalam menjalani proses pendidikan. Dengan adanya anggapan bahwa kontrol diri merupakan satu hal yang wajar jika dimiliki oleh setiap siswa, maka hal inilah yang kemungkinan menyebabkan tidak adanya pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut sejalan dengan ungkapan yang menyatakan bahwa pada dasarnya setiap individu perlu adanya kontrol dalam dirinya sehingga mampu mengontrol setiap aktivitas, termasuk belajar (Tangney dkk, 2004).

(29)

seperti ibadah buka dan tutup usbu, ibadah buka dan tutup hari, serta salah satu ibadah yang dikenal dengan nama ibadah pergumulan tiap bulan sekali. Dengan adanya ibadah-ibadah yang dilakukan ini, sangat diharapkan agar dapat membentuk kognitif, afektif, konatif, serta psikomotorik siswa ke arah yang positif. Hal utama yang diharapkan melalui kegiatan ini yakni terbentuknya kontrol diri (self control) siswa yang akan memberikan kontribusi positif dalam perilaku siswa di sekolah. Dengan adanya kontrol diri yang tinggi, kemungkinan siswa akan beranggapan sebagai suatu hal yang wajar sehingga kontrol diri tidak memberikan kontribusi terhadap naik turunnya prestasi belajar siswa.

Hipotesis 4 : Ada pengaruh interaksi dukungan sosial teman sebaya, kontrol diri dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

(30)

sehingga hal ini tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar. Kedua, dukungan yang diberikan oleh teman sebaya telah dianggap sebagai suatu hal yang wajar dan diikuti dengan penanaman nilai-nilai moral yang baik guna peningkatan kontrol diri, sehingga kedua hal ini tidak lagi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Hipotesis 5 :Ada perbedaan prestasi belajar ditinjau dari jenis kelamin siswa di SMA Kristen YPKPM Ambon.

Dari hasil uji statistik diketahui bahwa hasil uji t = -2,775; p < 0,05. Oleh karena probabilitas lebih kecil dari 0.05 (p<0.05), maka dapat dikatakan bahwa varians populasi prestasi belajar pada siswa laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lauzon (2001), Dronen, dkk (2006), Arslan, Canl, dan Sabo (2012) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan, dan siswa perempuan memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dari siswa laki-laki.

(31)

berlangsung. Dalam hal ini, siswa perempuan lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan materi pelajaran yang diberikan dibandingkan siswa laki-laki. Hal inilah yang kemudian dapat menjadi acuan bagi pihak sekolah sebagai penyelenggara pendidikan untuk meningkatkan prestasi belajar secara khusus siswa laki-laki.

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2 Persentase Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3 Sebaran Item Valid dan Item Gugur
Tabel 4.4 Sebaran Item Valid dan Item Gugur
+7

Referensi

Dokumen terkait

dan Madura digunakan di banyak tempat, sehingga umum bagi masyarakat di Kabupaten Jember menguasai dua bahasa daerah tersebut dan juga saling mempengaruhi

Berbeda dengan keempat penelitian sebelumnya, penelitian ini akan membandingkan kebijakan luar negeri AS terhadap Irak – Iran dalam menyelesaikan dugaan

Konstrurci sesuai SK Bupati Banyuwangi Nomor : 188/964lKEPl429'0ttl20tt tanggal t2 September 2011 telah mengadakan Rapat Pembukaan Penawaran'4. dengan dihadiri Pgserta

Artinya peneliti menggambarkan bagaimana implementasi Keputusan Gubernur No.27 Tahun 2004 Tentang Standart Peayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan Kabupaten / Kota di Jawa

1) Evaiu&#34;tsi Metode Pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan rlleineni;lii persyaratan yang ditetapl&lt;an cialarn dok..rr,ten lelang dan diyakirri menggambark:.lrr

Faktur pajak sederhana adalah dokumen yang disamakan fungsinya dengan Faktur Pajak, yang diterbitkan oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP kepada

Program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pemberian alokasi dana desa Desa Beji tahun 2008 sasarannya adalah pada pemberdayaan, penguatan dan, peningkatan serta partisipasi

Penataan Ruang Terbuka Hijau (RIH) (Penataan Taman di Ibu kota Kabupaten dan Kecamatan (Pengadaan konstruksi bangunan pertamanan)).. Kecamatan