• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEPUTUSAN GUBERNUR NO.27 TAHUN 2004 TENTANG STANDART PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR (Studi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEPUTUSAN GUBERNUR NO.27 TAHUN 2004 TENTANG STANDART PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR (Studi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEPUTUSAN GUBERNUR NO.27 TAHUN 2004

TENTANG STANDART PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG

KESEHATAN KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR (Studi Di Dinas

Kesehatan Kabupaten Sampang)

Oleh: M. Ardie Winata Saputra ( 03230106 )

Goverment Science Dibuat: 2008-04-07 , dengan 3 file(s).

Keywords: Implementasi Keputusan Gubernur, Bidang Kesehatan

ABSTRAK

Runtuhnya Orde Baru telah membrikan perubahan era menuju era reformasi yang kemudian terus menggelinding bagaikan bola salju yang semakin jauh akan semakin besar. Banyak perubahan yang terjadi mulai dari reformasi tata pemerintahan, ekonomi, hukum bahkan

birokrasi. Salah satu perubahan di bidang birokrasi adalah perbaikan di bidang pelayanan publik, peningkatan pelayanan publik di berbagai sektor terus ditingkatkan, misalnya saja dalam

pelayanan pengurusan ijin usaha, ijin bangunan, pengurusan KTP, hingga pelayanan yang sifatnya berupa jasa seperti pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin.

Pemerintah Jawa Timur Khususnya melalui Keputusan Gubernur No. 27 Tahun 2004 Tentang Standart Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten / Kota di Jawa Timur dapat dijadikan bukti nyata kepadulian pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik di bidang kesehatan kepada masyarakatnya khususnya bagi keluarga miskin.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana implementasi Keputusan Gubernur No. 27 Tahun 2004 Tentang Standart Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten / Kota Di Jawa Timur khusunya pada pelayaan penyelenggaraan kesehatan untuk keluarga miskin dan masyarakat rentan di Kabupaten Sampang. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi Keputusan Gubernur No. 27 Tahu 2004 tentang Standart Peayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan kabupaten / kota di Jawa Timur khususnya pada layanan penyelenggaraan kesehatan untuk keluarga miskin da masyarakat rentan di

Kabupaten Sampang.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode analisa data menggunakan metode kualitatif. Artinya peneliti menggambarkan bagaimana implementasi Keputusan Gubernur No.27 Tahun 2004 Tentang Standart Peayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan Kabupaten / Kota di Jawa Timur khusunya pada layanan penyelenggaraan kesehatan bagi keluarga miskin da masyarakat rentan kemudian dianalisa dengan disandarkan pada teori-teori kebijakan publik dan pelayanan publik yang ada.

(2)

ABSTRACT

The fall of Orde Baru has given an epoch change to reformation epoch that will always roll like a snowball, then farer then longer. There was a lot of change that happened, from governmental system reformation, economics, laws, even birocracy. One of change in birocracy system was the revision in public services sector, improvement in many sector in public services were always done, for example services in labour permit arrangement, building permit, identity card arrangement and even services like healthy service for poor family.

East Java government, especially through Governor’s Decision No.27 Year 2004 About

Minimum Service Standart (SPM) Of Healthy Sector Regency / City In East Java could be made as a clear proof of government care in improve public services in healthy sector for the society, especially for poor family.

The focus of this research is to know how the Implementation Of Governor’s Decision No 27

Year 2004 About Minimum Service Standart (SPM) in Healthy Sector Regency / City in East Java (Study in Healthy Department Of Sampang Regency), Especially in healthy service for poor family and society in Sampang Regency.

While the purpose of this research is to describe how the Implementation Of Governor’s

Decision No.27 Year 2004 About Minimum Service Standart (SPM) Healthy Sector Regency / City in East Java, especially healthy service for poor family and low society in Sampang Regency.

This is a descriptive research with data analysis method using qualitative method. Means the

researcher describe how the Implementation Of Governor’s Decision No. 27 Year 2004 About

Minimum Service Standart (SPM) Healthy Sector Regency / City In East Java, especially in healthy service for poor family ang low society, and then analyzed based on available public policy theories and public services theories.

According to the result of the research, it will be know how the Implementation Of Governor’s Decision No. 27 Year 2004 About a Minimum Service Standart (SPM) in Healthy Sector Regency / City in East Java, especially healthy service for poor family and low society has been

implemented in Sampang Regency, but the result was not reach maximum because it’s still

Referensi

Dokumen terkait

Pada studi lain penggunaan gen flagelin adalah metode pendeteksian dengan nested PCR yang paling efisien, tidak diperlukan konsentrasi dan aplifikasi dengan inkubasi

1) Peserta didik dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok terdiri dari 4-6 siswa. Siswa-siswa yang bertindak sebagai tutor sebaya dipilih sesuai dengan kriteria yang

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa kelas 5 yang menggunakan metode simulasi dengan yang tidak menggunakan metode simulasi

- Ujian Sidang adalah ujian lisan yang dilakukan oleh mahasiswa program studi pendidikan matematika FPMIPA UPI yang telah menyelesaikan penulisan skripsi yang telah disetujui

Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan yang diberi kepada apoteker, farmasis pengelola apoteker atau farmasis pengelola apotek untuk

Menurut Prinyanto Hidayatullah (2012: 5) Visual Basic .Net adalah Visual Basic yang direkayasa kembali untuk digunakan pada platform .NET sehingga aplikasi yang dibuat

Pembangunan dan kemajuan fizikal setinggi mana pun tidak bermakna tanpa budi bahasa atau budi pekerti terpuji dalam kalangan anggota masyarakatnya, lebih-Iebih lagi golongan remaja

besar yang dimiliki oleh desa ini, karena terdapat beberapa pulau yang masih merupakan tempat obyek wisata yang telah banyak dikunjungi oleh masyarakat Desa