• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PAI MENGGUNAKAN MODEL ROUND CLUB SISWA KELAS V SDN 6 MENTENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PAI MENGGUNAKAN MODEL ROUND CLUB SISWA KELAS V SDN 6 MENTENG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1457

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PAI MENGGUNAKAN MODEL ROUND CLUB SISWA KELAS V

SDN 6 MENTENG

MUCHSIN

Email [email protected]

ABSTRAK

Problematika yang dihadapi siswa kelas V SDN 6 Menteng, Kota Palangka Raya, dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, memahami materi Bulan Ramadhan yang Indah adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan dalam proses belajar guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas, metode yang digunakan oleh guru ini sifatnya konvensional yakni berpusat kepada guru saja sehingga siswa kurang berperan aktif dalam pebelajaran. Dilihat dari keadaan diatas maka dapat diketahui bahwa metode yang digunakan masih kurang baik sehingga aktifitas guru lebih banyak dari siswanya, rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Bagaimana penerapan Model Pembelajaran Round Club dalam upaya meningkatkan hasil belajar memahami materi Bulan Ramadhan Yang Indah siswa kelas V SDN 6 Menteng ? ”

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan jenis penelitian diskriftif, sumber data dari penelitian ini adalah subjek dan objek penelitian, dimana subjek penelitian ini adalah siswa siswi kelas V yang berjumlah 13 orang , metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Metode analisis data dalam penelitiaan ini adalah dengan menggunakan presentase.dan hasilnya adalah sebagai berikut, setelah menerapkan strategi Model Pembelajaran Round Club pada hasil belajar siswa penelitian pendahuluan terbukti mencapai KKM yakni setelah menerapkan strategi Model pembelajaran Round Club dapat diketahui peningkatan dalam hasil belajar siswa pada siklus II mengalami Peningkatan menjadi 100% , maka dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,”

Terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan strategi Model Pembelajaran Round Club”

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1458

Kata Kunci : Bulan Ramadhan Yang Indah, hasil belajar, Rounf Club PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan saluran ilmu yang diberikan oleh guru terhadap peserta didiknya. Dalam era globalisasi yang serba cepat nan kilat baik informasi teknologi maupun informasi perilaku, maka peranan guru sangat penting sebagai acuan bagi para peserta didiknya.

Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran / kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan.

(pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerintah nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan).

Dalam pasal 5 ayat (7) disebutkan bahwa pendidikan agama diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, mendorong kreativitas dan kemandirian, serta menumbuhkan motivasi untuk hidup sukses. Lebih lanjut, dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan inti, pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Dalam kegiatan eksplorasi, guru, antara lain, memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber lainnya; dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Dalam kegiatan elaborasi, guru, antara lain, memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; dan memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.

Sedangkan dalam kegiatan konfirmasi, guru, antara lain, memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. Pada umumnya, siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi dasar tentang memahami makna surah

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1459

al kafirun. Hal ini nampak pada belum maksimalnya kemampuan dalam menjelaskan materi Bulan Ramadhan Yang Indah.

Di sisi lain, pembelajaran yang berpusat pada guru, suasana kelas yang kaku, media pembelajaran yang kurang mendukung, pengorganisasian siswa yang belum optimal dan penggunaan mono methode merupakan faktor-faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang multi approach dan strategi belajar mengajar yang variatif. Pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan berbagai kecerdasan yang dimilikinya (Gardner menyebutnya dengan istilah multiple intelligences (kecerdasan majemuk).

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang dihadapi guru PAI adalah bagaimana menciptakan model-model pembelajaran yang variatif, menyenangkan, dan bermakna sehingga siswa dapat mandiri dan mencapai ketuntasan dalam belajar. Permasalahan inilah yang mendorong penulis untuk memodifikasi berbagai model dan teknik pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi, karakteristik siswa dan disesuaikan dengan kemampuan guru.

Salah satu model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran Round Club. Model pembelajaran ini sesuai dengan karakteristik siswa SD, di mana siswa akan merasakan kegembiraan dalam belajar, menghilangkan kejenuhan, sekaligus belajar berbagi dan bekerja sama dengan orang lain.

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini memilih judul “ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PAI MENGGUNAKAN MODEL ROUND CLUB SISWA KELAS V SDN 6 MENTENG “.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Titik Sugiarti, 1997: 8) mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, (a) guru sebagai peneliti; (b) penelitian tindakan kolaboratif; (c) simultan terintegratif; (d) administrasi social

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1460

eksperimental. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Penelitian ini peneliti berkerja sama dengan observator sebagai pengamat dalam proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di kelas V SDN 6 Menteng.

Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.

Penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, sebab dengan pendekatan kualitatif peneliti dapat menguraikan data yang diperoleh. Yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan dilaboratorium melainkan harus terjun di lapangan. Oleh sebab itu penelitian seperti ini disebut dengan field study (Nazir, 1986:159).

Jadi, yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan penelitian dengan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan tentang perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat. Penggunaan pendekatan kualitaif, khususnya dalam penelitian tindakan kelas, dipertegas oleh Rochiati (dalam Kunandar, 2008:47) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif, meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk uraian kata-kata, dimana peneliti merupakan instrument pertama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk.

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V yang beragama Islam di SDN 6 Menteng yang berjumlah 13 orang terdiri dari 5 laki-laki dan 8 perempuan. Adapun nama-nama siswa kelas VI SDN 6 Menteng dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1

Daftar nama siswa kelas V yang beragama Islam SDN 6 Menteng,

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1461

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1 M. NAZUAN Laki-laki

2 MUAMMAR MULIYADDIN M. Laki-laki 3 MUH. ALFIAN NUR ROHMAN Laki-laki

4 MUHAMMAD HAIKAL Laki-laki

5 NUR EKA JULYANTI Perempuan

6 RAHIMAH Perempuan

7 RAHMAT SULAIMAN Perempuan

8 RENDI MULYADI Laki-laki

9 SIFA FADILAH Perempuan

10 YULIANA Perempuan

11 CARISA Perempuan

12 AYU ELINA PUTRI Perempuan

13 VELD MARCELA VIRGA Perempuan

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan belajar dengan metode demonstrasi, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui Hasil Belajar belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1462

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

X X N

Dengan : X = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 70 % atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 70 %. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

P Siswa.yang.tuntas.belajar

x100%

Siswa

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki / meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru ( Mukhlis, 2000: 5 ).

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Setiap siklus terdiri dari 4 jam 1 kali pertemuan, dan tiap selesai satu siklus diadakan tes formatif untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi memahami materi Bulan Ramadhan yang Indah yang sudah

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1463

dipelajari. Selain itu juga diadakan refleksi oleh pengamat yaitu seorang guru observator untuk membicarakan hal-hal yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut. Selanjutnya hasil refleksi dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dialui, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan / observasi dan refleksi.

Sedangkan model penelitian yang digunakan adalah model Kurt Lewis.

Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi), ( Parjono,dkk, 2007 : .21 ) .

Gambar 3.1. Putaran Siklus Model Kurt Lewis Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model demonstrasi .

2. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

3. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1, 2 dimana masing - masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1464

pengaruh dari penggunanaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk peningkatan hasil belajar bagi siswa – siswi kelas V Sekolah Dasar Negeri 6 Menteng dalam menghadapi kesuliatan belajar memahami materi Bulan Ramadhan Yang Indah pada pelajaran PAI. Setelah peneliti melihat dan membandingkan hasil dari, Post Test 1 dan Post Test 2, berbeda. Maka dari itu, siswa harus benar-benar menguasai materi yang diberikan oleh guru. Dalam peningkatan prestasi hasil belajar siswa, guru memberikan model pembelajaran Round Club, Karena dengan memberikan model pembelajaran Round Club secara berulang - ulang, dengan sendirinya siswa akan menguasainya. Karena otak dari siswa-siswi itu telah diasah dengan baik melalui mengingat dan mencari pasangan dari kartu yang berisi tentang materi yang ingin dicapai dan juga latihan - latihan dari soal-soal yang ditugaskan oleh gurunya. Selain itu, metode yang baik adalah metode tanya jawab. Dengan kebiasaan diberikannya waktu untuk bertanya, siswa dengan sendirinya akan mudah menghafalkan tanpa ada unsur paksaan.

Penggunaan model pembelajaran Round Club dalam pembelajaran PAI memahami materi Bulan Ramadhan Yang Indah membuat pembelajaran PAI memahami materi Bulan Ramadhan Ynag Indah menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan memunculkan keaktifan peserta didik karena model pembelajaran Round Club melibatkan peserta didik berperan aktif untuk menemukan jawaban suatu permasalahan melalui proses bekerjasama, berpikir dan diskusi. Model pembelajaran Round Club menuntut keaktifan siswa secara mental maupun fisik. Aktivitas mental yang dilakukan dalam model pembelajaran Round Club dapat membuat pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan sehingga mudah diingat peserta didik. Model pembelajaran Round Club dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, hal ini didukung oleh pendapat Miftahul Huda (2013: 253) yang menyatakan bahwa kelebihan dari model pembelajaran Round Club yaitu dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik. Dalam model pembelajaran ini karena terdapat unsur permainan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Anita Lie (2002: 55) yang mengungkapkan bahwa berdasarkan temuan di lapangan, pembelajaran Round Club mempunyai kelebihan mampu memunculkan suasana kegembiraan tumbuh dalam proses pembelajaran (let them move ). Dengan adanya suasana tersebut, peserta didik dapat lebih termotivasi untuk belajar karena lebih antusias dan tertarik dalam kegiatan pembelajaran. Bila ditinjau dari hasil observasi, aktivitas peserta didik dalam pembelajaran PAI memahami materi Bulan Ramadhan Yang Indah melalui model Round Club dengan mengalami

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1465

peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase ketuntasan 76,92 %.

Pada siklus II persentasi ketuntasan meningkat menjadi 100 % termasuk dalam kategori baik dan sangat baik

Tabel 3.2

Hasil ulangan Prasiklus SDN 6 Menteng KELAS ; V

KKM : 70

NO

NAMA ANAK

(SUBJEK PENELITI) NILAI

KETUNTASAN KKM TUNTA

S

BELUM

1 M. NAZUAN 40 V

2 MUAMMAR MULIYADDIN M.

70 V

3 MUH. ALFIAN NUR ROHMAN

70 V

4 MUHAMMAD HAIKAL 50 V

5 NUR EKA JULYANTI 50 V

6 RAHIMAH 50 V

7 RAHMAT SULAIMAN 70 V

8 RENDI MULYADI 80 V

9 SIFA FADILAH 80 V

10 YULIANA 80 V

11 CARISA 60 V

12 AYU ELINA PUTRI 60 V

13 VELD MARCELA VIRGA 90 V

JUMLAH 850 7 6

RATA RATA 65,38 53,8% 46,2%

NILAI TERTINGGI 90 NILAI TERENDAH 40

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1466

Tabel 3.3

Hasil ulangan siklus 1 SDN 6 Menteng KELAS ; V

KKM : 70

NO NAMA

NILAI ADA KENAIKAN

KETUNTASAN KKM TUNTAS BELUM

1 M. NAZUAN 50 V

2 MUAMMAR MULIYADDIN 60 V

3 MUH. ALFIAN NUR ROHMAN

80 V

4 MUHAMMAD HAIKAL 80 V

5 NUR EKA JULYANTI 60 V

6 RAHIMAH 80 V

7 RAHMAT SULAIMAN 80 V

8 RENDI MULYADI 70 V

9 SIFA FADILAH 80 V

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1467

10 YULIANA 80 V

11 CARISA 70 V

12 AYU ELINA PUTRI 80 V

13 VELD MARCELA VIRGA 90 V

JUMLAH 960 10 3

RATA-RATA 73,84 76.9% 23,1%

NILAI TERTINGGI 90 NILAI TERENDAH 50

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1468 Tabel 3.4 Diskripsi Siklus 2

SDN 6 Menteng KELAS : V

KKM : 70

NO NAMA

NILAI ADA PERUBAHAN

LEBIH BAIK

KETUNTASAN KKM TUNTAS BELUM

1 M. NAZUAN 70 V

2 MUAMMAR MULIYADDIN M.

80 V

3 MUH. ALFIAN NUR ROHMAN

80 V

4 MUHAMMAD HAIKAL 90 V

5 NUR EKA JULYANTI 80 V

6 RAHIMAH 80 V

7 RAHMAT SULAIMAN 80 V

8 RENDI MULYADI 70 V

9 SIFA FADILAH 70 V

10 YULIANA 80 V

11 CARISA 90 V

12 AYU ELINA PUTRI 90 V

13 VELD MARCELA VIRGA 90 V

JUMLAH 1050 10

RATA RATA 80,76 100% 0%

NILAI TERTINGGI 91

NILAI TERENDAH 70

Tabel 3.5

(13)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1469

Perbandingan antar Siklus KELAS : V

KKM : 70

PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2

JUMLAH 850 960 1050

RATA-RATA 65,38 73,84 80,84

NILAI TERTINGGI 90 90 91

NILAI TERENDAH 40 50 70

PROSENTASE 53,8 % 76,9 % 100 %

PENINGKATAN 23,1 % 46,2 %

KESIMPULAN

Dari penelitian ini diperoleh hasil :

Prestasi belajar PAI siswa kelas V SDN 6 Menteng Tahun Pelajaran 2021/ 2022 sebelum digunakannya metode belajar keliling kelompok ini dibuktikan dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai rata-rata dibawah KKM sebanyak 45.83%., Penerapan metode pembelajaran keliling kelompok materi Bulan Ramadhan yang Indah siswa Kelas V SDN 6 Menteng Tahun Pelajaran 2021/2022 berjalan dengan baik dan efektif. Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 atau lebih sebanyak 13 siswa dengan persentase 100%, sedangkah kriteria yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah jika lebih 60% siswa sampel mendapatkan nilai 60 ke atas. Penerapan metode keliling kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar materi bulan Ramadhan yang indah pada siswa Kelas V SDN 6 Menteng Tahun Pelajaran 2021/ 2022. Hal ini dapat dibuktikan dengan diperoleh hasil nilai pra siklus, siklus I, dan siklus II terus naik, yaitu nilai rata-rata nilai pra siklus adalah 65,38 ( 53,8 % ) , rata-rata nilai siklus I adalah 73,84 ( 76,9 % ) , dan nilai rata-rata siklus II adalah 80,76 ( 100 % )

DAFTAR PUSTAKA

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

(14)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1470

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Ramayulis.2002. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia.

Abdul Majid. 2012. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Khanifatul, Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2013, Hal. 15 Susanto dan Nawawi https://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian- hasil-belajar-dan-faktor.html , diakses 28 Juli 2021.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Anita Lie. 2002. Cooperative Learning. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

4) Siswa yang tidak menjawab pertanyaan ada 2 siswa. Hal ini menunjukkan siswa tersebut kurang berminat dalam proses kegiatan belajar mengajar. Standar Ketuntasan Belajar Minimal

Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan teknik bagging untuk memanipulasi data training , agar kinerja algoritma pengklasifikasi ( Naïve Bayes ) pada seleksi

Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perilaku Terpuji Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas II SDN Menteng Atas

 Identifikasi kegiatan yang saling tergantung yang merupakan kegiatan utama dan identifikasi siapa yang punya wewenang.  Identifikasi milestone yang menjadi critical

Responden telah ditemu bual untuk tujuan mengenal pasti pengaruh persekitaran dalam strategi memori yang digunapakai dalam proses mengingat kosa kata bahasa Arab dan

Dalam hal ini kegiatan advokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan (decission maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa program

Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Circuit Learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi sikap jujur pada siswa kelas 2 SDN 1 Sari Mulya

[r]