• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Richa Yuswantina, Istianatus Sunnah, Enny Septiarni P.L.P

ABSTRACT

Cyperus rotundus L. leaves were predicted to be potential as a natural

antioxidant. One of compound chemicals in Cyperus rotundus L. leaves were quersetin. Quersetin was compound that has been proven as a strong antioxidant activity. The purpose of this research to prove the antioxidant activity ethanolic extract of Cyperus

rotundus L. leaves that was analyzed by using DPPH method (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) compared with ascorbic acid compound showed by IC50 value.

Antioxidant activity was examined as scavengers of DPPH radical using UV-Vis spectrophotometer at maximum wavelength 518 nm. Concentration ethanolic extract of

Cyperus rotundus L. leaves were 250 ppm, 500 ppm, and 750 ppm. Whereas the

concentration of ascorbic acid as positive control were 2 ppm, 4 ppm, And 8 ppm. The research results showed that IC50 value of Cyperus rotundus L. was 198,36 ppm and ascorbic acid was 10,25 ppm. This research concluded that ethanolic extract of

Cyperus rotundus L. leaves has low antioxidant activity and ascorbic acid has a very

strong antioxidant activity.

Keywords : Cyperus rotundus L. leaves, Quersetin, Antioxidant, DPPH

(2)

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) DENGAN METODE

DPPH (2,2-Difenyl-1-Pikrylhydrazyl)

Richa Yuswantina, Istianatus Sunnah, Enny Septiarni P.L.P

INTISARI

Daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) diduga berpotensi sebagai antioksidan alami. Salah satu senyawa kimia yang terdapat dalam daun rumput teki (Cyperus

rotundus L.) adalah senyawa quersetin. Quersetin merupakan senyawa yang telah terbukti

sebagai antioksidan kuat. Tujuan Penelitian ini untuk membuktikan adanya aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) dibandingkan dengan vitamin C yang ditunjukkan dengan nilai IC50.

Aktivitas antioksidan diukur melalui penangkapan radikal DPPH dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum 518 nm. Konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) adalah 250 ppm, 500 ppm, dan 750 ppm. Sedangkan konsentrasi vitamin C sebagai pembanding adalah 2 ppm, 4 ppm, dan 8 ppm.

Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 untuk ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) sebesar 198,36 ppm dan vitamin C sebesar 10,25 ppm. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki daya antioksidan yang rendah sedangkan vitamin C memiliki daya antioksidan yang sangat kuat.

Kata kunci: Cyperus rotundus L, Quersetin, Antioksidan, DPPH

(2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil), IC50.

PENDAHULUAN

Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia dalam pengobatan adalah keseimbangan antara kandungan radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh. Kurangnya asupan antioksidan yang cukup dari makanan yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat saat ini merupakan penyebab ketidakseimbangan tersebut. Ketidakseimbangan ini menjadi penyebab radikal bebas dominan di dalam tubuh,

(3)

sehingga timbul berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, kanker, diabetes, hati, dan penuaan dini (Pasaribu et al, 2011 cit Widjaya, 1996).

Salah satu tumbuhan yang diduga berpotensi memiliki aktivitas sebagai antioksidan adalah daun rumput teki (Cyperus rotundus L.). Penelitian yang dilakukan Mirna Lumbessy, Jemmy Abidjulu dan Jessy J.E. Paendong (2013) menunjukkan daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung senyawa golongan flavonoid. Total flavonoid dalam daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) sebesar 6,505 mg/ml. Fungsi flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan. Isolasi dan identifikasi quercetin yang dilakukan oleh Samariya Krishna dan Sarin Renu menunjukkan quercetin yang terkandung dalam daun rumput teki sebesar 0,43 mg/gdw.

Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1–Picrylhydrazyl), serta membandingkan aktivitasnya dengan antioksidan alami yaitu vitamin C. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah tentang potensi ekstrak etanol daun rumput teki sebagai antioksidan alami yang dapat dipakai secara luas oleh masyarakat.

BAHAN DAN CARA

Alat untuk membuat ekstrak antara lain gelas ukur, cawan penguap, ayakan no 30 mesh, kain flannel, timbangan elektrik, blender, dan waterbath. Alat untuk pengujian senyawa flavonoid dan pengujian aktivitas antioksidan antara lain tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, kertas saring, lampu spritus, sentrifuge, mikropipet, pipet volume, inkubator dan spektrofotometer UV-VIS.

Bahan utama yang digunakan adalah daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) yang diperoleh dari sekitar wilayah Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Sediaan yang digunakan dalam bentuk serbuk kering daun rumput teki. Reagen yang digunakan adalah etanol 70 %, etanol p.a, larutan DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl), ammonia encer, H2SO4 pekat, dan metanol.

Determinasi Tumbuhan

Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk memastikan kebenaran tanaman.

Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.)

Pembuatan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) menggunakan metode maserasi dengan perbandingan 1 : 10 bagian untuk 100% ekstrak murni. Maserasi

(4)

pertama dengan perbandingan 1 : 7,5 bagian. Sebanyak 100 g serbuk kering simplisia ditambahkan dengan pelarut etanol 70 % sebanyak 1 L. Maserasi dilakukan selama 7 hari dalam ruangan yang terlindung dari cahaya matahari dan dilakukan pengadukan secara berkala. Maserasi pertama dilakukan selama 5 hari dengan etanol sebanyak 750 ml selama penyarian diaduk 5 kali. Setelah itu ekstrak yang diperoleh disaring dengan menggunakan kain flannel, kemudian hasil sarinya di remaserasi sebanyak 1 kali selama 2 hari dengan perbandingan 1 : 2,5 bagian. Remaserasi dilakukan menggunakan sisa dari pelarut etanol sebesar 250 ml dan didapatkan ampas. Maserat I dan II digabungkan, hasil dari maserat tersebut diuapkan pada waterbath pada temperatur 500C sehingga diperoleh hasil ekstrak kental (Anief, 2000).

Uji Kualitatif Senyawa Flavonoid

Filtrat ekstrak kental daun rumput teki sebanyak 0,5 ml ditambahkan 5 ml ammonia encer dan 5 ml H2SO4 pekat. Adanya senyawa flavonoid ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi kuning karena penambahan H2SO4 pekat (Markham, 1988).

Pembuatan Seri Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.)

Ekstrak etanol daun rumput teki dan vitamin C masing-masing dibuat dalam 3 seri konsentrasi. Konsentrasi ekstrak daun rumput teki adalah 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm dan vitamin C adalah 2 ppm, 4 ppm dan 8 ppm.

Pengujian Aktivitas Antioksidan

Masing-masing konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki dan vitamin C diambil sebanyak 100 µl dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kedalam tiap tabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan DPPH 0.4 mM dalam etanol p.a, volume dicukupkan dengan etanol p.a sampai 5 ml, Selanjutnya dihomogenkan dengan vortex selama 1 menit dan diinkubasi pada suhu 370 C selama 10 menit sesuai hasil penentuan operating time yang diperoleh. Selanjutnya serapan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang antara 518 nm sesuai hasil penentuan panjang gelombang maksimum yang diperoleh. Sebagai kontrol digunakan larutan DPPH. Nilai IC50 dihitung masing-masing dengan menggunakan rumus persamaan regresi dan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali.

Analisis Data

Data yang diperoleh berupa nilai absorbansi dari ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan vitamin C yang didapat dari pengukuran serapan radikal

(5)

DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) menggunakan spektrofotometer UV-VIS tereduksi pada panjang gelombang maksimum 518 nm, kemudian dihitung persentase aktivitas antioksidannya dengan rumus :

% aktivitas antioksidan = absorbansi kontrol −absorbansi sampel

absorbansi kontrol x 100%

Setelah didapatkan persentase aktivitas antioksidan dari masing-masing konsentrasi, dilanjutkan dengan perhitungan secara regresi linier (x,y) untuk mendapatkan nilai IC50, dimana x sebagai konsentrasi (ppm) dan y sebagai persentasi aktivitas antioksidan. Nilai IC50 menunjukkan konsentrasi yang dapat meredam radikal DPPH sebanyak 50%. IC50 ekstrak etanol daun rumput teki dan vitamin C diperoleh dengan rumus:

Y = BX + A

Nilai IC50 didapatkan dari nilai x setelah mengganti y dengan 50. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil determinasi tanaman rumput teki Cyperus rotundus L. adalah sebagai berikut :

1b-2b-3b-4a-5b…..20. Familia Cyperaceae… 1a-2b-3a…..3. Genus Cyperus. Spesies

Cyperus rotundus L. Berdasarkan hasil determinasi dapat diperoleh kepastian bahwa

tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun rumput teki (Cyperus rotundus L.).

Metode pembuatan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) menggunakan metode maserasi menggunakan etanol 70 %. Hasil ekstrak kental daun rumput teki diperoleh sebanyak 11,2 gram dengan perhitungan rendemen sebanyak 11,2 % yang berarti kandungan zat aktif yang tersari cukup bagus karena memenuhi standar minimum yaitu lebih dari 10 %. Ekstrak kental daun rumput teki yang diperoleh berwarna kuning tua dan berbau khas.

Hasil pengujian kualitatif senyawa flavonoid menunjukkan daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung senyawa flavonoid yang ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi warna kuning karena penambahan ammonia encer dan H2SO4 pekat.

Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus

rotundus L.) diawali dengan penentuan panjang gelombang maksimum DPPH pada

rentang ƛ 495-530 nm. Hasil yang diperoleh yaitu DPPH 0,4 mM dalam etanol p.a memiliki panjang gelombang maksimum sebesar 518 nm dengan absorbansi sebesar

(6)

0,795. Langkah selanjutnya yaitu penentuan operating time. Berdasarkan hasil penentuan

operating time diperoleh bahwa pengujian antioksidan akan sangat baik jika dilakukan

inkubasi pada suhu 370 C selama 10 menit. Inkubasi selama 10 menit menunjukkan bahwa sampel yang mengandung antioksidan telah optimum dalam meredam radikal bebas DPPH. Hal ini ditunjukkan dengan nilai absorbansi yang stabil.

Tabel hasil pengujian aktivitas antioksidan vitamin C dan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) pada berbagai konsentrasi

Replikasi % aktivitas antioksidan

Konsentrasi vitamin C (ppm) Konsentrasi ekstrak R.teki (ppm)

2 4 8 250 500 750 1 4,030 20,000 36,980 51,824 70,818 80,252 2 3,020 19,370 37,230 50,314 70,566 86,918 3 3,900 22,520 38,110 52,075 68,931 80,881 4 2,770 24,470 42,260 51,570 74,717 73,836 5 5,280 19,870 29,310 51,321 71,824 83,522 Rata-rata±SD 3,80 ± 0,990 21,246 ± 2,178 36,778± 4,686 51,421 ± 0,680 68,855 ± 3,896 81,082 ± 4,828 IC50 (ppm) 10,25 198,36

Dari tabel diatas dapat diketahui hubungan antara konsentrasi dengan persen aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan vitamin C, dimana semakin besar konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan vitamin C yang ditambahkan dalam pengujian, maka persen penangkapan radikal DPPH semakin besar pula.

Konsentrasi vitamin C yang digunakan dalam pengujian antioksidan lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.). Hal ini dikarenakan vitamin C merupakan senyawa yang telah terbukti sebagai antioksidan kuat sehingga dengan konsentrasi yang kecil saja telah dapat menunjukkan persentase penghambatan radikal DPPH. Dalam penelitian ini diperoleh hasil persentase aktivitas antioksidan vitamin C pada berbagai konsentrasi lebih kecil dibandingkan dengan persentase aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus

rotundus L.) pada berbagai konsentrasi. Namun daya antioksidan vitamin C lebih besar

dibandingkan dengan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.), karena dengan konsentrasi yang kecil saja telah mampu menunjukkan persentase penghambatan

(7)

radikal DPPH. Besarnya konsentrasi yang dapat menghambat 50 % (IC50) radikal DPPH oleh ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan vitamin C dapat dilihat pada tabel diatas, dimana nilai IC50 vitamin C sebesar 10,25 ppm sedangkan nilai IC50 ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) sebesar 198,36 ppm.

Nilai IC50 berbanding terbalik dengan daya antioksidan. Semakin besar nilai IC50 maka daya antioksidannya semakin kecil begitupun sebaliknya, sehingga dapat disimpulkan bahwa vitamin C mempunyai daya antioksidan yang lebih besar dibanding ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.). Secara spesifik suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC50 kurang dari 50 ppm, kuat untuk IC50 bernilai 50-100 ppm, sedang jika IC50 bernilai 100-150 ppm, rendah jika IC50 bernilai 151-200 ppm, dan sangat rendah jika IC50 bernilai >200 ppm. Vitamin C memiliki daya antioksidan yang kuat sedangkan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus

rotundus L.) memiliki aktivitas antioksidan yang rendah. Hal ini dikarenakan ekstrak

etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) hanya memiliki satu jenis senyawa yang berkhasiat sebagai antioksidan yaitu senyawa quersetin, sehingga ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) tidak memiliki potensi antioksidan yang kuat seperti vitamin C. Selain itu juga, vitamin C merupakan senyawa murni yang memiliki potensi kuat sebagai antioksidan, sedangkan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) masih merupakan campuran dari beberapa macam senyawa seperti kaempferol dan catechin yang mungkin dapat mengganggu dalam proses pengujian aktivitas antioksidan.

Kesimpulan

1. Ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang sangat rendah dengan nilai IC50 sebesar 198,36 ppm.

2. Ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) tidak memiliki daya aktivitas antioksidan yang sebanding dengan vitamin C.

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi quersetin dan senyawa lain yang terkandung dalam daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) yang dapat berpotensi sebagai antioksidan.

2. Perlu dilakukan penelitian mengenai aktivitas antioksidan dari daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dengan berbagai metode baik secara in vitro maupun in

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Kepada Drs. Jatmiko Susilo, Apt., M.Kes., selaku ketua Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo.

2. Seluruh staff dan dosen program studi farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pasaribu, G., Setyawati T., 2011, Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Ekstrak Etanol Kulit Kayu Raru (Cotylelobium SP), J: Penelitian Hasil Hutan, 29 (4), 322-330. 2. Lumbessy, M., Abidjulu, J., dan Paendong J.J.E., 2013, Uji Total Flavonoid Pada

Beberapa Tanaman Obat Tradisonal Di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara, J:MIPA, 2 (1), 50-55.

3. Khrisna, S., Renu, S., 2012, Isolation and Identification Of Flavonoids From Cyperus

Rotundus Linn ( In Vivo and In Vitro), J: Drug Delivery & Therapeutics, 3 (2),

109-113.

4. Anief, M., 2000, Ilmu Meracik Obat, Cetakan ke sembilan, 169, Gadjah Mada UI Press, Yogyakarta.

5. Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Oleh Padmawinata, K., 10, 15, Penerbit ITB, Bandung.

(9)

Gambar

Tabel hasil pengujian aktivitas antioksidan vitamin C dan ekstrak etanol daun  rumput teki (Cyperus rotundus L.) pada berbagai  konsentrasi

Referensi

Dokumen terkait

Pada penyebaran virus H5N1, populasi unggas dapat dibagi menjadi tiga kelas yaitu (1) unggas yang masuk ke dalam kelas rentan (susceptible) yaitu unggas yang sehat namun rentan

5,0 8,3 8,3 6,7 13,3.. Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar adalah memberi umpan balik/ evaluasi, tanya jawab dan menjelaskan materi yang sulit

Pemilihan bahan koagulan yang ramah lingkungan merupakan faktor penting dalam pemurnian air sehingga tidak mencemari lingkungan.Tujuan penelitian ini adalah

Pengukuran status gizi secara Antropometri adalah salah satu indikator yang sudah lama digunakan dalam penentuan status gizi yang meliputi berat badan, tinggi badan , dan

Dengan melihat kecelakaan yang sering terjadi di Kota Kupang ini khususnya pada daerah rawan kecelakaan lalu lintas, maka pemerintah harus segera menyikapi hal

Berdasarkan hasil penelitian data rekapitulasi kelompok antara kelompok kontrol dan eksperimen membuktikan bahwa kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan

Keputusan berani dari beberapa perempuan yang memilih pekerjaan sebagai pengangkut garam di Desa Kedungmutih khususnya pangkalan KUB (Kelompok Usaha Bersama) Bina

Untuk itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk mengenalkan penggunaan e-learning berbasis google classroom dan zoom cloud meeting, serta