• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah ( )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ABSTRAK

Nurlaila Kai, 2015. Perbedaan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-6 Bulan yang diberi Asi Eksklusif dengan yang diberi MP-ASI di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Ns. Rini F. Zees, S.Kep, M.Kep, dan Pembimbing II dr. Sitti Rahma, M.Kes.

Pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi. Penelitian Ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dengan yang diberi MP-ASI.

Rancangan penelitian menggunakan metode Analitik Observasional, dengan pendekatan cross sectional. Sampel 47 orang dengan tehnik sampling yaitu Total Sampling. Instrumen penelitian menggunakan KPSP dan observasi, dan dianalisa dengan uji mann whitney.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pertumbuhan bayi yang diberi ASI Eksklusif memiliki gizi baik yaitu 78,3% dan perkembangan yang sesuai yaitu 73,9%. Sedangkan Bayi yang diberi MP-ASI memiliki pertumbuhan dengan presentase yang sama antara gizi baik dan gizi kurang yaitu 45,8%, dan paling banyak mengalami perkembangan dengan kategori sesuai yaitu

45,8%. Penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan pertumbuhan bayi yang diberi ASI Eksklusif

dan yang diberi MP-ASI dengan p-value sebesar 0,039 (α<0,05), dan terdapat perbedaan perkembangan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan yang diberi MP-ASI dengan p-value 0,028 (α<0,05). Disarankan untuk para ibu maupun calon ibu agar dapat meberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama, dan dilanjutkan dengan MP-ASI.

Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah (1967-2014)

(4)

PENDAHULUAN

Menurut Merryana (2012) “Pertumbuhan (Growth) adalah suatu perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang dapat diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, m), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)”.1 Pertumbuhan dan perkembangan memiliki makna yang berbeda tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan.

Perkembangan (Development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Pertumbuhan menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ-organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya (Merryana, 2012).2 Pemberian ASI dan MP-ASI yang tepat merupakan bekal terbaik bagi seorang bayi untuk menjamin proses tumbuh kembang yang optimal (Depkes RI, 2006).

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan (Sulistyawati, 2009).3 Sedangkan Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan Gizi selain dari Air Susu Ibu (ASI).

Tujuan penelitian ini adalah Mengidentifikasi pertumbuhan bayi yang diberi ASI Eksklusif, Mengidentifikasi perkembangan bayi yang diberi ASI Eksklusif, mengidentifikasi pertumbuhan Bayi yang diberi MP-ASI, mengidentifikasi perkembangan bayi yang diberi MP-ASI, dan menganalisis perbedaan tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dengan yang diberi MP-ASI di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan metode Analitik Observasional, yaitu penelitian mencoba mencari hubungan antar variable (Setiadi, 2013).4 Dengan pendekatan Cross Sectional. Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin bayi yang diberi ASI Eksklusif dan yang diberi MP-ASI

Karakteristik n Presentase (%) Laki-laki Perempuan 22 25 46,8 53,2 Total 47 100

Sumber Data Primer 2015

1 Merryana, Dkk. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Prenamedia Group. 2 ibid

3 Susilawaty E, Dkk. 2012. Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Tumbuh Kembang. Malang. 4 Setiadi. 2013. Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

(5)

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif dan yang diberi MP-ASI

n Presentase (%) ASI Eksklusif MP-ASI 23 24 48,9 51,1 Total 47 100

Sumber Data Primer 2015

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan pertumbuhan bayi yang diberi ASI Eksklusif di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo

Kategori Jumlah (n) Presentase (%)

Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih 3 18 2 13,0 78,3 8,7 Total 23 100

Sumber Data Primer 2015

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan perkembangan bayi yang diberi ASI Eksklusif di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo

Kategori n Presentase (%) Sesuai Meragukan 17 6 73,9 26,1 Total 23 100

Sumber Data Primer 2015

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan pertumbuhan bayi yang diberi MP-ASI di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo.

Kategori n Presentase (%) Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih 11 11 2 45,8 45,8 8,3 Total 24 100

Sumber Data Primer 2015

Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan perkembangan bayi yang diberi MP-ASI di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo.

Kategori n Presentase (%) Sesuai Meragukan Ada penyimpangan 11 9 4 45,8 37,5 16,7 Total 24 100

(6)

Tabel 4.7 Perbedaan pertumbuhan bayi yang diberikan ASI Eksklusif dengan yang diberi MP-ASI

Kelompok n Mean Rank p-value

ASI Eksklusif 23 27,63

0,039

MP-ASI 24 20,52

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.8 Perbedaan perkembangan bayi yang diberikan ASI Eksklusif dengan yang diberi MP-ASI

Kelompok n Mean Rank p-value

ASI Eksklusif 23 27,89

0,028

MP-ASI 24 20,27

Berdasarkan hasil uji mann whitney pada tabel 4.6 pada bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan bayi yang diberikan MP-ASI didapatkan p-value sebesar 0,039 (α<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan bayi yang diberikan MP-ASI di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Adapun hasil uji mann whitney pada tabel 4.7 pada bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan bayi yang diberikan MP-ASI didapatkan p-value sebesar 0,028 (α<0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perkembangan bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan bayi yang diberikan MP-ASI di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian, dkk (2014), mengenai hubungan pemberian ASI dengan tumbuh kembang bayi umur 6 bulan di Puskesmas Nanggalo yang menunjukkan bahwa hasil penilaian pertumbuhan menurut status gizi didapatkan bahwa bayi yang diberikan ASI Eksklusif mempunyai pertumbuhan normal lebih banyak dari pada bayi yang diberikan MP-ASI. Pada bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 73,3% pertumbuhannya normal dan 26,7% pertumbuhannya kurang, sedangkan bayi yang diberikan MP-ASI diperoleh 62,9% dengan pertumbuhan normal dan 37,1% adalah pertumbuhan kurang. Nilai or 1,62, artinya bayi yang mendapat ASI Eksklusif berpeluang mendapatkan pertumbuhan normal 1,62 kali lebih besar jika dibandingkan dengan bayi yang diberikan MP-ASI. Selain itu, proporsi bayi umur 6 bulan dengan perkembangan normal lebih banyak terdapat pada bayi yang diberikan asi eksklusif yaitu 86,7% dibandingkan bayi yang diberikan MP-ASI 54,3%. Nilai or = 5,474 dan 95% ci (1,072-27,951), artinya pemberian ASI Eksklusif merupakan faktor yang berpengaruh untuk mengalami perkembangan sesuai umur, dimana bayi yang mendapat ASI Eksklusif berpeluang mengalami perkembangan sesuai umur 5,474 kali lebih besar jika dibandingkan dengan bayi yang diberi MP-ASI.

Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Budiwan (2013), tentang hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dan ASI Non Eksklusif dengan pertumbuhan berat badan pada bayi 0-6 bulan menunjukkan bahwa presentase anak yang mempunyai pertumbuhan berat badan baik dan diberikan ASI Eksklusif lebih banyak dibandingkan dengan anak yang diberikan ASI Non Eksklusif yaitu sebesar 55,56% : 11,11%.

(7)

Menurut asumsi peneliti, perbedaan rata-rata antara tumbuh kembang bayi yang diberi ASI Eksklusif dan bayi yang diberi MP-ASI dipengaruhi oleh sumber zat gizi yang diterima oleh bayi. Karena sebagian besar bayi yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang terganggu yaitu bayi yang diberi MP-ASI. Dimana MP-ASI yang diterima sebagian besar hanya memiliki satu dari sumber zat gizi, misalnya bubur beras putih hanya mengandung karbohidrat dan air, hal itulah yang menyebabkan bayi menjadi kurang gizi. Sedangkan bayi yang diberi ASI Eksklusif sebagian besar mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai karena ASI memiliki sebagai nutrien yang ideal, dengan komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien-nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal.

KESIMPULAN

1. Sebagian besar pertumbuhan bayi yang diberi ASI Eksklusif memiliki gizi baik yaitu 78,3%

2. Sebagian besar bayi yang diberi ASI Eksklusif memiliki perkembangan yang sesuai yaitu 73,9%.

3. Bayi yang diberi MP-ASI memiliki pertumbuhan dengan presentase yang sama antara gizi baik dan gizi kurang yaitu 45,8%.

4. Bayi yang diberi MP-ASI paling banyak mengalami perkembangan dengan kategori sesuai yaitu 45,8%.

5. Terdapat perbedaan pertumbuhan anak yang diberikan ASI Eksklusif dan anak yang diberikan MP-ASI di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo dengan p-value sebesar 0,039 (α<0,05), dan terdapat perbedaan perkembangan anak yang diberikan ASI Eksklusif dan anak yang diberikan MP-ASI di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo dengan p-value sebesar 0,028 (α<0,05).

SARAN

1. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan dapat melakukan sosialisasi maupun promosi kesehatan melalui sarana berupa poster, leaflet, dan stiker tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama, dan memberikan MP-ASI setelah bayi berusia 6 bulan agar bayi mengalami tumbuh kembang yang optimal.

2. Bagi Responden

Diharapkan responden dapat lebih lagi memperhatikan dan meningkatkan pengetahuannya tentang pentingnya pemberin ASI Eksklusif dan pemberian MP-ASI sesuai dengan usia bayi dengan mengikuti penyuluhan atau melalui informasi, media masa, (Koran, majalah), maupun media elektronik (TV atau Radio) agar bayi mengalami tumbuh kembang yang optimal.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan kepustakaan khususnya program studi Strata 1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo, dan sebagai bahan penelitian selanjutnya disesuaikan dengan teori terbaru. DAFTAR PUSTAKA

Ariani. (2008). Makanan Pendamping ASI.

http//parentingislam,wordpress,com/2008 / 05 / 27 / makanan - pendamping ASI. MP –ASI/.Available online.

(8)

Arif. 2009. Hubungan Pola Pemberian ASI Eksklusif Dan MP-ASI Dengan Status Gizi Balita. Jember: Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Cratty. 1967. Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi. Jakarta. Balai Husada. Data Puskesmas Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. 2015. Depkes, RI. 2006. Pedoman Konseling Gizi. Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta. Depkes, RI. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulsi, Deteksi Dan Intervensi Dini

Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta. Depkes, RI. 2010. Menyusui: Sepuluh Langkah Menuju Sayang Bayi. Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dewey, dkk. 2014. 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Dikes, 2013. Data Lembaga Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif. Jakarta

Fikk. 2015. Panduan Penulisan Proposal/Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Indiarti. 2014. Kehamilan, Kelahiran & Perawatan Bayi. Yogyakarta. Jaya Ilmu. Merryana, Dkk. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:

Prenamedia Group.

Perry, 2005. Perbedaan Tingkat Perkembangan Bayi Usia 6-12 Bulan Yang Diberi Asi Dan Tidak Diberi Asi. Jember: Prodi Keperawatan Universitas Jember.

Rianti. 2014. Mitos-Mitos Dan Fakta-Fakta Seputar ASI. Jakarta Selatan: Flash Books.

Riskesdas. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Riskesdas. 2014. Profil Kesehatan Gorontalo.

Rohmah. 2009. Panduan Perawatan Anak. Jakarta. Pustaka Popular Obor.

Setiadi. 2013. Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

(9)

Soedjojo. 2009. Proses Tumbuh Kembang Balita. Jakarta. Egc.

Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Susilawaty E, Dkk. 2012. Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Tumbuh Kembang. Malang.

Gambar

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin bayi yang diberi ASI  Eksklusif dan yang diberi MP-ASI
Tabel  4.3  Distribusi  responden  berdasarkan  pertumbuhan  bayi  yang  diberi  ASI  Eksklusif di Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo
Tabel 4.8  Perbedaan  perkembangan  bayi  yang  diberikan  ASI  Eksklusif  dengan  yang diberi MP-ASI

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan yang dinilai dengan instrumen adalah sampel

Bagi akademisi diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai formula yang optimum untuk formulasi sediaan krim w/o dari ekstrak etanolik

sudah dapat membentuk emulsi stabil dengan tipe yang dikehendaki (A/M. atau M/A) (Lachman et al

Penelitian ini menguji pengaruh pengetahuan akuntansi, skala usaha, jenis usaha, pengalaman usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik / manajer, pelatihan

pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari

99 diperoleh pengetahuan dan sikap responden secara kumulatif baik.Responden yang memilki pengetahuan kurang baik tidak semuanya memiliki sikap yang kurang baik maka

Sayangnya usaha yang dilakukan selama ini justru membawa pengkaji pada perdebatan tersendiri. Aksin Wijaya membagi sikap pengkaji terhadap naskh menjadi tiga

Kecenderungan yang dapat dilihat dari hasil penelitian ini adalah pola makan yang berlebih dapat menjadi faktor terjadinya obesitas. Obesitas terjadi jika seseorang