Perencanaan Elemen Struktur Sistem Ganda
Berdasarkan SNI 03-2847-2002
Prof. Iswandi Imran
Contoh Hipotetis Struktur Ganda
(Arah Utara-Selatan dan Arah Barat-Timur: Dual System)
Shortcourse kali ini akan menguraikan contoh-contoh perhitungan desain dan detailing kebutuhan baja
tulangan untuk komponen-komponen struktur Dual System (SRPMK-SDSK) beton bertulang pada
multistorey office building. Bentuk tipikal dan layout rencana gedung seperti yang dimodelkan dalam Gambar 1.1-1.7.
Walaupun dimensi penampang komponen struktur dalam contoh-contoh perhitungan ini umum dijumpai dalam pelaksanaan konstruksi praktis di lapangan, namun struktur
bangunan dalam contoh ini adalah bangunan hipotetikal dan hanya dibuat untuk kebutuhan ilustrasi saja.
15 Storey
Office Building
Hypothetical
U
Berat jenis beton, g = 2.400 kg/m3.
Kuat tekan beton, fc’ = 30 MPa.
Tegangan leleh baja tulangan, fy = 400 MPa.
Kolom-kolom tepi
= 65 cm × 65 cm Kolom-kolom interior
= 80 cm × 80 cm
Dimensi balok masing-masing:
B1 = 35 cm × 60 cm B2 = 30 cm × 55 cm, dan B3 = 25 cm × 40 cm Tebal pelat lantai & atap
= 12 cm
Tebal preliminary design shearwall
= 35 cm
Gambar 1.1
Informasi Mengenai Gedung
Informasi Umum
Informasi umum mengenai gedung:
• Tinggi lantai dasar & lantai 1 (1st & 2nd lobby floor) adalah 6 m.
• Tinggi tipikal lantai-lantai diatasnya 4 m.
• Dimensi kolom-kolom interior 80 cm × 80 cm, dan kolom-kolom tepi 65 cm × 65 cm.
• Dimensi balok:
• B1 = 35 cm × 60 cm,
• B2 = 30 cm × 55 cm,
• B3 = 25 cm × 40 cm.
• Tebal pelat lantai dan atap = 12 cm.
• Tebal dinding geser = 35 cm.
• Kuat tekan beton, fc’ = 30 MPa.
• Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa.
Floor Zero
Gambar 1.2 6
5 4
3 2
1 902,5 935 1035
895 920 1020
295
720 942,5
835
420
1000 1100 1000
1000 1000
A B C D E F
Denah Lantai Dasar
1st lobby floor
U T S B
400
800
800
800
400 C2Kolom Tepi
65 cm × 65 cm
C1Kolom Interior 80 cm × 80 cm
shearwall
Tebal
35 cm 720
742,5
300
302,5 735 735
Back to
Bag. 5 Back to Bag. 6
1 st Floor
2nd lobby floor Gambar 1.36 5
4 3
2
1 902,5 935 1035
895 920 1020
295
720 765
952,5 965 357,5 300
765 1065 370
370
370
370
1000 1100 1000
1000 1000
A B C D E F
Denah Lantai 1
2nd lobby floor
U T S B
400
800
800
800
400 B1Balok Induk
35 cm × 60 cm
B3Balok Anak 25 cm × 40 cm
B2Balok Perimeter 30 cm × 55 cm
C2Kolom Tepi 65 cm × 65 cm
C1Kolom Interior 80 cm × 80 cm
shearwall
Tebal 35 cm
352,5
357,5
2 nd Floor
1st level office floor Gambar 1.46 5
4 3
2
1 902,5 935 1035
895 920 1020
295
720 765
300
952,5 965 300
765 1065
300
370
370
370
370
1000 1000
1100 1000
1000 A
B C D E F
Denah Lantai 2
1st level office floor
400
800
800
800
400 B1Balok Induk
35 cm × 60 cm
B3Balok Anak 25 cm × 40 cm
B2Balok Perimeter 30 cm × 55 cm
C2Kolom Tepi 65 cm × 65 cm
C1Kolom Interior 80 cm × 80 cm
shearwall
Tebal 35 cm
357,5
620
3 rd – 15 th Floors
typical floor Gambar 1.56 5
4 3
2
1 902,5 935 1035
895 920 1020
295
720 765
952,5 965 357,5 300
765 1065 370
370
370
370
1000 1000
1100 1000 1000
A B C D E F
Denah Lantai 3-15
typical floor (office floor)
400
800
800
800
400 B1Balok Induk
35 cm × 60 cm
B3Balok Anak 25 cm × 40 cm
B2Balok Perimeter 30 cm × 55 cm
C2Kolom Tepi 65 cm × 65 cm
C1Kolom Interior 80 cm × 80 cm
shearwall
Tebal 35 cm
942,5
Back to
Bag. 2 Back to
Bag. 3 Back to Bag. 4
16 th Floor
roof-topGambar 1.6 6
5 4
3 2
1
1000 1000
1100 1000 1000
A B C D E F
Denah Lantai 16
rooftop
400
800
800
800
400 B1Balok Induk
35 cm × 60 cm
B3Balok Anak 25 cm × 40 cm
B2Balok Perimeter 30 cm × 55 cm
C2Kolom Tepi 65 cm × 65 cm
C1Kolom Interior 80 cm × 80 cm
shearwall
Tebal 35 cm
Elevation
viewGambar 1.7
Lantai dasar
1st lobby
Lantai 1 2nd lobby
Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai 6 Lantai 7 Lantai 8 Lantai 9 Lantai 10 Lantai 11 Lantai 12 Lantai 13 Lantai 14 Lantai 15
0 6 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60 64 68
meter
(b) Tampak arah Barat-Timur (a) Tampak arah Utara-Selatan
Rooftop
Informasi Mengenai Gedung
Beban Layan
Beban layan yang bekerja:
• Beban hidup: beban hidup total (termasuk partisi) yang akan membebani pelat lantai, w
live= 2,5 kN/m
2.
• Beban hidup atap: termasuk pekerja dan peralatan yang digunakannya, w
l_atap= 1,5 kN/m
2.
• Beban mati:
– berat sendiri balok, kolom, pelat, dan shearwall.
– beban superimposed lain:
• Plesteran keramik, wcov, didesain 1,5 cm, dengan berat jenis pasta + agregat 2.000 kg/m3.
• Plafon, wplaf, didesain 10 kg/m2.
• Mechanical & Electrical, wm&e, didesain 20 kg/m2.
Informasi Mengenai Gedung
Data Seismik
Data desain seismik:
• Lokasi gedung di zona gempa 6.
• Kondisi tanah di lokasi gedung termasuk ke dalam kategori tanah sedang.
• Gedung digunakan untuk perkantoran biasa, maka faktor keutamaan struktur, I = 1,0
(Tabel 1. Pasal 4.1.2 SNI 03-1726-2002)
• Untuk gedung dengan tipe ganda (Sistem Dinding Geser Struktural Khusus yang dikombinasikan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) beton bertulang, untuk kedua arah, maka
nilai faktor modifikasi respon struktur, R = 8,5
(Tabel 3. Pasal 4.3.6 SNI 03-1726-2002)
Pembebanan Struktur
Kombinasi Pembebanan (Pasal 11.2)
Kombinasi Pembebanan Non-Gempa:
LC 11.2-1 (4) U = 1,4 D
LC 11.2-1 (5) U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)
LC 11.2-2 (6) U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,6 W + 0,5 (A atau R)
Kombinasi Pembebanan Gempa:
LC 11.2-3 (8) U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E LC 11.2-3 (9) U = 0,9 D ± 1,0 E
Chapter 1
Perencanaan Komponen Struktur
Sistem Rangka Pemikul Momen
Khusus
Distribusi Beban
Berapa porsi beban untuk masing-masing sistem?
Seberapa besar porsi gaya yang akan diterima oleh sistem bergantung pada konfigurasi geometris sistem secara keseluruhan, kekakuan elemen, dan bagaimana hubungan antar elemen.
Namun, dalam desain sistem ganda, harus dipenuhi:
1. Komponen struktur SRPMK harus didesain untuk mampu menyerap minimum 25% beban lateral total gempa yang bekerja pada sistem struktur.
Plastifikasi pada struktur SRPM akan memberikan second defense mechanism yang dapat membuat faktor modifikasi respons struktur meningkat hingga 8,5.
2. Komponen struktur SRPM dan SDS harus didesain
berdasarkan gaya dalam hasil analisis di mana gaya geser
dinamis yang bekerja pada komponen minimal 80% dari gaya geser statis.
Bagian 1
Analisis
Statik Ekivalensi
Beban Lateral Gempa
Berat Struktur
Gambar 1.8
Lantai dasar
1st lobby
Lantai 1 2nd lobby Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai 6 Lantai 7 Lantai 8 Lantai 9 Lantai 10 Lantai 11 Lantai 12 Lantai 13 Lantai 14 Lantai 15 Rooftop
0 6 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60 64 68
meter
hx
11.881 11.158 11.158 11.158 11.158 11.158 11.158 11.158 11.158 11.158 11.158 11.158 11.158 11.158 10.837
wx (kN)
12.086
S = 179.854
wxhx (kN-m)
Storey Moment
142.573 178.524 223.155 267.786 312.417 357.048 401.679 446.310 490.941 535.572 580.203 624.834 669.465 714.069 736.894
72.514
S = 6.754.013
Karena pada arah Utara-Selatan & Barat-Timur sama-sama sistem ganda, secara empiris waktu getar alami struktur, T, dapat ditentukan melalui persamaan
dengan demikian,
Karena T > Tc (= 0,6 detik untuk wilayah gempa 6 dengan tipe tanah sedang)(2, 4), maka koefisien percepatan gempa
4
0488
3,
0 H
T
detik
16 , 1 68
0488 ,
0
43 T
Periode Natural
Waktu getar alami struktur, T
(1, 2, 3, 4)
54 , 0 6 , 0 9 ,
0
m c
r A T
A (2, 4)
(1) (2)
(3) (4)
UBC-97
Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002), Badan Standardisasi Nasional, 2002
ASCE 7-05
Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa, Imran, I. & Hendrik, F., Penerbit ITB, 2010
Faktor respons gempa,
karena,
dengan demikian,
bekerja di kedua arah, Utara-Selatan dan Barat-Timur.
Dari hasil analisis menggunakan software komersial, diperoleh:
47 , 16 0
, 1
54 ,
0
T C Ar
Periode Natural
Faktor respons gempa, C
(2, 4)
R W
V CI (1, 2, 3, 4)
(1) (2)
(3) (4)
UBC-97
Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002), Badan Standardisasi Nasional, 2002
ASCE 7-05
Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa, Imran, I. & Hendrik, F., Penerbit ITB, 2010
kN 888 . 9 854 . 5 179
, 8
0 , 1 47 ,
0
V
6 5
4 3
2
1 902,5 935 1035
895 920 1020
295
720 942,5
835
420
1000 1100 1000
1000 1000
A B C D E F
Denah Lantai Dasar
1st lobby floor
U T S B
400
800
800
800
400 C2Kolom Tepi
65 cm × 65 cm
C1Kolom Interior 80 cm × 80 cm
shearwall
Tebal
35 cm 720
742,5
300
302,5 735 735
Shear at The Base
Gambar 1.9 Gaya geser total pada
perletakan di lantai dasar (Respons Spektra)
= 9.835 kN
6 5
4 3
2
1 902,5 935 1035
895 920 1020
295
720 942,5
835
420
1000 1100 1000
1000 1000
A B C D E F
Denah Lantai Dasar
1st lobby floor
U T S B
400
800
800
800
400 C2Kolom Tepi
65 cm × 65 cm
C1Kolom Interior 80 cm × 80 cm
shearwall
Tebal
35 cm 720
742,5
300
302,5 735 735
Shear at The Base
Gambar 1.9
Ok,
Vb Statik Ekivalen = 9.888 kN
Vb Analisis Respons Spektra = 9.835 kN Response Spektra tidak perlu dikoreksi
6 5
4 3
2
1 902,5 935 1035
895 920 1020
295
720 942,5
835
420
1000 1100 1000
1000 1000
A B C D E F
Denah Lantai Dasar
1st lobby floor
U T S B
400
800
800
800
400 C2Kolom Tepi
65 cm × 65 cm
C1Kolom Interior 80 cm × 80 cm
shearwall
Tebal
35 cm 720
742,5
300
302,5 735 735
Shear at The Base-Wall
Gambar 1.9 Gaya geser total pada
shearwall di lantai dasar (oleh Gempa)
= 6.052 kN
Geser total di lantai dasar = 7.038 kN
Berarti, Gaya geser total pada portal di lantai dasar (oleh Gempa)
= ± 986 kN (14%)
6 5
4 3
2
1 902,5 935 1035
895 920 1020
295
720 942,5
835
420
1000 1100 1000
1000 1000
A B C D E F
Denah Lantai Dasar
1st lobby floor
U T S B
400
800
800
800
400 C2Kolom Tepi
65 cm × 65 cm
C1Kolom Interior 80 cm × 80 cm
shearwall
Tebal
35 cm 720
742,5
300
302,5 735 735
Shear at The Base-Wall
Gambar 1.9
Dapat disimpulkan bahwa,
Portal hanya memikul 14% dari keseluruhan total gaya lateral
Re-analysis perlu dilakukan dengan memperbesar faktor kombinasi pada
pembeban gempa sebesar
25 / 14 = 1,8
Bagian 2
Detailing
Elemen Balok
Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
Balok C-23/9
Gambar 1.10
Desain detailing
tulangan elemen balok C-23/9 !?!?!
Perhatikan kembali Gambar 1.5, balok C-23/9 terletak pada baris C antara grid 2 dan grid 3 di lantai 9
Dimensi balok 35 x 60 cm,
fc’ = 30 MPa, dan
fy = 400 MPa.
Bentang bersih = 942,5 cm.
Balok yang didesain
Lantai dasar
1st lobby
Lantai 1 2nd lobby Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai 6 Lantai 7 Lantai 8 Lantai 9 Lantai 10 Lantai 11 Lantai 12 Lantai 13 Lantai 14 Lantai 15
Tampak arah Utara-Selatan
Roof Top
Dimensi Komponen
1. Dimensi komponen lentur
Balok harus memenuhi definisi komponen struktur lentur. SNI 03- 2847-2002 Pasal 23.3.1 mensyaratkan bahwa komponen struktur lentur SRPMK harus memenuhi hal-hal berikut:
i. Gaya aksial tekan terfaktor pada komponen struktur lentur dibatasi maksimum 0,1 Agfc’.
0,1 Agfc’ = 0,1 × 0,35 m × 0,6 m × 30 MPa = 630 kN.
Dari analisis stuktur, gaya aksial tekan akibat kombinasi gaya gempa dan gravitasi pada komponen struktur = 38 kN < 630 kN — Ok
ii Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari 4 kali tinggi efektifnya.
Asumsikan hanya satu lapis tulangan yang perlu dipasang, selimut beton 40 cm, sengkang menggunakan D13, dan baja tulangan lentur yang dipakai adalah D19 (ada kemungkinan berubah, tergantung hasil desain). Maka
d = 600 mm – (40 mm + 13 mm + 9,5 mm) = 537 mm.
ln/d = 9.425 mm / 537 mm = 17,6 — Ok.
Dimensi Komponen
1. Dimensi komponen lentur
iii. Perbandingan lebar terhadap tinggi komponen tidak boleh kurang dari 0,3.
Lebar, b = 350 mm, dan tinggi, h = 600 mm, b/h = 350/600
= 0,58 — Ok iv. Lebar komponen tidak boleh:
a. Kurang dari 250 mm — Ok
b. Melebihi lebar komponen struktur pendukung (diukur pada bidang tegak lurus terhadap sumbu longitudinal komponen struktur lentur) ditambah jarak pada tiap sisi komponen
struktur pendukung yang tidak melebihi 3/4 tinggi komponen struktur lentur.
Lebar balok, b = 350 mm < lebar kolom = 800 mm — Ok
Ultimate Moment Diagram
Gambar 1.11
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
120,62 kN
Akibat goyangan 1,0E ke kanan
232,45 kN
Akibat goyangan ke kiri, besar momen gempa sama, tapi berlawanan arah
-240 kN
207 kN
-299 kN
-23 kN
-457 kN
-67 kN
Akibat goyangan ke kiri
-129,14 kN (a)
Diagram momen akibat gravitasi
(b) Diagram momen akibat
gempa
(c) Superposisi diagram momen gravitasi & gempa 1,8E
-531 kN Akibat goyangan ke anan
217,12 kN
Akibat goyangan 1,8E ke kanan
-232,45 kN
214,67 kN
233 kN 235 kN
Gerakan Siklik pada Struktur
Sketsa momen yang terbentuk pada balok C-12/9 & C-23/9
Gambar 1.12
Momen yang bekerja pada ujung balok akibat goyangan
ke kiri
(berlawanan arah jarum jam)
G Balok C-12/9 H Balok C-23/9
Lokasi terbentuknya sendi plastis
9th floor
Kolom C1-8
Lantai 8
Kolom C2-8
Lantai 8
Kolom C1-9
Lantai 9
Kolom C2-9
Lantai 9
Lokasi terbentuknya sendi plastis
Diagram momen yang terbentuk pada balok C-12/9
dan C-23/9
I
Momen Desain
2. Momen-momen yang bekerja pada Balok C-23/9
Kondisi Lokasi Arah Goyangan Momen
Mu (kN-m)
1
Ujung kanan (I) Kanan-531
Negatif
2
Ujung kiri (H)Kiri
-457
Negatif
3
Ujung kiri (H)Kanan
233
Positif
4
Ujung kanan (I)Kiri
235
Positif
5
Tengah bentangKanan dan Kiri
215
Positif
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, goyangan ke kanan
Kondisi 1, kolom I, momen negatif tumpuan, goyangan ke kanan.
Mu = -531 kN-m.
Asumsi dua lapis tulangan. Sebagai trial awal gunakan tulangan D19 dan sengkang D13.
Tinggi efektif balok, d = 600 mm – (40 + 13 + 19 + 20) mm = 508 mm.
Asumsi awal, j = 0,85 dan f = 0,8
2
2 6
mm 843 . 3 mm 508 85
, mm 0
400 N 8
, 0
mm - N 10
531
f jd A M
y u
s f
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, goyangan ke kanan
Diperlukan 7 D25 dan 1 D29. Bila spasi bersih antar lapis diambil 40 mm, tinggi efektif d yang baru:
d = 600 mm – (40 + 13 + 29 + 20) mm = 498 mm.
Jenis Dimensi Jumlah As
D
Diameter (mm) Luas/bar (mm2) buah (mm2)25 25 491 7
4.097
29 29 661 1
mm mm 184
350 N/mm
30 85 , 0
N/mm 400
mm 097 . 4 '
85 ,
0 2
2
2
f b
f a A
c y s
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, goyangan ke kanan cek momen nominal aktual:
Cek As minimum:
tapi tidak boleh kurang dari:
10 6
2 498 184
400 097
. 4 8 , 2 0
a
d f A Mn f s y f
m.
kN
532
n fM
2 min
_ 350 498 597 mm
400 4
30 4
'
b d
f
A f w
y c s
2 min
_ 350 498 610mm
400 4 , 1 4
,
1
b d
A f w
y s
Ok, syarat tulangan minimum terpenuhi
— Ok.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, goyangan ke kanan
Cek rasio tulangan:
= 0,032513
Batas tulangan maksimum berdasarkan SNI Beton Pasal 23.3.2 adalah 0,025.
02350 ,
mm 0 498 mm
350
mm .097
4 2
b d A
w
s
400 600
600 400
30 85 , 85 0 , 600 0
600 '
85 , 0
1
y y
c
b f f
f
Ok, < 0,75b dan < 0,025.
Syarat tulangan maximum terpenuhi
024384 ,
0 032513 ,
0 75 , 0 75
,
0 b
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, goyangan ke kanan
Cek apakah penampang tension-controlled ? dt = 600 mm – (40 + 13 + 12,5) mm = 534.
Sebelum Tahun 2002, ACI Committee mengatur faktor reduksi lentur f
berdasarkan regangan bersih tulangan tarik di lapis terluar (terjauh dari serat tekan). Penampang disebut tension-controlled bila regangan bersih tulangan di lapis terluar ≥ 0,005 (pada saat beton hancur, baja tulangan sudah leleh).
Namun, sejak Tahun 2002 ACI membatasi jumlah maksimum tulangan
sedemikian sehingga regangan baja tulangan di serat tarik terluar cukup ≥ 0,004, untuk menjamin kecukupan daktilitas penampang.
0,34350 534
184
dt
a
31875 ,
0 85 , 0 375 , 0 375
,
0 1
t tcl
d a
Not Ok, a/dt > atcl/dt. Tulangan di layer yang paling bawah belum mengalami leleh, regangannya < 0,005.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 1, goyangan ke kanan
dengan a = 184 mm, regangan di serat tarik terluar:
Reinforcement:
Gunakan baja tulangan 7 D25 + 1 D29, dipasang 2 lapis dengan spasi bersih antar lapis 40 mm > 25 mm.
Ok, syarat spasi bersih minimum antar tulangan dan antar lapis terpenuhi.
ACI 318-02 Section 10.3.5:
For nonprestressed flexural members and non prestressed members with [small or zero axial loads] the net tensile strain et at nominal strength shall not less than 0,004.
004396 ,
0 003 , 0 85
, 0
184 85 , 0
184 003
,
0
t t
t
d c
c e d
Ok, penampang cukup ductile.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 2, goyangan ke kiri
Kondisi 2, kolom H, momen negatif tumpuan, goyangan ke kiri.
Mu = -457 kN-m.
Sama seperti untuk kolom interior, diasumsikan baja tulangan yang harus dipasang terdiri dari 2 lapis
d = 600 mm – (40 + 13 + 19 + 20) mm
= 508 mm.
2
2 6
mm 308 . 3 mm 508 85
, mm 0
400 N 8
, 0
mm - N 10
457
f jd A M
y u
s f
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 2, goyangan ke kiri
Diperlukan 5 D22 + 3 D25. Bila spasi bersih antar lapis diambil 40 mm, tinggi efektif d yang baru:
d = 600 mm – (40 + 13 + 25 + 20) mm = 502 mm.
mm mm 151
350 N/mm
30 85 , 0
N/mm 400
mm .373 3
' 85 ,
0 2
2
2
f b
f a A
c y s
Jenis Dimensi Jumlah As
D
Diameter (mm) Luas/bar (mm2) buah (mm2)22 22 380,1 5
3.373
25 25 490,9 3
cek momen nominal aktual:
Cek As minimum:
tapi tidak boleh kurang dari:
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 2, goyangan ke kiri
10 6
2 502 151
400 373
. 3 8 , 2 0
a
d f A Mn f s y f
m.
kN
460
n
fM — Ok.
2 min
_ 350 502 601mm
400 4
30 4
'
b d
f
A f w
y c s
mm2
615 502
400 350 4 , 1 4
,
1 b d
fy w
Ok, syarat tulangan minimum terpenuhi
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 2, goyangan ke kiri
Cek rasio tulangan:
balance akan sama dengan hasil perhitungan untuk kondisi 1, yaitu b = 0,032513
mm 502 mm
350
mm 3.373 2
b d A
w
s
Ok, < 0,75b dan < 0,025.
Syarat tulangan minimum terpenuhi
024384 ,
0 75
, 0 01920 ,
0
b
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 2, goyangan ke kiri
Cek apakah penampang tension-controlled ?
dt = 600 mm – (40 + 13 + 12,5) mm = 535 mm
Reinforcement:
Gunakan baja tulangan 5 D22 + 3 D25, dipasang 2 lapis dengan spasi bersih antar lapis 40 mm > 25 mm.
31875 ,
0 375
, 0 0,28285
535 151
1
t tcl
t d
a d
a
Ok, a/dt < atcl/dt. Desain tulangan under reinforced.
Ok, syarat spasi bersih minimum antar tulangan dan antar lapis terpenuhi.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, goyangan ke kanan
SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2(2)
mensyaratkan bahwa kuat lentur positif komponen struktur lentur SRPMK pada muka kolom tidak boleh lebih kecil dari 1/2 (setengah) kuat lentur negatifnya pada muka kolom tersebut.
Mneg
1/4 Mneg
1/4 Mneg
1/2 Mneg
Kapasitas momen positif minimum pada join (hubungan balok-kolom)
Kebutuhan minimum kuat lentur
(SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2(2))
(1, 2, 3)
(1)
(2) (3)
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), Badan Standardisasi Nasional, 2002 ACI Committee 318-08
Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa, Imran, I. & Hendrik, F., Penerbit ITB, 2010
Gambar 1.12
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, goyangan ke kanan
Kondisi 3, kolom H, momen positif tumpuan, goyangan ke kanan.
Mu = 233 kN-m > 1/2fMn_eksterior = 230 kN-m.— Ok, gunakan momen lentur hasil analisis.
Karena momen yang harus dipikul lebih kecil hingga hampir setengah momen ultimate negatifnya, kita asumsikan cukup satu lapis tulangan yang dipasang. Sebagai trial awal gunakan baja tulangan D19 dengan sengkang D13.
d = 600 mm – (40 + 13 + 9,5) mm = 537 mm.
2
2 6
mm 596 . 1 mm 537
85 , mm 0
400 N 8
, 0
mm - N 10
233
f jd A M
y u
s f
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, goyangan ke kanan
Diperlukan 4 D22, tinggi efektif d yang baru:
d = 600 mm – (40 + 13 + 11) mm = 536 mm.
mm mm 68
350 N/mm
30 85 , 0
N/mm 400
mm .521 1
' 85 ,
0 2
2
2
f b
f a A
c y s
Jenis Dimensi Jumlah As
D
Diameter (mm) Luas/bar (mm2) buah (mm2)19 19 283,5 0
1.521
22 22 380,1 4
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, goyangan ke kanan cek momen nominal aktual:
Cek As minimum:
tapi tidak boleh kurang dari:
10 6
2 536 68 400
521 . 1 8 , 2 0
a
d f A Mn f s y f
m.
kN
244
n
fM — Ok.
2 min
_ 350 536 642 mm
400 4
30 4
'
b d
f
A f w
y c s
mm2
657 536
400 350 4 , 1 4
,
1 b d
fy w
Ok, syarat tulangan minimum terpenuhi
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, goyangan ke kanan
Cek rasio tulangan:
Batas tulangan maksimum adalah 0,025.
mm 536 mm
350
mm .521
1 2
b d A
w
s
Ok, < 0,75b dan < 0,25.
Syarat tulangan minimum terpenuhi
024384 ,
0 75
, 0 00811 ,
0
b
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 3, goyangan ke kanan
Cek apakah penampang tension-controlled ? dt = 600 mm – (40 + 13 + 11) mm = 536.
Reinforcement:
Gunakan baja tulangan 4 D22, dipasang 1 lapis.
31875 ,
0 375
, 0 0,012714
536 68
1
t tcl
t d
a d
a
Ok, a/dt < atcl/dt. Desain tulangan under reinforced.
Ok, syarat spasi bersih minimum antar tulangan terpenuhi.
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 4, goyangan ke kiri
Kondisi 4, kolom I, momen positif tumpuan, dan goyangan ke kiri.
Mu = 235 kN-m > 1/2fMn_interior = 266 kN-m. Dengan demikian, gunakan Mu = 1/2fMn_interior.
Sama seperti sebelumnya, sebagai trial awal gunakan baja tulangan D19 dan sengkang D13.
d = 600 mm – (40 + 13 + 9,5) mm = 537 mm.
2
2 6
mm 823 . 1 mm 537 85
, mm 0
400 N 8
, 0
mm - N 10
266
f jd A M
y u
s f
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 4, goyangan ke kiri
Diperlukan 2 D22 + 2 D25, tinggi efektif d yang baru:
d = 600 mm – (40 + 13 + 12,5) mm = 535 mm.
mm mm 78
350 N/mm
30 85 , 0
N/mm 400
mm .742 1
' 85 ,
0 2
2
2
f b
f a A
c y s
Jenis Dimensi Jumlah As
D
Diameter (mm) Luas/bar (mm2) buah (mm2)22 22 380 2
1.742
25 25 491 2
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 4, goyangan ke kiri cek momen nominal aktual:
Cek As minimum:
tapi tidak boleh kurang dari:
10 6
2 535 78 400
742 . 1 8 , 2 0
a
d f A Mn f s y f
m.
kN
276
n
fM — Ok.
2 min
_ 350 535 641mm
400 4
30 4
'
b d
f
A f w
y c s
mm2
655 535
400 350 4 , 1 4
,
1 b d
fy w
Ok, syarat tulangan minimum terpenuhi
Baja Tulangan Lentur
3. Kondisi 4, goyangan ke kiri
Cek rasio tulangan:
Batas tulangan maksimum adalah 0,025.
mm 535 mm
350
mm .742
1 2
b d A
w
s
Ok, < 0,75b dan < 0,025.
Syarat tulangan minimum terpenuhi
024384 ,
0 75
, 0 00931 ,
0
b