• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM

II.1 PENGENDALIAN PRA ANALITIK II.1.1 Pengertian

Pengendalian pra analitik adalah serangkaian kegiatan laboratorium saat pelayanan dimulai pada pasien berupa penerimaan pasien, pengambilan spesimen, pelabelan spesimen, penerimaan spesimen, penilaian spesimen, pengolahan spesimen hingga pengiriman spesimen dengan maksud agar spesimen benar-benar representatif sesuai dengan keadaan pasien, tidak terjadi kekeliruan jenis spesimen, dan mencegah tertukarnya spesimen-spesimen pasien satu sama lainnya.

II.1.2 Tujuan

Untuk menjamin bahwa spesimen-spesimen yang diterima benar dan dari pasien yang benar pula.

II.1.3 Cara Pengendalian

1. Menyediakan Katalog pemeriksaan, berisi informasi : Persyaratan pasien & Jenis spesimen.

2. Cara pengambilan & volume.

3. Wadah Spesimen

4. Pengiriman & Penyimpanan Spesimen

5. Menyediakan Prosedur Operasi Baku (SOP), antara lain : SOP penanganan spesimen dan

sampel.

6. Menyediakan pedoman-pedoman, antara lain : Pengambilan spesimen yang benar,

Persyaratan spesimen dan persiapan pasien, Persyaratan sampel

II.1.4 Kegiatan Pra Analitik

II.1.4.1 Persiapan Pasien Secara Umum dan yang mempengaruhi

a. Mempersiapkan pasien untuk pengambilan spesimen sesuai persyaratan umum dengan

meminta pasien berpuasa antara 8 – 12 jam pada jam 22.00 dan pagi hari jam 07.00 – 09.00 dilakukan pengambilan spesimen.

b. Menghindari pemakaian obat-obatan sebelum spesimen diambil di laboratorium.

c. Menghindari aktifitas fisik/olah raga sebelum spesimen diambil

d. Memperhatikan efek postur, pengambilan darah paling baik dengan duduk tenang

dibandingkan berdiri karena keseimbangan cairan akan terganggu.

e. Diet makan dan minum pasien dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.

f. Merokok dan minum alkohol mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.

g. Ketinggian suatu tempat (geografis) berpengaruh pada hasil pemeriksaan laboratorium.

h. Demam akan menyebabkan kenaikan dan penurunan beberapa parameter pemeriksaan,

waktu demam yang tepat akan dapat membantu menegakkan diagnosis. i. Trauma dapat menyebabkan terjadi hemostasis hingga pengenceran darah.

(2)

j. Variasi Circadian Rythme merupakan perubahan dari waktu ke waktu pada tubuh yang

dipengaruhi waktu, siklus dan umur.

k. Umur, ras, dan jenis kelamin paling berpengaruh terhadap hasil pengukuran dan nilai rujukan

l. Kehamilan pada wanita perlu dipertimbangkan lama kehamilan yang berpengaruh pada

pengenceran.

II.1.4.2 Pengambilan Spesimen

a. Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan tertentu :

- bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia/deterjen,

- Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi spesimen.

- Mudah dicuci atau dibersihkan dari sampel sebelumnya.

- Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan biakan harus menggunakan peralatan yang

steril.

b. Wadah spesimen harus memenuhi :

- Terbuat dari gelas atau plastik. Untuk spesimen darah harus terbuat dari gelas.

- Tidak bocor atau merembes.

- Harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir.

- Besar wadah disesuaikan dengan volume spesimen

- Bersih dan kering

- Tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalam spesimen

- Tidak mengandung bahan kimia atau deterjen.

- Untuk pemeriksaan zat dalam spesimen yang mudah rusak atau terurai karena pengaruh

sinar matahari, maka digunakan botol coklat.

- Untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman wadah harus steril.

c. Pengawet : Diberikan agar sampel yang akan diperiksa dapat dipertahankan kondisi dan

jumlahnya dalam waktu tertentu. Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah.

d. Waktu : Pada umumnya pengambilan spesimen dilakukan pada pagi hari, terutama untuk pemeriksaan Kimia klinik, Hematologi dan Imunologi karena umumnya nilai normal ditetapkan pada keadaan basal.

e. Lokasi : Sebelum mengambil spesimen, harus ditetapkan terlebih dahulu lokasi pengambilan

yang tepat sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Spesimen untuk pemeriksaan menggunakan darah vena umumnya diambil dari vena cubiti daerah siku. Spesimen darah arteri umumnya diambil dari arteri radialis di pergelangan tangan atau arteri femoralis di daerah lipat paha. Spesimen darah kapiler diambil dari ujung jari tengah tangan atau jari manis tangan bagian tepi atau pada derah tumit 1/3 bagian tepi telapak kaki atau cuping telingan pada bayi. Tempat yang dipilih tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti cyanosis atau pucat, bekas luka dan radang

f. Volume : Volume spesimen yang diambil harus mencukupi kebutuhan pemeriksaan

(3)

g. Teknik Pengambilan : Pengambilan spesimen harus dilaksanakan dengan cara yang benar,

agar spesimen tersebut mewakili keadaan yang sebenarnya.

II.1.4.3 Pemberian Identitas Spesimen

Pemberian identitas pasien dan atau spesimen merupakan hal yang penting baik pada saat pengisian surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan, pendaftaran, pengisian label wadah spesimen. Pada surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sebaiknya memuat secara lengkap :

- Tanggal permintaan

- Tanggal dan jam pengambilan spesimen

- Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat/ruang) termasuk rekam medik.

- Identitas pengirim (nama, alamat, nomor telepon)

- Nomor laboratorium

- Diagnosis.keterangan klinik.

- Obat-obatan yang telah diberikan dan lama pemberian.

- Pemeriksaan laboratorium yang diminta.

- Jenis spesimen

- Lokasi pengambilan spesimen

- Volume spesimen

- Pengawet yang digunakan

- Nama pengambil spesimen. II.1.4.4 Pengolahan Spesimen

Spesimen yang telah diambil dilakukan pengolahan untuk menghindari kerusakan pada spesimen tersebut.Pengolahan spesimen berbeda-beda tergantung dari jenis spesimennya masing-masing.

1). Serum

Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama 2-30 menit, lalu di sentrifuge 3000 rpm selama 5-15 menit. Pemisahan serum dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan darah. Serum yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh.

2). Plasma

Kocok darah EDTA atau citrat dengan segera secara perlahan-lahan.

Pemisahan plasma dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan spesimen. Plasma yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh.

3). Whole blood

Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang telah berisi antikoagulan yang sesuai, lalu dihomogenisasi dengan cara goyang perlahan tabung.

4). Urine

Urine yang didapatkan tidak perlu ada perlakuan secara khusus, kecuali pemeriksaan harus segera dilakukan sebelum 1 jam, sedangkan untuk pemeriksaan sedimen harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu dengan cara dimasukkan tabung dan sentrifuge selama 5 menit

(4)

1500-2000 rpm, supernatan dibuang dan diambil sedimennya. Suspensi sedimen ini dicampur dengan cat Sternheirmer-Malbin Stain’s untuk menonjolkan unsur sedimen dan memperjelas strukturnya.

5). Sputum

Masukkan sputum ke dalam tabung steril yang berisi NaOH 4% sama banyak. Kocok dengan baik. Inkubasi pada suhu kamar 25-30OC selama 15-20 menit dengan pengocokan

teratur tiap 5 menit. Sentrifuge dengan kecepatan tinggi selama 8-10 menit. Endapan diambil dan supernatan dibuang pada air lysol.

II.1.4.5 Menilai Spesimen Yang Tidak Memenuhi Syarat

1. Spesimen diterima oleh petugas loket dan sampling.

2. Penilaian spesimen harus dilakukan sesuai dengan jenis pemeriksaan.

3. Penilaian spesimen harus segera dilakukan setelah menerima spesimen.

4. Petugas laboratorium wajib menolak dan mengembalikan spesimen yang tidak memenuhi

syarat pemeriksaan.

5. Spesimen yang ditolak diberitahukan lewat via aiphone ruangan atau yang mengantar

spesimen.

6. Spesimen untuk pemeriksaan Patologi Aanatomi yang diantar ke laboratorium berupa

jaringan biopsi dan operasi yang telah lebih 1 hari, tidak menggunakan pengawet, ditempatkan suhu ruang ditolak untuk pemeriksaan rujukan.

7. Kriteria penilaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Pemeriksaan Jenis Sampel Minimalvolume Mutlak Ditolak Keterangan Beku Lisis Keruh

1 Hematologi rutin Darah EDTA 3 ml + +

-2 Protein total Serum 0,2 ml - +

-3 Albumin/glob Serum 0,2 ml - +

-4 Bilirubin Total Serum 0,5 ml - +

-5 Bilirubin Direk Serum 0,5 ml - +

-6 Bilirubin Indirek Serum 0,5 ml - +

-7 AST (GOT) Serum 0,5 ml - +

-8 ALT (GPT) Serum 0,5 ml - +

-9 Ureum Serum 0,2 ml - +

-10 Creatinine Serum 0,5 ml - +

-11 Asam Urat Serum 0,2 ml - +

-12 Glukosa Serum/plasma 0,2 ml - + -13 Cholesterol Serum 0,2 ml - + + 14 Trigliserida Serum 0,2 ml - + + 15 HDL Serum 0,5 ml - + + 16 LDL Serum 0,5 ml - + + 17 Natrium Serum 0,5 ml - + -18 Kalium Serum 0,5 ml - + + 19 Calcium Serum 0,5 ml - + -20 Chlorida Serum 0,5 ml - + -21 Magnesium Serum 0,5 ml - +

(5)

-22 Alk. Phospatase Serum 0,5 ml - +

-23 HBsAg Stick Serum/plasma 0,5 ml - +

-24 Anti Hbs Stick Serum/plasma 0,5 ml - +

-25 HBsAg Titer Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

26 AntiHBs Titer Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

27 Anti Hbc IgM Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

28 Anti Hbe Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

29 Hbe Ag Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

30 Anti HCV IgM Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

31 Anti HAV Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

32 Anti HCV Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

33 HCV Serum 0,5 ml - + - Dirujuk 34 FT3 Serum 0,5 ml - + - Dirujuk 35 FT4 Serum 0,5 ml - + - Dirujuk 36 TSHs Serum 0,5 ml - + - Dirujuk 37 T3 Serum 0,5 ml - + - Dirujuk 38 T4 Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

39 CEA Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

40 AFP Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

41 C-Peptida Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

42 Besi Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

43 TIBC Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

44 HbA1c Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

45 CRP Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

46 RAF Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

47 ASTO Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

48 VDRL Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

49 TPHA Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

50 Ca 125 Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

61 Ca 15.3 Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

62 Ca 19.9 Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

63 Ferritin Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

64 Anti H Pillory Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

65 Anti Toxoplasma Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

66 Progesteron Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

67 Testosteron Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

68 Anti Rubella Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

69 D-Dimer Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

70 CMV Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

71 LH Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

72 CKMB Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

73 Anti TB Serum 0,2 ml - +

-74 HIV Stick Serum 0,2 ml - +

-75 Analisa Gas Darah Darah Arteri 3 ml + + - Dirujuk

76 Troponin T Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

77 CK NAC Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

78 LDH Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

79 a-Amylase Serum 0,5 ml - + - Dirujuk

80 APTT Darah Citrat 0,5 ml + + - Dirujuk

81 Titer Fibrinogen Darah Citrat 0,5 ml + + - Dirujuk

82 Protrombin Time Darah Citrat 0,5 ml + + - Dirujuk

83 Trombin Time Darah Citrat 0,5 ml + + - Dirujuk

84 Recalcifikasi Time Darah Citrat 0,5 ml + - - Dirujuk

85 Urine Lengkap Urine pagi 10 ml - -

-86 Urine Esbach Urine 24 jam volume - -

-87 PPT Urine pagi 5 ml - -

-88 BTA SPS Sputum SPS SPS - -

-89 Sperma Mani segar - - -

-90 LCS Segar 3 ml - -

-91 Transudat-eksudat Segar 3 ml - -

-92 Urine Narkoba Segar di lab 5 ml - -

(6)

-94 Blood Smear Darah EDTA 1 ml + +

-95 Malaria Darah Slide 1 ml - -

-95 Filaria 1 ml - -

-97 Reitz serum Slide - - -

-98 Spesimen GO Slide/sekret - - -

-99 Jamur Candida Slide/sekret - - -

-100 Sediaan PA +Formalin - - - - Dirujuk

II.1.4.6 Penyimpanan Spesimen

Spesimen yang sudah diambil harus segera dikirim ke laboratorium untuk diperiksa, karena stabilitas spesimen dapat berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas spesimen antara lain :

a. Terjadi kontaminasi oleh kuman dan bahan kimia.

b. Terjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada spesimen.

c. Terjadi penguapan.

d. Pengaruh suhu.

e. Terkena paparan sinar matahari.

Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa. Persyaratan penyimpanan beberapa spesimen untuk beberapa pemeriksaan laboratorium harus memperhatikan jenis spesimen, antikoagulan/pengawet dan wadah serta stabilitasnya. Beberapa cara penyimpanan spesimen :

a. Disimpan pada suhu kamar

b. Disimpan dalam lemari es suhu 2-8OC c. Dibekukan suhu -20OC, -70OC atau -120OC d. Dapat diberikan bahan pengawet

e. Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum atau lisat. II.1.4.7 Pengiriman Spesimen

Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain, sebaiknya dikirim dalam bentuk yang reatif stabil. Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen antara lain :

a. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen. b. Tidak terkena sinar matahari langsung

c. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium termasuk pemberian label

yang bertuliskan “Bahan Pemeriksaan Infeksius” atau “Bahan Pemeriksaan Berbahaya”.

d. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat. II.1.4 Mempertahankan Mutu Pra Analitik

1. Mengerjakan proses/prosedur sesuai standar (SPO) yang telah ditentukan.

2. Melaksanakan dan mengevaluasi program QC.

3. Pengawasan dan monitoring kegiatan harian untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang

mungkin muncul.

(7)

5. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan staf laboratorium.

6. Adanya dukungan penuh dari pihak manajemen dalam melakukan pelayanan yang standar

dan bermutu.

Sumber data : Good Laboratory Practise (2004) dan Buku Pedoman dan SOP Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin (2012)

http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2012/11/pengendalian-mutu-laboratorium.html

Referensi

Dokumen terkait

PENYAMBUNGAN  TULAN' marilah &ita pelajari mengenai PRC.E.E.

Berdasarkan penuturan dari beberapa informan penulis dapat menyimpulkan bahwa setiap suatu organisasi memiliki satuan ukur yang dapat diukur baik dari sebuah

Sedangkan untuk variabel terikat (variabel Y) yaitu keputusan berkunjungyang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan penyalur, jumlah pembelian,

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Pekanbaru antara

Upaya perusahaan untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar: usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk membina hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat

Proyek Akhir ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik uji laboratorium, variabel yang berpengaruh dalam penelitian ini adalah variabel terikat (macam

Lokasi yang dijadikan studi instalasi cahaya panggung pertunjukan ini adalah gedung kesenian Sunan Ambu STSI Bandung.. Gambar 3.1 denah

Melalui analisis geokimia kandungan unsur logam timah yang terdapat pada sedimen permukaan di sekitar aliran dan muara sungai kurang dari 10ppm lebih kecil dibandingkan