PENGENDALIAN MUTU INTERNAL
D4 TLM UHAMKA
Hurip Budi Riyanti
2022
Kompetensi yang dicapai :
• Mahasiswa mampu memahami program pemantapan/ pengendalian mutu internal
• Mahasiswa mampu melakukan PMI ( Pemantapan/Pengendalian Mutu Internal ) bidang kimia klinik
• Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber kesalahan pada tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik termasuk menjelaskan uji
kualitas bahan laboratorium (reagen, bahan standart, bahan kontrol), dan menjelaskan kalibrasi alat dan isntrument laboratorium medis.
• Pemantapan/ pengendalian mutu (quality assurance) kimia klinik adalah segala usaha / kegiatan yang ditujukan untuk menjamin
ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium kimia klinik.
• Pemantapan / Pengendalian Mutu Internal (PMI ) adalah pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium klinik secara terus-menerus, menggunakan serum kontrol agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
• Kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses, yaitu pra-analitik, analitik dan paska analitik
Tujuan Pemantapan/Pengendalian Mutu Internal:
a. Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan mempertimbangkan aspek analitik dan klinis.
b. Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil yang salah tidak terjadi dan perbaikan penyimpangan dapat dilakukan segera.
c. Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien,
pengambilan, pengiriman, penyimpanan dan pengolahan spesimen sampai dengan
pencatatan dan pelaporan telah dilakukan dengan benar.
d. Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui sumbernya.
e. Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan (customer)
Kegiatan pemantapan mutu internal antara lain :
1. persiapan pasien,
2. pengambilan dan penanganan spesimen, 3. kalibrasi peralatan,
4. uji kualitas air, reagen
5. uji ketelitian dan ketepatan,
6. pencatatan dan pelaporan hasil.
1. Persiapan Pasien
Sebelum diambil specimen, pasien dipersiapkan dahulu dengan baik sesuai persyaratan pengambilan specimen berdasarkan Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (GLP), 2004.
a. Macam Spesimen : serum, plasma, darah, urine, cairan otak, bilasan lambung, sperma, cairan pleura, cairan arcites.
b. Persiapan :
1) Pasien Puasa selama 8-12 jam sebelum diambil darah
2) Pengambilan specimen sebaiknya pagi hari (07.00 - 09.00) 3) Menghindari obat-obatan untuk sampel :
- darah tidak minum obat 4-24 jam, - urin (48-72jam),
- pemberian obat tidak mungkin dihentikan.
4) Menghindari aktifitas fisik
5) Memperhatikan efek postur: pasien duduk sekurangnya 15 menit sebelum diambil darah
6) Memperhatikan fase diurnal : ACTH, Renin, Aldosteron
c. Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan :
Diet, obat-obatan,merokok, alcohol, aktifitas fisik, ketinggian tempat tinggal, demam, trauma, variasi circadian rythme (umur, diurnal,
mentruasi/tdk, pagi/siang), umur, ras, gender, kehamilan.
2. Pengambilan :
a. Peralatan (basah, kering, tidak mengandung deterjen, terbuat dari bahan stabil, mudah dicuci, disposibel)
b. Wadah dng syarat (bahan gelas/plastic, aman, bertutup rapat/ulir, bersih, kering).
c. Pengawet dan antikoagulan d. waktu
e. Lokasi pengambilan ( Vena/kapiler) f. Volume tergantung pemeriksaan
Keterangan : P=Plastik (polietilen atau sederajat); G=Gelas,Sumber : GLP 2008
3. Pemberian Identitas : - tanggal permintaan,
- tanggal dan jam pengambilan,
- identitas pasien (nama, umur, jenis kelm, alamat/ruang), identitas pengirim (nama, alamat, telpon), No lab, Diagnose /keterangan klinis, obat yg diberikan ,
- pengambilan, Volume,
- Transpor media/pengawet yang digunakan, nama pengambil spesimen
4. Pengolahan a. Serum
Darah dibiarkan suhu kamar selama 20-30 menit, sentrifuse 3000 rpm selama 5- 15 menit. Pemisahan serum dilakukan 2 jam setelah pengambilan spesimen.
Serum yang memenuhi syarat tidak merah dan tidak keruh.
b. Plasma :
Masukkan 2 mg EDTA dlm botol +alirkan 2 ml darah vena tanpa melalui jarum , tutup botol & campur dng antikoagulan EDTA 60 detik/lebih. Ambil darah untuk
pemeriksaan langsung dari botol, tutup botol segera. Bila pemeriksaan ditunda disimpan dialmari es.
c. Darah
Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang berisi antikoagulan yang sesuai, kemudian dihomogenkan dengan membolak balik tabung 10-12 x secara perlahan dan merata.
5. Penyimpanan dan pengiriman spesimen
a. Penyimpanan. Spesimen yang sudah didapatkan segera dikirim ke laboratorium untuk diperiksa, karena stabilitas spesimen dapat berubah. Cara penyimpanan spesimen pada suhu kamar, dalam almari es suhu 2 – 8 °C;dibekukan suhu -20 °C ; -70 °C; -120 °C , diberi bahan pengawet, penyimpanan spesimen darah sebaiknya bentuk serum/lisat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas spesimen antara lain :
a. Terjadi kontaminasi kuman dan bahan kimia
b. terjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada spesimen c. terjadi penguapan
d. pengaruh suhu
e. terkena paparan sinar matahari
6. Pengiriman.
Persyaratan pengiriman :
• Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen,
• tidak terkena sinar matahari langsung,
• kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium dengan berlabel,
• suhu pengiriman memenuhi syarat
7. Kalibrasi Peralatan :
• Faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan salah satunya
peralatan laboratorium. Oleh karena itu alat perlu dipelihara dan dikalibrasi secara berkala.
• Alat yang perlu
• a. Pemantauan suhu almari es, inkubator, deepfreezer, waterbath.
Penyimpangan suhu melebihi 2°C, pengatur suhu perlu disetel kembali.
Contoh kartu pencatatan suhu seperti dibawah ini :
b. Penyertaan bahan atau strain kuman untuk kontrol kualitas pemeriksaan.
c. Uji kualitas media reagensia dan zat warna.
Uji Kualitas Air :
- Air Suling : fisik jernis, tidak berbau, tidak berwarna
- Keasaman Kebasaan : 10 ml air + 2 tetes larutan Metil Merah / 5 tetes Biru bromthimol . Jika dng MM menjadi merah (air bersifat asam), jika biru dng BTB ( air bersifat basa), Syarat : tidak berwarna - Bebas Ammonium, besi, Kalsium, Klorida, nitrat, sulfat, CO2, Zat
Teroksidasi, Sisa Penguapan.
8. Pemeliharaan dan kalibrasi alat laboratorium seperti sentrifuge (timer, rpm), pipet.
• Set sentrifuge pada “waktu yang sering dipaka” (5 menit), Jalankan sentrifuse bersamaan dengan jalankan stopwatch. Waktu sentrifuse berhenti, matikan stopwatch, catat waktu yang ditunjukkan
stopwatch.
a. Pemantapan/pengendalian Mutu Internal Kimia Kesehatan meliputi :
(1) Thermometer , kalibrasi 6 bulan sekali :
Letakkan thermometer yang akan dikalibrasi dan thermometer standar bersertifikat berdekatan dalam ruang AC (suhu 20-25 °C), diamkan selama 1 jam. Catat suhu kedua thermometer.
Syarat beda +/- 0.5 °C, ulangi pada suhu 30 °C, 40 °C dlm oven (2) Pencatatan atau pemantauan suhu almari es.
(3) Kalibrasi alat GC (4) Kalibrasi alat AAS.
b. Pemantapan Mutu Internal Patologi meliputi : (1) Pencatatan atau pemantauan suhu almari es.
(2) Kalibrasi Spektofotometer.
(3) Pemeriksaaan gula.
(4) Pemeriksaan SGOT.
(5) Pemeriksaan SGPT.
(6) Pemeriksaan Kreatin.
(7) Pemeriksaan Ureum.
(8) Pemeriksaan suhu refrigator.
(9) Pemeriksaan Kolestrol
Pustaka :
• Kemenkes RI. 2018, Bahan Ajar Teknologi Laboratorium , PPSDM. Hal 247 - 282