• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT PREMIER BINTARO MELALUI AUDIT INTERNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT PREMIER BINTARO MELALUI AUDIT INTERNAL"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan

Lokasi

Jadwal Pelaksanaan

Sistematika Penulisan

I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sejarah Singkat Rumah Sakit Premier Bintaro

RS Premier Bintaro terletak di tengah kawasan terpadu Bintaro Jaya yang dibangun di atas lahan seluas 17.500 m². RS Premier Bintaro mulai beroperasi pada 12 Oktober 1998 dan saat ini mempunyai kapasitas 200 tempat tidur. Rumah Sakit Premier Bintaro adalah bagian dari Ramsay Sime Darby Health Care Group, grup rumah sakit swasta terbesar di Australia, dengan lebih dari 118 rumah sakit dan fasilitas bedah harian di Australia, Inggris, Perancis, Malaysia dan Indonesia.

Di Indonesia, Ramsay Sime Darby Health Care memiliki tiga rumah sakit yaitu RS Premier Jatinegara, RS Premier Bintaro, dan RS Premier Surabaya. RS Premier Bintaro berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan berkualitas yang bertujuan untuk keselamatan pasien, hal ini mengukuhkan dan menargetkan keberhasilan RS Premier Bintaro dalam meraih berbagai sertifikasi internasional seperti JCI (Joint Commission International), KARS, ISO, dll. sebagai sertifikat pengobatan infeksi oleh HICMR. RS Premier Bintaro mempunyai kapasitas 200 tempat tidur yang dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan sehingga secara psikologis dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.

Sebagai wujud implementasi filosofi tersebut secara tulus, RS Premier Bintaro terlibat aktif dalam berbagai program sosial dan kemasyarakatan. RS Premier Bintaro juga rutin bekerjasama dengan komunitas masjid dan gereja di wilayah Bintaro Jaya dan sekitarnya untuk mengadakan khitanan massal dan pengobatan gratis.

Organisasi Rumah Sakit Premier Bintaro

  • Visi
  • Misi
  • Struktur Organisasi
  • Lokasi Rumah Sakit
  • Falsafah Rumah Sakit
  • Nilai - Nilai Kerja Rumah Sakit
  • Kebijakan Mutu Rumah Sakit
    • Ruang Lingkup Pelayanan QMR
    • Tata Hubungan Kerja Quality Management Reprentative (QMR)
    • Rencana Perbaikan dan Pengembangan Pelayanan QMR

TINJAUAN PUSTAKA

  • Mutu
  • Pengendalian Mutu
  • Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan
  • Mutu Proses Pelayanan Kesehatan
  • Mutu Output / Outcome Pelayanan Kesehatan
  • Tujuh Alat Manajemen Kualitas (Management The Seven Tools Quality). 28
  • ISO 9001:2008
    • Tujuan, Manfaat, dan Kesulitan Penerapan ISO 9001:2008

Memuat teori, definisi, pendapat dan pengetahuan tentang pengendalian mutu, mutu pelayanan ISO, rumah sakit, serta kajian mengenai pengendalian mutu dan ISO 9001:2008.

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pengumpulan Data

  • Metode Pengumpulan Data
  • Flowchart Pelaksanaan Kerja Praktek
    • Audit Mutu Internal
    • Sasaran Mutu
  • Data yang Dikumpulkan
    • Pengumpulan Data Sasaran Mutu Audit Mutu Internal Periode
    • Pengumpulan Data Jadwal Verifikasi Audit Mutu Internal Tahun

Pengumpulan data primer adalah pengumpulan data secara langsung, data primer yang diperoleh dari perusahaan sendiri adalah riwayat rumah sakit, manajemen AMI, TPP, draft ISO Check Sheet untuk audit mutu internal dan target mutu, sedangkan pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan secara tidak langsung menjadi , misalnya data yang diperoleh dari data perusahaan itu sendiri. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kerja praktek ini adalah dengan melakukan observasi langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Tahapan ini merupakan suatu cara untuk memperoleh data atau informasi secara langsung dari orang-orang yang mengetahui tentang objek yang diteliti.

Dalam hal ini dengan pihak manajemen khususnya tim QMR RS Premier Bintaro mengenai data proses audit internal, target mutu ISO 9001:2008 dan AMI. Tahapan ini melakukan observasi atau pemeriksaan langsung di tempat penelitian yaitu di RS Premier Bintaro dengan mengamati sistem atau cara kerja karyawan yang ada, gambaran umum perusahaan, mengamati proses Audit Mutu Internal dari awal sampai akhir, dan pelaksanaan mutu. kegiatan pengendalian melalui kegiatan AMI di RS Premier Bintaro. Tahapan ini mempelajari dokumen perusahaan berupa laporan jadwal verifikasi Tindakan Perbaikan dan Pencegahan, laporan pendataan target mutu audit mutu internal, temuan klausul, rencana kerja dan dokumen kepegawaian.

Penilaian mutu internal (AMI) adalah tinjauan sistematis dan independen yang dilakukan oleh rumah sakit untuk meninjau efektivitas kegiatan peningkatan mutu rumah sakit dan menilai kecukupan hasil terhadap pengaturan yang direncanakan. Memantau dan memastikan tindak lanjut temuan audit internal dan eksternal dengan membuat tindakan preventif dan korektif untuk diverifikasi ≤ 1 bulan dari jadwal verifikasi yang telah ditentukan (batas rencana verifikasi). Pengecekan TPP merupakan kegiatan auditor internal yang mengunjungi unit-unit untuk memastikan bahwa rencana kegiatan dilaksanakan sesuai dengan sasaran waktu yang telah ditetapkan oleh unit itu sendiri, dan untuk mengumpulkan bukti-bukti pelaksanaan kegiatan.

Dari pencapaian target mutu sebesar 90%, terdapat dua kinerja yang masih belum mencapai target yaitu pada bulan Januari dan Juli 2016. Pada tanggal 10/04/2016 dilakukan kunjungan balasan untuk memastikan staf memahami MSDS dan memeriksa apakah kabel mesin sudah rapi. Data diatas merupakan data jadwal verifikasi audit mutu internal bulan Juni 2016, terdapat 27 unit kerja yang diaudit.

Setelah melakukan audit, langkah selanjutnya adalah melakukan Tindakan Perbaikan & Pencegahan (CPA) yang bertujuan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian atau potensi ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya ketidaksesuaian.

Gambar 4.1 Flowchart Pelaksanaan Kerja Praktek
Gambar 4.1 Flowchart Pelaksanaan Kerja Praktek

Pengolahan Data

  • Pengolahan Data Persentase Sasaran Mutu Periode Bulan Januari -
  • Pengolahan Data Jadwal Verifikasi Audit Mutu Internal Juni 2016
  • Pengolahan Data Temuan Klausal

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari grafik Pareto terlihat jelas bahwa penyebab tidak tercapainya sasaran mutu adalah beban kerja yang tinggi, sehingga verifikasi tidak dilakukan tepat waktu dengan presentasi 88% dan terdapat tiga auditor internal yang mengundurkan diri dengan presentasi 85%. . Faktor ini sebaiknya diprioritaskan untuk diperbaiki agar kedepannya kriteria penyebabnya dapat diminimalkan. Kegagalan mencapai sasaran mutu ini dapat diminimalkan. Jumlah temuan AMI yang paling dominan pada tanggal 1 Juni 2016 dari hasil observasi adalah unit kerja laboratorium dengan jumlah 5 temuan, sedangkan jumlah temuan AMI yang paling dominan pada tanggal 2 Juni 2016 dari hasil observasi adalah temuan terbanyak pada unit kerja IT dengan jumlah 4 temuan. Temuan-temuan tersebut sebaiknya diprioritaskan untuk diperbaiki agar kriteria temuan/ketidaksesuaian tersebut dapat diminimalkan di kemudian hari.

Nilai pembilang yang dominan pada bulan September sebesar 28, pembilangnya adalah jumlah TPP yang terverifikasi ≤ 1 bulan setelah tanggal verifikasi pada bulan laporan, sedangkan nilai penyebut dominannya adalah pada bulan Agustus sebesar 32, penyebutnya adalah jumlah TPP dalam bulan laporan. bulan rencana verifikasi. Dari pengolahan data temuan klausul berdasarkan satuan kerja, terdapat tiga satuan kerja teratas yang ditemukan ketidaksesuaian yaitu jumlah unit farmasi. Untuk analisis melalui grafik batang, terdapat tiga klausul di posisi teratas yang terdapat penyimpangan berdasarkan klausul ISO, antara lain poin 6.4 tentang lingkungan kerja ditemukan 16 penyimpangan dari total 27 unit kerja, poin 4.2 . 1 tentang dokumentasi sistem manajemen mutu (SMM) ditemukan 14 penyimpangan dari total jumlah di 27 unit kerja, dan poin 7.5.1 mengenai pengendalian produksi dan jasa ditemukan 9 penyimpangan dari total 27 pekerjaan. unit.

Saran

1 Januari 85% Tidak tercapai, analisanya karena 3 auditor internal mengundurkan diri, action plannya adalah melatih 3 auditor internal baru. Rencana tindakan: Pengawas mutu membuat agenda verifikasi yang diberikan 2 minggu sebelum batas waktu verifikasi kepada auditor internal, sehingga auditor internal dan pengawas unit dapat merencanakan waktu verifikasi.

Gambar

Tabel 1.1 Rencana Kegiatan Kerja Praktek
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Premier Bintaro
Gambar 2.2 Struktur Organisasi QMR 2.2.4 Lokasi Rumah Sakit
Gambar 2.3 Tata Hubungan Kerja Departemen QMR
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Disarankan kepada manajemen Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan untuk: (1) mengupayakan pembuatan SOP ( standart operating procedure ) dimensi mutu pelayanan rumah sakit

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit PKU muhammadiyah Surakarta. Jenis

pengetahuan perawat tentang mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit. PKU

PENERAPAN MANAJEMEN MUTU PELAYANAN DI UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun oleh : Anton Susanto.. Nim

Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan Rumah Sakit

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi yang berkaitan dengan sistem informasi penilaian mutu pelayanan rumah sakit berdasarkan standar

PENINGKATAN MUTU RUMAH SAKIT. Berisi apa saja yang harus dilakukan dalam rangka PENINGKATAN MUTU RUMAH

Predikat ini tentunya menunjukkan bahwa mutu pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit, bagian keperawatan pada khususnya telah memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada