• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR, DAN AIR BEKAS PADA GEDUNG TERPADU KOTA MADYA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR, DAN AIR BEKAS PADA GEDUNG TERPADU KOTA MADYA MALANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR, DAN AIR BEKAS PADA GEDUNG

TERPADU KOTA MADYA MALANG

PROYEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

pada

Bidang Studi Desain Teknik Plumbing 1 Program Studi D-4 Jurusan Utilitas Bangunan Gedung

Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh :

GEDE INDRA ATMAJA Nrp. 3105 040 744

SURABAYA, JULI 2009

Disetujui oleh Pembimbing Proyek Akhir : Pembimbing

SANTOSO AHMAD, ST,MT NIP. 131 957 922

(2)

PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR, DAN AIR BEKAS PADA GEDUNG TERPADU KOTA MADYA MALANG

Nama Mahasiswa : Gede Indra Atmaja

NRP : 3105 040 744

Jurusan : Utilitas Bangunan Gedung Dosen Pembimbing : Santoso Ahmad, ST,MT

Abstrak

Kantor Terpadu Kota Madya Malang terdiri dari dua blok bangunan utama yaitu Blok A dan Blok B. Perencanaan di lakukan pada Blok A , yang berfungsi sebagai Kantor Informasi, Dinas Perijinan, dan Dinas Pendapatan Daerah. Terdiri dari 4 lantai dengan luas total bangunan 5112m2 .

Kantor Terpadu Kota Madya Malang berlokasi di Kecamatan Kedung Kandang, Kelurahan Bunul Rejo Kota Malang. Direncanakan instalasi air bersih dengan sumber air bersih berasal dari sumur dalam dengan debit 7,5 liter/detik.

Instalasi air bersih direncanakan dengan menggunakan sistem tangki atap. Jalur instalasi mengunakan sistem gravitasi dan pompa. Tekanan Pancur tiap alat saniter ± 1 bar. Di lengkapi dengan sistem otomatis pada alat saniter yang menggunakan sensor ultrasonik. Sedangkan Instalasi air kotor dan air bekas mengunakan sistem pembuangan terpisah antara air kotor dengan air bekas. Sistem pengalirannya menggunakan sistem gravitasi dengan kemiringan pipa 1,5 - 5%. Pipa tegak direncanakan menggunakan sistem ven basah dan ven samping langsung. Air kotor dialirkan ke tangki septik sedangkan air bekas diresapkan pada ruang resapan.

Sehubungan dengan hal tersebut perencanaan instalasi air bersih, air kotor dan air bekas ini diharapkan memberikan perencanaan dengan teknis yang benar, kebutuhan air terpenuhi, ekonomis dan higienis. Sehingga gedung yang direncanakan

(3)

iii

dapat berfungsi dengan baik, di pakai dan dinikmati oleh masyarakat.

Kata kunci : Gedung Kantor Terpadu Kota Madya Malang, Air bersih, Air kotor, Air bekas , Pipa Ven.

(4)

Abstract

Kantor Terpadu Kota Madya Malang consists of two main building blocks, namely Block A and Block B. Planning is done on block A, which functions as the Information Office, the Office of Licensing, and Local Ministry. Consists of 4 floors with a total area of 5112 m2.

Kantor Terpadu Kota Madya Malang is located in the District Kedung Kandang, Bunul Rejo Kota Malang. Planned installation of clean water, the source water comes from wells in discharge with 7.5 liter / sec. Installing water supply system is planned using the tank roof. Installation path under gravity and pump systems. Pressure each tool sanitary ± 1 bar. In the complete system with the automatic use of sanitary means of ultrasonic sensors. While Installing the dirty water and sawage water disposal system using separate between the dirty water with the water used. Flowing system uses a system of gravity with the slope of pipe 1.5 - 5%. Planned to use the vertical pipe system and Ven wet side directly. Dirty water flowed to the septiktank and the sawage water in the dissipate space infiltrate

In connection with this planning the installation of clean water, dirty water and water used is expected to provide technical planning with the right, the water needs met, economical and hygienic. So that the building is planned to function properly, the use and enjoyment by the public.

Keyword : Building Kantor Terpadu Kota Madya Malang, clean water, dirty water, sawage water , ven pipe.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Kami selaku penyusun mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME atas segala karunia dan rahmatNya, kami dapat menyelesaikan dalam penyusunan Proyek Akhir yang berjudul

”PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN AIR BEKAS PADA KANTOR TERPADU KOTA MADYA MALANG.”

Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas terselesaikannya Laporan Proyek Akhir ini kepada:

1. Orang tua yang telah memberikan kami dorongan baik moral maupun material.

2. Bapak Santoso Ahmad ST,MT, selaku Dosen Pembimbing.

3. Bapak Ir. Rachmad Basuki, MS selaku Koordinator Program Studi D IV Teknik Sipil.

4. Dosen wali kami Bapak Boedi Wibowo

5. Kadek Vera Aryani dan Teman-teman yang selalu memberikan semangat .

6. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Proyek Akhir ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan Proyek Akhir ini masih membutuhkan kesempurnaan dan terdapat kekurangan.

Untuk itu kami memohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Laporan Proyek Akhir ini.

Pada akhirnya kami berharap Proyek Akhir ini dapat membawa manfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa DIV Teknik Sipil.

Surabaya, Juli 2009

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Maksud Analisa... ... 4

1.5. Manfaat Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Instalasi Air Bersih ... 5

2.1.1. Definisi Air Bersih ... 5

2.1.2. Sumber Air Bersih ... 5

2.1.3. Kwalitas Air Bersih... 6

2.1.4. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih... 8

1. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah penghuni ... 2. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing... 3. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan beban unit plambing... 2.1.5. Sistem Penyediaan Air Bersih... 8 16 16 17

1. Sistem Sambungan Langsung... 17

2. Sistem Sambungan Tidak Langsung... 17

2.1.6. Sistem Penampungan Air Bersih... 21

1. Tangki Bawah... 21

2. Tangki Atas... 22

(7)

vii

2.1.7. Pompa Penyediaan Air Bersih... 21

1. Klasifikasi Pompa... 25

2. Kapasitas Pompa... 21

2.1.8. Sistem Distribusi Air Bersih... 29

1. Sistem Distribusi ke Atas... 30

2. Sistem Distribusi ke Bawah... 30

2.1.9. Penentuan Dimensi... 31

2.1.10. Kehilangan Tekanan Dalam Pipa ... 34

2.1.11. Penempatan, Pemasangan dan Katub Pipa... 38

1. Galian Tumpuan dan urugan... 38

2. Penumpuan dan Pemasangan pipa... 38

3. Penahan Pipa... 39

4. Pemasangan Katup... 39

2.1.12. Pemakaian Sensor Pada Alat Saniter... 40

2.2. Perencanaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas... 42

2.2.1. Dasar Perencanaan instalasi Air Buangan... 42

2.2.2. Ketentuan Umum Pipa Pembuangan... 43

2.2.3. Bagian Utama Instalasi Pipa Air Buangan... 43

2.2.4. Sumber Air Buangan... 45

2.2.5. Siphon dan Persyaratannya... 45

2.2.6. Sistem Pembuangan... 46

2.2.7. Sistem Pengaliran... 47

2.2.8. Pendimensian Pipa Air Kotor dan Air Bekas... 49

1. Pipa Penghubung Akhir... 49

2. Pipa Tegak... 54

3. Pipa Buang Induk... 58

4. Pipa Cabang... 60

5. Perencanaan Instalasi ventilasi air kotor... 63 2.2.9. Lubang Pembersih...

2.2.10. Tumpuan dan Penggantung Pipa...

2.2.11. Bak Penangkap...

2.2.11. Tangki Septik...

2.2.11. Sumur Resapan...

67 69 70 71 76

(8)

BAB III METODOLOGI

3.1. Pengumpulan data ... 79

1. Data Gambar... 79

2. Data Debit Air Bersih... 80

3. Data Kwalitas Air Sumur Dalam... 80

4. Data Survey Pendahuluan... 80

3.2. Metode Perencanaan Instalasi Plambing... 80

3.3. Analisa Perencanaan Instalasi... 81

3.3.1 Preliminary Desain... 81

3.3.2 Perencanaan Instalasi Air Bersih... 81

3.3.3 Perencanaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas. 83 3.3.4 Pengambaran... 3.3.1 Penulisan Laporan... 84 84 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis dan Jumlah peralatan Saniter... ... 89

4.2. Penentuan Spesifikasi Alat Saniter... 90

4.3. Jumlah Penghuni... 91

4.4. Perencanaan Perencanaan Instalasi Air Bersih... 92

4.4.1. Kebutuhan Air Bersih ... 92

4.4.2. Kapasitas Tangki Atas ... 98

4.4.3. Kapasitas Tangki Bawah... 69

4.4.4. Dimensi Pipa... 71

4.5. Spesifikasi Pompa ... 125

4.5.1. Pompa Angkat ... 125

4.5.2. Pompa Booster ... 131

4.5.3. Waktu Kerja Pompa... 133

4.5.3. Sistem Kontrol Pompa... 135

4.6. Sistem Otomatis Pada Alat Saniter... 139

4.6. Perencanaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas... 143

4.4.1. Konsep Perencanaan ... 143

4.4.2. Dimensi Pipa Air Kotor Dan Air Bekas... 143

4.4.3. Perencanaan Pipa Ven Pada Atap... 190

4.4.4. Lubang Pembersih... 190

4.4.5. Tumpuan dan Penggantung Pipa... 193

(9)

ix

4.4.6. Kapasitas Tangki Septik... 196 4.4.7. Bak Penangkap... 203 4.4.8. Sumur Resapan... 204

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan... 209 5.2. Saran... 210

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

GAMBAR DESAIN BIODATA PENULIS

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih... 6

Tabel 2.2. Luasan per orang sesuai penggunanya ( Beban Penghuni) ... 8

Tabel 2.3. Kebutuhan air minum sesuai penggunaan gedung... 11

Tabel 2.4. Ukuran Pipa Peluap... 23

Tabel 2.5. Ukuran Pipa Pengosong... 23

Tabel 2.6. Tahan dari katub dan alat penyambung.. 29

Tabel 2.7. Konversi Diameter Nominal Pipa.. ... 31

Tabel 2.8. Beban Unit Alat Plambing... ... 32

Tabel 2.9. Beban dan Diameter Pipa Galvanis... 32

Tabel 2.10. Ukuran Minimum Pipa Penyediaan Air Alat Plambing ... 33

Tabel 2.11. Panjang ekivalen alat penyambung pipa dengan penyambung pipa galvanis... 34

Tabel 2.12. Ukuran Pipa... 49

Tabel 2.13. Nilai Unit Alat saniter, Trap dan PipaPenghubung Akhir... 50

Tabel 2.14. Pipa Tegak dengan Sistem Ventilasi Utama Basah... 54

Tabel 4.15. Pipa Buangan ... 58

Tabel 2.16. Pipa Cabang Tanpa Ven... 61

Tabel 4.17. Jarak Maksimum Ven Dari Perangkap Alat Plambing ... 66

Tabel 2.18. Kemiringan Pipa Air Kotor ... 31

Tabel 2.19. Jarak Tumpuan atau Pengantung... 69

Tabel 2.20. Daya Resap Tanah... ... 78

Tabel 4.1. Jenis dan Jumlah Peralatan Saniter ... 89

Tabel 4.2. Jenis dan jumlah alat Saniter Berdasarkan Shaft... ... 89

Tabel 4.3. Penentuan Spesifikasi Alat Saniter ... 90

Tabel 4.4. Inlet dan Outlet Alat Saniter... 91

Tabel 4.5. Jumlah Penghuni dalam Gedung... 92

(11)

xi

Tabel 4.6. Kebutuhan Air Bersih di Dalam Gedung.. 92

Tabel 4.7. Debit puncak yang mungkin terjadi pada lantai 1 dan 2... 99

Tabel 4.8. Debit puncak yang mungkin terjadi pada lantai 3 dan 4... 99

Tabel 4.10. Beban Unit Plambing... 103

Tabel 4.11. Beban dan Diameter Pipa Galvanis... 108

Tabel 4.12. Panjang Ekivalen Alat Penyambung Pipa Dengan Penyambung Pipa Galvanis... 111

Tabel 4.13. Dimensi Pipa Air bersih Lantai 1 dan 2... 105

Tabel 4.14. Tekanan Minimal pada Alat Saniter... 119

Tabel 4.15. Dimensi Pipa Air bersih Lantai 3 dan 4... 120

Tabel 4.16. Pemilihan Spesifikasi Pompa Angkat... 130

Tabel 4.17. Debit puncak kebutuhan pompa Booster... 131

Tabel 4.18. Pemilihan Pompa Booster... 133

Tabel 4.19. Waktu kerja pompa Angkat... 134

Tabel 4.20. Waktu kerja pompa Booter... 134

Tabel 4.21. Kontrol level elektroda pada tangki dan kontrol Pompa saat air naik... 136

Tabel 4.22. Kontrol level elektroda pada tangki dan kontrol Pompa saat air turun... 137

Tabel 4.23. Kondisi Level Tangki dan Kontrol Pompa 139 Tabel 4.24. Nilai SW Alat Saniter dan Diameter... 145

Tabel 4.25. Diameter Pipa Cabang dan Pipa Udara... 148

Tabel 4.26. Dimensi Pipa Tegak Lurus dengan Pipa Udara Samping ... 150

Tabel 4.27. Diameter pipa tegak dengan Pipa Udara Primer ... 151

Tabel 4.28. Beban Unit Plambing Air kotor Shaft 1... 153

Tabel 4.29. Dimensi Unit Plambing Air kotor Shaft 1. 154 Tabel 4.30. Bebab Unit Plambing Air Kotor Shaft 2 dan 3... 157

Tabel 4.31. Dimensi Unit Plambing Air Kotor Shaft 2 dan 3... 160

Tabel 4.32. Beban Unit Plambing Air kotor Shaft 4... 164

(12)

Tabel 4.33. Dimensi Unit Plambing Air kotor Shaft 4. 165 Tabel 4.34. Beban Unit Plambing Air Bekas Shaft 1... 168 Tabel 4.35. Dimensi Unit Plambing Air Bekas Shaft 1. 171 Tabel 4.36. Bebab Unit Plambing Air Bekas Shaft 2

dan 3... 175 Tabel 4.37. Dimensi Unit Plambing Air Bekas Shaft 2

dan 3... 179 Tabel 4.38. Beban Unit Plambing Air Bekas Shaft 4... 184 Tabel 4.39. Dimensi Unit Plambing Air Bekas Shaft 4. 187 Tabel 4.40. Jarak Tumpuan atau penggantung ... 193 Tabel 4.41. Pipa Penyalur Air Kotor... 199 Tabel 4.42. Pembagian Kapasitas Tangki Septik

Masing-masing Shaft... 201 Tabel 4.43. Dimensi Tangki Septik Masing-masing

Shaft... 201 Tabel 4.44. Kapasitas dan Dimensi Sumur Resapan... 204 Tabel 4.45. Jenis Tanah dan Daya Resapnya... ... 205 Tabel 4.46. Debit air bekas yang terjadi... 206 Tabel 4.47. Kecepatan resap Tanah... 206 Tabel 4.48. Kapasitas air bekas yang masih tertinggal 207 Tabel 4.48. Kapasitas air bekas yang dibuang... 207

DAFTAR GRAFIK

Grafik2.1. Kerugian Gesek Dalam Pipa... 28 Grafik2.2. Penentuan Debit Puncak yang Mungkin

Terjadi... 36 Grafik2.3. Kehilangan Tekanan Pipa Galvanis... 37 Grafik4.1. Penentuan Debit Puncak yang Mungkin

Terjadi... 105 Grafik4.2. Kehilangan Tekanan Pipa Galvanis... 109 Grafik4.3. Kehilangan Tekanan Pipa Galvanis... 128

(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Lokasi Perencanaan Gedung Kantor Terpadu

Kota Madya Malang... 2

Gambar 2.1. Sistem Sambungan Langsung... 17

Gambar 2.2. Sistem dengan Tangki Atas... 18

Gambar 2.3. Sistem Tangki Tekan... ... 20

Gambar 2.4. Sistem Tangki Tekan dengan Sumur... 20

Gambar 2.5. Contoh Sistem Tangki Atas... 24

Gambar 2.6. Tampak Luar Pompa Sentrifugal... 25

Gambar 2.7. Tampak Luar Pompa Submersibel... 26

Gambar 2.8. Sistem Distribusi ke Atas ... 30

Gambar 2.9. Sistem Distribusi ke Bawah... 30

Gambar 2.10. Contoh Pengantung Pipa... 39

Gambar 2.11. Lubang Periksa di Dindind ... 39

Gambar 2.12. Keran Otomatis... 40

Gambar 2.13. Prinsip Echo Sounder... 41

Gambar 2.14. Penyambung Pipa Tegak Dengan Pipa Penghubung Mendatar... 44

Gambar 2.15. Tinggi Minimal Air Di Dalam Perangkap.. 45

Gambar 2.16. Bagian-bagian Utama Instalasi Pipa Air Buangan... 47

Gambar 2.17. Ketentuan Penyambungan Pipa “by pass” pada PipaTegak Lurus... 48

Gambar 2.18. Pipa Penghubung Akhir... 49

Gambar 2.19. Bagian-Bagian Pokok Pipa Penghubung Akhir... 51

Gambar 2.20. Persyaratan Jarak Pipa Penghubung Akhir... 52

Gambar 2.21. Pemasangan Pipa Penghubung Akhir... 52

Gambar 2.22. Pemasangan Pipa Penghubung Akhir... 53

Gambar 2.23. Pemasangan Pipa Penghubung Akhir... 53

Gambar 2.24. Pipa Tegak dengan Ventilasi Utama/basah 54 Gambar 2.25. Pergeseran Mendatar pada Pipa Tegak Sampai 10 meter... 55 Gambar 2.26. Pergeseran Mendatar pada Pipa Tegak lebih

(14)

dari 10 meter... 56

Gambar 2.27. Pergeseran mendatar pipa tegak lebih dari 10 meter dengan pipa cabang penghubung akhir 57 Gambar 2.28. Pergeseran mendatar pipa tegak lebih dari 10 meter dengan pipa cabang penghubung akhir 57 Gambar 2.29. Instalasi Pipa Buang Induk... 59

Gambar 2.30. Persyaratan Instalasi Pipa Air Kotor... 60

Gambar 2.31. Persyaratan Instalasi Pipa Cabang... 61

Gambar 2.32. Persyaratan Instalasi Pipa Cabang... 62

Gambar 2.33. Persyaratan Instalasi Pipa Cabang... 62

Gambar 2.34. Daerah Bebas Pipa Ven... 63

Gambar 2.35. Instalasi Pipa Saluran Primer / ven Utama... 65

Gambar 2.36. Pipa Udara Samping langsung... 65

Gambar 2.37. Saluran Pembuangan Gedung... 68

Gambar 2.38. Lubang Pemeriksa... 68

Gambar 2.39. Ketentuan Penempatan Lubang Kontrol... 68

Gambar 2.40. Bak Penangkap... 70

Gambar 2.41. Jalur Pembuangan Tinja yang Benar... 71

Gambar 2.42. Denah Tangki Septik Dengan Kelengkapannya...,... 72

Gambar 2.43. Konstruksi Tangki Septik... 75

Gambar 2.44. Ruang Pengglontor... ... 76

Gambar 2.45. Peresapan Aliran ke Atas (Up Flow Filter)... 77

Gambar 4.1. Alat Saniter yang Dipilih... 90

Gambar 4.2. Denah Lantai 1... 91

Gambar 4.3. Posisi Tangki Atas... 100

Gambar 4.4. Dimensi Tangki Bawah... 102

Gambar 4.5. Skematik Air Bersih... 104

Gambar 4.6. Instalasi Air Bersih Shaft 1... 104

Gambar 4.7. Isometri Instalasi Air Bersih lantai 1 shaft 1 107 Gambar 4.8. Tampak Instalasi Air Bersih lantai 1 shaft 1 107 Gambar 4.9. Isometri Instalasi Air Bersih lantai 1 shaft 1 112 Gambar 4.10. Skematik Instalasi pipa Air Bersih Dari Tangki Bawah ke Tangki Atas... 126

Gambar 4.11. Pompa angkat NKG 50-32-200.1/205-A... 131

(15)

xv

Gambar 4.12. Pompa Booster CR 10-1 A-FJ-A-E HQQE.. 133

Gambar 4.13. Kontrol level elektroda... 135

Gambar 4.14. Wiring diagram On –Off Pompa Pada Saat air Turun ... 136

Gambar 4.15. Wiring diagram On –Off Pompa Pada Saat air Naik ... 137

Gambar 4.16. Diagram instalasi air bersih... 138

Gambar 4.17. Prinsip Echo Sounder... 140

Gambar 4.18. Sensor Ultrasonik ... 140

Gambar 4.19. Diagram Kontrol Otomatis... ... 141

Gambar 4.20. Plant atau Valve Switch... 141

Gambar 4.21. Toto Eco-Power Sensor Faucet... 142

Gambar 4.22. Perencanaan Otomatis Alat Saniter... 142

Gambar 4.23. Diagram Alir pembuangan Air Buangan.... 143

Gambar 4.24. Skematik Konstruksi Pipa Penghubung Akhir ... 144

Gambar 5.25. Pipa Penghubung Akhir Shaft 1... 144

Gambar 5.26. Skematik Konstruksi Pipa Cabang... 146

Gambar 5.27. Posisi Pipa Cabang... 147

Gambar 5.28. Posisi Pipa Tegak Shaft 1... 148

Gambar 5.29. Skematik Konstruksi Pipa Tegak... 149

Gambar 4.30. Skematik Pipa Tegak Air Kotor dengan Pipa Udara Samping pada Shaft 1... 152

Gambar 4.31. Skematik Pipa Tegak Air Kotor dengan Pipa Udara Samping pada Shaft 2 dan 3... 156

Gambar 4.32. Skematik Pipa Tegak Air Kotor dengan Pipa Udara Samping pada Shaft 4... 163

Gambar 4.33. Skematik Pipa Tegak Air Kotor dengan Pipa Udara Primer pada Shaft 1... 167

Gambar 4.34. Skematik Pipa Tegak Air Kotor dengan Pipa Udara Primer pada Shaft 2dan 3... 174

Gambar 4.35. Skematik Pipa Tegak Air Kotor dengan Pipa Udara Primer pada Shaft 4... 184

Gambar 4.36. Ketinggian Pipa Ven Pada Atap... 190

Gambar 4.37. Saluran Pembuangan Gedung... 191

(16)

Gambar 4.38. Lubang Pemeriksa... 191

Gambar 4.39. Tampilan Lubang Pembersih... 191

Gambar 4.40. Penempatan Lubang Pembersih Pipa mendatar... 192

Gambar 4.41. Penempatan Lubang Pembersih Pipa Tegak 192 Gambar 4.42. Penggantung Pipa Mendatar... 195

Gambar 4.43. Tumpuan Pipa Tegak... 195

Gambar 4.44. Jarak Pengantung Pada Perencanaan... 195

Gambar 4.45. Jarak Tumpuan pada Perencanaan... 196

Gambar 4.46. Posisi Tangki Septik Pada Denah... 197

Gambar 4.47. Denah Tangki Septik dan Pelengkapnya... 198

Gambar 4.48. Denah Ruang Pemasukan... 199

Gambar 4.49. Potongan Ruang Pemasukan... 202

Gambar 4.50. Denah Ruang Keluaran... 202

Gambar 4.51. Potongan Ruang Keluaran... 202

Gambar 4.52. Perencanaan Bak Penangkap... 203

Gambar 4.53. Ruang Pengglontor... 205

Gambar 7.54. Sumur Resapan... 208

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya guna memperlancar kegiatan tersebut diatas, kami Yayasan Satlat Graha Sembada Perkasa (GSP) Kota Tasikmalaya sangat memerlukan media penunjang untuk

4erbagai parameter dalam akti'itas sosial akti'itas ekonomi dan biosik kawasan perlu ditetapkan sebagai dasar membuat perencanaan tata ruang setelah

Deskripsi : Akan dilakukan pembangunan jalan dan jembatan, normalisasi saluran bawah tol, pembangunan tanggul serta pembangunan tendon untuk air hujan.. Waktu : Tahun 2017

LAMPIRAN IV-A TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI BERBENTUK BADAN USAHA HALAMAN IV A - i DAFTAR ISIA.

Ini juga berkaitan dengan kelebihan media film yang disajikan dalam mata kuliah di Jurusan Sejarah dapat membawa secara tidak langsung mahasiswa sebagai responden dari suatu

Prediksi status kesehatan dan tingkat kinerja Puskesmas dengan target pencapaian untuk tahun kedepan, baik prediksi untuk pencapaian target kinerja dan status

Proses fotosintesis terjadi di dalam kloroplast berlangsung melalui 2 tahap reaksi yaitu: (1) reaksi terang (reaksi yang memerlukan cahaya), mengubah energi cahaya

Dibuat dari bahan dasar yang sedikit berbeda dengan Kapal Selam atau Lenjer Adonan Adaan dibuat dari bahan dasar pempek yang mirip dengan yang digunakan Kapal Selam dan Lenjer, tapi