• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

(1) Identitas LPPHPL:

a. Nama LPPHPL : PT. TRANsTRA PERMADA b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-018-IDN

c. Alamat : Jl. Petung 2 Kampus Instiper Papringan, Sleman, Yogyakarta

d. Nomor telepon/faks/E-mail : 08112652998 - transtrapermada@yahoo.com e. Direktur : Ir. Tri Madiyono

f. Tim Audit :

NO NAMA JABATAN

1 Soelistya Wibowo, S.Hut Lead Auditor/Aspek Prasyarat 2 Ir. Imanwan Auditor/Aspek Produksi 3 Wahyu Kurniawan, S.Hut. Auditor/Aspek Ekologi 4 Ir. Falahudin Auditor/Aspek Sosial 5 Suseno Djoko Suhendro, S.Hut. Auditor/VLK Hutan

6 Husni Tamrin, S.Hut. Auditor Magang/Aspek Ekologi 7 Saptono Tanjung, S.Hut Auditor Magang/Aspek Sosial

g. Tim Pengambil Keputusan : 1. Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc (Ketua) 2. Rohman, S.Hut., MP. (Anggota)

3. Ir. Tri Madiyono (Anggota)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin : PT. RIMBA KARYA RAYATAMA

b. Nomor & Tanggal SK : Keputusan Menteri Kehutanan No. SK. 186 / Menhut – II / 2006 tanggal 19 Mei 2006

c. Luas & Lokasi : Luas ± 40.630 Ha

Lokasi : Desa Dempar, Sembuan, Jontai, Sentalar, dan Intu Lingau, Kecamatan Nyuatan Kabupaten Kutai Barat, Provinsi kalimantan Timur.

d. Kantor Pusat : Jl. P. Antasari No. 45 Samarinda, Kalimantan Timur Telp. (0541) 732854

e. Pengurus :

(2)

No NAMA JABATAN A. DEWAN KOMISARIS

1. Budiyento Lukman Komisaris Utama

B. DEWAN DIREKSI

1. Hendy Bong Direktur Utama

2. Andi Noerlaila Direktur

3. Ir. HA. Thamrin Lantara Direktur

4. Ir. Slamet Prayogo Direktur

5. Ir. Iskandar Direktur

(3) Ringkasan Tahapan

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Pengumuman Pelaksanaan Penilikan II PHPL

25 November 2015 Kementerian Kehutanan, PT Transtra Permada

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan

1. Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda, hari Senin, tanggal 14

Desember 2015, diwakili oleh Ir. Amran Said NIP 19620613 199002 1 01

2. BP2HP Wilayah XIII Kalimantan Timur di di Samarinda, hari Senin, tanggal 14 Desember 2015, diwakili oleh Ir.

Teguh Handoko.

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur pada kesempatan koordinasi menyampaikan secara umum pengelolaan PT. Rimba Karya Rayatama tidak banyak masalah, secara administrasi kewajiban laporan-laporan selalu dipenuhi.

Terkait dengan lokasi di Kabupaten Kutai Barat, maka perlu dicermati tentang pembukaan perladangan masyarakat, dan penguasaan tanah oleh pewaris. Perlu juga diperhatikan tentang perkembangan kegiatan penataan batas oleh PT Rimba Karya Rayatama.

BP2HP Kalimantan Timur pada kesempatan koordinasi di Kantor BP2HP Samarinda memberikan masukan agar Tim Auditor mencermati yang utama adalah kecukupan Ganis terkait regulasi terbaru

Pertemuan Pembukaan

Selasa, 15 Desember 2015 di Base Camp 43 (Lio) PT.

Rimba Karya Rayatama , Kutai Barat

- Lead Auditor menyampaikan Tujuan Pertemuaan Pembukaan, Pengenalan LS dan Tim Auditor, Ruang Lingkup, Metodologi,

(3)

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

standart penilaian yang dipakai, konfirmasi penunjukan Wakil Manajemen (MR) Auditee dan penjelasan skedul umum maupun jadwal masing-masing auditor.

- Koordinasi pelaksanaan verifikasi lapangan masing – masing auditor dengan pendamping kriteria audit terkait dengan verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan

Seluruh Areal kerja PT.

Rimba Karya Rayatama, 15 s.d 20 Desember 2015

- Verifikasi Dokumen dan Observasi lapangan.

Pertemuan Penutup

Minggu, 20 Desember 2015 di Camp 43 (Lio)

- Pembukaan dan Penjelasan tentang Pertemuan Penutupan oleh Lead Auditor

- Penyampaian hasil verifikasi oleh masing-masing auditor

- Klarifikasi oleh Auditee - Penutup

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan

1. Hari Senin, 21 Desember 2015 di kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur diwakili oleh Ir. Arman Said

2. Hari Senin, 21 Desember 2015 di ruang pertemuan kantor BP2HP Wilayah XIII Samarinda diwakili oleh Kepala Seksi PEHP, Muhammad Zein, S.Hut., M.Sc.

- Pelaporan pelaksanaan Penilikan II PHPL PT Rimba Karya Rayatama telah selesai dilaksanakan, konfirmasi terkait dengan

maraknya pembukaan ladang dan penebangan kayu oleh masyarakat dengan mengatasnamakan

‘pewaris’ areal dalam PT Rimba Karya Rayatama. Kewajiban pelaporan RKT self approval.

- Pelaporan pelaksanaan Penilikan II PHPL PT Rimba Karya Rayatama telah selesai dilaksanakan, konfirmasi terkait dengan mekanisme perpindahan GANIS PHPL dalam satu group perusahaan, konfirmasi terkait dengan dengan keberadaan Sarjana Kehutanan yang juga sebagai GANIS PHPL.

(4)

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Penyusunan

Laporan oleh Tim Auditor

Tanggal 22 Desember 2015 – 18 Januari 2016

- Koordinasi Tim Auditor terkait Penyusunan Laporan masing - masing auditor sesuai bidangnya.

- Finalisasi laporan dan sekaligus sinkronisasi antar aspek.

Pleno pengambilan keputusan oleh PK

18 Januari 2016 di Kantor Transtra Permada

- Penetapan hasil penilaian oleh Tim Pengambil Keputusan

4. Resume Hasil Penilaian

A. Penilaian Kinerja PHPL

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi 1. Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan

SEDANG 1.1.1). Ketersediaan dokumen PP, SK IUPHHK-HA dan Laporan Tata Batas tidak tersedia lengkap sesuai dengan tingkat realisasi kegiatan di lapangan. Tidak terdapat perbedaan dari hasil penilikan I, pada verifier 1.1.1. bernilai Sedang. 1.1.2). Realisasi penataan batas areal kerja <

100 %, namun terdapat bukti upaya PT Rimba Karya Rayatama untuk melaksanakan pemenuhan penataan batas areal kerjanya. Sesuai dengan tingkat realisasi kegiatan di lapangan, pada verifier 1.1.2. bernilai Sedang.

1.1.3). Berdasarkan hasil penilaian verifikasi lapangan terhadap Areal kerja IUPHHK-HA PT.

Rimba Karya Rayatama tidak terdapat konflik batas dan ada mekanisme penyelesaian konflik, sehingga verifier 1.1.3 bernilai Baik.

1.1.4) Tidak terdapat perubahan fungsi kawasan pada areal IUPHHK-HA PT. Rimba Karya Rayatama dan mempengaruhi dalam pengaturan kelestarian, sehingga veifier 1.1.4 bernilai N/A.

1.1.5.). Terdapat sebagian bukti pendataan dan pelaporan penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan, sehingga verifier 1.1.5 bernilai Sedang.

Kesimpulan Indikator:

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 73,33 %, sehingga kinerja indikator 1.1. di atas

(5)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi adalah SEDANG.

1.2. Komitmen Pemegang Izin

SEDANG 1.2.1). Tersedia dokumen Visi dan Misi perusahaan yang legal (ditandatangani oleh Direktur Utama) dan sesuai dengan kerangka Pengelolaan Hutan Lestari (PHPL). Tidak terdapat perbedaan dengan hasil penilikan I, maka nilai aktual verifier 1.2.1 adalah Baik.

1.2.2.) Berdasarkan hasil verifikasi lapangan IUPHHK-HA PT. Rimba Karya Rayatama baru melaksanakan sosialisasi Visi dan Misi secara pasif pada tingkat level manajemen, sehingga verifier 1.2.2. bernilai Sedang.

1.2.3) PT. Rimba Karya Rayatama telah berkomitmen untuk memenuhi kewajiban yang disyaratkan dalam persetujuan ijin UPHHK, telah berupaya melaksanakan implementasi PHL namun hanya sebagian yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan sehingga nilai kematangan verifier 1.2.3 adalah Sedang.

Kesimpulan indikator:

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 77,78

%, sehingga kinerja Indikator 1.2 adalah SEDANG.

1.3. Jumlah dan

Kecukupan Tenaga Professional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan Dan Latihan

SEDANG 1.3.1). Ketersediaan tenaga profesional bidang kehutanan belum merata pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan dan dengan penempatan jabatan yang kurang sesuai dengan latar belakang pendidikan/pelatihan, sehingga verifier 1.3.1 bernilai Sedang.

1.3.2) Realisasi peningkatan peningkatan kompetensi SDM IUPHHK-HA PT Rimba Karya Rayatama adalah antara > 100 %, namun belum sesuai dengan identifikasi kebutuhan SDM sehingga verifier 1.3.2 bernilai Sedang.

1.3.3.) Berdasarkan penilaian ketersediaan dokumen ketenagakerjaan IUPHHK-HA PT Rimba Karya Rayatama belum lengkap dan belum memiliki Lembaga Kerjasama (LKS), sehingga verifier 1.3.3.

bernilai Sedang.

Kesimpulan indikator:

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 66,67

(6)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi SEDANG.

1.4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian

(Kegiatan) IUPHHK – HA.

SEDANG 1.4.1). Telah tersedia dokumen Struktur Organisasi yang legal, disahkan oleh Direktur Utama, dan telah dilengkapi dengan job description yang sesuai dengan struktur organisasi, sehingga verifier 1.4.1 bernilai Baik.

1.4.2). Berdasar SK Direktur Utama PT Rimba Karya Rayatama No. SK.01.a/RKR-I/VII/2013 tanggal 12 Juli 2013 tentang struktur organisasi, telah mengatur bidang Sistem Informasi Manajemen lengkap dengan job deskripsi, namun tenaga pelaksana yang ditempatkan belum sesuai dengan data daftar karyawan, sehingga verifier 1.4.2, bernilai Sedang.

1.4.3). Pada PT. Rimba karya Rayatama organisasi Satuan Pengawas Internal telah ada, tetapi belum berjalan dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan sehingga nilai kematangan verifier 1.4.3 adalah Sedang.

1.4.4). Pada PT. Rimba Karya Rayatama terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi sehingga nilai kematangan verifier 1.4.4 adalah Sedang.

Kesimpulan Indikator :

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 75,00

%, sehingga kinerja Indikator 1.4 adalah SEDANG.

1.5. Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA)

BAIK 1.5.1). Kegiatan RKT PT. Rimba Karya Rayatama telah dimusyawarahkan atau dikonsultasikan dengan masyarakat sekitar dan telah mendapat persetujuan dari masyarakat namun dalam pengertian yang sebaliknya yaitu berapa besar dan kepada siapa saja kegiatan RKT/produksi kayu akan diterima masyarakat, sehingga verifier 1.5.1.

bernilai Sedang.

1.5.2). Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari para pihak. sehingga nilai kematangan verifier 1.5.2 adalah Baik.

1.5.3). IUPHHK-HA PT Rimba Karya Rayatama dapat menunjukkan adanya persetujuan sebagian kecil para pihak terhadap proses

(7)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

maupun pelaksanaan CSR/CD maupun dokumentasi bukti pelaksanaan / pertangungjawaban program CSR/CD, sehingga nilai verifier 1.5.3 adalah Sedang.

1.5.4). Terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dari sebagian masyarakat sekitar hutan, sehingga nilai kematangan verifier 1.5.4 adalah Baik.

Kesimpulan indikator :

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 85,71 %, sehingga kinerja Indikator 1.5 adalah BAIK.

2. Produksi 2.1. Penataan Areal

Kerja Jangka Panjang Dalam Pengelolaan Hutan Lestari

BAIK 2.1.1). Sama dengan penilikan I, telah memiliki RKUPHHK/RPKH yang sudah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan disusun berdasarkan hasil IHMB/survei potensi /risalah/landscaping areal produksi efektif yang realistis/benar dan tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU, sehingga verifier 2.1.1 dinilai Baik.

2.1.2). Penataan areal kerja (blok RKT /RTT dan compartment) hanya 70% s/d 90% yang sesuai RKUPHHK/RKPH, sehingga verifier 2.1.2 dinilai Sedang.

2.1.3). Berdasarkan hasil verifikasi, kondisi batas blok dan petak maupun papan penunjuk blok/petak di areal kerja dalam kondisi baik dan terlihat jelas di lapangan, sehingga verifier 2.1.3 dinilai Baik.

Kesimpulan Indikator :

Nilai kematangan / bobot indikator adalah 88,9 %, sehingga kinerja Indikator 2.1 dinilai dengan predikat BAIK.

2.2. Tingkat Pemanenan Lestari Untuk Setiap Jenis Hasil Hutan Kayu Utama dan Nir Kayu Pada Setiap Tipe

SEDANG 2.2.1). Memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem dari hasil IHMB/survey potensi /risalah /hasil ITSP 3 tahun terakhir beserta kelengkapan peta pendukungnya (jalur survei, peta pohon, peta kelas hutan dll.), sehingga verifier 2.2.1 dinilai Baik.

(8)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Ekosistem Hutan 2.2.2). Memiliki data pengukuran riap tegakan /PUP untuk tipe ekosistem yang ada dan belum dianalisis, sehingga verifier 2.2.2 dinilai Buruk.

2.2.3). Tidak terdapat bukti upaya melakukan analisis data potensi dan riap tegakan, sehingga verifier 2.2.3 dinilai Buruk.

Kesimpulan Indikator:

Karena Indikator 2.2 memiliki total nilai kinerja indikator 66,67 %, maka indikator 2.2 dinilai dengan predikat SEDANG.

2.3. Pelaksanaan Penerapan Tahapan Sistem Silvikultur untuk Menjamin

Regenerasi Hutan

B A I K 2.3.1). SOP seluruh tahapan system silvikultur tersedia, namun belum lengkap, dan isinya sebagian sesuai pedoman pelaksanaan atau petunjuk teknis, maka verifier 2.3.1 dinilai Sedang.

2.3.2). Implementasi SOP seluruh tahapan kegiatan sistem sivikultur sebagian telah sesuai SOP, namun masih terdapat beberapa kegiatan yang belum sepenuhnya mengacu pada SOP, maka verifier 2.3.2 dinilai Sedang.

2.3.3). Terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak ditebang) dari jenis- jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang (dengan mempertimbangkan kemampuan riap pertumbuhan tegakan setempat) mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (≥ 25 batang/Ha), sehingga verifier 2.3.3 dinilai Baik.

2.3.4). Rata-rata pohon induk (diameter > 50 cm) sebanyak 5,4 batang/ha, serta rata-rata potensi permudaan tingkat tiang sebanyak 172 batang/ha; dan tingkat pancang sebanyak 577 batang/ha, sehingga verifier 2.3.4 dinilai Baik. Kesimpulan Indikator :

Karena Indikator 2.3 memiliki total nilai kinerja indikator 80,95 %, maka indikator 2.3 dinilai dengan predikat BAIK.

2.4. Ketersediaan dan Penerapan Teknologi Ramah

B A I K 2.4.1.). SOP pemafaatan hutan ramah lingkungan tersedia, namun belum lengkap, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi

(9)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi Lingkungan untuk

Pemanfaatan Hutan

setempat, verifier 2.4.1 dinilai Sedang.

2.4.2.). Tahapan penerapan teknologi ramah lingkungan pada 1 - 2 tahapan kegiatan pemanenan hasil atau pengelolaan hutan, verifier 2.4.2 dinilai Sedang.

2.4.3.). Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua tingkatan permudaan (semai, pancang, tiang, pohon) ≤ 15 %, sehingga verifier 2.4.3 dinilai Baik.

2.4.4). Faktor eksploitasi (FE) pada sebesar 0,85 atau ≥ 0,70, sehingga verifier 2.4.4 dinilai Baik.

Kesimpulan indikator:

Karena Indikator 2.4 memiliki total nilai kinerja indikator 80,95 %, maka indikator 2.4 dinilai dengan predikat BAIK.

2.5. Realisasi

Penebangan sesuai dengan Rencana Kerja Penebangan/

Pemanenan/

Pemanfaatan pada Areal Kerjanya

BAIK 2.5.1.). Terdapat dokumen RKT secara lengkap (selama periode waktu penilaian) yang disusun berdasarkan RKU dan disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval, sehingga verifier 2.5.1 dinilai Baik.

2.5.2.) Terdapat peta kerja sesuai RKT/RKU yang disahkan oleh pejabat yang berwenang yang menggambarkan areal yang boleh ditebang / dipanen / dimanfaatkan / ditanam / dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung, verifier 2.5.2 dinilai Baik.

2.5.3.). Implementasi penandaan batas blok/petak tebangan dan sebagian kawasan lindung telah sesuai dengan peta kerja yang dibuat, namun demikian masih ada sebagian kawasan lindung yang belum ditandai batasnya di lapangan berupa sempadan sungai, dan KPPN, sehingga dinilai Sedang.

2.5.4.). Realisasi volume tebangan total dan per kelompok jenis sebesar 51,48% atau kurang dari 70% dari rencana tebangan tahunan pada lokasi yang sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan, sehingga verifier 2.5.4 dinilai Sedang.

(10)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi Kesimpulan indikator :

Karena Indikator 2.5 memiliki total nilai kinerja indikator 80,95 %, maka indikator 2.5 dinilai dengan predikat BAIK

2.6. Tingkat Investasi dan Reinvestasi yang Memadai dan Memenuhi

Kebutuhan dalam Pengelolaan Hutan, Administrasi, Penelitian dan Pengembangan, serta Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia

BAIK 2.6.1). Likuiditas 100-150%, Solvabilitas >

150%, Rentabilitas positif, dan opini akuntan publik terhadap laporan keuangan tahun buku terakhir Wajar Dengan Pengecualian, sehingga dinilai Sedang.

2.6.2). Realisasi alokasi dana sebesar 99,97%

atau > 80% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi yang telah diaudit Akuntan Publik, sehingga verifier 2.6.2 dinilai Baik.

2.6.3). Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang proporsional (terdapat perbedaan 138,61) atau >50%, sehingga verifier 2.6.3. dinilai Buruk.

2.6.4). Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan lancar namun tidak sesuai tata waktu, verifier 2.6.4 dinilai Sedang.

2.6.5). Realisasi modal untuk kegiatan pembinaan hutan, perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di areal pemegang izin oleh IUPHHK-HA sebesar 99,44% atau >80%, sehingga verifier 2.6.5 dinilai Baik.

2.6.6). Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas) sebesar 81,44% atau

>80 % dari yang direncanakan dengan kualitas atau rata-rata persen tumbuh tanaman mencapai 78,57%, sehingga verifier 2.6.6 dinilai Baik Kesimpulan indikator :

Karena Indikator 2.6 memiliki total nilai kinerja indikator 80,95 %, maka indikator 2.6. dinilai dengan predikat BAIK.

3. Ekologi

(11)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi 3.1. Keberadaan,

Kemantapan dan Kondisi Kawasan Dilindungi pada Setiap Tipe Hutan

SEDANG 3.1.1). Luas kawasan lindung yang ditetapkan adalah 659 Ha atau 54,73 % dari luasan alokasi kawasan lindung berdasarkan dokumen RKUPHHK, sehingga nilai kematangan verifier 3.1.1. Sedang.

3.1.2). Kawasan lindung yang telah ditata di lapangan 60,51% dari yang seharusnya, sehingga nilai kematangan verifier 3.1.2.

Sedang.

3.1.3). Hasil analisa dan pemeriksaan/verifikasi kondisi kawasan lindung di lapangan diperoleh hasil bahwa kondisi yang masih berhutan sebesar 56.39 %dari total kawasan dilindungi, sehingga nilai kematangan verifier 3.1.3. Sedang.

3.1.4). Terdapat pengakuan kawasan lindung dari sebagian para pihak yang berada di sekitar areal, sehingga nilai kematangan verifier 3.1.4.

Sedang.

3.1.5). Telah melaksanakan pengelolaan kawasan lindung hasil tata ruang/landscaping pada kawasan lindungnya dan sebagian diimplementasikan dalam bentuk laporan pengelolaan sederhana, sehingga nilai kematangan verifier 3.1.5. Sedang.

Kesimpulan indikator

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 66,67 %, sehingga kinerja Indikator 3.1 dinilai dengan predikat SEDANG.

3.2. Perlindungan dan Pengamanan Hutan

SEDANG 3.2.1). Tersedia prosedur perlindungan hutan tersedia tetapi mencakup seluruh jenis gangguan yang ada, sehingga nilai kematangan verifier 3.2.1. Baik.

3.2.2). Sarana dan prasarana perlindungan dan pengamanan hutan yang dimiliki PT Rimba Karya Rayatama sebagian sudah sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku dan keberadaannya terbukti di lapangan, tetapi belum berfungsi efektif dalam mengendalikan gangguan hutan, sehingga nilai kematangan verifier 3.2.2. Sedang.

(12)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.2.3) SDM pengamanan dan perlindungan hutan dari jumlah sudah mencukupi sesuai luasan areal, tetapi tidak terdapat bukti kualifikasi Satpamhut dan/atau satgas damkarhut, sehingga nilai kematangan verifier 3.2.3. Sedang.

3.2.4) Telah melakukan implementasi perlindungan dan pengamanan hutan secara preventif tetapi belum mempertimbangkan jenis semua gangguan yang ada, sehingga nilai kematangan verifier 3.2.4. Sedang.

Kesimpulan indikator:

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 76,19

%, sehingga kinerja Indikator 3.2 dinilai dengan predikat SEDANG.

3.3. Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Terhadap Tanah dan Air Akibat

Pemanfaatan Hutan

SEDANG 3.3.1). Telah memiliki prosedur memiliki Prosedur yang cukup lengkap dalam rangka mengendalikan dampak kegiatan terhadap tanah dan air termasuk penilaian perubahan kualitas air untuk mengetahui besar dan pentingnya dampak negatif permanen, sehingga Nilai Verifier 3.3.1 adalah Baik.

3.3.2). Terdapat sebagian sarana prasarana pengelolaan dan pemantauan berdasarkan dokumen perencanaan lingkungan dan berfungsi dengan baik, sehingga Nilai Verifier 3.3.2 adalah Sedang.

3.3.3). Tersedia GANIS BINHUT sesuai kebutuhan mengacu peraturan yang berlaku.

Dari Ganis Binhut yang tersedia tidak ada yang ditugaskan secara spesifik untuk kelola lingkungan, sehingga Nilai Verifier 3.3.3 adalah Sedang.

3.3.4). Tersedia dokumen pengelolaan dampak terhadap tanah dan air (RKL) dan telah diimplementasikan sebagian sesuai yang direncanakan serta telah dibuatkan laporan pelaksanaan RKL, sehingga nilai Verifier 3.3.4 adalah Sedang.

3.3.5). telah memiliki dokumen rencana pemantauan lingkungan berupa Rencana

(13)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Pemantauan dan sudah diimplementasikan sebagian di lapangan serta dibuatkan laporan pelaksanaan pemantauan lingkungan setiap semester atau enam bulan sekali, sehingga Nilai Verifier 3.3.5 adalah Sedang.

3.3.6). Masih terdapat indikasi terjadi dampak penting terhadap tanah dan air diareal kerja, dan sudah terdapat upaya untuk pengelolaan dampak sesuai dengan dokumen rencana lingkungan yang dimiliki, sehingga Nilai Verifier 3.3.6 adalah Sedang.

Kesimpulan indikator:

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 72,73 %, sehingga kinerja Indikator 3.3 dinilai dengan predikat SEDANG.

3.4. Identifikasi Spesies Flora dan Fauna yang Dilindungi dan/atau Langka (endangered), Jarang (Rare), Terancam Punah (Threatened) dan Endemik

SEDANG 3.4.1). Sudah memiliki prosedur standar untuk mengidentifikasi flora fauna tetapi belum secara spesifik memuat identifikasi mengenai seluruh flora dan satwa yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik tertentu, sehingga Nilai Verifier 3.4.1 adalah Sedang.

3.4.2). Belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja, terancam punah sehingga Nilai Verifier 3.4.2 adalah.

Kesimpulan indikator

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 66,67 %, sehingga kinerja Indikator 3.4 dinilai dengan predikat SEDANG.

3.5. Pengelolaan flora untuk :

1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi

SEDANG 3.5.1). Tersedia prosedur pengelolaan flora dilindungi yang ada di areal kerja tetapi belum mencakup keseluruhan jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja, sehingga Nilai Verifier 3.5.1. adalah Sedang.

3.5.2). Telah melaksanakan pengelolaan flora tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin, sehingga nilai verifier 3.5.2.

(14)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi dan/atau jarang,

langka dan terancam punah dan edemik

adalah Sedang.

3.5.3). Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja, sehingga Nilai Verifier 3.5.3. adalah Sedang.

Kesimpulan indikator:

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 66,67 %, sehingga kinerja Indikator 3.5 dinilai dengan predikat SEDANG.

3.6. Pengelolaan fauna untuk :

1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2. Perlindungan terhadap species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka, terancam punah dan edemik

SEDANG 3.6.1). Tersedia prosedur pengelolaan flora dan fauna dilindungi yang ada di areal kerja tetapi belum mencakup keseluruhan jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja, sehingga Nilai Verifier 3.6.1. adalah Sedang.

3.6.2). Belum terdapat upaya yang secara khusus dialokasikan pengelolaan fauna dilindungi misalnya dengan pembuatan peta sebaran fauna dilindungi, pembuatan jalur lintasan satwa, dan penambahan rambu-rambu larangan berburu, sehingga Nilai Verifier 3.6.2. adalah Sedang.

3.6.3). Masih terdapat kondisi yang menunjukkan bahwa sampai dengan kegiatan penilikan 2 ini terdapat kecenderungan gangguan yangterjadi terhadap fauna dilindungi yang terdapat di areal kerja, sehingga nilai Verifier 3.6.3. adalah Sedang.

Kesimpulan indikator :

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 66,67 %, sehingga kinerja Indikator 3.6 dinilai dengan predikat SEDANG.

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi kawasan

operasional perusahaan/

pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum

SEDANG 4.1.1). Memiliki dokumen/laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat dan identifikasi hak-hak dasar masyarakat dalam pemanfaatan SDA/SDH namun hanya sebagian, sehingga verifier 4.1.1 mempunyai nilai Sedang.

4.1.2). Tersedia mekanisme penataan

(15)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi adat dan/atau

masyarakat setempat

batas/rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif yang sudah diimplementasikan untuk sebagian batas konsesi, sehingga verifier 4.1.2 mempunyai nilai Sedang.

4.1.3). Terdapat mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat secara lengkap, legal dan jelas berrupa SOP, dan Kesepakatan dengan masyarakat pemilik hak waris, sehingga verifier 4.1.3 mempunyai nilai Baik.

4.1.4). Tersedia bukti tentang luas dan batas areal kerja PT. Rimba Karya Rayatama dengan sebagian kawasan kelola masyarakat yaitu berupa batas konsesi belum temu gelang, batas dengan perladangan/kebun dan permukiman masyarakat tidak ditemukan, dan ada batas kawasan kelola masyarakat yang dijaga berupa kawasan mata air dan kuburan, sehingga verifier 4.1.4 mempunyai nilai Sedang.

4.1.5). Terdapat persetujuan sebagian para pihak atas luas dana batas areal dan masih ada konflik terkait areal kerja blok RKT 2014 yang menyebabkan terhentinya produksi pada blok tebangan dan pengangkutan kayu yang telah ditebang, verifier 4.1.5 mempunyai nilai Sedang.

Kesimpulan Indikator :

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 76,19 %, sehingga kinerja Indikator 4.1 dinilai dengan predikat SEDANG.

4.2. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku

SEDANG 4.2.1). Tidak tersedia dokumen strategi pemberdayaan masyarakat dan dokumen rencana operasional kelola sosial, sehingga keberadaan dokumen tanggung jawab sosial adalah 66,67 %, sehingga verifier 4.2.1.

mempunyai nilai Sedang.

4.2.2). Tersedia mekanisme pemenuhan kewajiban sosial terhadap masyarakat namun kurang lengkap atau hanya sebagian yaitu 89 %, sehingga verifier 4.2.2. mempunyai nilai Sedang.

4.2.3). Terdapat bukti pelaksanaan kegiatan

(16)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

sosialisasi mengenai hak dan kewajiban PT.

Rimba Karya Rayatama terhadap masyarakat terhadap dua desa dari enam desa binaan yang ada, sehingga verifier 4.2.3. mempunyai nilai Sedang.

4.2.4). Telah merealisasikan program tanggung jawab sosial sebesar 22,6 % program yang direncanakan dan 56 % dari rencana biaya tanggung jawab sosial telah direalisasikan.

Sedangkan realisasi fee kompensasi kayu hak waris baru terealisasi 34,9 %, sehingga verifier 4.2.4. mempunyai nilai Sedang.

4.2.5). Tersedia sebagian Laporan/Dokumen terkait tanggung jawab sosial termasuk ganti rugi, Tersedia sebagian Laporan realisasi bantuan PMDH, tidak dijumpai dokumen bukti pembayaran Fee kayu dari kantor Samarinda.

Sehingga ketersediaan dokumen/laporan baru mencapai 75 %, sehingga verifier 4.2.5.

mempunyai nilai Sedang.

Kesimpulan Indikator

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 66,67 %, sehingga kinerja Indikator 4.2 dinilai dengan predikat SEDANG.

4.3. Ketersediaan Mekanisme dan Implementasi Distribusi Manfaat yang Adil antar para Pihak

SEDANG 4.3.1.). Telah memiliki data masyarakat yang terlibat, tergantung dan terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH yaitu data masyarakat sebagai tenaga kerja lokal, mitra suplier lokal, penguasa hak waris areal, dan masyarakat peladang. Tidak teredia data masyarakat pencari HHNK dan data sosial ekonomi budaya masyarakat desa-desa sekitar. Ketersediaan keseluruhan data tersebut mencapai 55,6 %, sehingga verifier 4.3.1. mempunyai nilai Sedang.

4.3.2). Tersedia mekanisme legal mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat dengan ketersediaan dari segi kesesuaian isi/substansi dengan konteks dan kelengkapan sebuah mekanisme/SOP sebesar 91 %, sehingga verifier 4.3.2. mempunyai nilai

(17)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi Sedang.

4.3.3). Tersedia dokumen rencana PT. Rimba Karya Rayatama mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas masyarakat dalam bentuk dokumen rencana jangka menegah, rencana tahunan, dokumen visi misi, dokumen SK IUPHHK.. Tidak dijumpai dokumen rencana operasional kelola sosial, sehingga verifier 4.3.3.

mempunyai nilai Sedang.

4.3.4.). Implementasi rata-rata dari peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat adalah sebesar 41,76 %, sehingga verifier 4.3.4.

mempunyai nilai Sedang.

4.3.5). Tersedia dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak secara lengkap dan Jelas dan terdokumentasi dengan baik, sehingga verifier 4.3.5. mempunyai nilai Baik.

Kesimpulan indikator:

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 71,43 %, sehingga kinerja Indikator 4.3 dinilai dengan predikat SEDANG.

4.4. Keberadaan Mekanisme Resolusi Konflik yang Handal

SEDANG 4.4.1). Tersedia mekanisme resolusi konflik namun tidak lengkap dirinjau dari kesesuaian isi dengan konteks konflik yang ada dan tidak lengkap ditinjau dari kelengkapan sebuah SOP.

Ketersediaan dari segi isi dan kelengkapan mencapai 70 %, sehingga verifier 4.4.1.

mempunyai nilai Sedang.

4.4.2) Terdapat konflik selama periode januari s.d Oktober 2015 yang didominasi oleh konflik karena klaim areal penguasaan hak waris.

Tersedia catatan setiap kejadian konflik dan pemetaan setiap kejadian konflik secara lengkap dan jelas, sehingga verifier 4.4.2. mempunyai nilai Baik.

4.4.3) Tersedia organisasi penyelesaian konflik berupa struktur organisasi. Sumberdaya manusia kurang memadai dalam mengelola konflik karena ketiadaan manager camp sehingga pengambilan

(18)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

keputusan di tingkat site/camp terhambat.

Pendanaan kurang memadai dalam mengelola konflik karena masih banyaknya tunggakan pembayaran fee kayu dan fee aparat kampung, sehingga verifier 4.4.3. mempunyai nilai Sedang.

4.4.4). Pada periode januari s.d. Nopember 2015 terdapat tujuh kejadian konflik. Terdapat dokumen/laporan penanganan konflik namun kurang lengkap, sehingga verifier 4.4.4.

mempunyai nilai Sedang.

Kesimpulan Indikator

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 72,22 %, sehingga kinerja Indikator 4.4 dinilai dengan predikat SEDANG.

4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan

Kesejahteraan Tenaga Kerja

SEDANG 4.5.1). Telah merealisasikan sebagian besar atau 89,7 % hubungan industrial yang tercantum dalam Peraturan Perusahaan (PP), sehingga verifier 4.5.1. mempunyai nilai Sedang.

4.5.2). Telah menyediakan sebesar 82 % dari tenaga teknis yang berkompeten sesuai peraturan yang berlaku, sehingga verifier 4.5.2.

mempunyai nilai Sedang.

4.5.3). Terdapat dokumen standar jenjang karir dalam bentuk SOP dan Peraturan perusahaan dan baru sebagian (67 %) diimplementasikan, sehingga verifier 4.5.3. mempunyai nilai Sedang.

4.5.4). Terdapat dokumen tunjangan kesejahteraan karyawaan berupa Peraturan Perusahaan (PP) telah diimplementasikan seluruhnya, sehingga verifier 4.5.4. mempunyai nilai Baik.

Kesimpulan Indikator

Nilai kematangan/bobot indikator adalah 75,00 %, sehingga kinerja Indikator 4.5 dinilai dengan predikat SEDANG.

(19)

B. Verifikasi Legalitas Kayu

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi P.1 Kepastian Areal dan Hak Pemanfaatan

K1.1. Areal Unit Manajemen Hutan Terletak Di kawasan Hutan Produksi 1.1.1. Pemegang

Izin/Hak Pengelolaam mampu menunjukan keabsahan Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

(IUPHHK)

Memenuhi (1.1.1.a) Telah memiliki dokumen legal terkait dengan perizinan usaha yaitu Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.656/Menhut-II/2009, SK yang masih berlaku dan sah, dilengkapi peta areal kerja sebagai lampiran SK tersebut, terletak pada fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT). Dengan demikian verifier 1.1.1.a dinilai Memenuhi.

(1.1.1.b) Bukti setor kepada Bendaharawan Penerima Setoran IIUPHHK Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan No. Rekening 102.000 420 3870 dengan Berita : Bayar IuranIjin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Alam SPP IHPH Nomor : S.622/VI-BIKPHH/2004.

Jumlah yang dibayarkan sebesar Rp 2.250.000.000. Berdasarkan norma penilaian, maka verifier ini dinilai Memenuhi.

(1.1.1.c) Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.386/Menhut-II/

2012 tanggal 20 Juli 2012 tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Operasi Produksi (Eksploitasi) Batubara dan Sarana penunjangnya pada kawasan hutan produksi tetap dan hutan produksi terbatas seluas 1.543,40 (seribu lima ratus empat puluh tiga dan empat puluh perseratus) hektar atas nama PT.

Gunung Bara Utama di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan norma penilaian, maka verifier ini dinilai Memenuhi.

P2. Memenuhi Sistem dan Prosedur Penebangan yang Sah

K2.1. Pemegang Izin /Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan

(RKT/Bagan

Memenuhi (2.1.1a) Kelengkapan dan keabsahan dokumen RKUPHHK, RKTUPHHK Tahun 2014 dan 2015 beserta lampirannya disahkan oleh secara self approval oleh Direktur Utama PT. Rimba Karya

(20)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi Kerja/RTT)

disahkan oleh yang berwenang

Rayatama dipenuhi seluruhnya, maka verifier 2.1.1.a dinilai Memenuhi.

(2.1.1.b) Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang berupa Peta RKTUPHHK 2015 dan 2014.

Hasil verifikasi dilapangan terdapat penandaan kawasan lindung untuk kawasan KPPN dan tidak terdapat bekas-bekas penebangan didalamnya, dengan demikian verifier 2.1.1.b dinilai Memenuhi.

(2.1.1.c) Peta blok tebangan dalam peta RKTUPHHK tahun 2014 dan 2015 tersedia dan telah disahkan (dicap) oleh Direktur Utama PT.

Rimba Karya Rayatama secara self approval. Keberadaan posisi blok tebangan terbukti di lapangan sesuai dengan peta, namun penulisan nomor petak tidak sinkron antar dokumen dan penulisan dilapangan sehingga menimbulkan pemahaman yang berbeda bahwa petak tebangan yang dikerjakan adalah sebagaimana yang dimaksud di dokumen. Telah dilengkapi dengan bukti Surat No. 129/RKR-IUPHHK/MSD/

XII/2015 tanggal 21 Desember 2015 tentang Pemberitahuan tentang Perubahan Nomor Petak Tebangan RKT Tahun 2015 kepada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur yang ditandatangani oleh Direktur PT. Rimba Karya Rayatama, Ir. H. Iskandar.. Dengan demikian Verifier 2.1.1.c dinilai Memenuhi.

K2.2. Adanya Rencana Kerja yang Sah 2.2.1.Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mempunyai

rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

Memenuhi (2.2.1.a) RKUPHHK dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode 2012 s/d 2021 disahkan oleh Direktur Bina Usaha Hutan Alam atas nama Menteri Kehutanan dengan nomor pengesahan No.SK.04/BUHA-2/2012 tanggal 3 Januari 2012, dengan demikian verifier 2.2.1.a dinilai Memenuhi.

(2.2.1.b) Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 186/Menhut-II/2006 tanggal 19 Mei 2006 tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam kepada PT. Rimba Karya Rayatama atas Areal Hutan Produksi seluas

(21)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

± 40.630 Ha yang terletak di Kelompok Hutan S. Nyahing – S. Apok Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur, diketahui bahwa Unit Manajemen melakukan usaha pemanfaatan kayu hutan alam. Dengan demikian verifier 2.2.1.b ini tidak dapat diaplikasikan (Not Aplicable) P3. Keabsahan Perdagangan atau Pemindahtanganan Kayu Bulat

3.1. Pemegang Izin Menjamin bahwa Semua Kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke Industri Primer Hasil Hutan (IPHH)/pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang

ditebang /dipanen atau yang

dipanen/dimanfaat kan telah di LHP-kan

Memenuhi (3.1.1) Verifier 3.1.1 dinilai memenuhi berdasarkan hasil verifikasi dan bukti audit yang ada yaitu:

a. Seluruh LHP yang diterbitkan dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang b. Uji Petik terhadap stok kayu yang ada di TPK

Hutan dan TPK Antara Teluk Lawah menunjukkan kesesuaian dengan dokumen LHP, dimana tidak terdapat perbedaan jenis kayu dan jumlah batang. Adapun perbedaan volume terdapat selisih sebesar 2,3 % yang dikategorikan masih berada dalam batas toleransi untuk kayu bulat yang berasal dari hutan alam (< 5%)

b. Nomor batang di LHP dapat ditemukan di lapangan

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan

Memenuhi (3.1.2) Tebangan RKT 2013 dan 2014, kayu dari TPN diangkut mengunakan logging truck ke : TPK Hutan 1, TPK Hutan 2 dan ke TPK Hutan Km 43. LHP dibuat di TPK Hutan 1, TPK Hutan 2 dan TPK Hutan Km 43. Setelah PSDH DR dilunasi, maka diterbitkan dokumen SKSKB dengan tujuan angkutan ke TPK Antara Kebo, TPK Antara Kelian dan TPK Antara Tumeh. Dari TPK Antara Kelian diangkut ke Logpond Damai melalui transportasi air (rakit), kemudian ke Logpond Muara Pahu dan selanjutnya ke Pabrik di PT. RRL Loa Kulu Samarinda. Dokumen yang digunakan adalah Faktur Angkutan Kayu Bulat (FAKB). Dari TPK antara Kebo diangkut ke TPK Antara Apok kemudian ke TPK antara Perak, ke

(22)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dengan disertai dokumen FAKB. Dari logpond Damai kemudian kayu diangkut ke Logpond Muara Pahu dan selanjutnya ke Pabrik PT. RRL di Samarinda menggunakan sarana transportasi rakit dan tug boat dengan disertai dokumen FAKB. Tebangan RKT 2015, kayu dari TPn diangkut menggunakan logging truck ke TPK Hutan Antara, lalu diangkut lagi ke TPK Hutan 4 Camp Lio. Setelah PSDH DR dilunasi, maka diterbitkan dokumen SKSKB dengan tujuan angkutan ke TPK Antara Bunyut. Dari TPK Antara Bunyut kayu diangkut menggunakan angkutan air menuju ke industri atau tujuan lainnya dengan dilengkapi dokumen FA-KB. Dengan demikian verifier ini Memenuhi.

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari

Pemegang IUPHHK – HA/ IUPHHK – HT/ IUPHHK – RE/

Pemegang Hak Pengelolaan

Memenuhi (3.1.3.a) Pada tunggul kayu terdapat label identitas berwarna merah terbuat dari karpet (plastic) warna merah yang berisi informasi Nama Perusahaan, Tahun RKT, Nomor Batang, Nomor Petak, Jenis dan Diameter. Pada bontos kayu yang berada di TPn dan di TPK Hutan 4 Camp Lioterdapat penandaan berupa label urut produksi. Label barcode belum dipasang di lokasi ini dengan alasan untuk menghindari hilang dalam pengangkutan ke TPK Antara. Di TPK Antara/Logpond Bunyut terdapat penandaan berupa Label Produksi, Label Barcode dan Label V-Legal. Dengan demikian verifier ini Memenuhi.

(3.1.3.b) Memiliki sistem yang memungkinkan kayu bulat hasil tebangan dapat ditelusuri mulai dari Dokumen LHP, SKSKB, FA_KB hingga ke tunggak di petak tebangan dan sistem tersebut diterapkan secara konsisten. Dengan demikian verifier ini Memenuhi.

3.1.4. Pemegang Izin mampu

membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

Memenuhi Pengangkutan kayu bulat dari TPK Hutan 4 Camp Lio ke TPK Antara/Logpond Bunyut menggunakan dokumen SKSKB. Penerbitan dokumen SKSKB tahun 2015 dilakukan oleh Petugas Penerbit SKSKB, di lokasi TPK Antara Ma. Lawa, TPK Antara Ma. Pahu dan TPK Antara Logpond G.

Bayan dan kemudian dimatikan dengan distempel TELAH DIMATIKAN. Setelah dokumen

(23)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dimatikan, kemudian dilakukan pemeriksaan uji petik fisik kayu yang hasilnya berupa Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB). Dengan demikian Verifier ini dinilai Memenuhi.

K3.2. Pemegang Izin /Hak Pengelolaan telah Melunasi Kewajiban Pungutan Pemerintah yang Terkait dengan Kayu

3.2.1 Pemegang Izin menunjukan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)

Memenuhi (3.2.1.a) Dokumen SPP PSDH dan DR sesuai dengan dokumen LHP yang telah disahkan.

Kesesuaian didapati pada kelompok jenis kayu, volume kayu bulat dan tarif. Dengan demikian verifier ini dinilai Memenuhi.

(3.2.1.b) DR dan PSDH telah dibayar lunas sesuai dengan dokumen SPP, termasuk SPP Denda akibat keterlambatan pembayaran DR dan PSDH. Dengan demikian Verifier ini Memenuhi.

(3.2.1.c) Pembayaran DR dan/atau PSDH sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif, sehingga verifier ini Memenuhi.

3.3. Pengangkutan dan Perdagangan Antar Pulau 3.3.1. Pemegang Izin

yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau

Terdaftar (PKAPT).

Memenuhi (3.1.1) Terdapat dokumen pengakuan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan Republik Indonesia atas PT. Rimba Karya Rayatama sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Nomor dokumen (PKAPT) : 369/UPP/PKAPT/

Perpanjangan-2/3/2013 tanggal 21 Maret 2013.

Nomor PKAPT : 17.01.1.00393 masa berlaku sampai dengan 20 Maret 2018. Sehingga verifier ini Memenuhi.

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki Izin yang sah

Memenuhi (3.3.2) Tersedia identitas kapal untuk pengangkutan kayu dari PT Rimba Karya Rayatama yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Kutai Barat An. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Kutai Barat Kabid Perhubungan Sungai, Yosef Stevanson, SH didalamnya memuat informasi yang menerangkan bahwa kapal yang namanya disebut dalam Surat Persetujuan Berlayar berbendera Kebangsaan Indonesia.

Surat Persetujuan Berlayar ini dipergunakan

(24)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

untuk pengangkutan lokal. Sehingga verifier ini Memenuhi.

Kriteria K.3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal 3.4.1 Implementasi

Tanda V-Legal

(3.4.1) Telah membubuhkan tanda V-Legal berupa label dibontos kayu hasil produksinya, karena PT Rimba Karya Rayatama telah memiliki Sertifikat PHPL sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2014 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.95/Menhut-II/2014.

Pemasangan Label V-Legal dilakukan di TPK Antara Bunyut. Sehingga verifier ini Memenuhi.

P4. Pemenuhan Aspek Lingkungan dan Sosial yang Terkait dengan Penebangan K4.1. Pemegang Izin Telah Memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL) / Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) / Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) & Melaksanakan Kewajiban yang Dipersyaratkan Dalam Dokumen Lingkungan Tersebut.

4.1.1. Pemegang Izin telah memiliki dokumen

AMDAL/DPPL/UKL – UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

Memenuhi (4.1.1) Terdapat dokumen ANDAL atas nama PT.

Rimba Karya Rayatama yang telah disetujui oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup/Ketua Komisi AMDAL Daerah Kabupaten Kutai Barat dengan Nomor 21/DIS.LH-KBR/II/2002 tanggal 15 Pebruari 2002. Dengan demikian verifier ini dinilai Memenuhi.

4.1.2. Pemegang Izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

Memenuhi (4.1.2.a) Dokumen RKL PT. Rimba Karya Rayatama yang telah disetujui oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup/Ketua Komisi AMDAL Daerah Kabupaten Kautai Barat dengan nomor 21/DIS.LH-KBR/II/2002 tanggal 15 Pebruari 2002. Dengan demikian verifier ini dinilai Memenuhi.

(4.1.2.b) Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester II (Periode Juni – Desember 2014) dan

(25)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Semester I (periode Januari – Juni 2015). Laporan tersebut disampaikan pada instansi terkait Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur dan dibuktikan dengan adanya tanda terima.

Dengan demikian verifier ini dinilai Memenuhi.

P5. Pemenuhan Terhadap Peraturan Ketenagakerjaan

K5.1 Pemenuhan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) 5.1.1 Prosuder dan

Implementasi K3

Memenuhi (5.1.1.a) Dokumen Standar Operasional Prosedur Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) Nomor : 009/SOP/K3-RKR/I/2015 yang terbit tanggal 10 Januari 2015. SOP ini dibuat oleh Bagian K3 Teni Yani, disahkan oleh Kabid.

Perencanaan Rifqi Bachtiar dan diketahui oleh Camp Manager Agustinus. Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : 010/SPK-RKR-1/II/2015 Tanggal 9 Februari 2015 antara PT. Rimba Karya Rayatama diwakili Budi Mulyono sebagai Camp Manager dengan Kepala Puskesmas Pembantu (Pustu) Muara Tokong Dwi Ambarwati, SKM.

Hasil dari verifier ini dinilai Memenuhi.

(5.1.1.b) Dokumen Inventaris Safety (Alat pelindung Diri) PT. Rimba Karya Rayatama Unit I Base Camp Sembuan per tanggal 1 Desember 2015 yang dibuat oleh Teni Yani (Bagian K3) dan mengetahui Agustinus (Camp Manager). Berita Acara serah terima perlengkapan K3 pada karyawan Nomor : 190/RKR-BCS/K3/XI/2015.

Sehingga pada verifier ini dinilai Memenuhi.

(5.1.1.c) Terdapat catatan pada setiap kejaadian kecelakaan kerja dan ada upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk program K3. Sehingga pada verifier ini dinilai Memenuhi.

K5.2 Pemenuhan Hak – hak Tenaga Kerja 5.2.1 Kebebasan

berserikat bagi pekerja

Memenuhi (5.2.1 ) Tidak terdapat Serikat Pekerja pada PT.

Rimba Karya Rayatama namun terdapat surat pernyataan dari Direktur PT. Rimba Karya Rayatama yang membolehkan karyawan untuk membentuk serikat pekerja atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja. Sehingga verifier ini

(26)

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi Memenuhi.

5.2.2 Adanya

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

Memenuhi (5.2.2) Surat Direktur PT Rimba Karya Rayatama Nomor : 128/RKR-SMD/XII/2015 Tanggal 23 Desember 2015 kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Kutai Barat Perihal Perpanjangan Peraturan Perusahaan. Dengan demikian verifier ini Memenuhi.

5.2.3 Perusahaan tidak Mempekerjakan Anak Dibawah Umur

Memenuhi (5.2.3) Karyawan termuda adalah Tri Hendro Prianto yang lahir pada tanggal 4 November 1997, berusia 18 Tahun 0 Bulan 14 Hari pada saat masuk kerja pada Tanggal 14 November 2015. Dengan demikian verifier 5.2.3 dinilai Memenuhi.

Yogyakarta, 25 Januari 2016 PT. TRANsTRA PERMADA

Ir. Tri Madiyono Direktur

Referensi

Dokumen terkait

Perjanjian kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja yang merupakan suatu dokumen pernyataan

Radikalisme dan terorisme terasa sudah sangat dekat dengan masyarakat Indonesia. Kedua kata tersebut dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar dan media. Terutama,

Tabel 4.3 Kebutuhan Listrik Mesin Produksi 98 Tabel 4.4 Kebutuhan Listrik Alat Penunjang.

hembusan angin, langkah di salju, pesta kebun, dan lain – lain berusaha ditunjukan oleh Vivaldi dalam karya ini, dan contoh lain adalah simfoni No.6 ‘Pastoral’

gugatan/gu·gat·an/n1 tuntutan; 2 celaan; kritikan; sanggahan;. Pembatalan Gugatanmerupakan suatu pernyataan pembatalan atas suatu permohonan yang diajukan kepada ketua

ODHA di Rumah Cemara Bandung memiliki derajat common humanity tinggi terlihat dari ketika mereka dapat menyadari bahwa dirinya bukanlah satu-satunya orang yang memiliki

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin melihat bagaimana pengaruh jangka panjang dan jangka pendek dari variabel Gross Domestic Product (GDP) negara mitra dagang dan

Metode ini adalah untuk pengembalian spektrum daya atau spektrum magnitudo dari sinyal yang diobservasi dalam derau tambahan melalui pengurangan dari estimasi spektrum