• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI. KantorakuntansiistimewajayapuraKantorak. untansiistimewajayapurakantorakuntansiis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEUANGAN PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI. KantorakuntansiistimewajayapuraKantorak. untansiistimewajayapurakantorakuntansiis"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

- 0 -

KantorakuntansiistimewajayapuraKantorak

untansiistimewajayapuraKantorakuntansiis

timewajayapuraKantorakuntansiistimewaja

yapuraKantorakuntansiistimewajayapuraK

antorakuntansiistimewajayapuraKantoraku

ntansiistimewajayapuraKantorakuntansiisti

mewajayapuraKantorakuntansiistimewajay

apuraKantorakuntansiistimewajayapuraKa

ntorakuntansiistimewajayapuraKantorakun

tansiistimewajayapuraKantorakuntansiisti

mewajayapuraKantorakuntansiistimewajay

apuraKantorakuntansiistimewajayapuraKa

ntorakuntansiistimewajayapuraKantorakun

tansiistimewajayapuraKantorakuntansiisti

mewajayapuraKantorakuntansiistimewajay

apuraKantorakuntansiistimewajayapuraKa

ntorakuntansiistimewajayapuraKantorakun

tansiistimewajayapuraKantorakuntansiisti

mewajayapuraKantorakuntansiistimewajay

apuraKantorakuntansii

KATA PENGANTAR

LAPORAN KEUANGAN

PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2020

JL. HR.RASUNA SAID KAV. 6-7 KUNINGAN

JAKARTA SELATAN

(2)

- 1 -

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Kantor Pusat Data dan Teknologi Informasi adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Pusat Data dan Teknologi Informasi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kantor Pusat Data dan Teknologi Informasi. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Jakarta, Februari 2021

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi

Hermansyah Siregar

(3)

- 2 - DAFTAR ISI

TAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

Pernyataan Tanggung Jawab 3

Ringkasan 4

I. Laporan Realisasi Anggaran 4

II. Neraca 4

III. Laporan Operasional 4

IV. Laporan Perubahan Ekuitas 5

V. Catatan atas Laporan Keuangan 5

A. Penjelasan Umum x

B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran x

C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca x

D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional x E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas x

F. Pengungkapan Penting Lainnya x

(4)

- 3 -

PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI

JL.HR.RASUNA SAID KAV.6-7 KUNINGAN JAKARTA SELATAN TELEPON. (021)5253004

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Pusat Data dan Teknologi Informasi yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2020 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Jakarta, Februari 2021

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi

Hermansyah Siregar

(5)

- 4 -

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pusat Data dan Teknologi Informasi Semester I Tahun 2020 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember TA 2020.

Realisasi Pendapatan Negara pada 31 Desember TA 2020 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 1.923.303.027,- atau mencapai 100 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp.0.

Realisasi Belanja Negara pada 31 Desember TA 2020 adalah sebesar Rp. 23.793.213.370 atau mencapai 99.58 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp. 23.893.802.000.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember TA 2020. Nilai Aset per 31 Desember TA 2020 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 102.319.980.434 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 99.709.044. Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 86.740.486.390 dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 15.479.785.000. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp 102.319.980.434,-

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp. 1.913.617.877, sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp. 76.691.403.667. sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan

(6)

- 5 -

Operasional senilai Rp.(74.777.785.790). Surplus Kegiatan Non Operasional sebesar Rp. 18.032.769. sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp.(74.759.753.021).

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2020 adalah sebesar Rp. 143.948.269.589 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp. (74.759.753.021)) ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp.0 dan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp.33.131.463.866, penurunan Ekuitas sebesar Rp.(41.628.289.155). sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah senilai Rp. 102.319.980.434.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember TA 2020 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk per 31 Desember TA 2020 disusun dan disajikan dengan basis akrual.

(7)

- 6 -

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Dalam Rupiah)

TA 2019

ANGGARAN REALISASI REALISASI

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 1.923.303.027 0,00 1.496.680.978

JUMLAH PENDAPATAN - 1.923.303.027 0,00 1.496.680.978 BELANJA B.2. Belanja Pegawai B.3 4.120.853.000 4.071.318.301 98,80 1.800.196.230 Belanja Barang B.4 18.589.549.000 18.539.340.069 99,73 1.010.304.007 Belanja Modal B.5 1.183.400.000 1.182.555.000 99,93 JUMLAH BELANJA 23.893.802.000 23.793.213.370 99,58 2.810.500.237 % thd Angg CATATAN URAIAN 31 Desember 2020

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

(8)

- 7 -

II. NERACA PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI

NERACA

PER 31 Desember 2020 dan 2019 (Dalam Rupiah)

CATATAN 31 Desember 2020 31 Desember 2019

Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -Persediaan C.2 99.709.044 22.100.457 Jumlah Aset Lancar 99.709.044 22.100.457

Peralatan dan Mesin C.3 212.151.286.358 203.169.152.805 Aset Tetap Lainnya C.4 8.250.000 8.250.000 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.5 (125.419.049.968) (76.511.974.673) Jumlah Aset Tetap 86.740.486.390 126.665.428.132

ASET LAINNYA

Aset Tidak Berwujud C.6 27.582.100.000 23.045.500.000 Aset Lain-Lain C.7 224.660.873 13.552.733.555 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.8 (12.326.975.873) (19.326.483.555) Jumlah Aset Lainnya 15.479.785.000 17.271.750.000

JUMLAH ASET 102.319.980.434 143.959.278.589

Utang kepada Pihak Ketiga C.9 - 11.009.000 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek - 11.009.000

11.009.000 Ekuitas C.10 102.319.980.434 143.948.269.589 JUMLAH EKUITAS 102.319.980.434 143.948.269.589 102.319.980.434 143.959.278.589 URAIAN KEWAJIBAN

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET

ASET TETAP ASET LANCAR

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

(9)

- 8 -

III. LAPORAN OPERASIONAL PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI

LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

CATATAN 31-Dec-20 31-Dec-19

Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 1.913.617.877 795.511.006

1.913.617.877

795.511.006

Beban Pegawai D.2 4.060.309.301 3.863.148.448

Beban Persediaan D.3 364.954.807 269.938.801

Beban Barang dan Jasa D.4 15.972.460.109 17.097.465.514

Beban Pemeliharaan D.5 506.507.876 119.694.700

Beban Perjalanan Dinas D.6 1.626.156.309 1.714.228.264

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 54.161.015.265 50.584.038.640

76.691.403.667

73.648.514.367

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (74.777.785.790) (72.853.003.361)

Pendapatan Pelepasan Aset non Lancar D.8 4.850.000 3.750.000 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.9 20.308.703 1.365.195.525 Beban dari kegiatan non Operasional lainnya 7.125.934 6.106.113

SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON

OPERASIONAL 18.032.769 1.362.839.412

SURPLUS/DEFISIT LO (74.759.753.021) (71.490.163.949) URAIAN

BEBAN

JUMLAH BEBAN

KEGIATAN NON OPERASIONAL KEGIATAN OPERASIONAL

JUMLAH PENDAPATAN PENDAPATAN

(10)

- 9 -

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Dalam Rupiah)

URAIAN

31 Desember 2020

31 Desember 2019

EKUITAS AWAL

143.948.269.589

7.573.400.805

SURPLUS/DEFISIT LO

(74.759.753.021)

(71.490.163.949)

KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI

-

15.252.471.250

kOREKSI ATAS REKLASIFIKASI

25.247.125.015

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS

33.131.463.866

192.612.561.483

KENAIKAN /PENURUNAN EKUITAS

(41.628.289.155)

136.378.687.844

EKUITAS AKHIR

102.319.980.434

143.948.269.589

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

(11)

- 10 -

A. PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pusat Data dan Teknologi Informasi Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis

Kantor Pusat Data dan Teknologi Informasi didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas rekomendasi kebijakan peningkatan kinerja pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Entitas berkedudukan di Jalan HR Rasuna Said Kav.6-7 Kuningan Jakarta Selatan

Pusdatin mempunyai tugas dan fungsi dalam memberikan rekomendasi kebijakan peningkatan kinerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI yang dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI melalui Sekretaris Jenderal untuk dijadikan kebijakan yang dapat di-implementasikan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Melalui peran tersebut diharapkan kualitas kebijakan dapat ditingkatkan yang pada akhirnya kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dapat diterapkan dengan akuntabel, akurat dan transparan.

Untuk mewujudkan tujuan di atas Kantor Pusdatin berkomitmen dengan visi “Masyarakat memperoleh kepastian hukum” Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut:

• Masyarakat memperoleh kepastian hukum.

• Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang berkualitas. • Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian

Hukum dan HAM RI.

(12)

- 11 -

• Mewujudkan aparat Kementerian Hukum dan HAM yang cerdas dan berkualitas.

• Memberikan kesempatan bagi aparat tang mengalami kesulitan akses terhadap sumber-sumber teknologi informasi untuk lebih memahami bidang teknologi informasi.

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2020 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Basis Akuntansi

A.3. Basis Akuntansi

Kantor Pusat Data dan Teknologi Informasi menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi

(13)

- 12 -

atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar Pengukur an

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kantor Pusat Data dan Teknologi Informasi dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2020 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang merupakan entitas pelaporan dari Pusat Data dan Teknologi Informasi. Disamping

(14)

- 13 -

itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kantor Pusat Data dan Teknologi Informasi adalah sebagai berikut:

Pendapat an-LRA

(1) Pendapatan- LRA

• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapat an-LO

(2) Pendapatan- LO

• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:

o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan

o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa.

o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan • Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas

(15)

- 14 -

mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. Belanja (3) Belanja

• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. • Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,

pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban

• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset (5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

(16)

- 15 -

Aset Lancar

a. Aset Lancar

• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

• Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut: a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti

Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal

• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

Kualitas Piutang

Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan

s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

(17)

- 16 - Diragukan

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua

tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet

1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:

▪ harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

▪ harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

▪ harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.

Aset Tetap b. Aset Tetap

• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:

(18)

- 17 -

peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah);

b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah);

c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan /irigasi /jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

Penyusutan Aset Tetap

c. Penyusutan Aset Tetap

• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. • Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk

(19)

- 18 -

dilakukan penghapusan

• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. • Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun Aset Tetap Lainnya (Alat MusikModern) 4 tahun

Piutang Jangka Panjang

d. Piutang Jangka Panjang

• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

(20)

- 19 -

Aset Lainnya

e. Aset Lainnya

• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.

• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

• Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (tahun)

Software Komputer 4

Franchise 5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia

Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 10 Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan

Varietas Tanaman Semusim. 20

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas

Tanaman Tahunan 25

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku

Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram. 50

(21)

- 20 -

• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(22)

- 21 -

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Pusat Data dan Teknologi Informasi telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja antara lain:

Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi Belanja Belanja Pegawai 3.376.855.000 4.120.853.000 Belanja Barang 18.712.317.000 18.589.549.000 Belanja Modal 1.183.400.000 1.183.400.000 Jumlah Belanja 23.272.572.000 23.893.802.000 TA 2020 Uraian Realisasi Pendapatan Rp. 1.923.303.027 B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp.1.923.303.027,- atau mencapai 0.00 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp.0. Pendapatan Pusat Data dan Teknologi Informasi terdiri dari pendapatan pemindahtanganan BMN, pendapatan denda penyelesaian pekerjaan pemerintah dan Pendapatan belanja pegawai dan barang TAYL dengan rincian sebagai berikut:

estimasi realisasi

pendapatan dari pemindahtanganan BMN - 4.850.000 pendapatan denda penyelesaian pekerjaan pemerintah - 1.905.107.527 penerimaan kembali belanja pegawai TAYL - 4.255.150 Penerimaan kembali belanja barang TAYL - 580.000 Pendaptan lain-lain - 8.510.350

Jumlah - 1.923.303.027

(23)

- 22 -

Pendapatan dari pemindahtanganan BMN mencapai nilai Rp. 4.850.000,- didapatkan dari penghapusan BMN pada Pusdatin. Pendapatan denda penyelesaian pekerjaan pemerintah dengan nilai Rp. 1.905.107.527,- didapatkan dari denda/restitusi pekerjaan layanan sewa bandwidth.

No pendapatan denda penyelesaian pekerjaan pemerintah periode semester I TA 2020

no SPM no SP2D nilai 1 periode januari 20 201391302001916 265.420.605 2 periode februari 53 201391302006146 389.610.882 3 periode maret 73 201391302010703 225.141.398 4 periode april 90 201391302014704 192.084.167 5 periode mei 98 201391302019501 171.323.172 6 Periode Juli 123 201391302019501 595.170.833 7 Periode September 165 201391302027509 29.800.632 8 Periode Oktober 185 201391303043551 12.702.903 9 Periode November 197 201391303043551 5.558.495 10 Periode Desember 212 201391303038823 18.294.440 1.905.107.527 Total

Penerimaan kembali belanja pegawai tahun anggaran yang lalu mencapai nilai Rp. 4.255.150,- didapatkan dari pembayaran kekurangan gaji, kekurangan THR dan kekurangan gaji 13 pada tahun anggaran 2019.

Penerimaan kembali belanja barang tahun anggaran yang lalu mencapai nilai Rp. 580.000,- didapatkan dari pengembalian belanja perjalanan dinas.

Penerimaan pendapatan anggaran lain-lain sejumlah Rp. 8.510.350 berasal dari potongan SPM kekurangan tunjangan fungsional PNS TAYL.

Realisasi Belanja

Rp. 23.793.213.370

B.2 Belanja

Realisasi Belanja Pusdatin pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp. 23.793.213.370 atau 99.58% dari anggaran belanja sebesar Rp.23.893.802.000,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2020 adalah sebagai berikut:

(24)

- 23 -

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2020

Uraian Anggaran Realisasi % realisasi

Belanja Pegawai 4.120.853.000 4.071.318.301 98,80 Belanja Barang 18.589.549.000 18.539.340.069 99,73 Belanja Modal 1.183.400.000 1.182.555.000 99,93

Jumlah 23.893.802.000 23.793.213.370 99,58

Dibandingkan dengan TA 2019, Realisasi Belanja per 31 Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar 229.77% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya.

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2020 dan 2019

Uraian Realisasi TA 2020 Realisasi TA 2019 NAIK (TURUN) %

Belanja Pegawai 4.071.318.301 3.873.597.448 5,10 Belanja Barang 18.539.340.069 19.209.834.635 (3,49) Belanja Modal 1.182.555.000 - (100,00) Jumlah 23.793.213.370 23.083.432.083 3,07 Belanja Pegawai Rp.4.071.318.301,-B.2.1 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp. 4.071.318.301,- dan Rp. 3.873.597.448,-. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi belanja pegawai per 30 September 2020 mengalami kenaikan sebesar 5.10 % dibanding TA 2019. Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan pegawai dan penambahan pegawai JFT.

(25)

- 24 -

Perbandingan realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2020 dan TA 2019

URAIAN Realisasi TA 2020 Realisasi TA 2019 Naik (Turun) %

Belanja Gaji Pokok PNS 2.406.146.180 2.349.266.720 2,42

Belanja Pembulatan Gaji PNS 36.442 37.899 (3,84)

Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 173.237.138 165.650.126 4,58

Belanja Tunj. Anak PNS 46.688.554 45.005.649 3,74

Belanja Tunj. Struktural PNS 159.925.000 149.180.000 7,20

Belanja Tunj. Fungsional PNS 91.642.200 -

-Belanja Tunj. PPh PNS 6.617.717 5.144.496 28,64

Belanja Tunj. Beras PNS 122.100.120 119.782.680 1,93 Belanja Uang Makan PNS 432.499.000 402.568.000 7,44 Belanja Tunjangan Umum PNS 91.325.000 106.865.000 (14,54)

Belanja Uang Lembur 541.656.000 530.097.000 2,18

Jum lah Belanja kotor 4.071.873.351 3.873.597.570 5,12

Pengembalian Belanja Pegaw ai 555.050 122

Jum lah Belanja 4.071.318.301 3.873.597.448 5,1

Belanja Barang Rp. 11.539.340.069

B.2.2 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp. 18.539.340.069 dan Rp. 19.209.199.998. Realisasi Belanja Barang TA 2020 mengalami penurunan sebesar 3.49% dari Realisasi Belanja Barang TA 2020.

Perbandingan Belanja Barang per 31 Desember TA 2020 dan 2019

URAIAN REALISASI T.A. 2020 REALISASI T.A. 2019 %

Belanja Barang Operasional 1.639.706.928 972.238.480 68,65

Belanja Barang Non Operasional 828.687.191 1.007.028.931 -17,71

Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 423.799.305 278.446.157 52,2

Belanja Jasa 13.504.076.000 15.139.318.179 -10,8

Belanja Pemeliharaan 516.924.346 119.694.700 331,87

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1.626.156.309 1.743.473.551 -6,73

Belanja Perjalanan Luar Negeri - -

-- -

-Jum lah Belanja Kotor 18.539.350.079 19.260.199.998 -3,74

Pengembalian Belanja 10.010 50.365.363 -99,98

(26)

- 25 -

Adapun informasi alokasi anggaran belanja untuk penanganan pandemi covid-19 adalah sebagai berikut :

Jumlah pagu anggaran yang dialokasikan untuk penanganan pandemi covid-19 adalah sebesar Rp564.041.000. Anggaran tersebut terserap sebesar Rp563.866.913 dengan rincian sebagai berikut :

Rincian Pagu dan Realisasi Belanja Barang untuk Penangan Pandemi Covid-19 TA 2020 Uraian Anggaran Realisasi % Belanja Barang Operasional -

Penanganan Pandemi COVID-19 388.074.000 388.009.913 99,98 Belanja Barang Persediaan -

Penanganan Pandemi COVID-19 27.357.000 27.357.000 100 Belanja Perjalanan Dinas -

Penanganan Pandemi COVID-19 148.610.000 148.500.000 99,93 Jumlah Belanja 564.041.000 563.866.913 99,97

Belanja Modal

Rp.1.182.555.000

B.2.3 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal per 31 Desember TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp. 1.182.555.000 dan Rp. 0.

Pada Tahun 2020, terdapat realisasi belanja modal berupa pembelian Aset tak berwujud berupa Lisensimultipoint control unit dan pembelian dan pembelian peralatan dan mesin pengolah data berupa laptop. Sedangkan kenaikan belanja modal pada TA 2020 dan TA 2019 adalah 100% karena pada TA 2019 satuan kerja Pusat Data dan Teknologi Informasi tidak terdapat belanja modal.

Rincian Pagu dan Realisasi Belanja Barang untuk Penangan Pandemi Covid-19 TA 2020

Uraian Realisasi TA

2020

Realisasi TA

2019 %

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 49.555.000 -

-Belanja Modal Lainnya 1.133.000.000 -

-Jum lah Be lanja Kotor 1.182.555.000 -

-Pengembalian Belanja - -

(27)

-- 26 --

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Persediaan Rp. 99.709.044,-

C.1 Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember TA 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp.99.709.044 ,- dan Rp. 22.100.457,-

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Rincian Persediaan per 31 Desember TA 2020 dan 2019

Jenis TA 2020 TA 2019

Barang Konsumsi 87.546.524 22.100.457

Bahan Pemeliharaan 12.162.520 -Jumlah 99.709.044

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.

Peralatan dan Mesin

Rp.

212.151.286.358,-C.2 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah Rp. 212.151.286.358 dan Rp. 203.169.152.805,-. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Des em ber 2019 203.169.152.805 Mutas i tam bah:

Trans fer Mas uk 9.435.817.000 Mutas i kurang:

Trans fer Keluar 453.683.447

Saldo per 31 Des em ber 2020 212.151.286.358

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin berupa:

(28)

- 27 -

no jenis barang jumlah nilai keterangan

1 Server 7 unit 7.985.762.000 Transfer masuk 2 Acess Point 25 unit 637.500.000 Transfer masuk 3 Switch 7 unit 763.000.000 Transfer masuk

9.386.262.000 1 SepedaMotor - 22.480.648 2 Minibus - 189.642.225 3 Moubeler - 10.450.000 4 Sice - 2.088.000

5 Tablet PC 84 unit - 229.022.574 Transfer Keluar 453.683.447

- jumlah transfer masuk

Jumlah transfer keluar

Aset Tetap Lainnya Rp. 8.250.000

C.3 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah Rp. 8.250.000,- dan Rp. 8.250.000,- Aset tetap tersebut berupa buku referensi.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Rp.125.419.049.968)

C.4 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing Rp (125.419.049.968),- dan Rp (76.511.974.673),- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember TA 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap tahun 2020

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 Peralatan dan Mesin 212.151.286.358 125.419.049.968 86.732.236.390 2 Aset tetap lainnya 8.250.000 0 8.250.000 akumulasi penyusutan 212.159.536.358 125.419.049.968 86.740.486.390

(29)

- 28 -

Aset Tak Berwujud

Rp. 18.587.302.500

C.5 Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah Rp. 27.582.100.000 dan Rp. 23,045,500,000

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember TA 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Aset Tak berwujud per 31 Desember TA 2020

Saldo Nilai per 1 Januari 2020 23.045.500.000

Mutasi tambah:

Pembelian 1.133.000.000

Transfer Masuk 4.536.600.000

Mutasi Kurang:

Penghentiaan Aset Dari Penggunaan

-Saldo Nilai per 31 Desember 2020 27.582.100.000

Akumulasi Amortisasi s.d. 31 Desember 2020 -8.994.797.500

Nilai Buku per 31 Desember 2020 18.587.302.500

Mutasi tambah pada aset tak berwujud berasal dari

no item nilai perolehan

1 lisensi MCU 1.133.000.000 belanja modal Pusdatin

2 lisensi SOLARWINDS 858.900.000 transfer masuk Ditjen AHU 3 lisensi SOLARWINDS 521.700.000 transfer masuk Ditjen AHU

4 lisensi VEEAM 2.023.000.000 transfer masuk Ditjen AHU

4.536.600.000 mutasi tambah Aset Lain-Lain Rp.224.660.873- C.6 Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah Rp.224.660.873,- dan Rp.13,552,733,555,- Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Detail aset lain-lain adalah sebagai berikut:

(30)

- 29 -

no uraian jumlah satuan nilai

1 Minibus 1 unit 189.642.225 2 Sepeda Motor 1 unit 22.480.648 3 Sice 1 buah 2.088.000 4 Muebeler 1 buah 10.450.000 224.660.873 jumlah Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Rp(12.326.975.873)

C.7 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing Rp(12.326.975.873) dan Rp(19.326.483.555). Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya.

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember TA 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

Aset tetep yang tidak digunakan 224.600.873 224.600.873 0

Aset tak berwujud 27.582.100.000 12.102.315.000 15.479.785.000

Jumlah 27.806.700.873 12.326.915.873 0

Utang kepada Pihak Ketiga Rp 0

C.8 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 11.009.000,-. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan.

(31)

- 30 -

Ekuitas

Rp. 129.305.510.224

C.9 Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp. 102.319.980.456,- dan Rp. 143,948,269,589 Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Pendapatan PNBP

Rp.1,913.617.877,-D.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar Rp 1.913.617.877,- dan Rp. 795.511.006,- Pendapatan tersebut terdiri dari:

Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN 2020 2019 NAIK (TURUN) %

Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya 1.913.617.877 795.511.006 141

Jumlah 1.913.617.877 795.511.006 141

Beban Pegawai Rp 4.060.309.301,

D.2 Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 4.060.309.301, dan Rp 3.863.148.448 Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara dan ASN.

Rincian Beban Pegawai per 31 Desember 2020 dan 2019

Uraian 2020 2019 %

Beban Gaji Pokok PNS 2.406.146.180 2.349.266.720 2,42 Beban Pembulatan Gaji PNS 36.392 37.777 (3,67) Beban Tunj. Suami/Istri PNS 173.237.138 165.650.126 4,58 Beban Tunj. Anak PNS 46.688.554 45.005.649 3,74 Beban Tunj. Struktural PNS 159.925.000 149.180.000 7,20 Beban Tunj. Fungsional PNS 91.642.200 - -Beban Tunj. PPh PNS 6.617.717 5.144.496 28,64 Beban Tunj. Beras PNS 122.100.120 119.782.680 1,93 Beban Uang Makan PNS 421.490.000 392.119.000 7,49 Beban Tunjangan Umum PNS 90.770.000 106.865.000 (15,06) Beban Uang Lembur 541.656.000 530.097.000 2,18 Jumlah 4.060.309.301 3.863.148.448 5,10

(32)

- 31 -

Beban Persediaan Rp.364.954.807

D.3 Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan pada 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp. 364.954.807,- dan Rp.269.938.801,-. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk TA 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Persediaan TA 2020 dan 2019

uraian 2020 2019 NAIK (TURUN) %

Beban Persediaan Konsumsi 337.597.807 269.938.801 25

Beban persediaan lainnya 27.357.000 0 100

Jumlah 364.954.807 269.938.801 35

Beban Barang dan Jasa

Rp.15.972.460.109

D.4 Beban Barang dan Jasa

Jumlah Beban Barang dan Jasa per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.15.972.460.109,- dan Rp.17.097.465.514. Beban Barang dan Jasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset tetap. Kenaikan Beban Barang dan Jasa terjadi karena adanya pengadaan barang dan jasa berupa penambahan perangkat yang menunjang pengolahan dan Informasi.

Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun Anggaran 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

(33)

- 32 -

no uraian jenis beban 2020 2019

1 Beban keperluan perkantoran 296.790.305 840.264.980 2 Beban honor operasional satuan kerja 855.924.000 128.280.000 3 Beban Barang Operasional Lainnya 98.982.700 3.693.500 4 Beban Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 388.009.913

-5 Beban bahan 254.888.813 454.371.302 6 Beban honor output kegiatan 41.700.000 466.080.000

7 Beban Barang Non Operasional Lainnya 532.098.378 65.457.553

8 Beban Sewa 13.203.476.000 14.221.431.668

9 Beban Jasa Profesi 102.590.000 92.700.000 10 Beban Jasa Lainnya 198.000.000 825.186.511

15.972.460.109 17.097.465.514 Beban Pemeliharaan Rp.506.507.876,-D.5 Beban Pemeliharaan

Beban Pemeliharaan per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp. 506.507.876,- dan Rp. 119.694.700 ,-. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharaan untuk TA 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Pemeliharaan per 30 September 2020 dan 2019

URAIAN JENIS BEBAN TH 2020 TH 2019 NAIK (TURUN)

%

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 489,685,336 119,694,700 309.11

Beban Persediaan bahan untuk

pemeliharaan 16,822,540 - 100.00 Jumlah 506,507,876 119,694,700 Beban Perjalanan Dinas Rp. 1.626156.309

D.6 Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 1.626.156.309 dan Rp 1.714.228.264,-. Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.

Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk per 31 Desember Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

(34)

- 33 -

uraian jenis beban 2020 2019 NAIK (TURUN) %

Beban Perjalanan Biasa 574.362.709 1.452.728.264 - 60

Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 21.450.000 100.100.000 - 79

Beban perjalan paket meeting dalam kota 143.490.000 161.400.000 469

Beban pejalan dinas Penanganan Covid19 148.500.000 - 100

Beban perjalan paket meeting luar kota 738.353.600 - -Jumlah 1.626.156.309 1.714.228.264 - 5 Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp.54.161.015.265

D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.54.161.015.265,- dan Rp. 50.584.038.640,- Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi TA 2020 dan 2019

URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 2020 2019 NAIK (TURUN) %

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 48.002.630.265 44.822.663.640 7,09 Beban Amortisasi Software 5.761.375.000 5.761.375.000 -Beban amortisasi lisensi 397.010.000 -Jumlah Amortisasi 54.161.015.265 50.584.038.640 7,07 Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 54.161.015.265 50.584.038.640 7,07 Pendapatan

Pelepasan Aset Non Lancar Rp. 4.850.000

D.8 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar

Pelepasan Aset Non Lancar pada Per 31 Desember TA 2020 berasal dari pendapatan dari pemindahtanganan BMN. Berikut adalah rincian dari Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar

Pendapatan Aset Non Lancar TH 2020 TH 2019 N A IK ( T UR UN ) %

Pendapatan dari pemindahtangan BMN 4.850.000 3.750.000 29,3 Jumlah Pendapatan dari pemindahtanganan BMN 4.850.000 3.750.000

(35)

-- 34 --

Surplus dari Kegiatan Non Operasional

Rp. 20.308.703

D.9 Kegiatan Non Operasional Lainnya

Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah Rp.20.308.703 dan Rp.1.365.195.525 terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus dari Kegiatan Non Operasional TA 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Rincian Kegiatan Non Operasional lainnya TA 2020 dan 2019

URAIAN 2020 2019 NAIK (TURUN)

% Penerimaan Kembali Belanja pegawai TAYL 4,255,150 12,885,708 100.00 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 580,000 1,346,004,023 100.00 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 15,473,553 6,305,794 145.39

Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 20,308,703 1,365,195,525 -98.51

Rincian beban Khusus

Penanganan Covid 19

Rp. 536.509.913

D.10 Rincian Beban Khusus Penanganan Pandemi Covid-19

Beban-beban yang khusus digunakan dalam rangka penganan pandemi COVID-19 dirinci sebagai berikut:

Rincian Beban yang Khusus digunakan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 dirinci sebagai berikut :

URAIAN JENIS BEBAN REALISASI T.A.2020

Beban Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 388.009.913 Beban Perjalanan Dinas - Penanganan Pandemi COVID-19 148.500.000 Beban Persediaan - Penanganan Pandemi Covid-19 27.357.000

Jum lah 536.509.913,00

PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ekuitas Awal

Rp.

143,948,269,589,-E.1 Ekuitas Awal

Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.143,948,269,589,- dan Rp. 7,573,400,805,-

(36)

- 35 -

Rp. (74.759.752.999) Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2020 dan 2019 adalah sebesar Rp ( 74.759.752.999),- dan Rp ( 71.490.163.949),-. Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.

Ekuitas yang menambah /mengurangi

Rp 0.

E.3 Korekai yang menambah/mengurangi

Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas tahun pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.0 dan Rp.15.252.471.250

Koreksi atas reklasifikasi

Rp 0.

E.3.1 Koreksi Atas Reklasifikasi

Koreksi Nilai atas Reklasifikasi mencerminkan koreksi atas nilai Reklasifikasi yang diakibatkan karena kesalahan dalam mengklasifikasi barang pada periode sebelumnya. Koreksi tambah atas nilai reklasifikasi untuk 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp. 0,- dan Rp. 15.252.471.250

Transaksi Antar Entitas

Rp.33.131.463.866

E.4 Transaksi Antar Entitas

Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir per 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp. 33.131.463.866,- dan Rp. 192.612.561.483,-. Transaksi antar Entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.

Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas tahun

Transaksi Antar Entitas 2020 2019 %

Ditagihkan ke Entitas Lain 23.793.213.370 23.083.432.083 3,07 Diterima dari Entitas Lain - 1.923.303.027 - 2.158.150.737 -10,88 Transfer Keluar - 184.845.727 - 3.470.624.725 -94,67 Transfer Masuk 11.446.399.250 175.157.904.862 -93,47

Jumlah 33.131.463.866 192.612.561.483 -82,80

DDEL/DKEL

-E.4.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL)

(37)

- 36 -

Rp.(1.923.303.027), - / Rp.

23..793.213.370,-Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN). Pada periode hingga per 31 Desember TA 2020, DKEL sebesar Rp.23.793.213.370,-. sedangkan DDEL sebesar Rp. (1.923.303.027) Transfer masuk /keluar Rp 11,446,399,250 / Rp.(184,845,727)

E.4.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar

Transfer Masuk/Transfer Keluar 11.446.399.250 / (184.845.727) merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN. Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember TA 2020 sebesar Rp. 11,446,399,250,- dan transfer keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp.(184,845,727) .

Rincian transfer masuk dan transfer

jenis entitas asal tujuan jenis transaksi nilai

Server Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 193.943.750

Server Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 387.362.500

Server Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 340.112.500

Server Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 977.550.000

Server Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 168.656.250

Server Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 482.868.750

Lisensi Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 1.921.850.000

Lisensi Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 495.615.000

Wireless Access Point Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 557.812.500

Switch Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 667.625.000

Server Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 4.437.048.000

Lisensi Ditjen AHU Pusdatin Transfer Masuk 815.955.000

11.446.399.250

Ekuitas Akhir Rp. 102.319.980.434

E.5 Ekuitas Akhir

Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember TA 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp 102.319.980.434,- dan Rp 143.948.296.589,-

(38)

- 37 -

F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.

F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

(39)

- 38 -

F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

F.2.1 PERBEDAAN PADA SALDO PENDAPTAN PAJAK

Per tanggal 10 Februari 2020, rekonsiliasi keuangan periode desember TA 2020, telah selesai dilaksanakan melalui aplikasi E-rekon dengan nomor Berita Acara Rekonsiliasi nomor Nomor: BAR-159587/WPB.11/KP.139/2020 tanggal 15 Januari 2021. Dalam berita acara tersebut dinyatakan bahwa tidak terdapat pendapatan pajak pada satuan kerja Pusat Data dan Teknologi Informasi.

Terdapat perbedaan pada aplikasi e-rekon, yang menyatakan bahwa terdapat selisih transaksi pendapatan negara pajak sebesar Rp. 1,-. Hal ini dapat dibuktikan dengan gambar berikut :

Hal tersebut tidak sejalan dengan pernyataan dalam Berita Acara Rekonsiliasi periode Desember 2020.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, telah dikonfirmasi kepada KPPN Jakarta V bahwa adanya transaksi sebesar Rp.1,- adalah murni kesalahan dari sistem konversi pada KPPN Jakarta V, dan kesalahan tersebut dapat diabaikan pada penulisan laporan realisasi pendapatan.

F.2.2 Perubahan Pejabat Perbendaharaan

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor: 009/BALAP.5/2016 Tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

(40)

- 39 -

Nomor: 018/BALAP.5/2016 Tentang Penunjukkan Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat yang diberi Kewenangan untuk Melakukan Tindakan Yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja/Penanggung Jawab Kegiatan/ Pembuat komitmen, Pejabat Yang Diberi Kewenangan Untuk menguji Tagihan Kepada Negara dan Menandatangani SPM, dan Bendahara Pengeluaran pada Kantor Pusat Data dan Teknologi Informasi pada tanggal terdapat penggantian Pejabat Pengelola Keuangan,

Semula:

Kuasa Pengguna Anggaran : Mohamad Aliamsyah Pejabat Pembuat Komitmen : Ferry Indrawan Pejabat Penandatangan/Penguji SPM : Marsono

Bendahara : Mohammad Kamaludin

Menjadi:

Kuasa Pengguna Anggaran : Hermansyah Siregar Pejabat Pembuat Komitmen : Ferry Indrawan

Pejabat Penandatangan/Penguji SPM : Marsono

(41)

- 5 - Lampiran A1

PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi, Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap

Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember TA 2020

Akm. Peny. Beban Peny. Total. Peny. Nilai Buku

Periode ini Periode ini per 31 Desembert 2020 per 31 Desember 2020 B Peralatan dan Mesin

1 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 438,221,185 509,765,487 28,543,572 354,729,758 83,491,427

3 ALAT KANTOR 74,944,980 74,944,980 0 74,944,980 0

4 ALAT RUMAH TANGGA 470,169,000 321,068,800 27,412,600 363,356,000 106,813,000

5 ALAT STUDIO 5,393,635,090 1,857,602,590 535,606,500 2,928,815,590 2,464,819,500

6 ALAT KOMUNIKASI 196,967,362 61,517,362 19,350,000 100,217,362 96,750,000

7 UNIT ALAT LABORATORIUM 3,504,000 2,959,500 181,500 3,322,500 181,500

9 KOMPUTER UNIT 915,751,780 605,744,602 71,978,189 711,718,517 204,033,263

10 PERALATAN KOMPUTER 204,658,092,961 73,078,371,352 23,345,782,580 120,881,945,261 83,776,147,700

Jumlah 212,151,286,358 76,511,974,673 24,028,854,941 125,419,049,968 86,732,236,390 D Aset Tetap Yang Tidak Digunakan

1 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 212,122,873 - - 212,122,873

-2 ALAT RUMAH TANGGA 12,538,000 10,479,150 0 12,538,000 0

3 KOMPUTER UNIT 0 85,855,616 0 0 0

4 PERALATAN KOMPUTER 0 13,456,398,789 0 0 0

Jumlah 224,660,873 13,552,733,555 - 125,643,710,841 86,732,236,390

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Interpretasi terhadap teks hadis liwa dan rayah dengan pendekatan hermeneutika fenomenologi Paul Ricoeur menjelaskan bahwa teks yang menjadi simbol dalam bendera

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Metro yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Tanggamus yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

Walau pun banyak jenis penjerap telah dipakai untuk kolom, alumina dan silika gel adalah penjerap yang paling berguna dan mudah didapat.Fraksi kolom yang

Berdasarkan pada hasil dan pembahasan yang telah dibuat maka dapat disimpulkan Ada pengaruh yang signifikan anatara kepuasan kerja dengan OCB Pada karyawan Rumah

Teknologi GIS dipergunakan dalam memvisualisasikan dan menganalisis seberapa besar tingkat kerawanan dan sebaran genangan yang terjadi dengan menggunakan beberapa

Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah membuat suatu sistem kontrol dalam TNKB dengan menerapkan teknologi RFID dalam aplikasi berbasis web yang bermanfaat untuk

Laporan Keuangan Pengadilan Negeri Sidrap yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan