3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah konsumen Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic di Surabaya, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah perempuan, minimal usia 16 tahun, dan pernah melakukan perawatan di Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic Surabaya.
3.1.1. Jumlah Sampel
Dalam menentukan jumlah minimum sampel, peneliti menggunakan rumusan Slovin yaitu:
𝑛 =(𝑍𝛼2)
2
𝑝 (1 − 𝑝) 𝑒2
𝑛 =(1,96)2 0,5(1 − 0,5) 0,102
𝑛 = 96,04 → dibulatkan menjadi 100 Dimana :
n = Jumlah sampel
𝑍𝛼2 = Nilai Z untuk luasan = 0,05 atau
⁄ = 0,025 2
= 0,05
p = Probabilitas (0,5)
e = Taraf kesalahan, disarankan 10%
Jumlah sampel yang digunakan adalah 96,04 responden. Untuk memudahkan perhitungan maka jumlah responden dibulatkan menjadi 100.
3.1.2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel dipilih dengan konsep non probability sampling melalui purposive sampling yaitu perempuan, minimal usia 16 tahun, dan pernah melakukan perawatan di Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic Surabaya dan diperoleh dengan teknik purposive sampling.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner online dalam bentuk Google Form, sehingga data yang digunakan adalah untuk mendapatkan data primer. Selain itu, beberapa data sekunder diperoleh melalui website dan sosial media yang memuat data terkait dengan Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic Surabaya.
3.3. Objek Penelitian
Objek Penelitian Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic Surabaya dengan unit analisis konsumen Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic di Surabaya.
3.4. Definisi Operasional Variabel
Variabel independen pada penelitian ini adalah Service Quality, sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah Repurchase Intention dan Brand Trust sebagai variabel mediasi pada Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic di Surabaya.
3.4.1. Variabel Independen (X1), yaitu Service Quality
Variabel Independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab atau timbulnya variabel dependen/endogen. Dalam penelitian ini variabel bebas mengacu pada Service Quality Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic Surabaya. Dimensi dari Service Quality adalah sebagai berikut:
a. Infrastructure yaitu fitur nyata dari pemberian layanan.
X1.1 = Kebersihan kamar perawatan X1.2 = Kenyamanan ruang tunggu
X1.3 = Ketersediaan peralatan medis yang siap digunakan
b. Personnel Quality yaitu kualitas semua personel yang terlibat dalam memberikan layanan, meliputi dokter, perawat, paramedis, dan staf pendukung.
X1.5 = Dokter memiliki keahlian yang dibutuhkan
c. Process of clinical care yaitu layanan utama atau kualitas teknis layanan klinik kecantikan
X1.6 = Dokter menjelaskan prosedur dan hasil perawatan yang dijalani pasien
X1.7 = Dokter memberikan saran dan instruksi medis terhadap pasien (mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah melakukan perawatan)
X1.8 = Hasil perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien
d. Administrative Procedures yaitu pencatatan, pengarsipan, dan pengumpulan data penerimaan dan perawatan pasien.
X1.9 = Pendaftaran jadwal perawatan yang praktis
X1.10 = Pasien menunggu dokter dalam waktu tunggu yang singkat X1.11 = Kemudahan dalam prosedur pembayaran
e. Safety Indicators sangatlah penting karena berkaitan dengan masalah kehidupan pasien
X1.12 = Prosedur perawatan yang higienis (mengenakan sarung tangan) X1.13 = Terdapat alat keselamatan yang memadai (alat pemadam kebakaran dan pintu darurat)
f. Hospital image yaitu citra perusahaan untuk menyampaikan kepada pelanggan apa yang ditawarkan perusahaan dalam hal kualitas teknis dan fungsional.
X1.14 = Klinik memiliki peralatan yang modern untuk perawatan pasien X1.15 = Klinik memiliki dokter yang berkualitas dalam bidang kecantikan dan estetika
X1.16 = Klinik selalu mengimplementasikan treatment terbaru
g. Social Responsibility yaitu tanggung jawab terhadap masyarakat secara keseluruhan.
X1.17 = Memberikan pelayanan tanpa membedakan status sosial
X1.18 = Peduli dengan lingkungan (memisahkan sampah berdasarkan penggunaannya yaitu sampah infeksius dan sampah non-infeksius)
3.4.2. Vaiabel Dependen (Z1), yaitu Repurchase Intention
Variabel dependen merupakan variabel output, kriteria, dan konsekuen.
Variabel dependen bisa juga disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat memiliki arti sebagai variabel yang mendapat pengaruh dari adanya variabel bebas. Dengan adanya Service Quality akan memunculkan Repurchase Intention.
Dimensi pada Repurchase Intention adalah sebagai berikut:
a. Resistance Against Better Alternatives yaitu bentuk ketahanan dari konsumen untuk tidak beralih terhadap penyedia produk atau jasa lain Z1.1 = Memilih Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic sebagai alternative terbaik untuk perawatan kulit pasien
Z1.2 = Sulit bagi pasien untuk melakukan perawatan kulit selain di Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic daripada klinik kecantikan lainnya.
b. Willingness to Pay Premium Price yaitu kemauan konsumen untuk membayar harga lebih mahal untuk mendapatkan layanan atau fasilitas yang lebih baik
Z1.3 = Pasien bersedia membayar lebih untuk perawatan tambahan di Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic.
Z1.4 = Pasien bersedia membayar lebih untuk pelayanan di Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic
c. Word of Mouth yaitu kemauan konsumen untuk mereferensikan suatu produk atau jasa tersebut kepada orang lain
Z1.5 = Pasien akan berbagi pengalaman tentang Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic
Z1.6 = Pasien akan merekomendasikan perawatan kulit di Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic
3.4.3. Variabel Mediasi (Y1) yaitu Brand Trust
Variabel mediasi merupakan variabel yang secara teoritis memiliki pengaruh terhadap hubungan dari variabel independen dengan variabel dependen, namun tidak dapat diamati maupun diukur karena variabel ini lebih menekankan kepada variabel yang terletak diantara variabel independen dan variabel dependen.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel mediasi adalah Brand Trust. Brand
a. Reliability yaitu keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan.
Y1.1 = Dokter melayani pasien dengan professional
Y1.2 = Dokter memiliki pelayanan yang konsisten terhadap pasien Y1.3 = Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic memiliki peralatan yang canggih
b. Intensions yaitu keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen.
Y1.4 = Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic mementingkan inovasi perawatan
Y1.5 = Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic mementingkan inovasi peralatan
Y1.6 = Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic mementingkan inovasi terhadap sumber daya manusia
c. Benevolence yaitu kemauan merek dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara merek tersebut dengan konsumen
Y1.7 = Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic memberikan rasa aman kepada pasien dengan menggunakan perlengkapan sekali pakai (jarum suntik dan sponge pembersih wajah)
Y1.8 = Profira Aesthetic dan Anti-Aging Clinic peduli terhadap pasien dengan cara mengingatkan jadwal control
3.5. Reliabilitas dan Validitas Instrumen Pengukuran Variabel
Untuk mengukut variabel independen, digunakan 7 dimensi dan 18 indikator, variabel dependen menggunakan 3 dimensi dengan 6 indikator, dan variabel mediasi menggunakan 3 dimensi dan 8 indikator. Dengan ukuran reliabilitas Cronbach Alpha minimum sebesar 0.7. Sedangkan validitas instrumen didasarkan pada coefficient loading factor minimum 0.5 untuk setiap indikator.
Tabel 3.1 Pengukuran Reliabilitas dan Validitas Variabel
Variabel Dimensi Indikator
Faktor
Loading Cronbach Cut off
≥ 0.5
Cut off
≥ 0.6
Service Quality
Infrastructure INF 1, INF 2, INF 3 … … Personnel Quallity PER 1, PER 2 …
Process of clinical
care PRO 1, PRO 2, PRO 3 … Administrative
Procedures
ADM 1, ADM 2,
ADM 3 …
Safety Indicators SAF 1, SAF 2 … Hospital Image IMG 1, IMG 2, IMG 3 … Social Responsibility SOC 1, SOC 2 …
Variabel Dimensi Indikator
Faktor
Loading Cronbach Cut off
≥0.5
Cut off
≥0.6
Repurchase Intention
Resistance Against
Better Alternatives BET 1, BET 2 … Willingness to Pay
Premium Price WIL 1, WIL 2 …
Word of Mouth WOM 1, WOM 2 …
Variabel Dimensi Indikator
Faktor
Loading Cronbach Cut off
≥0.5
Cut off
≥0.6
Brand Trust
Reliability REL 1, REL 2, REL 3 … Intensions INT 1, INT 2, INT 3 …
Benevolence BEN 1, BEN 2 …
3.6. Analisis Deskriptif
Variabel, Dimensi, dan Indikator yang Digunakan dalam Survei Tabel 3.2 Pengukuran Variabel
Variabel Dimensi Indikator Mean SD TTB BTB
Service Quality
Infrastructure INF 1, INF 2, INF 3 …
…
… …
Personnel
Quallity PER 1, PER 2 … … …
Process of
clinical care PRO 1, PRO 2, PRO 3 … … …
Administrative
Procedures ADM 1, ADM 2, ADM 3 … … …
Safety
Indicators SAF 1, SAF 2, SAF 3 … … …
Hospital Image IMG 1, IMG 2, IMG 3 … … … Social
Responsibility SOC 1, SOC 2 … … …
Variabel Dimensi Indikator Mean SD TTB BTB
Repurchase Intention
Resistance Against
Better Alternatives BET 1, BET 2 …
…
… …
Willingness to Pay
Premium Price WIL 1, WIL 2
… … …
Word of Mouth WOM 1, WOM 2
Variabel Dimensi Indikator Mean SD TTB BTB
Brand Trust
Reliability REL 1, REL 2, REL 3 …
…
… …
Intensions INT 1, INT 2, REL 3 … … …
Benevolence BEN 1, BEN 2
3.7 Analisis Multivariat 3.7.1 Analisis Outer Model
Analisis Outer Model digunakan untuk melihat atau mengukur validitas indikator terhadap variabel laten. Yang diamati adalah informasi tentang validitas pengukuran instrumen / indikator di dalam model secara keseluruhan dengan kriteria koefisien:
1. Loading Factor Indicator
Indikator > 0.5 (jika koefisien indikator < 0.5 maka dapat mempertimbangkan untuk dihilangkan dari dalam model)
2. Analisis Discriminant Validity
Nilai ini merupakan nilai cross loading factor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain.
3. Analisis Convergent Validity
Nilai convergent validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan adalah > 0.7.
3.7.2 Analisis Inner Model
Analisis Inner Model merupakan analisis terhadap kekuatan pengaruh antar variabel laten dalam model dan ukurannya adalah tingkat signifikasi koefisien jalur. Ukurannya adalah jika siginifikan koefisien jalur < 0.05 maka pengaruh antar variabel dikatakan signifikan atau berarti. Sebaliknya, jika tingkat signifikan koefisien jalur ≥0.05 maka dikatakan pengaruh antara variabel tersebut tidak signifikan atau tidak berarti.
Outer model dan Inner model dihasilkan dari output PLS. Analisis dari inner model diatas digunakan juga untuk pengujian Hipotesis. Jika pengaruhnya
signifikan, maka hipotesis dikatakan diterima.
i Sei
= t
iTabel 3.3 Inner Model
Hubungan Pengaruh Koefisien Jalur
Standard Error
T- statistic
s
Signifika n
Service Quality Repurchase
Intensions SE1 t1 Sig 1
Service Quality Brand Trust 2 SE2 t2 Sig 2
Brand Trust Repurchase
Intentions 3 SE3 t3 Sig 3
Sumber: Olahan Penulis Catatan:
Sigi < 0,05; maka pengaruh signifikan Sigi ≥ 0,05; maka pengaruh tidak signifikan Atau
t1 > 1,96; maka pengaruh signifikan t1 ≤ 1,96; maka pengaruh tidak signifikan i = 1,2,3
3.7.3 Analisis Kesesuaian Model
Analisis ini dilakukan untuk melihat kesesuaian pengaruh antar variabel dalam model, ukuran kesesuaian dapat dilihat dari koefisien Q2 sebagai ukuran predictive relevance dengan rumus:
Q2 = 1 – (1-R12) (1-R22)
dengan Ri2 (I = 1,2) adalah koefisien determinan dari persamaan regresi:
1. Brand Trust = 2 Service Quality; R12
2. Repurchase Intentions = 1 Service Quality + 3 Brand Trust; R22
0 ≤ Q2 ≤ 1; jika Q2 mendekati satu, maka model memiliki fit atau kesesuaian yang tinggi.