• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN EVALUASI DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN EVALUASI DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH:"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN EVALUASI DINAS BINA

MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH:

EKA DWI INDRIANI 152103035

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena Rahmat dan KaruniaNya-lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini yang berjudul “PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN EVALUASI DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROVINSI SUMATERA UTARA” Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Diploma III Jurusan Kesekretariatan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama mengikuti pendidikan Diploma III Kesekretariatan sampai dengan proses penyelesaian Tugas Akhir penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah membantu, membina atau memotivasi, memberikan fasilitas dan membimbing penulis, untuk itu penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yang teristimewa kepada kedua orang tua penulis, Bapak dan Mamak yang selalu mendo’akan memberi motivasi dan pengorbanan m

2. Mereka dari segi moril maupun materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ramli,SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Marhayanie, SE, M,Si selaku Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(4)

5. Ibu Inneke Qamariah, SE, M,Si selaku Sekretaris Program Studi D-III Kesekretariatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 6. Ibu Dra. Yulinda M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, khususnya yang mengajar di program studi Diploma III Kesekeretariatan.

8. Untuk Adik penulisErry Sahputra, serta para sahabat-sahabat yang penulis sayangi, Riko, Nadya, Nurul, Novia, Triyang telah memberikan doa, semangat, dan menemani dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Teman-teman seperjuangandi Program Diploma III KesekretariatanStambuk 2015 yang sangat penulis sayangi.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Semoga Tugas Akhir ini dapat di gunakan sebagai mana mestinya serta berguna dan menambah wawasan bagi penulis lainnya dan bagi para pembaca yang berminat.

Medan, 2018 Penulis

Eka Dwi Indriani

(5)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 4

1.3.1. Bagi Instansi ... 4

1.3.2. Bagi Penulis ... 4

1.3.3. Bagi Pihak Lainya ... 4

1.5.Jadwal Kegiatan ... 4

1.6.Rencana Isi ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah dan Profil Instansi ... 7

2.1.1. Sejarah Perusahaan ... 7

2.1.2. Profil Perusahaan ... 10

2.2. Fungsi, Visi, dan Misi Instansi ... 10

2.3. Statement Budaya ... 11

2.4. Logo dan Makna ... 11

2.5. Struktur Organisasi ... 13

2.6. Job Description ... 14

2.7. Rencana Kegiatan ... 19

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Teori Kepemimpinan ... 20

3.2. Fungsi dan Tanggung Jawab Pemimpin ... 22

3.3. Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Kepemimpinan ... 24

3.4. Pengertian Gaya Kepemimpinan ... 25

3.5. Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan ... 29

3.6. Peranan Gaya Kepemimpinan ... 29

3.6. Distribusi Jawaban Responden ... 34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan ... 43

4.2. Saran ... 44

LAMPIRAN ... 45

(6)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1. Tabel 1.1 Jadwal kagiatan penelitian ... 5 2. Tabel 2.1 Data Responden Berdasarkan Usia ... 31 3. Tabel 2.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.... 32 4. Tabel 2.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan ... 32 5. Tabel 2.4 Data Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 33 6. Tabel 3.1 Distribusi Jawaban Responden ... 34

(7)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1. Gambar 2.1 Logo Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi ... 11 2. Gambar 2.2 Struktur Organisasi ... 13

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sumber daya manusia dalam perusahaan memegang peranan penting.Pemanfaatan sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Di sisi lain, keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tidak lepas dari peran pemimpin.

Kepemimpinan merupakan factor yang sangat penting dalam mendukung prestasi organisasi dan prestasi kerja karyawan.

Pemimpin mempunyai tugas penting.Khusus dalam pengelolaan SDM, seorang pemimpin harus menyadari bahwa karyawan merupakan asset yang paling banyak mempengaruhi produktivitas perusahaan. Dengan kata lain, harus disadari bahwa terdapat ketergantungan antara perusahaan dengan karyawan.

Perusahaan selain menuntut para karyawan untuk bekerja secara optimal agar mencapai tujuan perusahaan, disisi lain harus mengerti akan kebutuhan setiap karyawannya. Peranan pemimpin dalam mempengaruhi keputusan terarah pada tujuan organisasi sangat menentukan arah kemajuan perusahaan terhadap cara atau gaya seorang pemimpin dalam mengelola perusahaan sesuai arah yang ditentukan.

Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi prilaku bawahannya, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif demi tercapai tujuan dari organisasi. Rivai (2004:2) Mengemukakan Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi

(9)

prilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dandipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, danperilaku organisasinya Nawawi (2003:15). Gaya kepemimpinan adalah caraseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerjasama danbekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Malayu (2000:167).

Fenomena peranan gaya kepemimpinan yang ditemui pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu pada bagian Perencanaan dan Evaluasi, bahwa peranan gaya kepemimpinan di bidang tersebut di duga masi kurang dalam hal pengawasan sehingga karyawan kurang disiplin dalam jam kehadiran, seperti pegawai masuk dan pulang tidak sesuai ketentuan.

Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peranan gaya kepemimpinan yang seharusnya sudah dilaksanakan dengan baik atau tidak. Disiplin kerja merupakan factor yang cukup penting sebagai penunjang tercapainya produktifitas yang tinggi.Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh peranan seseorang pemimpin dalam perusahaan.Salah satu peranan yang penting seorang pemimpin adalah merealisasikan disiplin kerja bagi karyawannya.

Hal ini memperlihatkan suatu keterkaitan bahwa keberhasilan ataupun kegagalan perusahaan dalam mencapi tujuannya berhubungan dengan peranan seorang pemimpin..

Melihat betapa pentingnya peran dari seorang pemimpin dalam berbagai hal termaksud kedisiplinan maka seorang pemimpin harus berkembang dalam hal

(10)

gaya kepemimpinannya agar dapat memimpin bawahannya dengan baik sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang diatas, Maka penulis tertarik untuk menulis Tugas Akhir yang berjudul “PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN EVALUASI KANTOR DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROVINSI SUMATERA UTARA”.

Penulis akan menganalisis kepemimpinan dari kepala bidang perencanaan dan evaluasi dan staffkantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi kota Medan untuk mengetahui gaya kepemimpinan seperti apa yang di gunakan serta peranan gaya kepemimpinan kepala bidang perencanaan dan evaluasi kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara di Jl. Sakti Lubis No. 7 R Medan.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yanag diuraikan diatas, Maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana peranan gaya kepemimpinan Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara?

1.3.Tujuan Penelitian

Penelitiaan dilaksakan dengan tujuan:

Untuk mengetahui dan menganalisis peranan gaya kepemimpinan Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi provinsi Sumatera Utara

(11)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitiaan ini adalah dapat memberikan manfaat bagi instansi, penulis, dan bagi pihak lainnya.

1.3.1.Bagi Instansi

Sebagai masukan/input yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan terhadap berbagai masalah yang muncul dalam instansi menyangkut gaya kepemimpinan.

1.3.2.Bagi Penulis

Sebagai pembelajaran untuk memperdalam ilmu pengetahuaan dan wawasan dalam berfikir mengenai gaya kepemimpinan dan peranannya serta membandingkannya di teori yang sudah diajarkan dan dipelajari selama diperkuliahan.

1.3.3.Bagi Pihak Lainnya

Sebagai masukan bagi civitas akademika, masyarakat dan pihak-pihak yang membutuhkan bahan untuk menambah wawasan ilmu dan pengetahuan mengenai gaya kepemimpinan

1.5. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi di Jl. Sakti Lubis No.7 R Medan.Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut :

(12)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV 1 Persiapan

2 Pengumpulan Data 3 Penulisan Laporan SUMBER: PENULIS (2018)

1.6. Rencana Isi

Untuk mendapatkan gambaran laporan penelitian yang lebih terstruktusr dalam penulisan Tugas Akhir ini. Maka penulis membagi dalam 4 (empat) bab yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan diuraikan Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Jadwal penelitian dan Rencana isi.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Pada bab profil instansi diuraikan Sejarah singkat instansi, Struktur organisasi, Job describtion, tujuan, sasaran, kinerja usaha terkini dan Rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan diuraikan Teori Kepemimpinan, Fungsi dan Tanggung Jawab Pemimpin, Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Kepemimpinan, Pengertian Gaya Kepemimpinan, Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan, dan Peranan Gaya Kepemimpinan terhadap Kedisiplinan di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara

(13)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab kesimpulan dan saran diuraikan kesimpulan dari hasil penelitian di kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara dan saran yang berguna bagi pembaca dan peneliti lainnya.

(14)

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1. Sejarah dan Profil Instansi 2.1.1.Sejarah Instansi

Peristiwa ini berawal pada tanggal 03 Desember 1945 di kota Bandung, yaitu pada waktu memuncaknya perjuangan fisik bangsa Indonesia melawan tentara sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam pertempuran dahsyat yang terjadi pada tanggal tersebut telah gugur tujuh orang pemuda/pegawai Departemen Pekerjaan Umum (PU) yang bernama : Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Suhodo, Rio Susilo, Subenget, Rana, dan Surjono untuk mempertahankan gedung “V &

W” (terkenal dengan nama “Gedung Sate”) yang terletak di Jl. Diponegoro No.22 Bandung . Gedung ini dipertahankan mati-matian sampai titik darah pengahabisan oleh para pemuda/pegawai Departemen PU, karena mereka sadar bahwa gedung tersebut pada waktu itu dipergunakan sebagai Kantor Pusat Departemen Pemerintah Republik Indonesia .

Setelah kemerdekaan Bangsa dan Negara Republik Indonesia diproklamasikan, para pemuda/pegawai Departemen PU tidak mau ketinggalan dari pemuda-pemuda lainnya di kota Bandung . Mereka mempersiapkan diri dalam menghadapi segala kemungkinan yang sekiranya dapat merintangkan serta mengganggu kemerdekaan yang telah diproklamasikan.

Pada tanggal 04 Oktober 1945 kota Bandung dimasuki tentara sekutu yang diikuti oleh serdadu Belanda dan NICA . Sehingga Kota Bandung menjadi tidak

(15)

aman, karena gerakan-gerakan perjuangan pemuda dihadapkan kepada tentara Jepang dan tentara sekutu/Belanda/NICA .Dengan persenjataan yang kurang dan sederhana para pemuda tetap mempunyai semangat perjuangan yang tinggi dan tidak gentar menghadapi kekuatan musuh yang mempunyai persenjataan yang lebih lengkap dan modern. Dari hari ke hari suasana kota Bandung semakin tegang, pertempuran-pertempuran mulai meletus dari kecil-kecilan kemudian menghebat dan disertai dengan provokasi musuh yang semakin menjadi-jadi.

Peristiwa 03 Desember 1945 telah tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dan sejarah perkembangan Pekerjaan Umum pada khususnya telah mempersembahkan “Sapta Taruna Kestaria”-annya keharibaan ibu pertiwi dan telah melahirkan suatu korps pemuda/pegawai Pekerjaan Umum yang mempunyai kesadaran sosial, jiwa kesatuan (korp-geest), rasa kesetia-kawanan (solidaritas), serta kebanggaan akan tugasnya sebagai abdi masyarakat khususnya dalam bidang Pekerjaan Umum.

Pada tanggal 03 Desember 1951, Ir.Ukar Bratakusuma pada Kabinet Sukiman, memberikan surat tanda penghargaan yang menyatakan dan menghormati ketujuh orang pemuda/pegawai yang gugur sebagai “Pemuda yang Berjasa”. Berdasarkan jasa-jasa pengorbanan ketujuh pemuda /pegawai tersebut, terutama bagi tiga orang yang tidak diketahui liang kuburnya dan tidak dapat ditemukan kerangka jenajahnya, dibuatlah monument “Batu Peringatan” berupa batu alam yang benar.

Dengan keputusan Menteri Koordinator Kompartemen Pekerjaan Umum dan Tenaga NO.58/KPTS/MENKO/1965 tanggal 27 November 1965 telah

(16)

ditetapkan tanggal 03 Desember sebagai Hari Bakti Pekerjaan Umum yang diperingati secara intern segenap pegawai yang bekerja dalam bidang pemerintahan Kompartemen Pekerjaan Umum dan Tenaga, dengan maksud :

a. Membangkitkan kesadaran sosial, jiwa korsa/kebangsaan akan tugas dan harga diri sebagai putera-puteri Indonesia yang bekerja dibidang pekerjaan umum dan tenaga .

b. Pengorbanan semangat persatuan dan kesatuan, semangat bekerja untuk mengabdikan diri kepada perjuangan kemerdekaan Indonesia, guna membangun dunia baru yang bebas dari penghisapan manusia oleh manusia dan bangsa oleh bangsa .

Sejak itu peringatan Hari Kebangkitan Pekerjaan Umum dan Tenaga diperingati secara resmi menurut keadaan dan situasi setempat. Pada peringatan seperempat abad Hari Kebangkitan Pekerjaan Umum dan Tenaga pada tanggal 03 Desember 1970 yang dipusatkan di Bandung, dan sekaligus dimaksudkan untuk mengadakan upacara pemindahan “Batu Peringatan” dari tempat semula dan ditempatkan ditengah taman diatas suatu altar yang tinggi, sesuai tingkat penghormatan dan martabat pengorbanan sapta taruna.

Pada altar tersebut dibubuhi suatu prasasti yang berbunyi “cita-citamu adalah cita-cita kami, baktimu teladan bagi kami untuk berjuang, bekerja, membangun guna mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur”.

(17)

2.1.2.Profil Instansi

1. Nama Instansi : Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi 2. Pemimpin Kantor : H. Muhammad Riduan S.sos, M.AP

3. Alamat : Jalan Sakti Lubis No. 7R Medan, Sumatera Utara 4. Telepon : (061) 7867465

5. E-mail : dislantan@sumutprov.go.id 2.2. Fungsi, Visi dan Misi Perusahaan

FungsiDinas Bina Marga dan Bina Konstruksi

Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan jalan dan jembatan, jasa konstruksi sesuai dengan bidang lingkupnya;

2. Pelaksanaan kebijakan jalan dan jembatan, jasa konstruksi sesuai dengan bidang lingkupnya;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan jalan dan jembatan, jasa konstruksi sesuai dengan bidang lingkupnya;

4. Pelaksanaan administrasi jalan dan jembatan, jasa konstruksi sesuai bidang lingkupnya;

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan tugas dan lingkupnya;

Visi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi

Terwujudnya jaringan jalan nasional dan provinsi yang mantap di Sumatera Utara.

(18)

Misi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi

1. Melakukanpeningkatan ruas jalan provinsi sumatera secara bertahap.

2. Melakukanreservasi pemeliharaan rutin dan berkala pada ruas jalan provinsi.

3. Mengantisipasikerusakan pada daerah rawan bencana.

4. Memberikan peran serta duniaswasta untuk pembangunan jalan tol di sumatera utara secara bertahap mulai tahun 2010.

5. Meningkatkan kualitas sumbaer daya manusia dibidang perencanaan pelaksanaan,pengawasan jaringan jalan pada provinsi sumatera utara.

2.3. Statement Budaya

Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu tidak memiliki Statement Budaya kerja.

2.4. Logo dan Makna Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu

Sumber: www.wikipedia.org (2018)

Gambar 2.1

Logo Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara

(19)

Logo Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi memiliki makna tersendiri yang melambangkan karakteristik Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara. Logo Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara terdiri dari unsur – unsur :

a. Kepala tangan yang diacungkan ke atas dengan mengenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme/kolonialisme, feodalisme dan komunisme.

b. Batang bersudut lima, perisai dan rantai melambangkan kesatuan masyarakat didalam membela dan mempertahankan pancasila.

c. Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawi, daun tembakau, ikan daun padi dan tulisan “SUMATERA UTARA” melambangkan daerah yang indah permai masyhur dengan kekayaan alamnya yang berlimpa-limpa.

d. Tujuh belas katun kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan, dan tahun kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat di bawah kepala tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotism, pencinta, keaddan dan pembela keadilan.

e. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan kegorongroyongan yang dinamis.

(20)

2.5. Struktur Organisasi

Pelaksanaan kegiatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara dapat berjalan dengan baik apabila ditetapkan fungsi manajemen dengan tepat yang salah satunya terdiri pengorganisasian.

Berikut adalah struktur organisasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi dapat dilihat pada skema berikut:

Sumber: Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu (2018) Gambar 2.2

Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruski Provsu

(21)

2.6. Job Description

Dinas Bina Marga dan Bina Konstrusi Provsu memiliki pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing-masing.

1. Kepala Kantor Dinas

Tugas dan tangung jawab dari Kepala Kantor Dinas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin pada lingkup dinas.

b. Menyelenggarakan dan memimpin, membina, mensinkronisasikan, mengendalikan tugas dan fungsi Dinas.

c. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

d. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan pemerintah daerah.

e. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dibidang kebinamargaan.

2. Sekretariat

a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai pada lingkup secretariat.

b. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program dinas.

(22)

c. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan.

d. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.

e. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai lingkup Sub Bagian Umum.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan Sub Bagian Umum.

c. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian.

d. Melaksanakan penggandaan naskah dinas.

e. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan dinas.

4. Sub Bagian Keuangan

a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai.

b. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas.

c. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah.

d. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan.

5. Sub Bagian Program

a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai.

b. Melaksanakan penghimpunan bahan rencana strategis.

c. Melaksanakan evaluasi kinerja internal dinas.

d. Melaksanakan pengelolaan data sistem website kebinamargaan.

(23)

e. Melaksanakan pelaporan data sistem website kebinamargaan.

6. Bagian Pengaturan dan Evaluasi

a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan, dan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Bidang.

b. Penyelenggaraan penyusunan, pembuatan konsep rencana strategis, laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan laporan keuangan pemerintah daerah.

c. Penyelenggaraan penyusunan, pembuatan konsep perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang.

7. Bidang Pembangunan/Peningkatan

a. Pembinaandan verifikasi perencanaan teknis untuk kegiatan pembangunan/peningkatan Jalan dan Jembatan.

b. Pelaksanaan kegiatan pembangunan serta peningkatan Jalan dan Jembatan Kabupaten dan Pedesaan.

8. Seksi Pembangunan/Peningkatan Jalan

a. Membantu dalam pencapaian tujuan melalui prinsip dan kebijakan Pembangunan/Peningkatan jalan.

b. Melaksanakan survei dan mengumpulkan data pendukung Pembangunan/Peningkatan jalan.

c. Memberikan pembinaan teknis terhadap detail perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Pembangunan/Peningkatan jalan.

(24)

d. Pengendalian dan pengawasan kualitas pekerjaan pada kegiatan pembangunan/peningkatan jalan.

9. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Pedesaan

a. Membantu dalam pencapaian tujuan, prinsip dan kebijakan Pembanguna/Peningkatan Jalan dan Jembatan desa.

b. Pelaksanaan kegiatan pembangunan serta Peningkatan Jalan dan Jembatan Kabupaten dan pedesaan.

10. Bidang Pemeliharaan

a. Melaksanakan sebagian tugas Dinas Bina Marga dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

11. Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan

a. Menetapkan rencana kebutuhan penanganan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan sebagai bahan rancangan penanganan teknis.

b. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan teknis terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan rutin jalan, pembangunan kontruksi penunjang jalan dan bangunan tanggapan bencana.

12. Seksi Rehabilitasi Jalan

a. Menetapkan rencana kebutuhan penanganan rehabilitasi jalan sebagai bahan rancangan penanganan teknis.

(25)

b. Melaksanakan pengolahan kegiatan rehabilitasi jalan, memberikan pembinaan teknis terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan rehabilitasi jalan.

13. Seksi Peralatan dan Perbekalan

a. Menyusun rencana kebutuhan peralatan berat termasuk angkatan dan pembengkelan serta suku untuk menunjang pelaksanaan tugas Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara.

b. Melaksanakan pemeliharaan dan pemanfaatan peralatan.

14. Bidang Fasilitas Jalan

a. Menyelenggarakan administrasi serta melakukan pengolahan fasilitas dan pemanfaatan jalan.

b. Melaksanakan dan memverisifikasi perencanaan teknis bidang fasilitas jalan.

c. Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, penataan, pemerataan, pemantauan dan pengamatan serta pendataan fasilitas.

15. Bidang Pembinaan Teknik

a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai.

b. Menyelenggarakan pedoman perencanaan penyelenggaraan jalan dan jembatan.

(26)

2.7.Rencana Kegiatan

Rencana awal kegiatan kerja SKPD TAHUN 2017 ini mencerminkan Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi dalam rangka perwujudan Visi dan Misi Gubernur Sumatera Utara priode 2013- 2018.

Rencana Awal Renja SKPD Tahun 2017 ini memuat kibijakan, program dan kegiatan pembangunan yang baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintahan Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Program dan kegiatan dimaksud meliputi kegiatan yang sedang berjalan, kegiatan alternative,, atau baru, indicator kinerja dan kelompok sasaran yang menjadi bahan utama RKPD serta menunjukan prakiraan maju.

(27)

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Teori Kepemimpinan

Menurut handbook of leadership “kepemimpinan adalah suatu interaksi antara anggota suatu kelompok. Pemimpin merupakan agen perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi orang lain dari pada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka. Menurut Thoha (2007:9)Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah keahlian dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace)dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakan yang mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaanya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati.

Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out)

Beberapa teori kepemimpinan telah dikemukakan oleh para ahli, antara lain oleh Thoha (2012:32) mengemukakan teori dan pendekatan kepemimpinan sebagai berikut :

(28)

a. Teori Sifat

Seorang pemimpin menurut teori sifat ditandai dengan dipunyainya tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan bawahannya. Namun demikian tingkat kecerdasan yang jauh lebih tinggi dari bawahannya juga tidak efektif, sebab para bawahan menjadi tidak dapat memahami apa yang diinginkan pemimpin atau tidak memahami gagasan dan kebijakan yang telah digariskan.

Oleh karena itu, idealnya seorang pemimpin sebaiknya memiliki kecerdasan yang tidak terlalu tinggi dari bawahannya.

b. Teori Kelompok

Dalam teori kelompok beranggapan bahwa, supaya kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif di antara pemimpin dan pengikut-pengikutnya, terutama dimensi pemberian perhatian kepada para pengikut, dapat dikatakan pemberian perhartian kepada para pengikut dikatakan memberikan dukungan yang positif terhadap perspektif teori kelompok ini.

c. Teori Situasional

Kepemimpinan model Fiedler (Fiedler’s Centigency Model), menyatakan ada dua hal yang dijadikan sasaran yaitu mengadakan identifikasi factor-faktor yang sangat penting di dalam situasi, dan kedua memperkirakan gaya atau prilaku kepemimpinan yang paling efektif di dalam situasi tersebut.

d. Teori Jalan Kecil- Tujuan (Path- Goal Theory)

Dalam pendekatan teori path-gaol mempergunakan kerangka teori motivasi.

Hal ini merupakan pengembangan yang sehat karena kepemimpinan di satu

(29)

pihak sangat dekat, berhubungan dengan motivasi kerja dan pihak lain berhubungan dengan kekuasaan.

e. Pendekatan Social Learning dalam Kepemimpinan

Pendekatan Social Learning merupakan suatu teori yang dpat memberikam suatau model yang menjamin kelangsungan.Interaksi timkbal balik antara pemimpin, lingkungan dan perilakunya sendiri.Pendekatan Social Learning ini antara pemimpin dan bawahan mempunyai kesempatan untuk bisa memusyawarakan semua perkara yang timbul.Keduanya, pemimpin dan bawahan mempunyai hubungan interkasi yang hidup dan mempunyai kesadaran untuk menemukan bagaimana caranya menyempurnakan prilaku masing-masing dengan memberikan penghargaan-penghargaan yang diinginkan.

3.2. Fungsi dan Tanggung Jawab Pemimpin

Menurut Rivai (2004:53) secara oprasional dapat dibedakan dalam lima fungsi kepemimpinan, yaitu:

a. Fungsi Instruksi yaitu fungsi ini bersifat satu arah.

b. Fungsi Konsultasi yaitu fungsi ini bersifat komunikasi dua arah.

c. Fungsi Partisipasi yaitu dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yan dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.

d. Fungsi Delegasi yaitu fungsi ini dilaksanakan dengan member pelimpahan wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pemimpin.

(30)

e. Fungsi Pengendalian yaitu bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses/efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.

Kemudian seluruh fungsi kepemimpinan tersebut diselenggarakan dalam aktivitas kepemimpinan secara integral. Pelaksanaannya berlangsung adalah sebagai berikut : “pemimpin berkewajiban menjabarkan program kerja, pemimpin harus mengembangkan kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat, pemimpin harus mengembangkan kebebasan kerjasama yang harmonis, pemimpin harus mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan sesuai batas tanggung jawab masing-masing pemimpin harus berusaha menumbuh kembangkan kemampuan memikul tanggung jawab dan pemimpin harus memberdayakan pengawasan sebagai alat pengendalian”. Menurut Rivai (2004:55).

Sedangkan menurut Heidjrachman, (2005:218) tanggung jawab pemimpin adalah sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan pelaksanaan kerja yang realistis (dalam artian kuantitas, kualitas, keamanan dan lain sebagainya.

b. Melengkapi para karyawan dengan sumberdana-sumberdana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.

c. Mengkomunikasikan kepada para karyawan tentang apa yamg diharapkan dari mereka.

d. Memberikan susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi.

(31)

e. Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang partisipasi apabila memungkinkan.

f. Menghilangkan hambatan untuk melaksanakan pekerjaan yang efektif.

g. Menilai pelaksanaan pekerjaan dan mengkomunikasikan hasilnya.

h. Menunjukan perhatian kepada para karyawan.

3.3. Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Kepemimpinan

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi fungsi kepemimpinan menurut Ardana, (2008:106).

a. Karekteristik pribadi pemimpin

Yang sangat menonjol umumnya adalah intelegensi. Pada umumnya pemimpin akan mempunyai taraf intelegensi yang lebih tinggi daripada yang dipimpin seorang pemimpin membutuhkan kesanggupan analitis untuk dapat melihat problem yang luas dan hubungan-hubungan yang rumit yang menghadangnya.

Seorang pemimpin juga harus mempunyai keterampilan bahasa yang baik untuk dapat menyatakan pendapatnya dengan jelas.Karakteristik lainnya adalah kedewasaan soasial.

b. Kelompok yang dipimpin

Kumpulan daripada karakteristik pribadi seseorang pemimpin seperti yang diuraikan diatas itu belum berati apa-apa, sebelum ia menggunakan sebagai alat untuk menginterpretasikan yang harus dicapai olehnya.

(32)

c. Situasi

Setiap pemimpin akan berfungsi pada suatau situasi, yang berupa situasi manusia, fisik, dan waktu. Tiap-tiap perubahan situasi membutuhkan perubahan dalam macam kemampuan memimpin.Dengan pengertian bahwa tiap situasi adalah unik, maka untuk setiap situasi dibutukan pemimpin harus fleksibel serta punya kemampuan yang dahsyat untuk mengadaptasi diri.

3.4. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Menurut Nawani, (2003:113) gaya kepemimpinan adalah prilaku atau cara yang dipilih dan digunakan pimpinan dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan prilaku para anggota organisasi atau bawahannya, sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan keribadian yang membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain Kartono, (2009:34).

Gaya kepemimpinan bukan bakat, oleh karena itu gaya kepemimpinan dipelajari dan dipraktekan dalam penerapannya harus sesuai dengan situasi yang dihadapi Herujito, (2006:188). Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yaitu: mementingkan pelaksanaan tugas; mementingkan hubungan kerjasama;

mementingkan hasil yang dicapai. Gaya kepemimpinan akan ditentukan oleh berbagai factor, yaitu dari segi latar belakang, pengetahuan, nilai, dan pengalaman pemimpin tersebut. Setiap pemimpin memiliki kecenderungan yang berbeda-beda dalam gayakepemimpinan.Ada yang cenderung pada penyelesaian pekerjaan, namun juga ada yang lebih kepada membangun relasi sosial.

(33)

Gaya kepemimpinan menurut Sutikno (2014:35) mengatakan gaya kepemimpinan atau perilaku kepemimpinan atau sering disebut Tipe Kepemimpinan. Tipe Kepemimpinan yang luas dikenal dan diakui keberadaanya sebagai berikut:

a. Tipe Otokratik

Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak pribadinya (pemimpin) sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur. Seorang pemimpin yang tergolong otoratik memiliki serangkaian karateristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negative.Seorang pemimpin otoktarik adalah seorang yang egois. Seorang pemimpin otokratik akan menunjukan sikap yang menonjolkan keakuanya, dan selalu mengabaikan peranan bawahan dalam proses pengambilan keputusan, tidak mau menerima saran dan pandangan bawahanya.

b. Tipe Laisez Faire

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari Tipe Kepemimpinan Otokratik. Dalam kepemimpinan tipe ini sang pemimpin biasanya menunjukan prilaku yang pasif dan sering kali menghindar dari tanggung jawab. Seorang pemimpin yang kendali bebas cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri. Disini seorang pemimpin mempunyai keyakinan bebas dengan memberikan kebebasan yang seluas-luasnya terhadap bawahan maka semua usahanya akan cepat berhasil.

(34)

c. Tipe Paternalistik

Persepsi seorang pemimpin yang paternalistik tentang perananya dalam kehidupan organisasi dapat dikatakan diwarnai oleh harapan bawahan kepadanya.Harapan bawahan berwujud keinginan agar pemimpin mampu berperan sebagai bapak yang bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk memperoleh petunjuk, memberikan perhatian terhadap kepentingan dan kesejahteraan bawahannya.Pemimpin yang paternalistik mengharapkan agar legitimasi kepemimpinannya merupakan penerimaan atas peranannya yang dominan dalam kehidupan organisasi.

d. Tipe Kharismatik

Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik khusus yaitu daya tariknya yang sangat memikat, sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara kongkrit mengapa orang tersebut dikagumi.Hingga sekarang, para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki charisma.Yang diketahui ialah bahwa pemimpinan yang demikian mempunyai daya penarik yang besar.

e. Tipe Militeristik

Pemimpin tipe militeristik berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Pemimpin yang bertipe militeristik ialah pemimpin dalam menggerakan bawahanya lebih sering mempergunakan system perintah,seorang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, dan senang

(35)

kepada formalitas yang berlebih-lebihan. Menuntu disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya, dan sukar menerima keritikan dari bawahannya.

f. Tipe Pesudo-Demokratik

Tipe ini disebut juga kepemimpinan manipulatif atau semi demokratik. Tipe kepemimpinan ini ditandai oleh adanya sikap seorang pemimpin yang berusaha mengemukakan keingin-keinginannya dan setelah itu membuat sebuah panitia, dengan berpura-pura untuk berunding tetapi yang sebenarnya tiada lain untuk mengesahkan saran-sarannya. Pemimpin seperti ini menjadikan demokrasi sebagai selubung untuk memperoleh kemenangan tertentu. Pemimpin yang bertipe pseudo-demokratik hanya tampaknya saja bersikap demokratik padahal sebenarnya dia bersikap otokratis. Pemimpin ini menganut demokarsi semu dan lebih mengarah kepada kegiatan pemimpin yang otoriter dalam bentuk yang halus, samar-samar.

g. Tipe Demokratik

Tipe Demokratik adalah tipe pemimpin yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya sipemimpin secara demokrtatis.Tipe kepemimpinan dimana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, dan nasehat dari staff dan bawahan, melalui forum musyawara untuk mencapai kata sepakat.Kepemimpinan demokratik adalah kepemimpinan aktif, dinamis, dan terarah.Kegiatan-kegiatan pengendalian dilaksanakaan secara tertib dan bertanggung jawab.Pembagian tugas disertai berlimpahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas, memungkinkan setiap anggota berpartisipasi secara aktif.

(36)

3.5. Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

Menurut Tannenbaum dan Schmidt (2002:33) terdapat berbagai factor yang mempengaruhi seorang pimpinan memiliki suatu gaya kepemimpinan, yaitu:

a. Karekteristik Pemimpin

Cara seseorang pemimpin dalam memimpin banyak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya, pengalaman masa lalunya, nilai-nilai yang dianutnya, dan sebagainya.

b. Karakteristik Bawahan

Seorang pemimpin akan memberi kebebasan dan mengikutsertakan bawahannya dalam pengambilan keputusan apabila bawahan dianggap cukup berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang memadai untuk mengatasi masala secara efektif.

3.6. Peranan Gaya Kepemimpinan Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara

Peranan gaya kepemimpinan begitu penting dalam menjalankan sistem yang ada di organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang direncanakan, berhasil atau tidaknya suatu organisasi atau perusahaan tergantung dari peranan pimpinan serta dorongan dan dukungan dari bawahan dan sekitar.

(37)

Peranan Gaya Kepemimpinan Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu kurang berpengaruh terhadap para pegawai. Hal ini di lihat dari kurangnya pengawasan yang di lakukan pimpinan sehingga pegawai tidak disiplin dalam jam kehadiran.

Peraturan kedisiplinan dalam jam kehadiran dan kepulangan yang ditetapkan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu, berupa peraturan jam masuk kerja sesuai ketentuan yaitu jam 07.00 WIB dan jam kepulangan sesuai ketentuan yaitu jam 16.00 WIB di hari biasa dan khusus di hari Jum’at 15.30 WIB. Walaupun sudah tertera peraturan kedisiplinan tentang jam kehadiran, pegawai masi banyak yang masuk dan pulang tidak sesuai dengan ketentuan.

Gaya Kepemimpinan sangat mempengaruhi kinerja dan kepuasan pegawai.Hal ini mengindikasikan bahwa semakin bagus Gaya Kepemimpinan yang dimiliki di tempat kerja berpengaruh terhadap kedisiplinan, hasil kerja, peningkatan kinerja yang dilakukan oleh pegawai.

(38)

Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini di bagi menjadi empat karakter, yakni : berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja.

1. Kriteria Responden Berdasarkan Usia

Kriteria responden berdasarkan usia dibagi kedalam dua kategori yakni kurang dari 30 tahun dan lebih dari 30 tahun.

Tabel 2.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi

(f)

Persentase (%)

1 <30 Tahun 3 10

2 >30 Tahun 27 90

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil Penelitian (2018)

Berdasarkan Tabel 2.1 diketahui bahwa responden terbanyak adalah pegawaiyang usianya lebih dari 30 tahun dan responden yang paling sedikit adalahpegawai yang usianya kurang dari 30 tahun, hal ini menunjukan bahwa usia parapegawai Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu rata-ratamemiliki usia yang produktif.

2. Kriteria responden berdasarkan jenis kelamin

Peneliti gunakan untuk membedakan responden laki-laki dan perempuan.Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini.

(39)

Tabel 2.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase

(%)

1 Laki-laki 17 56,66

2 Perempuan 13 43,33

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil Penelitian (2018)

Berdasarkan Tabel 2.2 diketahui bahwa responden terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki sedangkan responden perempuan berjumlah sedikit hal ini menunjukan bahwa Sumber Daya Manusia yang tersedia di Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu rata-rata berjenis kelamin laki-laki, karena pada saat perekrutan/penerimaan rata-rata pegawai yang diterima berjenis kelamin laki-laki.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dibagi menjadi tiga kategori,yakni : dari Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat, Sarjana dan Magister.

Tabel 2.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No. Pendidikan Frekuensi (f) Persentase

(%)

1 SMA atau Sederajat 5 16,66

2 Sarjana 23 76,66

3 Magister 2 6,66

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil Penelitian (2018)

(40)

Berdasarkan Tabel 2.3 diketahui bahwa responden terbanyak memiliki jenjang pendidikan sarjana.Hal ini menunjukan bahwa karakteristik pendidikan pegawai Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu sudah kompeten di bidangnya sesuai pendidikan dan keahlian.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dibagi menjadi dua kategoriyakni : kurang dari 10 tahun dan lebih dari 10 tahun.

Tabel 2.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja No. Masa Kerja Frekuensi (f) Persentase

(%)

1 <10 Tahun 5 16,66

2 >10 Tahun 25 83,33

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil Penelitian (2018)

Berdasarkan Tabel 2.4 diketahui bahwa responden terbanyak adalah pegawai dengan masa kerja lebih dari 10 tahun. Artinya pegawai yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun lebih mempunyai pengalaman dan pengetahuan mengenai berbagai pekerjaan maupun system kerja yang digunakandi Dinas tersebut.

(41)

3.7. Distribusi Jawaban Responden dari Gaya Kepemimpinan Tabel 3.1

NO. Pertanyaan

S TS KS TOTAL

F % F % F % F %

1

Pimpinan menunjukan

kekuasaanya sebagai pemimpin.

10 33,33% 14 46,66% 6 20% 30 100%

2

Pimpinan

memberikan tugas kepada karyawan dengan deadline yang ditetepkan

12 40% 8 26,66% 10 33,33% 30 100%

3

Pimpinan selalu menekankan peraturan yang berlaku untuk di taati para pegawai.

4 13,33% 11 36,66% 16 53,33% 30 100%

4

Pimpinan memberikan kesempatan untuk mencapai suatu tugas dengan cara kita sendiri.

12 36,66% 7 23,33% 11 40% 30 100%

5

Pimpinan selalu melimpahkan wewenang kepada bawahan

3 10% 16 53,33% 11 36,66% 30 100%

6

Pemimpin tidak menerima kesalahan yang di buat pegawai

3 10% 10 33,33% 17 56,66% 30 100%

(42)

7

Pimpinan memberi kelonggaran kepada karyawan dalam menentukan cara/teknis pelaksanaan

pekerjaan yang baik.

13 43,33% 5 16,66% 12 40% 30 100%

8

Pimpinan tidak melakukan

pengawasan terhadap pegawai dalam bekerja.

2 6,66% 14 46,66% 14 46,66% 30 100%

9

Pimpinan selalu melakukan

musyawara dalam menetapkan keputusan.

17 56,66% 2 6,66% 11 36,66% 30 100%

10

Pemimpin selalu mementingkan kerja sama dalam usaha mencapai tujuan

16 53,33% 4 13,33% 10 33,33% 30 100%

11

Pimpinan terbuka terhadap aspirasi atau kritikan dari

bawahan.

17 56,66% 5 16,66% 8 26,66% 30 100%

12

Pimpinan hanya memberikan tujuan akhir yang harus dicapai.

12 40% 4 13,33% 14 46,66% 30 100%

13

Pimpinan menetapkan standart kerja yang tinggi.

8 26,66% 9 30% 13 43,33% 30 100%

14

Pimpinan selalu melakukan

musyawarah dalam menetapkan

keputusan.

15 50% 6 20% 9 30% 30 100%

15

Pemimpin senang menerima pendapat dan saran dari bawahan

13 43,33% 7 23,33% 10 3,33% 30 100%

Sumber : Hasil pengelolahan data 2018

(43)

Berdasarkan Tabel Gaya Kepemimpinan, dapat dilihat bahwa :

1. Pada Pernyataan Pertama (Pimpinan menunjukan kekuasaannya sebagai pemimpin) Sebanyak 10responden atau sekitar (33,33%) menyatakan setuju, 6 responden atau sekitar (20%) menyatakan Kurang Setuju. Hal ini menunjukan bahwa pimpinan dalam menjalankan tugasnya menekankan kekuasaannya sebagai seorang pemimpin yang harus dipatuhi.

2. Pada Pernyataan Kedua (Pimpinan tidak memberikan tugas kepada karyawan dengan deadline yang ditetapkan) Sebanyak 12 responden atau sekitar (40%) menyatakan tidak setuju, 8 responden atau sekitar (26,66%) menyatakan Kurang Setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin menetapkan dedline yang harsu di patuhi oleh pegawai.

3. Pada Pernyataan Ketiga (Pimpinan selalu menekankan peraturan yang berlaku untuk di taati para pegawai) Sebanyak 16 responden atau sekitar (53,33%) menyatakan kurang setuju, 4 responden atau sekitar (13,33%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin tidak selamanya memberi kebebasan dengan peraturan yang seharusnya ditaati oleh setiap pegawai

4. Pada Pernyataan Keempat (Pimpinan memberikan kesempatan kepada pegawai mengerjakan tugas dengan caranya sendiri) Sebanyak 12 responden atau sekitar (36,66%) menyatakan setuju, 7 responden atau sekitar (23,33%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa

(44)

pemimpindominan memberi kesempatan kepada pegawai mengerjakan tugas dengan caranya sendiri hal ini mungkin dapat membuat pegawai merasa lebih nyaman dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

5. Pada Pernyataan Kelima (Pimpinan selalu melimpahkan wewenang kepada bawahan) Sebanyak 16 responden atau sekitar (53,33%) menyatakan tidak setuju, 3 responden atau sekitar (10%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukan bahwa pimpinan tidak melimpahkan wewenang kepada bawahan melainkan pemimpin tetap menggunakan keptusuannya sebagai seorang pemimpin.

6. Pada Pernyataan Keenam (Pimpinan tidak menerima kesalahan yang dilakukan pegawai) Sebanyak 17 responden atau sekitar (56,66%) menyatakan kurang setuju, 3 responden atau sekitar (10%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin menerima apabila pegawinya melakukan kealahan.

7. Pada Pernyataan Ketujuh (Pimpinan memberi kelonggaran kepada pegawai dalam menentukan cara/teknis pelaksanaan pekerjaan yang baik) Sebanyak 13 responden atau sekitar (43,33%) menyatakan setuju, 75 responden atau sekitar (16,66%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin member kebebasan kepada pegawai dalam melaksanakan tugas dengan caranya sendiri tanpa adanya tekanan dari pimpinan.

(45)

8. Pada Pernyataan Kedelapan (Pimpinan tidak melakukan pengawasan terhadap pegawai dalam bekerja) Sebanyak 14 responden atau sekitar (46,66%) menyatakan tidak setuju, 14 responden atau sekitar (46,66%) menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin tidak memberikan pegawasan dan memberikan kebebasan pegawai pada saat bekerja.

9. Pada Pernyataan Kesembilan (pemimpin selalu melakukan musyawarah dalam menetapkan keputusan) Sebanyak 17 responden atau sekitar (56,66%) menyatakan setuju, 2 responden atau sekitar (6,66%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin selalu memusyawarahkan kepada pegawai dalam menetapkan keputusan

10. Pada Pernyataan Kesepuluh (Pimpinan selalu mementingkan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan) Sebanyak 16 responden atau sekitar (53,33%) menyatakan setuju, 4 responden atau sekitar (13,33%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin selalu bekerja sama deng pegawai dalam usaha mencapai tujuan.

11. Pada Pernyataan Kesebelas (Pimpinan terbuka terhadap aspirasi atau kritikan bawahan) Sebanyak 17 responden atau sekitar (56,55%) menyatakan setuju, 5 responden atau sekitar (16,66%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin terbuka bagi pegawai yang ingin berpartisipasi memberikan kritikan dan saran , sehingga dalam

(46)

menjalankan kepemimpinannya seorang pemimpin tersebut transparan atau terbuka.

12. Pada Pernyataan Keduabelas (Pimpinan hanya memberikan tujuan akhir yang harus dicapai) Sebanyak 14 responden atau sekitar (46,66%) menyatakan kurang setuju, 4 responden atau sekitar (13,33%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin tidak hanya memberikan tujuan akhir saja melainkan pemimpin memberi pengarahan agar tujuan akhir tersebut tercapai.

13. Pada Peryataan Ketigabelas (menetapkan standart kerja yang tinggi) Sebanyak 13 responden atau sekitar (43,33%) menyatakan kurang kurang setuju, 8 responden atau sekitar (26,66%) menyatakan setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin tidak selamanya menetapkan standart kerja yang tinggi melainkan memberi kesempatan pegawai mengerjakan pekerjaan dengan caranya sendiri sesuai ketetapan.

14. Pada Peryataan Keempatbelas (Pimpinan selalu melakukan musyawarah dalam menetapkan keputusan) Sebanyak 15 responden atau sekitar (50%) menyatakan setuju, 6 responden atau sekitar (20%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin selalau mengikut sertakan pegawai untuk bermusyawarah mendiskusikan sesuatu hal yang ingin diputuskan oleh pimpinan.

15. Pada Peryataan Kelimabelas (Pimpinan senang menerima pendapat dan saran dari bawahan) Sebanyak 13 responden atau sekitar (43,33%)

menyatakan setuju, 7 responden atau sekitar

(47)

(23,33%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin menerima aspirasi yang diberikan berupa saran kritikan, dan masukan

Analisis dan Evaluasi dari Distribusi Jawaban Responden tentang Gaya Kepemimpinan :

Gaya kepemimpinan berbeda-beda sekalipun mereka menganut sistem yang sama, dan tidak mesti suatu gaya kepemimpinan lebih baik atau lebih jelek dari pada gaya kepemimpinan yang lain.perilaku yang diperlihatkan oleh bawahan pada dasarnya adalah respon bawahan terhadap gaya kepemimpinan yang dilakukan pada mereka. Ada pula yang mendefenisikan sebai berikut, Gaya kepemimpinan adalah teknik-teknik gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi stafnya dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kewenangan dan kekuasaan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.

Gaya kepemimpinan seseorang sebenarnya dapat dilihat dan ditentukan ketika terjadi komunikasi dengan para pengikutnya. Yaitu dari bagaimana para pengikutnya memberikan penilaian atas perilaku dari pemimpinnya. Sehingga keefektifan seorang pemimpin tergantung pada tanggapan para pengikutnya atas perilaku pemimpin yang bersangkutan pada saat mereka saling berinteraksi.

Hasil perolehan jawaban kusioner dari 30 responden menunjukan bahwa gaya kepemimpinan yang digunakan Pimpinan Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu yaitu Gaya Kepemimpinan Demokratis.

(48)

Gaya Kepemimpinan Demokratik banyak menekankan pada partisipasi anggotanya dari pada kecendrungan pemimpin untuk menentukan diri sendiri. Ia tidak menggunakan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahannya, tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari para bawahannya mengenai keputusan yang akan diambi. Gaya Kepemimpinan ini memiliki kekurangan yaitu, karena pemimpin memberikan kesempatan dan hak yang seluas-luasnya kepada para stafnya, maka mereka memiliki banyak sekali pendapat yang berbeda, sehingga pemimpin sulit menentukan pendapat yang sesuai dengan anggota yang tidak menyetujui kesepakatan forum yang ada, maka terkadang terjadi suatu konflik atau perdebatan antara anggota forum sehingga proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih banyak serta sulitnya pencapaian kesepakatan.

Penerapan Gaya Kepemimpinan Demokratis Pimpinan Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu, bahwa Pimpinan akan mendorong kemampuan mengambil keputusan dari para bawahannya sehingga pikiran-pikiran mereka akan selalu meningkat dalam menyampaikan pendapatnya. Para bawahan juga didorong agar meningkatkan kemampuan dan mengendalikan diri serta menerima tanggung jawab yang besar.

Pimpinansportif dalam menerima masukan-masukan dari para bawahannya, meskipun wewenang terakhir dalam keputusan terletak pada pimpinan.

Peranan Gaya Kepemimpinan Demokratisbagi Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu, Gaya Kepemimpinan Demokratis dapat membuat hubungan kerja yang baik antara atasan dengan

(49)

bawahan karena tipe gaya kepemimpinan ini selalu mementingkan pendapat para bawahanya dalam menentukan keputusan, sehingga bawahan merasa dihargai untuk semua pengambilan keputusan yang ditetapkan pimpinan.

Hal ini dapat meningkatkan kerja sama yang baik dan dapat meningkatkan semangat kerja serta dapat mengembangkan ide-ide yg dimiliki pegawai.

(50)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Sebagai akhir dari penyusunan tugas akhir ini, maka penulis mencoba untuk mengambil kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:

1. Pimpinan pada Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara adalah pemimpin yang menerapkan Gaya Kepemimpinan Demokratis hal ini terlihat dari Pemimpin yang berkonsultasi kepada pegawainya dalam merumuskan suatu tindakan putusan bersama.

2. Peranan Pimpinan kepala bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu masi kurang efektif dikarenakan kurangnya pengawasan yang di berikan pimpinan sehingga masi banyak pegawai yang tidak disiplin dalam jam kehadiran.

3. Dengan adanya peranan Pemimpin serta Gaya yang diterapkan Pemimpindidalam instansi pemerintahan tersebut akan menghasilkan peningkatan kinerja dan disiplin kerja yang baik terhadap pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

(51)

4.2. Saran

1. Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara, harus dapat memepertahankan gaya kepemimpinan dengan cara pimpinan meminta pendapat, saran, dan kritik kepada pegawai dalam mengambil keputusan, memberikan motivasi kepada pegawai agar disiplin kerja pegawai dapat meningkat.

2. Untuk Lebih meningkatkan pengawasan terhadap pegawai, agar disiplin kerja pegawai menjadi lebih baik lagi demi tercapainya suatu tujuan bersama.

Pemimpin perlu memberikan pengarahan yang baik kepada bawahanya melalui pertemuan-pertemuan rutin/berkala agar terbina hubungan yang harmonis antara atasan dengan bawahan dan juga agar pegawai dapat lebih mengerti dan memahami tanggung-jawab yang harus dikerjakan serta memberikan penghargaan dan evaluasi prestasi lebih objektif , adil, akurat.

(52)

KUISIONER

PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN EVALUASI

(Pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara) IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden :

Jenis Kelamin :

Umur :

Status Perkawinan : Pendidikan Terakhir :

Masa Kerja :

Jabatan :

Petunjuk Pengisian :

1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.

2. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum anda memulai untuk menjawabnya.

3. Pilihlah sala satu jawaban yang tersedia dengan member tanda checklist ().

4. Berilah tanda checklist () pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda.

Keterangan Skor Penilaian : 1 = Setuju (S)

2 = Tidak setuju (ST) 3= Kurang Setuju (KS)

(53)

NO. Pertanyaan

S TS KS TOTAL

F % F % F % F %

1. Pimpinan menunjukan kekuasaanya

sebagai pemimpin.

2

Pimpinan memberikan tugas kepada karyawan dengan deadline yang ditetepkan

3

Pimpinan selalu menekankan peraturan yang berlaku untuk di taati para pegawai.

4

Pimpinan memberikan kesempatan untuk mencapai suatu tugas dengan caranya sendiri.

5 Pimpinan selalu melimpahkan

wewenang kepada bawahan

6 Pemimpin lebih mengutamakan

kepentingan pribadi

7

Pimpinan memberi kelonggaran kepada karyawan dalam

menentukan cara/teknis

pelaksanaan pekerjaan yang baik.

(54)

8

Pimpinan tidak melakukan pengawasan terhadap pegawai dalam bekerja.

9

Pimpinan selalu melakukan musyawara dalam menetapkan keputusan.

10

Pemimpin selalu mementingkan kerja sama dalam usaha mencapai

tujuan

11 Pimpinan terbuka terhadap aspirasi

atau kritikan dari bawahan.

12 Pimpinan hanya memberikan

tujuan akhir yang harus dicapai.

13 Pimpinan menetapkan standart

kerja yang tinggi.

14

Pimpinan selalu melakukan musyawarah dalam menetapkan keputusan.

15 Pemimpin senang menerima

pendapat dan saran dari bawahan

(55)
(56)

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah.2015. Kepemimpinan & Kerja sama Tim ,Jakarta: Mitra Wacana Media.

Amirullah. 2015.Penghantar Manajemen Fungsi- Proses- Pengendalian.Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Ardanan, Komang. 2008. Prilaku Keorganisasian,Yogyakarta: PT Graha Ilmu.

Heidjrachman. 2005. Manajemen Personalia, Yogyakarta: BPFE.

Herujito, Yayat M. 2006.Dasar-Dasar Manajemen, penerbit Grasindo.

Kartono, Kartini. 2009. Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: Rajawali Pers.

Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi,Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Noor, Juliansyah. 2013.Penelitian Ilmu Manajemen, edisi pertama. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Ria, 2013.Peranan Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisas, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sutikno Sobry M. 2014.Pemimpin dan Gaya Kepemimpinan, Edisi Pertama Lombok: Holistica.

Thoha, Muhammad. 2007. Perilaku Organisasi: Konsep dan Aplikasinya, Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Thoha, Miftah. 2012. Kepemimpina Dalam Manajemen, Jakarta: Rajawali Pers.

hhtp://www.wikipedia.org/wiki/Lambang-Sumatera-Utara (diakses 12April2018) http://repository.widyatama.ac.id/2012-pengaruh-gaya-kepemimpinan-terhadap-

motivasi-kerja(diakses 12 April 2018).

https://journal.uii.ac.id/2012/6/1-peranan-gaya-kepemimpinan-terhadap-motivasi- kerja(diakses 12April 2018)

https://repository.usu.ac.id/2012-gaya-kepemimpinan (diakses 23 Maret 2018)

(57)

https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/2014/08-eJournal-administrasi-negara (diakses 26 Mei 2018)

Gambar

Tabel 1.1  Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana peranan Panti Asuhan Bina Amal Shaleh Amanah Klepu Sumberarum Moyudan Sleman Yogyakarta dalam upaya pemberdayaan anak yatim piatu dan terlantar melalui keterampilan

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan pemasaran Susu Kaleyo Di UMKM Brayat Manunggal adalah memiliki tenaga kerja yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak terjadinya erupsi gunung Sinabung terhadap sifat kimia tanah di kabupaten Karo.. Penelitian ini menggunakan metode

Remaja yang dapat menyesuaikan diri dengan baik mempelajari berbagai keterampilan sosial seperti kemampuan untuk menjalin hubungan secara diplomatis dengan orang

Gaya kepemimpinan yang diterapkan pemilik Pamella Swalayan adalah gaya kepemimpinan spiritual hal ini sebagimana teori Blanchard dkk, dalam bukunya yang

Pentingnya suatu sistem informasi yang terorganisir dengan baik akan sangat dirasakan oleh Bagian Tata Usaha MI Nurul Huda, karena selama ini, tanpa menerapkan konsep sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Bank