• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH. Oleh RINA HERLINA NPM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MAKALAH. Oleh RINA HERLINA NPM :"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI MODERN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMPN 1 CIKAJANG KABUPATEN GARUT

TAHUN AJARAN 2011/2012

MAKALAH

Oleh

RINA HERLINA NPM : 1021.1031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

SILIWANGI BANDUNG 2012

(2)

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI MODERN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMPN 1 CIKAJANG KABUPATEN GARUT

TAHUN AJARAN 2011/2012

RINA HERLINA NPM : 1021.1031

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Siliwangi Bandung 2012

ABSTRAK

Model Pembelajaran Apresiasi Pulsi Modern dengan Menggunakan Perdekatan Kontekstual pada SMPN 1 Cikajang Garut Kelas VIII (delapan).

Bahasa mempunyai peranan periling dalam proses komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa menjadi sarana yang pokok untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Oleh karena itu penguasaan bahasa yang baik dan benar sangat ditekankan dalam proses pendidikan. Proses pendidikan merupakan salah satu upaya dalam menggali dan meningkatkan sumber daya raanusia (human resources quality). Salah satunya adalah dengan adanya peningkatan mutu pembelajaran (learning quality). Peningkatan mutu pembelajaran inilah yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini.

Sedangkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1) Apakah proses pembelajaran apresiasi puisi modern dengan menggunakan pendekatan kontekstual akan mempunyai makna yang lebih baik bagi siswa.

2) Apakah pembelajaran dalam apresiasi puisi modern dengan model pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik bagi siswa.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai proses dan hasil pembelajaran Apresiasi puisi modern dengan menggunakan pendekatan kontekstual di kelas VIII SMPN 1 Cikajang Garut. Sedangkan hipotesis yang diuji membuktikan bahwa proses dar hasil pembelajaran Apresiasi puisi modern dengan pendekatan kontekstual baik (B). Proses pembelajaran yang baik mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa SMPN 1 Cikajang Garut.

Penelitian pembelajaran apresiasi puisi modem ini melibatkan 31 sampel yang sekaligus merupakan responden pada SMPN 1 Cikajang Garut di kelas VIII. Data dikumpulkan melalui observasi. tes, dan wawancara. Semua instrumen disusun atas dasar definisi konseptual dan definisi operasional. Ketiga instrumen telah memenuhi syarat sebagai alat pengukur setelah dibuktikan validitasnya melalui penelitian dengan menggunakan data kuantitas (simbol angka) yang didisiribusikan ke dalam bentuk kualitatatif (simbol huruf).

Kesimpulan hasil dalam peuelitian ini mencakup tiga hal. Pertama, proses pembelajaran Apresiasi puisi modern dari 31 orang mencapai 90,32% atau rata-rata baik (B). Kedua, hasil pembelajaran Apresiasi puisi modem memperoleh nilai 76,29% yang berarti rata-rata baik (B). Ketiga, hasil wawancara rata-rata sangat baik (A). Berdasarkan data-data tersebut didapatkan kesimpulan bahwa model Pembelajaran Apresiasi Puisi Modem dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual dapat dikategorikan efektif dan berhasil.

Kata kunci : Apresiasi Puisi Modern/Kontekstual

PENDAHULUAN

Kajian bahan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia menurut kurikulum Tingkat Satuan Pendidik (KTSP) atau yang disebut kurikulum 2006 mencakup lima aspek, yaitu mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), menulis (writing), dan apresiasi sastra. Kelima aspek bahan pembelajaran bahasa Indonesia ini saling berkaitan atau saling menunjang.

Aspek-aspek pembelajaran bahasa Indonesia tersebut harus dikuasai oleh siswa karena menjadi alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dalam memyampaikan sesuatu atau maksud kepada orang lain atau kepada khalayak. Penguasaan materi pembelajaran tersebut dirumuskan dalam kurikulum 2006.

Berkaitan dengan pentingnya peranan bahasa dalam kehidupan dan dalam proses interaksi dengan scsama atau orang lain, maka dibutuhan suatu model

(3)

pembelajaran bahasa yang baik, relevan dan menunjang dalam usaha peningkatan kemampuan mengapresiasi sastra puisi sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Model pembelajaran yang baik akan menunjang kompetensi siswa dalam mengapresiasi puisi sebagai karya sastra.

Puisi adalah salah satu bentuk sastra yang dapat mengungkapkan pesan-pesan baik secara emosional, sosial, maupun intelektual. Puisi mempakan karya sastra yang disusun dengan menggunakan media bahasa yang baik dan indah.

Puisi merupakan sarana komunikasi untuk mengekspresikan ide atau pikiran dan perasaan, sehingga menimbulkan kesan dan efek tertentu dalam komunikasi. Puisi modern merupakan salah satu aspek materi atau bahan pembelajaran bahasa dan sastra yang sarat dengan pesan-pesan yang berguna bagi siswa. Oleh karena itu, puisi modern harus diajarkan kepada siswa sesuai dengan standar kompetensi yang dirumuskan dalam kurikulum 2006.

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, termasuk puisi modem menurut kurikulum 2006 menekankan. pada proses dan strategi pembelajaran, serta pada hasil belajar siswa. Pembelajaran harus mengarahkan siswa bagaimana ia belajar. Bukan sekedar bagaimana hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa harus menggambarkan pengalaman belajar yang ia lakukan di kelas maupun di luar kelas.

Pembelajaran harus diarahkan pada situasi aktual dan kontekstual dengan aktivitas yang hidup dan menyenangkan siswa di dalam kelas.

Puisi modern sebagai salah satu karya sastra mengandung nilai-nilai yang positif terhadap perkembangan emosional, sosial maupun intelektual siswa apabila karya sastra tersebut diapresiasi secara sungguh-sungguh. Dengan demikian apresiasi sastra dapat menjadi sarana yang tepat untuk menumbuhkan kemampuan siswa di dalam mengapresiasi sastra, khususnya puisi modern.

Untuk mengimplementasikan hal tersebut, diperlukan suatu model pembelajaran yang relevan dengan kurikulum bahasa Indonesia tahun 2006 Selain itu juga perlu dipilih suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dalam belajar dan mengarahkan pada pengalaman yang mengarahkan siswa pada pemahaman puisi modern yang dikaitkan dengan dunia nyata. pendekatan kontekstual merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dipandang efektif untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran puisi modern.

Pemerolehan bahasa dan sastra Indonesia ditentukan oleh interaksi aspek-aspek kematangan biologis, kognitif, dan sosial (H.G. Tarigan, 1988:3).

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas

merupakan suatu sarana pemerolehan bahasa melalui pengalaman belajar dengan melakukan interaksi sosial antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa yang berkaitan dengan pembelajaran.

Dalam hal ini puisi modern yang dipelajari oleh siswa nelalui kegiatan diskusi di kelas. VIII dengan demikian, pembelajaran puisi modern memungkinkan siswa memiliki kemampuan mengapresiasi puisi baik secara lisan maupun tertulis.

KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses pendidikan yang menyangkut soal potensi dan pembentukan karakter. Pembelajaran bertanggung jawab untuk belajar menjadi (learning to be), yaitu menjadi dirinya sendiri, juga siap belajar karena telah melewati proses belajar bagaimana belajar (learning how to learn). Sedangkan pengajaran merupakin proses transformasi pengetahuan yang menyangkut teori. Pengajaran berarti sama dengan belajar tentang.

Pengajaran juga bersangkutah dengan pengembangan intelektualitas.

Pendekatan Kontekstual

Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) adalah salah satu hal yang dipergunakan oleh guru dalam usaha menyampaikan materi kepada para siswa. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru dulam mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Selain itu juga untuk mendorong siswa dalam membuat hubungan atau menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kontekstualisasi atau penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan komponen-komponen tertentu. Dalam hal ini terdapat tujuh kompenen utama dalam pembelajaran efektif, yaitu : 1) Konstruktivisme (constructivism);

2) Bertanya (questioning); 3) menemukan (Inquary);

4) Masyarakat belajar (learning community); 5) Pemodelan (modeling); 6) Penilaian sebenarnya (authentic assessment); 7) Refleksi (reflection) (Nurhadi: 2005 ; 5).

Apresiasi

Mengenai suatu apresiasi terdapat banyak pendapat yang mencoba menguraikan pemahaman mengenai suatu apresiasi. Menurut Supriyadi (1994:

310) apresiasi berasal dari istilah dalam bahasa Latin aprociatis yang berarti memindahkan dan menghargai. Kemudian Yus Rusyana (dalam Supriyadi, 1994 : 310) menjelaskan bahwa apresiasi merupakan jawaban seseorang yang sudah matang dan sudah berkembang ke arah nilai yang lebih tinggi sehingga ia siap untuk melihat dan mengenal nilai dengan tepat dan menjawabnya dengan hangat dan simpatik. Tokoh lain, Natawijaya (dalam Supriyadi)

(4)

menjelaskan bahwa apresiasi adalah penghargaan dan pemahaman atas sesuatu hasil seni atau budaya.

Pengertian Puisi

Para ahli sastra pada umumnya berbeda pandangan terhadap hakikat puisi Namun, untuk penelitian ini, penulis mencoba mengambil pengertian puisi dari para ahli yang kiranya sesuai dengan objek dan subjek penelitian.

Puisi ialah ragam sastra yang biasanya terikat oleh rima, irama, dan tata pustaka yang lain. Puisi ialah rangkaian dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, dan makna khusus (Abdul Rozak, 2000 :159).

Puisi Modern

Berdasarkan zamannya puisi dibedakan atas puisi lama, puisi baru, dan puisi modern. Puisi lama merupakan pancaran masyarakat lama, sastra lisan, dan masih terikat oleh persyaratan yang ketat, seperti:

jumlah baris dalam setiap bait; jumlah suku kata dalam baris; pola persajakan (rima). Puisi baru adalah puisi yang telah mengalami perubahan dengan hal- hal baru, tetapi masih ada sedikit persyaratan yaitu jumlah baris dalam tiap bait. Sedangkan puisi modern ialah puisi yang sudah bebas dari ikatan-ikatan seperti pada puisi lama dan puisi baru. Puisi modern lebih mementingkan isi dan irama.

Metode Penelitian

Metode dalam suatu penelitian juga merupakan salah satu unsur pendukung yang mempunyai peranan penting. Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Pennggunaan metode ini mempunyai beberapa tujuan. Tujuan yang dirumuskan sebagai berikut: Pertama, untuk mendapatkan data aktual dari kegiatan belajar dan mengajar yang dilaksanakan di kelas oleh peneliti dan guru lain di SMPN 1 Cikajang Garut kelas VIII. Kegiatan ini akan membantu dalam usaha mengatasi masalah-masalah yang ada sehingga dapat segera dimanipulasi dan digunakan untuk perbaikan dan proses atau strategi pembelajaran. Kedua, dalam penelitian ini, objek yang diteliti oleh penulis adalah sekelompok manusia, yaitu siswa, guru, kondisi kelas, proses pembelajaran, aktivitas, pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran apresiasi puisi modern di kelas, dan hasil belajar siswa pada saat ini.

Teknik Penelitian

Dalam penenilitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data seperti di bawah ini.

1) Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan cara yang digunakan penulis dalam mencari dan mengumpulkan

bahan-bahan dengan buku-buku sebagai sumber informasi dan sebagai acuan.

2) Observasi

Observasi atau pengamatan yang dilakukan penulis adalah observasi di dalam kelas pada saat penulis melakukan proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati misalnya mengenai aktivitas, antasias, dan responsif siswa terhadap pembelajaran.

3) Tes proses

Tes proses penulis lakukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan mengajukan pertanyaan secara lisan.

4) Tes hasil belajar

Tes hasil belajar ini dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan menggunakan tes tertulis bentuk soal uraian.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil analisis pretes terbaik

Dari hasil penelitian diperoleh hasil siswa yang memperoleh nilai terbaik sebagai berikut 1. Agnes Lilin Damayanti

Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat baik, hal itu di tunjukan aktifnya siswa dalam proses belajar sehingga dia memperoleh nilai (A), responsife siswa dalam menerima pelajaran baik, hal itu di buktikan siswa banyak bertanya tentag materi pelajaran sehingga dia diberi nilai (B), aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat baik hal itu dibuktikan atifnya siswa dalam proses belajar sehingga ia diberi nilai (A), partisipasi siswa dalam kegiatan belajar baik sehingga ia diberi nilai (A), kemudian inisistif siswa dalam belajar sangat baik sehingga ia di beri nilai (A). dari hasil nilai yang diperoleh siswa tersebut mendapatkan rata- rata nilai (A).

2. Asi Kartika Putri

Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat baik, hal itu di tunjukan aktifnya siswa dalam proses belajar sehingga dia memperoleh nilai (A), responsife siswa dalam menerima pelajaran baik, hal itu di buktikan siswa banyak bertanya tentag materi pelajaran sehingga dia diberi nilai (B), aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat baik hal itu dibuktikan akifnya siswa dalam proses belajar sehingga ia diberi nilai (A), partisipasi siswa dalam kegiatan belajar baik sehingga ia diberi nilai (A), kemudian inisistif siswa dalam belajar sangat baik sehingga ia di beri nilai (A). dari hasil nilai yang diperoleh siswa tersebut mendapatkan rata- rata nilai (A).

3. Bom Aldo Permuna

(5)

Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran baik, hal itu di tunjukan cukup aktifnya siswa dalam proses belajar sehingga dia memperoleh nilai (B), responsife siswa dalam menerima pelajaran baik, hal itu di buktikan siswa banyak bertanya tentag materi pelajaran sehingga dia diberi nilai (B), aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat baik hal itu dibuktikan akifnya siswa dalam proses belajar sehingga ia diberi nilai (A), partisipasi siswa dalam kegiatan belajar baik sehingga ia diberi nilai (B), kemudian inisistif siswa dalam belajar sangat baik sehingga ia di beri nilai (A). dari hasil nilai yang diperoleh siswa tersebut mendapatkan rata- rata nilai (A).

Tabel 4.1

Hasil Prolehan Nilai Siswa Terbaik No Nama Aspek yang dinilai Rata

-rata

Kualit as 1

Agnes Lilin Damayanti

A B A B A A

Sangat Baik

2 Asi Kartika

Putri A B A B A A Sangat

Baik 3 Boma Aldo

Permuna B B A B A A Sangat Baik SIMPULAN

Dari penelitian yang dilakukan, penulis mendapatkan data-data yang aktual. Data-data yang kemudiin diolah memberikan gambaran yang lebih jelas bagi penulis. Setelah mengadakan pengolahan dan analisis data, serta melakukan pembahasan dari hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas VIII SMPN 1 Cikajang Garut, penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan pendekatan tertentu dalam suatu pembelajaran mempunyai pengaruh cukup besar terhadap kualitas suatu proses pembelajaran, secera lebih khusus dalam penelitian ini adalah kualitas proses pembelajaran apresiasi puisi modem. Kualitas pembelajaran apresksi puisi modern di SMPN 1 Cikajang Garut termasuk dalam kategori baik, yang dalam nilai kualitatifnya adalah B.

Hal ini tampak dari para siswa yang meningkat kualitas dalam segi antusias, respon, aktivitas, motivasi, dan sikap siswa, pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dilihat dari hasil penilaiaii proses (authentic assessment).

Berdasarkan hasil yang tampak tabel penilaian kompetensi hasil belajar siswa melalui tes tertulis yang nilai kualitatifnya baik (B). Hasil ini menjadi data yang cukup akurat dan menyatakan bahwa hasil yang dicapai dalam kompetensi hasil belajar siswa ternyata baik dan mencapai batas ketuntasan yang ditertukan dalam kurikulum, yakni mencapai 75%

dengan nilai kualitatif baik (B).

DAFTAR PUSTAKA

Ambari, Abdullah. 1983. Intisari sastra indonesia.

Jatneka : Bandung.

Asri Budiningsih, C. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakakarta : Rineka Cipta.

Atmazaki. 1991. Analisis Sajak. Bandung : Angkasa.

Barhim Tahun. 1986. Kesusastraan. Jakarta : Karunika.

Depdiknas. 2002. Pendididikan Dasar dan Menengah.

Hidayat, Kosadi. 1990. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bina Cipta : Bandung.

Keraf, Gorys. 2000. Diksi dan Gaya Bahasa.

Gramedia : Jakarta.

Nurhadi. 2005. Pendekatan Kontekstual. depdiknas.

Jakarta.

Rozak, Abdul. 2000. Kamus Istilah Sastra. Jakarta : Balai Pustaka.

Pradopo. Djoko Rahmat. 1987. Pengkajian puisi . Yogyakarta : UGM Press.

Tarigan, Henry Guntur 1987 Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Angkasa Bandung.

Tarigan, Henry Guntur. 1988. Strategi Pengajaran Bahasa. Angkasa : Bundung.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Pengajaran Kosakata.

Angkasa : Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah ini dapat disebabkan karena distributor tidak memperoleh informasi untuk pemenuhan permintaannya secara akurat di setiap retail untuk periode berikutnya, tidak

menyatakan bahawa psikoedukasi bagi keluarga adalah terapi yang digunakan untuk memberikan informasi pada keluarga untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan kerja dan produktivitas meliputi

Berikutnya Shou- Ren Hu (2010) mengidintifikasi bahwa jumlah kereta api yang lewat, jalan raya pemisah, jumlah kendaraan, alat pendeteksi hambatan, dan rambu-rambu

Tuntunan Islam dalam urusan politik dan kenegaraan dalam garis besarnya sudah ada dalam Alquran dan Hadis Nabi. Namun dalam penerapan dan pelaksanaannya secara

Berdasarkan pengamatan, lansia dalam kategori tersebut dapat berkomunikasi dengan orang lain, tetapi mereka merasa kurang dalam kemampuan fisik yang mempengaruhi

Sistem informasi akuntansi manajemen dapat membantu organisasi mencapai tujuan yang berkualitas dengan menyediakan varietas suatu laporan dan pengukuran yang

Diharapkan dengan menggunakan salah satu metode dalam sistem pendukung keputusan, Proses perhitungan dengan menentukan kriteria yang telah ditentukan dapat memberikan output