PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PERAWATAN INVENTARIS ASET INSTANSI PADA
KANTOR IMIGRASI KELAS 1 PANGKALPINANG
AHMAD EPENDI
Program Studi Sistem Informasi STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Raya Sungailiat Selindung Baru Pangkalpinang
Telepon (0717) 433506
E-Mail : Ahmad_ependi48@yahoo.co.id
ABSTRACTION
Agencies Immigration Office is a government agency engaged in the ministry. These agencies provide services for all levels of society, services rendered to the public agency can not be separated from the use of assets into a resource agencies that support business process instances.
The process of recording and counting is done at the institution is still using manual systems, ranging from data collection process goods that exist in the company, to preparing reports addressed to the head office.
To support the care and improvement of existing processes in Kntor Immigration Agency, the authors propose to use the computerized system. This system is proposed in order to overcome the problems or obstacles - obstacles often encountered in the current system, such as the process of data collection and reporting items that take a long time. By utilizing the proposed system appropriately, may be further simplify and speed up existing activities in the Office of Immigration Agencies Pangkalpinang
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat membawa pengaruh pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang sudah merupakan tuntutan yang mendasar dewasa ini. Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat sangat diperlukan sebagai pertimbangan proses pengambilan keputusan selanjutnya. Dalam era globalisasi saat ini, informasi berperan penting pada semua aspek kehidupan terutama bagi mereka yang
menekuni dunia bisnis. Kemajuan teknologi khususnya komputer, menjadikan mereka bergerak dibidang bisnis perlu mencermati peluang yang mereka miliki karena komputer merupakan penunjang utama bagi pengguna sistem diera modern ini. komputer sebagai sarana pengolah data membantu untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat, tepat dan akurat. Keterbatasan yang dimiliki oleh pihak intern dalam penyajian informasi akan membawa pada ketidakpuasan dan ketidaknyamanan bagi
pengguna jasa perusahaan. Kantor Imigrasi Kelas 1 Pangkalpinang salah satu instansi yang bergerak di bidang pelayanan publik.
Lembaga ini memberikan pelayanan bagi semua lapisan masyarakat untuk kebutuhan pembuatan Paspor dan lain sebagainya.
Pelayanan yang diberikan instansi kepada konsumen tidak lepas dari penggunaan aset instansi yang menjadi sumber daya pendukung proses bisnis perusahaan.
Pengadaan inventaris dan perawatan inventaris aset instansi yang dilakukan Kantor Imigrasi Kelas 1 Pangkalpinang berguna untuk dapat mengetahui aset dan menjaga semua aset yang dimiliki perusahaan agar dapat digunakan secara optimal.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu susunan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan keluaran informasi yang diperlukan untuk mendukung suatu organisasi.
Sistem informasi dapat digolongkan menurut fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut ini:
a. Transaction Processing System(TPS), suatu sistem informasi yang menangkap dan memproses data tentang transaksi
bisnis. Seperti pesanan(order), kartu catatan waktu, pembayaran, reservasi, dan sebagainya.
b. Management Information System(MIS), suatu sistem informasi yang disediakan untuk menghasilkan laporan yang berorientasi pada manajemen yang berdasarkan pada proses transaksi dan operasi dari organisasi. Atau dengan kata lain menggunakan data transaksi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajer untuk menjalankan bisnis.
c. Decision Support System(DSS), suatu sistem informasi yang membantu mengidentifikasi pengambilan keputusan yang mungkin atau menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen.
d. Executive Information System(EIS), suatu sistem informasi yang mendukung perencanaan dan kebutuhan penilaian dari manajer eksekutif. EIS dikhususkan untuk kebutuhan informasi yang unik dari para eksekutif yang merencanakan bisnis dan menilai pencapaian rencana bisnis tersebut.
e. Expert System(ES), suatu sistem informasi yang menangkap keahlian dari para pekerja dan kemudian menirukan keahlian tersebut untuk dimanfaatkan oleh orang yang tidak ahli.
f. Communications and Collaboration System, suatu sistem informasi yang memberikan peluang komunikasi yang lebih efektif antara para pekerja, mitra, pelanggan, dan para penyalur untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk bekerja sama.
g. Office Automation System, suatu sistem informasi yang mendukung cakupan luas dari aktivitas kantor yang disediakan untuk meningkatkan alur kerja(work flow) antara para pekerja dan membantu karyawan membuat dan membagi dokumen yang dapat mendukung aktivitas kantor sehari-hari.
Komponen Sistem Informasi adalah sebagai berikut:
a. Input, merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.
b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi bernilai tambah.
c. Output, berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.
d. Basis Data, adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
e. Model, Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu. Model- model yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang menunjukkan suatu proses perbandingan logika atau model matematik yang menunjukkan proses perhitungan matematika.
f. Teknologi, teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktunya.
g. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan penyimpanan data.
h. Kontrol, digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.
Fokus utama sistem informasi berbasis komputer adalah untuk aplikasi perkantoran (Office Automation), dimana komputer memiliki porsi semakin berarti untuk aplikasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Sistem
Informasi Manajemen (SIM), dan Decision Support System (DSS).
2.2 Pengembangan Sistem Berorientasi Obyek dengan UML
Menurut Munawar (2005) mendefinisikan obyek sebagai berikut:
Obyek, baik yang konkret maupun konseptual, selalu ada di sekeliling kita.
Sebuah obyek memiliki keadaaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State suatu obyek adalah kondisi obyek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties.
Sedangkan perilaku sebuah obyek mendefinisikan bagaimana sebuah obyek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.
2.3 Unified Modelling Language ( UML ) UML adalah bahasa nyata (grafis)
untuk menggambarkan, menetapkan,membangun, dan mendokumentasikan sesuatu (benda) pada
sebuah perangkatlunak secara intensif.
Dengan UML dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi software, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada hardware, system operasi, dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apa pun.UML lebih cocok untuk penulisan software dalam bahasa- bahasa pemrogramanberorientasi objek seperti C++ (Cbuilder), Java (Jbuider).
UML mendefinisikan notasi dan sitanksis/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram software, dan sintaksis UML mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telahada sebelumnya, yaitu:
a. OOD (Object Oriented Design), dikembangkan oleh Grady Booch.
Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan karyanya dengan notasi dan elemen.
b. OMT (Object Modeling Technique), dikembangkan oleh James Rumbaugh.
Tahapan utama dalam metode ini adalah analisis, design sistem, design obyek, dan implementasi. Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO (Object Oriented).
c. OOSE (Object Oriented Software Engineering), dikembangkan oleh Ivar Jacobson. Metode OOSE lebih memberi penekanan pada usecase. Keunggulan metode ini mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak.
UML merupakan hasil kerja dari konsorsium berbagai organisasi yang berhasil dijadikan sebagai standar baku dalam OOAD (Object Oriented Analysis Design). Untuk membuat suatu model, UML mendefinisikan diagram-diagram grafis berikut ini:
a. Usecase diagram b. Class diagram c. Behaviour diagram:
1) Statechart diagram 2) Activity diagram 3) Interaction diagram:
a) Sequence digram b) Collaboration diagram d. Component diagram
e. Deployment diagram
2.4 Analisa Sistem Berorientasi Obyek Analisa berorientasi obyek(Object- Oriented Analysis) adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk: (Whitten, 2004 :430) a. Mempelajari obyek-obyek yang ada
untuk mengetahui apakah obyek tersebut dapat digunakan berulang kali atau dapat disesuaikan untuk keperluan yang baru.
b. Menggambarkan obyek yang baru atau memodifikasi obyek, yang akan dikombinasi dengan obyek-obyek yang sudah ada ke dalam sebuah aplikasi bisnis komputer yang bermanfaat.
Konsep dasar analisa dan perancangan berorientasi obyek adalah sebagai berikut:
a. Object, sesuatu yang dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan. ( Jeffery L.
Whitten, 2004)
b. Class, sekumpulan objek yang sejenis, yang memiliki perilaku dan attribute yang sejenis. (Jeffery L. Whitten et al, 2004)
c. Attribute, sebuah data yang mewakili karakteristik yang dimiliki obyek.
(Jeffery L. Whitten et al, 2004)
d. Behavior (Perilaku), kumpulan sesuatu yang dapat dilakukan oleh obyek.
Disebut juga sebagai method, operation atau service. ( Jeffery L. Whitten, 2004) e. Inheritance (Turunan), sebuah konsep
dimana method dan / atau attribute yang dimiliki oleh sebuah obyek dapat diturunkan atau digunakan(reused) oleh objek lain. (Jeffery L. Whitten et al, 2004)
f. Polymorphisme, sebuah konsep dimana objek lain dapat merespon operasi yang sama, tetapi dengan implementasi yang berbeda. (Jeffery L. Whitten et al, 2004) g. Message Sending, suatu obyek mengirim
sebuah pesan (message) kepada obyek lain untuk menjalankan sebuah operation dan obyek yang menerima akan
memberikan respon untuk menjalankan operasi tersebut.(Munawar:31)
h. Encapsulation, penggabungan dari beberapa atribut dan perilaku(items) menjadi satu unit. (Jeffery L. Whitten et al, 2004)
i. Aggregation, suatu hubungan dimana satu kelas yang lebih besar berisi satu atau lebih bagian kelas yang lebih kecil.
(Jeffery L. Whitten et al, 2004)
j. Association, hubungan antar obyek yang saling membutuhkan. Hubungan ini bisa satu arah ataupun lebih dari satu arah.
(Munawar, 2004)
k. Generalization, suatu konsep dimana perilaku dan atribut yang umum dibagi ke dalam beberapa jenis kelas obyek yang dikelompokkan (diringkas) kedalam kelas mereka sendiri. (Jeffery L.
Whitten et al, 2004)
3. Metodologi Penelitian
Dalam rangka menyelesaikan rancangan aplikasi desktop ini, Penulis memerlukan data – data (source) yang berhubungan dengan topik yang dibahas.
Adapun metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini:
3.1 Pengumpulan Data a. Tinjauan Lapangan
Penulis mengumpulkan data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian pada Kantor Imigrasi, tinjauan lapangan dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1) Pengamatan (observasi), Pengamatan ini diperlukan untuk melihat secara langsung dalam suatu peninjauan ke lokasi penelitian.
2) Wawancara (interview), Wawancara dilakukan dalam bentuk tanya jawab langsung dengan orang yang terlibat dalam proses penelitian, dalam rangka mendapatkan data dan informasi.
3) Pengumpulan dokumen, Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem ini.
b. Penelitian Kepustakaan
Penulis juga menggunakan berbagai sumber bacaan, baik buku- buku ilmiah, e- book hasil pencarian penulis di internet, catatan semasa kuliah penulis yang berkaitan erat dengan topik perancangan sistem informasi pengadaan dan perawatan inventaris ini dan juga diktat-diktat yang berkaitan dengan judul skripsi.
3.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek Kegiatan - kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ialah:
a. Menganalisa sistem yang ada, yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang dilakukan oleh sistem yang ada.
b. Menspesifikasikan sistem, yaitu menspesifikasi masukan yang ada, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.
Obyek yang dihasilkan dari tahap ini adalah berupa model dari sistem yang ada, sedangkan alat-alat yang digunakan antara lain, yaitu:
a. Activity diagram sistem berjalan, digunakan untuk memodelkan alur kerja atau workflow sebuah proses bisnis dan urutan serangkaian aktifitas di dalam suatu proses bisnis.
b. Dokumen keluaran, analisa dokumen keluaran adalah analisa mengenai dokumen-dokumen keluaran yang dihasilkan sistem.
c. Dokumen masukan, analisa dokumen masukan adalah bagian dari pengumpulan informasi tentang sistem berjalan, dengan tujuan untuk memahami prosedur berjalan.
d. Use case diagram sistem usulan, digunakan untuk menggambarkan hubungan antara use case dengan actor tanpa mendeskripsikan bagaimana aktivitas - aktivitas tersebut di implementasikan.
e. Deskripsi Use Case, digunakan untuk mendeskripsikan fungsi dasar (basic
function) dari sistem, apa yang dapat dilakukan oleh user dan bagaimana sistem merespon.
3.3 Rancangan Sistem Berorientasi Obyek
Tahap Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program.
Alat-alat yang digunakan pada tahap perancangan sistem informasi ini antara lain sebagai berikut:
a. Entity Ralationship Diagram (ERD)
ERD digunakan untuk mempresentasikan hubungan yang terjadi antara satu atau lebih komponen sistem.
b. Logical Record Structure (LRS)
LRS terdiri dari link-link (hubungan) diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya.
c. Table
Tabel/ relasi dihasilkan dari LRS dimana tiap satu LRS akan menjadi satu tabel, dan nama LRS akan menjadi nama tabel.
d. Spesifikasi Basis Data
Spesifikasi Basis Data digunakan untuk menjelaskan tipe data yang ada pada LRS secara detil.
h. Class Diagram
Diagram Kelas (class diagram) adalah suatu diagram yang melukiskan kelas yang sesuai dengan komponen- komponen perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat lunak.
e. Rancangan masukan
Berisi gambaran tentang dokemen masukan yang dibutuhkan oleh sistem yang dirancang.
f. Rancangan keluaran
Berisi gambaran tentang dokumen keluaran yang dihasilkan oleh sistem yang dirancang.
i. Sequence Diagram
Menjelaskan interaksi obyek yang disusun dalam suatu urutan waktu.Urutan waktu yang dimaksud adalah urutan kejadian yang dilakukan oleh seorang aktor dalam menjalankan sistem.
g. Rancangan Dialog Layar
Berisi semua rancangan layar yang dibuat beserta format datanya.
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Use Case Sistem Usulan
a. Use Case Diagram Package Master
Entry Data Barang
Entry Data Supplier
Entry Data Bagian
Entry Data Teknis i Bagian U m um
Gambar 4.9
Use Case Diagram Package Master
b. Use Case Diagram Package Transaksi
Entry Mem o Service Cetak Mem o Minta
Entry Nota
Entry Inventaris
Cetak Mem o Service
<< Include >>
Entry Nota Service Bagian Um um
Entry Mem o Minta
<< Include >>
Gambar 4.10
Use Case Diagram Package Transaksi
c. Use Case Diagram Package Laporan
Bagian Um um
Cetak Laporan Pengadaan Barang
Cetak Laporan Perawatan Inventaris
Gambar 4.11
Use Case Diagram Package Laporan
4.2 Entity Relaitonship Diagram ( ERD )
4.3 Stuktur Tampilan
4.4 Rancangan Layar a. Menu Utama
Gambar IV.16
Rancangan Layar Menu Utama
b. Menu Master
Gambar IV.17
Rancangan Layar Menu Master
c. Entry Data Supplier
Gambar IV.18
Rancangan Layar Entry Data Supplier d. Entry Data Barang
Gambar IV.19
Rancangan Layar Entry Data Barang
e. Entry Data Bagian
Gambar IV.20
Rancangan Layar Entry Data Bagian
f. Entry Data Teknisi
Gambar IV.21
Rancangan Layar Entry Data Teknisi
g. Menu Transaksi
Gambar IV.22
Rancangan Layar Menu Transaksi
h. Cetak Memo Minta
Gambar IV.23
Rancangan Layar Cetak Memo Minta
i. Entry Nota
Gambar IV.24
Rancangan Layar Entry Nota
j. Entry Inventaris
Gambar IV.25
Rancangan Layar Entry Inventaris
k. Cetak Memo Service
Gambar IV.26
Rancangan Layar Cetak Memo Service
l. Entry Nota Service
Gambar IV.27
Rancangan Layar Cetak Nota Service
4.5 Sequence Diagram
a. Squence Diagram Entry Data Supplier
: Bag.Perencanaan dan peng adaan
: FMenuU tam a : FEntrySu ppli er : C trl EntrySupplier : Supplier
Open( )
Open ( )
Inp ut Da ta Suppli er ( )
Sim pan ( )
Sim pan ( ) Sim pan ( )
Di s pl ay ( )
Ubah ( )
Ubah ( ) Ubah ( )
Di s pl ay ( )
Hapus ( )
Hapus ( ) Hapus ( )
Di s pl ay ( )
Ba tal ( )
Batal ( ) Di s pl ay ( )
Ke lua r ( )
Keluar ( ) Di s pl ay ( ) Inp ut D ata Suppli er ( )
Gambar IV.31
Sequence Diagram Entry Data Supplier
b. Squence Diagram Entry Data Barang
: Ba g .Pe re n ca n a a n d a n p e n g a da a n
: FMe n u U ta m a : FEn tryBa ra n g : C trl EntryBa ra n g : Ba ran g
Op e n ( )
Op e n ( )
In p u t D a ta Bara n g ( )
In p u t D a ta Bara n g ( )
Sim p a n ( ) Sim p a n ( )
Sim p a n ( ) D i s p l a y ( )
U b a h ( )
U b a h ( )
U b a h ( ) D i s p l a y ( )
D i s p l a y ( )
D i s p l a y ( )
D i s p l a y ( ) H a p u s ( )
H a p u s ( ) H a p u s ( )
Ba ta l ( )
Ba ta l ( )
Ke lu a r ( )
Ke lu a r ( )
Gambar IV.32
Squence Diagram Entry Data Barang
c. Squence Diagram Entry Data Bagian
: Bag.Pe rencanaan dan pe ngadaan
: FMenuU tam a : FEn tryBa g i a n : Ctrl EntryBagian : Bagia n
Open ( )
Open ( )
Input Data Bagian ( )
In put Data Ba gian ( )
Sim pan ( )
Sim pan ( )
Sim pan ( )
Di s pl ay ( )
Di s pl ay ( )
Di s pl ay ( )
Di s pl ay ( )
Di s pl ay ( )
Ubah ( ) Ubah ( )
U bah ( )
Hapus ( )
Hapus ( )
Ha pus ( )
Batal ( )
Batal ( )
Keluar ( )
Keluar ( )
Gambar IV.33
Squence Diagram Entry Data Bagian d. Squence Diagram Entry Data Teknisi
: Ba g .Pe re n ca n a a n d a n p e n g a da a n
: FMe n u U tam a : FEntryTeknis i : CtrlEn tryTe kn is i : Teknis i
Op e n ( )
Op e n ( )
In p u t D a ta Tekn is i ( )
In p u t D a ta Tekn is i ( )
Sim p a n ( )
Sim p a n ( )
Sim p a n ( )
D i s p la y ( )
D i s p la y ( )
D i s p la y ( )
D i s p la y ( )
D i s p la y ( ) U b a h ( )
U b a h ( )
U b a h ( )
H a p u s ( )
H a p u s ( )
H a p u s ( )
Ba ta l ( )
Ba ta l ( )
Ke lu a r ( )
Ke lu a r ( )
Gambar IV.34
Squence Diagram Entry Data Teknisi
e. Squence Diagram Cetak Memo Minta
: Bag.Perencanaan dan pengadaan
: FMenuUtam a : FMem oMinta : Ctrl Mem oMinta : Mem oMinta : Bagian : Barang : Keluar
Open ( )
Open ( )
GetMem oMinta ( ) GetMem oMinta ( )
Generate ( )
Input Data Mem o Mi nta ( )
Input Data Mem o Mi nta ( )
Cari Barang ( )
Cari Barang ( )
GetBarang ( )
Di s pl ay data barang ( )
Input Jm lMinta ( )
Input Jm lMinta ( )
Tam bah ( )
Tam bah ( )
Cetak ( ) Cetak ( )
Sim pan ( )
Sim pan ( ) View Mem o Minta ( )
Batal ( )
Batal ( )
Keluar ( )
Keluar ( ) Batal ( )
Keluar ( ) Cari Bagian ( )
Cari Bagian ( ) GetBagi an ( )
LOOP
Dis play data bagian ( )
Gambar IV.35
Squence Diagram Cetak Memo Minta f. Squence Diagram Entry Nota
: Bag.Perencanaan dan pengadaan
: FMenuU tam a : FEntryN ota : Ctrl EntryNota : N ota : Supplier : Mem oMinta : Barang : ISI
Open ( )
Open ( )
GetN ota ( ) GetN ota ( )
Gene rate ( )
Pilih TglN ota ( )
Pilih Tgl Nota ( )
Cari Supplier ( )
Cari Supplier ( ) GetSupplier ( )
Di s pl ay Data Supplier ( )
Cari Mem o Minta ( )
Cari Mem o Minta ( ) GetMem oMinta ( )
GetBarang ( ) Di s pl ay
Mem oMi nta ( )
Tam bah ( )
Tam bah ( )
Sim pan ( )
Sim pan ( )
Sim pan Nota ( ) Sim pan ISI ( ) Gene rate
Nota ( )
Batal ( )
Batal ( ) Batal ( )
Keluar ( )
Keluar ( ) Keluar ( ) Loop
Gambar IV.36
Squence Diagram Entry Nota
g. Squence Diagram Entry Inventaris
: Bag.Perencanaan dan pengadaan
: FMenuUtam a : FEntryInventaris : CtrlEntryInventaris : Inventaris : Bagian : Nota : ISI
Open ( )
Open ( )
Input Data Inventaris ( )
Input Data Inventaris ( )
Cari Nota ( )
Cari Nota ( )
GetN ota ( )
Dis play Data Nota ( ) Cari Bagian ( )
Cari Bagian ( )
GetBagian ( ) Dis play Data
Bagian ( )
Sim pan ( )
Sim pan ( )
Sim pan ( )
Batal ( )
Batal ( ) Batal ( )
Keluar ( )
Keluar ( ) Keluar ( )
GetIs i ( )
Gambar IV.37
Squence Diagram Entry Inventaris h. Squence Diagram Cetak Memo Service
: Bag.Pere ncana an dan pen gadaan
: FMenuU tam a : FEn tryMem o Se rvice : CtrlEntryMem oServi ce : Mem oServi ce : Inventaris : Barang : Cetak
Open ( )
Open ( )
Ge t Me m oService ( )
Get Mem oService ( ) Ge nerate ( )
Input Data Mem o Se rvice ( )
Input Data Mem o Service ( )
Cari Inven taris ( )
Ca ri In ve n ta ris ( )
GetInventaris ( )
GetBarang ( ) Di s p l a y D a ta
Inventari s ( )
Tam ba h ( )
Tam bah ( )
C etak ( )
C eta k ( )
Sim pan Mem oService ( )
Sim pan Ce tak ( ) Vie w Me m o
Se rvice ( )
Batal ( ) Ba ta l ( ) Ba ta l ( )
Keluar ( )
Keluar ( ) Keluar ( ) Loop
Gambar IV.38
Squence Diagram Cetak Memo Service
i. Squence Diagram Entry Nota Service
: Bag .Pe re nca n aa n d a n p en g ada a n
: FMen u Uta m a : FEn tryN ota Se rvice : C trl EntryNo ta Se rvi ce : N otaSe rvice : Me m oSe rvice : Te kn is i : Inve n ta ris : Pu n ya
Op en ( )
Op en ( )
Ge t No ta Se rvice ( ) Ge t No ta Service ( )
Ge ne ra te ( )
In p ut Da ta N ota Se rvice ( ) Pilih Tg lN o ta Se rvice ( )
Pilih Tg l No ta Se rvice ( )
In p ut Da ta N ota Se rvice ( )
Ca ri Tekn is i ( )
Ca ri Tekn is i ( )
Ge t Tekn is i ( ) Di s p la y Da ta
Te knis i ( )
Ca ri Me m o Service ( )
Ca ri Me m o Service ( )
Ge t Me m o Se rvice ( ) Ge t In ve nta ris ( ) Dis p la y Da ta
Me m oSe rvice ( )
Ta m b ah ( ) Ta m b ah ( )
Sim pa n ( )
Sim pa n ( )
Sim p an N ota Se rvi ce ( ) Sim p an Pu nya ( )
Ba ta l ( )
Ba ta l ( ) Ba ta l ( )
Ke lu a r ( ) Ke lu a r ( )
Ke lu a r ( ) Ge ne ra te No ta Se rvi ce ( ) L OOP
Gambar IV.39
Squence Diagram Entry Nota Service j. Squence Diagram Cetak Laporan Pengadaan Barang
: Bag.Perencanaan dan pengadaan
: FLapPengadaanINV : CtrlLapPengadaanINV : Mem oMinta : Keluar : Barang : ISI : Nota : Supplier : Inventaris : FMenuUtam a
Open ( )
Open ( )
Pilih Periode Tanggal ( )
Pilih Periode Tanggal ( )
Cetak ( )
Cetak ( )
Get Mem oMinta ( )
Get Inventaris ( ) Get Keluar ( ) Get Barang ( ) Get ISI ( ) Get Nota ( )
Get Supplier ( ) View Laporan
Pengadaan Barang ( )
Keluar ( )
Keluar ( ) Keluar ( )
Gambar IV.40
Squence Diagram Cetak Laporan Pengadaan Barang
k. Squence Diagram Cetak Laporan Perawatan Inventaris
: Bag.Perencanaan dan pengadaan
: FMenuUtam a : FLapPerawatanINV : CtrlLapPerawatanINV : Barang : Inventaris : Cetak : Mem oService : NotaService : Punya : Teknis i
Open ( )
Open ( )
Pilih periode tanggal ( )
Pilih periode tanggal ( )
Cetak ( )
Cetak ( )
Get Inventaris ( )
Get NotServicea ( ) Get Punya ( ) Get Barang ( )
Get Cetak ( ) Get Mem oService ( )
Get Teknisi ( ) View Laporan
Perawatan Inventaris ( )
Keluar ( )
Keluar ( ) Keluar ( )
Gambar IV.41
Squence Diagram Cetak Laporan Perawatan Inventaris
5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan
Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi dan juga solusi pemecahan yang diusulkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Komputerisasi pada rancangan Sistem Informasi Pengadaan dan perawatan inventaris aset perusahaan dapat meningkatkan efisiensi kerja dan memudahkan kepala dinas dalam mengontrol pekerjaan khususnya dalam hal inventarisasi sehingga dapat meningkatkan etos kerja pegawai.
b. Sistem yang dibangun dapat menghasilkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan proses database perencanaan serta meminimalisir kesalahan.
c. Perancangan sistem informasi yang berorentasi objek (Object Oriented) dapat menghasilkan sebuah sistem informasi yang baik dan lebih mudah dipahami oleh orang lain dalam hal struktur perancangannya.
5.2. Saran
Adapun saran–saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut :
a. Perlu adanya pelatihan kepada user yang akan menggunakan system informasi ini, supaya mereka mengetahui bagaimana cara menggunakan dan perawatan sistem informasi ini.
b. Untuk menghindari berbagai kesalahan yang mungkin timbul pada sistem, perlu dilakukan perawatan (maintenance) secara rutin. Pengontrolan data merupakan cara perawatan yang tebaik untuk menghindari berbagai kesalahan.
c. Secara rutin memback-up data-data yang ada untuk menghindari kerusakan data atau kehilangan data.
d. Perlu adanya peningkatan infrastruktur komputer yang digunakan oleh Bagian Umum Instansi Imigrasi Kota Pangkalpinang agar dapat terciptanya efisiensi dan efektivitas yang lebih dalam rangka mendukung sistem informasi ini.
e. Perlu adanya audit paling tidak setiap 3 tahun sekali pada system informasi ini untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan yang terjadi pada sistem informasi yang terbaru dalam rangka mendukung sistem informasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Indrajani, Pengantar dan Sistem Basis Data Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009 Munawar, Pemodelan Visual dengan UML Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
Sutanta Edhy, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011 Sutabri Tata, Analisis Sistem Informasi Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2012
Wahyudi Bambang, Konsep Sistem Informasi dari Bit sampai ke Database Yogyakarta, CV.
Andi Offset, 2008
Widjaya Iwan Kurniawan, Manajemen Proyek Teknologi Informasi Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013