ILMU RESEP TERAPAN
• Mampu bertindak secara bertanggungjawab sesuai ketentuan perundang-undangan, norma dan etika kefarmasian
• Mampu melakukan pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai prosedur .
• Mampu memahami tahapan pengobatan yang rasional
• Mampu menyiapkan resep secara menyeluruh
Tujuan
• Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat. UGM Press.
• Anonim. 2014. Farmakope Indonesia edisi V. Kemenkes RI.
• Ansel, Howard and Shelly J Prince. 2006. Kalkulasi Farmasetik : Panduan untuk Apoteker. Alih bahasa : Cucu Aisyah dan Ella Elviana. EGC.
• Ansel, Howard. Loyd V Allen., Nicholas G Popovich. 2013. Ansel bentuk
Sediaan Farmasetis & Sistem Penghantaran Obat. Edisi 9. Lucia Hendriati.
EGC.
• Bonner, Michael and david Wright. 2013. Penuntun Praktis Perhitungan Farmasi. Edisi 2. Alih bahasa : Lilian Roma Parsaulian. EGC.
Literatur
• Langley, C and Dawn Belcher. 2014. Fasttrack Peracikan dan Penyerahan Obat. Alih bahasa : Gita Cahya Eka Darma. EGC.
• Permenkes RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi, izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian.
• Permenkes RI Nomor 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
• Permenkes RI Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
• Syamsuni. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. EGC.
• Zaman, Nanizar dan Joenoes. 2008. Ars Prescribendi Resep yang Rasional.
Edisi 2. Jilid 1, 2, dan 3. Airlangga Press
Literatur
Definisi
• Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang
mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan
penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan
keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat.
• Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi. Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik
pemerintahan maupun swasta seperti badan pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat tradisional, apotek, dan di berbagai sarana kesehatan.
Ruang lingkup praktik kefarmasian
• Produksi
• Industri obat
• Industri obat tradisional
• Industri Kosmetika
• Industri alat kesehatan dan PKRT
• Distribusi
• PBF
• Pelayanan
• Apotek
• Rumah Sakit
• Puskesmas
• Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
• Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker (Apt) dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).
(PMK No. 889 th 2011)
Pendahuluan
Tenaga Kefarmasian
Apoteker :
- Sarjana Farmasi
- Lulus sebagai Apoteker
- Telah mengucapkan sumpah Apt
- Sertifikat Kompetensi (Organisasi Profesi), berlaku 5 th, dpt diperpanjang
- STRA (KFN) berlaku 5 th, dpt diperpanjang - SIK (Dinkes)
TTK :
- Membantu Apt dlm menjalankan tugas - Sarjana Farmasi
- Ahli Madya Farmasi - Analis Farmasi
- Tenaga menengah Farmasi / AA - STRTTK (KaDinkes Provinsi) - SIKTTK (KaDinkes Kota/Kab)
(PMK No. 889 th 2011)
• Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian (yanfar) tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker
• Standar yanfar adalah tolak ukur yg digunakan sbg pedoman bagi ten- far dlm menyelenggarakan yanfar.
• Yanfar adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kpd pasien yg berkaitan dgn sed farmasi dgn maksud mencapai hasil yg pasti utk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
PMK No. 73 tahun 2016
• Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kpd Apoteker, baik dlm bentuk paper maupun electronic untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yg berlaku.
• Sed. Farmasi adl obat, bhn obat, OT dan kosmetik
PMK No. 73 tahun 2016
• Alkes adl instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yg tdk mengandung obat yg digunakan utk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat org sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
• Bahan medis habis pakai adl alkes yg ditujukan utk penggunaan sekali pakai (single use) yg daftar produknya diatur dlm per-UU.
PMK No. 73 tahun 2016
Ruang lingkup Pelayanan Kefarmasian
1. Manajerial
2. Farmasi klinis
1. Manajerial; pengelolaan sed. Farmasi, alkes, dan bahanmedis habis pakai.
Pengelolaan meliputi :
Perencanaan
Pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pemusnahan
Pengendalian
pencatatan dan,
pelaporan.
2. Pelayanan Farmasi Klinis
Pengkajian resep*
Dispensing*
Pelayanan Informasi Obat (PIO)*
Konseling
Home pharmacy care
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
*Bahasan dalam Ilmu Resep Terapan
Pengkajian resep
Kajian administrasi
• Identitas pasien
• Identitas dokter
• Tanggal penulisan resep
Kesesuaian farmasetika
• Bentuk&kekuatan sediaan
• Stabilitas
• Kompatibilitas
Pertimbangan klinis
• Ketepatan indikasi &
dosis obat
• Aturan, cara dan lama penggunaan obat
• Duplikasi& atau polifarmasi
• Rx obat yg tidak diinginkan
• Kontraindikasi
• interaksi
Tahapan Pengobatan yang Rasional
• Dasarnya Farmakologi dan Farmakoterapi
• Cek kesesuaian obat dengan pasiennya
• Cek apakah obat sesuai untuk penyakitnya
• Periksa dosis obatnya, kombinasinya, interaksinya
• Periksa apakah bentuk sediaannya sudah sesuai untuk pasien tersebut
• Apakah rute pemberiannya sudah sesuai?
• Adakah alternatif obat, bentuk sediaan, rute pemberian dan lainnya
1. Menyiapkan obat sesuai permintaan : menghitung kebutuhan
jumlah, mengambil obat sesuai kebutuhan dg memperhatikan nama obat, tgl kadaluwarsa, dan keadaan fisik obat
2. Melakukan peracikan bila diperlukan 3. Memberi etiket, label...contohnya
4. Memasukkan obat ke dalam wadah yang tepat
Dispensing
• Sebelum obat diserahkan, periksa kembali kesuaian antara resep dgn etiket
• Pastikan identitas pasien
• Menyerahkan obat disertai dengan PIO (cara penggunaan, makmin yg harus dihindari, ES, & cara penyimpanan)
• Menyerahkan obat dg cara yang baik
• Membuat salinan resep (bila diperlukan)
• Menyimpan resep pada tempatnya
• Buat catatan pengobatan (apoteker)
Lanjutan
Penggolongan Obat
• Obat bebas
• Obat bebas terbatas
• Obat keras
• Psikotropik
• Narkotik
Penggolongan Obat Tradisional
• Jamu
• Masih asli bahan alam hanya dengan proses sederhana
• Berupa simplisia asli
• Berupa serbuk simplisia
• Herbal terstandar
• Bahan aktif berupa ekstrak
• Sudah uji praklinis
• Memiliki standar penandaan (marker)
• Bentuk sediaan modern, tablet, kapsul, sirup
• Fitofarmaka
• Sudah dilakukan uji klinis
• Bentuk sediaan modern, tablet, kapsul, sirup
Penandaan
• Cari…
Peringatan
• Cari…
Registrasi
• Cara registrasi
• Kode registrasi DKL, GKL
• cari aturannya di web BPOM
Tugas Minggu ini
• Carilah contoh obat (nama generik dan branded)
berdasarkan penggolongan
(slide 20-21), penandaan (slide 22), peringatan bila ada (slide 23), dan nomor registrasi.
• Dibuat dalam bentuk ppt
• Dikumpulkan di OLU paling lama 6 hari sejak hari ini.
GKL1308517404A1 DKL8519607119A1
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Meliputi :