• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI RUMAH GRAND MAHAKAM CITY SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI RUMAH GRAND MAHAKAM CITY SAMARINDA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

eJournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 ( 4 ) : 586 - 600 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id

© Copyright 2014

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI RUMAH GRAND MAHAKAM CITY

SAMARINDA

Dewi Yulianawati

eJournal Administrasi Bisnis

Volume 2 , Nomor 4 , 2014

(2)

eJournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 ( 4 ) : 586 - 600……

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id

© Copyright 2014

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI RUMAH GRAND

MAHAKAM CITY SAMARINDA Dewi Yulianawati

1

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh marketing mix yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi terhadap keputusan membeli Rumah Grand Mahakam City Samarinda, serta untuk mengetahui variabel marketing mix yang paling berpengaruh. Hasil analisis dengan menggunakan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 17,241 - 0,353 X

1

+ 1,334 X

2

- 0,017 X

3

+ 1,395 X

4

. menunjukkan variabel produk (X

1 =

17,241), harga (X

2

=-0,353), promosi (X

3 =

1,334) dan tempat (X

4 =

-0,017). Nilai R Square (Koefisien Determinasi) sebesar 0,264 atau 26,40%. Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel produk,harga,promosi dan tempat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli rumah grand mahakam city samarinda dengan hasil F hitung 5,478 dengan nilai sig hitung 0,001 <

)0,05. Hasil uji parsial (Uji t) menunjukkan bahwa variabel harga dan tempat yang berpengaruh signifikan sedangkan variabel produk dan promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli rumah grand mahakam city samarinda ini bisa di lihat dari nilai sig hitung dari X2 dan X4 0,001 < 0,005 dan 0,003 < 0,005 yang berati berpengaruh signifikan terhadap kepurtusan konsumen (Y) sedangkan dari X1 dan X3 0,055 > 0,05 dan 0,908 > 0,005 yang berati tidak berpangaruh terhadap keputusan konsumen (Y) . Saran utama bagi Grand Mahakam City Samarinda adalah penelitian yang berhubungan dengan marjeting mix pihak perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk karena variabel produk mempunyai pengaruh yang lemah, sehingga produk sebaiknya lebih ditingkatkan lagi untuk menarik konsumen untuk membeli rumah di Grand Mahakam City.

Kata Kunci : Produk, Harga, promosi, tempat, keputusan konsumen

1

Mahasiswa, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Mulawarman, Email: dewiyul360@gmail.com

(3)

Pengaruh Marketing Mix Keputusan Konsumen Grand Mahakam - Dewi

587 Pendahuluan

Pada masa sekarang ini pembangunan negara semakin meningkat menuju era lepas landas. Pembangunan di sektor perekonomian juga mengalami perubahan yang luar biasa. Hal ini terlihat dengan semakin meningkatnya pendapatan perkapita negara, sehingga secara tidak langsung sangat mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat maka kebutuhan masyarakat akan semakin beraneka ragam sehingga membuka peluang bisnis bagi para produsen. Peningkatan ini tidak hanya dari segi produk saja akan tetapi dari segi kuantitas produknya juga mengalami peningkatan.

Kondisi semacam ini mendorong produsen berlomba-lomba semaksimal mungkin dalam melayani konsumen. Semakin meningkatnya kebutuhan konsumen menyebabkan timbulnya perusahaan-perusahaan baru yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Dimana masing-masing perusahaan berusaha menawarkan keunggulan- keunggulan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkannya. Oleh sebab itu persaingan antar perusahaan yang sejenis maupun yang tidak sejenis semakin ketat karena tingginya permintaan konsumen. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, produsen harus lebih cermat dalam mengamati kebutuhan atau keinginan konsumen dan semakin siap dalam menghadapi pasar.

Salah satu kebutuhan manusia yang mendasar adalah masalah perumahan. Rumah sebagai tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain pakaian dan makanan. Tiap manusia membutuhkan rumah untuk tempat berlindung dan sebagai tempat berkumpul dan berlangsungnya aktivitas keluarga. Sekaligus sebagai sarana investasi.

Fungsi rumah juga telah berubah, dari yang semula hanya sekedar sebagai tempat berlindung. Kini sebuah rumah tak cukup hanya untuk berteduh namun juga dituntut untuk mengakomodir kebutuhan dan keinginan pemiliknya. Seperti produk, harga,promosi,dan tempat.

Dengan kata lain tak cukup hanya asal untuk berteduh namun juga harus bisa menjadi tempat tinggal yang layak.

Namun untuk beberapa negara yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi dan persebarannya tidak merata seperti Indonesia, masalah tempat tinggal masih menjadi polemik. Masih banyak penduduk Indonesia, baik di desa maupun di kota, yang hidup di tempat yang kurang sehat bahkan bisa dikatakan kurang layak untuk ditinggali.

Permasalahan tempat tinggal yang dihadapi oleh penduduk yang tinggal

di daerah pedesaan pada umumnya adalah lemahnya kemampuan

ekonomi serta kurangnya pendidikan dan pengetahuan tentang bagaimana

membangun rumah yang sehat dan layak. Sedangkan permasalahan

yang dihadapi oleh penduduk di perkotaan adalah kurangnya lahan

perumahan di kota yang mengakibatkan harga rumah atau tanah sangat

(4)

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 4 , 2014: 586 - 600

588

tinggi dan sulit didapatkan, ditambah lagi dengan permasalahan seperti lemahnya tingkat ekonomi penduduk kota yang berpengaruh pada kemampuan untuk memiliki rumah.

Saat ini pun dalam membeli Rumah masyarkat tidak hanya melihat faktor harga saja namun mereka mulai mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti faktor tempat, faktor produk dan faktor promosi.

Alasan masyarakat mempertimbangkan faktor harga karena hal tersebut berkaitan dengan pendapatan mereka. Bagi mereka yang memiliki pendapatan besar mungkin harga tidak akan menjadi masalah, tapi mereka lebih mempertimbangkan faktor promosi dan kualitas produk.

Dan untuk faktor tempat merupakan faktor tambahan yang tidak bisa diabaikan karena faktor ini merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah perumahan tersebut layak untuk dihuni seperti keamananya, kebersihannya, kelengkapannya fasilitas umum dan sebagainya.

Kerangka Dasar Teori Marketing Mix

Kotler (2002:18) mendifinisikan Marketing Mix sebagai campuran- campuran dan variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Menurut Sofyan (2009) Marketing Mix adalah kombinasi dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk menjalankan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan didalam pasar sasaran tertentu.

1. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Keberadaan produk karena ada keinginan dan kebutuhan konsumen, jadi kalau tidak ada keinginan dan kebutuhan dari konsumen maka produk tersebut tidak akan ada. Kotler (2002:69).

2. Harga

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin)

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk

dan pelayanannya. Swasta (2004:241). Harga merupakan satu-

satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau

pendapatan bagi perusahaan. Harga merupakan salah satu variabel

bauran pemasaran yang perlu diperhatikan oleh manajemen

perusahaan karena harga akan langsung mempengaruhi besarnya

volume penjualan dan laba yang dicapai oleh perusahaan. Harga yang

ditetapkan harus dapat menutup semua biaya atau bahkan lebih dari itu

yaitu mendapat laba. Tetapi bila harga ditetapkan lebih tinggi akan

(5)

Pengaruh Marketing Mix Keputusan Konsumen Grand Mahakam - Dewi

589 berakibat kurang menguntungkan. Dalam hal ini pembeli akan berkurang, semua biaya mungkin tidak dapat ditutup dan akhirnya perusahaan akan menderita kerugian.

3. Promosi

promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang menyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tjiptono dalam Dahmiri (2009) mengungkapkan bahwa promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promotion mix merupakan kombinasi dari beberapa unsur promosi, yang terdiri dari iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), personal selling, dan publisitas (Public Relations).

4. Place (Saluran Distribusi)

Saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar dan pengecer melalui nama sebuah komoditi, produk, jasa dipasarkan. Jadi saluran distribusi dapat disimpulkan menjadi saluran yang digunakan oleh produsen, berupa serangkaian operasi yang salingbergantung yang terlibat dalam proses untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsume atau pemakai indutri yang siap untuk dipergunakan atau dikomunikasikan. Swasta (2004: 285).

Keputusan Pembelian

Keputusan konsumen membeli adalah tahap dalam pengembalian keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk (Kotler dan Amstrong 2001:226)

Metode Penelitian Uji Reliabilitas

Kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005:42).

k. r

1 k 1 r

Dimana:

a = Koefisien reliabilitas

r = Korelasi antar item

(6)

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 4 , 2014: 586 - 600

590

k = Jumlah item Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item total correlations) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005:45).

rxy n ∑ xy ∑ x ∑ x

n ∑ x ∑ x n ∑ y ∑ y Dimana:

Rxy = Koefisien korelasi (r-hitung)

∑x = Skor variabel independen

∑y = Skor variabel dependen

∑xy = Hasil kali skor butir dengan skor total n = Jumlah responden

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Heteroskedastisitas 4. Uji Autokorelasi Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tujuan penelitian, analisis data dilakukan dengan menggunkan analisis linier berganda. Dalam penelitian ini variabel bebas (X) yaitu empat variabel marketing mix, produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan place (saluran distribusi) (X4),. Sedangkan variabel terikat yaitu keputusan konsumen (Y). Dengan demikian, rumus persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y a b X b X b X b X e Y = Keputusan Pembelian Konsumen

a = Konstanta dari keputusan regresi b1 = Koefisien regresi variabel X1 (produk) b2 = Koefisien regresi variabel X2 (harga) b3 = Koefisien regresi variabel X3 (promosi) b4 = Koefisien regresi variabel X4 (palce) X1 = Produk

X2 = Harga

(7)

Pengaruh Marketing Mix Keputusan Konsumen Grand Mahakam - Dewi

591 X3 = Promosi

X4 = Place

e = error/variabel pengganggu Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independent secara bersama-sama terhadap veriabel dependent. Berikut rumus untung penghitungan koefisien korelasi menurut (Rangkuti, 2003:264):

R ∑ ∑ ∑

Koefisien Determinasi (R

2

)

Pengujian koefisien determinasi ( ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat ditunjukkan dalam SPSS , koefesien determinasi terletak pada Model Summary dan tertulis R Square.

Uji F (Simultan)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F dan uji t. uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84).

!

"#$%&' ( -.)*)*,+

/.+.- 0

Dimana:

k : Jumlah variabel independent n : Jumlah anggota sampel R

2

: Koefisien korelasi ganda

Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati F

hitung

pada alpha (α) 5%:

a. Apabila nilai F

hitung

> F Sig, maka H

0

dotolak dan H

a

diterima b. Apabila nilai F

hitung

< F Sig, maka H

0

diterima dan H

a

ditolak Uji t (Parsial)

Uij t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005:84).

t

hitung

=

312

42

Dimana:

(8)

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 4 , 2014: 586 - 600

592

b

i

: Koefisien regresi S

bi

: Standart Error

Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha (α) sebesar 5% dan derajat kebebasan (n-2). Kemudian dibandingkan antara t

hitung

dengan t

tabel

, maka:

a. Apabila nilai t

hitung

> t Sig, maka H

0

ditilak dan H

a

diterima b. Apabila nilai t

hitung

< t Sig, maka H

0

diterima dan H

a

ditolak Hasil Penelitian dan Pembahasan

Uji Validitas

Berdasarkan hasil Uji Validitas instrumen penelitian didapati bahwa seluruh butir pernyataan yang ada pada kuisioner (X1a, X1b, X1c, X2a, X2b, X2c, X3a, X3b, X3c, X4a, X4b, X4c, Ya, Yb, dan Yc), mempunyai significancy pearson correlation yang lebih kecil dibandingkan dengan 0,05. Dengan demikian seluruh butir pernyataan yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Kemudian dari hasil Uji Reliabilitas diketahui bahwa seluruh variabel memiliki Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliabel. Dengan hasil Cronbach's Alpha yang lebih besar dari 0.6 maka secara keseluruhan variabel penelitian dinyatakan reliabel, dan dasar indikator ini yang akan digunakan pada analisis lebih lanjut.

Uji Asumsi Klasik

Hasil uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi klasik, sehingga dapat dilakukan analisis regresi linier berganda.

Regresi linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 17,241 2,822 6,109 ,000

x1 -,353 ,180 -,237 1,959 ,055

x2 1,334 ,374 1,136 3,568 ,001

x3 -,017 ,145 -,014 ,115 ,908

x4 1,395 ,459 -,994 3,039 ,003

Sumber : Data diolah

a. Dependent Variable: Y

(9)

Pengaruh Marketing Mix Keputusan Konsumen Grand Mahakam - Dewi

593 Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda dari varibel produk (X

1

), harga (X

2

), promosi (X

3

),dan lokasi (X

4

) terhadap keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda (Y) adalah sebagai berikut :

Y = 17,241 - 0,353 X

1

+ 1,334 X

2

– 0,017 X

3

+ 1,395 X

4

1. Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R

2

)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,514

a

,264 ,216 1,88072 1,891

Sumber : Data diolah

a. Predictors: (Constant), x4, x1, x3, x2 b. Dependent Variable: Y

Dalam output SPSS pada Tabel Model 567789

1

diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,514 atau 51,4% yang berarti tingkat hubungan antar produk (X

1

), harga (X

2

), promosi (X

3

),dan lokasi (X

4

) terhadap keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda termasuk pada tingkat hubungan yang sedang/cukup.

Dalam output SPSS diperoleh pada Tabel 4.26 Model 567789

1

nilai koefisien determinasi ( R sebesar 0,264 yang artinya bahwa faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda sebesar 26,4% dan sisanya 73,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel

independen yang terdiri dari (produk , harga , promosi ,dan lokasi)

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan

konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda) yakni

dengan membandingkan Sig F

;<=>?@

dengan Sig F dengan tingkat

kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Hasil uji F dari perhitungan

SPSS sebagai berikut :

(10)

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 4 , 2014: 586 - 600

594

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 77,508 4 19,377 5,478 ,001

b

Residual 215,764 61 3,537

Total 293,273 65

Sumber : Data diolah a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), x4, x1, x3, x2

Berdasarkan perhitungan Uji F diperoleh Sig F hitung sebesar 0,001. Kemudian, apabila Sig F hitung dibandingkan dengan Sig F didapati Sig F hitung lebih kecil $dibandingkan dengan Sig F 0,001 <

0,05. Dengan demikian menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari produk , harga , promosi ,dan lokasi secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda sehingga dapat dinyatakan H

B

ditolak dan H

C

diterima.

3. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda dengan cara membandingkan Sig t

;<=>?@

dengan Sig t dengan tingkat kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperoleh hasil perhitungan SPSS.

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 17,241 2,822 6,109 ,000

x1 -,353 ,180 -,237 1,959 ,055

x2 1,334 ,374 1,136 3,568 ,001

x3 -,017 ,145 -,014 -,115 ,908

x4 1,395 ,459 -,994 3,039 ,003

Sumber : Data diolah

a. Dependent Variable: Y

1. Variabel Produk (X

1

)

Nilai Sig t

;<=>?@

menunjukkan bahwa variabel product (X

1

) sebesar 0,055 bila dibandingkan dengan nilai Sig t maka Sig t

;<=>?@

0,055 >

Sig t 0,05 Maka dapat disimpulkan bahwa H

B

diterima dan H

C

ditolak

(11)

Pengaruh Marketing Mix Keputusan Konsumen Grand Mahakam - Dewi

595 artinya variabel produk secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda (Y).

2. Variabel Harga (X

2

)

Nilai Sig t

;<=>?@

menunjukkan bahwa variabel price (X

2

) sebesar 0,001 bila dibandingkan dengan nilai Sig t maka Sig t

;<=>?@

0,001 <

Sig t 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H

B

ditolak dan H

C

diterima artinya variabel harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda (Y)

3. Variabel Promosi (X

3

)

Nilai Sig t

;<=>?@

menunjukkan bahwa variabel promosi (X

3

) sebesar - 0,908 bila dibandingkan dengan nilai Sig t maka Sig t

;<=>?@

0,908 <

Sig t 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H

B

diterima dan H

C

ditolak artinya variabel promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda (Y).

4. Variabel Lokasi (X

4

)

Nilai Sig t

;<=>?@

menunjukkan bahwa variabel lokasi (X

4

) sebesar 0,003 bila dibandingkan dengan nilai Sig t maka Sig t

;<=>?@

0,003 >

Sig t 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H

B

ditolak dan H

C

diterima artinya variabel lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda (Y).

Variabel Yang Paling Berpengaruh

Variabel yang berpengaruh dominant adalah marketing mix yang terdiri dari produk, harga, tempat/distribusi dan promosi yang memiliki nilai standardized coefficients beta yang paling besar.

Variabel yang paling berpengaruh

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 17,241 2,822 6,109 ,000

x1 -,353 ,180 -,237 1,959 ,055

x2 1,334 ,374 1,136 3,568 ,001

x3 -,017 ,145 -,014 -,115 ,908

x4 1,395 ,459 -,994 3,039 ,003

Sumber : Data diolah

a. Dependent Variable: Y

(12)

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 4 , 2014: 586 - 600

596

Berdasarkan nilai standardized coefficient untuk masing masing variabel, diketahui bahwa variabel harga (X

2

) memiliki nilai standardized coefficient yang terbesar yaitu 1,136. Shingga, melalui angka ini variabel harga (X

2

) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda (Y) dibandingkan dengan tiga variabel lain yang digunakan di dalam penelitian ini.

Pembahasan

Dari keempat variabel independen yang terdiri dari produk, promosi, harga, dan tempat berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa keempat variabel tersebut memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dapat dilihat pada nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,514 atau 51,4% yang berarti tingkat hubungan termasuk pada tingkat hubungan yang sedang/cukup serta dibuktikan dengan Nilai R

2

(Koefisien Determinasi) sebesar 0,264 atau 26,4% yang berarti bahwa variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat menerangkan 26,4% variabel keputusan konsumen membeli rumah pada Perumahan Grand Mahakam Samarinda, sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat pada penelitian seperti kualitas produk, kemudahan angsuran, kebutuhan dan keinginan, serta rekomendasi.

Pada uji f secara serentak, kempat variabel independen yang terdiri dari produk, promosi, harga, dan tempat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan konsumen membeli rumah pada Perumahan Grand Mahakam Samarinda yaitu ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,001 < 0,05.

Pada uji t menunjukkan bahwa dari ketujuh variabel independen tersebut, hanya terdapat dua variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli rumah pada Perumahan Grand Mahakam Samarinda yaitu variabel harga dan variabel lokasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai E

"#$%&'

> E

$F1GH

dan tingkat signifikansi < 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen

membeli rumah di Perumahan Grand Mahakam. Hal ini dapat dilihat dari

tingkat signifikansi yang lebih besar dibandingkan (a), yaitu 0,055 > (a)

0,05. Menurut konsumen dalam keputusan pembelian, bahwa yang perlu

diperhatikan dalam produk tidak hanya kualitas bangunan, desain rumah,

dan ukuran tipe rumah saja. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.12,

terdapat 15,15% responden tidak setuju terhadap keputusan membeli

rumah dikarenakan ukuran tipenya, serta terdapat 21,21% responden

yang sangat tidak setuju terhadap indikator yang menyatakan pembelian

rumah di Perumahan Grand Mahakam berdasarkan ukuran tipe rumah

(13)

Pengaruh Marketing Mix Keputusan Konsumen Grand Mahakam - Dewi

597 yang ingin dibeli. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi yang lebih kecil dibandingkan (a), yaitu 0,001 < (a) 0,05. Hal ini sesuai dengan teori harga menurut Yoeti dalam Ratih Hurriyati (2008:51) harga dapat diartikan sebagai suatu jumlah uang yang harus dipersiapkan seseorang untuk membeli atau memesan suatu produk yang diperlukan atau diinginkannya. Hal ini karena menurut konsumen untuk keputusan pembelian dimana harga mencakup tingkat harga, potongan harga, keringanan angsuran pembayaran menjadi pertimbangan yang dilakukan konsemen sebelum memutuskan pembelian dengan kata lain seberapa besar jumlah uang yang harus dipersiapkan seseorang serta keterbukaan informasi akan adanya potongan harga yang didapat konsumen. Sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara harga dengan keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara antara harga dengan keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam City Samarinda ditolak serta mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2005) yaitu bahwa transaksi suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Dan juga hukum permintaan yang menyatakan bahwa semakin rendah harga barang maka akan semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut ataupun sebaliknya.

Berdasarkan hasil penelitian variabel promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli rumah di Perumahan Grand Mahakam. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi yang lebih besar dibandingkan (a), yaitu 0,908 > (a) 0,05.

Hal ini sesuai dengan teori Tjiptono (2002) promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan. Teknik promosi yang dilakukan oleh PT.

Hasyim Putra Utama hanya melalui brosur serta billboard yang terpasang. Tanggapan konsumen dari promosi yang dilakukan berbeda- beda, berdasarkan penelitian yang dilakukan sebagian besar konsumen tidak tertarik pada promosi yang dilakukan PT. Hasyim Putra Utama melalui billboard. Hal ini dapat dilihat pada hasil penyebaran kuisioner pada Tabel 4.18, 45% responden tidak setuju terhadap indikator promosi melalui billboard. Responden beranggapan promosi semacam ini dinilai kurang efektif, mereka menambahkan bahwa apabila PT. Hasyim Putra Utama lebih meningkatkan lagi promosi penjualannya seperti promosi melalui surat kabar, media elektronik, serta promosi melalui pameran.

Hal ini dimaksudkan agar penjualan rumah di Perumahan Grand

Mahakam lebih meningkat.

(14)

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 4 , 2014: 586 - 600

598

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli rumah Grand Mahakam Samarinda. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi yang lebih kecil dibandingkan (a), yaitu 0,003 > (a) 0,05.

Menurut penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan lokasi Perumahan Grand Mahakam Samarinda terbilang cukup strategis, hal ini dikarenakan posisi perumahan yang tepat berada di tepi jalan raya, tepatnya pada JL. KH. Shiradj Salman. Lokasi perumahan juga bebas dari banjir, akses jalan memadai, dekat dengan lokasi sekolah dan bekerja, serta dekat dengan sarana hiburan. Hal ini dapat dilihat pada hasil penyebaran kuisioner responden pada Tabel 4.19, 46,7% responden sangat seuju terhadap pertanyaan lokasi yang dekat dengan sekolah dan tempat bekerja, serta juga dapat dilihat pada Tabel 4.21, sebanyak 42,42% responden setuju bahwa lokasi perumahan dekat degan sarana tempat hiburan.

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan serta pembahasan-pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka terdapat hal-hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pengaruh secara bersama-sama tiap variabel bebas dalam marketing mix terhadap keputusan konsumen membeli rumah di Perumahan Grand Mahakam City Samarinda diperoleh nilai signifikansi F hitung sebesar 0,001, yang berarti variabel bebas dalam marketng mix mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli rumah.

Pengaruh secara parsial variabel bebas Produk (X1) Harga (X2), Promosi (X3), dan Lokasi (X4) terhadap keputusan konsumen membeli rumah di Perumahan Grand Mahakam City Samarinda didapatkan bahwa hanya terdapat dua variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli rumah yaitu pada variabel Harga (X2) dan variabel Lokasi (X4).

Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel harga mempunyai nilai koefisien regresi baku yang paling besar. Sehingga variabel harga mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya.

Untuk Perusahaan:

Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta

meningkatkan kinerja terhadap harga, karena variabel harga mempunyai

pengaruh yang paling kuat dalam mempengaruhi keputusan konsumen

membeli rumah, diantaranya yaitu dengan memberikan kemudahan syarat-

syarat pembayaran kepada konsumen agar konsumen tidak mengalami

(15)

Pengaruh Marketing Mix Keputusan Konsumen Grand Mahakam - Dewi

599 kesulitan dalam melakukan pembayaran pembelian rumah sehingga keputusan konsumen membeli rumah akan meningkat.

Harga merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap mempengaruhi keputusan pembelian perumahan Grand Mahakkam City Samarinda. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keputusan pembelian pada perumahan Tamansari adalah memberikan harga yang bersaing, memberikan kredit yang lunak dengan tempo pembayaran lebih lama atau yang lainnya. Pemberian harga khusus pada masa promosi dapat mempengaruhi keputusan pembelian perumahan Grand Mahakkam City Samarinda.

Variabel lokasi juga mempengaruhi keputusan pembelian perumahan Grand Mahakkam City Samarinda. Oleh karena itu pertimbangan dalam pemilihan lokasi yang strategis, mudah dijangkau, dan bebas banjir mutlak dipertahankan.

Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi Struktur keputusan pembelian rumah diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel- variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian.

Daftar Pustaka

Assauri, Sofyan. 2004, Manajemen Pemasaran, Cetakan Ketujuh, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Assauri, Sofyan. 2001, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Alma, Bukhari. 2002, Manajemen Pemasaran dan Manajemen jasa, Bandung: Alfabeta

Arthur CS. 1990, Housing, Symbol, Structure, Site, Jakarta: Ghalia Indonesia,

Arthur CS. 1992. Undang-undang RI nomor 4 tahun 1992, Perumahan dan permukiman

Amirullah. 2002, Perilaku Konsumen, Edisi Pertama, Yogyakarta:

Penerbit Graha Ilmu.

Bearden, Ingram. 1998, “Marketing Consep”. Jakarta: Salemba Empat.

Dharmesta, Basu Swasta. 2004, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Dajan, Anton. 2004, “Metode Penelitian Pemasaran”. Malang: UNM Press.

Hurriyati, Ratih.2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung: Alfabeta

Kotler Philip. 2002, Marketing Management, The Millinium Edition,

Prentice Hall Inc Upper Saddle River. New Jersey.

(16)

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2 , Nomor 4 , 2014: 586 - 600

600

Kasali, Renald. 2001, “Membidik Pasar Indonesia,Segmentasi, Targeting, Positioning”. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip. 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi ke 11, (terjemahan oleh Benyamin Molan), Jakarta: PT. Indeks-Gramedia.

Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana wilayah No:

403/KPTS/M/2002, tentang Pedoman teknis pembangunan rumah sederhana sehat (Rssehat), Jakarta: Menteri dalam negeri.

Kotler, Philip. 2000, Hubungan masyarakat dan publisitas, Jakarta.

Lamb, Charles W. Jr, hair. 2001 Pemasaran, Edisi S, penerjemah David Octarevia, Jakarta: Salemba Empat.

Mangkunegara. 1999. “Metode Penelitian Bisnis”. CV, Bandung:

Alfabeta

Mangunwijaya Budiharjo. 1995, Sejumlah masalah permukiman kota, Bandung: Alumni.

Proctor Toni, J. 2001. “Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Meningkatkan Pangsa Pasar”, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Prasetijo Ristiyanti, Ihalauw Jhon. 2004, “Perilaku Konsumen”.Yogyakarta: ANDI

Simamora, Bilson. 2002. ”Panduan Riset Perilaku Konsumen”. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama.

Swasta. 2004, Manajemen Pemasaran modern, Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Tjiptono,Fandy. 2000. Pemasaran Jasa, Malang: Banyumedia

Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tahun 2019 Kabupaten Kebumen melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sudah melaksanakan kegiatan Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1) Lesson study pada mata kuliah genetika pada Prodi Pendidikan Biologi Universitas Mahasaraswati

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap keikutsertaan ibu menjadi akseptor KB Suntik DMPA di BPS Umu Hani adalah faktor usia yaitu sebanyak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons pertumbuhan Padi secara in vitro terhadap berbagai konsenrasi BA berpengaruh nyata terhadap parameter saat munculnya

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara persepsi karyawan terhadap kompensasi dengan motivasi

penelitian terdahulu yang dilakukan Ikhsan dan Ane (2007) menyatakan bahwa komitmen organisasional mampu memoderasi pengaruh anggaran partisipatif pada senjangananggaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kekeliruan kilir lidah (tongue slips) asembling yang dialami oleh anak adalah dikarenakan belum sempurna atau terdapatnya

Definisi operasional dalam konteks ini adalah berhubung dengan istilah-istilah yang berkaitan dengan kajian analisis keperluan pelajar, guru dan kandungan dalam