56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data
Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika dan tes hasil belajar matematika siswa. Data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika diperoleh dari lembar observasi, hal ini berguna untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar matematika siswa diperoleh dari hasil belajar selama penelitian, ini bertujuan untuk mengetahui skor hasil belajar matematika yang diperoleh. Jumlah siswa pada kelas eksperimen yaitu kelas VIII 6 berjumlah 33 siswa, sedangkan pada kelas kontrol yaitu kelas VIII 3 berjumlah 35 siswa.
Rincian masing-masing deskripsi dan analisis data dari instrumen yang digunakan pada penelitian diuraikan dibawah ini:
1. Lembar Observasi
Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi dalam bentuk persentase. Persentase aktivitas siswa ini diperoleh dengan cara jumlah frekuensi masing-masing aktivitas siswa dibagi dengan jumlah siswa kali 100%
selama 4 kali pertemuan. Kemudian masing-masing aktivitas tersebut
dideskripsikan berdasarkan persentase yang diperoleh dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.1
Persentase Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
No Kegiatan PesertaDidik
Pertemuan
I II III IV
1 A1 84% 87% 90% 96%
2 A2 48% 63% 69% 72%
3 A3 51% 57% 69% 84%
4 A4 21% 21% 27% 36%
5 A5 78% 81% 90% 93%
Rata-rata 56% 62% 69% 76%
Keterangan
Sedikit Banyak Banyak
Banyak Sekali
Keterangan :
A
1Membuat pertanyaan pada catatan Post-it.
A
2Menulis jawaban dari pertanyaan pada catatan Post-it A
3Berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan catatan Post-it.
A
4Mempresentasikan jawaban masing-masing kelompok A
5Menanggapi presentasi siswa lain
2. Hasil Belajar Matematika Siswa
Setelah dilakukan tes akhir, diperoleh data tes hasil belajar matematika siswa yang menggunakan strategi belajar aktif tipe Trading Places dan menggunakan pembelajaran konvensional. Tes diujikan berdasarkan materi yang diberikan pada saat penelitian yaitu bangun ruang sisi datar.
Sampel penelitian terdiri dari 68 orang, dengan rincian pada kelas
eksperimen berjumlah 33 orang dan kelas kontrol 35 orang. Nilai tes hasil
belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 4.2
Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas Sampel N
Siswa yang Tuntas
𝒙 𝑺 Ketuntasan
(%) 𝑿
𝒎𝒂𝒌𝒔𝑿
𝒎𝒊𝒏Eksperimen 33 15 71.12 17,73 45% 100 40
Kontrol 35 10 58,57 23,01 28% 100 25
Berdasarkan skor nilai yang diperoleh dengan KKM yang telah ditetapkan sekolah adalah 80, maka dapat dilihat pada kelas eksperimen yang tuntas adalah 15 orang (
1533×100% = 45%), dan yang tidak tuntas 18 orang (
1833×100% = 54%). Sedangkan kelas kontrol yang tuntas adalah 10 orang (
1035× 100% = 28%), dan yang tidak tuntas adalah 25 orang (
2535× 100% = 71%). Berdasarkan tabel skor hasil belajar matematika dapat dilihat siswa yang mencapai KKM lebih tinggi dari kedua sampel adalah kelas eksperimen yaitu sebanyak 15 orang (45%) dan berada dibawah KKM sebanyak 18 orang (54%).
Sedangkan kelas kontrol yang berada diatas KKM sebanyak 10 orang (28%), dan yang berada dibawah KKM adalah 25 orang (71%).
Hasil tes hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dengan
penerapan strategi belajar aktif tipe Trading Places memiliki rata-rata 71,121
dengan nilai tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan nilai terendahnya adalah
40. Sedangkan pada kelas kontrol hasil belajar siswa memiliki rata-rata 58,571
dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendahnya adalah 25. Dari nilai rata-rata
hasil belajar matematika kedua sampel, terlihat kelas eksperimen memiliki rata- rata yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel diperoleh data mengenai hasil belajar matematika siswa melalui tes diakhir penelitian.
Instrument yang digunakan berupa tes tertulis yang terdiri dari 5 butir soal essay. Dari penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, yang artinya hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi belajar aktif tipe Trading Places lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP N 33 Padang.
B. Analisis Data
1. Aktivitas belajar siswa
Aktivitas siswa yang dilihat dalam proses pembelajaran menggunakan strategi belajar aktif tipe Trading Places adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Aktivitas belajar siswa
No Kegiatan Siswa Pertemuan
I II III IV
1 A
184% 87% 90% 96%
2 A
248% 63% 69% 72%
3 A
351% 57% 69% 84%
4 A
421% 21% 27% 36%
5 A
578% 81% 90% 93%
Rata-rata 56% 62% 69% 76%
Kriteria
Sedikit Banyak Banyak
Banyak
Sekali
a. Membuat pertanyaan pada catatan Post-it
Tabel 4.4Persentase siswa yang membuat catatan Post-it
Pertemuan ke Jumlah
Kriteria Siswa Persentase
1 28 84% Banyak Sekali
2 29 87% Banyak Sekali
3 30 90% Banyak Sekali
4 32 96% Banyak Sekali
Pada tabel dan perhitungan, pada pertemuan pertama sebanyak 28 siswa dengan persentase 84%, pertemuan kedua sebanyak 29 siswa dengan persentase 87%, pertemuan ketiga sebanyak 30 siswa dengan persentase sebanyak 90%, dan pada pertemuan keempat sebanyak 32 siswa dengan persentase 96%. Terdapat peningkatan persentase yang termasuk kategori banyak sekali.
b. Menulis jawaban dari pertanyaan pada catatan Post-it
Tabel 4.5Persentase siswa yang m
enulis jawaban dari pertanyaan pada catatan Post-it
Pertemuan ke Jumlah
Kriteria Siswa Persentase
1 16 48% Sedikit
2 21 63% Banyak
3 23 69% Banyak
4 24 72% Banyak
Aktivitas siswa yang membuat pertanyaan pada catatan Post-it pada
pertemuan pertama sebanyak 16 siswa dengan persentase 48% hal ini
menunjukan siswa yang membuat pertanyaan pada catatan Post-it termasuk
dalam kategori sedikit. Pada pertemuan kedua sebanyak 21 siswa dengan persentase 63% meningkat menjadi kategori banyak. Pada pertemuan ketiga sebanyak 23 siswa dengan persentase 69% masih tergolong dalam kategori banyak. Pada pertemuan keempat sebanyak 24 siswa dengan persentase 72% masih tergolong kategori banyak.
c. Berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan catatan Post-it.
Tabel 4.6
Persentase Siswa yang b
erdiskusi dalam kelompok menyelesaikan catatan Post-it
Pertemuan ke Jumlah
Kriteria Siswa Persentase
1 17 51% Banyak
2 19 57% Banyak
3 23 69% Banyak
4 28 84% Banyak Sekali
Aktivitas siswa dalam berdiskusi dalam kelompok pada pertemuan pertama 17 siswa dengan persentase 51% termasuk dalam kategori banyak.
Begitu juga pada pertemuan kedua sebanyak 19 siswa dengan persentase 57% masih tergolong dalam kategori banyak. Pada pertemuan ketiga sebanyak 23 siswa dengan persentase 69% masih dalam kategori banyak.
Pertemuan keempat sebanyak 28 siswa dengan persentase 84% naik
menjadi kategori banyak sekali.
d. Mempresentasikan jawaban yang diperoleh masing-masing kelompok
Tabel 4.7Persentase Siswa yang
mempresentasikan jawaban yang diperoleh masing-masing kelompok
Pertemuan ke Jumlah
Kriteria Orang Persentase
1 7 21% Sedikit Sekali
2 7 21% Sedikit Sekali
3 9 27% Sedikit
4 12 36% Sedikit
Aktivitas siswa dalam mempresentasikan jawaban yang diperoleh masing-masing kelompok. Pada pertemuan pertama dan kedua sebanyak 7 siswa dengan persentase 21% termasuk dalam kategori sedikit sekali.
Pertemuan ketiga sebanyak 9 siswa dengan persentase 27% termasuk
kategori sedikit. Pada pertemuan keempat sebanyak 12 siswa dengan
persentase 36% termasuk kategori sedikit. Dari pembelajaran biasanya
aktivitas siswa dalam mempresentasikan jawaban yang diperoleh masing-
masing kelompok sudah mengalami peningkatan. Tetapi tidak
memungkinkan guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
tampil dalam mempresentasikan jawaban yang diperoleh masing-masing
kelompok karena itu akan menghabiskan waktu pembelajaran, yang
menyebabkan kategori pada aktivitas ini termasuk dalam kategori sedikit
sekali.
e. Menanggapi presentasi siswa lain
Tabel 4.8
Persentase Siswa yang
menanggapi presentasi siswa lain
Pertemuan ke Jumlah
Kriteria Orang Persentase
1 26 78% Banyak Sekali
2 27 81% Banyak Sekali
3 30 90% Banyak Sekali
4 31 93% Banyak Sekali
Aktivitas siswa dalam menanggapi presentasi siswa lain. Pada pertemuan pertama 26 siswa dengan presentase 78%, pertemuan kedua 27 siswa dengan presentase 81%, pertemuan ketiga 30 siswa dengan presentase 90% dan pertemuan keempat 31 siswa dengan presentase 93%.
Pada setiap pertemuan berada pada kategori banyak sekali.
2. Hasil Belajar Siswa
Analisis data hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, apakah diterima atau tidak.
Untuk mengetahui hal itu terlebih dahulu harus dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi terhadap hasil belajar matematika siswa pada kedua sampel.
a. Uji Normalitas Tes Akhir
Uji normalitas hasil belajar matematika siswa kelas sampel dilakukan
dengan menggunakan SPSS (Statistic Product And Service Solution) yaitu
Uji Kolmogorov dan Uji Shapiro Wilk, maka didapatkan kesimpulan yang
terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9
Output Uji Normalitas Sampel Tests of Normality
kelas Kolmogorov-Smirnov
aShapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai VIII.3 ,140 34 ,136 ,960 34 ,416
VIII.6 ,118 34 ,200 ,958 34 ,317
Berdasarkan tabel diatas pada uji kolmogorov-smirnov dan shapiro- wilk terlihat nilai probabilitas atau signifikannya > 0,05 artinya bahwa kedua
kelas sampel nilai siswanya mempunyai variansi yang sama. Dalam menentukan uji normalitas peneliti juga menggunakan bantuan uji liliefors, maka didapatkan kesimpulan sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel 4.10
Perbandingan L
tabelDan L
0No Kelas L
oL
tabelKesimpulan Keterangan 1 VIII.3 0,1201 0,1498 L <
oL
tabelData normal 2 VIII.6 0,0934 0,1542 L <
oL
tabelData normal b. Uji Homogenitas Tes Akhir
Setelah dilakukan uji normalitas selanjutnya dilakukan uji
homogenitas, yang bertujuan untuk melihat kedua kelompok sampel
mempunyai variansi yang homogen atau tidak dilakukan dengan uji
homogenitas variansi juga dilakukan dengan uji F pada taraf nyata 𝛼 =
0,05, dengan menggunakan rumus:
F =
2 22 1
S S
Keterangan : S
12= Variansi hasil belajar eksperimen S
22= Variansi hasil belajar kelas kontrol Berdasarkan data yang diperoleh, maka
S
12= 324,235 S
22=371,315
Lakukan Uji Homogenitas dengan rumus:
𝐹 =
𝑆𝑆1222
𝐹 =
324,235371,315𝐹 = 0,8732
Berdasarkan tabel distribusi F didapatkan harga F
tabeluntuk taraf nyata 𝛼 = 0,05 dan derajat bebas = ( n
1-1, n
2-1) (34, 32) adalah 1,84. Jadi harga F
hitung< F
tabel= 0,8732 < 1,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kelas sampel memiliki variansi yang homogen. Perhitungan lebih jelas dapat dilihat Lampiran XVIII.
c. Uji Hipotesis
Hasil uji normalitas dan uji homogenitas dua variansi data tes hasil
belajar kedua sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan variansi yang homogen. Maka untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan uji-t yang berguna untuk melihat apakah tes hasil belajar
matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe indeks card match dengan lebih tinggi dari pada tes hasil belajar matematika siswa
dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMP.N 33 Padang. Pada uji hipotesis, uji yang dilakukan adalah uji hipotesis satu arah dengan rumus;
𝑡 = 𝑥 − 𝑥
12
𝑠 1
𝑛
1+ 1 𝑛
2𝑡 = 71,121 − 58,571 18,629 1
35 + 1 33
= 12,550 18,629 (0,243)
=12,550 4,527
= 2,772