4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan keadaan atau kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai pada bagian pengembangan karir Kementerian Dalam Negeri dengan total 100 orang.
4.1.1. Deskriptif Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara langsung melalui kuesioner yang disebar dan di isi langsung oleh pegawai pada bagian pengembangan karir Kementerian Dalam Negeri. Pegawai pada penelitian ini meliputi pegawai laki-laki dan perempuan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, subjek di minta untuk mengisi alat ukur penelitian yaitu kuesioner yang berisi pernyataan- pernyataan. Kuesioner kepuasaan kerja berisi 17 ( tujuh belas ) pernyataan dan kuesioner pengembangan karir berisi 19 ( sembilan belas) pernyataan.
a. Kuesioner Penelitian
Kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 100 rangkap kuesioner. Rincian jumlah kuesioner yang dibagikan kepada seluruh pegawai pada bagian pengembangan karir Kementerian Dalam Negeri. Penyebaran kuesioner ini
kembali yaitu 76 rangkap kuesioner. Dari 76 rangkap kuesioner tersebut, seluruhnya digunakan untuk diolah datanya. Berikut ini disajikan mengenai rincian pembagian kuesioner.
Tabel 4.1.
Rincian Penyebaran Kuesioner
No Bagian Disebar Kembali
1. Bagian Perencanaan Kepegawaian 29 19
2. Bagian Pengembangan Karir 31 26
3. Bagian Mutasi 23 20
4. Bagian Disiplin dan Penghargaan 17 11
Jumlah 100 76
b. Usia
Responden yang digunakan pada penelitian ini adalah pegawai yang berusia <25 tahun - >35 tahun. Didapatkan bahwa subjek penelitian yang berusia <25 tahun sebanyak 11 0rang, 26-30 tahun sebanyak 14 0rang, 31- 35 tahun sebanyak 14 orang, >35 tahun sebanyak 37 orang.
Tabel 4.2.
Deskripsi Responden Frekuensi
<25 tahun 11
26-30 tahun 14
31-35 tahun 14
>35 tahun 37
Jadi berdasarkan hasil di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini banyak pada usia >35 tahun.
c. Jenis Kelamin
Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran kuesioner maka di peroleh data tentang jenis kelamin responden. Sebagian responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 39 sedangkan yang berjenis kelamin wanita sebanyak 37 orang.
Tabel 4.3.
Deskripsi Responden Frekuensi
Pria 39
Wanita 37
Jadi berdasarkan hasil di atas responden dalam penelitian ini memiliki jenis kelamin pria.
4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1. Uji Validitas Kepuasan Kerja
Uji validitas skala kepuasan kerja dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program statistik SPSS versi 23.0 for windows. Dari perhitungan uji validitas yang terdiri dari 17 item yang di nyatakan semua item dalam perhitungan ini valid. Berikut ini tabel item valid pada skala kepuasan kerja.
Tabel 4.4.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 48,2895 36,795 ,533 ,890
VAR00002 47,9474 39,197 ,540 ,888
VAR00003 48,3026 38,134 ,514 ,889
VAR00004 48,4737 37,719 ,586 ,886
VAR00005 48,7368 38,676 ,479 ,890
VAR00006 48,2237 40,363 ,381 ,892
VAR00007 48,1316 38,729 ,587 ,886
VAR00008 48,1974 39,387 ,458 ,890
VAR00009 48,0000 39,867 ,551 ,888
VAR00010 48,0921 38,458 ,716 ,883
VAR00011 48,1053 38,495 ,724 ,882
VAR00012 48,1842 37,646 ,655 ,883
VAR00013 48,2895 41,035 ,355 ,893
VAR00014 48,2632 38,996 ,464 ,890
VAR00015 48,1184 38,879 ,640 ,885
VAR00016 48,3947 37,762 ,596 ,885
VAR00017 48,0395 39,132 ,633 ,885
4.2.2. Uji Validitas Pengembangan karir
Uji validitas skala pengembangan karir dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program statistik SPSS versi 23.0 for windows. Dari perhitungan uji validitas yang terdiri dari 19 item yang di nyatakan semua item dalam perhitungan ini valid. Berikut ini tabel item valid pada skala pengembangan karir.
Tabel 4.5.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 52,9079 38,991 ,462 ,904
VAR00002 52,6974 38,374 ,666 ,897
VAR00003 52,7763 39,349 ,513 ,902
VAR00004 52,5395 41,212 ,301 ,907
VAR00005 52,6842 37,872 ,754 ,895
VAR00006 52,7500 41,070 ,427 ,903
VAR00007 53,0658 38,196 ,606 ,899
VAR00008 52,8816 39,572 ,532 ,901
VAR00009 52,7763 39,563 ,557 ,900
VAR00010 52,7368 40,143 ,504 ,902
VAR00011 52,7632 39,143 ,635 ,898
VAR00012 52,9079 38,618 ,629 ,898
VAR00013 52,6184 40,986 ,361 ,905
VAR00014 52,7500 40,963 ,446 ,903
VAR00015 52,6447 38,952 ,676 ,897
VAR00016 52,7632 39,970 ,458 ,903
VAR00017 52,7368 39,156 ,598 ,899
VAR00018 52,6316 39,009 ,620 ,898
VAR00019 52,6842 37,739 ,714 ,895
4.2.3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan menguji skor antar item dengan menggunakan rumus Crobanch Alpha.
Ukuran yang dipakai untuk menunjukan pernyataan tersebut reliabel, apabila nilai Cronbach Alpha diatas 0,700.
Tabel 4.6.
Reliabilitas skala kepuasan kerja dengan pengembangan karir
Skala Cronbach’s Alpha Keterangan
Kepuasan Kerja .893 Reliabel
Pengembangan Karir .905 Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, dapat diketahui bahwa seluruh variabel yang digunakan dinyatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,700.
4.3. Teknik Analisis Data
4.3.1. Uji Korelasi Product Moment
Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara pengembangan karir dengan kepuasan kerja adalah dengan menggunakan korelasi produt moment. Kegunaan dari korelasi ini yaitu untuk menguji dua variabel, mengetahui kuat lemah hubungan, dan mengetahui besar retribusi. Dalam penelitian ini analisis korelasi person digunakan untuk menjelaskan derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).
Adapun kriteria penilaian korelasi menurut Sugiyono (2003;216) yaitu : Tabel 4.7.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.000 Sangat Kuat
Tabel 4.8.
Berdasarkan dari hasil output diatas menunjukan bahwa koefisian korelasi sebesar 0,763, dengan signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan data tersebut dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan signifikansinya.
Jika signifikansi >0,05, maka Ho diterima Jika signifikansi <0,05, maka Ho ditolak
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00001 Pearson Correlation 1 ,763**
Sig. (2-tailed) ,000
N 76 76
VAR00002 Pearson Correlation ,763** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 76 76
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada penelitian ini terlihat bahwa koefisien korelasi adalah 0,763 dengan signifikansi 0,000. Karena signifikansi <0.05, maka Ho ditolak, berarti Ha di terima. Artinya ada hubungan antara pengembangan karir dengan kepuasan kerja pada pegawai biro kepegawaian di Kementerian Dalam Negeri.
4.4. Pengujian Hipotesis 4.4.1 Uji Koefisien Determinan
Untuk mengetahui besarnya hubungan antara pengembangan karir dengan kepuasan kerja dapat dilihat dari nilai korelasi dan koefisien determinasi. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kolom R. Menunjukkan seberapa baik variabel-variabel bebas memprediksikan hasil (multiple correlation coefficient). Kisaran nilai R adalah 0 hingga 1. Semakin nilai R mendekati angka 1, maka semakin kuat variabel- variabel bebas memprediksikan variabel terikat. Namun, ketepatan nilai R ini lebih disempurnakan oleh kolom Adjusted R Square yang merupakan koreksi atas nilai R.
Kolom Adjusted R Square. Fungsinya menjelaskan apakah sampel penelitian mampu mencari jawaban yang dibutuhkan dari populasinya. Kisaran
nilai Adjusted R Square adalah 0 hingga 1. Pedoman interpretasi atas nilai Adjusted R Square adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9.
<0.10 Buruk Ketepatannya
0.11-0.30 Rendah Ketepatannya
0.31-0.50 Cukup Ketepatannya
>0.50 Tinggi Ketepatannya
Dengan menggunakan spss 23.0 diperoleh koefisien determinasi sebagai berikut :
Tabel 4.10.
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,763a ,583 ,577 4,28818
a. Predictors: (Constant), VAR00002
Dari hasil output diatas diketahui nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.583 (nilai 0.583 adalah angka pengkuadratan dari koefisien korelasi atau R, yaitu 0.763×0.763=0.583). Besarnya angka koefisien determinasi (R Square) 0.583 sama dengan 58.3% sedangkan sisanya 41,7% dipengaruhi variabel lain diluar variabel penelitian. Angka tersebut mengandung arti bahwa hubungan pengembangan karir dengan kepuasan kerja pada pegawai biro kepegawaian
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan secara garis besar bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima. Penguji melakukan try out pada alat ukur yang telah di susun untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid atau tidak.
Dengan menggunakan 34 responden dari pegawai negeri yang ada di Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Tangerang. Yang mana hasilnya adalah alat ukur yang digunakan dalam peneltiian ini terdapat 3 pernyataan yang tidak valid pada variabel kepuasan kerja sehingga pernyataan yang valid ada 17 dan terdapat 1 pernyataan yang tidak valid pada variabel pengembangan karir sehingga pernyataan yang valid ada 19 pernyataan. Berdasarkan dari 100 rangkap kuesioner yang disebarkan dengan total pengembalian kuesioner sebanyak 76 rangkap. Dari 76 kuesioner tersebut , seluruhnya digunakan untuk diolah datanya.
Dari data penelitian yang dilakukan maka diperoleh data deskriptif responden yakni, dari 76 data responden jenis kelamin pria sebanyak 39 responden dan jenis kelamin wanita sebanyak 37 responden. Sementara untuk usia mayoritas responden berusia >35 tahun.
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas, dapat di ketahui bahwa seluruh variable yang digunakan dinyatakan valid karena memiliki nilai diatas 0,30 dan memiliki nilai Cronbach Alpha di atas 0,700.
Berdasarkan uji korelasi yang telah dilakukan koefisien korelasi adalah 0,763 dengan signifikansi 0,000, maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara pengembangan karir dengan kepuasan kerja pada pegawai biro kepegawaian Kementerian Dalam Negeri yang menjadi responden.
Pada perhitungan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.583 yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat tinggi ketepatannya pada pengembangan karir dengan kepuasan kerja.
Dari seluruh perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui terdapat hubungan antara variabel pengembangan karir dengan kepuasan pegawai, yang berarti bahwa jika pengembangan karir meningkat maka kepuasan kerja juga akan meningkat.
Pengembangan karir yaitu setiap karyawan harus mempunyai gambaran yang jelas tentang anak tangga tertinggi apa yang bisa dicapainya selama dia menampilkan kinerja yang memuaskan (Sondang P. Siagiaan (2006:203). Karir merupakan keseluruhan jabatan atau posisi yang mungkin diduduki seseorang dalam organisasi dalam kehidupan kerjanya, dan tujuan karir merupakan jabatan tertinggi yang akan diduduki seseorang dalam suatu organisasi.
Kepuasan Kerja merupakan sejauh mana individu merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya (Marihot Tua Efendi Hariadja (2002:290). Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Kepuasan kerja akan mempengaruhi produktivitas yang sangat diharapkan manager. Untuk itu, manager perlu memahami apa yang harus dilakukan untuk menciptakan kepuasan kerja karyawan/pegawai.
Kepuasan kerja karyawan/pegawai dalam suatu perusahaan memiliki andil yang cukup besar pada pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan yang telah
dapat dikaitkan dengan hasil positif yang mereka harapkan. Kepuasan kerja yang tinggi merupakan suatu organisasi dikelola dengan baik dan pada dasarnya merupakan hasil manajemen perilaku yang efektif.
Dengan demikian suatu perusahaan atau instansi dalam usaha pencapaian tujuannya harus bisa memperhatikan kepuasan kerja karyawannya/pegawainya yang meliputi harapan-harapan dan kebutuhan-kebutuhan. Apabila yang diharapkan karyawan/pegawai dengan kenyataan hanya terdapat kesenjangan yang kecil berarti masih terdapat kepuasan dalam diri karyawan/pegawai tersebut.