• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSFORMASI MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TRANSFORMASI MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI 255 JANUARI 2021 WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

USK MENUJU PTN-BH:

TRANSFORMASI MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY

USK terus berupaya meningkatkan statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Langkah ini untuk menguatkan institusi agar dapat

berkiprah lebih luas di tingkat global.

(2)

JANUARI 2021 JANUARI 2021

18 19

Mutu Mutu

T

ahun 2021 merupakan era baru pembangunan dan peningkatan mutu Universitas Syiah Kuala (USK). Ini dimulai dengan era internasionalisasi berdasarkan master plan pengembangan mutu berkelanjutan USK yang dirancang sejak tahun 2007 sampai 2026 dan dikuatkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang USK periode 2020-2024. Awal tahun 2021 ini, ada dua agenda besar USK untuk melanjutkan pembangunan mutu berkelanjutannya, yaitu perubahan status dari BLU menjadi PTN-BH dan pengusulan dokumen ISK (Instrumen Suplemen Konversi) Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dari A menuju PT Unggul.

Kedua upaya ini merupakan program penguatan organisasi dan mutu USK agar menjadi lebih mandiri. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan pelayanan akademik, daya saing lulusan, dan kemitraan/kerja sama. Potensi USK menjadi PTN-BH sangat besar karena di samping telah melaksanakan BLU dan meraih WTP, USK juga memiliki kekuatan SDM, asset, dan kerja sama.

Di sisi akademis, USK kesempatan

besar meraih APT Unggul karena telah dua kali meraih APT A dan memiliki sistem penjaminan mutu internal yang terstruktur, terukur, serta berkelanjutan.

Sejalan dengan dukungan pemerintah yang mempermudah proses menjadi PTN-BH melalui Permendikbud No. 4 Tahun 2020 Tentang Perubahan Permendikbud No.

88 Tentang Perubahan PTN Menjadi PTN Badan Hukum, maka proses

transformasi menjadi PTN-BH semakin lancar bagi PTN termasuk USK. Saat ini, persyaratan menjadi PTN-BH menyangkut tingkat dan derajat kemampuan PTN menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi bermutu, mengelola organisasi PTN berdasarkan prinsip tata kelola yang baik,

memenuhi standar minimum kelayakan finansial, menjalankan tanggung jawab sosial, dan berperan dalam pembangunan perekonomian. Dari persyaratan tersebut USK telah layak untuk dikembangkan menjadi PTN-BH, walaupun dari sisi kelayakan finansial harus menjadi fokus utama untuk terus ditingkatkan seperti PTN lainnya. Saat ini, dari 122 PTN yang ada di Indonesia baru ada 11 PTNBH, 34 PTN berstatus BLU, 77 PTN berstatus PNBP.

Dari sisi eksistensi, prestasi dan pemeringkatan nasional maupun internasional dalam lima tahun terakhir ini, USK berhasil memperbaiki posisinya. Kampus ini menduduki peringkat 23 dari 4.498 perguruan tinggi dengan 25.548 program studi yang ada di Indonesia. Pada tahun 2019, USK menempati peringkat kinerja mahasiswa pada posisi 18, peringkat 8 Webometrics, peringkat 14 Scopus, dan peringkat 16 Sinta.

Sementara untuk QS ranking, USK menempati posisi 12, Scimago Institution Rangking posisi 17, UniRank posisi 27, dan Greenmetrics posisi 31.

Peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian juga ditunjukkan melalui komitmen pendanaan. Komitmen pendanaan internal adalah 10 persen dari PNBP sampai tahun 2018. Setelah USK menjadi PTN-BLU pada 2019, kampus ini mengalokasikan 15 persen dari PNBP sesuai Surat Menristekdikti No. 039/M/III/2016. Prasarana dan sarana penelitian di USK didukung dengan 184 unit laboratorium yang tersebar di berbagai jurusan fakultas.

Laboratorium ini digunakan untuk praktikum mahasiswa maupun penelitian mahasiswa dan dosen.

Salah satu manfaat PTN-BH ini adalah kampus memperoleh otonomi yang lebih luas. Perguruan tinggi negeri dapat berperan sebagai kekuatan moral, otonomi akademi, dan otonomi pengelolaan keuangan berdasarkan aturan yang berlaku.

Melalui PTN-BH, perguruan tinggi diharapkan mampu merespon setiap perubahan dan mempunyai kapasitas untuk mengembangkan program baru atau menutup program yang sudah

ada sesuai perkembangan. Selain itu, pengelolaan sumber daya perguruan tinggi dapat dilakukan lebih luas untuk mempercepat peningkatan mutu, kualitas lulusan, peran sosial, ekonomi, dan kesejahteraan civitas akademik.

Satu hal yang paling penting dipersiapkan dari awal yaitu kekuatan internal USK untuk mempertahankan mutu manajemen dan akademik sejalan dengan persiapan menjadi PTN-BH. Upaya untuk menjadi PT Unggul adalah keharusan sebagai ukuran tertinggi dari pencapaian sistem penjaminan mutu internal USK ke depan.

Selain dari sisi dokumen usulan PT Unggul, program peningkatan mutu berkelanjutan harus terus dikawal dan diprioritaskan.

Khususnya dalam memenuhi kriteria unggul dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui sistem pengelolaan administrasi, keuangan, dan akademik berbasis risiko (risk management). Setiap elemen SNDIKTI dan elemen Standar Mutu Perguruan Tinggi yang telah disepakati wajib dilaksanakan dengan target melampaui standar mutu pendidikan tinggi nasional sehingga peringkat USK dapat meraih kluster 1 PT Indonesia. Secara umum dapat diartikan bahwa PTN-BH merupakan capaian optimal USK menjadi PT otonom. Sedangkan PT Unggul adalah capaian tertinggi USK sebagai lembaga akademik yang wajib diraih bersama. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari seluruh civitas akademika agar proses mewujudkan USK PTN-BH dan unggul secepatnya dapat terwujud. []

Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc

Kepala Pusat Pengembangan Sistem Manajemen Mutu LP3M USK/ Dosen Fakultas Pertanian USK.

POTENSI USK MENUJU

PTN-BH DAN PT UNGGUL

(3)

EDISI 256 FEBRUARI 2021 WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

RAKER USK:

MEMPERCEPAT TRANSFORMASI MENUJU PTN-BH

Rapat kerja tahun 2021 menjadi momentum USK untuk kembali memperkuat komitmennya menuju PTN-BH. Tekad tersebut terealisasikan

dalam berbagai program kerja yang telah disepakati bersama.

(4)

FEBRUARI 2021 FEBRUARI 2021

18 19

M

erdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai

keilmuan dan memiliki softskill yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Menurut Nadiem Makarim, kemerdekaan berpikir harus dimiliki terlebih dahulu oleh para pendidik sebelum mengajarkannya pada peserta didik.

Ada lima kebijakan terkait paket Kampus Merdeka ini, yaitu;

1. Sistem akreditasi perguruan tinggi

2. Belajar di perguruan tinggi (hak belajar tiga semester di luar program studi

3. Kemudahan dalam membuka program studi baru

4. Penerimaan mahasiswa baru 5. Perubahan status menjadi

Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).

Namun, ketentuan ini belum diberlakukan untuk bidang pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu, untuk menerapkan MBKM perguruan tinggi akan menghadapi konsekuensi dari kebijakan tersebut sehingga diperlukan perencanaan yang baik di antaranya dalam hal fleksibilitas kurikulum (dalam kampus, e-learning dan luar kampus), fleksibilitas administrasi

kurikulum (antar dan lintas prodi, fakultas, perguruan tinggi dalam dan luar negeri), kebijakan penganggaran (misalnya untuk kerja sama), dan kebijakan kerja sama antar dan lintas prodi, fakultas, perguruan tinggi, antar lintas dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja, serta antar dan lintas negara.

Berkaca pada perubahan kurikulum di Indonesia, gagasan yang dimunculkan adalah lulusan mampu bersaing di era revolusi industri. Pertanyaannya, apakah kurikulum sebelumnya tidak dapat

menggali potensi tersebut? Apa perbedaan mendasar kurikulum sebelumnya dengan kurikulum merdeka belajar? Setidaknya terdapat tiga hal berbeda yang ditawarkan dari MBKM.

1. Kompetensi umum. Konsep Merdeka Belajar mendorong agar terciptanya suasana belajar yang tidak menekankan pada pencapaian skor atau peringkat. Gebrakan penilaian dalam kemampuan minimum, meliputi literasi, numerasi, dan karakter. Pada bidang literasi, kemampuan yg diharapkan adalah mahasiswa berpikir logis untuk mengabstraksi maksud dan tujuan dari materi (bukan menghafal). Sedangkan pada bidang numerik, mahasiswa diharapkan memahami konsep formula dan mampu menerapkannya untuk menyelesaikan masalah yang lebih luas. Sementara itu, pada karakter, pengembangan softskill menjadi salah satu komponen penting yang terasah melalu kegiatan-kegiatan merdeka belajar. Pada era industri 4.0 yang mengadopsi machine learning dan kecerdasan buatan (AI), dibutuhkan pekerja yang kritis dan memiliki analisis yang mumpuni untuk membuat keputusan dan kesimpulan yang tepat dan akurat.

2. Perluasan penilaian belajar. Pada kurikulum sebelumnya, penilaian utama didasarkan pada hasil ujian. Namun, pada program merdeka belajar penilaian diberikan dari penugasan dan portofolio. Pada model penilaian ini, mahasiswa akan ditantang

untuk mampu berinovasi dan dapat memberikan solusi atas fenomena masalah yang ada.

3. MBKM diharapkan mendorong pengembangan potensi ketrampilan yang dibutuhkan pada abad 21, diantaranya komunikasi secara lisan dan tulisan, berpikir kritis (termasuk refleksi diri), kefasihan digital, keragaman dan kerja sama, etika dan tanggung jawab profesionalisme, dan kefasihan dalam mendapatkan serta mencerna informasi. Beberapa keterampilan ini bisa diterapkan di segala posisi atau industri pekerjaan.

Perbedaan kurikulum dalam program MBKM sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1, dapat dilakukan di dalam program studi dan di luar program studi. Kegiatan itu meliputi pertukaran pelajar, magang kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusian, kegiatan wirausaha, studi independen, dan membangun desa atau Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT).

Esensi kebijakan ini dalah memberikan pilihan ruang belajar yang lebih luas kepada mahasiswa agar dapat memperoleh pengalaman belajar serta dapat mengembangkan, mengasah, memperluas, dan memperdalam kompetensi di luar kampus sendiri, selain untuk penguatan kelembagaan yang lebih profesional.

Dari delapan program yang diusung MBKM, sebenarnya tidak seluruhnya baru bagi perguruan tinggi, hanya saja perbedaannya terletak pada durasi pelaksanaan, fleksibilitas

lokasi tempat dilaksanakannya berbagai kegiatan pembelajaran, dan mendorong minat dan bakat yang dimiliki mahasiswa.

Bagi Universitas Syiah Kuala (USK), program MBKM menjadi salah satu momentum implementasi penguatan karakter mahasiswa yang bertujuan menyiapkan lulusan yang tangguh, adaptif, selaras dengan kebutuhan zaman, serta siap menjadi pemimpin di masa depan dengan semangat kebangsaan yang tinggi. USK telah memiliki pedoman penguatan karakter mahasiswa yang disosialisasikan pada tahun 2020 (http://lp3m.unsyiah.ac.id/

id/dokumen-unsyiah). Panduan ini memuat nilai dan karakter yang selaras dengan implementasi MBKM dan kebutuhan global terhadap lulusan. Mahasiswa tidak hanya mampu beradaptasi namun memiliki ketahanan mental menghadapi berbagai persoalan, juga mampu menawarkan solusi.

Selain itu, Universitas Syiah Kuala juga melakukan berbagai upaya implementasi program MBKM dengan menyelaraskan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya program ini dengan baik. Di antaranya proses perubahan status perguruan tinggi, perbaikan sistem akreditasi untuk program studi/fakultas, terlibat aktif dalam kompetisi-kompetisi ilmiah nasional, dan penyesuaian kurikulum dengan program MBKM, dan berbagai inovasi lainnya.

Implementasi MBKM di USK

diharapkan dapat mengembangkan mahasiswa dalam minat bakat, membangun jejaring (networking) luas, dan memiliki daya saing kompetitif. []

Dr. Marty Mawarpury, M.Psi. Psikolog

Pusat Pengembangan Pendidikan LP3M USK/

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) USK

MENGUATKAN POTENSI UNGGUL MELALUI MERDEKA BELAJAR

Mutu Mutu

(5)

EDISI 257 MARET 2021 WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

KULIAH TATAP MUKA:

BELAJAR OPTIMAL

DENGAN SALING MENJAGA

Universitas Syiah Kuala akhirnya kembali melaksanakan kuliah tatap muka setelah hampir setahun tertunda. Pelaksanaannya dibatasi hanya bagi angkatan 2019 dan 2020. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, USK terus

berupaya mengoptimalkan kegiatan pembelajarannya di masa pandemi ini.

(6)

MARET 2021 MARET 2021

18 19

U

niveritas Syiah Kuala (USK) pada tanggal 15 Februari 2021 telah melaksanakan pembelajaran tatap muka untuk sebagian mahasiswa dan kegiatan tertentu. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini dilaksanakan berdasarkan surat edaran Rektor Nomor: B/6108/

UN11/PK.00.03/2020. Dalam surat tersebut angkatan 2019 dan 2020 diizinkan untuk mengikuti kuliah secara tatap muka. Selain itu, pembelajaran praktik, praktikum, kegiatan laboratorium, dan seminar mahasiswa juga diizinkan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Apakah kebijakan kuliah tatap muka secara bertahap ini sudah tepat mengingat ancaman Covid-19 masih belum berakhir? Tentu saja kebijakan ini diambil setelah

mempertimbangkan dan mengkaji perkembangan kasus Covid-19 di Aceh dan Indonesia. Ketidakpastian ini juga menjadi pertimbangan.

Mahasiswa tidak bisa terus-menerus mengikuti pembelajaran secara daring karena mutu lulusan nantinya menjadi berkurang.

Fakta pertama, pembelajaran jarak jauh atau daring merupakan bencana, terutama bagi siswa yang kurang beruntung. Saat kelas online dilaksanakan banyak mahasiswa yang tidak hadir karena berbagai alasan, seperti tidak ada sinyal, tidak

ada kuota internet, tidak memiliki laptop, handphone bermasalah, jadwal kuliah yang sering berubah, serta tautan Zoom yang tidak dapat diakses. Hal ini menjadi menyebabkan capaian pembelajaran tidak tercapai sebagaimana

mestinya sehingga untuk melahirkan lulusan yang unggul semakin sulit.

Fakta kedua, pembelajaran secara langsung dapat dilakukan dengan aman dengan mengikuti protokol kesehatan yang benar.

Beberapa sekolah swasta dan umum

sudah beroperasi dengan aman di banyak negara.

Fakta ketiga, bahwa situasi ini sangat merugikan siswa kurang mampu. Mereka tidak dapat mengikuti pembelajaran secara optimal dan kebutuhan finansial untuk belajar menjadi meningkat.

Ada beberapa alasan lainnya kenapa kuliah tatap muka secara bertahap ini harus segera dilaksanakan. Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) USK pada

Juli 2020, melakukan survei kepada 4.194 mahasiswa dari berbagai program studi tentang pembelajaran daring. Hasil survei menunjukkan 23 persen mahasiswa menganggap pembelajaran online yang telah dilaksanakan teroganisir dengan baik. Sebanyak 52 persen mahasiswa merasa biaya pembelajaran daring lebih mahal. Tercatat 19 persen mahasiwa merasa pembelajaran daring membuat proses

pembelajaran menjadi lebih efektif.

Sebanyak 88.27 persen mahasiswa merasa tidak semua mahasiswa memiliki akses internet.

Hasil survei juga menunjukkan sebanyak 73 persen mahasiswa merasa respon dosen yang tertunda membuat mahasiswa frustasi.

Sebanyak 56 persen mahasiswa merasa tidak memiliki komputer pribadi yang memiliki spesifikasi yang baik untuk belajar daring.

Sementara itu, 59 persen mahasiswa merasa tidak setuju jika generasi muda sekarang dianggap lebih menyukai pembelajaran jarak jauh/daring. Kemudian 76 persen mahasiswa tidak setuju jika pandemi Covid-19 nanti berakhir pembelajaran daring masih terus dijalankan, dan 75 persen mahasiswa lebih menyenangi kuliah tatap muka.

Berdasarkan survei ini,

mahasiswa merasa kegiatan belajar secara online belum terkelola dengan baik dan terbebani secara finansial.

Mahasiswa lebih menyenangi kuliah tatap muka dari pada melalui media pembelajaran seperti Zoom dan e-learning. Whatsapp dianggap media belajar online yang lebih efektif dibandingkan e-learning, Zoom, Webex, dan lainnya.

Survei ini mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran online pada semester genap 2019/2020.

USK telah merespon keadaan ini dengan melaksanakan webinar terkait cara menggunakan teknologi dan media pembelajaran kepada dosen dan mahasiswa; perbaikan sistem e-learning USK; penambahan infrastruktur yang mendukung pembelajaran online; dan kebijakan kuliah tatap muka bagi mahasiswa baru.

Pelaksanaan kuliah tatap muka secara bertahap di USK disambut baik oleh mahasiswa dan dosen.

Mereka sangat bersemangat dan merasa lebih puas karena dapat berinteraksi langsung dalam proses belajar mengajar ini. Adapun poin penting yang perlu diperhatikan oleh USK yaitu tetap memperkenalkan teknologi, media, dan teknik pembelajaran online kepada mahasiswa dan dosen mengingat masih banyak mahasiswa yang harus kuliah secara daring serta tuntutan zaman.

USK perlu meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung sistem pembelajaran online agar fasilitas e-learning dan layanan online lainnya dapat dimanfaatkan dengan baik. USK perlu membuat kajian efek dari pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang sedang dilaksanakan terhadap peningkatan jumlah kasus Covid-19 di USK. Jika tidak memberikan efek, mudah-mudahan angkatan yang lebih senior juga diizinkan secara bertahap untuk kuliah tatap muka.

Semoga pademi Covid-19 ini segera berakhir sehingga mahasiswa dapat belajar tatap muka kembali. Amin. []

Rahmaddiansyah, S.Si, M.Sc

Pusat Informasi dan Evaluasi LP3M USK/

Dosen Fakultas Pertanian USK

Menjamin Mutu

saat Kuliah Tatap Muka

Mutu Mutu

(7)

EDISI 258 APRIL 2021 WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

Kehadiran Rumah Sakit Pendidikan di Universitas Syiah Kuala diharapkan dapat mendukung pelayanan kesehatan prima bagi masyarakat,

sekaligus meningkatkan riset di bidang kesehatan.

MEWUJUDKAN LAYANAN

KESEHATAN PRIMA

DAN PENDIDIKAN BERMUTU

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala

(8)

APRIL 2021 APRIL 2021

18 19

L

azimnya universitas fokus pada pengembangan ilmu dan teknologi. Seiring berjalannya waktu, universitas dari negara-negara industri mulai menyesuaikan diri dengan kondisi terkini. Penyesuaian ini diperlukan agar ilmu yang diperoleh mahasiswa sesuai dengan perkembangan, khususnya di bidang sains dan teknologi.

Terutama bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan karier sebagai peneliti dan meneruskan pendidikan hingga ke jenjang S3. Jika pun ada hanya sedikit ilmu terapan, tetapi sering kali tidak sampai pada penciptaan komoditi atau jasa apalagi

pemasarannya.

Konon hanya politeknik atau pendidikan vokasi yang berorientasi pada pasar kerja. Namun yang terjadi di Indonesia, lulusan vokasi

pun tidak mendapat pekerjaan.

Bahkan sebagian lulusan memilih melanjutkan ke universitas dengan harapan peluang kerja lebih besar.

Hampir semua lulusan berharap mendapat pekerjaan (sebagai karyawan) dan sangat sedikit yang berpikir menciptakan pekerjaan atau berwirausaha.

Zaman telah berubah, tetapi masih banyak universitas yang lambat menyadarinya. Bahkan masih banyak universitas yang merasa seperti dulu, yaitu cara konvensional yang paling benar dan perlu

dipertahankan (bersifat konservatif) sehingga kurikulum menjadi sangat kaku. Di zaman digital, orang dapat belajar secara otodidak baik iptek maupun sosial budaya. Ego sektoral dan sekat antardisiplin ilmu semakin tidak relevan karena permasalahan di dalam masyarakat bersifat kompleks dan multidisiplin. Cara berpikir anak milenial tidak selalu runtut A-B-C. Melainkan bisa saja C-B-A atau A-C-D, dan sebagainya.

Misalnya seseorang dapat langsung belajar teknik budidaya ikan arwarna, baru kemudian mempelajari zoology

mempelajari konsep-konsep dasar fisika laser. Keterampilan yang dikuasai seseorang disetarakan dan seringkali lebih dihargai dari pada sekedar gelar akademik.

Di perguruan tinggi (kurikulum KKNI) orang yang terampil menggunakan teknologi las dapat disetarakan dengan dosen yang bergelar minimal magister. Google dalam merekrut pekerjanya mengutamakan keterampilan dari pada gelar akademik calon pekerja. Kepopuleran mengalahkan kecendekiawanan; calon legistalif

yang bergelar profesor dan doktor kalah populer dengan kandidat dari pelawak dan artis.

Kemenristekdikti telah mengeluarkan panduan kurikulum perguruan tinggi yang menekankan pentingnya mengadopsi konsep revolusi industri dalam administrasi dan akademik, termasuk

aplikasi-aplikasi online. Saat ini, Kemendikbud sudah mulai merespon kesenjangan keterampilan lulusan perguruan tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan menghadirkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dosen dan mahasiswa diajak mendapatkan pengalaman aplikatif dari DUDI. Universitas memfasilitasi maksimal 20 SKS untuk mahasiswa belajar di luar program studi dan 40 SKS belajar di luar kampus.

Terdapat delapan kegiatan di kampus yang diprogramkan dalam MBKM, yaitu mengajar di sekolah, magang/praktik industri, proyek desa, pertukaran pelajar, penelitian/riset, wirausaha, studi/

proyek independen, dan proyek kemanusiaan. Tujuan utama program ini untuk memperluas wawasan mahasiswa menghadapi lapangan kerja yang multidisiplin dan multitalenta. Selain itu, memperkenalkan kualitas lulusan perguruan tinggi ke dunia usaha dan industri, memberi pengalaman kepada mahasiswa tentang dunia kerja dan interaksi sosial.

Mahasiswa yang memiliki keterampilan mumpuni dan berkarakter baik diharapkan dapat

dikenal dan akhirnya diundang bekerja di DUDI. Mahasiswa dan dosen juga diharapkan dapat kebebasan berinovasi sesuai dengan bakat sehingga muncul produk/

jasa inovasi yang pada akhirnya menciptakan lapangan kerja.

Institusi perlu mempersiapkan mahasiswa yang mengikuti MBKM baik hardskill maupun softskill agar tujuan MBKM dapat tercapai.

Sebagai tindak lanjut dari persiapan tersebut program studi perlu mempersiapkan sejumlah mata kuliah pilihan yang mendorong persiapan pembelajaran luar kampus dan dapat diekivalensi dengan kegiatan-kegiatan mahasiswa di luar kampus. Mata kuliah pilihan tidak harus semuanya bertujuan untuk memperdalam bidang keilmuan yang sangat spesifik. Namun, dapat juga bertujuan untuk pengembangan softskill yang sangat diperlukan dalam dunia kerja.

Unit bisnis yang ada di universitas dapat menjadi pusat pembinaan praktik kewirausahaan bagi mahasiswa atau lulusan yang baru tamat. Bisnis yang berbasis pemasaran online mestinya dapat berkembang pesat tanpa dibatasi oleh ketersediaan tempat usaha, kantor, atau pengawai tetap.

Contohnya unit percetakan dan penerbitan Syiah Kuala University Press yang merupakan bagian dari Badan Pengembangan Unit Bisnis USK yang berhasil mendapatkan order lebih banyak dari luar daerah.

Ini dikarenakan pengelolanya menggunakan jasa teknologi pemasaran online. []

Prof. Dr. Adlim, M.Sc

Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M)/Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Upaya Universitas Merintis

Lapangan Kerja untuk Alumni

Mutu Mutu

ikan tersebut. Sederhananya aplikasi dulu baru kembali ke ilmu dasar.

Sangat memungkinkan seseorang terlebih dahulu belajar aplikasi laser kemudian baru

(9)

EDISI 259 MEI 2021

WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

Semangat inovasi adalah kunci keberhasilan suatu bangsa menuju kemandirian.

Karena itu, Universitas Syiah Kuala terus bertekad menyalakan semangat inovasi sekalipun dalam kondisi pandemi Covid-19. Salah satunya dengan

menciptakan Mobil Listrik Glueh 1.0

Mobil Listrik Glueh 1.0

Semangat Inovasi

di Masa Pandemi

(10)

MEI 2021 MEI 2021

18 19

U

niversitas Syiah Kuala (USK) terus berkomitmen untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas proses pembelajaran, academic mobility, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk itu, USK terus mendorong diri untuk bisa melangkah jauh lagi dalam memperoleh akreditasi internasional. Salah satu akreditasi internasional yang kini tengah digalakkan oleh USK yakni akreditasi internasional ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der

Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik).

ASIIN merupakan lembaga akreditasi internasional yang

berasal dari Jerman untuk disiplin ilmu rekayasa, matematika, sains, pertanian, dan biologi.   Akreditasi internasional ASIIN merupakan akreditasi berbasis luaran

(Outcome Based Accreditation). Hal penting yang harus ditunjukkan adalah program studi sudah mengimplementasikan pendidikan berbasis luaran (Outcome

Based Education/OBE) dengan menunjukkan evaluasi ketercapaian luaran program (Program outcome).

Selain itu, institusi juga

harus menunjukkan komitmennya dalam memfasilitasi implementasi OBE. Akreditasi internasional ASIIN bertujuan untuk mencapai kualitas dan standar internasional yang berdampak pada pengembangan mutu pendidikan yang berkelanjutan.

Pelaksanaan akreditasi diperlukan sebagai standar yang telah ditetapkan untuk mengukur kualitas lembaga. Dalam hal ini USK telah menyiapkan tiga

tahun 2020, USK sudah memiliki lima program studi yang sudah terakreditasi internasional yaitu akreditasi Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) dengan status Provisional Accreditation (PA). Pencapaian di kancah global tersebut akan terus ditingkatkan.

Akreditasi ASIIN merupakan akreditasi yang menarik karena spesifik terhadap bidang-bidang tertentu. Titik fokus akreditasi ASIIN ialah pada learning

outcome, subtansi pembelajaran, dan kompetensi lulusannya.

Adapun tahap akreditasi ASIIN meliputi tahap persiapan, tahap proses akreditasi, dan tahap pascaakreditasi. Adanya evaluasi pascaakreditasi dilakukan supaya proses penjaminan mutu tetap berjalan dan berlanjut, sehingga prosedur akreditasi bukanlah hal yang mudah dan banyak hal serta indikator ketat yang harus dipenuhi untuk terus berkesinambungan.

Menurut lembaga pemeringkat Scimago Institutions Rankings (SIR) yang telah melakukan penilaian terhadap seluruh universitas di dunia temasuk juga merilis daftar universitas terbaik di Indonesia tahun 2021. USK menduduki peringkat ke 13 secara nasional sedangkan untuk ranking internasional berada di urutan 726. SIR merupakan Lembaga pemeringkatan yang memiliki indikator tersendiri dalam penilaian yaitu berdasarkan kinerja penelitian, inovasi, dan dampak sosial.

Pencapaian yang telah raih di

kancah global tersebut akan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan mendorong prodi di lingkungan USK untuk mendaftar dan mengikuti akreditasi internasional karena memilik arti penting untuk menjamin mutu pendidikan, kerjasama global, dan reputasi. Berbagai upaya terus dilakukan dan dipersiapkan di antaranya workshop pelaksanaan kegiatan fasilitas akreditasi internasional dan koordinasi antarprodi dengan mengusung berbagai topik.

Workshop ini dilaksanakan bersama tiga fakultas di lingkungan USK, yaitu Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Workshop ini

menghadirkan narasumber yang telah qualified, di antaranya Helmy Yusuf, S.Si., M.Sc., Ph.D selaku sekretaris Badan Penjaminan Mutu Universitas Airlangga dan juga sebagai ASIIN International Accreditation Expert/Assessor and Representative for Indonesia.

Kemudian Dr. dr. Maftuchah Rochmanti, M.Kes selaku ketua Satuan Penjaminan Mutu Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang membahas tentang penguatan kurikulum program studi berbasis outcome based education (OBE).

Selanjutnya Rini Rachmawati, Ns.

MN., Ph.D selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin yang memaparkan tentang penguatan penulisan dokumen evaluasi diri atau SAR (Self-Assessment  Report) sesuai format ASIIN. []

Amsir, S.Si, M.Sc

Pusat Penguatan Akreditasi dan Klusterisasi LP3M USK/Dosen Fakultas Teknik USK

ASIIN Akreditasi

Internasional di USK

Mutu Mutu

program studi untuk mengikuti akreditasi internasional ASIIN yaitu Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Sebagaimana pada

Akreditasi ASIIN

merupakan akreditasi

yang menarik karena

spesifik terhadap

bidang-bidang

tertentu.

(11)

WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

Persoalan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Semua pemangku kebijakan pendidikan harus terlibat aktif sesuai perannya. Begitu pula Universitas Syiah Kuala melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, siap bersinergi mewujudkan pendidikan berkualitas.

FKIP USK:

Bergerak Sinergis Meningkatkan Kualitas Pendidikan

EDISI 260 JUNI 2021

(12)

JUNI 2021 JUNI 2021

18 19

P

eningkatan mutu pendidikan tinggi hendaknya dilakukan secara sinergi. Mulai dari peningkatan sistem tata kelola kelembagaan, perumusan kebijakan sesuai standar yang ditetapkan perguruan tinggi secara mandiri yang selaras dengan SN-Dikti, proses akademik yang dijalankan, sistem evaluasi mutu pendidikan, sistem kendali dengan melakukan analisis menuju perbaikan, hingga peningkatan mutu untuk memenuhi target dari standar yang telah ditetapkan. Hal tersebut merupakan siklus mutu bagi lembaga pendidikan tinggi yang harus dijalankan secara terstruktur, terukur, dan terencana.

Lembaga pendidikan tinggi juga harus memiliki budaya mutu yang kuat guna membangun pendidikan bermutu. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkembang, seperti faktor eksternal dengan lahirnya era baru yaitu era revolusi

industri 4.0 yang sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, serta adanya tingkat kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Faktor internal terkait dengan kualitas perguruan tinggi yang harus dicapai melalui standar pengukuran pemeringkatan dan klusterisasi, serta terlaksananya standar mutu pada masing-masing program studi guna memenuhi standar akreditasi nasional 4.0.

Mutu pendidikan yang berpengaruh pada kualitas lulusan sejalan dengan target yang ditetapkan pemerintah melalui 7 agenda pembangunan yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu

meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Untuk mencapai target tersebut, perguruan tinggi wajib memiliki perangkat manajemen mutu yang disusun sesuai dengan visi dan misinya. Kerangka tersebut disusun dengan tujuan menghasilkan lulusan bermutu yang berdaya guna bagi perkembangan taraf kehidupan masyarakat.

Demi terselenggaranya pendidikan bermutu yang selaras dengan

kebijakan pemerintah, perguruan tinggi wajib menerapkan perangkat penjaminan mutu secara sistemik.

Seiring dengan pemberlakuan kebijakan baru sistem pendidikan tinggi melalui program kampus

mengikuti tuntutan perkembangan melalui rumusan sistem manajemen mutu yang tepat. USK haruslah mengikuti arah paradigma baru pendidikan yaitu mengedepankan layanan mutu pendidikan dan menerapkan akuntabilitas publik melalui survei kepuasan pengguna.

Selain itu, pemenuhan seluruh kriteria akreditasi sesuai dengan SN-Dikti harus terus dilakukan. Evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan melalui siklus mutu dengan berpegang teguh pada prinsip “terukur” seluruh program kerjanya, “tepercaya” sistem layanan mutu pendidikanya, dan

“terunggul” budaya mutunya, mulai dari universitas, fakultas dan prodi.

USK, perguruan tinggi jantong atee rakyat Aceh, harus berperan sebagai agen pembangunan (agent of development) dalam mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaan perguruan tinggi harus didasarkan pada prinsip manajemen modern, total quality management (TQM), yang menegaskan bahwa seluruh elemen dalam sistem perguruan tinggi harus berfungsi secara maksimal. TQM ini berguna untuk menjadi pedoman yang dapat mengarah pada upaya peningkatan mutu secara menyeluruh, berlangsung terus-menerus, dan berkesinambungan (continues improvement).

Untuk mewujudkan itu semua, diperlukan syarat-syarat normatif yang tertuang dalam beberapa asas, yaitu: komitmen, internally driven, tanggung jawab/pengawasan melekat, kepatuhan kepada rencana, evaluasi, dan peningkatan mutu berkelanjutan.

Komitmen seluruh masyarakat

kampus sangat dibutuhkan dalam menghasilkan mutu terbaik. Peran besar seluruh penggiat mutu dapat membawa USK menjadi salah satu kampus terbaik yang menjadi pilihan masyarakat Indonesia dan dunia.

Pusat Audit Mutu Internal Terintegrasi (PAUT) LP3M USK sebagai salah satu Pusat yang berfokus pada tercapainya target kinerja program studi dan sangat concern dalam mewujudkan budaya mutu melalui Audit Mutu Internal (AMI), menjalankan programnya secara terstruktur, sistematis, dan terintegrasi. Dalam pelaksanaan program utamanya, PAUT mengharapkan dapat bergerak secara sinergi dengan unit-unit penjamin mutu yang ada di fakultas dan prodi, serta dapat menjadi kolega yang baik bagi seluruh program studi di lingkup USK. Upaya ini diharapkan dapat membawa perubahan yang positif bagi terlaksananya budaya mutu serta menjadi motivasi bagi seluruh program studi untuk meningkatkan kinerjanya yang terukur melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Tambahan (IKT) prodi.

Hal ini penting guna memenuhi standar yang ditetapkan SN-Dikti yang tertuang di dalam instrumen AMI sebagai bentuk evaluasi, analisis, dan rekomendasi terhadap perbaikan pada peningkatan mutu pendidikan.

Tujuannya untuk menghasilkan layanan pendidikan bermutu untuk memenuhi tantangan pendidikan masa depan dan pemenuhan standar akreditasi nasional. Mari jadikan tahun 2021 sebagai tahun penguatan USK menuju kampus merdeka dengan budaya mutu yang kuat dan layanan pendidikan prima. Penguatan ini untuk menghasilkan lulusan berkualitas demi USK yang lebih baik. []

Nurlaili, S,Pd., M.Pd

Anggota Pusat Audit Mutu Internal Terintegrasi LP3M Unsyiah/ Dosen Fakultas FKIP Unsyiah

PARADIGMA BARU MEMBANGUN

MUTU PENDIDIKAN DI USK

Mutu Mutu

merdeka-merdeka belajar, dan juga terlaksananya budaya mutu sesuai standar nasional Pendidikan tinggi dengan kriteria baru akreditasi 4.0.

Universitas Syiah Kuala atau yang sekarang disingkat dengan USK, terus memacu mutu pendidikan melalui program-programnya. Selain itu, penerapan sistem mutu terpadu yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) USK melalui program yang dirancang oleh masing- masing pusat dapat memperkuat budaya mutu di lingkup USK, yang meliputi seluruh fakultas dan prodi yang bermuara pada satu tujuan yaitu memberi layanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas.

Mutu perguruan tinggi dapat dilihat dalam dua perspektif; Quality in Fact, mutu yang sesungguhnya sebagai hasil proses pembelajaran sesuai dengan klasifikasi tujuan pendidikan dan kompetensi dasar yang dimiliki para lulusan sebagaimana yang tertuang dalam rumusan profile lulusan intitusi. Selain itu, Quality in Perception yaitu mutu lulusan yang diukur dengan kepuasan pelanggan dan bertambahnya minat pelanggan eksternal terhadap lulusan (Muhaimin dkk, 2007: 37). Kedua perspektif tersebut bila ditelaah secara komprehensif, sangat selaras dengan program kerja pemerintah yang bertujuan meningkatnya mutu lulusan dengan kompetensi yang berdaya saing tinggi guna memenuhi kebutuhan revolusi industri dan tercapainya standar mutu pendidikan guna memenuhi kriteria akreditasi 4.0.

Untuk mencapai target tersebut, USK harus memperkuat dirinya dengan berbagai strategi dalam meningkatkan mutu pendidikan yang mampu

(13)

WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik);

BERSAMA MEWUJUDKAN CITA-CITA

EDISI 261 JULI 2021

Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi adalah upaya

pemerintah untuk memberikan akses pendidikan bagi

semua anak bangsa.

(14)

JULI 2021 JULI 2021

18 19

Z

aman yang serba modern sekarang ini menuntut sistem pendidikan dan pembelajaran di kampus harus terus up-to-date dan efektif serta efisien. Salah satu metode pembelajaran adalah berbasis e-learning, yaitu suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.

Selama pendemi Covid-19 yang terjadi semenjak akhir tahun 2019, sistem e-learning sudah diterapkan di perguruan tinggi. Berbagai media dimanfaatkan dalam proses e-learning seperti komputer, smartphone, dan internet yang didukung juga dengan software- nya. Menurut Rosenberg (2001) karakteristik e-learning bersifat jaringan yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat,

menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Hal ini merupakan transformasi pembelajaran yang dulunya dilakukan secara manual menjadi berbasis teknologi dan informasi.

Dalam proses e-learning memiliki banyak kelebihan di antaranya memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, dan visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005:253). E-learning menjadi lebih efektif karena mudah diserap dengan adanya fasilitas multimedia berupa video, gambar, suara, dan teks. Selain fleksibel

dengan tempat dan waktu, bahan pembelajaran pun mudah diakses peserta e-learning berulang kali.

Namun, untuk penguasaan materi sangat tergantung pada semangat dan daya serap mahasiswanya, bisa dimonitor dan diuji dengan e-test.

Selain memiliki kelebihan, e-learning juga memiliki beberapa kekurangan seperti terbatasnya akses internet bagi yang berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet tidak stabil.

Kemudian biaya akses internet yang masih tergolong mahal juga menjadi kendala.

Kendala selanjutnya kurangnya interaksi antara dosen dan

Penerapan E-learning di Indonesia

RISET terbaru yang dilakukan The Conservation−portal sumber berita dan analisis yang independen dari akademisi dan komunitas peneliti−

menunjukkan bahwa e-learning bisa menjadi masa depan pembelajaran perguruan tinggi di Indonesia selepas pandemi. Survei tersebut melibatkan 682 responden dari beberapa perguruan tinggi negeri dan juga swasta di Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Riset dilakukan selama bulan April 2020 dengan menyebarkan survei online ke seluruh Indonesia.

Lebih dari 70 persen dari responden adalah mahasiswa, sisanya dosen dan petinggi universitas.

Mayoritas responden mengapresiasi baik keputusan manajemen perguruan tinggi melakukan pembelajaran dengan metode daring selama pandemi.

Mereka juga menilai kualitas dosen dan fasilitas yang ada cukup mendukung pelaksanaan kuliah melalui metode daring.

Dalam surveinya tersebut, lebih dari separuh responden menilai perencanaan dan pelaksanaan online learning di lingkungan kampus mereka sudah sangat baik. Hampir 60 persen dari separuh responden juga mengatakan bahwa kualitas pembelajaran online learning sama baiknya dengan kelas biasa.

Selain itu, mayoritas responden juga menyepakati bahwa tujuan pembelajaran juga tercapai dengan baik meski dilakukan lewat pembelajaran daring.

Secara keseluruhan, lebih dari separuh responden menilai pemantauan dari petinggi universitas atas pelaksanaan e-learning pada masa pandemi Covid-19 ini berjalan sangat baik. Sementara itu ketika ditanyakan mengenai persentase mata kuliah yang perlu dipertahankan lewat e-learning, mayoritas

responden memilih antara 50-75 persen dari seluruh mata kuliah bisa disampaikan melalui e-learning.

Sedangkan, hampir sepertiga dari responden merasa hanya 30-50 persen dari mata kuliah yang masih bisa menggunakan metode daring.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa e-learning bisa menjadi masa depan pendidikan tinggi di Indonesia.

The Conservation juga merekomendasikan tiga hal, yaitu dosen harus dibekali keterampilan pembelajaran yang interaktif, dosen juga harus dibekali kecakapan teknis, dan memperbaiki fasilitas online learning.

Sejauh perkembangan

e-learning sampai saat ini, berbagi platform sudah digunakan dalam proses e-learning seperti Zoom, Google Classroom, Edmodo, Youtube dan sebagainya. Bahkan, di Indonesia ada platform yang sudah direkomendasikan oleh Kemendikbud yaitu Rumah Belajar, Meja Kita, Icando, IndonesiaX, Google for Education, Kelas Pintar, Microsoft Ofice 365, Quipper School, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius, dan Cisco Webex. Dari platform di atas ada yang bisa video conference, ada yang bisa memposting materi, dan ada yang memiliki ruang diskusi. []

Fakhrurrazi, S.E., M.M

Anggota Pusat Pengembangan Standar Mutu Pendidikan dan Kurikulum LP3M USK/Dosen Fakultas FEB USK

E-Learning; Metode

Pembelajaran Masa Depan

Mutu Mutu

mahasiswa karena model e-learning yang satu arah. Hal ini akan susah mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sukar dipahami oleh mahasiswa. Kekurangan e-learning selanjutnya materi yang diajarkan direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang

berbeda-beda tergantung kepada kemampuan si pengguna. Ada yang cepat menangkap dan ada yang tidak. Kekurangan terakhir kurangnya fokus bagi sebagian mahasiswa selama proses e-learning.

Melihat kelebihan dan kekurangannya, e-learning bisa menjadi alternatif model pembelajaran baru yang

memaksimalkan peran mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan sensasi belajar yang berbeda. Begitu juga bagi dosen selaku tenaga pendidik. Keberadaan e-learning memberi dampak baru dan harus mampu beradaptasi dengan cara pengajaran yang disampaikan berbeda dengan gaya konvensional.

Kemudian diperlukan keahlian dalam menyediakan materi pembelajaran yang menarik untuk digunakan melalui e-learning.

Ada tiga faktor penting yang mendukung pembelajaran e-learning agar berjalan lancar, yaitu sumber daya manusia yang handal, sarana dan prasarana pendukung, serta implementasi pembelajaran.

Pembelajaran e-learning bisa berjalan dengan maksimal ketika tiga faktor tersebut bisa saling mendukung.

(15)

EDISI 262 AGUSTUS 2021 WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

Perguruan tinggi harus terlibat aktif dalam upaya penyelamatan lingkungan. Sebab itu, Universitas Syiah Kuala terus menguatkan tekadnya dalam mewujudkan sustainable green campus melalui program UI GreenMentric

UI GreenMetric

Langkah Nyata Menuju Sustainable

Green Campus

(16)

AGUSTUS 2021 AGUSTUS 2021

18 19

U

I GreenMatric merupakan lembaga pemeringkatan universitas yang diinisiatif Universitas Indonesia pada tahun 2010. Pemeringkatan ini sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan posisi di dunia pendidikan internasional. UI Green Matric mungkin masih sedikit asing di kalangan Universitas Syiah Kuala (USK) jika dibandingkan dengan jenis pemeringkatan universitas lainnya seperti Pemeringkatan Kemenristek Dikti, Quacquarelli Symonds (QS), Times Higher Education (THE), 4 International College and Universities (4ICU), dan Webometrics.

Sama halnya dengan pemeringkatan lainnya, UI

GreenMatric juga memiliki indikator

yang menitikberatkan pada penilaian terhadap kebijakan, tindakan, dan kampanye kelestarian lingkungan hidup. Contohnya seperti lokasi dan ukuran kampus, penyediaan area hijau, konsumsi listrik dan air, carbon footprint, transportasi di kampus, manajemen sampah dan limbah, perhatian terhadap perubahan iklim, dan isu lingkungan dalam kurikulum.

Secara umum, UI GreenMetric memiliki tiga konsep atau pilar dalam

hal environmental sustainability, yakni lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial dengan bobot indikator penilaian yang terdiri atas keadaan dan infrastruktur kampus (15 persen), energi dan perubahan iklim (21 persen), pengelolaan sampah (18 persen), penggunaan air (10 persen), transportasi (18 persen), serta pendidikan dan riset (18 persen).

Pada tahun 2020, jumlah peserta UI GreenMetric telah mencapai

912 universitas dari 84 negara di dunia. Jumlah ini bertambah dibanding tahun 2019 yang hanya 780 perguruan tinggi dari 84 negara. Beberapa negara yang baru bergabung di tahun 2020 adalah Kuwait, Lithuania, dan Belarusia. Di Indonesia, terdapat 88 Perguruan Tinggi yang berpartisipasi dalam UI Green Metric.

Sebagaimana pengumuman Green Metric World University Rankings 2020 yang dilakukan secara virtual, Universitas Syiah Kuala (USK) menepati posisi 383 dari 912 partisipan yang ada di dunia. Adapun rincian pemeringkatan USK berdasarkan indikator UI GreenMetric adalah keadaan dan infrastruktur kampus (299), energi dan perubahan iklim (174), pengelolaan sampah (524), penggunaan air (641), transportasi (674), serta pendidikan dan riset (165).

Sejak 2015, USK telah mulai mengikuti kegiatan UI GreenMetric.

Namun, baru terdaftar secara resmi menjadi anggota tetap pada tahun 2019. Berbagai upaya terus dilakukan di bawah koordinasi Tim GreenMetric PPLH USK untuk mencapai dan terwujudnya USK sebagai salah satu kampus yang Sustainable Green Campus baik di tingkat nasional maupun internasional.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh USK guna tercapainya indikator yang ditetapkan oleh UI GreenMetric di antaranya kegiatan Training Of Trainer (ToT) Eco Enzyme yang dilakukan Pusat Riset Lingkungan Hidup USK dan Tim Eco Enzyme

UI GreenMetric. Kegiatan ini mengusung tema Eco Enzyme for Sustainable Campus yang diikuti perwakilan universitas negeri maupun swasta wilayah bagian barat.

Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia, USK juga bekerja sama dengan sepuluh perguruan tinggi; Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Padang, Universitas Islam Negeri Jambi, Universitas Bengkulu, Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Padjajaran, Universitas Kuningan, Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Yogyakarta, Universitas Brawijaya, dan Universitas Negeri Surabaya.

Di Indonesia, perguruan tinggi yang tergabung dalam UI Green Metric Network (UIGWRUN) mengadakan Festival Eco Enzyme. Salah satu kegiatannya menggelontorkan eco enzyme ke dalam kolam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USK pada 26 Juni 2021.

Kita yakin USK akan menjadi salah satu Sustainable Green Campus di tingkat nasional dan dunia. Hal ini didukung komitmen Universitas Syiah Kuala yang dipercaya sebagai leader dalam pengelolaan lingkungan kampus yang sustainable di forum IMT-GT. Selain itu, kampus ini juga telah mendeklarasikan diri sebagai Kampus Hijau. Komitmen dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan cita- cita dan harapan ini. []

Amsir, S.Si, M.Sc

Pusat Penguatan Akreditasi dan Klusterisasi LP3M USK/Dosen Fakultas Teknik USK

UI GreenMetric:

USK Menuju Kampus Hijau

Mutu Mutu

Berbagai upaya terus

dilakukan oleh USK

guna tercapainya

indikator yang

ditetapkan oleh UI

GreenMetric.

(17)

EDISI 263 SEPTEMBER 2021 WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

(18)

SEPTEMBER 2021 SEPTEMBER 2021

18 19

I

nstrumen Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi (IPEPA akhir-akhir ini, banyak perguruan tinggi dan program studi mulai berhadapan dengan surat pemantauan peringkat akreditasi oleh BAN-PT. Perlu kesiapan

terintegrasi untuk mempertahankan atau meningkatkan peringkat akreditasi yang telah diperoleh.

Sejak 1 April 2019, pelaksanaan akreditasi program studi dilakukan dengan Instrumen Akreditasi Program Studi versi 4.0 yang kemudian dikenal sebagai IAPS 4.0.

Masalah utama PT dan prodi terletak pada kesiapan dalam memperkuat proses SPME di antaranya kebijakan perpanjangan otomatis akreditasi PT dan prodi yang diberikan oleh BAN- PT sebanyak satu kali.

Dalam perjalanannya, PT dan prodi sering melupakan bahwa

peringkat akreditasi tetap dipantau oleh PDDIKTI untuk meyakinkan masyarakat bahwa proses

peningkatan mutu PT masih berjalan dan dapat dipertanggungjawabkan melalui kebijakan IPEPA

(Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020). Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi (IPEPA) merupakan instrumen yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi peringkat akreditasi PT dan prodi. Pemantauan yang dilakukan oleh BAN-PT terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1. Pemantauan data melalui PDDIKTI.

2. Penyusunan dokumen IPEPA oleh perguruan tinggi dan/atau program studi yang mendapatkan status pemantauan tahap dua oleh BAN-PT.

3. Visitasi lapangan untuk memverifikasi secara langsung PT dan prodi yang mendapatkan status pemantauan tahap 3.

Terkait dengan kebijakan IPEPA terhadap peringkat akreditasi PT dan prodi yang telah berlangsung saat ini, maka perlu disiapkan antara lain:

1. Update PDDIKTI sesuai jadwal dan penuhi seluruh komponen yang diwajibkan,

instrumen akreditasi perguruan tinggi 7 standar menjadi peringkat akreditasi baru sesuai dengan instrumen APT 3.0 maupun APS 4.0, melalui pemenuhan persyaratan yang telah ditentukan dalam panduan.

Dalam Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020, dijelaskan bahwa peringkat terakreditasi/peringkat akreditasi tidak lagi menggunakan A/B/C melainkan unggul/baik sekali/baik. Dikarenakan adanya ketidaksetaraan peringkat akreditasi yang dihasilkan dengan IAPS 3.0 dan IAPS 4.0, sekaligus tindak lanjut terbitnya Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020 dan Peraturan BAN- PT Nomor 1 Tahun 2020, maka diperlukan adanya Instrumen Suplemen Konversi Peringkat Akreditasi (ISK).

Prinsip dasar persyaratan konversi adalah pemenuhan syarat perlu terakreditasi dan syarat perlu peringkat terakreditasi sebagaimana diatur dalam Peraturan BAN-PT Nomor 5 Tahun 2019. Selain itu, dua butir persyaratan yang merupakan penanda penting pelampauan SN- Dikti dan transisi menuju outcome- based accreditation.

ISK berlaku untuk konversi peringkat akreditasi program studi maupun akreditasi perguruan tinggi/

institusi. ISK terdiri atas sepuluh bagian, yaitu:

1. ISK Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) 3.0

2. Matriks Penilaian APT 3.0 3. ISK Akreditasi Program Studi

(APS) 4.0 pada program diploma tiga

4. Matriks Penilaian ISK APS 4.0

pada program diploma tiga 5. ISK APS 4.0 pada program sarjana

dan sarjana terapan

6. Matriks penilaian ISK APS 4.0 pada program sarjana dan sarjana terapan

7. ISK APS 4.0 pada program magister dan magister terapan 8. Matriks penilaian ISK APS 4.0 pada

program magister dan magister terapan

9. ISK APS 4.0 pada program doktor dan doktor terapan

10. Matriks penilaian ISK APS 4.0 pada program doktor dan doktor terapan.

Semua komponen ISK dapat dipelajari, dipersiapkan dan diakses melalui website LP3M USK: http://

lp3m.unsyiah.ac.id/. Tahun 2021 diharapkan semua program studi di lingkungan USK telah menyelesaikan usulan ISK sehingga status peringkat akreditasi program studi USK telah mengikuti peringkat APT 3.0 dan APS 4.0. []

Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc

Kepala Pusat Pengembangan Inovasi Sistem Manajemen dan Penjaminan Mutu, LPPPM USK/Dosen Fakultas Pertanian, USK

IPEPA dan ISK:Pemantauan dan Konversi Akreditasi

Mutu Mutu

2. Memperkuat implementasi SPMI dengan menyiapkan pelaporan penjaminan mutu,

3. Jalankan siklus PPEPP dan risk- based audit,

4. Tingkatkan peran dan tanggung jawab UPPS serta SJMF dalam memperkuat mutu program studi melalui penerapan siklus SPMI, 5. Tingkatkan prestasi akademik

nasional dan internasional, 6. Lakukan kebijakan segera

sebelum satu tahun masa berakhir status akreditasi,

7. Program SPMI harus mengacu pada komponen pelampauan SNDIKTI No 3 tahun 2020, kebijakan output-outcome, pemenuhan tuntutan 8 IKU dan implementasi MBKM,

8. Tingkatkan manajemen internal dan kepuasaan pelanggan.

INSTRUMEN SUPLEMEN KONVERSI (ISK)

Kebijakan lain terkait dengan peringkat akreditasi perguruan tinggi dan program studi adalah Instrumen Suplemen Konversi (ISK) yang dijalankan berdasarkan Peraturan BAN-PT No 2 tahun 2020.

ISK Akreditasi tahun 2020 adalah instrumen yang diusulkan oleh Dewan Eksekutif BAN-PT dan ditetapkan oleh Majelis Akreditasi BAN-PT yang khusus digunakan untuk konversi peringkat dari sistem peringkat A, B, dan C ke sistem peringkat unggul, baik sekali, dan baik. ISK adalah instrumen akreditasi tambahan yang digunakan untuk pengambilan keputusan konversi peringkat terakreditasi yang diperoleh dengan

ISK berlaku untuk konversi peringkat akreditasi

program studi

maupun akreditasi perguruan tinggi/

institusi.

(19)

EDISI 264 OKTOBER 2021 WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

MEMPERKUAT

KEMITRAAN REGIONAL BERSAMA IMT-GT UNINET

Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle University Network (IMTGT UNINET) merupakan potret bagaimana keberagaman dapat bersatu dalam semangat yang sama.

Komunitas ini pun telah memberi kontribusi positif bagi pembangunan negara anggotanya.

(20)

OKTOBER 2021 OKTOBER 2021

18 19

I

mplementasi Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020, diyakini mampu mendorong sistem pendidikan tinggi melakukan peningkatan kualitas mahasiswa menghadapi dunia kerja. Kebijakan MBKM ini dikuatkan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 yang mengurai secara jelas pelaksanaan MBKM. Berbagai upaya mendorong pencapaian kualitas mahasiswa ini disosialisasikan dan difasilitasi dengan berbagai dukungan dari pemerintah baik berupa program hibah MBKM maupun program lainnya.

Pencapaian implementasi MBKM ini harus mampu diukur dengan indikator yang telah ditetapkan.

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan telah merumuskan delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

754/P/2020. IKU ini diharapkan mampu membangun sinergi dan kualitas pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja di pendidikan tinggi berdasarkan orientasi hasil.

Kebijakan IKU ini mendorong perguruan tinggi untuk menyusun program kegiatan berorientasi pencapaian IKU yang di dalamnya mencantumkan kinerja perguruan tinggi dalam melaksanakan MBKM.

Berdasarkan IKU inilah pemerintah akan mengukur prestasi dan

pencapaian perguruan tinggi.

Delapan IKU yang dirumuskan ini sangat relevan dalam mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang telah disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mencapai Indonesia Maju. RPJMN ini dapat diwujudkan melalui penyusunan peta jalan dan pencapaian target yang telah ditetapkan. Mengingat pentingnya mewujudkan RPJMN ini, perguruan tinggi harus mengambil peran memberikan kontribusinya demi meraih cita-cita Indonesia Maju. Perguruan tinggi yang berhasil mencapai delapan IKU ini akan

sasaran tersebut, sejumlah indikator kinerja utama telah ditetapkan untuk masing-masing sasaran.

Untuk meningkatkan kualitas lulusan, IKU yang ditetapkan adalah kesiapan kerja lulusan dan mahasiswa berkegiatan di luar kampus. Penilaian ketercapaian IKU ini bukan hanya terbatas penyerapan di dunia kerja, tetapi juga pada pendapatan dari lulusan. Di samping itu juga dari jumlah mahasiswa di perguruan tinggi yang mendapat pengalaman di luar

dan pengalaman baru. Selain itu, diberi penilaian terhadap jumlah praktisi yang diundang untuk mengajar berbagai macam mata kuliah di perguruan tinggi.

Ini akan menghasilkan link and match. Perguruan tinggi membuka diri untuk menerima dosen yang mengajar walaupun mereka berasal dari industri maupun sektor lain.

Penerapan riset dosen yang

menghasilkan inovasi produk, inovasi kebijakan, riset kebijakan, hingga publikasi di tingkat internasional hingga mendapat pengakuan.

Untuk meningkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran, IKU yang ditetapkan adalah kemitraan program studi, pembelajaran dalam kelas yang menggunakan case method atau team-based project, dan akreditasi internasional.

Penilaian diberikan bagi program studi yang bekerja sama dengan mitra kelas dunia. Mitranya bisa dengan industri kelas dunia, kampus internasional, LSM kelas dunia. Untuk proses pembelajaran, penekanan penilaian dilakukan dengan mengukur jumlah mata kuliah yang dijalankan berbasis case method dan project based yang akan menciptakan suatu portofolio atau proyek, menciptakan suatu hasil.

Keseluruhan IKU ini harus mampu dicapai perguruan tinggi dengan penuh optimisme agar Indonesia semakin baik dan mampu melangkah lebih jauh. Universitas Syiah Kuala juga mampu mewujudkannya dengan semangat kebersamaan, kejujuran, dan keikhlasan yang terpatri di dalam jiwa civitasnya. []

Dr. Sofia, S.Si., M.Sc

Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu Pendidikan dan Kurikulum LPPPM USK / Dosen Fakultas Kedokteran, USK.

PENCAPAIAN INDIKATOR

KINERJA UTAMA PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI WUJUD KEBERHASILAN MBKM

Mutu Mutu

dikategorikan sebagai perguruan tinggi terbaik.

Perguruan tinggi menjadi tumpuan utama pembangunan sumber daya manusia yang kuat.

Percepatan pembangunan harus dilakukan dengan SDM kokoh, berkualitas, unggul, dan berdaya saing. Ini merupakan tantangan besar bagi perguruan tinggi untuk menghasilkan SDM kuat. Perguruan tinggi harus memberi perhatian penuh dengan perencanaan matang agar mampu menciptakan kriteria SDM yang diharapkan negara. Terlebih lagi, Presiden telah menetapkan di dalam RPJM 2020-2024, parameter utama adalah pembangunan SDM yang masuk dalam salah satu agenda pembangunan.

Universitas Syiah Kuala turut mengambil peran menyukseskan agenda pembangunan ini melalui program dan kegiatan tridarmanya.

Keterlibatan aktif mewujudkan MBKM ini telah dijalankan. Berbagai hibah MBKM telah didapatkan dan memberi dukungan dan kemudahan bagi USK mewujudkan perbaikan, peningkatan tata kelola dan pembangunan SDM-nya.

Pencapaian delapan IKU Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini telah dijalankan dan sampai tahun 2021 banyak kegiatan yang telah dilaksanakan.

Ada tiga sasaran yang ditetapkan, yaitu; meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi, meningkatnya kualitas dosen perguruan tinggi, dan meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran. Untuk mencapai

Pencapaian implementasi MBKM ini harus mampu diukur dengan indikator yang telah

ditetapkan.

kampus, baik mengerjakan project based learning, studi independen, magang, mengajar, riset, proyek kemanusiaan, berwirausaha, dan membangun desa.

Untuk meningkatkan kualitas dosen perguruan tinggi, IKU yang ditetapkan adalah dosen berkegiatan tridarma di kampus lain, kualifikasi dosen, dan penerapan riset dosen.

IKU ini untuk melihat pengalaman dosen dalam mencari perspektif

(21)

EDISI 265 NOVEMBER 2021 WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

Universitas Syiah Kuala terus memperkuat perannya menuju perguruan tinggi berbasis riset. Hal ini terlihat dari kualitas dan kuantitas riset perguruan tinggi ini

yang terus berkembang semakin baik.

Menuju Perguruan Tinggi

Berbasis Riset

(22)

NOVEMBER 2021 NOVEMBER 2021

18 19

K

ementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) mulai semester ganjil 2021/2022. PMM ini adalah program pertukaran mahasiswa yang dirancang selama satu semester ke daerah lain dengan sistem alih kredit sebanyak 20 Satuan Kredit Semester (SKS).

Suasana yang masih dalam pandemi Covid-19, program ini terbuka untuk 2 jenis, yaitu luring dan daring.

Program ini disambut antusias oleh sebagian mahasiswa di Indonesia, termasuk mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK).

Mahasiswa USK yang mengambil program ini sebanyak 248 orang.

Sebanyak 123 orang mengambil program ini secara luring dan selebihnya mengikuti secara daring. Tempat yang dituju adalah lima perguruan tinggi, yaitu

Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas Atmajaya, Universitas Pamulang, dan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappan.

Di samping itu, USK menerima

sebanyak 333 mahasiswa PMM dari 38 perguruan tinggi untuk belajar di USK selama satu semester ini.

USK juga menjadi perguruan tinggi mitra untuk 48 mahasiswa dari 26 perguruan tinggi, satu-satunya perguruan tinggi mitra di Sumatra.

Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat mengeksplor

keberagaman budaya nusantara, berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah, dan

berkesempatan belajar di kampus lain di Indonesia sehingga

mendapatkan pengalaman kebhinnekaan. Hal ini sejalan dengan harapan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, yang mengatakan PMM ini diluncurkan guna

mengenalkan berbagai budaya di Tanah Air. Bukan hanya untuk belajar secara akademik. Hal seperti ini akan menjadi pengalaman yang tidak tergantikan bagi mahasiswa itu sendiri.

Rektor USK juga menyambut baik program yang diluncurkan pada April 2021 ini. Menurutnya, program pertukaran seperti ini sangat penting untuk diikuti oleh mahasiswa sehingga mereka dapat merasakan suasana akademik yang berbeda. Suasana belajar yang berbeda tidak jarang juga akan membuat mahasiswa lebih semangat dan termotivasi untuk belajar. Mahasiswa diharapkan dapat terus belajar ke kampus-kampus terbaik di dalam maupun luar negeri.

Para dosen juga perlu mendorong mahasiswanya untuk mengikuti program PMM ini. Terutama untuk mahasiswa yang sudah berada di tahun kedua sebagai mahasiswa.

Dengan demikian, mahasiswa dapat mengikuti sejumlah aktivitas berbagi dan saling mengenal antara satu daerah dengan daerah lain, menjaga keragaman budaya Indonesia, dan meningkatkan kompetensi akademik yang lebih baik. []

Marzuki, S.Si., M.Si

Pusat Sistem Informasi

Manajemen Mutu Terintegrasi LP3M USK/

Dosen Fakultas MIPA USK

PENINGKATAN

KOMPETENSI AKADEMIK

MELALUI PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA

Mutu Mutu

Mahasiswa diharapkan

dapat terus belajar ke kampus- kampus terbaik di dalam

maupun luar negeri.

(23)

EDISI 266 DESEMBER 2021 WWW.HUMAS.UNSYIAH.AC.ID

Setiap kepemimpinan

Universitas Syiah Kuala memiliki jejak prestasinya tersendiri.

Menjadi catatan penting bagi

perjalanan kampus ini. Namun,

harus diakui dalam beberapa

tahun ini, USK telah berkembang

sangat baik.

(24)

DESEMBER 2021 DESEMBER 2021

18 19

T

ahun 2021 merupakan era baru status Universitas Syiah Kuala menjadi PT berbadan hukum yang dikenal dengan sebutan PTNBH.

Kehadiran USK melengkapi 14 perguruan tinggi lainnya yang telah lebih dulu berstatus PTNBH, seperti UI, ITB, IPB, UNPAD, UGM, ITS, UNAIR, UNDIP, UNHAS, USU, UPI, UNS, UNAND, dan UB. Pencapaian ini tidak terlepas dari komitmen Rektor USK untuk merealisasi visi USK yang fokus pada inovasi, mandiri, dan terkemuka.

Kampus ini telah melalui tahapan dalam melaksanakan program mutu terstruktur, terukur, dan berkelanjutan sebagai upaya merespon kebijakan pemerintah terkait peningkatan pendidikan tinggi. Terdapat tiga periode tahapan yang telah dilalui,

yaitu: perguruan tinggi dan prodi. Tim

Monev-In USK berakhir pada tahun 2005, dan saat itu telah berhasil memfasilitasi 30 persen prodi terakreditasi dari 82 Program studi.

2. Penguatan implementasi SPMI dan Sistem Pelayanan Akademik.

Di tahapan ini, SPMI USK fokus menjalankan PDCA, meningkatkan akreditasi program studi (APS), dan mempersiapkan akreditasi institusi USK (AIPT). Tahap awal periode ini dilakukan penguatan organisasi mutu dengan dibentuknya Badan Penjaminan Mutu (BJM)-USK sebagai transpormasi dari tim Monev-In

USK mendapat pendampingan dari Kemdikbudristek untuk pengusulan akreditasi internasional pada lembaga akreditasi ASIIN. Lima prodi tersebut adalah Fakultas Kedokteran, Kedokteran Hewan, Keperawatan, Kedokteran Gigi, dan Peternakan. Selain itu, USK sedang mempersiapkan program studi dari Fakultas Ekonomi, Hukum, Sospol, dan FKIP untuk akreditasi internasional dari FIBAA.

Pencapaian prestasi USK dari sisi akademik melalui penerapan sistem penjaminan mutu internal (SPMI), telah membawa kampus ini menduduki rangking 23 klusterisasi perguruan tinggi seluruh Indonesia pada tahun 2020. Selain itu, masuk 20 besar PTN terbaik Webometrics 2021.

Di QS Asia Universities Rangking, USK menduduki peringkat 12 nasional dan berada di posisi 411-500 untuk tingkat Asia. USK juga menduduki rangking 13 dalam pemeringkatan Research and Innovation Rankings dari Scimago Institutions Rankings (SIR) dan masuk 30 univeristas terbaik Indonesia versi QS World University Rangking (QS WUR).

Memasuki era USK-PTNBH, strategi penguatan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) terus ditingkat. Saat ini, LP3M sedang mempersiapkan rencana strategis mutu USK yang diadaptasikan dengan tuntutan kebutuhan sebagai PTNBH.

Melalui komitmen pimpinan dan dukungan sivitas akademik, program mutu USK ke depan diarahkan untuk penguatan mutu manajemen tatakelola, pelayanan, kerja sama, dan mengawal USK menjadi perguruan tinggi unggul dan WCU (Word Class University). []

Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc

Kepala Pusat Pengembangan Inovasi Sistem Manajemen dan Penjaminan Mutu LP3M USK/

Dosen Fakultas Pertanian, USK

PERJUANGAN DAN PRESTASI MUTU USK:

DARI PT SATKER, PT BLU HINGGA PTNBH

Mutu Mutu

1. Peletakan kerangka dasar

pembangunan sistem penjaminan mutu internal USK.

Tahap ini dimulai dengan dikirimnya dua staf pengajar USK;

Dr. Ir. M. Aman Yaman, M. Agric.Sc dan Dr. Ir. Suhendraytana, M.Eng untuk mengikuti pelatihan sistem penjaminan mutu Kemenristekdikti di Bandung. Kemudian keduanya diangkat sebagai ketua dan sekretaris tim monev-in USK yang ditugaskan merancang dokumen dan menyusun program mutu. Tim Monev-In juga ditugaskan menyusun Dokumen Evaluasi Diri USK sebagai kelengkapan dokumen mutu persiapan akreditasi

yang telah berakhir tugasnya. Target utama BJM ada tiga komponen:

meningkatkan jumlah dan capaian APS, mempersiapkan AIPT-USK, dan mengikuti hibah perguruan tinggi di level nasional. Pada periode ini, USK mampu melaksanakan 67 persen akreditasi dari total 93 prodi.

Pada periode ini, USK telah memiliki Dokumen Pedoman pelaksanaan SPMI, Kebijakan Mutu, Standar Mutu, Manual Mutu, Dokumen Panduan Pelaksanan AIMA, dan intrumen audit internal akademik.

Tahun 2008 dan 2009, USK mulai dikenal sebagai pelaksana SPMI PT terbaik dan mendapat penghargaan dari Kemensristekdikti. Periode ini berakhir pada tahun 2015, BJM diperkuat menjadi Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M).

3. Penguatan prestasi mutu.

Periode ini diawali dengan terbentuknya lima pusat di bawah LP3M sebagai motor percepatan pencapaian mutu dengan fokus utama; meningkatkan APS menjadi B/A, menghilangkan C, mengembangkan model SPMI sebagai centre of excellent (CoE), dan meningkatkan prestasi mutu di level nasional dan internasional.

Periode ini berlangsung sejak tahun 2015 sampai saat ini. Puncaknya pada tahun 2015, USK berhasil meraih akreditasi A. Capaian ini menjadikan USK sebagai universitas ketiga di luar Sumatra yang

memperoleh akreditasi A.

Pada tahun 2016-2019, USK menjadi model penerapan SPMI dan terpilih sebagai pelaksana program asuh PT

Unggul terbaik Indonesia bersama UGM, UB, Mercu Buana dan Atmajaya.

Dalam periode ini USK menghasilkan model SPMI terstruktur, terukur dan berkelanjutan serta pelaksanaan AMI-online dan Monev terpadu yang menjadi contoh pengembangan SPMI di Indonesia.

Saat ini, USK memiliki 12 fakultas dan 1 program pascasarjana yang terdiri dari 136 program studi dari berbagai jenjang; diploma II (14 program studi), sarjana (63 program studi), profesi (6 program studi), magister (35 program studi), doctoral (8 program studi), dan spesialis (10 program studi). USK juga memiliki mahasiswa asing yang berasal dari beberapa negara, seperti Gambia, Thailand, Malaysia, Palestina, Mali, Turmenistan, Vietnam, Sierra Leone, Yemen, Sinegal, dan Filipina. USK kembali meraih akreditasi A pada tahun 2020 yang berlaku sampai 11 Juli 2025.

Pada tahun 2020, lima program studi di Fakultas Teknik telah meraih akreditasi internasional, yang dikeluarkan oleh Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE), yaitu Teknik Kimia, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Geofisika.

Tahun 2021, lima program studi

PENCAPAIAN AKREDITASI PROGRAM STUDI DI USK Akreditasi unggul = 5 prodi

Akreditasi A = 42 prodi Akreditasi baik sekali = 4 prodi

Akreditasi B = 77 prodi Akreditasi Baik = 2 prodi

Akreditasi C = 6 prodi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan skor perolehan tanggapan mahasiswa asing terhadap kualitas layanan jasa pendidikan di perguruan tinggi negeri di Bandung yaitu 19258 dibandingkan skor ideal

Aspek yang dievaluasi terkait implementasi program tridarma perguruan tinggi yaitu ketepatan waktu seperti proses belajar men- gajar, evaluasi belajar dan penyelesaian studi