• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT. NOMOR : 22/Kep.Pimp/2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPUTUSAN PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT. NOMOR : 22/Kep.Pimp/2019"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 KEPUTUSAN PIMPINAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

NOMOR : 22/Kep.Pimp/2019 T E N T A N G

TATA CARA PEMILIHAN ANGGOTA BADAN KEHORMATAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Menimbang : a. bahwa untuk menegakan peraturan tata tertib, disiplin dan kode etik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk menjaga martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, perlu membentuk Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 ayat (1) Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 1 Tahun 2018 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat, menyatakan bahwa Tata Cara Pemilihan Anggota Badan Kehormatan diatur lebih lanjut dengan keputusan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tercantum pada huruf a dan b diatas, perlu ditetapkan Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat tentang Tata Cara Pemilihan Anggota Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112) jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979, tentang Pemindahan Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat dari Bukittinggi ke Padang (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 44 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3146);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia ahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851;

(2)

2 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia ahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor Tahun 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6174);

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 161.13-3785 Tahun 2019 tentang Peresmian Pengangkatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat Masa Jabatan Tahun 2019-2024;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 161.13-5302 Tahun 2019 tanggal 2 Oktober 2019 tentang Peresmian Pengangkatan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat Masa Jabatan Tahun 2019-2024;

8. Peraturan DPRD Provinsi Sumatera Barat Nomor 1 Tahun 2018 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat;

MEMUTUSKAN Menetapkan :

KESATU : Pemilihan Anggota Badan Kehormatan dilaksanakan secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil;

KEDUA : 1. Pemilihan Anggota Badan Kehormatan dilaksanakan dalam Rapat Paripurna yang dihadiri secara fisik oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) ditambah satu dari seluruh jumlah Anggota DPRD;

2. Apabila Anggota DPRD yang hadir pada waktu rapat dibuka belum mencapai quorum sebagai dimaksud pada ayat (1), rapat ditunda paling lama satu jam dengan membuat berita acara penundaan;

3. Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (2) belum terpenuhi, rapat ditunda untuk kedua kalinya paling lama satu jam lagi dengan membuat berita acara penundaan kedua;

(3)

3 4. Apabila rapat sudah ditunda 2 (dua) kali sebagaimana dimaksud ayat (2) dan ayat (3), namun quorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum tercapai, maka rapat dapat dilanjutkan apabila telah mencapai ½ (setengah) tambah 1 (satu).

KETIGA : 1. Untuk melaksanakan pemilihan Anggota Badan Kehormatan dibentuk Panitia Pemilihan;

2. Panitia Pemilihan sebagaimana pada angka 1 berjumlah 7 (tujuh) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang utusan masing-masing fraksi;

3. Pimpinan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada angka 2 terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris;

4. Pimpinan Panitia Pemilihan dipilih dari oleh Anggota Panitia Pemilihan;

5. Pimpinan dan Anggota Panitia Pemilihan ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan DPRD;

KEEMPAT : Panitia Pemilihan sebagaimana Diktum KETIGA mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pelaksanaan pemilihan Anggota Badan Kehormatan DPRD Provinsi Sumatera Barat, dibantu oleh Tim Sekretariat DPRD;

KELIMA : Pemilihan Anggota Badan Kehormatan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pemberian surat suara yang disediakan oleh Panitia Pemilihan kepada setiap Anggota DPRD yang hadir, termasuk untuk Panitia Pemilihan;

2. Setiap pemilih memberikan suaranya kepada 5 (lima) orang calon Anggota Badan Kehormatan dengan memberi tanda silang (x) pada kolom yang sudah tersedia dalam surat suara;

3. Seorang pemilih yang berhalangan memilih dengan alasan apapun tidak dapat diwakilkan.

KEENAM : Untuk kelancaran pelaksanaan pemilihan Anggota Badan Kehormatan, Panitia Pemilihan menyediakan :

a. surat suara yang didalamnya memuat :

1) nama calon Anggota Badan Kehormatan yang berhak dipilih, disusun menurut urutan fraksi;

2) kolom Fraksi, yang menunjukan dari Fraksi mana calon Anggota Badan Kehormatan yang bersangkutan berasal;

3) kolom tempat membubuhkan tanda pilihan;

4) pada bagian kanan bawah tertera tanda tangan Ketua Panitia Pemilihan dan cap stempel DPRD.

b. sebuah kotak suara yang dilengkapi dengan kuncinya;

c. dua bilik suara;

d. ballpoint warna hitam dalam bilik suara;

e. bentuk serta model surat suara sebagaimana dimaksud huruf a adalah sebagaimana tercantum pada lampiran Keputusan ini.

(4)

4 KETUJUH : Sebelum pemungutan suara dimulai, Panitia Pemilihan membuka kotak suara dan memperlihatkannya kepada para pemilih untuk membuktikan bahwa kotak suara dalam keadaan kosong dan selanjutnya menutup kembali, mengunci dan menyegel dengan menggunakan kertas yang dibubuhi stempel DPRD.

KEDELAPAN : 1. Pemilih yang akan memberikan suaranya diberi selembar surat suara oleh Panitia Pemilih melalui pemanggilan berdasarkan urutan daftar hadir;

2. Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa/meneliti surat suara tersebut sedemikian rupa, dan apabila ternyata ada kerusakan atau cacat, pemilih berhak meminta surat suara baru, dengan menyerahkan surat suara yang rusak atau cacat tersebut kepada Panitia Pemilih untuk dimusnahkan.

KESEMBILAN : 1. Pengisian surat suara dilaksanakan dalam bilik suara yang telah disediakan;

2. Pemilih mengisi surat suara dengan memberikan tanda silang (x) pada kolom yang disediakan dalam surat suara pada lima nama yang berbeda dari nama Calon Anggota Badan Kehormatan yang berhak dipilih, dengan menggunakan ballpoint warna hitam yang tersedia dalam bilik suara.

KESEPULUH : 1. Setelah semua Pemilih memberikan suaranya, Panitia Pemilihan melakukan penghitungan suara;

2. Penghitungan suara oleh Panitia Pemilihan disaksikan oleh satu orang utusan dari masing- masing Fraksi;

3. Setelah para saksi hadir, Panitia Pemilihan membuka kotak suara dan menghitung surat suara yang masuk;

4. Apabila surat suara yang masuk lebih besar jumlahnya dari pemilih, maka pemungutan suara diulang kembali, sampai jumlah surat suara tersebut sama atau kurang jumlahnya dari jumlah pemilih;

5. Panitia Pemilih meneliti setiap lembar surat suara dan membacanya dengan jelas nama calon Anggota Badan Kehormatan yang mendapat suara dan selanjutnya petugas yang ditunjuk untuk itu mencatatnya dipapan tulis yang ditempatkan sedemikian rupa, sehingga kelihatan oleh semua yang hadir dalam ruang rapat.

KESEBELAS : 1. Surat Suara dinyatakan tidak sah apabila :

a. Tidak memakai bentuk surat suara yang telah ditentukan;

b. Tidak terdapat tanda tangan Ketua Panitia Pemilihan dan stempel DPRD pada surat suara;

c. Memuat tanda-tanda yang menunjukan identitas pemilih;

(5)

5 d. Memberikan suara kepada lebih atau kurang dari 5 (lima) orang calon Anggota Badan Kehormatan yang berhak dipilih;

e. Memuat nama calon lain selain dari nama calon Anggota Badan Kehormatan yang berhak dipilih;

f. Memberikan suara diluar dari kolom yang sudah disediakan dalam surat suara;

g. Tidak memberikan pilihan sama sekali;

2. Apabila surat suara dinyatakan tidak sah, Panitia Pemilihan mengumumkan kepada pemilih pada saat itu juga dengan menyebutkan alasan-alasannya;

KEDUA BELAS : 1. Calon Anggota Badan Kehormatan yang memperoleh suara dari urutan pertama sampai urutan kelima ditetapkan sebagai Anggota Badan Kehormatan terpilih;

2. Apabila terdapat suara yang sama pada urutan kelima, maka dilakukan pemilihan ulang terhadap perolehan suara yang sama dimaksud sampai terjadi perbedaan perolehan suara.

3. Apabila terdapat suara yang sama pada urutan keempat, kelima dan keenam, maka dilakukan pemilihan ulang terhadap perolehan suara yang sama dimaksud dengan sistim one men one vote sampai terjadi perbedaan perolehan suara.

KETIGA BELAS : 1. Setelah penghitungan suara selesai, disiapkan berita acara hasil penghitungan suara pemilihan Anggota Badan Kehormatan yang ditanda tangani oleh Ketua Pemilihan, saksi-saksi dan diketahui oleh Pimpinan DPRD yang memimpin Rapat Paripurna;

2. Pimpinan Rapat Paripurna mengumumkan nama- nama Anggota Badan Kehormatan yang terpilih sesuai dengan berita acara.

KEEMPAT BELAS : 1. Anggota Badan Kehormatan terpilih sebagaimana dimaksud Diktum KETIGA BELAS ditetapkan sebagai Anggota Badan Kehormatan dengan Keputusan DPRD;

2. Ketua dan Wakil Ketua Badan Kehormatan dipilih dari dan oleh Anggota Badan Kehormatan terpilih yang dipimpin oleh Anggota Badan Kehormatan tertua dan termuda

3. Ketua dan Wakil Ketua Badan Kehormatan serta Anggota Badan Kehormatan ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan DPRD dan diumumkan dalam Rapat Paripurna.

(6)

6 KELIMA BELAS : Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : P a d a n g

Pada tanggal : 29 Oktober 2019 PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI SUMATERA BARAT Ketua,

S U P A R D I Wakil Ketua

IRSYAD SYAFAR

Wakil Ketua

SUWIRPEN SUIB

Wakil Ketua

INDRA DT. RAJOLELO

(7)

7 LAMPIRAN : KEPUTUSAN PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI SUMATERA BARAT

NOMOR : 22 /Kep.Pim/2019 TANGGAL : 29 Oktober 2019

SURAT SUARA PEMILIHAN

CALON ANGGOTA BADAN KEHORMATAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

No. NAMA FRAKSI PILIHAN (X)

1. Drs. H. Syafruddin Putra Dt.

Sungguno, M.Si

F.P. GERINDRA

2. H. Gustami Hidayat, S.Pt, MP F.PKS 3. H. Irzal Ilyas Dt. Lawik Basa, MM F.P DEMOKRAT

4. H. Dody Delvy, SE F.PAN

5. Ir. H. Hendra Irwan Rahim, MM F.P. GOLKAR 6. H. Daswippetra, Dt. Manjinjiang

Alam, SE.M.Si F. PPP-NASDEM

7. Firdaus, SH.I F. PDI-P & PKB

Padang, 30 Oktober 2019 Ketua Panitia Pemilihan Calon Anggota Badan Kehormatan

DPRD Provinsi Sumatera Barat

H. Afrizal, SH.MH (*) Masing-masing anggota DPRD

Memilih 5 orang calon dari 7 orang Calon yang ada dengan memberi Tanda (X) pada kolom pilihan

Referensi

Dokumen terkait

Jika seorang pengebom bunuh diri datang dan dia membunuh seorang wanita yang sedang memasak, sedangkan dia tidak bersalah, maka 100% dilarang, entah apakah dilakukan di

B erdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Sukoharjo mengalami penurunan sebanyak 52.708

Rancangan sistem database asuransi agunan nasabah dapat membantu unit sentra kredit kecil (SKC ) BNI 46 dalam mendapatkan informasi asuransi agunan terintegrasi,

Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. Pedoman penilaian hasil belajar aspek kognitif

Ke empat perspektif yaitu finansial, pelanggan, bisnis internal, dan pembelajaran pertumbuhan harus dipandang sebagai suatu model template yang bersifat fleksibel,

Simulasi dan pengukuran yang dibandingkan adalah situasi dari jam 09.00 s/d 15.00, dimana periode ini pada umumnya dilakukan sebagai pedoman untuk perhitungan total

Multimodal analgesia adalah penggunaan lebih dari satu macam obat analgetik yang memiliki mekanisme yang berbeda guna mendapatkan efek aditif dan sinergis dalam upaya menurunkan