219
PENGAPLIKASIAN FINGERPRINT SEBAGAI ENGINE START PADA KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO
Joko Aldian Sakbani Nasution1, Nurwati2*, Sudarmin3
1Mahasiswa Prodi Teknik Komputer, STMIK Royal
2Prodi Teknik Komputer, STMIK Royal
3Prodi Sistem Informasi, STMIK Royal email: [email protected]
Abstract: The development of technology in the automotive world is very fast, corrective in innovative ideas. A motorized vehicle engine starting system using fingerprint is the latest innovative to keep up with technological developments and advances. This system can see who can use the vehicle. The innovation that the writer want to design is an engine start system using a fingerprint sensor. The innovation for the discussion of the system designed by utilizing fingerprint technology and a microkontroller.this system use a fingerprint sensor that is connected to a microcontroller. The microcontoller is used to store the vehicle owner’s fingerprint data. when the entered fingerprint matches the stored data, the microcontroller will send a signal to activate the relay. Relays are used to start vehicle engines. When the fingerprint is not recognized by the fingerfrint sensor, the vehicle will not turn on and the notifikation is on the LCD screen. With the engine start system on motorized vehicle that use fingerprints, users get and also provide a level of security for vehicle owners.
Keywords : Motorized Vehicles; Fingerprint; Fingerprint Censor; Microcontroller; LCD.
Abstrak: perkembangan teknologi dalam dunia otomotif sangat pesat memicu munculnya ide- ide baru yang inovatif. Sistem strat engine kendaraan bermotor menggunakan fingerprint ini merupakan inovasi terbaru untuk mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi. Sistem ini dapat mengetahui siapa pemilik kendaraan dan siapa saja yang dapat menggunakan kendaraan tersebut. Inovasi yang ingin penulis rancang yaitu sistem start engine dengan menggunakan sensor fingerprint. Inovasi untuk memodifikasi hal tersebut dirancang dengan memanfaatkan teknologi fingerprint dan mikrokontroler. Sistem ini menggunakan sensor sidik jari yang terhubung dengan mikrokontroler. Mikrokontroler digunakan untuk menyimpan data sidik jari pemilik kendaraan. Bila sidik jari yang dimasukkan sesuai dengan data yang tersimpan maka mikrokontroler akan mengirim sinyal untuk mengaktifkan relay. Relay digunakan untuk menghidupkan mesin kendaraan. Pada saat sidik jari yang dimasukkan tidak dikenali oleh sensor sidik jari maka kendaraan tidak akan hidup dan notifikasi akan ditampilkan pada layar LCD. Dengan adanya sistem start engine pada kendaraan bermotor mengunakan fingerprint, pengguna mendapat kemudahan dan juga memberi tingkat keamanan bagi pemilik kendaraan.
Kata Kunci : Kendaraan Bermotor; Sidik Jari; Sensor Fingerprint; Mikrokontroler; LCD.
220 PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan industri dengan sistem yang berbasis kendali kian terus meningkat pesat menimbulkan tingginya minat dan konsumsi masyarakat untuk terus mengimbanginya. Yang mana sistem operasi dari alat manual. Namun, saat berbicara tentang teknologi yang semakin canggih tak luput dari kelebihan dan kekurangan. Apa lagi dengan sifat manusia yang tidak pernah puas dengan hal apapun.
Kebutuhan masyarakat pada alat transpotasi yang aman dan nyaman mendorong terus berkembang melalui teknologi termasuk di bidang otomotif. Salah satunya pada alat transportasi kendaraan bermotor. Berbagai merk dan type kendaraan bermotor terus meningkat dan beredar di kalangan masyarakat yang lebih furturistik dan dilengkapi fitur canggih lainnya. Meskipun setiap tahunnya memproduksi kendaraan bermotor dengan berbagai kecanggihan dan kemudahan, namun penulis masih sering melihat banyak permasalahan dan kekurangan salah satunya di bidang keamanan kendaraan bermotor trersebut. Yaitu tindak kejahatan seperti begal atau pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang saat ini masih marak di berbagai tempat di indonesia.
Dengan sistem keamanan yang mengacu pada kemajuan di bidang keamanan khususnya pada kendaraan bermotor, masyarakan pengguna kendaraan bermotor di indonesia dapan meminimalisir dan mengantisipasi kajahatan curanmor dengan cara menambahkan fitur fingerprint tersebut. Sistem keamanan yang dimaksud yaitu sistem keamanan di kendalikan berdasarkan sidik jari pemilik kendaraan bermotor yang di control oleh sebuah mikrokontroler. Dengan membuat kendali tersebut, kendaraan bermotor hanya sdapat beroperasi atau mesin hidup berdasarkan sidik jari pemiliknya saja. Pemilik juga bisa memberikan kendali kendaraan kepada orang– orang tertentu salah satunya keluarga, karena sistem fingerprint dapat menyimpan beberapa sidik jari yang diinginkan.
Dengan men-scan sidik jari pemilik yang terdaftar pada fingerprint, mengurangi resiko kehilangan kunci, lupa akan keberadaan kunci dan tidak perlu repot-repot menduplikatkan kunci manual. Dengan adanya sistem fingerprint dapat mengetahui siapa pemilik dan siapa yang bukan pemilik kendaraan. Perancangan sistem kendali otomatis menggunakan fingerprint yang dikendalikan mikrokontroler Arduino Uno. Diharapkan dengan adanya sistem kendali yang akan ditambahkan pada kendaraan bermotor, dapat memberikan manfaat terutama pada pengguna kendaraan bermotor serta menjadikan refrensi untuk berenovasi pada kendaraan bermotor.
METODE
Adapun metode pengumpulan data yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang di teliti. diagram blok dari sistem yang dirancang adalah sebagai berikut :
221
Gambar 1. Diagram Blok rangkaian
Penjelasan dan fungsi dari masing-masing blok adalah sebagai berikut: (1) Power supply berfungsi men-supply sumber energy pada mikrokontroler dan komponen blok yang ada, (2) Fingerprint sensor berfungsi untuk mendeteksi sidik jari yang di letakkan pada permukaan sensor dan merubah input menjadi data digital lalu dikirim ke microcontroller, (3) Mikrokontroler Arduino Uno berfungsi sebagai pusat kendali dari keseluruhan sistem kerja rangkaian, (4) LCD berfungsi menampilkan karakter teks berupa display yang berisikan notifikasi sesuai yang dibutuhkan, (5) Relay 1 sebagai saklar pemutus/penghubung kunci kontak pada kendaraan bermotor, (6) Relay 2 sebagai saklar untuk menghidupkan motor, sehingga ketika relay 1 aktif dan kemudian diberi delay selama 3 detik maka relay ke dua akan aktif dan menghidupkan starter motor secara otomatis, (8) Motor starter berfungsi untuk menghidupkan mesin motor, sehingga motor dapat dijalankan dengan menarik tuas pada handle gas.
Adapun komponen yang termasuk kedalam pembuatan alat sistem engine start menggunakan fingerprint adalah: (1) Sensor fingerprint JM-101B sebagai sebagai register sidik jari dan scan sidik jari, (2) Relay sebagai pengatur ON/OFF agar dapat diatur proses penyalaan kendaraan bermotor saat validasi sidik jari, (3) Mikrokontroler Arduino Uno sebagai otak pengolahan data dari kontrol engine start dengan fingerprint, (4) LCD sebagai penampil hasil scan valid atau tidak validnya sidik jari yang di input.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil starter dengan fingerprint dapat dijadikan sebagai acuan dalam menganalisa rangkaian. adapun metode analisa pada masing-masing komponen pada alat apakah sudah dirakit dengan benar agar dapat mengurangi resiko error pada alat ketika di uji. Setelah selesai melakukan perakitan komponen, maka langkah berikutnya adalah dengan melakukan pengujian yaitu dengan cara alat yang rakit di uji dengan mengukur setiap kompenen rangkaian agar dapat hasil yang di inginkan. Adapun peralatan yang di butuhkan untuk melakukan pengukuran komponen yaitu: (1) Multitester, (2) Kabel jumper.
Pengujian Scanning Sensor Fingerprint
Pada proses pengujian scanning sidik jari ini, kita perlu membuat program terlebih dahulu pada mikrokontroler Arduino Uno pada software arduino IDE karena pusat kendalinya adalah mikrokontroler. Kemudian setelah kita memprogram
222
mikrokontroler, kita melakukan registrasi sidik jari pada sensor fingerprint agar alat dapat aktif dengan sidik jari yang telah di registrasi. Setelah kita meregistrasi sidik jari, barulah kita dapat menguji coba sensor fingerprint dengan menempelkan jari pada sensor fingerprint apakah sidik jari kita sudah terbaca pada fingerprint dan program arduino atau masih terdapat kesalahan pada program.
Berikutnya setelah berhasil melakukan pengecekan terhadap program dan sensor fingerprint, kita dapat menguji fingerprint kepada objeknya (kendaraan bermotor), apakah masih ada kesalahan pada rangkaian atau berfungsi sesuai yang kita inginkan.
Gambar 2. Pengujian Sensor Fingerprint
Pengujian Mikrokontroler
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet).
Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang ke adaptor DC atau baterai untuk menjalankannya. Nama
“Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino [1].
Arduino uno merupakan salah satu jenis rangkaian mikrokontroller yang menggunakan system physical computing. Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik dengan menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik [2].
Hasil dari pengujian Mikrokontroler sebuah LED menyala berwarna hijau yang berarti LED indikator yang fungsinya sebagai indikator menunjukkan bahwa mikrokontroler Arduino Uno telah terhubung dengan sumber tegangan. terdapat LED berwarna kuning menyala, ini menunjukkan bahwa mikrokontroler Arduino Uno telah diprogram setelah LED kuning tersebut dihubungkan secara langsung pada pin 11 mikrokontroler Arduino.
Pengujian Modul Relay
Pada proses pengujian dilakukan untuk mengetahui besar tegangan masukan yang dapat mengaktifkan relay. Pengujian ini dilakukan dengan cara memberi tegangan input pada relay antara 0 sampai 5 volt. Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan
223
secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat kontak saklar/switch).
Prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (Low power) dapat menghantarkakn listrik yang bertegangan lebih tinggi [3].
Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian control DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara tegangan rangkaian control dan tegangan beban [4]. Dalam pengujian modul relay dapat diketahui mengenai pin yang digunakan saat pengujian relay. Pin ini pada relay terhubung dengan pin digital 11 dan 12 pada Arduino, pin VCC pada relay terhubung dengan positif power supply dan pin GND pada relay terhubung dengan negatif power supply.
Pengujian Rangkaian LCD
LCD (Liquid Crystal Display) merupakan suatu jenis media penampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD 1602 mempunyai 16 karakter dan 2 baris yang bisa digunakan [5]. LCD dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian depan panel LCD terdiri dari banyak DOT atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel pada bagian belakang panel LCD yang berfungsi untuk mengatur titik-titik LCD sehingga dapat menampilkan huruf, angka, dan simbol khusus yang dapat terbaca [6].
Pada proses pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kerja dari keseluruhan alat, diantaranya sensor sidik jari yang berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan kelistrikan motor dengan tampilan LCD sebagai indikator.
Gambar 3. Tampilan Tempel Jari Anda
Tujuan dari pengujian rangkaian LCD ini yang paling utama adalah untuk memastikan LCD sudah di rangkai dengan benar atau masih bermasalah pada solderan LCD, karena apabila solderan pada LCD berantakan kemungkinan besar LCD tidak dapat menampilkan karakter yang kita program. Adapun tujuan lain dari pengujian rangkaian LCD ini adalah untuk mengetahui apakah program yang kita buat sesuai dengan yang kita inginkan.
Pada tampilan ini, pengguna diminta untuk menempelkan jari yang sudah terdaftar pada program alat. Ketika jari tidak sesuai maka sensor akan memberi notifikasi bahwa “Jari tidak dikenali”. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
224
Gambar 4. Tampilan pengujian jari tidak dikenali
Ketika jari yang tidak sesuai terdeteksi maka LCD akan memerintahkan untuk menempel ulang jari pengguna, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 5. Tampilan perintah Tampil Ulang Pengujian
Pada pengujian ini akan di tempelkan sidik jari yang telah di registrasi setelah tampilan LCD meminta tempel ulang sidik jari, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 6. Tampilan sidik jari yang teregistrasi
Pada pengujian ini dapat dilihat pada gambar di atas bahwa sidik jari yang sudah di registrasi yang apabila di tempelkan pada fingerprint akan muncul pada tampilan
225
LCD karakter kalimat “ Berhasil “ dan kalimat “ Sistem Aktif ” menunjukkan bahwa setelah di tempelkan sidik jari yang telah di registrasi telah cocok dan sistem penyalaan kendaraan dengan fingerprint telah berhasil.
Gambar 7. Tampilan Sistem Aktif
SIMPULAN
Cara kerja sistem fingerprint adalah dengan menscan sidik jari pengguna yang telah diregistrasi pada program maka kelistrikan pada kendaraan bermotor akan aktif.
Kendaraan hanya dapat digunakan oleh pengguna yang sudah terdaftar dalam program dan disimpan pada alat mikrokontroler Arduino Uno, sehingga menjadikan sistem pengamanan bagi pemilik kendaran bermotor. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat sistem engine start adalah dengan Aplikasi Arduino IDE V.1.8.10 dengan penerapan bahasa C.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hidayatullah, (2017), Rancang bangun robot pelatih tenis meja dengan menggunakan sensor ultrasonic berbasis mikrokontroler Arduino Uno, Kisaran: Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer.
[2] Rita Dewi Risanty, (2017), Rancang bangun sistem pengendalian listrik ruangan dengan menggunakan ATMEGA328 dan SMS gateway sebagai media informasi, Jakarta: Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta.
[3] Muhamad Saleh, (2017), Rancang bangun sistem keamananan rumah menggunakan relay, Jakarta: Universitas Suryadarma, Jakarta. Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana.
[4] Daniel Alexander Oktavianus Turang, (2015), Pengembangan sistem relay pengendalian dan penghematan pemakaian lampu berbasis mobile, Yogyakarta:
Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Bontang.
[5] Hengky Yalandra, (2019), Rancang bangun pengaman pintu personal room menggunakan sensor sidik jari berbasis arduino, Padang : Jurnal Vokasional
226
Teknik Elektronika dan Informatika, Universitas Negeri Padang.
[6] Muhamad Royhan, (2018), Pengukuran tegangan baterai mobil dengan Arduino Uno, Jakarta: Jurnal Teknik Informatika UNIS Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta.