• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Deskriftif Assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2009 : 37). Dengan penelitian ini akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Penelitian inidilakukan dengan cara penyebaran angket (Quesioner) kepada para siswa SMA DR. Soetomo Surabaya, yang berfungsi sebagai alat pengumpulan data pokok dimana pengambilan sampel diharapkan dapat mewakili keberadaan yang ada sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan dan dapat diambil suatu kesimpulan yang sesuai dengan logika.

3.1.2 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009 : 80). Jumlah seluruh populasi SMA Dr. Soetomo siswa- kelas 1 SMA Dr. Soetomo Surabaya sebesar 270 siswa dengan sampel yang digunakan sebanyak 100 siswa. 3.2Teknik pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 81). Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non random sampling, dimana tidak semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel.

(2)

43

Selain itu, juga ditentukan berdasarkan sampling insidental. Menurut Sugiyono (2009: 85) sampling aksidental adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila di pandang konsumen yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pendapat Arikunto (2009:73) dengan rumus sebagai berikut :

d q p Z n . . Keterangan : n = jumlah sampel.

Z = harga standar normal (1,976)

p = q estimator proporsi populasi (0,05) d = interval/penyimpangan (0,10)

N = jumlah sampel dalam tabel 5%

Jadi besar sampel dapat di hitung sebagai berikut :

) 10 , 0 ( ) 05 , 0 )( 78 )( 976 , 1 (

n = 77 dibulatkan menjadi 100 responden.

3.3 Variabel dan Definisi Opersional Variabel 3.3.1 Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini perlu diidentifikasi terlebih dahulu agar tidak terdapat perbedaan cara pandang terhadap variabel penelitian. Adapun variabel yang diindentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (X ), yaitu bauran pemasaran 2. Variabel terikat (Y), yaitu keputusan siswa.

(3)

44

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2009:164) operasional variabel adalah suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini definisi operasional variabel akan dijelaskan mengenai variabel-variabel yang akan diamati sekaligus menjadi obyek pengamatan dalam penelitian. Definisi operasional variabel bebas dan variabel terikat diuraikan sebagai berikut:

1. Bauran Pemasaran (X)

Merupakan alat bagi marketing yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan dengan sukses. Elemen-elemen bauran pemasaran yang diteliti terdiri dari

a. Product (Pr)

Produk adalah semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Elemen produk merujuk pada manfaat yang diinginkan pelanggan dan seberapa tinggi daya saing produk tersebut.

Indikator yang digunakan untuk variabel produk 1) Extra Kurikuler

2) Sarana Prasarana 3) Status Sekolah

4) Pandangan Masyarakat b. Price (Pri)

Harga adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa. Harga memperlihatkan kepada manajemen berbagai biaya yang ditimbulkn pelanggan dalam memperoleh manfaat suatu produk jasa.

(4)

45

Indikator yang digunakan untuk variabel price.

1) Besarnya Biaya SPP

2) Besarnya Biaya Daftar Ulang

3) Besarnya Biaya Uang Pangkal / Gedung 4) Adanya Angsuran Pembayaran

c. Place / tempat (Pl)

Tempat adalah keputusan manajemen tentang kapan, di mana, dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.

Indikator yang digunakan untuk variabel place.

1) Lokasi atau tempat yang sangat luas

2) Lokasi atau tempat yang strategis dan mudah dijangkau 3) Adanya keamanan lingkungan sekolah

d. Promotion (Pro)

Promosi adalah semua aktivitas dan alat yang menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu.

Indikator yang digunakan untuk variabel promotion.

1) Spanduk 2) Brosur

3) Informasi dari siswa e. People (Pe)

Orang adalah sumber daya atau karyawan yang terlibat dalam proses produksi.

(5)

46

1) Kemampuan guru dalam mengajar dan mendidik 2) Tingkat pendidikan guru yang mengajar

f. Physical Evidence (Ph)

Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa.

Indikator yang digunakan untuk phisical evidence.

1) Bentuk Gedung

2) Sarana penunjang belajar 3) Ketenangan Suasana Sekolah g. Process(Prc)

Proses adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan.

Indikator yang digunakan untuk process. 1) Kemudahan Pendaftaran

2) Kemudahan Akses Informasi 3) Adanya Penjelasan Pembayaran 2. Keputusan Siswa (Y)

Keputusan pembelian adalah aktivitas konsumen yang dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mengambil suatu tindakan dalam memilih produk yang akan di beli.

Indikator yang digunakan untuk keputusan siswa a. Mutu Pendidikan

b. Bentuk sekolah yang megah

(6)

47

Dalam penelitian ini dipakai skala likert, menurut Sugiyono, (2009:93) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang. (empat) skala alternatif, antara lain :

1. Sangat Tidak Setuju skor 1 2. Tidak Setuju skor 2

3. Setuju skor 3

4. Sangat Setuju skor 4

Untuk mengetahui tanggapan siswa tentang indikator-indikator berkaitan

bauran pemasaran dan keputusan siswa dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2

Konstruksi Kuesioner

No Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Item

1 Variabel Bebas (X)

Product (X1) 1) Extra Kurikuler 2) Sarana Prasarana 3) Status Sekolah 4) Pandangan Masyarakat 1 2 3 4 Price (X2) 1) Besarnya Biaya SPP

2) Besarnya Biaya Daftar Ulang

3) Besarnya Biaya Uang Pangkal / Gedung 4) Adanya Angsuran Pembayaran

5 6 7 8 Place (X3) 1) Lokasi atau tempat yang sangat luas

2) Lokasi yang mudah dijangkau

3) Adanya keamanan lingkungan sekolah

9 10 11 Promotion (X4) 1) Spanduk 2) Brosur

3) Informasi dari siswa

12 13 14 People (X5) 1) Kemampuan guru dalam mengajar dan

mendidik

2) Tingkat pendidikan guru yang mengajar

15 16

Physical Evidence (X6)

1) Bentuk Gedung

2) Sarana penunjang belajar 3) Ketenangan Suasana Sekolah

17 18 19 Process (X7) 1) Kemudahan Pendaftaran

2) Kemudahan Akses Informasi 3) Adanya Penjelasan Pembayaran

20 21 22 2 Variabel Terikat (Y ) Keputusan

Siswa 1) 2) Mutu Pendidikan Bentuk sekolah yang megah

3) Inovasi dalam proses belajar mengajar

23 24 25

(7)

48 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data menggunakan Studi Lapangan (field research) yaitu suatu metode penelitian dengan mengadakan penelitian langsung pada obyek penelitian, dalam hal ini adalah siswa SMA DR. Soetomo Surabaya. Penelitian lapangan ini dapat dilakukan dengan cara:

1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada obyek penelitian. Pengamatan lakukan untuk memperdalam dan memperkaya data yang diteliti, diperoleh guna membahas sesuai dengan masalah pokok yang berkaitan dengan bauran pemasaran yang dilakukan oleh SMA DR. Soetomo Surabaya dalam hubungannya dengan keputusan siswa untuk bersekolah pada SMA tersebut. 2. Interview, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan interview

langsung dengan pimpinan atu pihak-pihak yang berwenang memberikan keterangan yang ada pada obyek penelitian, serta siswa-siswi SMA DR. Soetomo Surabaya

3. Kuesioner, adalah teknik pengumpulan data melalui menyebarkan angket pada sejumlah responden.

3.5 Teknik Analisis Data 1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Tujuan dari uji validitas data adalah untuk melihat apakah variabel atau pertanyaan yang diajukan mewakili segala informasi yang seharusnya diukur atau validitas menyangkut kemampuan suatu pertanyaan atau variabel dalam mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas dilakukan

(8)

49

atas item-item pertanyaan pada kuesioner yaitu dengan jalan menghitung koefisien korelasi dari tiap-tiap pertanyaan dengan skor total yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritis r produk moment. Bila koefisien korelasinya lebih besar dari pada nilai kritis maka suatu pertanyaan dianggap valid (Ghozali, 2007:135).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban yang diperoleh dari pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat croncbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha masing-masing variabel lebih dari 60 % atau 0,6 maka penelitian ini dikatakan reliabel

2. Uji Asumsi Klasik

a. Melakukan Uji Autokorelasi (Korelasi Serial)

Suatu asumsi penting dari model linier adalah bahwa tidak ada autokorelasi atau kondisi yang berurutan diantara gangguan yang masuk dalam persamaan fungsi regresi. Konstanta Durbin-Watson (DW) dapat dipergunakan untuk pengujian, apakah terdapat autokorelasi variabel bebas terhadap penyimpangan fungsi gangguan.

b. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini menggunakan plot probabilitas normal (Normal probability plot) untuk

(9)

50

menguji kenormalitasan jika penyebaran data (titik) disekitar sumbu diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.

c. Uji Multikolinearitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, maka dilakukan dengan membandingkan nilai R2 dengan nilai t-test untuk masing-masing variabel independen. Kolinearitas sering kali diduga jika R2 tinggi (antara 0,7 dan 1) dan ketika korelasi derajat nol juga tinggi, tetapi tidak satu pun atau sangat sedikit koefisien regresi parsial yang secara individual penting secara statistik atas dasar pengujian t-test yang konvensial (Gujarati, 2007:166).

c. Uji Heterokesdatisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terdapat kesamaan varians dari residul dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain sama, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians bebeda disebut heteroskedestisitas.

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada berbentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit ) maka telah terjadi heteroskedestisitas.

2) Jika ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan dibawah O pada Y, maka tidak terjadi heteroskedestisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Arikunto (2009:289), analisa regresi linier berganda adalah suatu prosedur statistik dalam menganalisa hubungan antara variabel satu atau lebih

(10)

51

variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) rumus multiple regresinya adalah sebagai berikut :

Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + B5X5 + B6X6 + B7X7 + e Dimana : Y : Keputusan X1 : Product X2 : Price X3 :Place X4 : Promotion X5 : People X6 : Physical Evidence X7 : Process a : Konstanta B1, B2, B3, B4, B5, B6, B7 : Koefisien Regresi e : Standart Error 4. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat, dilakukan uji F (F Test atau pengujian secara simultan) dan uji t (T Test atau pengujian secara parsial). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS.

a. Pengujian Secara Simultan (Uji F)

1) Uji hipotesis F (Uji pengaruh simultan) 2) Formulasi Hipotesis

Ho; β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 = β7 = 0

Berarti variabel bebas (X1 sampai dengan X72) tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat .

(11)

52

Berarti variabel bebas (X1 sampai dengan X2) berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.

3) Pilihan Uji statistik dengan metode regresi berganda. 4) Menetapkan tingkat signifikansi yaitu 5 persen. 5) Menetapkan kriteria pengujian hipotesa

a) Jika nilai signifikansi Uji F > 0.05, maka H0 tidak berhasil ditolak yang berarti variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap terikat.

b) Jika nilai signifikansi Uji F < 0.05, maka H0 berhasil ditolak yang berarti variabel variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat.

6) Menarik kesimpulan berdasarkan uji statistik yang dilakukan b. Koefisisen Korelasi

Regresi linear berganda untuk melihat hubungan antara variabel terikat (variabel yang dijelaskan) dan variabel bebas (variabel yang menjelaskan). Dalam melakukan analisis masalah ini akan digunakan suatu analisis, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, yang dimaksud dengan analisis kualitatif merupakan analisis yang dilakukan melalui proses analisis. Sedangkan analisis kuantitatif merupakan suatu analisis yang dilakukan melalui suatu proses pengukuran data secara statistik. Analisis secara statistik akan digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara variabel–variabel bebas terhadap variabel terikat.

(12)

53 c. Koefisien Determinasi (R Square)

Semakin besar R2 berarti semakin tepat persamaan perkiraan regresi linear tersebut dipakai sebagai alat prediksi, karena variasi perubahan variabel terikat dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas. Apabila nilai R2 semakin dekat dengan satu, maka perhitungan yang dilakukan sudah dianggap cukup kuat dalam menjelaskan variabel bebas dengan variabel terikat.

d. Pengujian Secara Parsial (Uji t) a) Formulasi Hipotesis

Ho; β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 = β7 = 0

Berarti variabel bebas tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel tarikat.

Ho; β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ β6 ≠ β7 ≠ 0

Berarti variabel bebas berpengaruh secara parsial variable terikat. b) Pilihan uji statistik dengan metode regresi sederhana.

c) Menetapkan tingkat signifikansi yaitu 5 persen. d) Menetapkan kriteria pengujian hipotesa.

- Jika nilai signifikansi Uji t > 0.05, maka H0 tidak berhasil ditolak yang berarti variabel secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

- Jika nilai signifikansi Uji t < 0.05, maka H0 berhasil ditolak yang berarti variabel bebas secara prasial berpengaruh terhadap variabel terikat

Referensi

Dokumen terkait

Terbukti perhitungan manual dengan metode moving averages memiliki hasil akhir yang sama dengan aplikasi untuk periode akan datang pada bulan 1 tahun 2013 dengan hasil

Secara umum teks ini memusatkan pada keluasan perilaku keterampilan sebab untuk memahami ciri-ciri yang mendasari penampilan keterampilan dari penggabungan keterampilan,

Hal ini dibuktikan dengan Fhitung&gt; Ftabel, yaitu 13,538&gt;1,79 dengan tingkat signifikansi 0,000 &lt; 0,05, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh

Dalam suatu metode pelajaran ilmu pengetahuan alam laboratorium sekolah menengah umum, seorang guru dapat menyediakan perancahan dengan pertama-tama memberikan

Penyerahan Paris kepada pihak Prancis juga merupakan jalan keluar bagi von Choltitz untuk menghindari tuduhan pengkhianatan, karena doktrin militer Hitler menegaskan bahwa

Tanggung jawab bank penerbit (card issuer) dalam menyelesaikan masalah pencurian data kartu kredit (carding) terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap pra transaksi,

± konsumen; (2) Analisis rantai nilai jagung segar pihak yang diuntungkan yaitu tengkulak karena memperoleh margin pemasaran lebih banyak diantara petani dan

Tahun 2012, klasifikasi tinggi terdapat di 26 daerah yaituKabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabuapaten Trenggalek, kabupaten tulungagung, kabupaten Blitar, Kabupaten