• Tidak ada hasil yang ditemukan

terusan, sehingga membentuk gugusan pulau-pulau. Igal, Sungai Pelanduk, Sungai Bantaian, dan sungai Batang Tumu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "terusan, sehingga membentuk gugusan pulau-pulau. Igal, Sungai Pelanduk, Sungai Bantaian, dan sungai Batang Tumu."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Dengan ketinggian tersebut, maka pada umumnya daerah ini dipengaruhi oleh pasang surut, dimana tanah-tanah tersebut terbelah-belah oleh beberapa sungai, terusan, sehingga membentuk gugusan pulau-pulau.

Sungai yang terbesar di daerah ini adalah Sungai Indragiri Hilir yang berhulu di penggunungan Bukit Barisan (Danau Singkarak), sungai Indragiri mempunyai tiga muara ke Selat Berhala, yaitu di Desa sungai Belu, Desa Perigi Raja dan Kuala Enok. Sungai-sungai lainnya adalah : Sungai Guntung, Sungai kateman, Sungai Danai, Sungai Gaung, Sungai Anak Serka, Sungai Batang Tuaka, Sungai Enok, Sungai Batang, Sungai Gangsal, yang hulunya bercabang tiga yaitu Sungai Gangsal, Sungai Keritang, Sungai Reteh, Sungai Terap, Sungai M andah, Sungai Igal, Sungai Pelanduk, Sungai Bantaian, dan sungai Batang Tumu.

Pulau-pulau yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir pada umumnya telah di diami penduduk dan sebagian diusahakan penduduk untuk dijadikan kebun-kebun kelapa, persawahan pasang surut, kebun sagu dan lain sebagainya.Gugusan pulau tersebut meliputi : Pulau Kateman, Pulau Burung, Pulau Pisang, Pulau Bakong, Pulau Air Tawar, Pulau Pucung, Pulau Ruku, Pulau M as, Pulau Nyiur dan pulau- pulau kecil lainnya.

Disamping gugusan pulau tersebut maka terdapat pula selat-selat/terusan kecil seperti : Selat/Terusan Kempas, Selat/Terusan Batang. Selat/Terusan Concong.

Selat/Terusan Perawang, Selat/Terusan Patah Parang, Selat/Terusan Sungai

(2)

Kerang, dan Selat/Terusan Tekulai. Selain selat/terusan alam terdapat pula terusan buatan antara lain : Terusan Beringin, Terusan Igal, dan lain-lain Selain itu di daerah ini juga terdapat danau dan tanjung yakni Danau Gaung, Danau Danai dan Danau Kateman, sedangkan tanjung yang ada di Indragiri Hilir adalah Tanjung Datuk dan Tanjung Bakung.

Tanah

Umumnya, struktur tanah di Kabupaten Indragiri Hilir terdiri atas tanah Organosol (Histosil), yaitu tanah gambut yang banyak mengandung bahan organik. Tanah ini dominan di Wilayah Indragiri Hilir terutama daratan rendah diantara aliran sungai. Sedangkan disepanjang aliran sungai umumnya terdapat formasi tanggul alam natural river leves yang terdiri dari tanah-tanah Alluvial (Entisol) dan Gleihumus (Inceptisol).

Vegetasi

Vegetasi alami dari daerah tanah-tanah organosol, alluvial dan gleihumus adalah hutan pematang, hutan rawa primer, hutan rawa sekunder, hutan pasang surat, penggunaan lahan untuk hutan lebat, belukar dan sejenisnya pada tahun 1994 seluas 841.242 hektar. Luas areal perkebunan meningkat dari 379.760 hektar menjadi 464.802 hektar atau meningkat 8,50% dibandingkan dengan periode sebelumnya sedangkan total produksi hasil perkebunan juga mengalami

peningkatan dari 283.266 ton menjadi 416.690 ton naik sebesar 133.424 ton atau 13,34%.

(3)

Iklim

Topograpi daerah Indragiri Hilir terdiri dari daratan dan perairan yang beriklim tropis basah, curah hujan tertinggi 1300 mm, hujan turun antara bulan oktober sampai maret setiap tahunnya. M usim kemarau kadang-kadang hujan tidak turun selama 3 (tiga) bulan lamanya. Sehingga menimbulkan kesulitan air bersih, pengairan dan sebagainya. Angin yang bertiup sepanjang tahun adalah angin utara dan angin selatan. M usim angin utara membawa musim gelombang, serta air pasang yang cukup tinggi, yang membawa air laut berkadar garam kehulu sungai, sehingga membawa pengaruh terhadap tingkat kesuburan bagi tanam- tanaman tertentu yang tidak tahan terhadap kadar air dengan tingkat keasinan tinggi.

Pengairan

Kabupaten Indragiri Hilir memiliki potensi perairan laut dan perairan umum yang cukup luas serta daratan yang dapat dikembangkan usaha budidaya perikanan, berpeluang bagi Investor untuk menanamkan investasi baik dibidang

penangkapan khususnya di perairan lepas pantai dan dibidang budidaya perikanan (tambak, keramba, budidaya kerang anadara dan kolam). Disamping sungai- sungai dan selat di Kabupaten Indragiri Hilir banyak terdapat parit-parit baik keberadaannya secara proses alami atau yang dibuat manusia dimana sebagian besar berfungsi sebagai drainase pengairan dan transportasi bagi masyarakat.

Kabupaten ini disamping dikenal dengan julukan Bumi Sri Gemilang, juga dikenal dengan sebutan Negeri Seribu Parit.

(4)

Potensi Wisata Indragiri Hilir Agrowisata

Gambar 2.5

Kabupaten Indragiri Hilir, yang disebut dengan Negeri Seribu Parit ini, merupakan daerah pertanian yang mempunyai potensi wisata agro, yaitu

Perkebunan Kelapa Rakyat, Perkebunan Kelapa Hibrida, Perkebunan Nenas dan perkebunan tanaman keras lainnya. Di samping itu, daerah ini juga memiliki areal ladang padi yang tak kalah luasnya dari perkebunan-perkebunan di atas.

Pantai S olop

Gambar 2.6

Pulau Cawan merupakan salah satu obyek wisata pantai/bahari yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir. Keunikannya adalah terdapat kawasan rawa/lumpur berpasir putih dari kulit kerang-kerangan yang dibawa ombak ke daratan pantai.

Keindahan Pantai Solop adalah terdapatnya pulau-pulau kecil di depan pantai keberadaan hutan mangrove yang mengelilingi Pantai Solop merupakan hutan bakau terindah di Indonesia. Disini juga dapat dinikmati pemandangan matahari terbenam di waktu sore, menambah keindahan dan daya tarik tersendiri dengan

(5)

keasrian alamnya. Pantai Solop cukup menarik untuk dikunjungi apalagi letaknya yang strategis yakni di jalur pelayaran Tembilahan - Pulau Batam. Dari Kota Tembilahan, untuk menuju lokasi ini, dapat ditempuh melalui jalan darat sekitar 90 menit, atau sekitar 20 menit dari Kecamatan M andah.

Danau Taga Raja

Gambar 2.7

Danau Taga Raja Guntung luasnya sekitar 100 Ha, menurut cerita dulunya dikenal dengan sebutan Kolam Raja, dimana kolam ini merupakan tempat pemandian dan sumber air bersih bagi Kerajaan Kateman. Kawasan Danau Taga Raja akan dikembangkan sebagai kawasan penyediaan air bersih dan kawasan pariwisata terpadu dengan luas kawasan sekitar 20 Ha. Akan dikembangkan Taman Rekreasi, Taman Pancing, Wisata Tirta dan Resort Pariwisata. Jarak danau cukup dekat dari kota Guntung yaitu sekitar 4 Km dan telah banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitarnya sebagai tempat rekreasi dan wisata alam.

Pantai tertitip

Ibukota kecamatan Kateman, Sungai Guntung adalah salah satu kota pesisir yang cukup ramai di kabupaten Indragiri Hilir. Letaknya strategis, berada di lintas transportasi dari Indragiri Hilir ke arah Kepulauan Riau. Untuk mencapai sungai guntung, dari tembilahan diperlukan waktu 3 jam perjalanan dengan ferry atau speed boat yang setiap hari ada beberapa kali jadwal keberangkatannya. Pantai

(6)

Tertitip yang berpasir putih hanya berjarak tempuh 5 menit dengan perahu atau Pompong dari pelabuhan Sungai Guntung. Di lokasi ini akan dikembangkan menjadi kawasan wisata trta dimana pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas rekreasi, hiburan, dan olah raga air.

S ampan Leper

Gambar 2.8

Sampan Leper merupakan alat transportasi tradisional masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir. Sampan Leper ini tergolong unik karena mempunyai dua fungsi yakni bisa digunakan di sungai dan bisa juga meluncur didaerah lumpur.

Sampan leper ini sudah mulai diperlombakan oleh masyarakat Inhil sejak beberapa tahun lalu, selain untuk memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia (HUT Rl) ini, juga sering diadakan pada hari raya ldul Fitri atau hari raya ldul Adha, dan pada momen-momen lainnya ketika air sungai Indragiri sedang surut. Dulu lokasi perlombaan terletak Pakan Arba, namun karena tidak terawat dan tumbuh kayu - kayu liar, maka dipindahkan ke Kuala Gete, yang pantainya lebih luas dan juga terdapat tempat penyeberangan serta disana juga akan dibangun jembatan penyeberangan sehingga akan lebih ramai dikunjungi.

Kawasan Pekan Arba

M erupakan tempat rekreasi bagi masyarakat Kota Tembilahan, karena berdekatan dengan Kota Tembilahan. Kawasan ini terdapat dipinggir Sungai Batang Sebatu

(7)

yang dari tahun ketahun mengalami pendangkalan dan mengakibatkan

hubungan/transportasi antara Pekan Arba dengan desa-desa seberangnya menjadi sulit. Oleh karena sulitnya hubungan ini, maka masyarakat berusaha

mengatasinya dengan membuat sampan/perahu yang berbentuk leper atau rata dibagian bawahnya dan dapat berjalan serta meluncur di pantai lumpur maupun diatas air, sehingga sampai sekarang dijadikan sebagai alat transportasi di kawasan ini. Kegiatan ini akhirnya dimanfaatkan menjadi atraksi wisata yang setiap tahunnya diperlombakan. Di lokasi ini juga tersedia fasilitas penunjang berupa : Pintu Gerbang, Pos Jaga, Tribun Pengunjung terbuka, WC umum, Tempat Parkir dan sebagainya.

Menongkah Kerang / Concong Luar

Lokasi Sapat dan Pulau Kijang, Kec. Kuala Indragiri dan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir. Concong luar terkenal dengan daerah dimana penduduknya mencari nafkah dengan mata pencaharian utamanya sebagai nelayan. Di daerah ini dapat kita temui pantai yang luasnya kurang lebih 5 kilo meter. Di pantai ini penduduk setempat menongkah kerang (mencari kerang), baik laki-laki dan wanita, dengan cara tradisional.

Pasar Pajak (PJ) Tembilahan

M erupakan tempat menarik dan cukup terkenal serta banyak dikunjungi oleh pendatang/wisatawan. Dipasar ini banyak terdapat barang-barang bekas dari luar negeri. Selain pakaian bekas juga terdapat barang pecah belah, alat-alat rumah tangga, aneka permainan anak-anak, alat elektronik serta berbagai barang lainnya.

Dari kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, sebaiknya pengunjung naik travel

(8)

sampai kota Tembilahan dengan jarak tempuh lebih kurang 6 (enam) jam perjalanan. Kemudian dari Tembilahan, pengunjung bisa naik Pancung, nama alat transportasi, menuju Danau Taga Raja Guntung. Jarak dari Guntung menuju danau sekitar 2 (dua) kilometer. Selain Pasar PJ di Tembilahan terdapat Pasar Wadai, yakni pasar yang menjual kue beraneka ragam, terutama kue tradisional seperti Amparan Tatak, Papare, Keraraban, Kue Buah M alaka dan masakan- masakan lainnya seperti Sempolek, Roti Canai, Jelurai, Nasi Kuning/Nasi Lemak dan sebagainya, pasar ini dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan.

Tembilahan, ibukota Indragiri Hilir, Negeri Seribu Parit.

Kota Tembilahan sebagai Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir merupakan pintu gerbang menuju seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir.

Gambar 2.9

(9)

Kecamatan Tembilahan memiliki luas wilayah 297,62 km², terdiri dari 6 kelurahan. Ibu kota kecamatan adalah Kota Tembilahan. Jumlah penduduk Kecamatan Tembilahan tahun 2002 adalah 52.773 jiwa.

Kecamatan Tembilahan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Batang Tuaka.

Sebelah timur berbatasan dengan Kec. Kuala Indragiri dan Tanah M erah.

Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Enok.

Sebelah barat berbatasan dengan Kec. Tembilahan Ulu dan Batang Tuaka Kelurahan di Kecamatan Tembilahan : Tembilahan Kota, Pekan Arba, Tembilahan Hilir, Sungai Beringin, Sungai Perak, Seberang Tembilahan.

Keadaan tanah daerah ini sebagian besar terdiri dari tanah gambut dan endapan sungai serta rawa-rawa. Pusat Pemerintahan Wilayah Kecamatan dari permukaan laut adalah 1 s/d 4 meter. Ditepi-tepi sungai dan muara parit-parit banyak terdapat tumbuh-tumbuhan seperti pohon Nipah. Karena kecamatan ini merupakan daerah gambut, maka daerah ini digolongkan daerah beriklim tropis basah, apabila diperhatikan jumlah hari hujan daerah ini yang memiliki ketinggian rata-rata 2,5 meter dari permukaan laut, tercatat hari hujan yang tertinggi pada bulan M aret 1999 yaitu 11 hari, sedangkan angka yang terendah pada bulan Juni 1999 yaitu 4 hari.

(10)

Penduduk Kecamatan Tembilahan terdiri dari berbagai suku bangsa yaitu suku Banjar, suku Bugis, suku M elayu, suku M inang, suku Jawa, suku Batak serta warga negara keturunan Tionghoa. M ata pencaharian utama penduduk Kecamatan Tembilahan adalah di sektor pertanian.

2.2 Data Pendukung

Dalam bab ini berisi tentang data – data pendukung bagi pendekatan komunikasi Tugas Akhir kali ini, tentang promosi wisata yang diharapakan oleh pemerintah, komunitas backpacker yang akan menjadi target utama media, dan survey lokasi Indragiri hilir yang akan menjadi objek dalam media.

2.2.1 “Wisata membangun bangsa”.

Wawancara bersama Bpk. Frans Teguh, MA (Bagian Perencanaan Destinasi Pariwisata - Dosen NHI dan Universitas Sahid Jurusan Pariwisata)

Berawal dari perbincangan tentang arti wisata, pak Frans memaparkan bahwa ia mempunyai pandangan yang berbeda terhadap term yang satu ini. Ia

menggambarkan wisata sebagai sebuah fenomena manusia untuk

mengungkapkan keseimbangan kehidupan (seimbang dengan alam, sesama manusia dan Tuhan), esensi wisata berpusat pada manusia, bagaimana ia mencari sebuah keseimbangan bagi dirinya saat berinteraksi dengan semua elemen yang ada alam, sesama, maupun dirinya sendiri, dalam sebuah perjalanan wisata.

(11)

Yang perlu diingat adalah tujuan akhir dari semua ini, yakni buah pikiran atau pengalaman yang nantinya akan dapat meningkatkan kualitas diri kita sebagai seorang individu. Jadi, bisa dikatakan titik utama wisata terletak pada manusia, bukan pada alam. Bagaimana manusia berinteraksi, belajar menghargai dan menilai alam, apa yang didapatkan setelah itulah yang menjadi sebuah agenda.

Salah satu poin yang diangkat oleh pak Frans sebagai sebuah kendala bagi bangsa Indonesia adalah standardisasi yang tidak sesuai dengan karakter negara kita. M enurut pak Frans, kunci dalam perencanaan pengembangan sebuah sektor terutama pariwisata, terletak pada karakter objek yang akan dikembangkan.

Sehingga yang dinilai bukanlah bagus atau tidaknya sebuah rencana, tapi tepat atau tidak. Apakah cara yang digunakan sudah sesuai atau tidak dengan karakter dan kualitas objek yang diangkat.

Ada tiga hal dasar yang harus dimiliki sebuah daerah untuk disebut sebuah tempat untuk mampu menarik wisatawan, yaitu : keunikan, ciri khas, dan lokalitas. Sebenarnya, ini bukan sebuah elemen yang sulit untuk ditemukan, mengingat setiap komunitas akan membentuk budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi alam, dan latar belakang penduduknya. Riau juga begitu.

Dalam skala domestik atau nasional, Riau, menurut pak Frans, menyimpan potensi yang sangat besar. Dari sisi Sumber daya M anusia (SDM ), selain merupakan pusat kebudayaan melayu, sebuah wilayah kepulauan yang unik, ia

(12)

juga menyimpan ciri khas kedaerahan yang kental, serta lokalitas yang terpancar dari gaya hidup penduduknya. Belum lagi potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang membuatnya menjadi salah satu objek wisata bahari Indonesia.

M asalah yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan semua potensi itu, serta kesinambungan antara informasi dan penyampaiannya. Dengan kata lain, SDA dan SDM Riau, adalah ‘isi’nya, dan penyampaian serta promosinya adalah

‘kemasan’nya. Sekali lagi, ‘kemasan’ ini tidak perlu mewah ataupun sangat indah, namun harus mampu memerankan tugasnya, yakni memperlihatkan jati diri Riau. Ia juga mengingatkan bahwa ada banyak cara ‘mengemas’ potensi yang kita miliki, dan itu juga sedang diusahakan, namun ada satu hal yang harus diperhatikan adalah ‘kemasan’ ini tidak mengkamuflase. Promosi adalah janji.

Apapun yang kita sampaikan harus bisa kita pertanggungjawabkan. Promosi yang berlebihan dan tidak tepat hanya akan memberi dampak sebaliknya bagi daerah tersebut.

Diakhir perbincangan pak Frans menyampaikan harapannya bagi pariwisata Indonesia untuk menjadi sebuah wisata yang ‘membangun bangsa’. Dimana wisata tidak hanya sebuah kegiatan bersenang – senang dan ajang ekplorasi kekayaan basis keuntungan ekonomi yang tidak berkesinambungan, melainkan menjadi sebuah sumber kekayaan (spiritual dan material) bagi bangsa sebagai hasil olahan kekayaan (SDA dan SDM ) yang dimiliki oleh bangsa itu juga.

(13)

2.2.2 Tentang Backpacker

“Backpacker adalah wisatawan yang khas dengan ransel di punggung sambil berjalan kaki. Mencari yang serba murah. Menikmati detail perjalanan. Itulah gaya berlibur mereka. TEMPO”

Istilah Backpaking atau backpacker sebagai subjek adalah istilah umum yang diberikan pada wisatawan yang berpergian dengan menggunakan Back pack, tas yang di gendong di punggung atau Ransel.

Backpacker umumnya didominasi oleh kaum muda dengan mobilitas yang tinggi. Selain itu backpacker juga mereka menyukai kepraktisan. M ereka berwisata ke suatu tempat umumnya tanpa menggunakan jasa Travel Agent atau biro perjalan wisata. Ciri khas lainnya, kaum backpacker ini jarang sekali datang berkelompok atau dalam sebuah grup. Dilihat dari karakter berwisatanya mereka bukan termasuk beach holiday maupun special interest tour, yaitu lebih mirip Round trip (dalam satu pulau) atau overland tour (lintas pulau). Artinya selalu berpindah seperti tour roundtrip/overland tetapi tidak menyenangi satu objek tertentu.

Tapi jangan salah, backpacker itu bukan orang asal jalan tanpa tujuan. Biasanya mereka lebih tahu silsilah suatu tempat sebelum mengunjunginya. Semua rencana itu disusun sebelumnya dengan banyak mengali data serta survey yang mendalam. Seorang backpacker sejati selalu siap menghadapi berbagai

kemungkinan.

(14)

Hal-hal yang perlu diperhatikan para backpacker untuk travelling antara lain:

saat menentukan opsi destinasi, banyak tujuan banyak pilihan, tak perlu memilih semuanya. M ereka bahkan membuat sebuah rancangan ke tempat tujuan yang akan anda datangi dengan pertimbangan yang matang.

Dalam memilih tujuan adakalanya dilema menghadang kita, misal jika ingin mengunjungi daerah - daerah yang tempatnya berdekatan. Aji mumpung kadang mengoda kita untuk mengunjungi sekaligus beberapa tempat secara bersamaan.

Lebih baik bila kita memfokuskan diri pada satu tempat tujuan saja agar anda bisa sepuasnya menjelajah semua tempat tersebut. Tentukan apa yang akan kita lakukan disana, kenali daerah tujuan, bawa barang secukupnya, misalnya makanan, kompas, dan pakaian yang sesuai dengan musim di tempat tersebut, amati moda transportasi, tentukan rute, waspada dengan bahaya, cek travel dokumen, cari tahu penginapan atau tempat untuk berteduh, dan yang terakhir, selalu siaga dengan apa yang tidak diharapkan, siapkan selalu rencana cadangan.

Backpacker tidak berarti tidak punya duit. Backpacker tidak berarti juga punya uang pas pas-an atau bahkan bokek. M ereka punya banyak uang namun memilih untuk menggunakan uang itu semaksimal mungkin. Daripada tinggal di hotel seharga 800 ribu per malam, mending tinggal di dormitory seharga 80 ribu tapi bisa stay sampai 10 malam. Bottomlinenya uang harus selalu ada, baik itu berupa uang kas, traveller check maupun kartu kredit.

(15)

Backpacker pada era modern saat ini banyak yang mempersiapkan diri dengan peralataan (gadget) yang canggih dan terkini. Tak usah heran saat anda melihat seorang pelancong yang membawa ransel dengan mengenakan pakaian seadanya tapi memegang alat GPRS untuk menentukan tujuannya.

Komunitas backpacker Indonesia.

(disunting dari www.indobackpacker.com)

www.indobackpacker.com adalah Website Komunitas Backpacker Indonesia yg bersifat non-profit dan tidak bertujuan komersial. Website ini dikembangkan sebagai wadah informasi kegiatan perjalanan petualangan diberbagai lokasi yang tersebar di seluruh indonesia khususnya dan juga luar negeri. Komunitas

backpacker indonesia memiliki Mailing List indobackpacker@yahoogroups.com yang beranggotakan para penggemar perjalanan petualangan ke tempat-tempat yang menarik dimana saja, selain juga sebagai wadah untuk menjalin

persahabatan.

Tujuan Indobackpacker.com adalah untuk memberi tempat bagi anggota M ailing List Indobackpacker dalam menuangkan tulisan kisah-kisah perjalanan

petualangannya dan berbagi informasi tentang lokasi tujuan petualangan, disamping juga terbuka bagi kontribusi masyarakat umum. Situs

indobackpacker.com dirancang, di kembangkan dan di administrasi oleh :

• ArisYanto email: kunlun_it @yahoo.com.sg

• ErwinYulianto email ewing_eyo@yahoo.com

(16)

• Ambar Briastuti email ambar_briastuti@yahoo.co.uk

• Santoso email santoso@kpc.co.id

• serta mendapat tambahan masukan dari beberapa anggota mailing list ini guna melengkapi fitur-fitur dan penampilan situs.

Indobackpacker.com menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang ada pada situs ini, dan dengan segala kerendahan hati, Indobackpacker.com selalu terbuka untuk menerima kritik dan masukan yang membangun.

Indobackpacker.com juga membuka peluang kerjasama dengan pihak-pihak lain demi kelangsungan dan perkembangan situs.

Catatan perjalanan dan blog pengalaman kaum backpacker di Riau.

“Tenanglah Jiwaku”

(disunting dari http://www.blogger.com/feeds/5528915836662015031/posts/default - ‘Tenanglah Jiwaku’, 14 februari 2008 )

“Tembilahan sebuah kota kecil di kabupaten Indragiri Hilir pada Propinsi Riau, Tembilahan ditemukan pertama sekali oleh orang Tambi yang membuka lahan kata orang – orang tua di kota itu, Tembilahan “Tempat Bimbingan dan

Pelatihan” demikian sebagian orang berasumsi. Pada umumnya masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani dan nelayan karena banyaknya sungai dan lahan berair serta dagang karena disana banyak terdapat barang – barang bekas selain itu terdapat juga barang pecah belah alat – alat rumah tangga, aneka permainan anak – anak dan lainnya, yang didatangkan dari luar negeri,

Tembilahan merupakan kota seribu parit karena banyaknya parit yang di kota itu.

(17)

Setiap harinya kota Tembilahan juga selalu pasang surut oleh karena dekat dengan laut. Disini dalam sebulan bisa mencapai dua kali banjir, biasanya ini mencapai dua sampai tiga hari oleh karena adanya air yang pasang surut tadi, penduduknya rata – rata ramah dan berkekeluargaan.”

“CATATAN PERJALANAN, Mailangi Dangsanak di Tembilahan”

(disunting dari http://www.banjarmasinpost.co.id/content/view/2783/92 - Minggu, 23-09-2007 | 01:36:38 /)

Kota Tembilahan, Riau sangat dikenal oleh orang Banjar di Kalsel. Sebagai wadah madam sejak ratusan tahun lalu, banyak warga Banjar sudah tinggal di tempat tersebut secara turun temurun dalam beberapa generasi. Kabupaten Indragiri Hilir dengan ibukotanya Tembilahan ini merupakan salah satu dari sebelas kabupaten Provinsi Riau yang berada di posisi selatan. Daerah ini dapat ditempuh dengan perjalanan darat dengan mobil dari Riau selama tujuh jam.

Kondisi alam baik Pekanbaru maupun Riau tak jauh berbeda dengan Kalsel, baik sungai dan floranya.Kondisi inilah yang memungkinkan orang-orang Banjar yang madam ke Tambilahan merasa betah bertani dan berkebun di sana. Indragiri Hilir berpenduduk sekitar 639.450 jiwa yang diperkirakan warga Banjarnya sebanyak 242.991 jiwa yang tersebar di 20 buah kecamatan dan 192 desa. Warga Banjar atau keturunan orang Banjar yang menjadi penduduk disini adalah di Kecamatan Tembilahan, Tampuling, Enok, Batang Tuaka, Gaung Anak Serka, Gaung, Tanah M erah serta Kuala Indragiri.

(18)

Dari delapan kecamatan yang dihuni warga Banjar tersebut, dalam

berkomunikasi menggunakan Bahasa Banjar sebagai bahasa pengantar. Seluruh penduduk di Tembilahan berbahasa sehari-hari dengan Bahasa Banjar dan cenderung dengan dialek Pahuluan. Uniknya, penduduk asal Bugis, Jawa dan Cina yang ada di daerah tersebut juga berkomunikasi dengan Bahasa Banjar.

Apalagi di Pasar Tembilahan yang pedagangnya justru banyak orang keturunan Banjar, pembicaraan dalam interaksi jual beli kedengaran barucau dalam Bahasa Banjar Urang Pahuluan.

“Jelang Imlek, Warga Tionghoa di Tembilahan Pasang Lampion”

(disunting dari www.potretnews.com/daerah_teks.php?idberitateks=58 Minggu, 03/02/2008 21:05 WIB)

TEM BILAHAN - Suasana di negeri Cina juga terasa di Kota Tembilahan, Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, apalagi jelang pelaksanaan Imlek 2559/2008. Hal ini bisa ditandai dengan para warga etnis Tionghoa yang menghiasi beranda rumah dan rukonya dengan memasang lampion. Terlihat di sepanjang Jalan Sudirman, warga keturunan telah beberapa hari lalu memasang lampion, berwarna merah ini. Pemasangan ini menjadi pemandangan tersendiri bagi warga Tembilahan, selain menjadi hiasan menarik pada siang hari, apalagi malam hari. Warga lainnya juga menjadi tahu bahwa tidak lama lagi akan ada helat pelaksanaan Imlek dikalangan warga keturunan. "M emang kita sengaja memasang lampion ini, untuk memberikan nuansa Imlek yang akan kita rayakan

(19)

tersebut,” sebut Linda, seorang warga keturunan yang tinggal di Jalan Sultan Syarif Kasim. (Muhammad)

“TEMBILAHAN AERIAL VIEW “

(disunting dari http: //www.skyscrapercity.com/showthread.php?p=16533924)

*keren abisss ... * Tembilahan - Kabupaten Indragiri Hilir

Kota ini dijuluki kota seribu parit,karena terletak di Delta Sungai Indragiri dan berair payau. Kota ini dialiri ratusan anak sungai, yang bentuknya menyerupai parit ....

Aerial View

Gambar 2.10

(20)

Gambar 2.11 Wilayah Kota dan Mesjid Al Huda

Gambar 2.12

Gambar

Gambar 2.11  Wilayah Kota dan Mesjid Al Huda

Referensi

Dokumen terkait

Pada akhirnya, banyak manusia itu sendiri yang melakukan penyalahgunaan dalam penggunaan teknologi komputer, yang kemudian meningkat menjadi tindak kejahatan di

Berdasarkan hasil dan pembahasan dengan menggunakan metode kointegrasi didapatkan hasil bahwa hasil uji stasioner semua variabel yang digunakan dalam penelitian

2). Aplikasi ini menyediakan menu pencarian suatu lokasi layanan kesehatan sehinga mempercepat perolehan informasi lokasi layanan kesehatan yang dituju. Aplikasi menyediakan

Siswa tersebut memperoleh nilai 93 berikut deskripsi analisis transkrip hasil tes berbicara. Dari segi ketepatan struktur, pada umumnya pemakaian struktur bahasa yang

Renstra Perangkat Daerah Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas tahun 2016–2021 ini merupakan dokumen perencanaan jangka menengah Perangkat Daerah untuk

 Hasil evaluasi vegetasi berdasarkan deskripsi (karakteristik, fungsi) serta parameter kesesuaian jenis pohon & referensi yg relevan bahwa; vegetasi pada setiap tipe kawasan

terdapat di semua lokasi penelitian dengan pusat distribusi di RW 11 dan memiliki skor 2 yang menunjukkan potensi kerawanan penyakit DBD rendah.. Kelimpahan

1) Nasabah datang ke unit pegadaian syariah ngabean untuk mengisi formulir produk pembiayaan Ar-Rum. Selain mengisi formulir, nasabah juga melampirkan