• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SWOT PADA ORGANISASI DAN APLIKASINYA PADA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SWOT PADA ORGANISASI DAN APLIKASINYA PADA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

_______________________________

1) Makalah disampaikan pada Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tahun 2013 Fakultas Pertanian Universitas Udayana 05-06 Oktober 2013 di Kampus Bukit Jimbaran 2) Dosen Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana

ANALISIS SWOT PADA ORGANISASI DAN APLIKASINYA

PADA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA

1)

Oleh: Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP., MSi 2)

PENDAHULUAN

Mengapa organisasi perlu? Mengapa untuk melaksanakan yang besar yang

tidak bisa diselesaikan oleh satu orang, melainkan harus oleh banyak orang? Mengapa

perlu pengorganisasian yang rapi dan baik?

Ini ceritera tentang empat orang yang bernama Everybody, Somebody, Anybody

dan Nobody. Ada satu tugas penting yang harus dikerjakan dan Everybody diminta

untuk mengerjakannya. Everybody yakin bahwa Somebody akan mengerjakannya.

Sebetulnya Anybody dapat mengerjakannya, tetapi Nobody yang mengerjakannya.

Somebody marah sebab itu tugas Everybody. Everybody pikir bahwa Anybody dapat

mengerjakannya, tetapi Nobody sadar bahwa Everybody tidak akan mengerjakannya.

Akhirnya, Everybody menyalahkan Somebody yang sebetulnya Nobody diminta oleh

Anybody (Margono dan Sumardjo, 2003).

Cerita di atas perlu kita renungkan, apa yang sebenarnya makna yang

terkandung di dalamnya. Contoh: Banyaknya sampah di Kampus Fakultas Pertanian

Universitas Udayana Bukit Jimbaran. Setiap orang bisa memungut dan membuangnya

ke tempat sampah. Nyatanya tidak ada satu orangpun yang melakukannya.

Apabila dicermati bahwa seseorang dalam kehidupannya selamanya tidak akan

hidup seorang diri, ia akan berinteraksi antar sesama manusia sehingga akan terbentuk

suatu kelompok yang pada awalnya sebagai kelompok-kelompok yang kecil, lama

kelamaan dari kehidupan bersama tersebut dan dengan adanya kebutuhan-kebutuhan

(2)

2

membentuk kelompok-kelompok sosial yang lebih besar. Menurut Slamet (2001)

beberapa kelompok yang dibentuk menjadi suatu kesatuan guna pencapaian suatu

tujuan tertentu dikatakan sebagai organisasi.

Beberapa perangkat tentang pengertian organisasi telah dikemukakan sebanyak

46 definisi pengertian organisasi yang pada intinya memberikan batasan tentang

organisasi sebagai suatu sistem saling pengaruh antar orang dalam kelompok yang

bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi bukanlah sekedar kumpulan

orang dan bukan pula hanya sekedar pembagian kerja, karena pembagian kerja

hanyalah salah satu asas organisasi (Bass, 1991).

Dari definisi yang sederhana dari organisasi tersebut dapat ditekankan di sini

bahwa organisasi terdiri dari kumpulan orang-orang, proses pembagian kerja, dan

sistem kerjasama. Faktor-faktor tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling

terkait membentuk suatu kesatuan, dimana kesatuan dan kebulatan dari sistem

organisasi tersebut diikatkan oleh asas-asas organisasi.

Menurut Sutarto (1984) terdapat dua unsur daripada organisasi yaitu unsur inti

dan unsur kerja. Unsur inti adalah orang-orang yang terhimpun dalam organisasi,

sedangkan unsur kerja adalah daya manusia dan unsur daya bukan manusia. Unsur

daya manusia terdiri dari (1) kemampuan untuk bekerja, (2) kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain, (3) kemampuan melaksanakan asas-asas organisasi.

Sedangkan unsur daya bukan manusia yang meliputi (1) alam, (2) iklim, (3) udara, dan

lain-lain fakor lingkungan yang ada.

Organisasi juga merupakan sistem terbuka yang selalu melibatkan input, proses,

output, dan umpan balik. Organisasi menerima dari lingkungan berbagai input berupa

benda, energi, dan informasi yang kemudian memprosesnya sehingga menimbulkan

output. Menurut Sutarto (1984) di dalam organisasi terdapat subsistem-subsistem

utama yang berupa subsistem tujuan dan nilai, subsistem tehnik, subsistem psychososial,

(3)

3 Apa itu Teori Analisis SWOT?

Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan

sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S

adalah STRENGHT atau Kekuatan, W adalah WEAKNESS atau Kelemahan, O adalah

OPPORTUNITY atau Kesempatan, dan T adalah THREAT atau Ancaman. SWOT ini

biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana

untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja.

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekualsi bisnis atau

proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang

tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang

memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an

dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 (Marcom, 2013).

SWOT untuk Organisasi

Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan

dilaksanakan pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan

sebuahanalisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut. Analisis SWOT biasanya

dicantumkandalam GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang

kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun external. Analisis SWOT ini merupakan sebuah ‘penyelidikan´ tentang situasi dan kondisi dalam suatu

lingkungan.

Contohnya adalah: Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja,

untuk itu mereka harus tahu tentang kondisi organisasi mereka dan lingkungan

dimana organisasi itu berada. Untuk itu mereka melakukan analisis SWOT, pertama S,

yaitu dengan mengetahui kekuatanorganisasi ± dalam hal ini, kekuatan bisa diartikan

(4)

4

yang setia terhadap organisasi, atau kasorganisasi yang banyak, dll. Kedua W, yaitu

dengan mengetahui kelemahan organisasi dalam hal ini, kelemahan bisa diartikan

sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi tersebut. Misalnya, kondisi

anggota yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll.

Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi dalam hal ini bias

diartikan sebagai suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika

tidak diambil bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya, sumber dana ada bila

diminta. Keempat T, yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi dalam hal ini bisa

diartikan sebagai suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama perjalanan

kepengurusan. Misalnya,banyak pengurus dan anggota yang tidak aktif.

Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa

yang terjadi di lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat

rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu

untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.

Bagaimana menggunakan SWOT?

Kegunaan analisis SWOT tidak terbatas pada organisasi yang mencari laba.

Analisis SWOT dapat digunakan dalam setiap situasi pengambilan keputusan ketika

keadaan akhir yang diinginkan telah ditetapkan. Contohnya antara lain organisasi

nirlaba, unit pemerintah, dan individu. Analisis SWOT juga dapat digunakan dalam

perencanaan pra krisis dan pencegahan krisis manajemen.

Analisis SWOT adalah salah satu tools analisis untuk melihat kondisi internal

dan eksternal organisasi berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang maupun

tantangan yang ada dalam suatu organisasi. Alat ini sudah sangat familiar khususnya

bagi mereka yang berkecimpung di dunia manajemen. Namun, apakah melakukan

(5)

5

Gambar 1 berikut ini akan memaparkan bagaimana kerangka dalam melakukan

analisis SWOT, dimulai dari penentuan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan

hingga perumusan strategi SWOT.

Gambar 1. Kerangka analisis SWOT

Step 1 : Menentukan Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) Organisasi

Identifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi merupakan hasil pemindaian

terhadap lingkunga bisnis internal. Tentunya, utuk mendapatkan hasil analisis SWOT

yang tepat, penentuan kekuatan dan kelemahan tidak dapat dilakukan sembarangan.

Selain validitas dan reliabilitas data yang dimiliki, penggunaan metode dan tools yang

tepat pun menjadi salah satu constraint dalam menentukan kerangka perumusan

kekuatan dan kelemahan organisasi dengan menggunakan berbagai metode dan tools

manajemen yang tersedia.

Bagaimana mengetahui kekuatan dan kelemahan? Tentu dalam mementukan

sesuatu itu sebagai sebuah kekuatan dan kelemahan, harus ada pembanding yang kita

gunakan. Pembanding tersebut dapat berupa standard/best practise yang ada,

COMPANY STRENGTH

COMPANY WEAKNESSESS

BUSINESS OPPORTUNITY

BUSINESS THREATS

TO – WS MATRIX

(6)

6

membandingkan kondisi internal perusahaan dengan competitor atau jika kedua hal

tersebut tidak mungkin dilakukan maka penentuan kekuatan dan kelemahan juga

dapat dilakukan melalui expert judgment, yaitu dengan meminta pendapat pakar/ahli

dibidangnya.

Selanjutnya identifikasi kekuatan dapat kita lakukan, dimana jika kondisi saat ini

lebih baik daripada kondisi yang terdapat pada standard/best practise, maka kita bias

katakana hal itu sebagai sebuah kekuatan. Sebaliknya, jika kondisi perusahaan lebih

buruk atau dibawah standard/best practise atau kondisi organisasi competitor, maka

kita bias katakana hal itu sebagai kelemahan. Kemudian dilakukan pemetaan kekuatan

dan kelemahan dengan menggunakan empat perspektif balance scorecard yaitu

keuangan (finance), pelanggan (customer), proses internal (internal process), dan

pertumbuhan dan pembelajaran (learning and growth).

Karena kelemahan identik dengan masalah, maka identifikasi kelemahan tidak

bias dilaukan hanya dengan melihat gap seperti pada identifikasi kekuatan. Sebab kita

tidak tahu apakah masalah yang kita identifikasi adalah masalah yang sebebarnya atau

hanya masalah yang nampak di permukaan saja. Agar kita mendapatkan akar

permasalahan dari permasalahan tersebut, maka digunakan tools fishbone diagram atau

diagram tulang ikan untuk mencari akar permasalahan dari masalah yang muncul.

Step 2 : Menentukan Peluang (Opportunities) dan Tantangan (Threats) Organisasi

Setelah kekuatan dan kelemahan berhasil dipetakan, selanjutnya adalah

melakukan identifikasi terhadap peluang dan ancaman/tantangan yang ada pada

lingkungan eksternal organisasi. Lingkungan eksternal organisasi dapat dilihat dari

tujuh aspek, yaitu: (1) politik, (2) ekonomi, (3) social, (4) teknologi, (5) lingkungan, (6)

(7)

7

Lantas bagaimana kita mengetahui mana peluang dan mana ancaman? Untuk

menentukan peluang dan ancaman dapat digunakan metode analisis dampak (impact

analysis), di mana diitentukan apa dampak ketujuh aspek di atas terhadap organisasi.

Jika dampak tersebut menguntungkan organisasi, maka kita tandai hal tersebut sebagai

peluang. Namun, jika dampak tersebut justru merugikan organisasi, maka kita

mengindentifikasi sebagai ancaman. Contohnya pemberitaan media massa tentang

kandungan zat berbahaya pada biscuit. Tentu hal ini akan sangat merugikan

perusahaan jika kita adalah perusahaan yang juga memproduksi produk seperti biscuit.

Oleh karena itu dengan adanya pemberitaan ini maka akan memberikan dampak

terhadap penjuatan produk biscuit yang dilakukan perusahaan, sehingga dapat kita

identifikasi hal tersebut sebagai ancaman perusahaan.

Step 3 : Matriks SWOT

Output dari analisis SWOT adalah strategi SWOT, dimana kita akan

mendapatkan strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang bisnis

yang dimiliki (Strategi SO), menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman (Strategi

ST), mengatasi kelemahan untuk memanfaatkan peluang (Strategi WO), dan mengatasi

kelemahan untuk mengatasi ancaman (Strategi WT).

Analisa menggunakan Matriks SWOT

Berikut ini adalah sebuah simulasi analisa menggunakan Matriks SWOT dengan

mengambil contoh Fakultas Pertanian Universitias Udayana. Karena simulasi, maka

rumusan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman belum dapat mewakili kondisi

faktual FP Unud.

Berdasarkan analisa lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya, maka

diketahui beberapa peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

FP Unud. Dengan demikian kita dapat menganalisa dan mengetahui isu strategis yang

(8)
(9)

9

Berdasarkan isu-isu tersebut dapat dikembangkan isu-isu kombinasi yang paling

berpengaruh sebagai berikut:

a. Strategi S-O

Strategi ini dibuat berdasarkan lembaga, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan

untuk merebut dan menafaatkan peluang sebesar-besarnya.

S1-O1 : Bagaimana memanfaatkan motivasi dosen dan mahasiswa yang tinggi

untuk menarik dukungan pemerintah daerah dalam menunjang kegiatan

FP Unud.

S2-O2 : Bagaimana memanfaatkan fasilitas perpustakaan, laboratorium untuk

pembelajaran yang sesuai untuk menghasilkan produk pertanian yang

menjadi primadona masyarakat.

S3-O3 : Bagaimana dosen dapat menggunakan berbagai pendekatan dan metode

mengajar agar dapat menciptakan lulusan yang sesuai dengan tuntutan

masyarakat untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu.

b. Strategi S-T

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki FP Unud untuk

mengatasi dan menghindari ancaman

S1-T1 : Bagamana memanfaatkan motivasi dosen dan mahasiswa untuk

melaksanakan berbagai kegiata yang positif sebagai keunggulan fakultas

dari lembaga sejenis yang ada di sekitarnya

S2-T2 : Bagaimana meningkatkan dukungan orang tua untuk terus

(10)

10

mendukung proses pembelajaran

S3-T3 : Bagaimana memanfaatkan kemampuan dosen dalam mengajar dengan

menggunakan berbagai pendekatan dan metode yang bervariasi namun

tidak memerlukan biaya tinggi agar tidak terlalu memberatkan orang tua

atau masyarakat.

c. Strategi W-O

ini adalah strategi dalam menyikapi dan mengurangi kelemahan yang ada dengan

memanfaatkan peluang yang ada.

W3-O1 : Bagaimana mendapatkan dukungan pemerintah dalam mengatasi keadaan

keuangan FP Unud yang rendah

W1-O2 : Bagaimana memanfaatkan IPTEK dalam pembelajaran untuk

meningkatkan jumlah mahasiswa yang diterima di FP Unud

W1-O3 : Bagaimana memanfaatkan tingkat kualifikasi dosen untuk meningkatkan

kualitas lulusan sesuai dengan tuntutan masyarakat untuk menghasilkan

bahan pangan.

d. Strategi W-T

Ini adalah strategi dalam menyikapi dan mengurangi kelemahan yang ada guna

menghindari potensi ancaman yang ada

W1-T1 : Bagaimana meningkatkan jumlah mahasiswa yang selama ini menjadikan

FP Unud pilihan ke-dua sebagai fakultas pavorit dibandingkan dengan

lembaga sejenis

W2-T3 : Bagaimana memanfaatkan potensi dosen untuk mengajarkan keterampilan

pertanian yang mendukung kebutuhan pariwisata Bali.

W3-T2 : Bagaimana meningkatkan dukungan orang tua mahasiswa untuk

(11)

11

kegiatan di fakultas.

Formulasi Strategi

Dari hasil analisis di atas, maka formulasi strategis yang ditawarkan dalam

perencanaan strategis ini adalah strategi kombinasi isu-isu internal dan isu-isu

eksternal yang digambarkan dalam Table 2.

Tabel 2. Matriks Strategi Kombinasi Internal-Eksternal

Faktor Internal

- Fasilitas perpustakaan dan laboratorium lengkap

- Dukungan orang tua rendah

(12)

12

Setelah merumuskan matrik strategi kombinasi internal-eksternal, maka pada

tahap akhir analisis SWOT adalah menyusun formulasi program.

a. Pengembangan Sumber Daya Manusia

- Mengikutsertakan dosen pada berbagai pelatihan

- Memberikan kesempatan dan mengikutsertakan dosen untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (S3)

- Memberikan berbagai pelatihan kepada mahasiswa (PKM dan LKMM)

- Mengikutsertakan mahasiswa ke berbagai lomba dan pertandingan baik di

tingkat loka, nasional, maupun internasional

- Mengadakan pengabdian masyarakat setiap semester.

b. Pengembangan Organisasi

- Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan Pemda

- Menerapkan sistem manajemen informasi melalui komputer dan internet

- Meningkatkan komunikasi dengan pihak penyandang dana, dewan penyantun,

dan lain-lain.

- Memelihara iklim budaya organisasi yang demokratis

- Meningkatkan pemanfaatan fasilitas, internet dalam proses pembelajaran.

- Meningkatkan penggunaan sarana perpustakaan, laboratorium dalam

(13)

13

c. Pengembangan Sarana dan Prasarana

- Melengkapi fasilitas laboratorium, ruang kelas, dan perpustakaan

- Memelihara kondisi alat-alat

- Melengkapi referensi (koleksi) buku di perpustakaan

- Penyediaan koperasi mahasiswa untuk menjual berbagai keperluan mahasiswa

- Mengembangkan kantin fakultas lengkap dengan wifi supaya lebih kondusif

- Pembangunan taman fakultas

- Melengkapi lapangan-lapangan dan alat-alat olahraga

- Melakukan perawatan sumber dan saluran air di kampus bukit

- Melakukan perawatan listik di fakultas.

Penutup

Keterpanduan program dengan mempehatikan hasil dari analisis potensi

wilayah yang ada pada organisasi sangat diperlukan guna memenuhi tantangan dan

prospek yang ada kedepannya. Diharapkan dengan mengetahui potensi kelembagaan

yang ada, baik dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan) maupun dari faktor

eksternal (Peluang dan Ancaman), diharapkan kita dapat memberikan gambaran kasar

akan rumusan kebijakan yang harus dilakukan guna mengoptimalkan segala potensi

dan kondisi yang ada dengan sebaik mungkin. Jayalah Fakultas pertanian Universitas

(14)

14 Daftar Pustaka

Armada, J. 2013. Contoh Penerapan Analisis SWOT. [artikel online]. Internet. http://catatan pamong—bhinekanaraekabakti.com. Diakses tanggal 3 Oktober 2013.

Bass B.M. 1991. Bass & Stogdill's handbook of leadership : Theory, Research and Managerial Applications 3th Ed. New York:The Free Press

Marcom, C. 2013. Aplikasi Analisis SWOT dalam Organisasi. [Artikel online]. Internet. http://www.wordpress.com. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2013.

Margono, S. dan Sumardjo. 2003. Kelompok, Organisasi dan Kepemimpinan. Program Studi Penyuluhan Pembangunan, Faktor Pasca Sarjana. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Gambar

Gambar 1.  Kerangka analisis SWOT
Tabel 1.  Matriks SWOT FP Unud
Tabel 2.  Matriks Strategi Kombinasi Internal-Eksternal

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penelitian diketahui bahwa ketidaknyamanan aksesibilitas halte terjadi karena ketidaksesuaian antara kondisi yang ada di lapangan tentang kelandaian ramp, handrail,

pengangguran pada tahun 2013 sebesar 2% lebih itu menurut Kepala Bidang Penempatan dan Pelatihan Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru dalam wawancara pra penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pajak wajib pajak badan pada UMKM di Kota Malang. Sampel dalam penelitian

نساكيمبا نئاجنلبا نئانب ذاتسلاا روتكدلا جالحا ، ىرىز دحمأ يرتسجالدا ، يرتسجالدا يرىز ينبمح جالحا روتكدلاو 4102 م ةرادلإا : ةيسيئرلا تاملكلا – بلاطلا

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi proses khususnya laju alir dan rentang suhu distilasi terhadap efektifitas pemisahan sitronellol dan

Berdasarkan uraian tersebut, perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah pertama faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaku usaha dalam menggunakan

Karena nilai signifikansi dari uji F < 0,05 maka model ini signifikan dapat menerangkan hubungan antara variabel pertumbuhan penjualan positif, non debt

Pengarah Pusat Tibi Negara dalam majalah yang sama iaitu Medical Tribune (1998) keluaran Malaysia ada menyebut peningkatan penyakit Pulmonary tuberculosis adalah disebabkan oleh