• Tidak ada hasil yang ditemukan

OTOMATISASI SISTEM REFRIGRASI MENGGUNAKAN ARDUINO PADA ALAT PEMBUAT ASAP CAIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OTOMATISASI SISTEM REFRIGRASI MENGGUNAKAN ARDUINO PADA ALAT PEMBUAT ASAP CAIR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

OTOMATISASI SISTEM REFRIGRASI MENGGUNAKAN ARDUINO PADA ALAT PEMBUAT ASAP CAIR

Baiti Hidayati1, Wahyu Setiono1

1Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Sekayu, Sekayu 30711, Indonesia E-mail: ferry.irawan_mail@yahoo.com

ABSTRAK

Di era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara pesat, terutama di bidang elektronika. Asap Cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Akan tetapi hasilnya masi kurang maksimal, Oleh karena itu tujuan penilitian ini adalah untuk mematikan dan menghidupkan sistem serta memonitoring suhu secara otomatis menggunakan arduino uno.

Penelitian ini menggunakan perangkat keras (Microcontroller Arduino Uno), Sensor suhu DS18D20, Relay bluethooth. Prangkat Lunak SoftWare Arduino. Pada penelitian kali ini ada dua tahapan yang harus dilakukan yang pertama perakitan perangkat keras, dan yang kedua pemograman perangkat lunak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mematikan dan menghidupkan serta memonitoring temperature secara otomatis menggunakan Microrocontroller Aerduino Uno Atmega328.

Kata Kunci : Microrocontroller Aerduino Uno Atmega328, Alat pembuat asap cair, sensor suhu DS18D20, bluethooth, Relay.

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Secara umum proses pembuatan Asap Cair adalah dengan membakar bahan bakar berupa biomasa pada tungku. Uap asap hasil pembakaran disalurkan ke pipa untuk dilakukan proses kondensasi, dimana proses pengkonsasian ini dilakukan dengan air biasa. Akan tetapi hasil asap cair menggunakan proses pengkondensasian dengan air biasa masi terlalu sedikit, dan membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan asap cair, sehingga dilakukan proses pengkondensasi menggunakan air dingin, dimana air dingin tersebut menggunakan sistem refrigerasi sehingga suhu air

tersebut dapat turun. Deteksi suhu harus selalu dilakukan untuk memantau kinerja dan hasil asap cair agar selalu optimal, pemantauan suhu selama ini dilakukan secara manual sehingga masih membutuhkan tenaga manusia dan catatan secara terus menerus.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang Otomatisasi Sistem Refrigrasi Menggunakan Arduino Pada Alat Pembuat Asap.

1.2 Tujuan Penelitian

- Agar dapat mengontrol suhu secara otomatis cepat tepat dan akurat.

(2)

- Mempermudah dalam mendapatkan data suhu dan menganalisa nya untuk meningkatkan hasil produkasi asap cair.

2. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori 2.1 Pengertian Asap Cair

Asap Cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Bahan baku yang banyak digunakan antara lain berbagai macam jenis kayu, bongkol kelapa sawit, tempurung kelapa, sekam, ampas atau serbuk gergaji, kayu dan lain sebagainya.

Asap Cair mempunyai berbagai sifat fungsional, seperti; untuk membuat aroma, rasa dan warna karena adanya senyawa fenol dan karbonil. Sebagai bahan pengawet alami karena mengandung senyawa fenol dan asam yang berperan sebagai antibakteri dan antioksidan; sebagai bahan keunggulan lateks pengganti asam format serta membantu pembentukan warna coklat pada produk sit.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Asap_cair diakses 22/03/2020).

Pada proses pembakaran yang akan dilakukan kali ini pembakaran secara tidak langsung (Firolisa) pipa pada kondensor menggunakan pipa tembaga alasannya karena konduktivitas termal lebih bagus terhadap panas pada saat proses kondensasi.

2.2 Sistem Kontrol Otomatis

Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis). Sistem kontrol otomatis terbagi menjadi 2 yaitu:(Adam Faroqi dkk. 2016. Perancangan Sistem Kontrol

Otomatis Lampu Menggunakan Metode Pengenalan Suara Berbasis Arduino. Jurnal TELKA. Bandung.) A. Open Loop

Suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan.

B. Close Loop

Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakuakan.

2.3 Pengertian Sistem Refrigerasi

Refrigerasi adalah proses pelepasan kalor dari tempat yang tidak diinginkan. Kalor yang diambil dari makanan bertujuan untuk menjaga kualitas dan cita rasa makanan tersebut. Sedangkan kalor yang diambil dari suatu ruangan bertujuaan untuk menjaga kenyamanan manusia didalamnya. Banyak sekali penerapannya di dalam dunia industri dimana kalor yang telah dilepas dari beberapa tempat atau material untuk tujuan yang diinginkan (Miller, R.

2009.Hal:143).

2.4 Siklus Kompresi Uap

Siklus Kompresi Uap merupakan jenis refrigerasi yang paling banyak digunakan saat ini. Mesin refrigerasi siklus kompresi uap terdiri dari empat komponen utama, yaitu kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Susunan empat komponen tersebut secara skematik ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.

(3)

Gambar 2.1 Diagram Proses Siklus Kompresi Uap (Moran,M.,J, Saphiro,H,N2006.Hal:457)

Cara Kerja Siklus Kompresi Uap:

a. Poses 1-2 adalah proses kompresi yang dilakukan oleh kompresor, yaitu menungkatkan tekanan dan suhu refrigeran dan gas yang dihisap dari suction dan kemudian mengkompresi hingga tekanan dan suhu tertetu.(Widodo Sapto dan Syamsuri Hasan 2008.hal.132).

b. Proses 2-3 adalah proses kondensasi yang berlangsung dikondensor, yaitu panas lanjut dari kompresor didinginkan hingga mencapai suhu kondensasi dan kemudian mengembun. Pada saat ini kondisi refrigeran adalah gas saturasi pada suhu dan tekanan kondensasi(konstan). (Widodo Sapto dan Syamsuri Hasan 2008.hal.133).

c. Proses 3-4 adalah proses ekspansi dimana tekanan refrigeran cair langsung turun karena mengalami proses ekspansi adiabatik (proses yng terjadi tanpa kehilangan atau penambahan kalor) yaitu entalpi tidak berubah dan mengalami penyempitan sehingga suhu dan tekanan refrigeran turun.

(Widodo Sapto dan Syamsuri Hasan 2008.hal.132).

d. Proses 4-1 adalah proses evaporasi, yitu penguapan refrigeran cair di evaporator dengan disertai penyerapan kalor (Qin).

Pada kondisi ini suhu dan tekanan adalah konstan. (Widodo Sapto dan Syamsuri Hasan

2008.hal.132).

2.5 Komponen Utama Refrigerasi 1. Kompresor

Kompresor adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menerima gas bertekanan rendah dari keluaran evaporator dan menaikan tekanannya yang akan menuju ke kondensor. (A.R. Trott and T.Welch.2000 Hal:36).

2. Kondensor

Fungsi kondensor dalam siklus kompresi uap adalah menerima panas, gas yang bertekanan tinggi dari keluaran kompresor dan didinginkan untuk melepaskan suoergeat dan kemudian panas laten, sehingga refrigeran akan mengembun kemudian menjadi cair. Sebagai tambahan, cairannya biasanya sedikit subcooled. Hampir semua keadaan, media pendinginnya biasanya menggunakan udara atau air.

(A.R. Trott and T.Welch.2000 Hal:63).

3. Katup Eksapansi

Fungsi katup ekspansi adalah untuk mengendalikan aliran refrigeran dari sisi kondensasi bertekanan tinggi ke sistem bertekanan rendah evaporator. Dalam kebanyakan keadaan, pengurangan tekanan tercapai melalui alur aliran variabel, baik modulasi atau dua posisi. Katup ekspansi dapat diklasifikasikan menurut metode kontrol. (A.R. Trott and T.Welch.2000.Hal:93).

4. Evaporator

Berfungsi untuk menerima refrigeran bertekanan rendah, cairan bersuhu rendah dari katup ekspansi dan mendekati kontak termal dengan beban.

Refrigeran mengambil panas latennya dari beban dan evaporator meninggalkan sebagai gas kering.

Evaporator diklasifikasikan menurut pola aliran refrigeran dan fungsinya. (A.R. Trott and T.Welch.2000.Hal:83).

(4)

2.6 Pengertian Arduino

Menurut Syahwal (2013) (Rohman,A.Z.,2015).

Arduino merupakan kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontrol dari Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan

komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrometer adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai “otak” yang mengendalikan input proses dan output sebuah rangkaian elektronik. Secara umum, arduino terdiri dari dua bagian,yaitu:

1. Hardware berupa papan input/output (I/O) yang open source

2. Software Arduino yang juga open source, meliputi software Arduino untuk menulis program dan driver untuk koneksi dengan komputer.

2.7 Kelebihan Arduino

1. Ekonomis, biaya pembuatan board arduino cukup murah dibandingkan dengan platfrom mikrokontroler lainnya.

2. Sederhana dan mudah pemogramannya Arduino sangat ramah bagi pengguna pemula karena memang dikembangkan dalam dunia pendidikan

3. Prangkat lunaknnya open surce prangkat lunak arduino dipubliksikan secara open surce

4. Perangkat kerasnya open surce

5. Tidak perlu perangkap cip programer tersedia boorloader yang menangani upload program dari komputer

6. Sudah memiliki sarana komunikasi USB sehingga memudahkan pengguana komputer terbaru yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya 7. Bahasa pemograman relatif mudah karena

software arduino dilengkapi dengan kumpulan libary yang cukup lengkap 8. Memiliki modul siap pakai (shiled) yang

bisa ditancapakan pada board arduino misalakan shiled GPS,Ethernet,SD CARD dll.

2.8 Hardware Arduino

Gambar 2.2 Arduino Uno R3

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno R3

No Nama Keterangan

1 Mikrokontroller Atmega328 2 Operasi

Voltage 5V

3 Input Voltage 7-12 V (Rekomendasi) 4 Input Voltage 6-20 V (limits)

5 I/O 14 pin (6 pin

untuk PWM)

6 Arus 50 Ma

7 Flash Memory 32KB 8 Bootloader

SRAM 2 KB

9 EEPROM 1 KB

10 Kecepatan 16 hz

(5)

Gambar 2.3 Bagian-bagian pada papan arduino R3

(sumber:famosastudio.com, diakses 20 Juli 2020)

Berikut adalah bagian-bagian papan arduino uno :

 14 pin Input/Output digital (0-13)

Berfungsi sebagai Input atau Output dapat diatur oleh program.

 USB RAM

 Z1 – Sumber Daya Eksternal

Berfungsi untuk memberikan daya eksternal dengan sumber tegangan 9-12V DC.

 6 pin Input analog

Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin Input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

2.9 Komponen – Komponen Tambahan

1. Adaptor Berfungsi untuk memuat program dari komputer kedalam papan serta dapat pula digunakan untuk komunikasi serial antara papan dan komputer.

Gambar 2.4 Adaptor

2. Termistor ( DS18B20 )

Termistor adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu.

Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu).

(http://www.google.co.id/ Termistor )

Gambar 2.5 DS18B20

3. Breadbord

Project board atau yang sering disebut sebagai breadboard adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronik dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik.

Gambar 2.6 Beardbord

4. Kabel Jumper

(6)

Kabel jumper adalah suatu istilah kabel yang berdiameter kecil yang didalam dunia elektronik digunakan untuk menghubungkan 2 komponen atau lebih. Ada beberapa jenis kabel jumper yang dibedakan berdasarkan konektor kabelnya, yaitu:

a. Male-female

Kabel jumper pada gambar 2.16 digunakan untuk koneksi male to female dengan salah satu ujung kabel dikoneksi male dan satu ujungnya lagi dengan koneksi female.

Gambar 2.7 Kabel jumper male-female

b. Female-female

Kabel gambar 2.17 digunakan untuk koneksi female to female pada kedua ujungnya.

Gambar 2.8 Kabel jumper female-female

2.10 Software Arduino

Gambar 2.9 Tampilan software Arduino IDE

2.11 Bahasa Pemrograman

Pengertian bahasa pemograman Menurut Noersasongko (2010), “bahasa pemograman adalah suatu bahasa maupun suatu tata cara yang dapat digunakan oleh manusia (programmer) untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa pemograman adalah suatu bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan komputer.

2.11.1 Bahasa Programan Arduino

Bahasa pemrograman arduino adalah bahasa processing yang mirip dengan bahasa C dan JAVA.

Tetapi bahasa ini sudah dipermudah menggunakan fungsi – fungsi yang sederhana sehingga pemula pun bisa mempelajarinya dengan cukup mudah. Untuk membuat program arduino dan meng-upload ke dalam arduino, membutuhkan software Arduino IDE (integrated development enviroment).

2.11.2 Tipe Data Dasar

Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena tipe data akan mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan oleh komputer pemilihan tipe data yang tepat akan membuat proses operasi data menjadi lebih efisiensi dan efektif. Tipe data dalam bahasa C berdasakan

(7)

jenisnya dapat dibagi menjadi lima kelompok yang dinamakan tipe data dasar seperti pada tabel 2.1.

Tabel 2.2 Tipe data dasar

No Tipe

data Ukuran Range Format Keterangan

1 Char 1 byte -128 s/d 127 %c Katakter/string

2 Int 2 byte -32768 s/d

32767 %i,%d Intenger/bilanga n bulat

3 Float 4 byte -3.4E-308 s/d

1.7 +308 %f Float/bilangan pecahan

4 Double 8 byte -3.4E-308 s/d

1.7 +308 %if Pecahan presisi ganda

5 Void 0 byte - - Tidak bertipe

2.11.3 Operator

Tabel 2.3 Operator aritmatika No Operator Jenis Operasi

1. * Untuk perkalian

2. + Untuk

penjumlahan

3. - Untuk

pengurangan

4. / Untuk

pembagian 5. % Untuk sisa pembagian (modulus)

Tabel 2.4 Operator logika

No Operator Jenis Operasi

1. And Menghasilkan nilai TRUE jika kedua operand bernilai TRUE

2. Or Menghasilkan nilai TRUE jika salah satu operand bernilai TRUE

3. Xor

Menghasilkan nilai TRUE jika salah satu operand bernilai TRUE tetapi bukan keduaduanya bernilai TRUE

4. ! Mengasilkan nilai tidak TRUE

5. && Menghasilkan nilai TRUE jika kedua operand bernilai TRUE

6. || Menghasilkan nilai TRUE jika salah satu operand bernailai TRUE

Tabel 2.5 Operator pembanding

No Operator Jenis Operasi

1. And Menghasilkan nilai TRUE jika kedua operand bernilai TRUE

2. Or Menghasilkan nilai TRUE jika salah satu operand bernilai TRUE

3. Xor

Menghasilkan nilai TRUE jika salah satu operand bernilai TRUE tetapi bukan keduaduanya bernilai TRUE 4. ! Mengasilkan nilai tidak TRUE

5. && Menghasilkan nilai TRUE jika kedua operand bernilai TRUE

6. || Menghasilkan nilai TRUE jika salah satu operand bernailai TRUE

2.11.4 Kontrol Program 1. Statement if

Statement if digunakan untuk pemilihan yang berdasarkan pada satu kasus, dua kasus, atau lebih dari itu pada statement yang lebih dari dua kasus biasanya menggunakan statement if=else

2. Statement switch

Statement switch digunakan untuk melakukan pemilihan terhadap ekspresi atau kondisi yang memilki nilai-nilai konstan.

3. Statement pengulangan

Statement ini digunakan untuk melakukan pengulangan suatu aksi terhadap suatu program. Statement ini terdiri dari struktur for, struktur while, dan struktur do-while.

3. Bahan dan Metode Penelitian 3.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Tata Udara Politeknik sekayu yang beralamat di Jl.Kol.Wahid Udin, Lk.I Kelurahan Kayuara, Sekayu – Musi Banyuasin. Penelitian ini Dilaksanakan pada Bulan Juni– Juli 2020.

(8)

3.2 Diagram Alir Proses Pembuatan Alat

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

3.3 Komponen Yang Digunakan 1) Kompresor

2) Kondensor 3) Pipa Kapiler 4) Kondensor 5) Pipa Kondensat 6) Tabung Pirolisator 7) Kabin pendingin

Bahan kelistrikan yang digunakan sebagai berikut : 1) MCB

2) Sakelar 3) Pilot Lampu 4) Thermostat 5) Terminal Kabel 6) Overload 7) Kapasitor 4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Pembuatan Alat

4.1.1 Perangkat Keras ( Hardware )

Perangkat keras yang telah berhasil dibuat pada penelitian ini adalah alat otomatisasi sistem refrigrasi menggunakan arduino pada alat pembuat asap cair.

Perangkat keras pada penelitian ini terdiri dari arduino uno r3, rangkaian sensor suhu (DS18B20), Bluetooth.

4.1.2 Arduino Uno R3

Pada penelitian ini microcontroller yang digunakan adalah ATmega328 yang telah tergabung menjadi minimum system dalam arduino uno r3.

Arduino uno r3 pada penelitian ini berfungsi untuk menjalankan program yang telah di buat menggunakan software arduino ide, Memonitoring data yang terdeteksi oleh sensor DS18B20, Software MIT App Inventor untuk mematikan dan menghidupkan sistem melalui bluetooth, berikut ramgkaian kelistrikan dan sensor pada arduino:

Gambar 4.1 Rangkaian kelistrikan dan sensor pada arduino

Pada rangkaian sensor suhu DS18B20 yang mengunakan 8 buah sensor suhu dihubungkan secara pararel (Normal Mode) memiliki 3 pin, kabel Vcc berwarna merah sensor dihubungkan ke pin 5 volt pada Arduino. Kabel hitam sensor dihubungkan ke pin Gnd pada arduino dan kabel kuning (data) sensor dihubungkan ke pin 2 digital pada arduino,

(9)

antara 5 volt arduino dengan dan kabel data sensor diberi resistor 4,7k ohm untuk menghindari kesalahan komunikasi sensor.

Pada rangkaian relay terdapat dua relay yang memiliki tugas masing-masing, relay satu berfungsi memutus arus ke compresor dan relay dua untuk menyambung kembali arus ke compressor, relay satu memiliki dua kabel , kabel bewarna biru di hubungkan ke D11 arduino dan kabel biru ke grounding arduino, kabel relay dua yang berwarna unggu di hubungkan ke D12 arduino dan kabel berwarna biru ke grounding arduino.

Pada rangkaian Bluetooth memiliki tiga kabel yang berwarna merah dari vcc Bluetooth di hubungkan ke 5v arduino, kabel berwarna dari Rx-5v Bluetooth di hubungkan ke 01 arduio dan kabel berwarna oren dari Tx-5v Bluetooth di hubungkan ke 0 Rx arduino.

4.1.3 Perangkat Lunak ( Software) Arduino Uno Adapun cara setting arduino uno yang digunakan di software arduino 1.8.5. yaitu :

a. Buka software arduino 1.8.5.

b. Pilih Board yang digunakan pilih Tool >

Board > Arduino Uno.

Gambar 4.2 Board yang digunakan

c. Pilih Port yang digunakan

Gambar 4.3. Port yang digunakan

d. Selesai.

4.1.4 Perangkat Lunak (Software)MIT App Inventor

Gambar 4.4 Tampilan aplikasi

4.1.4.1 Kode program yang di gunakan

(10)

4.1.5 Proses Pengujian Alat 4.1.5.1 Persiapan Alat

a) Pasang Sensor Suhu DS18B20 pada titik yang sudah di tentukan.

b) Pastikan semua komponen sudah terpasang dengan baik.

Selanjutnya yaitu mengisi koding atau program yang telah dibuat ke dalam microcontroller dengan cara sebagai berikut

a) Klik Verify.

b) Klik Upload.

c) Tunggu beberapa saat sampai koding berhasil di upload

d) Jika berhasil akan ada tulisan done.

e) Alat siap diuji.

4.1.5.2 Standart Operasional Prosedur Penggunaan Alat

Adapun prosedur pemakaian alat yaitu sebagai berikut :

a) Pasang Sensor suhu DS18B20 pada tempat yang sudah di tentukan.

b) Pastikan sensor bluetooth sudah terpasang dan terhubung ke smartfone, kemudian buka aplikasi lalu tekan mulai On maka sistem akan otomatis running.

c) Buka software arduino pada laptop.

d) Hubungkan kabel USB tipe B dari arduino ke Laptop.

e) Klik Serial Monitor.

f) Jika berhasil maka data akan muncul di tampilan layar laptop..

g) Selesai.

4.1.5.3 Data Hasil Pengujian

Gambar 4.5 Data Awal

Gambar 4.6 Data Akhir

4.2 Pembahasan

Pada penelitian ini, alat otomatisasi menggunakan microcontroller berbasis arduino di alat pembuat asap cair telah berhasil dijalankan. Hal ini dapat dilihat dari subbab 4.1.1 bahwa perangkat keras (hardware) dari alat 8 buah sensor DS18B20 dan Bluetooth. Pada subab 4.1.3 terlihat bahwa perangkat lunak (software) yang terdiri dari program waktu dan pembacaan nilai sensor berhasil di tampilkan. pada subbab 4.1.5.3 di dapat hasil berupa tampilan data yaitu waktu dan hasil pembacaan suhu oleh sensor DS18B20.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemrograman, perakitan, serta pengujian pada otomatisasi sistem refrigrasi pada alat pembuat sap cair, dapat di simpulkan:

(11)

a) Otomatisasi menggunakan microcontroller berbasis arduino pada alat pembut asap cair yang di rancang memiliki 3 tahapan yaitu pemrograman, perakitan, dan pengujian.

b)

Setelah dilakukan pengujian pada alat pembut asap cair, Data yang diperoleh yaitu waktu dan hasil pembacaan sensor DS18B20 yang di tapilpan pada layar laptop

.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

R.Miller.2009. HVAC Troubleshooting Guide Septo Widodo, Syamsuri Hasan, 2008. Sistem

Refrigerasi dan Tata Udara Jilid 1 untuk SMK, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional Moran, M., J, Saphiro, H., N. 2006. Fundamentals of

Engineering Thermodynamics. Jhon Wiley &

Sons, Inc:London

A. R. Trott and T. Welch. 2000. Refrigeration and Air Conditioning. Butterwort Heinemann.

JURNAL:

Faroqih adam, dkk. 2016. Perancangan Sistem Kontrol Otomatis Lampu Menggunakan Metode Pengenalan Suara Berbasis Arduino. Jurnal TELKA. Bandung.

LAIN-LAIN:

Wikipedia. (22/03/2020)

id.m.wikipedia.org[Blogspot].diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Asap_cair

Referensi

Dokumen terkait

Penghapusan Alat Kesehatan Bermerkuri dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan Pedoman Penghapusan dan

Bulan Juni nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan (CU) maksimum adalah 1,12 dan nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan (CU) minimum adalah 0,13, dengan jumlah kapal yang

dengan aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, ingatan, dalam kegiatan belajar guna menunjang keberhasilan proses belajar

Cara kerja sistem diawali dengan pengambilan data oleh sensor warna TCS3200, sensor suhu DS18B20 dan sensor piezoelektrik, lalu data dikirimkan ke database Firebase, lalu data diambil

Hambatan-hambatan yang mungkin muncul dari strategi samudera biru yang diciptakan diantaranya adalah resistensi dari mitra bisnis seperti agen distributor.

Metode pengembangan alat menggunakan metode waterfall, Cara kerja otomatis pada alat dengan menggunakan DS18B20 sebagai sensor suhu, DHT 11 sebagai sensor kelembaban,

Bab keempat berisi analisis terhadap data penelitian yang telah dideskripsikan dalam bab tiga, menemukan jawaban masalah penelitian yang berisi tentang analisis terhadap

Data-data pembacaan sensor suhu menghasilkan bahwa alat ukur suhu yang optimal dapat menggunakan sensor DHT 11 dan DS18B20 sebagai alat ukur suhu di dalam maupun di luar runagan,