• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH KALIORANG BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING DAERAH KALIORANG BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING

DAERAH KALIORANG BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR,

KALIMANTAN TIMUR

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

Institut Teknologi Bandung

Disusun oleh :

CANDRA WIDYA SASTRAWIJAYA 12003022

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

GEOLOGI DAN STUDI FASIES BATUGAMPING

DAERAH KALIORANG BARAT, KABUPATEN KUTAI TIMUR,

KALIMANTAN TIMUR

Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

Institut Teknologi Bandung

Candra Widya SastraWijaya NIM 12003022

Pembimbing,

(3)

ii 

SARI

Secara geografis daerah penelitian berada pada 1170 43’ 30’’ – 1170 46’ 15’’ dan 00 50’ 40’’ – 00 53’ 30’’ yang berada di wilayah Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan luas daerah penelitian mencapai 27.5 km2.

Geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi 4 satuan geomorfologi, yaitu Satuan Perbukitan Bergelombang, Satuan Lembah Antiklin, Satuan Perbukitan Homoklin dan Satuan Karst. Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari 4 satuan batuan tidak resmi yang terbentuk sejak Miosen Tengah. Satuan batuan tersebut berurutan dari tua ke muda yaitu Satuan Batupasir – batulempung yang berumur Miosen Tengah, Satuan Batulempung, Satuan Batugamping dan Satuan Batupasir – batulempung sisipan batubara yang berumur Miosen Tengah bagian atas – Miosen Akhir yang menunjukkan hubungan stratigrafi menjari satu dengan yang lainnya. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa antiklin yang berarah timurlaut – barat daya dengan kedudukan sumbu lipatan 840, N520E.

Pada Satuan Batugamping, terdapat fasies reef yang mewakili lingkungan pengendapan fasies karbonat organic build up, dan fasies wackestone - packestone yang mewakili lingkungan pengendapan fasies karbonat shelf lagoon yang merujuk pada model paparan karbonat Wilson (1975). Proses Diagenesa yang teramati dalam skala singkapan berupa pelarutan yang membentuk stalaktit dan adanya vuggy

porosity. Sedangkan dalam skala mikroskopis berupa mikritisasi mikrobial, pelarutan,

sementasi dan neomorfisme. Berdasarkan kenampakan diagenesa, lingkungan diagenesa batuan karbonat dibagi menjadi 3 yaitu zona marine phreatic, zona

(4)

iii   

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayahNya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini memuat resume mengenai geologi daerah penelitian pada umumnya dan sedikit kajian tentang batuan karbonat yang menjadi studi khusus penelitian kali ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dukungan dari semua pihak, pelaksanaan dan penyusunan tugas akhir ini tidak mungkin terwujud. Sekali lagi dari lubuk hati yang paling dalam, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :

1. Mama, Papa, bang Cipta dan bang Adek atas semua doa, dorongan semangat, kasih sayang dan perhatian yang tak henti-hentinya, yang besar sekali pengaruhnya atas terselesaikannya tugas akhir ini.

2. Bapak Ir. Kristian N. Tabri, M.T. selaku pembimbing tugas akhir yang selama ini telah membimbing dan mengarahkan dengan penuh perhatian selama tugas akhir ini.

3. Direksi PT. Kobexindo Group dan Bapak Suci Haryanto, selaku pembimbing di lapangan atas semua bimbingan, diskusi, dukungan dan doanya selama penulis berada di lapangan.

4. Pimpinan, seluruh dosen dan karyawan di lingkungan Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian.

5. Keluarga Bapak Abel Tasman, Kak Lina dan Ratna atas segala dukungan, semangat dan doa selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Miratu Megasari, atas semua doa, semangat, jalan-jalan, perhatian dan canda tawanya yang memberikan semangat bagi penulis menyelesaikan tugas akhir ini. 7. Teman-teman ’03 : Idham dan Tedi atas kebersamaan di lapangan dan diskusi

(5)

iv 

permainan futsal yang luar biasa; Putra, Riko, Kirandra, Garink, Andi, Maro Rindu, Lina, Uchan, Yuna, Wiwid, Yoga, Frank, Yosafat, Raden, Himan dan yang lainnya.

8. Teman-teman Smunsaku : Teguh, Debi, Dini, Robi, Faisal, Fara, Farid, Mutia, Kukuh, Tantri, Yulia, Oka atas kebersamaan setiap Lebaran dan kenangan bersama dulu.

9. Buat teman-teman kosanku dulu : bang Deny, bang Afif, bang Daniel, dan Tinton atas kebersamaan dan canda-tawanya.

10. Buat Tya dan Ogien untuk sepenggal pengalaman hidup yang unik. 11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu, dengan berbesar hati penulis menerima segala kritik dan saran untuk perbaikan, dengan harapan tugas akhir ini dapat memberikan sedikit sumbangan dan manfaat bagi kita semua.

Bandung, 19 Februari 2008

(6)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL Hal.

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SARI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR FOTO ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 1

1.3 Lokasi Penelitian ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Tahapan dan Metode Penelitian ... 3

1.5.1 Tahap Persiapan ... 3

1.5.2 Tahap Pengambilan Data Lapangan ... 3

1.6.3 Tahap Analisis dan Pengolahan Data Lapangan ... 4

1.6.4 Tahap Penyusunan Skripsi ... 4

BAB II GEOLOGI REGIONAL ... 5

2.1 Fisiografi ... 5

2.2 Kerangka Tektonik dan Struktur Geologi ... 6

2.3 Stratigrafi Cekungan Kutai ... 10

2.4 Geologi Daerah Sangatta ... 12

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN ... 15

3.1 Geomorfologi ... 15

3.1.1 Satuan Perbukitan Homoklin ... 16

3.1.2 Satuan Lembah Antiklin ... 17

(7)

3.1.4 Satuan Karst ... 19

3.1.5 Pola Aliran dan Tipe Genetik Sungai ... 20

3.2. Stratigrafi ... 21

3.2.1 Satuan Batupasir-batulempung ... 22

3.2.2 Satuan Batulempung ... 25

3.2.3 Satuan Batugamping ... 28

3.2.4 Satuan Batupasir-batulempung sisipan batubara ... 31

3.3 Struktur Geologi ... 34

BAB IV FASIES BATUGAMPING FORMASI TENDEH HANTU ... 36

4.1 Pendahuluan ... 36

4.2 Fasies Batugamping ... 38

4.2.1 Fasies Reef ... 40

4.2.2 Fasies Wackestone - Packestone ... 42

4.3 Lingkungan Pengendapan Reef ... 44

4.4 Diagenesa Batuan Karbonat ... 50

4.4.1 Proses dan Produk Diagenesa ... 51

4.4.2 Lingkungan Diagenesa Batuan Karbonat ... 57

4.4.3 Resume Proses Diagenesa ... 59

4.5 Perkembangan Porositas ... 60

BAB V SEJARAH GEOLOGI ... 62

BAB VI KESIMPULAN ... 63

DAFTAR PUSTAKA

64

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta lokasi daerah penelitian ... 2

Gambar 2.1 Fisiografi Cekungan Kutai (Biantoro dkk., 1992) ... 5

Gambar 2.2 Struktur Geologi Cekungan Kutai (Allen & Chambers, 1998) ... 7

Gambar 2.3 Diagram rekonstruksi pembentukan struktur pada Cekungan Kutai (Ott, 1987) ... 10

Gambar 2.4 Model Pengendapan Cekungan Kutai (Biantoro dkk., 1992) ... 11

Gambar 2.5 Stratigrafi umum daerah Sangatta – Bungalun (Biantoro dkk., 1992) ... 14 Gambar 3.1 Pola aliran sungai pada daerah penelitian ... 20

Gambar 3.2 Kolom stratigrafi komposit daerah penelitian ... 21

Gambar 3.3 Profil Satuan batupasir – batulempung…... 24

Gambar 3.4 Profil Satuan batulempung ... 27

Gambar 3.5 Profil Satuan Batugamping ... 30

Gambar 3.6 Profil Satuan Batupasir – batulempung sisipan batubara……... 33

Gambar 3.7 Diagram Rosset kelurusan di daerah penelitian ... 34

Gambar 4.1 Klasifikasi batuan karbonat menurut tekstur pengendapan (modifikasi Dunham, 1962 dan Embry&Klovan, 1972) ... 39 Gambar 4.2 Klasifikasi batuan karbonat menurut Koesoemadinata (1983 dalam Koesoemadinata, 1987)... 39

Gambar 4.3 Peta penyebaran fasies batugamping... 45

Gambar 4.4 Standar paparan karbonat berdasarkan Wilson (1975 dalam Boggs, 1992) ... 48

Gambar 4.5 Proses mikritisasi mikrobial ... 52

(9)

DAFTAR FOTO

Foto III.1 Foto satuan Perbukitan Homoklin ... 16

Foto III.2 Satuan Lembah Antiklin ... 17

Foto III.3 Sungai pada satuan Lembah Antiklin ... 18

Foto III.4 Satuan Perbukitan Bergelombang ... 18

Foto III.5 Satuan Karst ... 19

Foto III.6 Satuan Batupasir – Batulempung yang memperlihatkan adanya laminasi tipis karbon ... 22 Foto III.7 Singkapan Satuan batulempung ... 25

Foto III.8 Singkapan Satuan Batugamping ... 28

Foto III.9 Satuan Batupasir – batulempung yang terdapat sisipan batubara ... 31

Foto IV.1 Singkapan batugamping fasies boundstone ... 39

Foto IV.2 Singkapan batugamping fasies floatstone ... 40

Foto IV.3 Singkapan batugamping fasies wackstone ... 41

Foto IV.4 Singkapan batugamping fasies packstone ... 42

Foto IV.5 Morfologi build up, kumpulan patch reef membentuk linier reef ... 45 Foto IV.6 Wackstone yang berlapis sebagai penciri lingkungan shelf lagoon ... 48

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Standar mikrofasies (SMF) karbonat berdasarkan

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A ANALISIS PETROGRAFI LAMPIRAN B ANALISIS GRANULOMETRI LAMPIRAN C ANALISIS KALSIMETRI

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan aspek litostratigrafinya, daerah Hambalang terbagi menjadi lima satuan batuan, dengan urutan dari yang berumur paling tua sampai berumur paling muda yaitu satuan

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka daerah penelitian dapat dibedakan menjadi empat satuan batuan (gambar 5.2), dengan urutan dari tua ke muda: Satuan batulempung

Stratigrafi daerah telitian terdiri dari tiga satuan batuan dari tua ke muda adalah Batupasir Semilir yang berumur Miosen Awal yang diendapkan pada Batial Atas

Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan batuan tidak resmi dengan urutan dari tua ke muda dan saling selaras, yaitu: Satuan Batulempung A, Satuan

Daerah penelitian terdiri atas lima satuan batuan yaitu berturut-turut dari tua ke muda adalah Satuan Granit Pra-Tersier, Satuan Serpih, Satuan Batupasir-Batulempung,

Stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi empat satuan tidak resmi diurutkan dari tua ke muda, yaitu satuan batulempung batupasir berumur Eosen Akhir yang disetarakan

Laporan yang berjudul ”Geologi dan Studi Fasies Batugamping Gunung Sekerat Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur” ini disusun dan diajukan sebagai

Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan litostratigrafi tidak resmi, dari tua ke muda yaitu Satuan Batulempung – Batupasir, Satuan Batupasir, dan Satuan