1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon adalah Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Cirebon untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang urusan komunikasi dan informasi, urusan statistic, dan urusan persandian, dituntut mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara transparan dan akuntabel di bidang komunikasi dan informatika. Dengan terbentuknya dinas ini, diharapkan masyarakat memperoleh dan memanfaatkan informasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan sedangkan bagi pemerintah diharapkan terwujudnya implementasi e-governement. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon pada tanggal 12 Januari 2009 yang diharapkan menjadi tulang punggung kemajuan teknologi informasi di Kabupaten Cirebon.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah. Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di Lingkup Pemerintah Kabupaten Cirebon mengalami perubahan. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cirebon dan Peraturan Bupati Cirebon Nomor 61 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Cirebon. (diskominfo.cirebonkab.go.id, 2021)
2 Gambar 1.1. Logo Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Cirebon Sumber: diskominfo.cirebonkab.go.id
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon pada ajang TOP DIGITAL Awards 2020 yang digelar oleh It Works Magazine berhasil menjadi salah satu kabupaetn unggulan pada kompetisi tersebut. Dimana Pemerintah Kabupaten Cirebon mendapat empat penghargaan sekaligus yaitu sebagai TOP Digital Implementation 2020 on District Government Level Stars 4, TOP Digital Transformation Readiness 2020 serta Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag mendapat penghargaan sebagai TOP Leader Digital Implementation 2020.
Sedangkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon, Dr. H.
Harry Safari M, MM mendapat penghargaan sebagai TOP IT Manager Digital Implementation 2020. Dikatakan Ketua Penyelenggara TOP DIGITAL Awards 2020 kegiatan bahwa TOP DIGITAL Awards ini tidak hanya sekedar ajang penghargaan. Namun, yang lebih penting adalah proses pembelajaran tentang pemanfaatan teknolgi informasi untuk kemajuan bangsa. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan bukti nyata pemafaatan dan penerapan teknologi informasi di Kabupaten Cirebon yang selama ini dilaksanakan oleh Diskominfo.
Gambar 1.2. Struktur Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon
2 Sumber: diskominfo.cirebonkab.go.id
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon terus tumbuh pesat tahun demi tahun. Dengan visi yaitu Terwujudnya Kabupaten Cirebon Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju dan Aman. Maka, Diskominfo Kabupaten Cirebon terus melakukan pengembangan pada berbagai aspek yang mendukung pada tarcapainya visi organisasi. Adapun visi tersebut mampu di tafsirkan ke beberapa makna Adapun dari misi dari Diskominfo Kabupaten Cirebon yaitu merupakan hasil perwujudan dari Misi ke 4 dari Misi Kabupaten Cirebon yaitu meningkatkan produktifitas masyarakat untuk lebih maju dan unggul sehingga menambah daya saing di pasar internasional, nasional dan regional yang didukung oleh peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah. Bersama dengan masyarakat dan Lembaga pemerintahan lainnya, Diskominfo Kabupaten Cirebon telah melakukan banyak usaha untuk merekayasa solusi dan melaksanakan proyek yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai wujud hasil kerja seperti implementasi smart city yang merupakan salah satu usaha implementasi program e-government yang semuanya bersama-sama membuahkan hasil positif masyarakat Kabupaten Cirebon. Hal ini telah memperkuat kerja sama antara masyarakat dan Lembaga pemerintahan lainnya. Ke depan, organisasi berusaha untuk terus belajar dan mengembangkan lebih lanjut kompetensi dan keterampilan tim. Organisasi ingin memberikan output yang baik bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas, proses layanan informai, dan standar praktik terbaik. Diskominfo Kabupaten Cirebon terus melangkah maju dengan menciptakan nilai tambah bagi semua masyarakat dan tim pengembangan pada organisasi (diskominfo.cirebonkab.go.id, 2020).
3 Gambar 1.3. Indeks SPBE Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Cirebon
4 Sumber: diskominfo.cirebonkab.go.id
Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Komunikasi dan Informatika sampai saat ini telah melaksanakan berbagai upaya untuk menyelenggarakan pemerintahan berbasis elektronik yang ditunjukan dengan hasil sistem pemerintahan berbasis elektronik atau SPBE di lingkungan pemerintah Kabupaten Cirebon. Ada dua kegiatan utama yang telah dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan SPBE yaitu pembangunan aplikasi pendukung SPBE dan penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu juga Dinas Komunikasi dan Informatika sudah melakukan berbagai upaya dalam rangka tata kelola dan keamanan SPBE. Hasil evaluasi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) (2019) dinilai berdasarkan hasil penilaian final dari kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi seperti pada tabel berikut yang mengacu pada PermenPANRB No. 5 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi SPBE. Berdasarkan Ketegori Predikat Nilai indeks SPBE seperti pada tabel diatas, Kabupaten Cirebon sudah masuk pada kategori baik. (diskominfo.cirebonkab.go.id, 2020).
1.2. Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan akan talenta digital di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo) mengatakan Indonesia masih kekurangan 9 juta pasokan talenta digital. Proyeksi talenta digital pada 2030-2035 masih belum sebanding dengan ketersediaan talenta digital saat ini. Terlepas dari itu, Menkominfo berharap para pelaku industri digital di Indonesia, seperti Facebook, Google, hingga organisasi digital lainnya, mencetak talenta digital lokal yang kompeten agar industri digital Tanah Air turut berkembang. Pemerintah berharap industri digital ini nanti berkembang dan menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan yang terukur dan cekatan. (tekno.kompas.com, 2019). Saat ini kebutuhan talenta digital sudah sangat tinggi yang ditunjukkan dari gambar 1.4.
5 Gambar 1.4 Digital Competitiveness Rangking
Sumber: imd.org
Indonesia berada pada peringkat ke-56 dalam Digital Competitiveness rangking, survei tersebut mempertimbangkan berbagai macam faktor yaitu pengetahuan, teknologi, serta kesiapan di masa mendatang yang dalam hal ini adalah keahlian di sektor digital serta jumlah talenta digital yang dimiliki suatu Negara. Melihat dari data survei tersebut, Indonesia berada sangat jauh dari target yang diinginkan untuk membuat suatu eksosistem usaha digital, maka hal melihat dari keadaan tersebut, Negara Indonesia harus lebih mengusahakan peningkata jumlah talenta digital.
6 Oleh karena itu, pemerintah merupakan objek sentral yang diharapkan berusaha untuk memenuhi kebutuhan talenta digital tersebut, dimana dalam hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam penerapan e-government yang salah satunya adalah penerapan konsep smart city di beberapa kota dan kabupaten di Negara Indonesia, dimana organisasi-organisasi terkait yang berbasis digital di Indonesia juga sangat diharapkan untuk dapat ikut mengambil bagian dalam mencetak talenta-talenta digital yang kompeten. Keberadaan organisasi berbasis ICT juga akan menjadi salah satu lembaga yang diharapkan dapat mencetak talenta- talenta digital yang cekatan. Digitalisasi organisasi dan belanja keperluan penunjang kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) diprediksi akan banyak dilakukan organisasi besar (enterprise) di Indonesia beberapa tahun ke depan. Maka, instansi-instansi miliki pemerintah juga diharapkan memiliki talenta- talenta yang handal dalam menunjang adanya gerakan digitalisasi tersebut. Dalam hal ini hal tersebut berlaku hampir di setiap aspek utama, seperti penawaran, operasional, dan hubungan organisasi dengan masyarakat. Teknologi baru akan mengubah paradigma bagi individu, bisnis, industri ekonomi bahkan sektor pemerintahan (IDC.com, 2019)
Selain proses transformasi digital atau digitalisasi yang akan masif dilakukan para enterprise di tanah air, IDC Indonesia yaitu Pusat Data Netral Operator pertama dan Terbesar di Indonesia menyebutkan bahwa peningkatan belanja kebutuhan penunjang ICT di Indonesia akan tinggi selama beberapa tahun kedepan. IDC Indonesia memprediksi bahwa jumlah belanja ICT di Indonesia akan mencapai sekitar Rp 465 triliun pada 2019. Teknologi dan tren yang akan menjadi kunci pada 2019 sampai dua atau tiga tahun ke depan, para pemimpin organisasi akan mempertimbangkan proses pengambilan keputusan dalam ekosistem digital.
Belanja ICT akan didominasi oleh hardware spending terutama untuk enterprise seperti cloud storage (penyimpanan awan), jasa, konsultan, dan sumber daya. Jasa penyedia dan pembangunan infrastruktur teknologi diminati oleh pelaku bisnis karena beberapa organisasi membutuhkan bantuan untuk bertransformasi digital.
(Jawapos.com, 2019).
7 Kondisi di Diskominfo Kabupaten Cirebon saat ini sudah memiliki talenta- talenta digital, sehingga Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon sudah menyesuaikan dengan kebutuhan pemerintah akan talenta digital karena Diskominfo Kabupaten Cirebon sendiri merupakan organisasi terdepan yang menyediakan solusi dari berbagai macam permasalahan akan informasi dan layanan ICT yang ditemui oleh masyarakat. Hal ini yang menjadi alasan penelitian dilakukan di organisasi ini. Namun, meskipun telah memiliki manajemen talenta yang cukup, Diskominfo belum melakukan pemetaan bagi para talenta digital yang dimiliki, sehingga perlu di lakukan pemetaan agar talenta-talenta digital yang dimiliki dapat di kelola dengan baik.
Tabel 1.1 Data Jumlah Karyawan Dinas Komunikasi dan Informatika 2021
Total Karyawan 63 orang
Jumlah Talenta 63 orang
Jumlah Talenta Digital 63 orang Sumber : Olahan Penulis
Manajememen Talenta penting untuk di terapkan karena dalam mecapai tujuan organisai, dibutuhkan usaha stratejik yang salah satunya merupakan manajemen talenta. Melihat dari Sistem Manajemen Talenta, tampak bahwa manejemen talenta dibangun berdasarkan kebutuhan, seperti strategi, pertumbuhan, inovasi, kebutuhan masyarakata, efisiensi biaya, globalisasi, kebutuhan pengembangan sumber daya manusia, diversifikasi, dll. (Gaspersz, 2012:30).
Pada Diskominfo Kabupaten Cirebon diperlukan adanya pemetaan talenta agar dalam menjalankan proyek-proyek yang ditetapkan, organisasi dapat mendelegasikan tugas sesuai dengan tingkat kesulitan serta sesuai dengan speasialisasi dari talenta-talenta yang dimiliki organisasi, sehingga proyek-proyek tersebut dapat di tangani dengan lebih baik dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Mengingat masih relatif kecilnya penelitian tentang talenta digital, metode yang akan digunakan secara luas konsisten dengan fokus kualitatif dari banyak penelitian yang masih ada di daerah tersebut. Namun, dimasukkannya SNA sangat
8 inovatif dan konsisten dengan beberapa wawasan teoritis yang muncul tentang manajemen talenta digital (Jones, 2008; Parise, 2007).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pemetaan Talenta Digital Berdasarkan Kompetensi Menggunakan Social Network Analysis (Studi Kasus Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon)”.
1.3. Perumusan Masalah
Meningkatnya kebutuhan akan ketersediaan talenta digital ditambah dengan banyaknya teknologi, alat, dan aplikasi canggih memberikan kesempatan bagi organisasi dalam mengembangkan talenta-talenta yang dimiliki oleh organisasinya untuk memajukan organisasi serta mengetahui peta talenta digital yang dimiki organisasi. Organisasi dapat secara efektif menempatkan talenta yang dimiki oleh organisasi tersebut..
Dalam hal ini Metode social network analysis dianggap sesuai untuk penelitian ini karena tujuannya adalah untuk memetakan talenta digital yang ada pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon. Mengingat masih relatif kecilnya penelitian tentang talenta digital, metode yang akan digunakan secara luas konsisten dengan fokus kualitatif dari banyak penelitian yang masih ada di daerah tersebut. Namun, dimasukkannya SNA sangat inovatif dan konsisten dengan beberapa wawasan teoritis yang muncul tentang manajemen talenta digital.
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan kajian literatur maka penulis menyusun pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.) Bagaimana hasil pemetaan talenta digital yang dimiliki oleh organisasi menggunakan metode social network analysis?
2.) Siapa saja yang paling penting dalam pemetaan talenta digital organisasi menggunakan metode social network analysis?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
9 1.) Untuk mengetahui hasil pemetaan talenta digital yang dimiliki oleh
organisasi menggunakan metode social network anlaysis.
2.) Untuk mengetahui siapakah yang paling penting dalam pemetaan talenta digital organisasi menggunakan metode social network analysis.
1.5. Kegunaan Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat dan meningkatkan wawasan baik dalam bidang manajemen, bisnis maupun bidang digital talent untuk model pemetaan yang sedang banyak berkembang sekarang.
Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.5.2 Aspek Praktis
Bagi pelaku bisnis di dalam industri ICT, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai talenta digital berdasarkan hasil penelitian sehingga diharapkan dapat menjadi informasi pendukung bagi keputusan pemimpin organisasi.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memiliki batasan-batasan tertentu untuk menjaga konsistensi dari tujuan peneliti dan mencegah masalah dalam penelitian ini meluas. Batasan-batasan tersebut yaitu:
1. Penelitian ini dilakukan pada salah satu instansi miliki pemerintah yang berkaitan dengan layanan komunikasi dan informatika yang ada di Indonesia.
2. Penelitian ini menggunakan data pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon.
3. Pemetaan dilakukan menggunakan metode social network analysis.
10 1.7. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN
Bab pertama memuat tentang penjelasan umum secara ringkas dan jelas mengenai isi penelitian seperti objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN Bab ini membahas tentang kajian pustaka yang mencakup teori dan penelitian terdahulu yang mendukung permasalahan dalam penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis dan ruang lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil analisis penelitian dan pembahasannya secara kronologis dan sistematis, serta penarikan kesimpulan yang relevan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat tentang kesimpulan berdasarkan tafsiran penulis terhadap hasil penelitian dan saran yang merupakan implikasi kesimpulan dan berhubungan dengan masalah serta alternatif pemecah masalah baik bagi organisasi maupun penelitian lebih lanjut.