• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

(

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2004 • 2009

FRAKSIPARTAIDEMOKRAT

Sekretariat: Gedung MPR I DPR - RI, Nusantara I, Lantai IX Ruang: 0903 JI. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 575 5119, Fax. (021) 575 5120

PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPR-RI TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2000 TENT ANG

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1997 TENT ANG

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH MENJADIUNDANG-UNDANG

Juru Bicara : H. SUNARTO MUNTAKO Nomor Anggota : A-113

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera untuk kita semua, Yth, Sdr. Pimpinan Rapat Kerja,

Yth, Sdri. Menteri Keuangan RI beserta jajarannya, Yth. Sdr. DIRJEN Pajak,

Para Anggota Pansus dan hadirin yang kami hormati.

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata'ala, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat menjalankan tugas konstitusional sebagai anggota dewan untuk menyampaikan Pendapat Akhir Mini terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Rapat Kerja pada hari ini.

Penetapan dan pengesahan terhadap RUU merupakan salah satu f ungsi DPR dalam bidang legislasi yang dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

ARSIP

DAN

MUSEUM

PUSDATIN

SETJEN

DPR RI

2017

(2)

Dalam bidang legislasi, salah satu pembahasan Undang-Undang adalah Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang- Undang tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah perlu dilakukan penyesuaian atau perbaikan yang disesuaikan dengan perkembangan politik, ekonomi, sosial dan budaya pada saat ini. Karenanya, kami menyambut baik adanya revisi terhadap Undang-Undang ini.

Berkaitan dengan hal tersebut, ijinkan kami mernberikan pandangan kami terhadap RUU tentang Perubahan Atas Undang- undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang- undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Menjadi Undang-Undang, sebagai berikut.

Fraksi Partai Demokrat menyadari bahwa pajak merupakan tulang punggung yang penting bagi bangsa dan negara kita.

Kemajuan bangsa tidak mungkin dapat dicapai tanpa adanya dukungan dan partisipasi masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Pemerintah sudah memulai dan menjalankan reformasi perpajakan secara terus menerus dalam empat tahun terakhir yang menyangkut pembenahan dan perbaikan baik dalam bentuk peraturan, kebijakan, sistem organisasi, prosedur kerja, pembenahan sumber daya manusia baik dari segi kualitas termasuk produktivitas, disiplin, dan integritas. Reformasi harus disambut dengan baik oleh kita sebagai Dewan Perwakilan Rakyat.

Reformasi di bidang perpajakan ini, tidak hanya diperlukan pada tingkat perpajakan pusat, tetapi juga diperlukan untuk membenahi pajak daerah dan retribusi daerah agar dapat meningkatkan partisipasi daerah dalam meningkatkan sumber pendapatan daerah dan mewujudkan sinkronisasi peraturan pajak pusat dengan pajak daerah dan retribusi daerah.

ARSIP

DAN

MUSEUM

PUSDATIN

SETJEN

DPR RI

2017

(3)

Hasil penerimaan pajak dan retribusi pada saat ini belum maksimal dilaksanakan dan memiliki peranan yang relatif kecil terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) khususnya bagi daerah kabupaten dan kota. Sebagian besar pengeluaran APBD dibiayai dana alokasi dari pusat. Dalam banyak hal, dana alokasi dari pusat tidak sepenuhnya dapat diharapkan untuk menutup seluruh kebutuhan pengeluaran daerah.

Untuk daerah provinsi, jenis pajak yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tersebut telah memberikan sumbangan besar terhadap APBD. Namun, karena tidak adanya kewenangan provinsi dalam menetapkan tarif pajak, provinsi tidak dapat menyesuaikan penerimaan pajaknya. Dengan demikian, ketergantungan provinsi terhadap dana alokasi dari pusat masih tinggi. Keadaan tersebut mendorong provinsi untuk mengenakan pungutan retribusi yang bertentangan dengan Undang-Undang.

Sdr. Pimpinan, Sdri. Menteri, Para anggota Pansus, dan hadirin yang kami muliakan,

Pada dasarnya kecenderungan daerah untuk menciptakan berbagai pungutan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan bertentangan dengan kepentingan umum dapat diatasi oleh Pemerintah dengan melakukan pengawasan terhadap setiap Peraturan Daerah yang mengatur pajak dan retribusi tersebut. Dalam kenyataannya, pengawasan terhadap Peraturan Daerah tidak berjalan optimal. Masih ada daerah yang menyampaikan Peraturan Daerah dan masih tetap memberlakukan peraturan Daerah yang telah dibatalkan Pemerintah.

ARSIP

DAN

MUSEUM

PUSDATIN

SETJEN

DPR RI

2017

(4)

Sdr. Pimpinan, Sdri. Menteri, Para anggota Pansus, dan hadirin yang kami mutiakan,

Pengaturan kewenangan perpajakan dan retribusi belum optimal khususnya dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Pemberian kewenangan yang besar kepada Daerah dalam penyelenggaraaan pemerintahan dan pelayanan pada masyarakat, seharusnya diikuti dengan pemberian kewenangan yang besar juga dalam perpajakan dan retribusi. Basis pajak kabupaten dan kota yang terbatas dan tidak adanya kewenangan provinsi dalam penetapan tarif pajak mengakibatkan daerah mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pengeluarannya. Ketergantungan daerah yang besar terhadap dana perimbangan dari pusat, kurang mencerminkan akuntabilitas daerah. Pemerintah daerah tidak terdorong untuk mengalokasikan anggaran secara efisien dan masyarakat tidak rnerasa wajib rnengontrol anggaran daerah karena merasa tidak dibebani dengan pajak dan retribusi tersebut.

Untuk meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan otonomi daerah, Pemerintah Daerah seharusnya diberi kewenangan besar dalam perpajakan dan retribusi. Berkaitan dengan pemberian kewenangan tersebut, sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, perluasan kewenangan perpajakan dan retribusi tersebut dilakukan dengan memperluas basis pajak daerah dan rnemberikan kewenangan pada daerah dalarn penetapan tarif.

Perluasan basis pajak dilakukan dengan prinsip pajak yang baik. Pajak dan retribusi tidak boleh menyebabkan biaya tinggi atau menghambat mobilitas penduduk, Lalu Lintas barang dan jasa antar

ARSIP

DAN

MUSEUM

PUSDATIN

SETJEN

DPR RI

2017

(5)

daerah dan kegiatan ekspor-impor. Pungutan seperti retribusi atas ijin masuk kota, retribusi atas pengeluaran/pengiriman barang dari suatu daerah ke daerah lain dan pungutan atas kegiatan ekspor- impor tidak dapat dijadikan sebagai obyek pajak atau retribusi.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, perluasan basis pajak daerah dilakukan dengan memperluas basis pajak yang sudah ada, mendaerahkan pajak pusat dan menambah jenis pajak baru.

Perluasan basis pajak yang sudah ada dilakukan untuk Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor diperluas hingga mencakup kendaraan Pemerintah, pajak hotel diperluas hingga mencakup persewaan hotel, pajak restoran diperluas hingga mencakup pelayanan persewaan hotel, pajak restoran diperluas hingga mencakup pelayanan catering. Ada 4 (empat) jenis pajak baru bagi daerah, yaitu Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang sebelumnya merupakan pajak pusat dan Pajak Sarang Burung Walet sebagai pajak kabupaten/kota serta Pajak Rokok yang merupakan pajak baru bagi provinsi.

Se lain perluasan pajak, j uga dilakukan perluasan terhadap obyek retribusi dan penambahan jenis retribusi. Retribusi lzin Gangguan diperluas hingga mencakup pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha untuk mencegah terjadinya gangguan ketertiban, keselamatan, atau kesehatan umum, memelihara ketertiban lingkungan dan memenuhi norma keselamatan dan kesehatan kerja.

Terdapat 5 (Lima ) jenis retribusi baru bagi daerah, yaitu Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, Retribusi Pelayanan Pendidikan, Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Retribusi Pengendalian Lalu Lintas Jalan, dan Retribusi lzin Usaha Perikanan.

ARSIP

DAN

MUSEUM

PUSDATIN

SETJEN

DPR RI

2017

(6)

Berkaitan dengan pemberian kewenangan dalam penetapan tarif untuk menghindari penetapan tarif pajak tinggi, daerah hanya diberi kewenangan menetapkan tarif pajak dalam batas maksimum yang ditetapkan dalam undang-undang ini. Selain itu, untuk menghindari perang tarif pajak antar daerah untuk obyek pajak yang mudah bergerak, seperti kendaraan bermotor, dalam undang-undang ini ditetapkan juga tarif minimum untuk Pajak Kendaraan Bermotor.

Pengaturan tarif diperkirakan masih memberikan peluang bagi masyarakat untuk memindahkan kendaraannya ke daerah lain yang beban pajaknya lebih rendah. Oleh karena itu, dalam RUU ini, Nilai Jual Kendaraan Bermotor sebagai dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor masih ditetapkan secara nasional. Namun, sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang baik sesuai dengan beban pajak yang ditanggungnya dan pertimbangan tertentu, Menteri Dalam Negeri dapat menyerahkan kewenangan penetapan Nilai Jual Kendaraan Bermotor pada Daerah. Selain itu, kebijakan tarif Pajak Kendaraan Bermotor juga diarahkan untuk mengurangi kemacetan di daerah perkotaan dengan memberikan kewenangan Daerah untuk menerapkan tarif pajak progresif untuk kepemilikan kendaraan kedua dan seterusnya. Pemerintah masih perlu melakukan pengendalian pada tarif Pajak Rokok agar tetap sejalan dengan rencana strategis pengenaan cukai tembakau.

Untuk meningkatkan akuntabilitas pengenaan pungutan, dalam

RUU ini, Fraksi Partai Demokrat sangat mendukung supaya sebagian hasil penerimaan pajak dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang berkaitan dengan pajak tersebut. Pajak Penerangan Jalan sebagian

ARSIP

DAN

MUSEUM

PUSDATIN

SETJEN

DPR RI

2017

(7)

dialokasikan untuk membiayai penerangan jalan, Pajak Kendaraan Bermotor sebagian dialokasikan untuk pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi um urn, dan Pajak Rokok sebagian dialokasikan untuk

Sdr. Pimpinan, Sdri. Menteri, Para anggota Pansus, dan hadirin yang kami muliakan,

Dengan perluasan basis pajak dan retribusi yang disertai dengan pemberian kewenangan dalam penetapan tarif tersebut, jenis pajak yang dapat dipungut oleh Daerah hanya yang ditetapkan dalam Undang-Undang. Untuk retribusi, dengan peraturan pemerintah dibuka peluang untuk menambah jenis retribusi selain yang ditetapkan dalam RUU ini sepanjang memenuhi kreteria dalam RUU ini. Adanya peluang untuk menambah jenis retribusi dengan peraturan pemerintah juga dimaksudkan untuk mengantisipasi penyerahan f ungsi pelayanan dan perizinan dari Pemerintah kepada Daerah yang juga diatur dengan peraturan pemerintah.

Berkaitan dengan hal tersebut, setiap Peraturan Daerah tentang pajak dan retribusi, sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan dahulu dari pemerintah supaya tidak bertentangan dengan peraturan diatasnya. Selain itu, terhadap Daerah yang menetapkan kebijakan di bidang pajak daerah dan retribusi daerah yang melanggar ketentuan perundang-undangan yang lebih tinggi, akan dikenakan sanksi berupa penundaan dan/atau pemotongan dana alokasi um urn dan/ atau dana bagi hasil atau restitusi.

Fraksi Partai Dernokrat rnengajak kita semua untuk memberikan dukungan atas reformasi terhadap Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ini. Dengan Undang-Undang ini, kemampuan Daerah untuk membiayai kebutuhan semakin besar karena Daerah akan

ARSIP

DAN

MUSEUM

PUSDATIN

SETJEN

DPR RI

2017

(8)

mudah menyesuaikan pendapatannya sejalan dengan peningkatan basis pajak daerah dan diskresi dalam penetapan tarif. Reformasi Pajak Daerah dan Retribusi Dae rah ini, diharapkan akan memberi kepastian bagi masyarakat dan dunia usaha sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajiban pajaknya.

Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohiim, Puji Syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa, Fraksi Partai Demokrat menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Atos Undang- Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atos Undang- Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk diteruskan pengambilan keputusan Tingkat II dalam Rapat Paripuna mendatang.

Demikian Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Demokrat yang disampaikan dalam Rapat Kerja pada hari ini, kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan bimbingan, petunjuk dan ridho-Nya pada kita semua untuk segera menyelesaikan RUU ini.

Wabillahitaufik Walhidayah, Wasalammu'alaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera bagi kita semua

Jakarta, 4 Agustus 2009

PIMP/NAN FRAKSI PART Al DEMOKRA T

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK IN DONES/A

Ketua Sekretaris

~

DR. H.SYARIEF HASAN, SE, MM, MBA''- .·-,;.-'"·-ORS. WAYAN SUGIANA, MM

Nomor Anggcta : A-94 Nomor Anggota : A-122

ARSIP

DAN

MUSEUM

PUSDATIN

SETJEN

DPR RI

2017

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan: Mengetahui jumlah komponen senyawa dalam ekstrak ethanol rimpang bengle melalui profil kromatogram serta mengetahui aktivitas ekstrak bengle terhadap bakteri

Ini sesuai dengan penelitian lain yang menyebutkan bahwa email dapat mengalami erosi yang disebabkan oleh bahan makanan dan minuman yang bersifat asam.8

deskripsi/narasi nilai agama Islam pada materi Fisika dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) fisika sekolah. Dalam penelitian ini, portofolio dikerjakan oleh

Bila tidak ada keberatan yang sah dari jemaat, maka peneguhan dan pemberkatan nikah akan dilaksanakan pada tanggal tersebut. Richard Liem di Kebaktian Umum Konventional ke

Beranjak dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya inovasi pendidikan adalah hal baru dalam lingkungan sosial tertentu yang dapat digunakan untuk

garis B), profil B’ (hilangnya lung sliding dengan garis B), profil C (konsolidasi paru yang ekuivalen dengan gambaran garis pleura yang tebal dan

NIM Nama Lengkap Praktikan Romb... NIM Nama Lengkap

Homogenisasi Peralatan tidak steril Penggunaan alat yang telah disterilisasi Bukan CCP Tidak terdapat penggumpalan susu Pemantauan peralatan secara berkala