• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PADA PT MAYORA INDAH, TBK ABSTRAKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PADA PT MAYORA INDAH, TBK ABSTRAKSI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PADA PADA PT MAYORA INDAH, TBK

ABSTRAKSI

Erna Kustyarini

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok Email : Erna_k@staff.gunadarma.ac.id

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan pada PT Mayora Indah Tbk, periode 2017 – 2019 dengan menggunakan metode Metode Economic Value Added (EVA).Metode Economic Value Added (EVA) adalah salah satu metode yang mengukur kinerja keuangan perusahaan untuk menentukan nilai tambah. Manfaat dari EVA sebagai tolak ukur dalam menilai kinerja keuangan terhadap para pemilik modal yang berminat untuk menginvestasikan modalnya tersebu. Tujuan dari EVA adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan metode EVA. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan PT.Mayora indah Tbk yaitu berupa laporan laba rugi dan laporan neraca tahun 2017 sampai 2019. Data sekunder diperoleh melalui www.idx.co.id dan www.mayoraindah.co.id. Dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dan metode dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk, periode 2017 – 2019 setiap tahunnya memperoleh EVA positif.

Kata Kunci : Laporan Keuangan, Economic Value Added (EVA)

PENDAHULUAN

Dewasa ini perkembangan dibidang IPTEK maju dengan pesat yang mempengaruhi segala bidang termasuk dunia usaha. Hal ini mengakibatkan persaingan yang sangat ketat antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya baik perusahaan milik swasta atau perusahaan milik Negara. Untuk mengantisipasi perkembangan di dalam dunia usaha, maka setiap perusahaan akan menerapkan berbagai kebijakan demi kelangsungan hidup dan mencapai tujuan perusahaan secara umum,yaitu memperoleh laba dan memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Dengan adanya tujuan tersebut maka perusahaan diharuskan dan dituntut untuk dapat mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat dalam segala aktivitasnya terutama bidang keuangan.Segala bentuk kebijakan dan kegiatan yang berkaitan dengan keuangan dituangkan dalam laporan keuangan.

(2)

Kinerja keuangan merupakan hal penting dalam perusahaan sebagai alat pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Terutama keputusan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan atau kelangsungan hidup perusahaan. Kinerja perusahaan adalah prestasi yang dicapai dalam periode tertentu sebagai hasil dari proses kerja selama periode tersebut.

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, diperlukan suatu informasi yang relevan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan pada jangka waktu tertentu terhadap pihak-pihak yang berkepentingan serta salah satu faktor yang dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan itu baik atau tidak yaitu dengan analisis laporan keuangan. . Laporan keuangan dibutuhkan oleh pihak intern dan ekstern. Pihak intern dalam hal ini adalah manajemen dan pemilik perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk memantau kondisi perusahaan dalam upaya pengambilan keputusan demi kelangsungan hidup perusahaan. Sedangkan bagi pihak eksternal , diantaranya para investor menggunakan laporan keuangan dengan melihat kinerja keuangan suatu perusahaan yang tercermin dari hasil laporan keuangannya dalam upaya pengambilan keputusan untuk menginvestasikan dananya atau tidak pada perusahaan

Untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diketahui melalui laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari laporan neraca, laporan perhitungan laba-rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan.

Metode Economic Value Added (EVA) merupakan alat analisis untuk mengukur nilai tambah perusahaan dengan menghitung seluruh biaya modal, baik setoran modal yang berasal dari pemegang saham maupun dari pinjaman, atau risiko yang dihadapi perusahaan dalam melakukan investasi.

PT. MAYORA INDAH Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi makanan dan minuman yang berdiri sejak tahun 1967 dan masih sampai sekarang masih tetap mampu bertahan dan bersaing dengan persahaan lain.

METODE PENELITIAN Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan PT.MAYORA INDAH Tbk. Kantor pusat PT.MAYORA INDAH Tbk di Jakarta Barat, Gedung Mayora, Jalan Tomang Raya 21-23, RT 1/RW 1, Tomang, Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah khusus ibu kota Jakarta 11530, DKI Jakarta, Indonesia. PT.MAYORA INDAH Tbk.

(Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama dilokasi Tangerang. Menjadi perusahaan publik pada tahun 1990. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder,yaitu berupa laporan keuangan tahunan PT.MAYORA INDAH Tbk ,diantaranya laporan laba rugi dan neraca tahun 2017 sampai 2019. Data sekunder tersebut didapat dari www.idx.co.id dan www.mayoraindah.co.id. Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan untuk memperoleh data adalah metode kepustakaan dan dokumentasi. Dan teknik analisis yang digunakan adalah Economic value added (EVA) sebagai pengukur kinerja perusahaan.

(3)

1. Langkah-langkah penghitungan Economic value added (EVA) adalah sebagai berikut : a. Menghitung nilai laba operasi bersih setelah pajak atau net operating profit after tax

(NOPAT)

b. Menghitung Working Capital Requirement (WCR)

c. Mengitng nilai Invested Capital (IC)

d. Menghitung tingkat modal daari hutang (D)

e. Menghitung cost of debt atau biaya hutang (rD)

f. Menentukan presentase pajak penghasilan (T)

g. Menghitung cost of equity atau biaya ekuitas (rE)

h. Menghitung tingkat modal dari ekuitas (E)

NOPAT = Laba Bersih Setelah Pajak + Biaya Bunga

WCR = Aktiva Lancar – Hutang Jangka Pendek

Invested Capital = Kas + WCR + Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan

D = ∑ Hutang X 100%

∑Hutang dan Ekuitas

rD = Biaya Bunga X 100%

∑ Hutang

T = Beban Pajak X 100%

Laba Sebelum Pajak

rE= Laba Per Lembar Saham X 100%

Harga Per Lembar Saham

(4)

i. Menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC)

j. Menghitung Capital Charges

k. Menghitung nilai Economic Value Added (EVA)

Keterangan :

D : Tingkat modal dari hutang rD : Presentase Cost of debt E : Tingkat modal dari ekuitas rE : Presentase cost of equity Tax : Presentase tingkat pajak

2. Ketentuan Nilai EVA

Dari EVA yang didapat dari hasil perhitungan,maka dapat ditentukan :

a. Jika EVA > 0 hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.

b. Jika EVA < 0 hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.

c. Jika EVA = 0 hal ini menunjukkan posisi impas karena laba telah digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun pemegang saham.

E = ∑ Ekuitas X 100%

∑Hutang dan Ekuitas

WACC = { D x rd (1 – Tax ) } + (E x rE)

Capital Charges = Invested Capital x WACC

EVA = NOPAT – Capital Charges

(5)

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Mayora Tbk. Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya 21-23, Jakarta Barat No.telp. 021- 565 5320 No. Fax 021- 565 5323 email : yuni@mayora.co.id website : http://www.mayoraindah.co.id atau http://www.mayora.com.

Data Penelitian

Berikut ringkasan laporan keuangan tahunan PT. Mayora Indah Tbk untuk periode 2017 – 2019:

Tabel 1

PT. Mayora Indah Tbk Neraca dan Laba Rugi

Periode 2017 – 2019 (dalam Rupiah)

Keterangan 2017 2018 2019

Kas dan Setara Kas 2.201.859.470.155 2.495.655.019.108 2.982.004.859.009 Aktiva Lancar 10.674.199.571.313 12.647.858.727.872 12.776.102.781.513 Aktiva Tetap Setelah

Dikurangi Akumulasi Penyusutan

3.988.757.428.380 4.258.300.525.120 4.674.963.819.225

Hutang Jangka Pendek 4.473.628.322.956 4.764.510.387.113 3.726.359.539.201 Jumlah Hutang 7.561.503.434.179 9.049.161.944.940 9.137.978.611.155 Jumlah Ekuitas 7.354.346.366.072 8.542.544.481.694 9.899.940.195.318 Jumlah Hutang dan Ekuitas 14.915.849.800.251

17.591.706.426.634

19.037.918.806.473

Biaya Bunga 386.922.167.017 492.638.756.739 355.074.879.758 Laba Sebelum Pajak 2.186.884.603.474 2.381.942.198.855 2.704.466.581.011 Beban Pajak 555.930.772.581 621.507.918.551 665.062.374.247 Laba Setelah Pajak 1.630.953.830.893 1.760.434.280.304 2.039.404.206.764

Laba perlembar Saham 71 77 89

Harga Perlembar Saham 2.020 2.620 2.050

Sumber :Laporan Keuangan tahunan PT. Mayora Indah Tbk

(6)

Pembahasan

1. Perhitungan Net Operation After Tax (NOPAT)

NOPAT adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi dengan pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan (financial cost). Nilai NOPAT didapat dari penjumlahan laba bersih setelah pajak ditambah biaya bunga.

Rumusnya Net Operation After Tax (NOPAT):

Tabel 2 NOPAT PT. Mayora Indah Tbk

Periode 2017 – 2019 (Dalam Rupiah) Tahun Laba bersih Setelah

Pajak

Biaya Bunga NOPAT

2017 1.630.953.830.893 386.922.167.017 2.017.875.997.910 2018 1.760.434.280.304 492.638.756.739 2.253.073.037.043 2019 2.039.404.206.764 355.074.879.758 2.394.479.086.522 Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah

Analisis :

Berdasarkan Tabel 2, menunjukan perolehan Net Operation After Tax (NOPAT) pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Net Operation After Tax (NOPAT) sebesar Rp. 2.017.875.997.910,00

Tahun 2018 Net Operation After Tax (NOPAT) sebesar Rp. 2.253.073.037.043,00 yang artinya perolehan laba bersih setelah pajak dikurangi beban bunga mengalami peningkatan sebesar Rp. 235.197.039.133,00

Tahun 2019 Net Operation After Tax (NOPAT) sebesar Rp. 2.394.479.086.522,00 yang artinya

perolehan laba bersih setelah pajak dikurangi beban bunga mengalami penurunan sebesar Rp. 141.406.049.479,00. Kenaikan Net Operation After Tax (NOPAT) ini terjadi karena

penurunan beban bunga yang cukup signifikan.

NOPAT = Laba Bersih Setelaah Pajak + Biaya Bunga

(7)

2. Perhitungan Working Capital Requirement (WCR)

WCR adalah menghitung modal kerja seluruhnya yaitu selisih antara aset lancar (current assets) dengan utang lancar (current liabilities). Dalam perhitungan WCR tidak dibedakan antara aset lancar operasi atau non operasi dan utang lancar, juga tidak dibedakan antara utang lancar operasi atau bukan operasi.

Rumus Working Capital Requirement (WCR) :

Tabel 3

PT. Mayora Indah Tbk

Working Capital Requirement (WCR) Periode 2017 – 2019

(Dalam Rupiah)

Tahun Aktiva Lancar Hutang Jangka Pendek WCR

2017 10.674.199.571.313 4.473.628.322.956 6.200.571.248.357 2018 12.647.858.727.872 4.764.510.387.113 7.883.348.340.759 2019 12.776.102.781.513 3.726.359.539.201 9.049.743.242.312 Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah

Analisis :

Berdasarkan Tabel 3, menunjukan perolehan Working Capital Requirement (WCR) pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Working Capital Requirement (WCR) sebesar Rp. 6.200.571.248.357,00 Tahun 2018 Working Capital Requirement (WCR) sebesar Rp. 7.883.348.340.759,00 yang artinya modal kerja mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.682.777.092.402,00

Tahun 2019 Working Capital Requirement (WCR) sebesar Rp. 9.049.743.242.312,00 yang artinya modal kerja mengalami peningkatan sebesar Rp.1.166.394.901.553,00. Kenaikan Working Capital Requirement (WCR) ini terjadi karena kenaikan aktiva lancar, sedangkan hutang lancar mengalami penurunan yang cukup signifikan.

WCR = Aktiva Lancar – Hutang Lancar

(8)

3. Perhitungan Invested Capital (IC)

Invested Capital adalah aset yang dipakai perusahaan dalam menghasilkan laba. Aset ini diperoleh dari sumber dana yang memerlukan biaya modal.

Rumus Invested Capital (IC):

Tabel 4

PT. Mayora Indah Tbk Invested Capital (IC) Periode 2017 – 2019

(Dalam Rupiah)

Tahun Kas WCR Aktiva Tetap

Setelah Dikurangi Penyusutan

Invested Capital

2017 2.201.859.470.155 6.200.571.248.357 3.988.757.428.380 12.391.188.146.892 2018 2.495.655.019.108 7.883.348.340.759 4.258.300.525.120 14.637.303.884.987 2019 2.982.004.859.009 9.049.743.242.312 4.674.963.819.225 16.706.711.920.546 Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah

Analisis :

Berdasarkan Tabel 4, menunjukan Invested Capital (IC) pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Invested Capital (IC) sebesar Rp. 12.391.188.146.892,00

Tahun 2018 Invested Capital (IC) sebesar Rp. 14.637.303.884.987,00 yang artinya aset yang

dipakai perusahaan dalam menghasilkan laba mengalami peningkatan sebesar Rp. 2.246.115.738.095,00

Tahun 2019 Invested Capital (IC) sebesar Rp. 16.706.711.920.546,00 yang artinya aset yang

dipakai perusahaan dalam menghasilkan laba mengalami peningkatan sebesar Rp.2.069.408.035.559,00. Kenaikan WCR ini terjadi karena kenaikan yang cukup signifikan pada

modal kerja (WCR).

Invested Capital = Kas + WCR + Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutaan

(9)

4. Menghitung Tingkat Modal dari Hutang (D)

Untuk menghitung tingkat modal dari hutang dengan menggunakan data yang terdapat pada tabel total hutang serta ekuitas.

Rumus Invested Capital (IC)

Tabel 5

PT. Mayora Indah Tbk Tingkat Modal dari Hutang

Periode 2017 – 2019 (Dalam Rupiah dan Persentase)

Tahun Hutang Hutang dan Ekuitas Tingkat modal dari Hutang

2017 7.561.503.434.179 14.915.849.800.251 50,69%

2018 9.049.161.944.940 17.591.706.426.634 51,44%

2019 9.137.978.611.155 19.037.918.806.473 47,99%

Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah

Analisis :

Berdasarkan Tabel 4, menunjukan Tingkat Modal dari Hutang (D) pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Tingkat Modal dari Hutang (D) sebesar 50,69%

Tahun 2018 Tingkat Modal dari Hutang (D) sebesar 51,44% yang artinya tingkat modal yang berasal dari hutang mengalami peningkatan sebesar 0,75%

Tahun 2019 Tingkat Modal dari Hutang (D) sebesar 47,99% yang artinya tingkat modal yang berasal dari hutang mengalami penurunan sebesar 3,45%.

∑ Hutang D = X 100%

∑Hutang dan Ekuitas

(10)

5. Perhitungan Cost Of Debt (rD)

Cost Of Debt merupakan biaya bunga yang muncul akibat perusahaan mempunyai pinjaman atau hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Untuk menghitung tingkat biaya hutang yaitu dengan menggunakan data yang terdapat pada tabel biaya bunga dan jumlah hutang.

Rumus Cost Of Debt (rD) :

Tabel 6

PT. Mayora Indah Tbk Cost Of Debt Periode 2017 – 2019 (Dalam Rupiah dan Persentase)

Tahun Biaya Bunga Jumlah Hutang Cost For Debt (rD)

2017 386.922.167.017 7.561.503.434.179 5,12%

2018 492.638.756.739 9.049.161.944.940 5,44%

2019 355.074.879.758 9.137.978.611.155 3,88%

Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah

Analisis :

Berdasarkan Tabel 6, menunjukan Cost Of Debt (rD) pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Cost Of Debt (rD) sebesar 5,12%

Tahun 2018 Cost Of Debt (rD) sebesar 5,44% yang artinya Cost Of Debt (rD) mengalami peningkatan sebesar 0,32%. Dimana hutang perusahaan meningkat cukup signifikan dan diikuti peningkatan biaya bunga.

Tahun 2019 Cost Of Debt (rD)sebesar 3,88%, yang artinya Cost Of Debt (rD) mengalami penurunan sebesar 1,56%. Dimana hutang perusahaan meningkat akan tetapi biaya bunga mengalami penurunan yang dikarenakan sudah lunasnya beberapa utang.

Biaya Bunga

rD = X 100%

∑ Hutang

(11)

6. Perhitungan Pajak Penghasilan (Tax)

Pajak penghasilan adalah pajak yang dibebankan atas penghasilan perusahaan.

Rumus Pajak Penghasilan (Tax):

Tabel 7

PT. Mayora Indah Tbk Pajak Penghasilan Periode 2017– 2019 (Dalam Rupiah dan Persentase)

Tahun Beban Pajak Laba Sebelum Pajak Tax

2017 555.930.772.581 2.186.884.603.474 25,42%

2018 621.507.918.551 2.381.942.198.855 26,09%

2019 665.062.374.247 2.704.466.581.011 24,59%

Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah Analisis :

Berdasarkan Tabel 7, menunjukan Pajak Penghasilan (Tax) pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Pajak Penghasilan (Tax) sebesar 25,42 %

Tahun 2018 Pajak Penghasilan (Tax) sebesar 26,09 % yang artinya Pajak Penghasilan (Tax) mengalami peningkatan sebesar 0,67%.

Tahun 2019 Pajak Penghasilan (Tax) sebesar 3,88%, yang artinya Pajak Penghasilan (Tax) mengalami penurunan sebesar 1,5%.

Beban Pajak

Tax = X 100%

Laba Sebelum Pajak

(12)

7. Perhitungan Cost Of Equity (rE)

Cost Of Equity (rE) merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor ketika mereka menginvestasikan uangnya ke dalam perusahan..

Rumus Cost Of Equity (rE) ;

Tabel 8

PT. Mayora Indah Tbk Cost Of Equity (rE) Periode 2017 – 2019 (Dalam Rupiah dan Persentase)

Tahun Laba Perlembar Saham Harga Perlembar Saham Re

2017 71 2.020 3,51%

2018 77 2.620 2,94%

2019 89 2.050 4,34%

Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah Analisis :

Berdasarkan Tabel 8, menunjukan Cost Of Equity (rE) pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Cost Of Equity (rE) sebesar 3,51 %

Tahun 2018 Cost Of Equity (rE) sebesar 2,94 % yang artinya Cost Of Equity (rE) atau tingkat biaya ekuitas mengalami penurunan sebesar 0,57%.

Tahun 2019 Cost Of Equity (rE) sebesar 4,34%, yang artinya Cost Of Equity (rE) atau tingkat biaya ekuitas mengalami peningkatan sebesar 1,4%.

Laba Per Lembar Saham

rE = 100%

Harga Per Lembar Saham

(13)

8. Perhitungan Tingkat Modal dari Ekuitas (E) Rumus Tingkat Modal dari Ekuitas (E) :

Tabel 9

PT. Mayora Indah Tbk Tingkat Modal dari Ekuitas

Periode 2017 – 2019 (Dalam Rupiah dan Persentase)

Tahun Ekuitas Hutang dan Ekuitas E

2017 7.354.346.366.072 14.915.849.800.251 49,31%

2018 8.542.544.481.694 17.591.706.426.634 48,56%

2019 9.899.940.195.318 19.037.918.806.473 52,00%

Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah Analisis :

Berdasarkan Tabel 9, menunjukan Tingkat Modal dari Ekuitas (E) pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Tingkat Modal dari Ekuitas (E)sebesar 49,31 %

Tahun 2018 Tingkat Modal dari Ekuitas (E)sebesar 48,56 % yang artinya Tingkat Modal dari Ekuitas (E) mengalami penurunan sebesar 0,75%.

Tahun 2019 Tingkat Modal dari Ekuitas (E)sebesar 52,00%, yang artinya Tingkat Modal dari Ekuitas (E) mengalami peningkatan sebesar 3,44%.

∑Ekuitas

E = X100%

∑ Hutang dan Ekuitas

(14)

9. Perhitungan Weighted Average Cost Of Capital (WACC)

Weighted Average Cost Of Capital (WACC) merupakan alat analisis untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang dimana ekuitas dan biaya hutang masing-masing dikalikan dengan presentase ekuitas dan hutang dalam struktur modal perusahaan.

Rumus Weighted Average Cost Of Capital (WACC)

Tabel 10

PT. Mayora Indah Tbk

Weighted Average Cost Of Capital (WACC) Periode 2017 – 2019

Tahun D rD T Tingkat

Modal dari Ekuitas (E)

Cost Of Equity (rE)

Weighted Average Cost Of Rate (WACC)

2017 50,69% 5,12% 25,42% 49,31% 3,51% 3,67%

2018 51,44% 5,44% 26,09% 48,56% 2,94% 3,59%

2019 47,99% 3,88% 24,59% 52,00% 4,34% 3,66%

Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah

Analisis :

Berdasarkan Tabel 10, menunjukan Weighted Average Cost Of Capital (WACC) pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Weighted Average Cost Of Capital (WACC) sebesar 3,67 %

Tahun 2018 Weighted Average Cost Of Capital (WACC) sebesar 3,59 % yang artinya Weighted Average Cost Of Capital (WACC) mengalami penurunan sebesar 0,08%.

Tahun 2019 Weighted Average Cost Of Capital (WACC) sebesar 3,66%, yang artinya Weighted Average Cost Of Capital (WACC) mengalami peningkatan sebesar 0,07%.

WACC = { D x rd (1-tax )} + (E x rE)

(15)

10. Perhitungan Capital Charges

Capital Charges merupakan aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti para investor atas risiko usaha dari modal yang ditanamkannya.

Rumus Capital Charges :

Tabel 11

PT. Mayora Indah Tbk Capital Charges Periode 2017 – 2019 (Dalam Rupiah dan Persentase) Tahun Invested Capital Weighted Average

Cost Of Capital (WACC)

Capital Charges

2017 12.391.188.146.892 3,67% 454.756.604.991

2018 14.637.303.884.987 3,59% 525.479.209.471

2019 16.706.711.920.546 3,66% 611.465.656.292

Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah Analisis :

Berdasarkan Tabel 11, menunjukan Capital Charges pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Capital Charges sebesar Rp. 454.756.604.991,00

Tahun 2018 Capital Charges sebesar Rp. 525.479.209.471,00 yang artinya aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti para investor atas risiko usaha dari modal yang ditanamkannya mengalami peningkatan sebesar Rp.70.722.604.480 dibanding tahun 2017

Tahun 2019 Capital Charges sebesar Rp. 611.465.656.292,00 yang artinya aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti para investor atas risiko usaha dari modal yang ditanamkannya mengalami peningkatan sebesar Rp.85.986.446.821,00.

Capital Charges = Invested Capital x WACC

(16)

11. Perhitungan EVA (Economic Value Added)

EVA (Economic Value Added) digunakan untuk mengukur nilai tambah perusahaan dengan menghitung seluruh biaya modal, baik setoran modal yang berasal dari pemegang saham maupun dari pinjaman, atau risiko yang dihadapi perusahaan dalam melakukan investasi

Rumus Economic Value Added (EVA) :

Tabel 12

PT. Mayora Indah Tbk Economic Value Added (EVA)

Periode 2017 – 2019 (Dalam Rupiah)

Tahun NOPAT Capital Charges EVA

2017 2.017.875.997.910 454.756.604.991 1.563.119.392.919 2018 2.253.073.037.043 525.479.209.471 1.727.593.827.572 2019 2.394.479.086.522 611.465.656.292 1.783.013.430.230 Sumber : Laporan keungan PT. Mayora Indah Tbk dan data diolah

Analisis :

Berdasarkan Tabel 12, menunjukan Economic Value Added (EVA) pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2017 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 Economic Value Added (EVA) sebesar Rp. 1.563.119.392.919,00

Tahun 2018 Economic Value Added (EVA) sebesar Rp. 1.727.593.827.572,00 yang artinya nilai tambah perusahaan dengan menghitung seluruh biaya modal, baik setoran modal yang berasal dari pemegang saham maupun dari pinjaman, atau risiko yang dihadapi perusahaan dalam melakukan investasi mengalami peningkatan sebesar Rp.164.474.434.653,00 dibanding tahun 2017

Tahun 2019 Economic Value Added (EVA) sebesar Rp. 1.783.013.430.230,00 yang artinya nilai tambah perusahaan dengan menghitung seluruh biaya modal, baik setoran modal yang berasal dari pemegang saham maupun dari pinjaman, atau risiko yang dihadapi perusahaan dalam melakukan investasi mengalami peningkatan sebesar Rp.55.419.602.658,00 dibanding tahun 2018

Economic Value Added (EVA) pada PT. Mayora Indah Tbk untuk tahun 2017 sampai tahun 2019 setiap tahunnya memperoleh hasil positif dan terus meningkat.

EVA= NOPAT- Capital Charges

(17)

KESIMPULAN dan SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan kinerja keuangan PT. Mayora Indah Tbk untuk tahun 2017 sampai tahun 2019 yang dinilai dengan menggunakan metode economic value added (eva), setiap tahunnya memperoleh EVA positif dan terus meningkat. Hal ini menunjukkan nilai tambah perusahaan dengan menghitung seluruh biaya modal, baik setoran modal yang berasal dari pemegang saham maupun dari pinjaman, atau risiko yang dihadapi perusahaan dalam melakukan investasi mengalami peningkatan.

SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan kinerja keuangan PT. Mayora Indah Tbk untuk tahun 2017 sampai tahun 2019, maka diharapkan perusahaan terus mampu mempertahankan bahkan meningkatkan EVA positif agar nilai tambah perusahaan semakin bertambah dan keinginan investor untuk melakukan investasi semakin tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sawir. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.

Cetakan Kelima. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Agus Sartono. (2001). Aplikasi Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.

Amin Tunggal, Widjaja. (2001). Memahami Konsep Economic Value Added (EVA) dan Value Based Management (VBM). Jakarta : Harvarindo.

Ari Purwanti Prawironegoro. (2008). Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Mulyadi dan Setyawan. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian manajemen: Sistem Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat : Jakarta.

O’Byine dan Young. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai (Panduan Praktis untuk Implementasi). PT. Salemba Empat Patria, Jakarta.

Weygandt, J.J, Donald E. Kieso, and Paul D. Kimmel.2016.Accounting Principle.Jakarta:Salemba Empat.

Wijaya,D.2017.Manajemen Keuangan Konsep dan Penerapannya.Jakarta:PT Grasindo

www.idx.co.id

www.mayoraindah.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Penulisan ilmiah ini, penulis berharap jika mendesign Tiket Konser Musik dengan menggunakan Adobe Photohop 6.0 akan dapat menarik para pengguna komputer untuk mencoba

Hasil data aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar/modul terintegrasi nilai-nilai keislaman selama dua pertemuan diperoleh hasil bahwa waktu yang

Hasil perhitungan terhadap empat negara terbesar produsen CPO (CR4) dengan nilai 94 persen, sehingga dapat disimpulkan bahwasanya struktur pasar industri minyak sawit

Halaman abstrak sampai dengan halaman lampiran diberi nomor dengan angka romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman judul dan halaman persetujuan pembimbing

Dengan kata lain, jika permasalahan RSA kuat sulit secara asimtotik berkenaan dengan distribusi ensembel atas hasil kali dua bilangan prima selamat berbeda, maka

koefisien determinsi diatas dapat dikatakan bahwa variabel independen yaitu (Iklan, Promosi Penjualan dan Citra Perusahaan) tidak memiliki kontribusi yang kuat

membeli tangky penyimpanan bahan baku, tungku perebusan untuk mengolah bahan baku berupa minyak jelantah, serta untuk pembelian drum minyak dan ongkos