ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH
DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL
I Gusti Bagus Aditia Laksana1, I Ketut Dunia2, I Wayan Bagia2
Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: {Bagoezt_adhitzz@rocketmail.com, ketutdunia1949@yahoo.co.id,
Wayan.Bagia@yahoo.co.id}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang mempengaruhi investasi bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana, dan (2) kelayakan bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, dan dokumentasi serta dianalisis eksploratif dengan kriteria investasi NPV, IRR, dan Net BC. Hasil penelitian yang menunjukan bahwa (1) faktor yang mempengaruhi investasi bisnis yaitu peluang usaha, anggaran modal, tenaga kerja, dan tekologi, (2) kelayakan bisnis berdasarkan kriteria investasi menunjukan bisnis layak dijalankan dengan hasil NPV, IRR, Net BC, bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana pada tahun 2012 layak untuk dikembangkan.
Kata Kunci: biodiesel, minyak jelantah, studi kelayakan bisnis.
Abstract
This research aim to know (1) the affecting factors investment business of biodiesel oil by used oil at UD Samudra Kencana, (2) business feasibility of Biodiesel oil by used oil at UD Samudra Kencana. Data collected with interview technique, and documentation and also exploration analysed with invesment criterion of NPV, IRR, and Net BC. Result of research which is showing that (1) the affecting factors investment business that is in the form of business opportunity, capital budget, labour, and technology, (2) business feasibility pursuant to investment criterion of showing a competent business run with result of NPV, IRR, Net BC, business biodiesel oil by used oil at UD Samudra Kencana in the year 2012 competent to be developed.
Keywords: biodiesel, used oil, business feasibility study.
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia di dunia ini tidak akan pernah lepas dari kebutuhan energi, salah satu energi yang dimaksud adalah energi bahan bakar. Sumber bahan bakar minyak bumi semakin berkurang seiring dengan tingginya pertumbuhan penduduk dan semakin berkurangnya
deposit minyak bumi serta semakin meningkatnya pencemaran udara akibat polusi yang dikeluarkan dari sisa pembakaran bahan bakar minyak.
yang dapat diperbarui, misalnya dalam penggunaan bahan baku biodiesel. Beberapa bahan baku pembuat biodiesel yang dinilai potensial di Indonesia adalah minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit dinilai potensial karena berdasarkan kelanjutannya saat ini sudah tersedia banyak perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan buah sawit.
Salah satu bentuk pemanfaatan minyak goreng bekas atau minyak jelantah agar dapat bermanfaat dari berbagai macam aspek ialah dengan mengubahnya secara proses kimia menjadi biodiesel. Penggunaan minyak goreng bekas merupakan alternatif untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Biaya yang harus dikeluarkan untuk bahan mentah mencapai 60-70 persen total biaya produksi, sehingga untuk menekan biaya produksi maka dengan menggunakan minyak goreng bekas atau Jelantah yang secara ekonomis stidak bernilai tinggi.
Menurut Husnan (2004), Minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel dapat dikumpulkan dari beberapa sumber yaitu rumah tangga, restoran, hotel, industri pengolahan makanan, dan pedagang kaki lima. Berdasarkan potensi besarnya minyak jelantah yang ada di Indonesia, dapat dijadikan acuan untuk dilakukannya pemanfaatan yang bertujuan untuk mensubsitusi akan kebutuhan bahan bakar dari fosil yang cukup tinggi, yaitu dengan mengolah minyak jelantah menjadi bahan bakar biodiesel.
Bisnis biodiesel merupakan suatu usaha atau bisnis baru yang berkembang seiring dengan adanya perningkatan permintaan terhadap biodiesel. Menekan biaya produksi yang tinggi menggunakan bahan baku berupa minyak kelapa sawit maka bebrapa perusahaan menggunakan minyak goreng bekas atau jelantah untuk mengganti minyak kelapa sawit sebagai
bahan baku biodiesel. Dengan demikian perlu adanya analisis studi kelayakan usaha bisnis biodiesel dari minyak goreng bekas atau jelantah tersebut. Studi kelayakan menurut Husnan (2004), adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (Biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil.
Sejalan dengan penelitian ini, terdapat beberapa penelitian yang meneliti kelayakan bisnis, yaitu penelitan Rina Yanti (2011) penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan bertani anggur di desa Dencarik, kelayakan bertani padi di desa Dencarik, dan perbedaan keuntungan bertani anggur dan bertani padi. Penelitian Sundusiyah (2009) penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kelayakan bisnis pada investasi usaha budidaya ikan kakap pada keramba di Suri Tani Pemuka (STP) Tambak Ikan Bali di Desa Goris kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng pada tahun 2009. Penelitian Shavitri Anis (2008) penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan bisnis biodiesel di PT. Bumi Energi Equatorial dilihat dari aspek teknis, aspek manajemen dan hokum, aspek sosial, aspek ekonomi dan budaya, serta aspek lingkungan. Untuk mengetahui kelayakan bisnis biodiesel di PT. Bumi Energi Equatorial dilihat dari aspek finansial.
telah dioperasionalkan. Menurut Husnan (2004) menyebutkan dalam penelitian kelayakan bisnis untuk melihat dana yang di investasikan layak atau tidak untuk mengukur melalui kriteria investasi NPV, Net BC, dan IRR
Pada perusahaan UD Samudra Kencana yang beralamat pada Dusun Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali terdapat unit bisnis baru yaitu bisnis biodiesel yang memanfaatkan minyak sisa pakai atau minyak jelantah sebagai bahan bakunya. Pemilik perusahaan menginvestasikan modal terhadap bisnis biodiesel dari minyak jelantah tersebut, namun belum pernah adanya penelitian kelayakan bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana. Sedangkan penelitian kelayakan bisnis merupakan hal yang seharusnya dilakukan perusahaan untuk mengetahui investasi modal pada bisnis tersebut layak atau tidak dilakukan.
Penelitian ini disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi pada UD. Samudra Kencana, yaitu adanya investasi terhadap bisnis biodiesel dari minyak jelantah serta belum pernah ada analisis kelayakan terhadap bisnis Biodiesel dengan menggunakan bahan baku minyak sisa pakai atau jelantah. Oleh karena hal tersebut perlu adanya penelitian terhadap kelayakan bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana pada tahun 2012, untuk mengetahui kelayak bisnis biodiesel dari minyak jelantah apakah layak atau tidak untuk dilaksanakan. Sehingga adanya relevan latar belakang di atas dan permasalahan yang ada, maka diangkat judul penelitian ”Analisis Kelayakan Bisnis Biodiesel Dari Minyak Jelantah Ditinjau Dari Aspek Finansial Pada UD Samudra Kencana Tahun 2012”.
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut;
(1) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi investasi bisnis Biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana? (2) Apakah bisnis biodiesel dari minyak jelantah layak dijalankan berdasarkan kriteria investasi pada UD Samudra Kencana?
Penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, UD Samudra Kencana, dan lembaga baik dari segi teoritis maupun praktis. (1) Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan untuk memperkuat teori yang ada, yang berhubungan dengan studi kelayakan bisnis pada perusahaan. (2) Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen UD Samudra kencana dalam merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan kelayakan bisnis biodiesel. (3) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran peneliti-peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian yang bekaitan dengan masalah studi kelayakan bisnis.
dan pemasaran, keuangan, manajemen, hukum, serta manfaat proyek bagi ekonomi nasional.
Analisis finansial diawali dengan analisis biaya dan manfaat dari suatu proyek, Husnan (2004). Analisis finansial bertujuan untuk membandingkan pengeluaran uang dengan revenue earning
proyek, apakah proyek itu akan terjamin atas dana yang diperlukan, apakah proyek akan mampu membayar kembali dana tersebut dan apakah proyek akan berkembang sedemikian rupa sehingga secara finansial dapat berdiri sendiri.
Menurut Husnan dan suwarsono (2004), pada umumnya ada lima metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut diantaranya metode average rate return, pay back periode, present value, internal rate return, serta profitability indeks.
Disebutkan bahwa dana yang di investasikan itu layak atau tidak akan diukur melalui kriteria investasi net present value, gross benefit cost ratio dan internal rate return.
Net present value atau manfaat
sekarang neto adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi, Husnan (2005). Proyek akan menguntungkan jika NPV bernilai positif. Jika nilai NPV bernilai negatif, maka akan timbul masalah, dimana pada tingkat diskonto yang diasumsikan, manfaat sekarang arus manfaat menjadi lebih kecil daripada manfaat sekarang arus biaya. Hal ini mengakibatkan ketidakcukupan untuk mencakup kembali investasi. Lebih baik menanamkan uang di suatu bank pada tingkat diskonto tertentu (atau menginvestasikannya pada proyek lain yang lebih baik) dari pada menginvestasikan di dalam proyek tersebut. Perhitungan IRR digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap tahunnya dan untuk menunjukan kemampuan proyek dalam mengembalikan pinjaman. Jika dengan tingkat diskonto tertentu, nilai NPV menjadi sebesar nol, maka proyek yang bersangkutan berada dalam posisi pulang modal yang berarti proyek dapat
mengembalikan modal dan biaya operasional yang dikeluarkan serta dapat melunasi bunga penggunaan uang.
Menurut Husnan (2004), Rasio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya. Suatu keuntungan dari Net BC adalah bahwa ukuran tersebut secara langsung dapat mencatat berapa besar tambahan biaya tanpa mengakibatkan proyek secara ekonomis tidak menarik. Net BC menunjukan besarnya tingkat tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah. Menurut Simanjuntak (2002) ada beberapa faktor yang mempengaruhi investasi dalam bisnis suatu negara antara lain berupa pengaruh nilai tukar, modal awal, tenaga kerja, pengaruh infrastruktur dan teknologi, serta peluang usaha.
Penelitian ini dilandasi oleh suatu kerangka pemikiran yaitu timbulnya permasalahan tentang bagaimana kelayakan usaha bisnis Biodiesel dari minyak goreng bekas atau jelantah ditinjau dari aspek Finansial pada UD Samudra Kencana. Sehingga perlu diketahui faktor apakah yang mempengaruhi investasi bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana, serta apakah bisnis biodiesel dari minyak jelantah layak dijalankan berdasarkan kriteria investasi pada UD Samudra Kencana.
Sesuai dengan rumusan masalah dan kerangka pemikiran maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah “bisnis biodiesel
dari minyak jelantah ditinjau dari aspek finansial layak untuk dilaksanakan pada UD Samudra Kencana
METODE
atau bisnis tersebut layak untuk didirikan, BC Ratio dengan kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai Net BC > 1 maka usaha tersebut semakin menguntungkan dan layak dijalankan, serta IRR, kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai IRR > i maka proyek tersebut menguntungkan dan layak dilaksanakan.
Subyek penelitian ini adalah manajer dan karyawan pada UD. Samudra Kencana. Sedangkan obyeknya adalah bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD. Samudra Kencana di Jembrana, Bali.
Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi.
Pada penelitian ini, jenis wawancara yang digunakan adalah tatap muka langsung dan tanya jawab langsung dengan pimpinan dan karyawan perusahaan UD. Samudera Kencana mengenai kelayakan usaha bisnis biodiesel dengan menggunakan daftar pernyataan terstruktur yang telah dipersiapkan.
Dalam penelitian ini, data akan dianalisis dengan menggunakan analisis ekploratif kelayakan bisnis dengan kriteria NPV, IRR, Net BC
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi bisnis
No Faktor mempengaruhi investasi
Subjek
1 Peluang Usaha Pemilik perusahaan 2 Anggaran Modal Dokumen
keuangan perusahaan 3 Tenaga Kerja Pemilik
perusahaan 4 Teknologi Lingkungan
internal perusahaan
Hasil penelitian kelayakan bisnis berdasarkan kriteria investasi pada bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana
No Indikator Koefisien Keputasan 1 NPV Rp
Faktor yang Mempengaruhi investasi pada Bisnis Biodiesel Dari Minyak Jelantah Pada UD Samudra Kencana Ditinjau dari ruang lingkup usahanya, investasi pada bisnis Biodiesel dari minyak jelantah merupakan jenis investasi pada aktiva nyata (real assets atau real investment). Sedangkan jika ditinjaudari kepastian memperoeh keuntungannya, investasi pada bisnis biodiesel dari minyak jelantah termasuk jenis investasi yang berisiko (risk investment), yaitu investasi di bidang aktiva nyata yang bisa berfluktuasi, artinya bias untung dan bisa juga rugi.
pada UD Samudra Kencana menyatakan bahwa pada penggunaan dan penerimaan tenaga kerja UD Samudra Kencana tidak menetapkan tingkat pendidikan. Namun dalam menggunakan dan penerimaan tenaga kerja perusahaan hanya menetapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian atau keterampilan serta ke disiplinan dalam bekerja untuk mengolah minyak sisa pakai atau minyak jelantah untuk di jadikan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Berdasarkan hasil observasi langsung yang dilakukan pada lingkungan internal perusahaan UD Samudra Kencana, perusahaan dalam melakukan bisnis biodiesel dari minyak jelantah menggunakan teknologi yang sangat mendukung, ramah lingkungan, tidak menimbukan pencemaran pada lingkungan sekitar usaha, selain itu teknologi ini sangat mudah dioperasikan dan efisiensi terhadap biaya serta memiliki umur ekonomis yang cukup lama yaitu 10 tahun.
Dalam mencari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan atau penolakan suatu proyek atau bisnis, telah dikembangkan berbagai cara yang dinamakan dengan kriteria investasi. Dalam hal ini, untuk menentukan apakah investasi dibidang bisnis biodiesel dari minyak jelantah di UD Samudra Kencana layak atau tidak untuk dilaksanakan, maka digunakan perhitungan dengan tiga kriteria investasi yaitu NPV, IRR, dan Net BC. Sebelum menghitung dengan kriteria investasi ada beberapa komponen yang harus dianalisis, yaitu biaya investasi dan biaya operasional usaha tersebut.
Hasil penelitian mengenai kelayakan bisnis berdasarkan kriteria investasi pada bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana Biaya operasional bisnis biodiesel dari minyak jelantah, terdiri dari modal awal (initial cost), biaya tetap (fixed cost), dan biaya tidak tetap (variabel cost).
Modal awal yang dikeluarkan untuk investasi pada bisnis biodiesel dari minyak jelantah terdiri dari modal investasi untuk
membeli tangky penyimpanan bahan baku, tungku perebusan untuk mengolah bahan baku berupa minyak jelantah, serta untuk pembelian drum minyak dan ongkos pemasangan alat alat tersebut.
Asumsi uji kelayakan finansial dengan kriteria investasi ditetapkan Umur usaha ditetapkan selama 10 tahun berdasarkan umur ekonomis dari komponen utama bisnis biodiesel dari minyak jelantah. Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi terhadap hasil bisnis biodiesel dari minyak jelantah. Diskon faktor sebesar 14%.
Berdasarkan rumus perhitungan kriteria investasi NPV, net BC, dan IRR, dapat dihitung kelayakan investasi bisnis biodiesel, dan diperoleh hasil bahwa berdasarkan 3 kriteria tersebut bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana tahun 2012 layak untuk dilaksanakan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian, dapat ditemukan ada beberapa faktor yang melatar belakangi investasi pada bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana yaitu: 1) peluang usaha, 2) anggaran modal, 3) tenaga kerja, 4) teknologi. Temuan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Simanjuntak (2002) yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi investasi dalam bisnis suatu negara antara lain: 1) pengaruh nilai kukar; 2) modal awal, 3) tenaga kerja, 4) pengaruh Infrastruktur dan teknologi, 5) peluang usaha.
suwarsono (2004), bahwa pada umumnya ada lima metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut diantaranya metode average rate return, pay back periode, present value, internal rate return, serta profitability indeks.
Disebutkan bahwa dana yang diinvestasikan itu layak atau tidak akan diukur melalui kriteria investasi NVP, Net BCdan IRR.
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN
Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) faktor-faktor yang melatar belakangi investasi pada bisnis biodiesel dari minyak jelantah yaitu (a) peluang usaha, (b) anggaran modal, (c) tenaga kerja, dan (d) teknologi. (2) berdasarkan hasil perhitungan kriteria investasi menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun masa produksi biodiesel dari minyak jelantah yaitu sebesar Rp. 1.819.459.800,00. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan tabel perhitungan NPV, IRR, Net BC, menunjukan jika usaha dikatakan layak untuk dijalankan.
SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi UD Samudera Dalam upaya menganalisis kelayakan usaha bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudera Kencana maka diharapkan perusahaan melakukan dan memperhatikan kelayakan usaha ditinjau dari aspek finansial sehingga usaha tersebut mampu untuk dijalankan dan ditingkatkan sesuai dengan tujuan perusahaan dan mampu bersaing, serta perusahaan sebaiknya memahami faktor faktor yang mempengaruhi investasi bisnis biodiesel dari minyak jelantah. (2) Bagi Akademik Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian selanjutnya dengan topik yang sama tetapi mempertimbangkan variabel lain yang dapat mempengaruhi kelayakan bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Anandaputra, Nova Yahya. 2010. Analisis
Kelayakan Keuangan
Pembangunan Pabrik Biodiesel
Studi Kasus Pada PT ABC. Skripsi
(tidak diterbitkan). Universitas Diponegoro Semarang.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data
Penelitian. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Husnan, Suad dan suwarsono. 2004. Studi
kelayakan Proyek. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Ibrahim, Yacob. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT. Rhineka Cipta. Kasmir, dan Jakfar. 2007. Study kelayakan
Bisnis. Edisi Kedua. Cetakan ke-6. Jakarta: Predana Media Group. Shavitri, Anis. 2008. Kelayakan Bisnis
Biodiesel Dilihat Dari Aspek Non Finasial Dan Finansial Di PT. Bumi Energi Equatorial. Skripsi (tidak diterbitkan). Institute Pertanian Bogor
Simanjuntak, Payaman. 2002. Pengantar
Evaluasi Proyek. Jakarta: PT.
Gramedia.
Sutarman. 2001. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Suharsimi, Arikunto. 2000. Manajemen
penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: CV Alfabeta
Sundusiyah. 2009. Studi Kelayakan Bisnis Dilihat Dari Aspek Finansial Pada Usaha Budidaya Ikan Kakap Di Desa Goris Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Tahun 2009.
Yanti, Ni Putu Rina. 2011. Studi Komparatif Kelayakan Usaha Bertani Anggur
dan Padi di Desa Dencarik
Kecamatan Banjar Kabupaten